Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

3-Perlengkapan Bahan Peledak - Compressed

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 80

I.

PERLENGKAPAN BAHAN
PELEDAK GRADUATED
DEVELOPMENT PROGRAM
introducing

Evacuation

welcoming Fasilities

Class Rules

Safety Talk
COURSE OUTLINES
I.TIPE DAN JENIS DETONATOR
II.PREPARE FOR BLASTING AGENT
Learning outcomes:
Peserta mampu menjelaskan secara
rinci beberapa hal sebagai berikut:
The outlines:
• Definisi, tipe dan jenis detonator
• Detonator
• Muatan yang terdapat di dalam
• Jenis – jenis detonator
detonator
• Identifikasi dan penggunaan
detonator
Apa itu perlengkapan
peledakan?

Perlengkapan peledakan adalah


material yang bisa habis sekali pakai.
contohnya: nonel, primacord,
detonator, dll
Apa yang dimaksud
dengan Detonator?

Detonator adalah alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi


dalam bentuk letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang
memberikan efek kejut terhadap bahan peledak peka detonator
atau primer.

Detonator disebut juga dengan blasting capsuleatau blasting


cap.
Dua jenis muatan bahan peledak di dalam detonator yang
masing-masing fungsinya berbeda, yaitu :
• Isian utama (primary charge)
• Isian dasar (base charge) disebutjuga isian sekunder

Kekuatan ledak (strength) detonator


• detonator No. 6
• detonator No. 8
• detonator No. 8*
1. Isian utama (primary charge) merupakan bahan peledak kuat yang peka (sensitif).
Fungsinya adalah menerima efek panas dengan sangat cepat dan meledak
menimbulkan gelombang kejut.

2. Isian dasar (base charge) disebut juga isian sekunder adalah bahan peledak kuat
dengan VoD tinggi. Fungsinya adalah menerima gelombang kejut dan meledak
dengan kekuatan besarnya tergantung pada berat isian dasar tersebut.

Kekuatan ledak (strength) detonator ditentukan oleh jumlah isian dasarnya dan
diidentifikasi sebagai berikut (dari ICI Explosive):
•detonator No. 6 = 0,22 gr PETN (Penta Erythritol Tetra Nitrate)
•detonator No. 8 = 0,45 gr PETN
•detonator No. 8* = 0,80 gr PETN
Jadi daya ledak detonator No. 8 lebih kuat dibanding detonator No. 6. Kadang-kadang
diproduksi juga detonator No. 4, yang berarti kandungan PETN lebih kecil dari 0,22 gr,
untuk keperluan tertentu.
Berdasarkan pemicunya :
• Api (biasa)
• Listrik
• Benturan (nonel)

Berdasarkan waktu
meledaknya :
• Instantaneous detonator
(detonator langsung) Kemasan detonator biasa
• delay detonator
(detonator tunda)
Jenis detonator
1. Jenis detonator biasa : salah satu ujung tabung terbuka umumnya jenis detonator
biasa ini selalu dikombinasikan dengan sumbu api.
2. Jenis detonator listrik : pada salah satu ujung tabung terdapat dua kawat
3. Jenis detonator nonel : pada salah satu ujung tabung terdapat sumbu non-electric
(nonel) terbuat dari plastik.

Instantaneous detonator adalah detonator yang meledak langsung setelah sumber


energi menginisiasi isian primer dan sekunder

Delay detonator adalah detonator yang dapat menunda sumber energi beberapa
saat, yaitu antara puluhan millisekon sampai sekon atau detik, untuk meledakkan isian
primer dan sekunder.
Sketsa penampang detonator biasa
• Ramuan pembakar (ignition mixture) terbuat dari bahan yang mudah terbakar dan
berfungsi untuk meneruskan api dari sumbu bakar.

• Isian utama berupa bahan peledak kuat dengan kepekaan tinggi, biasanya
campuran lead azide atau lead stypnate dan aluminium, sehingga seketika setelah
menerima panas dari ramuan pembakar, maka isian utama ini akan meledak dan
menimbulkan gelombang kejut.

