Laporan Besar
Laporan Besar
Laporan Besar
Disusun Oleh :
MAYA SYINTIA
(P07131521029)
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Mengetahui dan mengevaluasi jenis menu dan nilai gizi menu.
Mengetahui prosedur perencanaan dan penilaian menu
Mengenal, menyusun menu dan memproduksi dari berbagai jenis
makanan/kulinari dari berbagai budaya di Indonesia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Golongan A1, yaitu usaha jasa boga berskala kecil yang melayani kebutuhan
masyarakat umum dengan pengolahan yang menggunakan dapur rumah tangga
dan dikelola oleh keluarga. Persyaratan khusus bagi usaha jasa boga golongan
ini antara lain :
2. Golongan A2, yaitu usaha jasa boga yang melayani kebutuhan masyarakat
umum dengan pengolahan yang menggunakan dapur rumah tangga dan
mempekerjakan tenaga kerja. Jadi, usaha jasa boga golongan A2 tidak murni
sebagai usaha keluarga dalam arti yang mengerjakan adalah anggota keluarga
sendiri yang tidak digaji secara tetap, tetapi telah menggunakan tenaga kerja
yang mendapat upah atau gaji tetap. Persyaratan khusus untuk jasa boga
golongan A2 ini selain seperti persyaratan jasa boga golongan A1 ditambah
dengan fasilitas ganti pakaian bagi karyawan.Selain itu, disyaratkan pula bahwa
ruangan untuk mengolah makanan harus terpisah denganruang lain.
3. Golongan A3, yaitu usaha jasa boga yang melayani kebutuhan masyarakat
umum dengan pengolahan makanan yang menggunakan dapur khusus dan
mempekerjakan tenaga kerja.Untuk jasa boga golongan ini persyaratan
khususnya adalah sebagai berikut:
4. Jika makanan yang akan disajikan sudah dikemas, baik dengan kotak atau
pembungkus lain, maka pada kotak harus dicantumkan nama usaha, dan
nomor ijin penyehatan usaha.
5. Golongan C, yaitu usaha jasa boga yang melayani kebutuhan alat angkutan
umum internasional, baik kapal laut maupun pesawat udara, dengan pengolahan
yang menggunakan dapur khusus dan mempekerjakan tenaga kerja.
Persyaratan untuk golongan ini di samping sama seperti syarat untuk golongan B
masih ditambah dengan persyaratan berikut ini:
2) Fasilitas pencucian alat dan bahan harus dibuat dari logam tahan karat
(stainless steel) dan tidak terlarut dalam makanan. Air pencuci harus
mempunyai tekanan sedikitnya 15 psi (1,2 kg/cm2).
B. PENGERTIAN MENU
Menu berasal dari bahasa Perancis yang artinya “rinci” yaitu daftar yang
tertulis secara rinci tentang makanan yang dipesan (seperti di restoran) atau
disajikan (seperti di rumah sakit, sekolah). Menu juga dapat berarti sebagai
hidangan yang disajikan pada waktu tertentu, misalnya makan pagi, makan siang
dan makan malam.
B. JENIS MENU
Adalah satu seri menu (pengulangan suatu set menu) yang ditawarkan dari
hari per hari dalam kurun waktu tertentu berdasarkan waktu 5 harian, mingguan,
dua mingguan, sepuluh harian, bulanan dengan dasar lain dimana setelah itu
menu akan dirotasi sesuai lamanya siklus. Penetapan siklus menu apakah 5 hari,
7 hari atau 10 hari biasanya ditentukan berapa lama konsumen tinggal dalam
institusi tersebut. Masing-masing siklus memiliki kelebihan dan kekurangan.
Menu 5 hari: biasanya digunakan untuk institusi dengan 5 hari kerja/minggu atau
institusi khusus seperti sekolah. Kelebihannya menu mudah dirancang namun
kekurangannya pengulangan bahan makanan dan hidangan lebih cepat.
Menu 7 hari: yang menjadi dasar adalah hari dalm satu minggu (senin sampai
dengan minggu). Kelebihannya pengulangan bahan makanan dan hidangan
lebih lama tapi kekurangannya konsumen mudah mengingat karena
berhubungan dengan nama hari
Menu 10 hari: Menu 10 hari mendasarkan pada tanggal 1 sampai dengan 10,
menu akan berulang lagi pada tanggal 11 dan seterusnya. Kelebihannya dengan
menu 10 hari konsumen tidak bosan karena pengulangan bahan makanan dan
hidangan setiap 10 hari sekali, namun kekurangannya sulit untuk merencakan
karena panjang/lama.
