Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

822.7 SOP Peresepan Narkotika Dan Psikotropika

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Peresepan Narkotika dan Psikotropika

No. Dokumen : SOP/PKMSG/193


SOP No. Revisi : -
TanggalTerbit : 08 November 2017
Halaman : 1/3

UPT PUSKESMAS H. Salmun SE, M.Kes


SITU GINTUNG NIP. 19700518 199101 1 003

1. Pengertian 1. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
dan menghilangkan rasa nyeri,dapat menimbulkan ketergantungan.
2. Psikotropika adalah zat atau obat,baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika,yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku
3. Peresepan narkotika dan psikotropika adalah proses kegiatan yang
meliputi aspek teknis dan non teknis yang harus dikerjakan mulai dari
menerima resep dokter sampai penyerahan obat pada pasien
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam kegiatan
melaksanakan peresepan obat psikotropika dan narkotikadi UPT
Puskesmas Situ Gintung

3. Kebijakan 1. SK KepalaPuskesmasNomor : 445.4/187/PKMSG/XI/2017 tentang


Pelayanan Kefarmasian di UPT Puskesmas Situ Gintung.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 3 Tahun 2015
tentang Puskesmas Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan dan
Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Penggolongan Psikotropika.
5. Alat dan Bahan 1. Alat :
a. Pulpen
b. Spidol
c. Tipe X
d. Komputer
2. Bahan :
a. Resep
b. Obat
6. Prosedur 1. Dokter menulis resep obat psiktropika dan narkotika, sesuai kebutuhan
pasien
2. Dokter menulis resep: nama, umur, jenis kelamin, jenis obat, kekuatan
obat, jumlah obat, volume, dan aturan pakai serta tidak dapat iter
(diulang)
3. Dokter menandatangani dan menyerahkan resep obat kepada pasien
4. Petugas farmasi menerima dan memeriksa resep obat,
memperhatikan :
4.1 Nama pasien, umur dan alamat pasien
4.2 Keaslian resep
4.3 Tanda tangan penulis dokter bukan cap
5. Petugas farmasi mengkaji kelengkapan resep, jika ada obat
mengandung narkotik dan psikotropika diberi garis merah di bawah
nama obat tersebut.
6. Petugas farmasi menyiapkan obat psikotropika / narkotika dan menulis
pengeluaran obat di kartustok
7. Petugas farmasi menyiapkan obat tersebut sesuai yang tertera dalam
resep
8. Petugas farmasi menulis etiket / label obat,dan memasukkan obat ke
dalam plastik etiket obat
9. Petugas farmasi menyerahkan obat kepada pasien dan sekaligus
menjelaskan kepada pasien
9.1 Cara penggunaanobat
9.2 Efek samping yang mungkin terjadi
10. Petugas farmasi meminta tandatangan pada lembar resep sebagai
bukti pasien telah menerima obat dan informasi terkait obat yang
diterima.
11. Petugas farmasi menyimpan / mengarsipkan lembar resep
psikotropika dan narkotika terpisah dari lembar resep lainnya.
7. Bagan Alir
8.Hal - hal Yang 1. Resep harus di tandatangani oleh dokter penulis resep
Perlu
Diperhatikan
9.Unit Terkait 1. UPT Farmasi

2
2. Ruang BPU
3. Ruang Prioritas
4. Ruang BPG
5. Ruang UGD
6. Ruang Apotek
10.Dokumen 1. Resep
Terkait 2. Kartu stok obat
11.Rekaman Tanggal Mulai
No Yang dirubah Perubahan
Histori Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai