Poppi Nursifatini 1
Poppi Nursifatini 1
Poppi Nursifatini 1
DI PUSKESMAS GARUDA
Oleh :
Poppi Nursifatini
NIM CK.1.17.055
2019
2
ABSTRAK
Kurang Energi Kronis merupakan kurangnya gizi pada ibu hamil yang
mengakibatkan gangguan pada janin yang dikandungnya. Angka Kejadian kurang
energy kronik pada ibu hamil di Jawa Barat sebesar 10% dari jumlah ibu hamil
971.458 jiwa. KEK mengakibatkan terjadinya berat badan lahir rendah, bayi lahir
5% premature 3% dan bahkan hingga kematian neonatal 2% . Upaya Pemerintah
untuk menurunkan kurang energy kronik dengan upaya Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) berupa PMT padat biscuit sandwich khusus ibu hamil. Selain
pemberian PMT padat, pemberian tambahan berupa PMT cair seperti susu sapi
diperlukan agar asupan nutrisi ibu hamil semakin tercukupi. Tujuan Asuhan ini
adalah mengetahui pengaruh intervensi makanan tambahan dan susu UHT
terhadap kenaikan berat badan dan lingkar lengan atas pada ibu hamil Kurang
Energi Kronik.
Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif case study. Subjek
pada penelitian ini adalah seorang ibu hamil dengan kriteria KEK. Data ini
dikumpulkan dengan observasi lembar ceklis selama 28 hari dengan memberikan
intervensi PMT Padat dan Cair.
Hasil penelitian ini menunjukan adanya perubahan kenaikan berat badan
dan Lingkar lengan Atas dari sebelum diberikan makanan tambahan dan susu
UHT terjadi kenaikan sebesar 1,5 kg dan LILA 23 cm.
Kesimpulan dari hasil intervensi yang diberikan selama.28 hari
menunjukan adanya kenaikan BB dan LILA.
Kata kunci : Ibu Hamil, KEK, Pemberian Makanan Tambahan, Susu UHT
3
ABSTRACT
BAB I
PENDAHULUAN
dan masalah – masalah gizi, kekurangan gizi pada ibu hamil akan menyebabkan
KEK (Kurang Energy Kronis). Bayi yang lahir dari ibu dengan KEK akan
memiliki Berat Bayi Lahir rendah (BBLR) yaitu berat badan bayi kurang dari
2500 gram. Kurang Energi Kronis adalah kurangnya gizi pada ibu hamil yang
berdampak buruk pada janin yang dikandungnya. Ibu hamil dapat dikatakan KEK
jika Lingkar Lengan Atasnya (LLA) kurang dari 23,5 cm. (Noor Hidayah, 2015)
KEK dapat mengakibatkan terjadinya BBLR, bayi lahir premature dan bahkan
hingga kematian neonatal. Selain berdampak pada neonatus KEK pada ibu hamil
dapat mengakibatkan resiko dan komplikasi pada ibu yaitu : anemia, perdarahan,
berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan dapat terkena penyakit
Kesehatan Republik Indonesia No.97 tahun 2014 ibu hamil wajib melakukan
yang dilakukan oleh petugas kesehatan yang berwenang yaitu 1 kali pada saat
trimester pertama, 1 kali pada trimester ke dua dan 2 kali pada trimester ke tiga,
bila mana terjadi komplikasi dapat tertangani dan diintervensi sedini dan secepat
1
5
pada wanita hamil tahun 2013 didapatkan bahwa di Indonesia ibu hamil dengan
kurang energy kronis sebesar 30,1 % dari jumlah ibu hamil 5.212.568 jiwa dan
pada tahun 2018 angka KEK pada ibu hamil turun menjadi 17,3% dari jumlah ibu
hamil 5.291.143 jiwa, sedangkan angka KEK pada ibu hamil di Jawa Barat
sebesar 10% dari jumlah ibu hamil 971.458 jiwa. (RISKESDAS, 2018)
upaya pemberian makanan tambahan berupa PMT padat biscuit sandwich khusus
PMT padat, pemberian tambahan berupa PMT cair seperti susu sapi diperlukan
agar asupan nutrisi ibu hamil semakin tercukupi. Walaupun pemberian susu pada
ibu hamil tidak diwajibkan namun bagi ibu hamil yang mengalami KEK susu
menyatakan bahwa ibu hamil yang mengkonsumsi susu sapi saat hamil > 150 ml/
hari akan melahirkan bayi dengan berat lahir yang lebih berat dan lebih panjang
dari pada ibu hamil yang mengkonsumsi susu sapi < 150ml/hari. (Hrolfsdottir L,
2013)
6
Susu sapi yang baik bagi ibu hamil ialah yang sudah mengalami proses
Pasteurisasi atau susu yang proses dengan pemanasan makanan yang bertujuan
nutrisi yang terkandung di dalamnya salah satu susu dengan proses pasteurisasi
yaitu susu UHT (Ultra High Temperature). Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Yvonne A Maldonado dkk 2014 di USA bahwa susu hasil
pasteurisasi lebih aman bagi ibu hamil karna tidak mengandung mikroba yang
berbahaya dan nutrisi yang terkandung dalam susu pasteurisasi tidak hilang karna
pemanasan yang dilakukan maka dari itu America academy of Pediatric (AAP)
Susu UHT kaya akan kalsium dan vitamin D yang dapat membantu mensuplai
mencegah janin lahir premature. Kalsium dan vitamin D dapat diperoleh dari
berbagai macam prodak susu namun susu UHT memiliki nilai ekonomis dan
praktis dikarnakan susu UHT memiliki harga yang dapat dijangkau semua
kalangan dan praktis karna dapat langsung di minum. Hasil Penelitian yang
dilakukan oleh Nidya ikha Putri dkk 2019 di Kabupaten Tanah Datar dan
hubungan positif yang diartikan bahwa semakin tinggi kadar vitamin D pada ibu
hamil, maka semakin berat badan bayi yang dilahirkan. (Nidya Ikha Putri, 2019)
Garuda angka kejadian ibu hamil dengan KEK di bulan Oktober – Desember
7
(2019) dari jumlah 311 ibu hamil yang baru melakukan pemeriksaan didapatkan
(3,2%) yang mengalami KEK, bahkan didapatkan laporan pernah terjadi kelahiran
memberikan asuhan terintegrasi pada ibu dengan KEK tersebut dengan meberikan
distribusikan dari Pemerintah dan cair berbentuk susu UHT dikarnakan susu UHT
mudah didapatkan dan harganya relative lebih murah dibandingkan susu ibu
hamil, diharapkan target berkurangnya angka KEK dapat terealisasikan, dari hasil
terjadinya angka kematian bayi yang disebabkan oleh berat bayi lahir rendah
(BBLR), kecukupan gizi ibu hamil harus dipantau sedini mungkin agar kurang
energy kalori dapat teratasi dan taksiran berat janin dapat ditentukan dan
KB pada Ny.R
dan anak khususnya pengembangan Ilmu Kebidanan ibu hamil terkait status
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Puskesmas
pendidikan kesehatan tentang status gizi ibu hamil terutama ibu yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut (Wulandari, 2019) kebutuhan dasar ibu hamil pada Trimester III
1. Nutrisi
Angka kecukupan gizi ibu hamil diukur dari kenaikan berat badannya
setiap bulan. Kalori yang diperlukan ibu hamil sebayak 300 – 500
kalori lebih banyak dari sebelum ibu hamil. Kenaikn berat badan juga
akan bertambah pada Trimester III antara 0,3 – 0,5 kg/minggu dan
daripada biasanya.
2. Seksual
Hubungan intim pada trimester III tidak menimbulkan baya bagi ibu
7
11
cairan abnormal dari vagina yang disertai nyeri dan panas pada
jalan lahir.
muncul kembali dan hal ini yang berpengaruh terhadap psikologis ibu
jam/hari.
Pada trimester III ibu hamil harus lebih sering menjaga kebersihan
a. Rasa sakit atau mulas karena adanya his yang datang lebih sering,
Tanda bahaya yang dapat terjadi pada masa kehamilan trimester III
1. Perdarahan Pervaginam
perdarahan antepartum.
13
2. Solusio Plasenta
Dan yang kedua ada solusio plasenta parsialis yaitu plasenta yang
marginalis).