• Isian dasar berupa bahan peledak kuat dengan VoD tinggi yang akan terinisiasi oleh
gelombang kejut isian primer. Karena isian dasar ini mempunyai VoD tinggi, akan
mampu meledakkan bahan peledak peka detonator sebagai primer. Kandungan
isian dasar bisa PETN atau TNT (Tri Nitro Toluene).
• Tabung silinder terbuat dari bahan tembaga atau aluminium yang mudah rusak
apabila terkena ledakan.

• Ruang kosong separuh lebih ketinggian detonator disediakan untuk menyisipkan


sumbur bakar atau sumbu api atau safety fuse, karena umum-nya jenis detonator
biasa ini selalu dikombinasikan dengan sumbu api.

• Detonator biasa selalu dipakai atau dikombinasi dengan sumbu api atau sumbu
bakar atau safety fusea pabila akan digunakan untuk meledakkan bahan galian.

Apabila peledakan dengan detonator listrik tidak memungkinkan, maka akan aman
mengunakan detonator biasa.
Detonator listrik
Detonator listrik
tunda
langsung
Kandungan isian pada detonator listrik sama dengan pada detonator biasa yang
membedakan keduanya adalah energi panas yang dihasilkan.
• Pada setiap detonator listrik akan selalu dilengkapi dengan dua kawat yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dengan detonator tersebut. Nama kawat
tersebut adalah leg wire.
• Ujung kedua kawat di dalam detonator listrik dihubungkan dengan kawat halus
(bridge wire) yang akan memijar setelah ada hantaran listrik.

Prinsip kerjanya:
Apabila pijar dari kawat halus terbentuk, maka ramuan pembakar langsung terbakar
dan timbul energi panas dalam ruang detonator. Mekanisme peledakan selanjutnya
sama seperti pada detonator biasa.

Perbedaan antara detonator listrik langsung dengan detonator listrik tunda adalah di
dalam detonator listrik tunda mempunyai elemen tunda yang panjangnya tergantung
dengan waktu tunda pada label detonator. Semakin panjang elemen tunda semakin
lama waktu tunda detonator untuk meledak
Detonator listrik Detonator listrik
langsung tunda
Bagian dalam detonator nonel
CARA MENGINISIASI SUMBU NONEL

Satu ruas “sumbu nonel” (nonel tube) disebut juga “sumbu signal” terinisiasi secara
langsung (instantaneous), kecuali sudah dipasang detonator tunda oleh pabrik
pembuatnya.

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menginisiasi atau menyulut
sumbu nonel, yaitu:
• menggunakan satu detonator, baik detonator biasa atau listrik,
• menggunakan sumbu ledak (detonating cord), atau
• menggunakan starter non-electric yang dinamakan shotgun atau shotfirer.
Sumbu nonel, berfungsi sebagai saluran signal energi menuju detonator tunda.
Sumbu ini mempunyai panjang yang berbeda, sehingga pemilihannya harus
disesuaikan dengan kedalaman lubang ledak.
Pada bagian ujung sumbu dipres atau ditutup yang disebut dengan ultrasonic
seal. Jangan coba-coba memotong ultrasonic seal ini karena uap air akan
masuk kedalam sumbu dan dapat menyebabkan gagal ledak.

Sumbu nonel terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan
lapisan dalam yang masing-masing berfungsi sebagai berikut:

• Lapisan luar: untuk ketahanan terhadap goresan dan perlindungan terhadap


ultra violet
• Lapisan tengah: untuk daya regang dan ketahanan terhadap zat kimia
• Lapisan dalam: menahan bahan kimia reaktif, yaitu jenis HMX atau
octahydrotetranitrotetrazine dan aluminium, pada tempatnya. HMX ber-suhu
stabil dan memiliki densitas serta kecepatan detonasi yang tinggi.
Secara keseluruhan sumbu nonel terbuat dari plastik dengan kualitas terseleksi,
sehingga:
• tidak sensitif terhadap energi listrik dan transmisi radio,
• tidak terinisiasi oleh api, pukulan atau gesekan,
• gelombang kejut dengan gas yang panas diperlukan untuk inisiasi,
• sumbu dapat saling menyilang tanpa menginisiasi atau merusak sumbu
lainnya
Detonator nonel dalam lubang ledak atau in-hole delay
Label tunda, yaitu label dengan warna tertentu yang menandakan tipe priode tunda
halfsecond, quartersecond, atau millisecond dan waktu nominal ledaknya

Detonator nonel tunda bisa dipasang di dalam lubang, disebut in-hole delay, dan
dipermukaan, trunkline atau surface delay

Bentuk detonator nonel di dalam lubang ledak tidak dilengkapi dengan slot penjepit,
sementara untuk yang dipermukaan dilengkapi dengan slot penjepit yang berfungsi
untuk menyambung antar sumbu nonel atau dengan sumbu ledak
Learning outcomes:
Peserta mampu menjelaskan secara The outlines:
rinci beberapa hal sebagai berikut: • Sumbu api (safety fuse)
• tipe dan jenis sumbu pada • Sumbu ledak (detonating
peledakan cord)
• tipe dan jenis sambungan pada • Penyambung (connector)
peledakan
Apa itu sumbu api?

Sumbu api adalah alat berupa sumbu yang fungsinya


merambatkan api dengan kecepatan tetap. Perambatan
api tersebut dapat menyalakan ramuan pembakar
(ignition mixture) di dalam detonator biasa, sehingga
dapat meledakkan isian primer dan isian dasarnya.
safety
use
Bagian inti
• Black powder / gunpowder
Standar Kecepatan rambatan
sumbu api
• Amerika : 130 ±10 detik/m
• Eropa : 120 ±10 detik/m
• Australia : 100 ±10 detik/m
Pemasangan sumbu api pada
detonator biasa
• alat penjepit atau cramper
Bagian inti dari sumbu api berupa blackpowder atau gunpowder yang tergolong
bahan peledak lemah (low explosive) dan dibungkus oleh tekstil serta dilapisi material
kedap air, misalnya aspal dan plastik

Sumbu api terbakar dengan kecepatan rambat yang terkontrol, sehingga panjang
sumbu api yang telah ditentukan ekuivalen dengan interval waktu tertentu.

Sumbu api dirancang untuk melengkapi detonator biasa, yaitu berfungsi sebagai
penyuplai energi api atau panas

Cara pemotongan sumbu api harus benar, yaitu pada salah satu ujung dipotong
miring dan ujung yang lainnya tegak lurus (Gambar 2.3). Ujung yang dipotong tegak
lurus masuk ke dalam detonator dan diusahakan blackpowder bersentuhan dengan
ramuan pembakar agar transfer rambatan api berjalan baik. Sementara pada ujung
sumbu api yang dipotong miring akan mempermudah penyulutan
Sumbu api (safety fuse)
Tahap pemasangan sumbu api:
• Potong sumbu api tegak lurus sesuai dengan panjang yang diperlukan
• Ambil detonator secara hati-hati dari kotaknya
• Sisipkan ujung sumbu api yang baru dipotong tepat kedalam detonator sedalam
mungkin sampai menyentuh bagian dalam detonator (ramuan pembakar)
dengan cara mendorong, tapi jangan sekali-kali ditekan atau diputar (a)
• Jepit mulut detonator dengan cramper yang akan mengurung sumbu api dengan
sempurna (b) dan hasilnya terlihat pada (c)
• Celupkan seluruh detonator dan sumbu api sepanjang 25 mm ke dalam larutan
penyebab kedap air (waterproofing compound)
• Hindarkan dari tekanan atau terkena panas pada ujung detonator yang tertutup
Sumbu api dipasarkan dalam
bentuk gulungan (coil) untuk
yang pendek atau menggunakan
rol bila panjang sumbunya
mencapai 250 m atau lebih

Gulungan sumbu Rol sumbu api 12,5 m


api 12,5 m
Sumbu api (safety fuse)
Apabila sumbu api dinyalakan akan terlihat pancaran api yang dikenal dengan nama
ignition flame, menandakan bahwa sumbu terbakar dan berfungsi normal.

• Penyulutan sumbu api dapat dilakukan dengan memakai hot wire fuse lighter, full
wire fuse lighter, lead splitter fuse lighter, korek api, dan ignitor cord.