Adalah susunan menu dimana klien tidak dapat memilih menu yang
disajikan. Kebaikan menu non pilihan adalah pengelola tidak perlu berulangkali
menyusun menu, sehingga menghemat waktu dan dana. Kekurangannya
mungkin klien tidak puas karena terdapat hidangan yang tidak disukai sehingga
tidak dikonsumsi klien.
Adalah menu dimana klien diminta salah satu paket atau salah satu dari
setiap golongan hidangan yang ditawarkan. Setiap golongan hidangan yang
ditawarkan dapat disesuaikan dengan pola menu yang berlaku di institusi.
Banyaknya pilihan juga ditetapkan 2 atau 3 macam.
b. Table d’hote menu, atau fixed price menu atau set menu
Adalah jenis menu pilihan dengan cara menawarkan paket rangkaian hidangan
atau makanan lengkap yang terdiri dari beberapa menu mulai dari makanan
pokok sampai dengan sayuran dengan harga tertentu dalam satu paket. Jenis ini
biasanya banyak ditawarkan pada penyelengaraan makanan komersial seperti
hotel dan restoran.
1. Faktor Konsumen
a. Kecukupan/kebutuhan gizi
b. Food habit dan preferences
c. Karakterisktik/keadaan bahan makanan tertentu
2. Faktor Manajemen
a. Tujuan institusi
b. Dana/anggaran
c. Ketersediaan bahan makanan di pasar
d. Fasilitas fisik dan peralatan
e. Keterampilan tenaga
f. Type produksi dan system pelayanan
F. PENETAPAN BIAYA
Biaya bahan juga bisa diklasifikasikan sebagai biaya langsung atau biaya tidak
tetap (variable cost). Biaya bahan ini terdiri dari:
a. biaya bahan baku (direct material), yaitu bahan yang digunakan utk
produksi barang jadi, yang dalam hal ini adalah makanan. Contoh: untuk
pembelian bahan makanan segar dan bahan makanan kering.
b. Biaya Bahan Penolong (indirect material), yang pemakaiannya relatif
sedikit, dan kelihatan dalam produk yang dihasilkan. Contoh: untuk
pembelian bumbu bumbu, bahan pembungkus makanan dan sebagainya.
Adalah biaya yang timbul dalam proses produksi, selain biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya ini termasuk biaya tetap, karena tidak
dipengaruhi oleh perubahan volume produksi. Contohnya dalam
penyelenggaraan makanan adalah biaya untuk:
PEMBAHASAN
A. Perencanaan Menu
3. Standar porsi
Bahan Makanan
Datang
Pengecekan spesifikasi
bahan makanan
Dikembalikan Penimbangan
kepada supplier jumlah BM
Pencatatan dan
Supplier
checklist
mengantar
kembali BM
yang sudah
sesuai
Bahan makanan
spesifikasi
disimpan
Distribusi Makanan
Jumlah 36
C PERALATAN PRODUKSI 3B
1 Konstruksi B 3
2 Tata letak B 3
3 Kebersihan B 3
Jumlah 9
D SUPLAI AIR 3B
1 Sumber air B 3
2 Penggunaan air B 3
3 Air yang kontak langsung dengan B 3
pangan
Jumlah 9
E FASILITAS DAN KEGIATAN 3B
HIGIENE DAN SANITASI
E.1. Alat Cuci/Pembersih
1 Ketersediaan alat B 3
E.2. Fasilitas higiene karyawan
1 Tempat cuci tangan B 3
2 Jamban/toilet B 3
E.3. Kegiatan higiene dan sanitasi
1 Penanggungjawab B 3
2 Penggunaan deterjen dan B 3
disenfektan
Jumlah 15
...
MUTU KRITERIA
Bangunan yang diamati hanya bagian dapur Katering CIS. Aspek yang
diamati terdiri dari lokasi bangunan, dapur, lantai, dinding, atap, langit-langit,
ventilasi, pintu, toilet, suhu, kelembapan, pencahayaan, loker karyawan, dan
system keamanan darurat. Dapur letaknya berada di bagian belakang rumah
sakit. Lokasi dapur termasuk bebas dari risiko banjir karena letaknya lebih tinggi
dari jalan raya. Dapur merupakan kawasan bebas rokok dandilengkapi dengan
himbauan larangan merokok yang dipasang di area lingkungan Katering CIS..