3. Plasenta Previa
jalan lahir.
berjalan lebih awal. Bila pengeluaran yang terjadi berupa cairan, maka
Jika gerakan janin tidak dirasakan ibu pada kehamilan usia 22 minggu
Nyeri perut yang hebat merupakan tanda gejala dari rupture uteri,
Nyeri perut hebat dapat terjadi pada rupture uteri yang dibarengi
dengan tanda shock, kontraksi uterus yang abnormal, gawat janin atau
kesehatan bayi baru lahir dan pelayanan kesehatan keluarga berencana. Kualitas
15
kesehatan ibu dan bayi baik di proses kehamilan, persalinan, nifas dan KB.
yang normal, mampu mendeteksi dini setiap permasalahan dan penyakit yang
dialami oleh ibu hamil, melakukan intervensi secara maksimal agar ibu hamil
berikut :
b. Mampu melakukan deteksi dini setiap masalah yang terjadi, penyakit dan
rujukan jika terdapat penyulit atau komplikasi pada kehamila, nifas maupun
BBL.
e. Melakukan penanganan kasus serta rujukan cepat dan tepat waktu saat
diperlukan.
16
atau komplikasi.
ibu hamil yang kurang dari 9 kg selama kehamilan atau < 1 kg/bulan
hamil yang berfungsi untuk mendeteksi ibu hamil beresiko kurang energy
kronis (KEK). Kurang energy kronik merupakan ibu hamil yang menderita
kekurangan gizi dan sudah berlangsung dalam jangka waktu yang lama
(beberapa bulan/tahun) dimana LILA < 23,5 cm, ibu hamil yang terdeteksi
hipertensi (tekanan darah > 140/90 mmHg) selama kehamilan agar dapat
berjalan sesuai atau tidak dengan umur kehamilan. Bila TFU tidak selaras
minggu.
dilakukan setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat dan < 120 kali/menit
atau DJJ yang cepat > 160 kali/menit menjukan adanya gawat janin.
mengetahui letak janin. Jika pada trimester III bagian terendah janin bukanlah
kepala, atau kepala janin belum masuk ke panggul >36 minggu pada
mendapatkan imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil wajib
Presentase
macam suntikan Jarak suntikan Jangka waktu
Status TT Perlindung
TT TT Perlindungan
an TT
Belum pernah
T0 mendapatkan
suntikan TT
T1 TT1 80
4 minggu dari
T2 TT2 3 tahun 95
TT1
6 bulan dari
T3 TT3 5 tahun 99
TT2
Minimal 1
T4 TT4 10 tahun 99
tahun dari TT3
3 tahun dari
T5 TT5 Seumur hidup 99
TT4
Tablet fe diberikan untuk mencegah terjadinya anemia gizi besi, setiap ibu
hamil wajib mendapatkan tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
dengan golongan darah yang sama bagi ibu hamil jika terjadi
kegawatdaruratan.
19
mengetahui apakah ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak pada
Pemeriksaan protein dalam urin pada ibu hamil dilakukan pada trimester
Ibu hamil yang ada indikasi terjadinya Diabetes mellitus harus dilakukan
darah malaria dalam upaya skrining pada kontak pertama. Ibu hamil yang
Pemeriksaan test sifilis dilakukan di daerah yang terjadi resiko tinggi dan
g. Pemeriksaan HIV
Pemeriksaan HIV terutama untuk daerah dengan resiko tinggi, kasus HIV
dan ibu hamil yang dicurigai menderita HIV. Setelah dilakukan konseling
h. Pemeriksaan BTA
Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang diduga menderita TBC
kesehatan janin
setiap invensi kelainan yang dijumpai pada ibu hamil harus dilayani dan di
yang bukan menjadi kewenangan bidan harus dirujuk sesuai dengan standar
KIE yang efektif dilakukan setiap kunjungan ibu hamil saat antenatal
meliputi :
a. Kesehatan ibu
d. Tanda bahaya disetiap kehamilan, persalinan, dan nifas dan kesiapan ibu
(resiko tinggi)
i. KB pasca persalinan
j. Imunisasi
(KEMENKES, 2010)
pada ibu yang sebelum atau sesudah masa kehamilan kekurangan asupan
makanan dan zat gizi yang bersifat menahun (kronik) yang mengakibatkan
22
gizi.(Dwijayanti, 2017)
kronik yaitu suatu keadaan dimana ibu hamil kekurangan makanan dan zat
gizi pada masa sebelum hamil yang berlangsung dalam jangka waktu lama
infeksi cacing.
c. Ekonomi
tercukupi.
d. Pengetahuan
dan mempengaruhi defisensi gizi ibu hamil pada satu atau lebih zat
gizi, pola makan atau pola konsumsi yang kurang baik dapat
seimbang.
2.2.3 Diagnosa
disebut atau didiagnosa KEK bila LILA < 23,5 cm.(Dwijayanti, 2017)
Badan dan Tingi badan dalam meter. Bila IMT yang didapatkan kurang
2017)
1. LILA atau Lingkar Lengan Atas kurang dari batas minimal yaitu 23,5 cm
2. Badan kurus (Berat Badan yang tidak ideal dan kurang dengan tinggi
badan)
25
5. Konjungtiva pucat
konsumsi makanan dan penggunaan zat yang bergizi. Kategori gizi adalah
badan, pertambahan berat badan, keadaan jaringan lemak bawah kulit dan
Ukuran Lila yang <23,5 cm pada ibu hamil maka ibu hamil
skrinig status gizi pada ibu hamil (Almatser, 2011). Status gizi wanita
nya sebelum memasuki masa kehamilan agar tidak terjadi KEK dan
kesehatan terdekat.
b) Tinggi Badan
Tinggi badan selain karna faktor keturunan, juga dapat ditentukan oleh
status gizi selama masa kanak – kanak, yang berarti gangguan gizi saat
pada ibu hamil wajib dilakukan sedini mungkin pada awal kehamilan
27
melahirkan bayi yang lebih kecil dibandingkan dengan ibu hamil yang
bayi lahir rendah (BBLR) adalah 1,73 kali lebih besar bila
dibandingkan dengan ibu hamil yang berat badannya > 47 kg. (Bobak,
2015)
3000 kkal. Kenaikan berat badan normal pada tiap trimesternya yaitu
berkisar 1kg pada awal kehamilan, 3kg pada trimester kedua dan 6kg
sebesar 90% dari total kenaikan berat badan di akhir masa kehamilan,
tetapi kenaikan berat badan akan berbeda dengan wanita yang gizinya
ada yang berpendapat bahwa kenaikan berat badan ibu hamil idealnya
2.3 Tabel 2
Kategori IMT
Kenaikan gizi berdasarkan IMT Kenaikan BB (kg)
Gizi kurang/underweight (<19,8) 12,5 - 18,00
Normal ( 19,8-26) 11,5 - 16,00
Gizi lebih/over weight (>26-29) 7,0 - 11,5
Obesitas (29) 6,0
Sumber: (Dr. Arisman, 2013)
2.3 Tabel 3
Rekomendasi Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Berdasarkan
IMT Sebelum Kehamilan
Penambahan Berat Badan/mg (Kg)
Kategori IMT
Trimester I Trimester II/III
Obesitas IMT 29
gizi ibu hamil dengan taksiran berat badan bayi saat lahir. Tebal
skinfold <10cm 1,7 kali lebih beresiko melahirkan bayi lahir rendah
2.3.1
2.3.2
sebagai berikut :
1. Energy
2. Protein
30
sebanyak 925 gram yang tertimbun dalam plasenta, janin dan jaringan
Tabel 4
Perkiraan protein selama masa kehamilan
Komponen Pertambahan Berat (gr) Protein (gr)
Janin 3400 440
Plasenta 650 100
Cairan Amnion 800 3
Rahim 970 166
Darah 1250 81
Cairan ekstrasellular 1680 135
Total 8750 925
Sumber : (Aritonang, 2013)
3. Lemak
500 g lemak. Pada masa awal kehamilan tidak ada lemak yang
pertumbuhan susunan saraf pusat (SSP) dan dinding sel saraf. Hingga
berkisar 40% dari lemak yang dimiliki ibu, dan sisanya disintesa oleh
janin. Baik protein ataupun lemak meningkat dengan pesat pada tiga
total. Lemak yang dikonsumsi ada yang berasal dari lemak jenuh dan
lemak tidak jenuh ganda. Sumer utama asupan lemak adalah minyak
dalam hewani (lemak ayam dan daging). Dan adapula sumber lemak
32
lainnya seperti krim, susu, keju, dan kuning telur, serta makanan yang
pedoman gizi vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh ibu hamil
2.3 Tabel 5
Angka kecukupan harian mineral dan vitamin pada ibu hamil
TM III menurut Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 2019
tentang Angka Kecukupan Gizi
Jenis Angka
Zat Besi 27 mg
Kalsium 1200 mg
Zink 12 mg
merah ibu. Zat besi adalah senyawa yang dipergunakan untuk produksi
seluruh tubuh.
33
2013)
yaitu zat besi heme yang didapat dalam produk – produk hewani
dan zat besi non heme yang terkandung dalam produk – produk
nabati. Makanan dari produk hewani seperti hati, ikan dan daging
diantaranya adalah :
banyak vitamin C.
