3-Perlengkapan Bahan Peledak - Compressed
3-Perlengkapan Bahan Peledak - Compressed
3-Perlengkapan Bahan Peledak - Compressed
PERLENGKAPAN BAHAN
PELEDAK GRADUATED
DEVELOPMENT PROGRAM
introducing
Evacuation
welcoming Fasilities
Class Rules
Safety Talk
COURSE OUTLINES
I.TIPE DAN JENIS DETONATOR
II.PREPARE FOR BLASTING AGENT
Learning outcomes:
Peserta mampu menjelaskan secara
rinci beberapa hal sebagai berikut:
The outlines:
• Definisi, tipe dan jenis detonator
• Detonator
• Muatan yang terdapat di dalam
• Jenis – jenis detonator
detonator
• Identifikasi dan penggunaan
detonator
Apa itu perlengkapan
peledakan?
2. Isian dasar (base charge) disebut juga isian sekunder adalah bahan peledak kuat
dengan VoD tinggi. Fungsinya adalah menerima gelombang kejut dan meledak
dengan kekuatan besarnya tergantung pada berat isian dasar tersebut.
Kekuatan ledak (strength) detonator ditentukan oleh jumlah isian dasarnya dan
diidentifikasi sebagai berikut (dari ICI Explosive):
•detonator No. 6 = 0,22 gr PETN (Penta Erythritol Tetra Nitrate)
•detonator No. 8 = 0,45 gr PETN
•detonator No. 8* = 0,80 gr PETN
Jadi daya ledak detonator No. 8 lebih kuat dibanding detonator No. 6. Kadang-kadang
diproduksi juga detonator No. 4, yang berarti kandungan PETN lebih kecil dari 0,22 gr,
untuk keperluan tertentu.
Berdasarkan pemicunya :
• Api (biasa)
• Listrik
• Benturan (nonel)
Berdasarkan waktu
meledaknya :
• Instantaneous detonator
(detonator langsung) Kemasan detonator biasa
• delay detonator
(detonator tunda)
Jenis detonator
1. Jenis detonator biasa : salah satu ujung tabung terbuka umumnya jenis detonator
biasa ini selalu dikombinasikan dengan sumbu api.
2. Jenis detonator listrik : pada salah satu ujung tabung terdapat dua kawat
3. Jenis detonator nonel : pada salah satu ujung tabung terdapat sumbu non-electric
(nonel) terbuat dari plastik.
Delay detonator adalah detonator yang dapat menunda sumber energi beberapa
saat, yaitu antara puluhan millisekon sampai sekon atau detik, untuk meledakkan isian
primer dan sekunder.
Sketsa penampang detonator biasa
• Ramuan pembakar (ignition mixture) terbuat dari bahan yang mudah terbakar dan
berfungsi untuk meneruskan api dari sumbu bakar.
• Isian utama berupa bahan peledak kuat dengan kepekaan tinggi, biasanya
campuran lead azide atau lead stypnate dan aluminium, sehingga seketika setelah
menerima panas dari ramuan pembakar, maka isian utama ini akan meledak dan
menimbulkan gelombang kejut.
• Isian dasar berupa bahan peledak kuat dengan VoD tinggi yang akan terinisiasi oleh
gelombang kejut isian primer. Karena isian dasar ini mempunyai VoD tinggi, akan
mampu meledakkan bahan peledak peka detonator sebagai primer. Kandungan
isian dasar bisa PETN atau TNT (Tri Nitro Toluene).
• Tabung silinder terbuat dari bahan tembaga atau aluminium yang mudah rusak
apabila terkena ledakan.
• Detonator biasa selalu dipakai atau dikombinasi dengan sumbu api atau sumbu
bakar atau safety fusea pabila akan digunakan untuk meledakkan bahan galian.
Apabila peledakan dengan detonator listrik tidak memungkinkan, maka akan aman
mengunakan detonator biasa.
Detonator listrik
Detonator listrik
tunda
langsung
Kandungan isian pada detonator listrik sama dengan pada detonator biasa yang
membedakan keduanya adalah energi panas yang dihasilkan.