• Hot wire fuse lighter dan full wire fuse lighter bentuknya seperti kembang api yang
apabila dibakar akan menimbulkan percikan api dan kawat didalamnya akan
membara, sehingga mempermudah penyulutan sumbu api.
• Lead splitter fuse lighter dipasarkan dalam bentuk gulungan panjang sumbu api
digunakan sebagai sumbu utama pada peledakan menggunakan detonator biasa.
• Ignitor cord merupakan penyambung khusus untuk system peledakan dengan
sumbu api dan detonator biasa
Sumbu api
(safety fuse) Alat penyulut
sumbu api
Cara penyulutan sumbu
api
• hot wire fuse lighter,
• full wire fuse lighter
• lead splitter fuse
lighter
• korek api
• ignitor cord

Cara penyulutan
sumbu api
Sumbu ledak (detonating cord)
Berbagai nama untuk sumbu ledak yang dikenal di lapangan antara lain detonating
cord, detonating fuse, atau cordtex.

• Sumbu ledak adalah sumbu yang pada bagian intinya terdapat bahan peledak
PETN, yaitu salah satu jenis bahan peledak kuat dengan kecepatan rambat sekitar
6000 – 7000 m/s.
• Komposisi PETN bervariasi antara 3,6 – 70 gr/m. Namun, yang sering digunakan
adalah sumbu ledak dengan isian PETN 3,6 gr/m atau 5 gr/m karena akan
mengurangi kerusakan stemming dan bahan peledak serta pengaruh air blast.
• Serat nylon dan plastik akan meningkatkan ketahanan terhadap air, tarik, abrasi,
dan memudahkan pengikatan.
• Walaupun sumbu ledak dirancang relatif tidak sensitif terhadap gesekan, benturan,
arus liar, dan listrik statis, tetap saja harus diperlakukan sesuai dengan perlakuan
terhadap bahan peledak, diantaranya jangan dibanting, dilempar, atau dibakar.
Sumbu ledak (detonating cord)
Sumbu ledak (detonating cord)

Cara menyalakan sumbu ledak


Sumbu ledak akan terinisiasi oleh detonator standar atau nomor 8, baik detonator
biasa, listrik, atau nonel.

• Caranya adalah dengan menempelkan detonator ke sumbu ledak kemudian diikat


kuat atau diselotip.
• Apabila detonator meledak, maka sumbu ledak pun akan meledak dengan suara
keras dan seluruh pembungkusnya ikut hancur.
• Untuk mengurangi suara ledakan dari sumbu ledak yang cukup keras, disarankan
agar menimbun sumbu ledak mengunakan serpihan batu hasil pemboran atau
material yang ada setebal 10 – 20 cm.
Penyambung (connector)
Kawat penyambung pada peledakan listrik
• Connecting wire
• Bus wire
• Lead wire atau lead lines atau firing line atau “kawat utama

Untuk kondisi
normal
Untuk peledakan
berat

Kawat utama (lead wire) untuk peledakan listrik


Penyambung (connector)
Penyambung maksudnya adalah perlengkapan yang diperlukan untuk meng-hubungkan kawat
listrik atau sumbu peledakan antar lubang ledak

Tujuannya antara lain:


1. Sekedar menyambung leg wire antar lubang memakai kawat penyambung pada peledakan
dengan detonator listrik
2. Menyambung sumbu nonel antar lubang dan sekaligus mengeset waktu tunda permukaan
(surface atau trunkline delay)
3. Menyambung sumbu ledak antar lubang dan sekaligus mengeset waktu tunda permukaan
4. Menyambung sumbu api antar lubang pada peledakan dengan detonator biasa
Penyambung (connector)
• Connecting wire, yaitu kawat yang diperlukan untuk menyambung leg wire antar
lubang. Pada kondisi udara normal dan kering digunakan kawat tembaga berukuran 20
AWG yang diselimuti atau diisolasi plastik PVC. Apabila digunakan untuk menyambung
sampai ke dalam lubang, karena leg wire terlalu pendek, dan kondisi basah dapat
dipakai kawat tembaga berdiameter antara 21 – 23 AWG dan diselimuti plastik PVC.

• Bus wire, adalah kawat tembaga tanpa isolasi atau kawat terbuka berukuran 10, 12 atau
14 AWG yang diperlukan untuk hubungan paralel atau seri-paralel di dalam peledakan
terowongan dan pembuatan sumuran vertikal (shaft). Kawat alumunium dilarang
dipakai karena dikhawatirkan terjadi oksidasi yang dapat menimbulkan resistensi
tinggi dalam rangkaian.