Sehingga suplementasi zat besi sangatlah berperan penting bahkan jika ibu
5. Asam Folat
Kecukupan Gizi ibu hamil pada Trimester III memerlukan asam folat
2013)
dan sel darah putih dalam sumsum tulang belakang dan untuk
folat pada saat masa kehamilan. Defisiensi asam folat berikatan dengan
(Aritonang, 2013)
35
hati, brokoli, sayuran hijau, kacang – kacangan, ikan, daging, jeruk dan
6. Kalsium
pada ibu hamil tidak terpenuhi dari makanan, maka kalsium yang
kurang yang dibutuhkan oleh bayi akan diambil dari tulang ibu yang
(Wahyuni, 2017b)
udang, sayuran hijau, dan berbagai produk olahan susu seperti keju dan
dengan KEK
a. Faktor Langsung
36
ibu hamil.
dikonsumsi.
(missal rasa lapar) atau dapat dipicu oleh cara pengolahan dan
1. Pendidikan keluarga
berbagai informasi.
2. Faktor budaya
38
dampak buruk bagi ibu maupun janin yang dikandungnya, dibawah ini
2013)
1. Terhadap Ibu
3. Terhadap janin
2.4.1.1 Definisi
dan mineral yang diberikan pada ibu hamil dengan kategori Kurang
Gambar 1
2.4 Tabel 6
Info kemasan
41
setiap kemasan
primer MT ibu
hamil terdapat 3
keping biscuit
dengan berat bersih
60 gram
1 keping
mengandung 95
kkal total kalori
dalam 3 keping
adalah 285 kkal
Dalam 100 gram/ 5
keping mengandung
kalori 487, 33 kkal
setiap 7 kemasan
MT ibu hamil
terdapat dalam 1
kotak kemasan
sekunder dengan
berat bersih 420
gram.
Gambar 2
42
2.4 Tabel 7
Kandungan Nutrisi Penting Bagi Ibu Hamil TM III
kebutuhan TM
Vitamin dan Mineral Kandungan dalam PMT (60 gram)
III
Bahan yang digunakan sebagai pengikat yaitu : tepung, susu dan putih
telur dan bahan yang berfungsi untuk pelembut yaitu : gula, lemak,
2018)
Tahun 2017 :
diberikan pada ibu hamil dengan status gizi kurang yang berbentuk
KEK.
Susu dikenal kaya akan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, zat gizi
kali sehari sebanyak 200 ml untuk menambah kecukupan gizi pada ibu
diwajibkan untuk setiap ibu dikarnakan tidak semua ibu hamil suka
dan mampu untuk membeli susu, tapi ibu hamil baiknya dapat
Zat gizi mikro penting untuk ibu hamil karna berfungsi untuk
Zat gizi mikro yang penting untuk ibu hamil yaitu Kalsium, asam folat,
menimbun di Trimester III sebanyak 350 mg, kalsium pada ibu hamil
hamil dengan usia diatas 25 tahun sedangkan untuk ibu hamil yang
usiany lebih muda cukup 800 mg/hari. Sumber utama kalsium adalah
susu dan hasil olahannya seperti susu utuh (whole milk), susu skim,
Pada Trimester III kebutuhan asam folat pada ibu hamil tidak terlalu
jadi yang menyebabkan hipokalsemia pada bayi baru lahir dan dapat
2013)
perkembangan tulang pada janin, susu UHT juga aman bagi ibu hamil
berbahaya dan menjaga kualitas nutrisinya, selain itu susu UHT mudah
2.4 Tabel 9
Perbandingan Kandungan Susu UHT dan Susu Ibu Hamil
Susu Ibu Hamil Susu Ibu Hamil Susu ibu Hamil
Zat Gizi
Susu UHT L S F
Kalsium 35 % AKG 20% AKG 30% AKG 20 % AKG
Vitamin D 25 % AKG 45 % AKG 10 % AKG 20 % AKG
% AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 - 2500 kkal
Sumber : Informasi Nilai Gizi Produk Susu
Gambar 4
Informasi Nilai Gizi Susu UHT
2.5.1 Pengertian
(janin dan plasenta) yang usia kehamilannya telah cukup dan dapat hidup
48
di luar kandungan melalui jalan lahir normal ataupun melalui jalan lahir
janin yang mulai masuk dan melalui jalan lahir. Persalinan dan kelahiran
usia kehamilan yang cukup bulan atau telah matang (37 – 42 minggu) lahir
2013)
1. Lighting
tingi fundus uteri dikarnakan kepala bayi mulai memasuki pintu atas
a. Kontraksi
b. Ketegangan
d. Sering berkemih
persalinan.
Pada fase kehamilan sering terjadi his palsu atau kontraksi Braxton
pasien mengeluh karna rasa sakit di daerah pingang dan terasa sangat
kontraksi atau his permulaan. His permulaan ini sering disebut dengan his
c. Tidak ada perubahan pada serviks atau tidak ada tanda dan
d. Durasi pendek
b. Sifat his yang teratur , interval makin pendek, dan kekuatan makin
besar.
servikalis terlepas
3. Pengeluaran cairan
1. Tekanan darah
terjadi.
2. Metabolism
metabolisme meningkat.
3. Denyut nadi
durasi denyut nadi ibu beragam pada saat proses kala II, secara
4. Suhu
52
5. Respirasi
6. Perubahan Gastrointestinal
7. Denyut jantung
8. Perubahan Hematologis
ligament – ligament,
– 30 cm
a. His
serviks.
b. Tenaga mengedan
3. Passenger
a. Janin
passenger adalah :
presentasi bahu.
55
panggul ibu
b. Plasenta
c. Air ketuban
500 – 1000 cc, berwarna jernih, berbau amis dan terasa manis.
urin, keratin, sel – sel epitel, lanugo, verniks kaseosa dan garam
1. Kala I
a. Pengertian
b. Persalinan kala I dibagi menjadi 2 fase yaitu, fase laten dan fase
aktif
jam.
menjadi 4 cm.
2. Kala II
kepala bayi telah masuk dalam ruang panggul. His menjadi lebih kuat,
lebih sering, lebih lama, dan sangat kuat. Selaput ketuban akan pecah
detik
mengedan.
3. Kala III
kepala dan seluruh tubuh bayi lahir lengkap dan berakhir saat lepasnya
globuler, tali pusat memanjang, dan terjadi semburan darah secara tiba
– tiba.
4. Kala IV
pernafasan.
c. Kontraksi uterus
2018)
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologi pada masa
harus melakukan manajemen asuhan kebidanan pada ibu masa nifas secara
sistematis.
menganalisa data tersebut sehingga tujuan asuhan masa nifas ini dapat
yang berlaku.
personal hygine, nutrisi yang baik bagi ibu nifas, keluarga berencana, Asi
ini karena pada masa nifas adalah masa kritis baik bagi ibu maupun
setelah proses persalinan, dan 50% kematian nifas terjadi dalam 24 jam
8 minggu.
(Ainiyah, 2018)
nifas yang harus dilakukan bidan, dilakukan agar dapat menilai keadaan
ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani
nifas, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, akan tetapi pemberian
asuhan kebidanan pada ibu nifas tergantung dari kondisi ibu sesuai dengan
lanjutan.
bayi minimal 2 jam setelah melahirkan atau sampai ibu dan bayi
bayinya, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari – hari.
bayinya, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari – hari.
f. Tanyakan pada ibu jika ibu mengalami kesulitan dalam pribadi ibu
2.7.1 Pengertian
3. Tinggi badan 48 – 52 cm
4. Lingkar dada 30 – 38 cm
5. Lingkar kepala 33 – 35 cm
6. Lingkar lengan 11 – 12 cm
64
8. Pernafasan 40 – 60 x/menit
cukup
10. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah
sempurna.
12. Nilai APGAR >7, gerakan aktif, bayi lahir langsung menangis kuat,
13. Reflek rooting (mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada
14. Reflek sucking (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik.
dengan baik
17. Genitalia
(Dewi, 2010)
perilaku.
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada
bayi tersebut selama satu jam pertama setelah kelahiran, aspek – aspek
2. Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dan kulit ibunya segera
setelah melahirkan.
5. Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah/ lendir dari wajah
bayi (sebagian besar bayi akan menangis atau bernafas spontan dalam
6. Dan nilai APGAR SKOR nya, jika bayi bernafas megap – megap atau
Contoh kelainan – kelainan pada bayi baru lahir yang sering terjadi
2. Atresia esophagus
4. Hirschprung
5. Obstruksi billiaris
6. Omfalokel
7. Hernia diafragmantika
8. Meningokel, ensefalokel
67
9. Hidrosefalus
10. Fimosis
1. Pemberian minum
Pemberian ASI adalah makanan inti bagi bayi, berikan ASI 2 – 3 jam
payudara sampai terasa kosong setelah itu baru ganti dengan payudara
yang lain.
kekuningan.
kelahirannya, BAK lebih dari 8 kali sehari salah satu tanda bayi cukup
nutrisi.