• Pada setiap detonator listrik akan selalu dilengkapi dengan dua kawat yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dengan detonator tersebut. Nama kawat
tersebut adalah leg wire.
• Ujung kedua kawat di dalam detonator listrik dihubungkan dengan kawat halus
(bridge wire) yang akan memijar setelah ada hantaran listrik.
Prinsip kerjanya:
Apabila pijar dari kawat halus terbentuk, maka ramuan pembakar langsung terbakar
dan timbul energi panas dalam ruang detonator. Mekanisme peledakan selanjutnya
sama seperti pada detonator biasa.
Perbedaan antara detonator listrik langsung dengan detonator listrik tunda adalah di
dalam detonator listrik tunda mempunyai elemen tunda yang panjangnya tergantung
dengan waktu tunda pada label detonator. Semakin panjang elemen tunda semakin
lama waktu tunda detonator untuk meledak
Detonator listrik Detonator listrik
langsung tunda
Bagian dalam detonator nonel
CARA MENGINISIASI SUMBU NONEL
Satu ruas “sumbu nonel” (nonel tube) disebut juga “sumbu signal” terinisiasi secara
langsung (instantaneous), kecuali sudah dipasang detonator tunda oleh pabrik
pembuatnya.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menginisiasi atau menyulut
sumbu nonel, yaitu:
• menggunakan satu detonator, baik detonator biasa atau listrik,
• menggunakan sumbu ledak (detonating cord), atau
• menggunakan starter non-electric yang dinamakan shotgun atau shotfirer.
Sumbu nonel, berfungsi sebagai saluran signal energi menuju detonator tunda.
Sumbu ini mempunyai panjang yang berbeda, sehingga pemilihannya harus
disesuaikan dengan kedalaman lubang ledak.
Pada bagian ujung sumbu dipres atau ditutup yang disebut dengan ultrasonic
seal. Jangan coba-coba memotong ultrasonic seal ini karena uap air akan
masuk kedalam sumbu dan dapat menyebabkan gagal ledak.
Sumbu nonel terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan
lapisan dalam yang masing-masing berfungsi sebagai berikut:
Detonator nonel tunda bisa dipasang di dalam lubang, disebut in-hole delay, dan
dipermukaan, trunkline atau surface delay
Bentuk detonator nonel di dalam lubang ledak tidak dilengkapi dengan slot penjepit,
sementara untuk yang dipermukaan dilengkapi dengan slot penjepit yang berfungsi
untuk menyambung antar sumbu nonel atau dengan sumbu ledak
Learning outcomes:
Peserta mampu menjelaskan secara The outlines:
rinci beberapa hal sebagai berikut: • Sumbu api (safety fuse)
• tipe dan jenis sumbu pada • Sumbu ledak (detonating
peledakan cord)
• tipe dan jenis sambungan pada • Penyambung (connector)
peledakan
Apa itu sumbu api?
Sumbu api terbakar dengan kecepatan rambat yang terkontrol, sehingga panjang
sumbu api yang telah ditentukan ekuivalen dengan interval waktu tertentu.
Sumbu api dirancang untuk melengkapi detonator biasa, yaitu berfungsi sebagai
penyuplai energi api atau panas
Cara pemotongan sumbu api harus benar, yaitu pada salah satu ujung dipotong
miring dan ujung yang lainnya tegak lurus (Gambar 2.3). Ujung yang dipotong tegak
lurus masuk ke dalam detonator dan diusahakan blackpowder bersentuhan dengan
ramuan pembakar agar transfer rambatan api berjalan baik. Sementara pada ujung
sumbu api yang dipotong miring akan mempermudah penyulutan
Sumbu api (safety fuse)
Tahap pemasangan sumbu api:
• Potong sumbu api tegak lurus sesuai dengan panjang yang diperlukan
• Ambil detonator secara hati-hati dari kotaknya
• Sisipkan ujung sumbu api yang baru dipotong tepat kedalam detonator sedalam
mungkin sampai menyentuh bagian dalam detonator (ramuan pembakar)
dengan cara mendorong, tapi jangan sekali-kali ditekan atau diputar (a)
• Jepit mulut detonator dengan cramper yang akan mengurung sumbu api dengan
sempurna (b) dan hasilnya terlihat pada (c)
• Celupkan seluruh detonator dan sumbu api sepanjang 25 mm ke dalam larutan
penyebab kedap air (waterproofing compound)
• Hindarkan dari tekanan atau terkena panas pada ujung detonator yang tertutup
Sumbu api dipasarkan dalam
bentuk gulungan (coil) untuk
yang pendek atau menggunakan
rol bila panjang sumbunya
mencapai 250 m atau lebih
• Penyulutan sumbu api dapat dilakukan dengan memakai hot wire fuse lighter, full
wire fuse lighter, lead splitter fuse lighter, korek api, dan ignitor cord.