• Lead wire atau lead lines atau firing line atau “kawat utama”, berfungsi
menghubungkan rangkaian peledakan listrik dengan alat pemicu ledak listrik yang
dinamakan blasting machine.
Penyambung (connector)
Penyambung sumbu api
• Multiple Fuse Ignitor (MFI)
• Plastic Ignitor Cord (PIC)
• Bean-hole Connectors
• Slotted Connectors.

Multiple Fuse Ignitor


dan pemasangannya
Penyambung (connector)
Multiple Fuse Ignitor (MFI), adalah suatu alat bantu penyulut beberapa sumbu api
berupa silinder terbuat dari tembaga atau alumunium dan didalamnya terdapat
ramuan pembakar.

Diameter silinder dirancang sesuai dengan jumlah sumbu api yang bisa dimasukkan,
umumnya sekitar delapan sumbu dan sebuah sumbu pokok.

Sumbu pokok atau master fuse adalah sumbu yang menghantarkan rambatan api ke
dalam silinder MFI untuk menyulut delapan sumbu lainnya secara bersamaan melalui
ramuan pembakaran.

Prinsip waktu tunda pada sistem peledakan sumbu api dan detonator biasa adalah
hanya dengan membedakan panjang sumbu apinya.
Persiapan pemasangan ke dalam MFI dan cara kerja MFI adalah sebagai berikut:

• Setiap sumbu yang keluar dari tiap lubang ledak dipotong tegak lurus. Diusahakan
blackpowder didalamnya nampak jelas.
• Setelah semua sumbu dari lubang ledak dipotong seperti di atas, gabungkan
dengan sumbu pokok dan masukan seluruhnya kedalam silinder MFI dengan cara
didorong perlahan sampai menyentuh ramuan pembakaran.
• Lakukan penjepitan (crimping) dibagian atas silinder MFI agar gabungan sumbu
tersebut tidak terlepas dari silinder MFI.
• Apabila api dari sumbu pokok dinyalakan dan merambat ke silinder MFI, maka api
akan menyentuh ramuan pembakar di dalam MFI hingga terbakar dan sekaligus
menyebarkannya ke sumbu-sumbu api lainnya hingga ke masing-masing
detonator biasa di dalam lubang ledak.
• Apabila seluruh sumbu api dari detonator di dalam lubang ledak sampai ke MFI
sama panjangnya, maka peledakan lubang akan tejadi serentak. Tetapi, bila
panjangnya dibedakan, maka akan ada jeda waktu peledakan antar lubang
Plastic Ignitor Cord (PIC), adalah suatu alat bantu penyulut beberapa sumbu api
berbentuk sumbu panjang yang bagian luarnya diselubungi plastik. Terdapat dua jenis PIC,
yaitu PIC-cepat dan PIC-lambat. PIC-cepat mempunyai kecepatan nominal rambatan api 30
cm/detik, sedangkan PIC-lambat hanya 3 cm/detik. Komposisi utama PIC adalah blackpowder
yang dilelehkan.

PIC-cepat dirancang untuk digunakan pada tambang terbuka dan quarry, sedang-kan PIC-
lambat digunakan pada penambangan bawah tanah. Cara menyambung PIC dengan sumbu
api adalah dengan bantuan alat bantu lainnya yang dinamakan penyambung bean-hole dan
slot.

Penyambung Bean-hole, adalah suatu alat bantu penyambung PIC-cepat dengan


sumbu api dan sekaligus sebagai penyulut sumbu api tersebut. Konstruksi penyambung bean-
hole berbentuk silinder dengan diameter sekitar 6,50 mm dan panjang 40 mm serta
mempunyai lubang oval pada salah satu ujungnya.

Penyambung slot, adalah suatu alat bantu penyambung PIC-lambat dengan sumbu api.
Mekanisme kerjanya sama seperti penyambung bean-hole. Penyambung slot mempunyai
celah yang cukup untuk menyisipkan PIC-lambat
Jenis PIC adalah:

• Pada PIC-cepat terdapat tiga utas tali terbuat dari kertas khusus yang dipilin sebagai inti
daripada PIC, kemudian diselimuti oleh blackpowder yang dilelehkan dan akhirnya ditutup
oleh plastik. Susunan lapisan tersebut membuat PIC berdiameter sekitar 3 mm (a)
• Pada PIC-lambat terdapat kawat kawat dan seutas tali kertas di bagian intinya, kemudian
diselubungi oleh blackpowder yang dilelehkan dan akhirnya ditutup oleh plastic, sehingga
diameter totalnya sekitar 2 mm. Kawat akan terlihat apabila PIC habis terbakar (b).
Penyambung (connector)
Penyambung (connector)
a. Rol PIC-cepat
500 ft (165 m)

b. Bean-hole
a b

c. Penyambungan sumbu
api dan bean-hole
dengan PIC-cepat

c
Cara pemasangan sumbu api dan PIC-cepat pada penyambung bean-hole adalah sebagai
berikut:

Sumbu api yang sudah dipotong rata dimasukkan ke dalam lubang penyambung bean-hole
sampai batas lubang oval kemudian diklem kuat menggunakan crimper. Sebaiknya
pemasangan sumbu api dengan penyam-bung bean-hole ini sudah disiapkan dari gudang,
artinya keduanya sudah diklem sebelum dibawa ke lokasi tambang.

Lengkungkan PIC-cepat dan sisipkan ke dalam lubang oval (Gambar 4.4.c).


Klem lubang oval agar PIC-cepat terjepit kuat
Penyambung (connector)

a. Penyambung slot c. Penyambungan sumbu


b. PIC-lambat 1000 ft
(330 m) api dengan PIC-lambat
dan penyambung slot
Cara pemasangan sumbu api dan PIC-lambat pada penyambung slot adalah sebagai berikut:

Sumbu api yang sudah dipotong rata dimasukkan ke dalam lubang penyambung slot sampai
batas slot kemudian diklem kuat menggunakan crimper. Sebaiknya pemasangan sumbu api
dengan penyambung slot ini sudah disiapkan dari gudang, artinya keduanya sudah diklem
sebelum dibawa ke lokasi tambang.

Sisipkan PIC-lambat ke dalam slot penyambung (c)


Setelah posisi PIC-lambat tepat, maka perkuat posisinya dengan menekan tutup slot sampai
betul-betul kuat
Penyambung (connector)

Penyambung sumbu ledak


Penyambungan sumbu ledak bisa langsung antar sumbu ledak atau
menggunakan alat bantu penyambung dengan waktu tunda. Penyambungan di
permukaandinamakan trunkline, yaitu sumbu ledak sepanjang sisi lubang ledak,
sedangkan ke arah lubang ledak disebut branch atau downline.

Sambungan sumbu ledak langsung adalah cara menyambung atau mengikat


antar sumbu ledak secara langsung atau dengan menggunakan selotip.
Penyambung (connector)

Sambungan “L” Sambungan ikat Sambungan ikat bunga


bunga cengkeh cengkeh dgn ujung
diseloitip kearah
downline
Penyambung (connector)

Sambungan 3 putaran Penyambung plastik Simpul mati untuk


antara trunkline dan memper-panjang
downline trunkline
Penyambung (connector)

Cara pemasangan
sumbu ledak pada DRC

Waktu tunda nominal


DRC buatan ICI-Explosive
Adapun sambungan sumbu ledak dengan waktu tunda dimaksudkan untuk
memberikan waktu tunda antar lubang ledak atau antar baris dalam suatu
rangkaian peledakan. Oleh sebab itu diperlukan suatu alat bantu yang mampu
menahan detonasi beberapa saat. Alat yang biasa dipakai adalah Detonating
Relay Connectors (DRC) dan MS Connector.

Detonating Relay Connectors (DRC) alat penyambung sumbu ledak yang


dilengkapi dengan interval waktu tunda yang. Bagian luarnya terbuat dari plastik
berwarna, sedangkan di bagian dalamnya terdapat dua detonator tunda yang
identik . Warna plastik luar menunjukkan waktu tunda nominal seperti contoh
DRC buatan ICI Explosive
Penyambung (connector)

Bagian dalam DRC (Dyno Nobel)


Penyambung (connector)

MS-Connector
MS-Connector merupakan alat penyambung sumbu ledak dengan waktu tunda
sangat pendek. Alat ini sangat cocok digunakan sebagai penyambung sumbu
ledak trunkline pada tambang terbuka, quarry dan pekerjaan teknik sipil. MS-
Connector dilengkapi dengan dua blok plastik berwarna dan berbentuk khusus
agar sumbu ledak dapat diikat kuat pada blok tersebut. Di dalam salah satu blok
plastik terdapat detonator tunda
Penyambung (connector)