Lokasi dapur memiliki jarak >100 m dari sumber pencemar yakni Tempat
Penampungan Sementara (TPS).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204 Tahun 2004 jarak
lokasi dapur dengan sumber pencemar tidak boleh kurang dari 100 m. Apabila
jarak dapur dengan TPS kurang dari 100 m maka dapat menimbulkan
perkembangbiakan lalat yang dapat mengkontaminasi makanan. Lalat
merupakan vektor membawa kuman dan menjadi sumber penyakit (Dharma dan
Guawan, 2003). Bangunan dapur terbuat dari semen yangkokoh dan permanen.
Pada dapur tidak terdapat hewan peliharaan yang berkeliaran kawasan dapur.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204
tahun 2004, pada bangunan pengolahan makanan harus terhindar dari binatang
pengganggu.
Dapur terdiri dari ruang persiapan, produksi, dan distribusi makanan.
Dapur dibersihkan secara rutin yakni setiap pagi, siang, dan sore. Pembersihan
lantai dilakukan oleh petugas kebersihan dan dibantu dengan penjamah
makanan. Dapur juga dilengkapi dengan cerobong asap yang berfungsi
mengeluarkan asap keluar dapur pengolahan. Lantai dapur terbuat dari keramik
yang kuat, rata.
Pintu terbuat dari bahan yang kuat yang lebar dan tinggi. Pintu pada
setiap ruang penyimpanan bahan makanan berfungsi dengan baik. Ruang
distribusi makanan dalam keadaan tertutup dengan adanya pintu keluar masuk,
hal ini akan memberikan dampak positif terhadap kebersihan makanan yang
akan didistribusikan pada saat proses pemorsian. Sumber pencahayaan dapur
terdiri dari pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami berasal dari sinar
matahari sedangkan pencahayaan buatan berasal dari lampu.
Loker karyawan terdiri dari loker laki-laki dan perempuan. Letak loker
terpisah dengan dapur. Loker berfungsi untuk menyimpan barang karyawan.
Ruang loker karyawan ini sekaligus tempat untuk istirahat. Keselamatan kerja
terkait kejadian kecelakaan kerja baik ringan maupun berat, di Katering CIS.
disediakan perlengkapan P3K jika terdapat pekerja yang sakit maupun terluka.
Katering CIS memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang diletakkan di
dekat dapur. Katering CIS memiliki jalur evakuasi khusus. Bila terjadi
kedaruratan, maka karyawan diarahkan pada lokasi tempatberkumpul yang
terletak di lapangan luar Katering CIS.
Biaya tenaga kerja yang terdiri dari gaji juru masak, ahli gizi,
pramusaji, dan steward dihitung berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur DIY 373/KEP/2021 tentang Upah Minimum Kabupaten
Sleman Tahun 2022 yaitu Rp 2.001.000,- ditambah dengan biaya
seragam kerja dan uang makan. Adapun biaya tenaga kerja chef
menggunakan data take home pay sebenarnya yang didapatkan oleh
chef yang bekerja saat ini. Data untuk menghitung biaya overhead
yang terdiri dari biaya listrik, gedung, gas LPG, penyusutan alat, dan
lain-lain yang merupakan biaya tetap.
Cita Rasa
Penampilan Makanan
Aroma
Variasi Menu
Suhu
Ketepatan Waktu
Pelayanan Pegawai
D. Pengembangan Teknologi
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan di catering ibu
supardi pada unit front office dengan jumlah tenaga 1 orang, masih mengalami
ketidak efesiensian waktu dalam melayani custumor dalam waktu bersamaan ,
dikarenakan pada unit pelayanan pertama staff akan menjelaskan beberapa
paket yang tersedia, sehingga dengan bantuan pengembangan teknologi yang
ada dapat lebih mengefesiensikan waktu dalam menjelaskan beberapa paket
makanan yang tersedia di jasa catering ibu supardi.
Sebagian besar orang pada saat ini lebih menggunakan data internet
(kuota) daripada pulsa konfensional, maka dari itu pengembangan IT perlu
dilakukan, sehingga karyawan maupun penunggu pasien bisa lebih mudah
dalam memesan menu catering.
Berikut Langkah – Langkah dalam mengakses barcode tampilan menu
yang tersedia di catering ibu supardi:
1. Akses Barcode melalui aplikasi kamera
3. Klik akses link yang terdapat hingga profil catering ibu supardi muncul
4. Kemudian pengguna dapat melihat beberapa tampilan menu dan harga
paket makanan yang tersedia