• Hot wire fuse lighter dan full wire fuse lighter bentuknya seperti kembang api yang
apabila dibakar akan menimbulkan percikan api dan kawat didalamnya akan
membara, sehingga mempermudah penyulutan sumbu api.
• Lead splitter fuse lighter dipasarkan dalam bentuk gulungan panjang sumbu api
digunakan sebagai sumbu utama pada peledakan menggunakan detonator biasa.
• Ignitor cord merupakan penyambung khusus untuk system peledakan dengan
sumbu api dan detonator biasa
Sumbu api
(safety fuse) Alat penyulut
sumbu api
Cara penyulutan sumbu
api
• hot wire fuse lighter,
• full wire fuse lighter
• lead splitter fuse
lighter
• korek api
• ignitor cord
Cara penyulutan
sumbu api
Sumbu ledak (detonating cord)
Berbagai nama untuk sumbu ledak yang dikenal di lapangan antara lain detonating
cord, detonating fuse, atau cordtex.
• Sumbu ledak adalah sumbu yang pada bagian intinya terdapat bahan peledak
PETN, yaitu salah satu jenis bahan peledak kuat dengan kecepatan rambat sekitar
6000 – 7000 m/s.
• Komposisi PETN bervariasi antara 3,6 – 70 gr/m. Namun, yang sering digunakan
adalah sumbu ledak dengan isian PETN 3,6 gr/m atau 5 gr/m karena akan
mengurangi kerusakan stemming dan bahan peledak serta pengaruh air blast.
• Serat nylon dan plastik akan meningkatkan ketahanan terhadap air, tarik, abrasi,
dan memudahkan pengikatan.
• Walaupun sumbu ledak dirancang relatif tidak sensitif terhadap gesekan, benturan,
arus liar, dan listrik statis, tetap saja harus diperlakukan sesuai dengan perlakuan
terhadap bahan peledak, diantaranya jangan dibanting, dilempar, atau dibakar.
Sumbu ledak (detonating cord)
Sumbu ledak (detonating cord)
Untuk kondisi
normal
Untuk peledakan
berat
• Bus wire, adalah kawat tembaga tanpa isolasi atau kawat terbuka berukuran 10, 12 atau
14 AWG yang diperlukan untuk hubungan paralel atau seri-paralel di dalam peledakan
terowongan dan pembuatan sumuran vertikal (shaft). Kawat alumunium dilarang
dipakai karena dikhawatirkan terjadi oksidasi yang dapat menimbulkan resistensi
tinggi dalam rangkaian.
• Lead wire atau lead lines atau firing line atau “kawat utama”, berfungsi
menghubungkan rangkaian peledakan listrik dengan alat pemicu ledak listrik yang
dinamakan blasting machine.
Penyambung (connector)
Penyambung sumbu api
• Multiple Fuse Ignitor (MFI)
• Plastic Ignitor Cord (PIC)
• Bean-hole Connectors
• Slotted Connectors.
Diameter silinder dirancang sesuai dengan jumlah sumbu api yang bisa dimasukkan,
umumnya sekitar delapan sumbu dan sebuah sumbu pokok.
Sumbu pokok atau master fuse adalah sumbu yang menghantarkan rambatan api ke
dalam silinder MFI untuk menyulut delapan sumbu lainnya secara bersamaan melalui
ramuan pembakaran.
