Makalah Bantara
Makalah Bantara
Makalah Bantara
Laporan ini Di ajukan untuk Memenuhi salah satu syarat untuk Menjadi Seorang
Penegak Bantara
Di susun oleh :
Sangga : Pelaksana
Puji syukur saya panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Adat Ambalan
dan Bantara tepat pada waktu. Terima kasih juga saya ucapkan kepada kakak kakak
pembimbing yang selalu memberikan dukungan dan bimbingannya, dengan itu saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Adat Ambalan dan Bantara.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menjadi seorang Penegak Bantara.
Selain itu, tujuan dibuatnya makalah ini bagi saya pribadi dan para pembaca yakni untuk lebih
memahami apa itu Adat Ambalan dan Bantara, dan diharapkan setelah memahaminya saya
pribadi dan pembaca dapat mengamalkan dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Saya menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu. Saya dengan senang hati dan sangat bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun, agar saya bisa memperbaiki dalam segi penulisan ataupun beberapa hal
lainnya, dan diharapkan kritik dan saran yang diberikan dapat membuat saya lebih baik lagi
dalam pembuatan makalah. Saya harap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan
umumnya bagi pembaca.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam sebuah organisasi Pramuka tentu saja didalamnya terdapat sebuah aturan dan juga
tingkatan. Aturan tersebut biasanya ditulis baik secara langsung maupun tidak langsung oleh
pendahulu sebelumnya, dibuatnya sebuah aturan untuk mengatur organisasi Pramuka agar tetap
berjalan sesuai dengan ketetapan yang berlaku. Dan adapun tingkatan, tingkatkan Pramuka
dalam jenjang SMA adalah tingkat penegak, lalu tingkatan nya dibagi lagi menjadi dua tahap,
tahap Bantara dan tahap Laksana.
Sama halnya, Kujang Lasmi pun memiliki dua hal tersebut. Aturan tersebut dinamai dengan
adat ambalan, dibuat oleh seseorang pada saat itu, dijaga keaslian nya hingga kini, dilakukan
oleh setiap anggota dan diawasi oleh seorang juru adat. Adat Ambalan tersebut berisikan
berbagai peraturan, tata kelakuan dan juga sikap, dibuat dengan tujuan memberikan kita arahan.
Arahan bagaimana kita sebagai seorang Pramuka harus bersikap dan selalu menjaga kesopanan.
Dalam hal tingkatkan pun sama, dimana setelah memasuki tingkatkan penegak kita akan
melaksanakan tahap Bantara hingga nanti tahap Laksana.
Maka dari itu adanya Adat Ambalan adalah untuk mengarahkan kita para anggota untuk
selalu menjaga sikap, dan untuk masuk kejenjang Bantara para anggota pun harus memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan dan juga nantinya setelah Bantara diharapkan para anggota
dapat bertanggung-jawab secara penuh pada tugasnya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bantara
1. Pengertian Bantara
Penegak Bantara adalah suatu tingkatan bagi Pramuka penegak yang telah
menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum tingkat Bantara. Kata BANTARA sendiri bukan
berarti Bantuan Tenaga Rakyat atau pun yang lain yang jelas bukan sebuah Akronim.
Kata BANTARA berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Pengawal / Adjudan, Pengawal
dapat diartikan menjadi 3 hal yaitu :
3. Pengawal yang bertugas untuk mengawal dan menjaga tegak dan lestarinya Pancasila,
Trisatya dan Dasa Darma.
Penegak Bantara adalah orang muda yang sadar akan dirinya, sadar akan
fungsinya sebagai bagian dari masyarakat dan mampu menjadi bagian antar komponen
masyarakat. Disadari atau tidak, Penegak Bantara adalah pelopor bagi kemajuan
masyarakat, pelopor bagi perubahan yang bermanfaat. Hal ini perlu disadari oleh seluruh
Penegak Bantara.
b) Dua tunas kelapa melambangkan keseimbangan pramuka penegak putra dan putri.
c) Bintang melambangkan seorang penegak bantara harus bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
2
e) Mengapa dipasang di pundak, karena seorang Pramuka Penegak bantara harus bisa
memikul rasa tanggung jawab terhadap tugas - tugasnya.
Untuk mencapai tingkat Penegak Bantara, calon Penegak harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
c) Mengerti dan bersungguh-sungguh mengamalkan Dasa Darma dan Tri Satya dalam
kehidupannya sehari-hari.
f) Tahu struktur organisasi dan Gerakan Pramuka dan Dewan Kerja Penegak dan
Pandega.
i) Tahu sejarah dan arti kiasan warna-warna bendera kebangsaan Indonesia, serta dapat
mengibarkan dan menurunkannya dalam upacara.
j) Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di
muka orang banyak, dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan
diperdengarkan atau dinyanyikan pada suatu upacara.
p) Dapat berbaris.