Dalam 2 minggu pertama bayi sering tidur rata – rata 16 jam sehari.
kehangatan bayi dengan suhu kamar yang hangat dan selimut bayi.
sebaiknya periksa suhu tubuh bayi. Jika terjadi hipotermi lakukan skin
to skin dan tutupi kepala bayi dengan ibu minimal 1 jam. Sebaiknya
bayi mandi minimal 2 kali sehari, memandikan dengan air hangat dan
a. Sulit bernafas
h. Diare
a. Hepatitis B
69
penyuntikan pada umur 1 bulan dengan dosis 0,05 cc, dengan cara
c. Polio
kedalam mulut.
diulangi pada usia 18 bulan, dengan dosisi 0,5 cc, dengan cara IM,
e. Campak
anak, diberikan pada umur 9 bulan dan diulangi lagi pada usia 24
2018)
4. Pastikan tali pusat agar tetap kering, konseling pemberian ASI minimal
2.8.1 Definisi KB
yang membantu suami istri agar terhindar dari kehamilan yang tidak
a. Sistem Kaleder
71
ejakulasi.
ukuran uterus yang nanti akan dipasang pada Rahim, jangka waktu
yang dipergunakan.
Jika ibu merasa tidak ingin memiliki anak lagi dan dikarnakan
kehamilan kembali.
c. Vasektomi
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
kejadian/ masalah yang terjadi pada Ny.R umur 20 tahun yang dilakukan
pengkajian dengan teknik case study atau memantau dan mengontrol secara
SOAP.
2. Waktu Pelaksanaan
74
Studi kasus ini dilaksanakan pada bulan November 2019 sampai dengan
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ny. R seorang ibu
hamil yang usia kehamilannya 33 minggu usia 20 tahun dengan KEK. Yang
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan oleh
penelitian adalah jenis data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung
dari reponden melalui Pengukuran Lila, berat badan dan daftar ceklis .
(Hidayat, 2011)
1. Observasi
75
akan diberikan pada responden yang berisi jadwal harian minum susu
dan biscuit yang dapat responden isi setiap harinya dan peneliti akan
PMT maka diukur pula kenaikan berat badan dan Lila setiap kurun
2. Dokumentasi
tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang
responden isi setiap harinya apakah ia mengkonsumsi atau tidak dan juga
bisa diisi sesuai kenyataan yang terjadi. Selain lembar observasi saat masa
pemberian lembar ceklis yang ibu isi setiap harinya dengan keterangan
jumlah, takaran dan jam yang telah ditentukan, ibu hanya tinggal mengisi
tanggal dan menceklis jika ibu mengkonsumsi biscuit PMT dan susu UHT
untuk 28 hari.
2. Pendokumentasian
kenyataan yang berdasar pada data subjektif yang dilakukan pada Ny. R umur 20
Matriks 1
jadwal pelaksanaan
Novembe
Bulan Desember Januari
NO r
Minggu 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penentuan Subjek
2 Study Literatur
Membuat Rencana
3 Penelitian Dalam
Proposal
4 Seminar proposal
5 Penyusunan Penelitian
Melaksanakan Asuhan
Kebidanan
6
Komprehensif
Berkesinambungan
79
dengan manusia yang lain sebagai objek penelitian juga tidak akan
terlepas dari etika dan sopan santun. Dalam hubungan antar kedua belah
pihak, perorang pasti akan terikat denga hak dan kewajibannya. Etika
dalam suatu penelitian merujuk pada prinsip – prinsip kode etis yang
80
(Notoatmodjo, 2010)
ada empat etika yang harus selalu di pegang teguh, yakni : (Notoatmodjo,
2010)
untuk responden menentukan pilihan dan tanpa dari paksaan untuk ikut
asal subjek dalam kuisioner dan alat ukur untuk menjaga anonimalitas
subjek penelitian.
83
BAB IV
ASUHAN KEBIDANAN
5.
6.
7.
8.
I. Data Subjektif
1. Biodata Pasien
Kota Bandung
3. Riwayat Menstruasi :
lama haid 7 hari, tidak ada keluhan selama haid, dalam sehari
7. Riwayat Pernikahan
pertama bagi ibu dan suami, ibu sudah menikah selama satu
tahun.
8. Data Psikososial
a. Nutrisi :
1. Sebelum Hamil
telur
kaki lima
2. Selama Hamil
b. Eliminasi
f. Hubungan seksual :
hubungan.
g. Personal hygine
2x.minggu.
HbsAg :NR
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : composmentis
b. Nadi : 85x/m
c. Suhu :36,7°
d. Respirasi :21x/m
3. Antropometri
a. BB sebelum hamil : 39 kg
c. BB sekarang : 52 kg
4. Pemeriksaan Fisik
chloasma gravidarum
tidak ikterik
kemih kosong
TFU : 25 cm
(bokong)
k. Ekstremitas
III. Analisa :
presentasi kepala
IV. Penatalaksanaan :
hasil pemeriksaan
diluar jam makan pokok di jam 09.00 wib, 15.00 wib dan
i. Data Subjektif :
PMT tidak dikonsumsi serta ibu kurang nafsu makan, makan hanya
2. Nutrisi :
Ibu mengatakan selama diare ibu hanya makan 1x/hari dan hanya 5
ibu tidak mengkonsumsi PMT padat 1 hari dan PMT cair tidak
3. Eliminasi
93
3. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : composmentis
b. Nadi : 88x/m
c. Suhu :37°
d. Respirasi :22x/m
5. Antropometri
a. BB kunjungan yg lalu : 52 kg
b. BB sekarang : 52 kg
6. Pemeriksaan Fisik
ikterik
c. Abdomen :
TFU : 27 cm
94
(bokong)
iii. Analisa :
kepala
LILA 22 cm
IV. Penatalaksanaan :
pemeriksaannya
sedang diare karna tidak ada efek samping yang menyatakan PMT
3. Memberitahukan ibu Tanda bahaya kehamilan yaitu jika ibu keluar air
– air dari jalan lahir, perdarahan dari jalan lahir, bengkak pada kaki
dan tangan, demam atau panas tinggi, pergerakan bayi berkurang dan
95
makan jika ibu merasakan tanda – tanda tersebut ibu diwajibkan untuk
bahaya persalinan.
I. Data Subjektif :
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun, ibu sekarang sudah makan
ayam, tahu – tempe telur dan minum 8x/hari ditambah dengan susu
1x/hari dan makanan PMT padat 3 keping sehari ditambah dengan buah
– buahan.
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : composmentis
b. Nadi : 84x/m
c. Suhu :36,5°
d. Respirasi :23x/m
3. Antropometri
a. BB sebelumnya : 52 kg
b. BB sekarang : 52,5 kg
1) Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen :
TFU : 28 cm
(bokong)
II. Analisa :
preskep
LILA 22,5 cm
III. Penatalaksanaan :
hasil pemeriksaannya
anjuran
I. Data Subjektif :
mual dan 2 hari lupa minum susu karna sedang di rumah orangtua, ibu
sekitar 8 – 9 x/hari
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : composmentis
b. Nadi : 87x/m
c. Suhu :36,8°
d. Respirasi :20x/m
3. Antropometri
a. BB sebelumnya : 52,5 kg
b. BB sekarang : 53 kg
1) Pemeriksaan Fisik
kemih kosong
TFU : 28 cm
(bokong)
Leopold IV : konvergen
III. Analisa :
presentasi kepala
LILA 23 cm
IV. Penatalaksanaan :
I. Data Subjektif :
minggu ini ibu sudah tidak mengkonsumsi biscuit PMT tapi susu
2. Antropometri
a. BB sekarang : 53,5 kg
3. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen
TFU : 29 cm
101
Leopold I : Bokong
Leopold II : PUKA
Leopold IV : konvergen
b. Genitalia :
b) Pembukaan : 1 cm
c) Ketuban :+
d) Presentasi : Kepala
e) Penurunan : Stasion -2
III. Analisa :
preskep
IV. Penatalaksanaan :
kembali ke puskesmas
2020
hilang timbul dan sakit dibagian perut semakin terasa ketika adanya
Riwayat USG :
UK : 38 minggu
maret 2020
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : composmentis
b. Nadi : 87x/m
c. Respirasi :22x/m
3. Antropometri
a. BB sebelumnya : 53,5 kg
b. BB sekarang : 53 kg
4. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen :
TFU : 31 cm
(bokong)
Leopold IV : konvergen
III. Analisa :
104
presentasi kepala
LILA 23 cm
IV. Penatalaksanaan :
diberikan
sehari - hari
105
I. Data Subjektif : ibu mengatakan masih ada kontraksi tapi belum sering
persalianan dan ibu dianjurkan ke Rumah Sakit jika sampai tgl 05 Maret
Riwayat USG :
UK : 39 minggu
sebanyak 12%
5. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : composmentis
7. Antropometri
a. BB sebelumnya : 53 kg
b. BB sekarang : 52,5 kg
8. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen :
TFU : 30 cm
107
Leopold IV : konvergen
III. Analisa :
presentasi kepala
IV. Penatalaksanaan :
4.