Prinsip waktu tunda pada sistem peledakan sumbu api dan detonator biasa adalah
hanya dengan membedakan panjang sumbu apinya.
Persiapan pemasangan ke dalam MFI dan cara kerja MFI adalah sebagai berikut:
• Setiap sumbu yang keluar dari tiap lubang ledak dipotong tegak lurus. Diusahakan
blackpowder didalamnya nampak jelas.
• Setelah semua sumbu dari lubang ledak dipotong seperti di atas, gabungkan
dengan sumbu pokok dan masukan seluruhnya kedalam silinder MFI dengan cara
didorong perlahan sampai menyentuh ramuan pembakaran.
• Lakukan penjepitan (crimping) dibagian atas silinder MFI agar gabungan sumbu
tersebut tidak terlepas dari silinder MFI.
• Apabila api dari sumbu pokok dinyalakan dan merambat ke silinder MFI, maka api
akan menyentuh ramuan pembakar di dalam MFI hingga terbakar dan sekaligus
menyebarkannya ke sumbu-sumbu api lainnya hingga ke masing-masing
detonator biasa di dalam lubang ledak.
• Apabila seluruh sumbu api dari detonator di dalam lubang ledak sampai ke MFI
sama panjangnya, maka peledakan lubang akan tejadi serentak. Tetapi, bila
panjangnya dibedakan, maka akan ada jeda waktu peledakan antar lubang
Plastic Ignitor Cord (PIC), adalah suatu alat bantu penyulut beberapa sumbu api
berbentuk sumbu panjang yang bagian luarnya diselubungi plastik. Terdapat dua jenis PIC,
yaitu PIC-cepat dan PIC-lambat. PIC-cepat mempunyai kecepatan nominal rambatan api 30
cm/detik, sedangkan PIC-lambat hanya 3 cm/detik. Komposisi utama PIC adalah blackpowder
yang dilelehkan.
PIC-cepat dirancang untuk digunakan pada tambang terbuka dan quarry, sedang-kan PIC-
lambat digunakan pada penambangan bawah tanah. Cara menyambung PIC dengan sumbu
api adalah dengan bantuan alat bantu lainnya yang dinamakan penyambung bean-hole dan
slot.
Penyambung slot, adalah suatu alat bantu penyambung PIC-lambat dengan sumbu api.
Mekanisme kerjanya sama seperti penyambung bean-hole. Penyambung slot mempunyai
celah yang cukup untuk menyisipkan PIC-lambat
Jenis PIC adalah:
• Pada PIC-cepat terdapat tiga utas tali terbuat dari kertas khusus yang dipilin sebagai inti
daripada PIC, kemudian diselimuti oleh blackpowder yang dilelehkan dan akhirnya ditutup
oleh plastik. Susunan lapisan tersebut membuat PIC berdiameter sekitar 3 mm (a)
• Pada PIC-lambat terdapat kawat kawat dan seutas tali kertas di bagian intinya, kemudian
diselubungi oleh blackpowder yang dilelehkan dan akhirnya ditutup oleh plastic, sehingga
diameter totalnya sekitar 2 mm. Kawat akan terlihat apabila PIC habis terbakar (b).
Penyambung (connector)
Penyambung (connector)
a. Rol PIC-cepat
500 ft (165 m)
b. Bean-hole
a b
c. Penyambungan sumbu
api dan bean-hole
dengan PIC-cepat
c
Cara pemasangan sumbu api dan PIC-cepat pada penyambung bean-hole adalah sebagai
berikut:
Sumbu api yang sudah dipotong rata dimasukkan ke dalam lubang penyambung bean-hole
sampai batas lubang oval kemudian diklem kuat menggunakan crimper. Sebaiknya
pemasangan sumbu api dengan penyam-bung bean-hole ini sudah disiapkan dari gudang,
artinya keduanya sudah diklem sebelum dibawa ke lokasi tambang.
Sumbu api yang sudah dipotong rata dimasukkan ke dalam lubang penyambung slot sampai
batas slot kemudian diklem kuat menggunakan crimper. Sebaiknya pemasangan sumbu api
dengan penyambung slot ini sudah disiapkan dari gudang, artinya keduanya sudah diklem
sebelum dibawa ke lokasi tambang.