Cara mengikat sumbu ledak pada blok MS Connector


Penghubung dua blok plastik adalah sumbu nonel yang panjangnya sekitar 1 m.
Prinsip kerja kerja MS-Connector adalah sebagai berikut:

• Detonasi sumbu ledak datang dari arah kiri dan mengaktifasi sumbu nonel
pada salah satu blok plastik.
• Signal gelombang kejut dalam sumbu nonel akan meledakkan detonator
pada blok plastik berikutnya setelah menunda beberapa millisekon sesuai
dengan waktu tunda dalam detonator tersebut.
• Setelah detonator terinisiasi, maka sumbu ledak berikutnya akan meledak.
Penyambung (connector)
Penyambung sumbu nonel
• Lead-in line atau extendaline

Extendaline 3000 m Primadet lead-in line60


(Dyno Nobel) m (ICI Explosives)
Adalah alat penyambung yang dirancang untuk menghubungkan rangkaian
sistempeledakan nonel dengan alat pemicu ledak. ICI-Explosives
menamakannya Primadet Lead-in Line, sedangkan Nitro Nobel menyebutnya
Extendaline atau bisa dinamakan “sumbu nonel utama”. Bentuk lead-in line
sama dengan sumbu nonel dan berfungsi sebagai penginisiasi utama rangkaian
peledakan. Salah satu ujung lead-in line dihubungkan ke pemicu ledak nonel
(shotgun), sedangkan ujung lainnya dilengkapi dengan detonator nonel
instantaneous yang terletak didalam blok plastik. Penyambung ini dilarang
digunakan untuk menyambung antar lubang (trunkline) atau sebagai sumbu di
dalam lubang (downline)
Learning outcomes:
Peserta mampu menjelaskan secara
rinci beberapa hal sebagai berikut: The outlines:
• Pembuatan Primer
• perbedaan primer dan booster
• Primer rancangan pabrik
pada peledakan penambangan
bahan galian,
• cara pembuatan primer
Pembuatan Primer

APA ITU PRIMER?


Primer adalah suatu istilah yang diberikan pada bahan peledak peka
detonator yang sudah dipasang detonator dan diletakkan di dalam
kolom lubang ledak

APA ITU BOOSTER?


Booster adalah bahan peledak peka detonator yang dimasukka ke
dalam kolom lubang ledak berfungsi sebagai penguat energi ledak
Pembuatan Primer

Posisi primer di
dalam kolom
lubang ledak
• bottom priming
• middle priming
• collar priming

Extendaline 3000 m (Dyno Nobel)


Terdapat tiga tempat atau titik untuk meletakkan primer di dalam kolom lubang
ledak, yaitu:

• dibagian dasar bahan peledak dalam kolom lubang ledak, disebut bottom
priming,
• dibagian tengah bahan peledak dalam kolom lubang ledak, disebut deck
atau middle priming,
• dibagian atas bahan peledak dalam kolom lubang ledak, disebut top atau
collar priming,
Pembuatan Primer
Energi peledakan cenderung menurun seiring dengan semakin jauhnya jarak
propagasi energi tersebut dengan titik lokasi primer.

• Untuk mempertahankan energi tetap pada kekuatan maksimum dapat


ditambahkan booster di dalam kolom lubang ledak.
• Booster tersebut akan terinisiasi oleh ledakan bahan peledak utama yang
melaluinya, sehingga bahan peledak utama yang belum terinisiasi di bagian
atasnya akan meledak dengan kekuatan energi relatif sama dengan bahan
peledak sekitar primer.
• Dengan demikian booster dapat didefinisikan sebagai bahan peka detonator
yang dimasukkan ke dalam kolom lubang ledak berfungsi sebagai penguat
energi ledak
Pembuatan Primer
Menggunakan detonator biasa

1 2 3

Pembuatan primer menggunakan detonator biasa


Pembuatan Primer
Menggunakan detonator listrik

Cara 1 cara 2
Terdapat dua cara yang disajikan untuk membuat primer dengan detonator
listrik, yaitu cara ke 1 dan ke 2 seperti terlihat pada Gambar.Langkah-langkah
cara ke 1 adalah sebagai berikut (Gambar a):