3
r) Tahu pentingnya bahan-bahan makanan yang bernilai gizi, dan dapat memasak
makanan di perkemahan untuk sedikitnya 5 orang.
t) Melakukan salah satu cabang olahraga atletik atau salah satu cabang olahraga renang.
w) Menguasai suatu keterampilan di bidang pertanian, bidang industri, atau bidang lain
yang dipilihnya sendiri, tetapi yang dapat diharap kelak akan berguna bagi
kehidupannya.
aa) Keagamaan (seuai dengan agama masing-masing), untuk Penegak yang beragama
Islam:
4
2.2 Adat Ambalan
1. Pengertian Adat Ambalan
Adat Ambalan adalah kebiasaan yang di tentukan oleh para anggota Pramuka
penegak di suatu ambalan. Adat Ambalan memiliki tujuan yakni dengan adanya Adat
kebiasaan tersebut, para pramuka penegak dapat membiasakan diri menepati segala
peraturan yang berlaku di tempat mereka.
a.) Umum
Adat Ambalan umum, adalah adat Ambalan yang harus dilakukan oleh setiap
anggota tanpa terkecuali. Beberapa peraturan tersebut:
• Contohnya, ketika jam istirahat lalu pada saat di jalan kita bertemu dengan
anggota pramuka, hendaknya kita mengucapkan salam dan berjabat tangan khas
ambalan, jika tidak sempat maka cukup dengan melambaikan tangan atau
tersenyum.
• Contohnya, pada saat kumpulan, hal yang pertama dilakukan adalah berdoa
menurut keyakinan masing-masing.
5
• Contohnya, ketika kita berhalangan hadir pada saat ada sebuah acara atau
kumpulan harus memberikan surat ataupun memberikan kabar kepada dewan
ambalan, dan memberikan alasan yang jelas mengapa berhalangan hadir.
4) Jika ada yang membaca dasa dharma, tangan kanan memegang kacu
( diletakkan di dada )
5) Tidak dibenarkan makan dan minum sambil berdiri, berjalan, berbicara dan
berlari.
• Pengertian, selain aturan ini merupakan adat ambalan, makan dan minum
sambil berdiri pun sangat tidak dianjurkan dalam dunia medis ataupun agama
• Contohnya, ketika makan atau minum lebih baik duduk, tidak berdiri ataupun
sambil berbicara
6) Taat beribadah
• Pengertian, point ini adalah sebuah kewajiban yang harus dijalankan oleh
setiap anggota yang beragama, apapun agamanya.
7) Dalam memakai baju pramuka, terutama saat sedang memakai kacu usahakan
standar satu / jongkok standar
8) Senantiasa sopan santun dalam hidup keseharian, menaati tata tertib dan
menjadi panutan bagi yang bukan anggota Pramuka
6
• Pengertian, menjadi seorang anggota Pramuka sudah seharusnya kita memiliki
attitude yang baik, selain untuk menjadi sebuah panutan itu pun akan menjadi
sebuah pembeda mana anggota Pramuka dan bukan.
• Pengertian, jika ada seseorang yang berbicara didepan sudah seharusnya kita
diam dan memperhatikan, itu merupakan sebuah aturan dasar yang harus
seorang anggota Pramuka miliki, yaitu menghargai.
• Contohnya, ketika ada seseorang yang sedang berbicara diam dan perhatikan
12) Jika berjalan bersama kawan yang berlainan jenis kelamin, maka harus
berjalan di sebelah kanan jalan
• Contohnya, jika Lasmi berjalan bersamaan dengan Kujang maka Lasmi harus
berada di samping kanan dan Kujang disamping kiri nya. Kujang berjalan
disamping jalan raya.
13) Harus memakai pakaian Pramuka lengkap dalam setiap latihan, pertemuan dan
kegiatan
7
• Pengertian, tepat waktu merupakan salah satu bentuk dari disiplin, dan disiplin
pun termasuk dalam poin dasa dharma yang harus seorang anggota Pramuka
patuhi
15) Tanda-tanda jejak yang digunakan di malam hari "/ lilin, lampu.
• Pengertian, pemberian tanda pada malam hari berupa lilin ataupun senter
adalah salah upaya memudahkan kita memberikan tanda pada seseorang atau
sebaliknya.
16) Bagi anggota yang mengajukan Bantara setelah sku penuh maka wajib
melakukan gladi tangguh dan sidang Bantara.
17) Pelantikan Bantara hanya boleh di saksikan oleh yang sudah mencapai Bantara
dan di upayakan di saksikan orang tua
• Pengertian, karena pelantikan Bantara sifat bersifat sakral, jadi hanya seorang
yang sudah mencapai Bantara dan juga orang tua lah yang boleh melihatnya.
• Contohnya, orang tua dari penegak Bantara dan purnama menyaksikan sidang
Bantara
18) Jika makan-makan dalam keadaan berpakaian Pramuka lengkap maka kacu
harus dibuka terlebih dahulu atau diselipkan kedalam baju
8
1) Jika bertemu dengan sesama anggota wajib memberikan salam Pramuka
dilanjutkan dengan bersalaman dengan cara saling memegang ibu jari
kawannya.