Cara pemasangan
sumbu ledak pada DRC
MS-Connector
MS-Connector merupakan alat penyambung sumbu ledak dengan waktu tunda
sangat pendek. Alat ini sangat cocok digunakan sebagai penyambung sumbu
ledak trunkline pada tambang terbuka, quarry dan pekerjaan teknik sipil. MS-
Connector dilengkapi dengan dua blok plastik berwarna dan berbentuk khusus
agar sumbu ledak dapat diikat kuat pada blok tersebut. Di dalam salah satu blok
plastik terdapat detonator tunda
Penyambung (connector)
• Detonasi sumbu ledak datang dari arah kiri dan mengaktifasi sumbu nonel
pada salah satu blok plastik.
• Signal gelombang kejut dalam sumbu nonel akan meledakkan detonator
pada blok plastik berikutnya setelah menunda beberapa millisekon sesuai
dengan waktu tunda dalam detonator tersebut.
• Setelah detonator terinisiasi, maka sumbu ledak berikutnya akan meledak.
Penyambung (connector)
Penyambung sumbu nonel
• Lead-in line atau extendaline
Posisi primer di
dalam kolom
lubang ledak
• bottom priming
• middle priming
• collar priming
• dibagian dasar bahan peledak dalam kolom lubang ledak, disebut bottom
priming,
• dibagian tengah bahan peledak dalam kolom lubang ledak, disebut deck
atau middle priming,
• dibagian atas bahan peledak dalam kolom lubang ledak, disebut top atau
collar priming,
Pembuatan Primer
Energi peledakan cenderung menurun seiring dengan semakin jauhnya jarak
propagasi energi tersebut dengan titik lokasi primer.
1 2 3
Cara 1 cara 2
Terdapat dua cara yang disajikan untuk membuat primer dengan detonator
listrik, yaitu cara ke 1 dan ke 2 seperti terlihat pada Gambar.Langkah-langkah
cara ke 1 adalah sebagai berikut (Gambar a):
Ambil cartridge bahan peledak kuat atau bahan peledak peka detonator,
kemudian buatlah lubang kira-kira sedalam 6 cm ditengah-tengah cartridge
dengan atau tanpa dibuka pembungkusnya memakai penusuk kayu
Sisipkan detonator listrik ke dalam lubang sedemikian rupa sehingga detonator
terbenam seluruhnya ke dalam cartridge
Lingkarkan legwire sekali atau dua kali ke sekitar cartridge, lalu kencangkan dan
siap dimasukkan ke dalam lubang ledak.
Kedua ujung kawat detonator yang mengarah ke atas harus digabungkan untuk
menghindari pengaruh arus listrik liar atau listrik statis.
Untuk cara ke 2, pada prinsipnya sama dengan cara ke 1, perbedaannya terletak
pada lubang tembus yang dibuat pada bagian samping cartridge. Melalui
lubang ini disisipkan legwire, kemudian dilingkarkan ke badan cartridge dan
dikencangkanoleh bagian legwire yang menuju ke atas (lihat Gambar b).
Setelah kencang primer siap dimasukkan ke dalam lubang ledak dan jangan
lupa menggabungkan kedua ujung legwire yang mengarah ke atas.
Cara 1 Cara 2
Membuat primer dengan sumbu ledak tidak diperlukan detonator sama sekali
karena sumbu ledak bermuatan bahan peledak kuat, yaitu PETN
Terdapat dua cara yang umum digunakan untuk membuat primer dengan
sumbu ledak, yaitu seperti terlihat pada Gambar. Cara ke 1 sebagai berikut
(Gambar a):
Ambil cartridge bahan peledak kuat atau bahan peledak peka detonator,
kemudian buatlah lubang tembus di bagian samping cartridge memakai
penusuk kayu
Sisipkan sumbu ledak ke dalam lubang, kemudian buatlah tali simpul di bagian
bawah cartridge untuk menahan cartridge tidak jatuh. Primer siap dimasukkan
ke dalam lubang ledak.