Ambil cartridge bahan peledak kuat atau bahan peledak peka detonator,
kemudian buatlah lubang kira-kira sedalam 6 cm ditengah-tengah cartridge
dengan atau tanpa dibuka pembungkusnya memakai penusuk kayu
Sisipkan detonator listrik ke dalam lubang sedemikian rupa sehingga detonator
terbenam seluruhnya ke dalam cartridge
Lingkarkan legwire sekali atau dua kali ke sekitar cartridge, lalu kencangkan dan
siap dimasukkan ke dalam lubang ledak.
Kedua ujung kawat detonator yang mengarah ke atas harus digabungkan untuk
menghindari pengaruh arus listrik liar atau listrik statis.
Untuk cara ke 2, pada prinsipnya sama dengan cara ke 1, perbedaannya terletak
pada lubang tembus yang dibuat pada bagian samping cartridge. Melalui
lubang ini disisipkan legwire, kemudian dilingkarkan ke badan cartridge dan
dikencangkanoleh bagian legwire yang menuju ke atas (lihat Gambar b).
Setelah kencang primer siap dimasukkan ke dalam lubang ledak dan jangan
lupa menggabungkan kedua ujung legwire yang mengarah ke atas.

Ketika menyisipkan detonator pada cartridge atau dinamit, disarankan untuk


membuat lubang seukuran diameter detonator menggunakan kayu atau
bamboo atau bukan dari penusuk dari logam.
Pembuatan Primer
Menggunakan sumbu ledak

Cara 1 Cara 2
Membuat primer dengan sumbu ledak tidak diperlukan detonator sama sekali
karena sumbu ledak bermuatan bahan peledak kuat, yaitu PETN
Terdapat dua cara yang umum digunakan untuk membuat primer dengan
sumbu ledak, yaitu seperti terlihat pada Gambar. Cara ke 1 sebagai berikut
(Gambar a):

Ambil cartridge bahan peledak kuat atau bahan peledak peka detonator,
kemudian buatlah lubang tembus di bagian samping cartridge memakai
penusuk kayu

Sisipkan sumbu ledak ke dalam lubang, kemudian ikatlah dengan cara


pengikatan bunga cengkeh atau dapat pula diikat kuat menggunakan selotip
dan siap dimasukkan ke dalam lubang ledak.
Cara ke 2 adalah sebagai berikut (Gambar b):
Ambil cartridge bahan peledak kuat atau bahan peledak peka detonator,
kemudian buatlah lubang tembus sepanjang badan cartridge dari atas ke
bawah memakai penusuk kayu yang agak panjang

Sisipkan sumbu ledak ke dalam lubang, kemudian buatlah tali simpul di bagian
bawah cartridge untuk menahan cartridge tidak jatuh. Primer siap dimasukkan
ke dalam lubang ledak.

Ketika menyisipkan detonator pada cartridge atau dinamit, disarankan untuk


membuat lubang seukuran diameter detonator menggunakan kayu atau
bamboo atau bukan dari penusuk dari logam.
Primer rancangan pabrik
Berupa cartridge padat (solid)
• Anzomex primers buatan ICI Explosive
• HDP Boosters atau Cast Boosters buatan Nitro
Nobel

Primer sistem sliderdeck (buatan ICI Explosives )


• Anzomex primer
• Slider Primer Detonator
• Gabungan Anzomex primer dan Slider Primer
Detonator
Primer rancangan pabrik

Seri Anzomex Primers buatan ICI


Explosive
HDP Boosters (Cast Boosters)
buatan Nitro Nobel
Primer rancangan pabrik

Anzomex slider Slider primer Sistem slider primer


primer detonator dipasang lengkap
Anzomex primer yang berat 400 gr dibungkus plastik warna
kuning berkekuatan tinggi yang dicetak lengkap dengan
selongsong atau lubang untuk menyisipkan sumbu ledak
(Gambar a),

Slider Primer Detonator merupakan detonator tunda nonel


digabung dengan plastik warna biru dicetak khusus dan
dilengkapi lubang untuk menyisipkan sumbu ledak (Gambar
b)

Gabungan Anzomex primer dan Slider Primer Detonator


adalah sistem sliderdeck yang lengkap seperti terlihat pada
(Gambar c)

Anda mungkin juga menyukai