4.1.
dengan oligohidramnion dengan statua AFI < 2, dan ibu melahirkan di BPM
dekat rumahnya karna 2 kali ditolak di rumah sakit yang berbeda penulis akan
melakukan penjabaran INC dengan menggunakan data sekunder yaitu data yang
terdapat dalam UU no. 28 tahun 2017 tentang Izin dan Penyelengaraan Praktik
Bidan pada pasal 19 ayat (3) point (D) bahwa dalam memberikan pelayanan
lakmus dan hasil menunjukan bahwa itu air ketuban, ibu tidak
kelas III sudah penuh dan ibu dianjurkan untuk mencari Rumah
Sakit lain.
alasan biaya transportasi dan juga ibu sudah kelelahan dan belum
b. keterangan dari Bidan : Ibu datang pukul 17.00 wib di Bidan S dan
menit
1. Kala I
Djj : normal
HIS : 2 x 10 x 30 detik
stasion – 2
Djj : Normal
His : 5 x 10 x 40 detik
UUK
2. Kala II
111
Djj : normal
His : 5 x 10 x 45 detik
PD : pembukaan : Lengkap
bidan melakukan episiotomy karna perineum kaku, bayi lahir jam 03.25 wib
3. Kala III
pemotongan tali pusat, PTT , Plasenta lahir spontan jam 03.35 wib kesan
4. Kala IV
Kontraksi : Keras
Perdarahan : normal
TD : 110/70 mmHg
112
Kontrasi : Keras
Perdarahan : normal
Ibu diperbolehkan pulang dan kembali ke BPM jika ada apa – apa
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : composmentis
113
20x/m, S : 37°C
2. Pemeriksaan Fisik
d. Abdomen :
Kontraksi : keras
sign (-)
IV. Penatalaksanaan
hasil pemeriksaannya.
bahkan tidak ada pada hari ke 1- 3 tapi akan mulai banyak pada
sesuai anjuran
6. Memberitahukan ibu untuk cukup istirahat jika bayi tidur ibu ikut
tangga, evaluasi : ibu dan keluarga mengerti dan akan ikut serta
melakukannya
115
sekali atau sesuai keinginan bayi, jika bayi tertidur lebih dari 2 jam
melakukan anjuran
bayi mandikan bayi 2 x sehari, dan cukup biarkan tali pusat atau
I. Data Subjektif : ibu mengatakan ASI nya sudah banyak, tidak ada
demam atau pusing, tapi terkadang masih perih diarea luka jaitan.
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : composmentis
116
18x/m, S : 36,8°C
2. Pemeriksaan Fisik
banyak.
d. Abdomen :
Kontraksi : keras
normal
sign (-)
IV. Penatalaksanaan
bayi tidur, jika ibu kelelahan bisa meminta bantuan suami ataupun
117
yang terlalu banyak pada jalan lahir, keluar cairan yang berbau
dari jalan lahir, bengkak di wajah dan kaki atau sakit kepala yang
merah bengkak dan disertai rasa sakit, bila ibu sedih dan murung
menyebutkan ulang.
suami
1. KN 1 ( 6 jam – 48 jam )
I. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas bayi
Anak ke : 1 ( pertama )
2. Keluhan
3. Riwayat Antenatal
4. Riwayat Intranatal
Ibu melahirkan bayi perempuan pukul 03.25 wib dengan berat lahir
3000 gram bayi sudah mendapatkan salep mata, vitamin k dan HB0
119
2. Kesadaran : composmentis
3. Tanda-tanda vital :
Pernafasan : 45x/menit
Suhu : 37oC
PB : 50 cm
4. Pemeriksaan fisik
molding
normal
labiopalatogenatoskiziz
bercak mongol
l. Ekstremitas :
Atas : Tidak ada fraktur humerus, simetris, tidak ada sindaktil dan
polidaktil
n. Refleks :
III. ANALISA
IV. PENATALAKSANAAN
keadaan bayinya
anjuran
mempraktekan
duduk ataupun tidur, pastikan kepala bayi lebih tinggi dari badan
bayi dan muka bayi menghadap ke payudara ibu keluarkan ASI ibu
dapat mempraktekannya
selama 6 bulan
menyusu kuat 2 hari kemarin asi ibu sedikit jadi bayinya rewel, sekarang
123
asi ibu banyak dan bayi sudah mulai tenang dan menyusu kuat setiap 2
2. Kesadaran : composmentis
3. Tanda-tanda vital :
Pernafasan : 45x/menit
Suhu : 36,5oC
4. Pemeriksaan fisik
g. Kulit : warna kulit merah kekuningan dari wajah hingga lutut kaki
III. ANALISA
Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan usia 4 Hari dengan Ikterus
Kramer III
IV. PENATALAKSANAAN
124
kedepan.
2 jam sekali atau sesuai keinginan bayi (on demand), evaluasi : ibu
bangun disusui
anjuran
BAB V
PEMBAHASAN
teori dan pelaksanaan tindakan praktek selama asuhan kebidanan yang diberikan
selama kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan KB mengacu pada tujuan khusus
Ny. R G1P0A0 usia 20 tahun dengan KEK yang penulis berikan asuhan sejak
adanya kerjasama yang baik antara pasien, keluarga, dan bidan. Namun terdapat
beberapa kesenjangan antara teori dan praktek dalam Lapotan Tugas Akhir ini.
1.
126
2.
3.
4.
5.
5.1.1. Pengkajian
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien, kriteria
dalam pengkajian yaitu : data tepat, akurat dan lengkap, terdiri dari data
saat hamil ibu merasa sering lapar. Bahan makanan sumber zat pengatur
buah – buahan 3 potong serta minum 8 – 12 gelas/ hari. (dr. Ida Ayu
warung yang tidak memiliki kandungan gizi apapun yang baik bagi
pertumbuhan ibu dan janin, dikarnakan pola makan Ny. R yang kurang
perubahan pola makan pada Ny. R padahal berdasarkan teori ibu hamil di
trimester III cenderung memiliki nafsu makan yang baik dan baiknya ibu
kenyataan yang terjadi tidak ada peningkatan nafsu makan pada Ny. R
gangguan pertumbuhan janin dan ibu karna terjadi defisiensi zat gizi,
berdasarkan hasil teori dan kenyataan yang ada terjadi kesenjangan yang
akan mengakibatkan pemenuhan gizi yang menurun atau gizi zat tertentu
berat badan ibu tidak bertambah seperti seharusnya, terjadi infeksi. Gizi
daya serap usus terhadap sari – sari yang terkandung dalam makanan,
menyebabkan berubahnya pola makan dan jenis makanan pada ibu hamil,
diare juga dapat disebabkan oleh makanan yang terinfeksi virus ataupun
antenatal care ke 2 yaitu Ny. R mengeluh diare sejak 2 hari yang lalu
yang mengakibatkan Ny. R tidak nafsu makan dan hanya makan 1x/ hari
padat dan cair, sehingga berat badan Ny. R pada minggu ini tidak
diare Ny. R sempat membeli jajanan pinggir jalan selagi menunggu untuk
makanan yang baru dikonsumsi seperti PMT yang diberikan pada ibu
yang dapat membuat diare. Diare yang terjadi pada Ny. R dapat dapat
disebabkan oleh beberapa hal bisa jadi makanan pinggir jalan yang
dan cair dan tidak terjadi lagi diare saat ibu mengkonsumsi PMT.
teori dan kenyataan ternyata bejalan sesuai dengan teori dimana menurut
teori diare pada ibu hamil dapat menyebabkan kekurangan asupan gizi
dan juga berkurangnya nafsu makan pada ibu hamil yang menyebabkan
pertama.
rahim.
aterm dan mencapai jumlah 800 – 1500 cc, pada kehamilan yang
aterm, sekitar 500 ml per hari amnion di sekresikan dari urin janin
polihidramnion.
– 43 minggu.