• Pengertian, sama hal nya seperti yang dijelaskan pada point satu dalam adat
ambalan umum, setiap kita (Kujang) bertemu dengan (Kujang) lagi maka
hendaklah memberikan salam, dilanjut dengan saling memegang ibu jari.
2) Menjauhi rokok dan minuman keras dalam keadaan apapun, jika melanggar
bidang ini maka dikenakan sanksi denda membayar 50 kali lipat dari harga
rokok / minuman tersebut.
• Pengertian, selain sebuah peraturan, kedua hal itu pun sangat tidak baik bagi
kesehatan, ataupun orang sekitarnya. Karena dengan menggunakan kedua hal
tersebut akan lebih banyak menghasilkan suatu yang negatif dibandingkan hal
positif nya.
• Contohnya, pintar memilih pergaulan dan teman, dan juga menahan diri untuk
tidak menggunakan kedua hal tersebut.
3) Jika berjalan bersamaan maka tidak boleh berjalan beriringan lebih dari tiga
orang, bergandengan tangan, memegang pundak.
• Pengertian, ketika kita berjalan alangkah lebih baiknya tidak berjajar lebih dari
tiga orang karena itu akan menghalangi pengguna jalan lain,
• Contohnya, ketika berjalan dengan kujang yang lain dan banyak, janganlah
sampai menghalangi pengguna jalan lain.
1) Bila bertemu dengan jarak jauh memberi salam dengan kode yaitu ibu jari
disatukan dengan telunjuk.
• Pengertian, sama hal nya seperti yang dijelaskan pada point satu dalam adat
ambalan umum, setiap kita (Lasmi) bertemu dengan (Lasmi) lagi maka
hendaklah memberikan salam dengan kode berupa ibu jari disatukan dengan
telunjuk.
9
• Contohnya, ketika bertemu dengan Lasmi dijalan atau dimanapun hendaknya
kita memberikan salam dengan kode tersebut
• Contohnya, gunakan lah pakaian yang nyaman dan jangan terlalu gunakan
banyak aksesoris, bukan terlihat cantik malah terlihat norak.
3) Rambut yang panjangnya lebih dari bahu harus diikat / dikepang menggunakan
pita biru.
• Pengertian, karena jika rambut lebih dari bahu akan sangat menggangu, baik
untuk diri sendiri ataupun orang lain, maka alangkah lebih baiknya untuk diikat
saja.
• Pengertian, adapun kaitannya dengan point lima, seorang wanita harus lah
menjaga segala perbuatannya, hal tersebut sangatlah tidak mencerminkan
kepribadian seorang wanita yang anggun
• Pengertian, seorang wanita dikenal sebagai seorang yang lemah lembut dan
anggun, maka sudah seharusnya sebagai seorang wanita harus senantiasa
menjaga kepribadiannya dimana pun dia berada.
• Pengertian, ini adalah sebuah anjuran yang sangatlah diharuskan bagi seorang
muslim, jika tidak maka ia akan mendapatkan dosa.
10
7) Lasmi tidak boleh berkaca / membenarkan pakaian di depan Kujang
• Pengertian, menyambung seperti point lima, seorang Lasmi harus lah menjaga
sikapnya, maka dari itu kedua hal tersebut sangatlah tidak boleh Lasmi lakukan
didepan Kujang.
Pelanggan terhadap adat ambalan ini dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
adat ambalan, sanksi yang didapat pun ada yang diberikan secara langsung ataupun tidak
langsung. Secara langsung adalah dengan diberikan sanksi oleh juru adat dengan sanksi
yang sudah dibuat sebelumnya, dan secara tidak langsung adalah berupa cemoohan
ataupun sindiran dari orang-orang yang melihatnya melakukan kesalahan tersebut.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adat Ambalan merupakan peraturan atau kebiasaan yang di tentukan oleh para anggota
Pramuka penegak di suatu ambalan. Adat Ambalan memiliki tujuan yakni agar dengan adanya
Adat kebiasaan tersebut, para pramuka penegak dapat membiasakan diri menepati segala
peraturan yang berlaku di tempat mereka. Jika ada peraturan maka akan ada sanksi dan
konsekuensi yang akan didapat jika melanggar Adat Ambalan tersebut, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Penegak Bantara adalah suatu tingkatan bagi Pramuka penegak yang telah menyelesaikan
Syarat Kecakapan Umum tingkat Bantara.
3.2 Saran
Makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, penyusun harap memberikan saran dan
kritik kepada saya selaku penulis. Dan diharapkan semoga makalah ini dapat menambah
wawasan dan mengingatkan kembali para pembaca tentang Adat Ambalan dan juga Bantara.
Sekian terimakasih
12
DAFTAR PUSTAKA
Kwartir Ranting Ngraho (2022). Arti dan Makna Balok Bantara [online]
https://www.pramukangraho.or.id/2019/12/makna-dan-sejarah-penegak-bantara.html?m=1
(Diakses pada 4 Juli 2022)