Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Sektor Kimia

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kinerja perusahaan memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam

memberikan keuntungan dari aset, ekuitas, ataupun hutang. Dalam mengukur

kinerja perusahaan yang bagus diawali dengan adanya kepercayaan melalui

investor terhadap suatu perusahaan bahwa dana yang mereka investasikan dalam

keadaan yang baik dan bisa memberikan return yang baik juga (Afriano, 2016).

Kinerja perusahaan yang baik akan meningkatkan kemakmuran pemilik dan para

pemegang saham sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan yang

diharapkan. Kinerja yang buruk juga dapat menurunkan kinerja yang ada

diperusahaan, beberapa faktor yang dapat menurunkan kinerja perusahaan yaitu

kurangnya sistem informasi yang ada diperusahaan, kurang optimalnya

pengawasan kinerja manajemen dengan memonitoring dalam mengambil

keputusan, serta kondisi lingkungan disekitar perusahaan akibat aktivitas

operasional perusahaan. Penerapan pengelolaan lingkungan akan menyebabkan

perusahaan mengeluarkan biaya. Perusahaan terkadang mengabaikan biaya

lingkungan yang timbul. Perusahaan berkeyakinan bahwa biaya lingkungan

tersebut hanya merupakan biaya penunjang kegiatan operasional dan tidak

berhubungan langsung dengan produksi. Biaya lingkungan ini akan timbul, dan

karena adanya lonjakan biaya tersebut nantinya dapat mempengaruhi kinerja

keuangan perusahaan. Biaya lingkungan ini dapat dipahami dengan

mengalokasikan dana rencana pembangunan lingkungan dalam laporan keuangan

perusahaan dan laporan tahunan (Camilia, 2016).

1
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada tujuh sektor industri di

indonesia. Ketujuh industri tersebut adalah Manufaktur, Agrikultur, Dagang Jasa

dan Investasi, Properti, Infrastruktur, Pertambangan, dan Keuangan. Industri

manufaktur merupakan industri dengan jumlah perusahaan terbanyak yang

tercatat di BEI dan memberi kontribusi besar ke PDB Indonesia. Hal ini

dibuktikan dengan data yang dilansir oleh Katadataco.id, (5/10/2020) yang

menyatakan bahwa manufaktur merupakan perusahaan penyumbang PDB terbesar

di Indonesia. Fakta ini yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti nilai

perusahaan dari perusahaan industri manufaktur. Berikut gambar 1.1 yang

menunjukan berapa besar kontribusi terhadap PDB.

Gambar 3.1 Persentase PDB tahun 2019


Sumber :Data Badan Pusat Statistik

Peneliti menetapkan perusahaan pada industri manufaktur sub sektor kimia

sebagai objek penelitian karena sektor kimia merupakan sektor yang memiliki

peran yang cukup penting terhadap perekonomian Indonesia. Beberapa tahun

belakangan ini, perusahaan pada sektor industri dasar dan kimia telah mengalami

2
kenaikan kinerja perusahaan. Hal ini terbukti dari meningkatnya total laba

komprehensif yang tinggi dibanding dengan sektor lain pada tahun 2005 – 2015

yaitu sebesar 67,9 % (CNN Indonesia.com). Sempat terkendala dengan nilai tukar

yang melemah pada tahun 2015 yang secara langsung maupun tidak langsung

menekan kinerja keuangan perusahaan yang salah satunya dikarenakan bahan

baku perusahaan pada sektor kimia mengimpor dari luar negeri. Selain itu,

pelemahan nilai rupiah juga memengaruhi jumlah hutang beberapa perusahaan.

Sejak awal tahun 2017, sektor kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil

mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi. Hal tersebut mengindikasikan kinerja

keuangan perusahaan sektor kimia yang membaik. Tidak tanggung, bahkan sektor

kimia menjadi sektor yang pertumbuhannya paling tinggi kedua setelah sektor

keuangan. Hal ini pula yang membuat peneliti ingin menguji bagaimana pengaruh

biaya lingkungan terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan sektor kimia yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk melihat seberapa besar tingkat kepedulian

perusahaan terhadap lingkungan.

Seringkali dalam meningkatkan keuntungan, perusahaan mengabaikan

permasalahan lingkungan dan sosial yang ditimbulkannya. Eksistensi perusahaan

di tengah lingkungan dapat menimbulkan berbagai persoalan lingkungan, seperti

pencemaran, polusi udara, radiasi dan sejenisnya. Sedangkan dampak sosial yang

ditimbulkan perusahaan merupakan akibat industrialisasi terhadap persoalan

sosial dan masyarakat. Dampak sosial tersebut dapat dikategorikan ke dalam

munculnya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), ketenagakerjaan,

masyarakat, tangungjawab pada produk, dan human relation (Hadi, 2011).