12% dari 511 kehamilan usia 41 minggu atau lebih pada 121 wanita
postterm.
sewaktu ada his sakit sekali, bila ketuban pecah, air ketuban sedikit
dari 150cc/ minggu nya hingga status indeks cairan amnion pada Ny.
unuk mengurangi resiko yang terjadi pada janin. Hasil USG Ny. R
133
akan mulai berkurang akan tetapi indeks cairan ketuban Ny. R <
dan wajah, gigi dan mulut, leher, dada, payudara, abdomen, ekstremitas,
dimana diantara 7 kali pemeriksaan itu ada 1 kali yang pengkaji kaji
dengan pemeriksaan fisik lengkap 10T meliputi (TB dan BB, TD, TFU,
TT, FE, Status Gizi, Tes lab, presentasi dan DJJ, Tatalaksana,
Berat Badan dan Tingi badan dalam meter. Bila IMT yang didapatkan
kurang dari 18,5 maka dapat di diagnose atau dikatakan sebagai KEK.
(Dwijayanti, 2017)
Ukuran Lila yang <23,5 cm pada ibu hamil maka ibu hamil
Dari hasil pengkajian data objektif yang telah dilakukan pada usia
(Lingkar Lengan Atas) Ny. R adalah 22 cm dan IMT 16,25 dan Berat
badan sebelum hamil adalah 39 kg, berdasarkan lila dan IMT yang
kurang energy kronik pada Ny. R yang dapat mengakibatkan bayi yang
perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan dapat
pada neonatus KEK pada ibu hamil dapat mengakibatkan resiko dan
komplikasi pada ibu yaitu : anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak
ibu hamil adalah 23,5 dan IMT normal pada ibu hamil > 18,5 maka
pada Ny. R terdapat permasalahan yang menganggu status gizi pada ibu
hamil yang dapat saja berdampak buruk bagi ibu dan bayi, walaupun
tidak semua ibu hamil dengan KEK melahirkan bayi BBLR akan tetapi
jika di tunjang melalui data data yang menunjukan adanya kearah bayi
lahir rendah.
136
ukuran jari yang berbeda. TFU lebih baik diukur menggunakan metylen
berat janin digunakan rumus lohnson diman jika kepala belum masuk
sudah masuk PAP maka TBJ 2635 gram, dan data sekunder pada umur
minggu TFU 31 cm TBJ 3100 gram, dan terakhir pada usia kehamilan
sebanyak 7 kali dan satu kali menggunakan data sekunder maka dapat
ukuran TFU normal pada usia kehamilan 32 minggu saja ukuran TFU
nya yaitu senilai 30 cm dan pada 36 minggu ukuran TFU nya senilai 33
cm dan pada kenyataan yang terjadi pada Ny. R pada usia kehamilan 33
kesenjangan 2 cm.
pemberian PMT tetapi antara kenaikan TFU, dan LILA terjadi kenaikan
pudding, dalam jus buah atau dicelupkan pada susu dan dilarutkan pada
makanan lain yang tidak membuat ibu mual, akan tetapi peneliti tidak
Kenaikan Berat Badan ibu hamil dengan IMT < 19,8 sebanyak 12 –
18 kg selama hamil dan kenaikan 0,49 kg/mg untuk ibu hamil Trimester
Dari hasil penelitian kenaikan Berat badan dan LILA pada ibu Ny. R
kehamilan tidak terjadi kenaikan Berat badan karna pada minggu tersebut
LILA tetapi masih terjadi kenaikan pada berat badan mungkin hal ini
Maka hasil pengkajian dan teori kenaikan berat badan selaras dengan
teori yang ada bahwa kenaikan telah dapat dicapai ibu dengan frekuensi
ibu dan kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi PMT padat dan cair
ibu patuh pada ketentuan dari pengkaji kemungkinan besar pada minggu
dari 511 kehamilan usia 41 minggu atau lebih pada 121 wanita yang
diteliti secara longitudinal terjadi penurunan rata – rat ICA sebesar 25%
risiko kompresi tali pusat, dan gawat janin meningkat pada semua
sekali, bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali bahkan tidak ada
ketuban apalagi pada usia kehamilan 40 minggu pada 12% kehamilan air
ketubannya kurang dari 500 cc dan indeks cairan ketubannya kurang dari
dilakukan oleh dokter SpOg yang menunjukan indeks air ketuban ibu <2
cm yang mengartikan bahwa air ketuban ibu kurang dari standar yang
merupakan hal yang fisiologis pada kehamilan > 35 minggu, dan pada
tersebut merupakan data tidak pasti dan pengkaji tidak bisa merumuskan
diagnose hanya dengan data subjektif saja tapi ternyata ibu telah
berupa USG yang menyatakan indeks air ketuban ibu < 2 cm yang berarti
5.1.3. Penatalaksanaan
sumber daya, saran dan fasilitas yang ada dan sesuai, melakukan
(Mulyani, 2018)
terutama KEK, oleh karna itu semua ibu hamil harus menerima
pelayanan untuk ibu hamil dengan status KEK yaitu dengan edukasi
saat hamil > 150 ml/ hari akan melahirkan bayi dengan berat lahir yang
lebih berat dan lebih panjang dari pada ibu hamil yang mengkonsumsi
Susu sapi yang baik bagi ibu hamil ialah yang sudah mengalami
Maldonado dkk 2014 di USA bahwa susu hasil pasteurisasi lebih aman
bagi ibu hamil karna tidak mengandung mikroba yang berbahaya dan
Susu UHT kaya akan kalsium dan vitamin D yang dapat membantu
vitamin D dapat diperoleh dari berbagai macam prodak susu namun susu
memiliki harga yang dapat dijangkau semua kalangan dan praktis karna
145
ikha Putri dkk 2019 di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Tanah
positif yang diartikan bahwa semakin tinggi kadar vitamin D pada ibu
hamil, maka semakin berat badan bayi yang dilahirkan. (Nidya Ikha
Putri, 2019)
tambahan dan susu ibu hamil terhadap kenaikan berat badan pada ibu
makanan tambahan dan susu pada ibu hamil memiliki pengaruh terhadap
Silawati, 2018)
dengan Ahli Gizi Puskesmas Garuda agar ibu diarahkan untuk pola
makanan sehari harinya dan peneliti pun memberika PMT cair berupa
susu ibu hamil tapi ibu merasa mual dan ibu menggantinya dengan susu
146
UHT dan cocok selain susu UHT ditambah dengan PMT padat yang
dengan ahli gizi dalam rangka pemulihan pola makan pada ibu setelah
hari atau 4 minggu didapatkan hasil pada minggu pertama tidak terjadi
PMT Padat selama 1 hari dan PMT cair selama 2 hari, pada minggu ke
dua terjadi kenaikan berat badan ibu yaitu sebesar 0,5 kg, pada minggu
sebesar 1,5 kg dengan total kenaikan berat badan ibu sebelum dan selama
hamil 14,5 kg. sebenarnya target ini sudah cukup untuk mengatakan ibu
dalam kenaikan BB normal untuk IMT ibu yang <19,8 akan tetapi
jika ibu disiplin kemungkinan besar berat badan ibu bisa naik > 2kg
Dan pada kenyataan saat ibu terlepas dari pengkonsumsian PMT padat
badan pada ibu sebanyak 1 kg, jadi total kenaikan ibu saat ini adalah 13,5
kg sebenarnya kenaikan ini masih cukup karna batas normal kenaikan ibu
dengan LILA < 19,8 adalah 12,7 – 18 kg. sayang disayangkan memang
lagi pada ibu yang mengalami KEK sehingga ibu yang mengalami KEK
dengan teori yang ada yaitu ibu hamil dengan KEK di edukasi tentang
padat dan PMT cair. Walaupun penelitian yang peneliti lakukan sesuai
dengan teori yang ada akan tetapi tidak maksimal karena tidak sesuai
dengan tujuan peneliti yang membebaskan ibu dari masalah KEK yaitu
dengan menaikan LILA hingga 23,5 cm dan kenaikan berat badan total
18 kg.
atau USG regular untuk menilai volume cairan amnion. Ketika kedua
dilakukan pada wanita hamil aterm dengan atau tanpa faktor resiko pada
pada janin. Dengan demikian bila bidan menjumpai kasus yang dicurigai
karna itu merupakan pilihan yang paling tepat. Hal ini sesuai dengan
Izin dan Penyelengaraan Praktik Bidan pada pasal 19 ayat (3) point (D)
Pada kasus yang terjadi pada Ny. R pihak Puskesmas Garudan dan
keluarga sudah teguh ingin melahirkan di bidan tersebut, dan Bidan BPM
antara teori dan praktek dimana ibu saat dilakukan rujukan tidak
teori yang ada seharusnya Bidan BPM tidak menerima bahkan seharunya
menolak karna bukan wewenang dan tanggung jawab bidan dalam hal
5.2. Persalinan
his nya tidak teratur, merasakan sakit sekali saat terjadi his menjalar dari
pinggang ke perut dan mengaku keluar cairan dari jalan lahir seperti pipis
dan minum yang banyak guna menjaga air ketubannya agar cukup hingga
melakukan USG ulang dan dokter menyatakan indeks cairan amnion Ny.
Hasil analisa antara teori dan praktek sudah sesuai yaitu melakukan
Ny. R didukung dengan data sekunder berupa hasil USG bahwa tanda –
dapat menentukan proses persalinan yang akan dilalui oleh Ny. R yaitu
bertujuan untuk menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi serta tingkat
janin). Data objektif digunakan pada kala I, II, III dan IV untuk
dan membukanya jalan lahir yaitu 1 cm dengan his yang masih jarang
PD ulang jam 22.00 wib masih di pembukaan yang sama dan his yang
sepusat tidak ada janin kedua, MAK III, laserasi derajat II.
Dari data objektif antara teori dan praktek ada kesenjangan yaitu
baik selama akhir masa kala III pemantauan atau observasi kala IV
5.2.2. Diagnose
diagnose disetiap asuhan Kala I, Kala II, Kala III dan Kala IV.
153
bidan melakukan diagnose pada setiap asuhan yang diberikan agar dapat
5.2.3. Penatalaksanaan
sumber daya, saran dan fasilitas yang ada dan sesuai, melakukan
(Mulyani, 2018)
tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya terintegrasi dan
pada janin. Dengan demikian bila bidan menjumpai kasus yang dicurigai
karna itu merupakan pilihan yang paling tepat. Hal ini sesuai dengan
Izin dan Penyelengaraan Praktik Bidan pada pasal 19 ayat (3) point (D)
oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi
secara timbal balik ke tingkat kesehatan yang lebih tinggi seperti Rumah
mengalami penipisan lebih dari 50%, lembut, anterior dan dilatasi 2cm
(Mulyani, 2018)
dengan BPJS yang ada pasien di rujuk ke Rumah Sakit Kasih bunda,
tahapan persalinan pada Ny. R yaitu fase laten yang berlangsung lebih
dari 8 jam saat masuk ke BPM Bidan S pukul 17.00 wib pembukaan 2 cm
dan PD ulang jam 22.00 wib masih di pembukaan yang sama dan his yang
10gtt, saat his meningkat 4 – 5 kali PD ulang pukul 02.00 wib pembukaan
cek janin ke dua dan TFU sepusat dan melakukan suntik oxytocin 10 IU,
plasenta dorso kranial dan PTT searah lantai, plasenta lahir spontan jam
kontraksi uterus baik, bidan tidak melakukan observasi kala IV yaitu 1 jam
dan praktek yaitu alur rujukan yang tidak diaplikasikan sesuai teori
dirujuknya tetapi baik Pihak Puskesmas maupun BPM tidak ada yang
intervensi yang tidak sesuai dengan kewenangan bidan. Bidan BPM tidak
5.3. Nifas
5.3.1. Pengkajian
nifas yang harus dilakukan bidan, dilakukan agar dapat menilai keadaan
ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani
nifas, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, akan tetapi pemberian
asuhan kebidanan pada ibu nifas tergantung dari kondisi ibu sesuai
pada ibu nifas 16 jam karna produksi ASI akan meningkat pada hari ke-
3 setelah melahirkan.
(Anjarwati, 2015)
Pada hasil asuhan kebidan pada Ny. R hasil teori sejalan dengan
5.3.2. Diagnose
sesuai dengan data subjektif dan objektif yang peneliti temukan yaitu
160
Ny. R baru melahirkan pertama kali dan belum pernah keguguran, dan
Asuhan kebidanan yang dilakukan pada masa nifas antara teori dan
5.3.3. Penatalaksanaan
abnormal, tidak ada bau yang busuk, memastikan bahwa ibu nifas
tidak terjadi tanda – tanda infeksi seperti demam, lochea berbau atau
nutrisi, hidras, dan istirahat yang efisien dan cukup, memastikan ibu
bayinya, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari
bayi baru lahir, cara menyusui, nutris dan hidrasi, Asi Ekslusif,
Asuhan kebidanan pada ibu nifas antara teori da kasus Ny. R tidak
didapatkan kesenjangan.
5.4.1. Pengkajian
Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir hingga periode neonatus
hari).
dari hasil pengkajian secara langsung pada bayi baru lahir seperti
2015)
kulit dan mukosa karna adanya deposisi produk akhir katabolisme heme
yaitu bilirubin. Ikterus pada bayi akan Nampak kuning pada pewarnaan
kadar bilirubin indeks tidak lebih dari 12 mg/dl pada bayi aterm dan 10
lebih dari 5mg/dl perhari, gejala ikterus akan hilang pada sepuluh hari
pada bayi aterm dan > 10 mg/dl pada bayi preterm, mengalami
pada bayi premature > 10 mg/dl dan aterm > 15 mg/dl. (Dewi,
2010)
wajah, leher, dada , badan bagian bawah hingga lutut, yang peneliti
simpulkan sebagai ikterus atau jaundice fisiologi pada bayi usia 4 hari,
tetapi akan menjadi patologis bila kadar bilirubin > 12 mg/dl maka
5.4.2. Diagnose
164
pengkaji tentukan merujuk pada hasil data subjektif dan Objektif yang
peneliti dapatkan walaupun By. Ny. R terlahir dari Ibu yang KEK tapi
yang lahir dari ibu KEK ternyata dalam kasus Ny. R bayi terlahir dengan
Berat Badan Normal tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bayi
yang lahir pada ibu KEK dapat terlahir dengan Berat Badan rendah.
5.4.3. Penatalaksanaan
bayi dibawah sinar matahar pagi selama 30 menit. Dan ajarkan pada ibu,
(SUPIYANI, 2015)
eklusif, Menjemur bayi, nutrisi untuk bayi dan menyarankan ibu untuk
melebihi derajat II yaitu masuk ke derajat III yang bisa saja ikterus pada
mengarahkan ibu sesuai dengan teori yang ada akan tetapi banyak
BAB VI
167
6.1. KESIMPULAN
Pada data Objektif yang ditemukan masalah status gizi pada ibu
selama masa kehamilan masalah tersebut antara lain kurangnya LILA pada
ibu yaitu < 23,5 cm dan IMT yang kurang dari normal atau dalam katagori
nifas yang dalam kategori fisiologis dan juga mengarah pada kasus
patologis. Ketidaknyamanan itu antara lain sering BAK pada malam hari,
adanya His palsu selama kurang lebih 3 minggu lamanya dimana keluhan
mengatakan keluar air – air dari jalan lahir sedikit demi sedikit yang
dan pertolongan di BPM karna ibu ditolak oleh 2 Rumah Sakit, dan
kesenjangan dan masalah yang terjadi saat masa nifas begitu pula dengan
asuhan pada bayi KN 1 dan KN 2 tidak terdapat masalah hanya saja bayi
154
168
berencana Ny. R dan Tn. R belum memutuskan cara apa yang akan
mereka gunakan.
didapatkan kenaikan sebanyak 1,5 kg dan LILA 1 cm ini masih jauh dari
derita ibu sehingga menganggu proses pemberian PMT Padat dan Cair.
dan pada Ny. R terjadi kenaikan 14,5 kg dari sebelum hamil dengan BB
disiplinan akan tetapi bayi Ny. R lahir dengan Berat badan cukup 3000
gram dengan lila Ny. R yang 23 cm dengan diagnose masalah KEK tidak
sesuai teori yang menyatakan bayi yang lahir dari ibu yang KEK akan
terlahir BBLR tetapi teori tersebut tidak berlaku untuk mini riset peneliti
6.2. SARAN
a. Bagi Klien
fisiologi dan bisa berbah menjadi patologis. Hal ini terjadi terjadi
serupa.
b. Bagi Keluarga
AI YEYEH RUKIYAH, L. Y. M. L. 2011. Asuhan Kebidanan III (Nifas), Yogyakarta, Trans Info
Media.
AINIYAH, A. 2018. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. N Kehamilan Normal Di
PMB Dyah Ayu Jombang. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendikia Medika.
ALMATSER, S. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan Jakarta: PT Gramedia
Pustaka.
ANJARWATI. 2015. Asuhan Masa Nifas. STIKES Aisyiyah Yogyakarta.
DEWI, V. N. L. 2010. Asuhan neonatus Bayi dan Anak Balita, Yogyakarta, Salemba
Medika.
DR. ARISMAN, M. 2013. Gizi Dalam Daur Kehidupan, Jakarta, EGC.
DR. IDA AYU CHANDRANITA MANUABA, D. I. B. G. M. 2010 Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi 2, Jakarta, EGC.
DR. MARINA DAMAJANTI, M. 2015. Pedoman Penanggulangan KURANG ENERGI KRONIK
(KEK) PADA IBU HAMIL, Jakarta, Direktorat Bina Gizi Ditjen Bina Gizi dan KIA
kementrian Kesehatan.
DWIJAYANTI, M. 2017. Gambaran Kejadian Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil Di
Puskesmas Bogor Utara Tahun 2016. Politeknik Kementrian Kesehatan Bandung
HIDAYATI, F. 2012. Hubungan antara pola konsumsi, Penyakit Infeksi dan Pantangan
Makanan Terhadap Resiko Kurang Energi Kronis (Kek) Pada ibu Hamil di
Puskesmas Ciputat Kota Tanggerang selatan Tahun 2011.
HROLFSDOTTIR L, R. D., BECH BH, HENRIKSEN TB, DANIELSEN I, STEINGRIMSDOTTIR L,
OLSEN SF, HALLDORSSON 2013. Maternal milk consumption, birth size, and
adult height of offspring : a prospective cohort study with 20 years of follow-up.
European Journal of Clinical Nutrition, 67: 1036-1041.
IKA MARDIATUL ULFA, S., KAMALIA NADYA 2018. Gambaran PMT Pada Ibu Hamil
Kekurangan Energi Kronik (KEK) Oleh Petugas Kesehatan Di Puskesmas
Pekauman Banjarmasin.
KEMENKES 2017. Petunjuk teknis pemberian makanan tambahan (balita, ibu hamil, anak
sekolah), Jakarta, Kementrian Kesehatan RI.
LUMENTUT, A. 2016. Fisiologis dan Patologis Cairan Amnion.
MULYANI, S. S. 2018. Asuhan Kebidanan pada Ny. I Usia 39 Tahun Dengan
Oligohiramnion. Politeknik Kesehatan Bandung
NIDYA IKHA PUTRI, N. I., RAUZA SUKMA RITA, ARIF SABTA AJI 2019. Hubungan Kadar
Vitamin D pada Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir di Kabupaten Tanah Datar dan
Kabupaten Solok. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, Volume 19, Nomor
1, 61-64.
NOYA, D. A. B. L. 2018. Penyebab dan obat diare untuk ibu hamil. [Accessed 16 Maret
2018 2018].
NUGRAHENY, A. S. E. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Yogyakarta: Salemba
Medika.
171
SUPIYANI. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Terhadap Bayi Ny.A Segera
Setelah Lahir Di BPS Irmayani Bandar Lampung. AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG.
UTOMO, B. 2013. Peningkatan Kesehatan Ibu Hamil, Persalinan dan Perinatal,
Yogyakarta, Lintas Media.
VIVI SILAWATI, N. 2018. Pemberian Makanan Tambahan dan Susu Terhadap
Penambahan Berat Badan Pada Ibu Hamil KE (Kekurangan Energi Kronis) di
Tangerang Tahun 2018. volume 1, No-2 tahun 2019, 79-85.
WALYANI, D. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan, Yogyakarta, Pustaka Baru Press.
WULANDARI, Y. F. 2019. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. A G1P0A0 Gravida
36 - 37 minggu di PMB Bidan Ita Afrianti Jombang. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Insan Cendekia Medika.
YVONNE A MALDONADO, M., FAAP, JATINDER BHATIAN, MARY P.GLOODE 2014.
Consumption of Raw milk or Unpasteurized Milk and Milk Product by Pregnant
Women and Children. American Academy of Pediatric 133.
Daftar Pustaka
AI YEYEH RUKIYAH, L. Y. M. L. 2011. Asuhan Kebidanan III (Nifas), Yogyakarta, Trans Info
Media.
AINIYAH, A. 2018. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. N Kehamilan Normal Di
PMB Dyah Ayu Jombang. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendikia Medika.
AISYAH RAHMAWATI, P. I. A., SALSABILA A.PUTRI 2015. Nutrisi Ibu Hamil Dan
Pertumbuhan Janin.
ALMATSER, S. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan Jakarta: PT Gramedia
Pustaka.
ARITONANG, E. 2013. Kebutuhan Gizi ibu Hamil, Bogor, IPB Press.
BOBAK, I. M., LOWDERMILK,D.L., JENSEN,M.D. 2015. Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
DEWI, V. N. L. 2010. Asuhan neonatus Bayi dan Anak Balita, Yogyakarta, Salemba
Medika.
172
WAHYUNI, L. 2017b. Gambaran Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
Puuwatu Kota Kendari Tahun 2017. POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI.
WULANDARI, Y. F. 2019. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. A G1P0A0 Gravida
36 - 37 minggu di PMB Bidan Ita Afrianti Jombang. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Insan Cendekia Medika.
YVONNE A MALDONADO, M., FAAP, JATINDER BHATIAN, MARY P.GLOODE 2014.
Consumption of Raw milk or Unpasteurized Milk and Milk Product by Pregnant
Women and Children. American Academy of Pediatric 133.
ZH, I. S. K. M. 2013. Kehamilan, Persalinan dan Nifas, Yogyakarta, Nuha Medika.
AI YEYEH RUKIYAH, L. Y. M. L. 2011. Asuhan Kebidanan III (Nifas), Yogyakarta, Trans Info
Media.
AINIYAH, A. 2018. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. N Kehamilan Normal Di
PMB Dyah Ayu Jombang. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendikia Medika.
ALMATSER, S. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan Jakarta: PT Gramedia
Pustaka.
ANJARWATI. 2015. Asuhan Masa Nifas. STIKES Aisyiyah Yogyakarta.
DR. ARISMAN, M. 2013. Gizi Dalam Daur Kehidupan, Jakarta, EGC.
DR. IDA AYU CHANDRANITA MANUABA, D. I. B. G. M. 2010 Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi 2, Jakarta, EGC.
DR. MARINA DAMAJANTI, M. 2015. Pedoman Penanggulangan KURANG ENERGI KRONIK
(KEK) PADA IBU HAMIL, Jakarta, Direktorat Bina Gizi Ditjen Bina Gizi dan KIA
kementrian Kesehatan.
DWIJAYANTI, M. 2017. Gambaran Kejadian Kekurangan Energi Kronik Pada Ibu Hamil Di
Puskesmas Bogor Utara Tahun 2016. Politeknik Kementrian Kesehatan Bandung
HIDAYATI, F. 2012. Hubungan antara pola konsumsi, Penyakit Infeksi dan Pantangan 159
Makanan Terhadap Resiko Kurang Energi Kronis (Kek) Pada ibu Hamil di
Puskesmas Ciputat Kota Tanggerang selatan Tahun 2011.
HROLFSDOTTIR L, R. D., BECH BH, HENRIKSEN TB, DANIELSEN I, STEINGRIMSDOTTIR L,
OLSEN SF, HALLDORSSON 2013. Maternal milk consumption, birth size, and
adult height of offspring : a prospective cohort study with 20 years of follow-up.
European Journal of Clinical Nutrition, 67: 1036-1041.
IKA MARDIATUL ULFA, S., KAMALIA NADYA 2018. Gambaran PMT Pada Ibu Hamil
Kekurangan Energi Kronik (KEK) Oleh Petugas Kesehatan Di Puskesmas
Pekauman Banjarmasin.
KEMENKES 2017. Petunjuk teknis pemberian makanan tambahan (balita, ibu hamil, anak
sekolah), Jakarta, Kementrian Kesehatan RI.
MULYANI, S. S. 2018. Asuhan Kebidanan pada Ny. I Usia 39 Tahun Dengan
Oligohiramnion. Politeknik Kesehatan Bandung
NIDYA IKHA PUTRI, N. I., RAUZA SUKMA RITA, ARIF SABTA AJI 2019. Hubungan Kadar
Vitamin D pada Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir di Kabupaten Tanah Datar dan
Kabupaten Solok. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, Volume 19, Nomor
1, 61-64.
NOYA, D. A. B. L. 2018. Penyebab dan obat diare untuk ibu hamil. [Accessed 16 Maret
2018 2018].
NUGRAHENY, A. S. E. 2013. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Yogyakarta: Salemba
Medika.
174
SUPIYANI. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Terhadap Bayi Ny.A Segera
Setelah Lahir Di BPS Irmayani Bandar Lampung. AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG.
UTOMO, B. 2013. Peningkatan Kesehatan Ibu Hamil, Persalinan dan Perinatal,
Yogyakarta, Lintas Media.
VIVI SILAWATI, N. 2018. Pemberian Makanan Tambahan dan Susu Terhadap
Penambahan Berat Badan Pada Ibu Hamil KE (Kekurangan Energi Kronis) di
Tangerang Tahun 2018. volume 1, No-2 tahun 2019, 79-85.
WALYANI, D. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan, Yogyakarta, Pustaka Baru Press.
WULANDARI, Y. F. 2019. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. A G1P0A0 Gravida
36 - 37 minggu di PMB Bidan Ita Afrianti Jombang. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Insan Cendekia Medika.
YVONNE A MALDONADO, M., FAAP, JATINDER BHATIAN, MARY P.GLOODE 2014.
Consumption of Raw milk or Unpasteurized Milk and Milk Product by Pregnant
Women and Children. American Academy of Pediatric 133.