Keberhasilan sebuah perusahaan tidak terlepas dari pengaruh lingkungan

tempat perusahaan tersebut didirikan. Menurut penelitian yang dilakukan

3
Susenohaji (2017) menyatakan bahwa biaya lingkungan merupakan biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan karena adanya sistem pengelolaan lingkungan yang

buruk akibat dari proses produksi perusahaan. Biaya lingkungan mencakup biaya

yang berhubungan dengan pengurangan proses produksi yang berdampak pada

lingkungan (internal) dan biaya yang berhubungan dengan perbaikan kerusakan

akibat limbah yang ditimbulkan (eksternal). Program bina lingkungan ini masih

dianggap sebagai biaya ganti rugi yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai

dampak atas kerugian maupun kerusakan yang ditimbulkan (Camilia, 2016).

Perusahaan industri sektor manufaktur merupakan perusahaan yang memiliki

peran utama sebagai penyebab terjadinya pencemaran lingkungan. Terbukti

adanya beberapa kasus perusahaan manufaktur sektor kimia yang mencemarkan

kelestarian lingkungan sekitar. Pada tahun 2019 terjadi kasus pencemaran

lingkungan oleh PT Mahkota Indonesia yang bergerak di industri bahan kimia

dasar terbukti melanggar dengan melebihi baku mutu untuk parameter sulfur

dioksida (SO2) pada cerobong asam sulfat unit II yang memiliki dampak negatif

terhadap komunitas masyarakat dan lingkungan perusahaan. Pencemaran udara

dari asap pabrik menyebabkan polusi udara di sekitar wilayah Pulo Gadung

memicu terjadinya gangguan pernapasan dan berkurangnya kadar oksigen di

dalam tubuh manusia termuat dalam berita di CNN Indonesia, (08/08/2019).

Contoh kasus lainnya yaitu dari berita Suara Banten.id (02/05/2021) Pada tahun

2021 PT Air Liquide Indonesia terbukti melakukan pembuangan limbah

industrinya mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup dan mencemari wilayah

Kampung Cibeureum, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Serang. Akibat

pencemaran limbah tersebut banyak warga yang mengalami gatal-gatal hingga

penyakit kulit dan bau busuk mengganggu kegiatan masyarakat sekitar. Contoh

4
lainya adalah pada tahun 2020, PT. Brataco Chemika terlibat kasus pipa

pembuangan limbah bocor berdampak pencemaran lingkungan yang

mengakibatkan pembuangan cairan limbah bocor ke alur Kali Gupit hingga

bermuara di Sungai Bengawan Solo. Rusaknya ikan dan tumbuhan yang ada di

sungai atau merusaknya air di sungai hingga air sumur mereka tercemar limbah

sampai berbau busuk (Tirto.id, 18/09/2020).

Salah satu faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan ialah political cost. Berkaitan dengan ukuran perusahaan karena

perusahaan besar banyak mengandung political cost dibandingkan dengan

perusahaan kecil. Salah satu alat ukur terkait kinerja perusahaan dengan

menggunakan ROA. Mengukur kinerja perusahaan yang tinggi menunjukkan

penggunaan aset secara efektif untuk keuntungan pemegang saham. ROA yang

rendah merupakan akibat dari kemampuan menghasilkan laba perusahaan yang

rendah ditambah biaya bunga yang tinggi dikarenakan oleh penggunaan utangnya

yang di atas rata-rata dimana keduanya menyebabkan laba bersihnya menjadi

relatif rendah (Dewata, 2018).

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang

dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau

aktivitas atau suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan

data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Penelitian mengenai Kinerja Perusahaan memang sudah banyak dilakukan

sebelumnya. Beberapa variabel yang digunakan para peneliti terdahulu

menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Penelitian yang dilakukan oleh Septiadi

(2016) mengungkapkan bahwa biaya lingkungan berpengaruh terhadap kinerja

5
perusahaan. Namun hasil dari penelitian yang dilakukan Prasetyo (2018),

Camillia (2016) dan Dewata, dkk. (2018) bertolak belakang pada penelitian yang

dilakukan oleh Septiadi (2016). Penelitian sebelumnya yang dilakukan Dewata,

dkk (2018) menunjukkan bahwa political cost tidak berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan.

Adapun dalam penelitian ini penulis memilih meneliti laporan keuangan

pada tahun 2017-2019, sedangkan penelitian sebelumnya dari Dewata, dkk (2018)

meneliti tahun 2012-2017. Alasan penulis memilih penelitian pada tahun 2017-

2019 karena perekonomian di Indonesia pada tahun 2017-2019 mengalami

kenaikan dan penurunan yang disebabkan oleh dampak dari perekonomian global.

Oleh karena itu rencana penelitian dilakukan pada tahun 2017-2019 untuk

mengetahui kenaikan dan penurunan tersebut akan berdampak seperti apa pada

sektor perusahaan kimia yang terdaftar di BEI. Selain memperbarui tahun

penelitian yaitu dari periode 2017-2019 peneliti juga akan mendapatkan data

secara lengkap dan laporan keuanganya yang disudah auditied sehingga dapat di

percaya kredibiliasnya.

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian Dewata, dkk (2018) yang

meneliti tentang Pengaruh Biaya Lingkungan, Kepemilikan Asing Dan Political

Cost Terhadap Kinerja Perusahaan Pertambangan Di Indonesia. Perbedaan

penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada sektor penelitian, pada

penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sub sektor kimia adalah

memproduksi, memasarkan dan menjual berbagai macam produk yang terlibat

menggunakan zat kimia. Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi,

polimer, cat, dan oleokimia dan perusahaan sektor kimia yang listing di BEI,

dikarenakan perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang berskala besar

6
bila dibandingkan dengan perusahaan yang lainnya sehingga bisa melakukan

perbandingan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Pada

penelitian ini juga memperbarui tahun penelitian yaitu dari periode 2017-2019.

Dari uraian, hasil-hasil peneliti terdahulu dan fenomena di atas, alasan

dilakukannya penelitian ini dikarenakan Penelitian yang menghubungkan Kinerja

Perusahaan dengan Biaya Lingkungan dan Political Cost masih jarang dilakukan,

khususnya yang menghubungkan Kinerja Perusahaan dengan Biaya Lingkungan

dan Political Cost.

Berdasarkan latar belakang dan perbedaan penelitian terdahulu diatas

maka judul penelitian ini adalah “ Analisis Pengaruh Biaya Lingkungan Dan

Political Cost Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Kimia”

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Kimia Yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019).

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah biaya lingkungan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?

2. Apakah political cost berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya diatas,

maka tujuan dalam penelitian ini adalah:

7
1. Untuk memberikan bukti empiris pengaruh biaya lingkungan terhadap

kinerja perusahaan.

2. Untuk memberikan bukti empiris pengaruh political cost terhadap kinerja

perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan penjelasan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas,

maka diharapkan hasil dari penelitian ini akan memberikan manfaat bagi dunia

penelitian dan akademis yaitu menambah wawasan mengenai struktur

kepemilikan, biaya lingkungan dan kinerja perusahaan. Manfaat untuk

perusahaan yaitu agar bisa membuat strategi manajemen yang lebih tepat terkait

biaya lingkungan yang dikeluarkan. Bagi pеmеrintаh Indonеsiа sebagai informasi

untuk mеnyusun peraturan terkait lingkungan dan untuk masyarakat sebagai

kontrol dari aktivitas perusahaan dalam menjalankan operasinya terkait biaya

lingkungan.

1.4.1 Kegunaan Akademis/Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat, kontribusi

dan referensi terhadap pengembangan ilmu akuntansi keuangan mengenai biaya

lingkungan, political cost dan kinerja perusahaan.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan pendalaman ilmu tentang biaya

lingkungan dan polical cost terhadap kinerja perusahaan

manufaktur sektor kimia.

8
2. Bagi perusahaan

Manfaat penelitian ini adalah agar bisa memberikan pemahaman

terhadap implementasi kebijakan keputusan yang dilakukan oleh

berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan akuntansi khususnya

kepada manajer perusahaan. Sehingga diharapkan agar dapat

membina serta menjadikan dunia bisnis di Indonesia menjadi

bertanggung jawab sosial dan lebih bijaksana.

3. Bagi Pemerintah

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dan sebagai acuan dalam pembuatan kebijakan

terutama yang berkaitan dengan masalah biaya politik serta biaya

lingkungan.

4. Bagi Masyarakat

Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah informasi tentang

pelaksanaan biaya lingkungan serta biaya politik yang dilakukan

perusahaan terhadap masyarakat dan khususnya mahasiswa/i hasil

penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi

bagi penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai