Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Kel. 8 Manajemen

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN ANALISA KASUS MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANGAN AL-KAUTSAR RSUD HAJI MAKASSAR

DISUSUN OLEH
MAZ’ROATUL ULUMMIYAH S.Kep 144-2021-1012
KHUSNUL KHATIMAH S.Kep 144-2021-1011
KHAERUNNISA MUIN S.Kep 144-2021-1051
SULASTRIASTUTI S.Kep 144-2021-1048
MUH. ISWAN S.Kep 144-2021-1010
DEVI AMIKA S.Kep 144-2021-1037
ITA S. ALIS S.Kep 144-2021-1039
FENY S.Kep 144-2021-1001
YOGI S.Kep 144-2021-1071
Preseptor
1. Preseptor Institusi
Mardiah, S.Kep, Ns, M.K ( )
2. Preseptor Lahan
Hj. Asnaeni, S.Kep., Ns ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia yang telah
dilimpahkan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir manajemen keperawatan di
Ruang Al-Kautsar Perawatan Anak RSUD Haji Makassar, sebagai salah satu target pencapaian
mahasiswa dalam mata kuliah Manajemen Keperawatan bagi mahasiswa Program Studi Profesi
Ners Angkatan XIII Universitas Muslim Indonesia Makassar.
Adapun penyusunan laporan kegiatan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk
itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan Penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada ;
1. Direktur RSUD Haji Makassar.
2. Bagian Diklat RSUD Haji Makassar.
3. Bidang Keperawatan RSUD Haji Makassar.
4. Ibu Hj Asnaeni, S.Kep.,Ns selaku Kepala Ruangan Al-Kautsar RSUD Haji Makassar.
5. Ibu Mardiah, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku CI. Institusi.
6. Seluruh Perawat dan tenaga kesehatan lainnya di Ruangan Al-Kautsar RSUD Haji
Makassar.
7. Seluruh pasien yang di rawat di Ruangan Al-Kautsar.
8. Serta Teman-teman sejawat kelompok 8 yang senantiasa saling membantu dan sangat
bersinergi dalam menyelesaikan laporan akhir manjemen ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan akhir Manajemen Keperawatan ini,
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik serta saran yang sifatnya membangun sangat
kami butuhkan untuk perbaikan laporan ini sangat kami harapkan. Atas segala bimbingan,
bantuan, serta saran-saran dalam penyusunan laporan ini, kami ucapkan banyak terima kasih.
Makassar, April 2022

Kelompok 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks dan merupakan komponen
yang sangat penting dalam upaya peningkatan status kesehatan bagi masyarakat. Salah
satu fungsi rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan
yang merupakan bagian dari system pelayana kesehatan dengan tujuan memelihara
kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. Pelayanan keperawatan merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan. Dalam pelayana kesehatan,keberadaan perawat
merupakan posisi kunci yang dibuktikan oleh kenyataan bahwa 40-60 % pelayanan
rumah sakit merupakan pelayanan keperawatan dan hampir semua pelayanan promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanan pelayanan
kesehatan lain dilakukan oleh perawat (Nursalam, 2016).
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan yang professional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif pada individu,
keluarga, dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Asmuji. 2018).
Sebagai profesi, keperawatan dituntut untuk memiliki kemampuan intelektual,
interpersonal, kemampuan teknis, dan moral.Keperawatan sebagai pelayanan/asuhan
professional bersifat humanistis, menggunakan pendekatan holistis, dilakukan
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi pada kebutuhan objektif klien,
mengacu pada standar professional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan
sebagai tuntutan utama. Perawat dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan
dengan benar atau rasional dan baik atau etis (Nursalam, 2011).
Manajeman merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi.Manajemen tersebut mencakup kegiatan
Planning, organizing, actuating, controlling (POAC) terhadap staf, sarana, dan prasarana
dalam mencapai tujuan organsasi (Nursalam, 2011).
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain.

1
Manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam
rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas yang telah ditentukan pada tingkat
administrasi. Sementara itu, Liang Lie menyatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu
dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengontrolan dari benda dan
manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya (Suni, 2018).
Manajemen pada dasarnya berfokus pada perilaku manusia untuk mencapai tingkat
tertinggi dari produktivitas pada pelayanan di suatu kegiatan. Pada suatu instansi
membutuhkan seorang manajer yang terdidik dalam pengetahuan dan ketrampilan
tentang perilaku manusia untuk mengelola kegiatan.Manajemen merupakan serangkaian
aktivitas (termasuk perencanaan, pengambilan keputusan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya organisasi
(manusia, financial, fisik dan informasi) dengan maksud mencapai tujuan organisasi
secara efisien dan efektif (Griffin, 2004).
Manjemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi.Manajemen tersebut mencakup kegiatan
Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC) terhadap staf, sarana, dan
prasarana dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen keperawatan adalah suatu
proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan
secara professional (Nursalam, 2016).
Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu
metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga di harapkan
keduanya dapat saling mendukung. Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
merupakan suatu kerangka kerja yang mendefinisikan empat unsur yaitu standar, proses
keperawtan, pendidikan keperawatan dan sistem MAKP. Jika perawat tidak memiliki
nilai-nilai tersebut sebagai sesuatu pengambilan keputusan yang independen, maka tujuan
pelayanan kesehatan/keperawatan dalam memenuhi kepuasan pasien tidak akan dapat
terwujud (Nursalam, 2016).
Berdasarkan hal tersebut di atas, kami Mahasiswa Program Studi Profesi Ners
Angkatan XIII Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, melaksanakan Praktik di
Bidang Manajemen Keperawatan di RSUD Haji Makassar khususnya di Ruangan
perawatan anak Al-Kautsar.

2
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan Praktek Klinik Profesi Ners Stase Manajemen
Keperawatan, mahasiswa di harapkan mampu mengelola model pelayanan
keperawatan profesional tingkat dasar, bertanggung jawab serta menunjukkan sikap
kepemimpinan yang professional, dalam memberikan pelayanan dan asuhan
keperawatan pada klien di Rumah Sakit.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan Praktek Klinik Profesi Ners Stase Manajemen Keperawatan,
mahasiswa mampu :
a. Menggambarkan sketsa denah ruang.
b. Menghitung kebutuhan tenaga berdasarkan tingkat ketergantungan pasien di
ruangan.
c. Membuat daftar komposisi di ruangan.
d. Menghitung BOR, ALOS, TOI.
e. Menghitung alat kperawatan di ruangan.
f. Melaksanakan Role Play.
g. Melaksanakan Ronde Keperawatan.
h. Melaksanakan Penyuluhan Kesehatan.
i. Seminar Akhir Manajemen Keperawatan.

C. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Mahasiswa
a. Tercapainya pengalaman dalam pengeleloaan suatu ruang rawat sehingga dapat
memodifikasi metode penugasan yang akan di laksanakan.
b. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan model MPKP yang di
aplikasikan di Ruang perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar.
c. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan penerapan model
MPKP di Ruang perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar.
d. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dan menyusun rencana strategi
pemecahan masalah.

3
e. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan model praktik
keperawatan professional Ruang perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji
Makassar
2. Bagi Perawat Ruangan
a. Melalui manajemen praktik keperawatan professional dapat di ketahui masalah-
masalah yang ada di Ruang perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar
yang berkaitan dengan pelaksanaan MPKP.
b. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
c. Terbinanya hubungan yang baik antara perawat dengan tim kesehatan lain, serta
perawat dengan pasien dan keluarga pasien.
d. Tumbuh dan terbinya akuntabilitas dan disiplin dalam diri perawat.
3. Bagi Pasien dan Keluarga
a. Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan.
b. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan tinggi.
c. Masalah kesehatan pasien tercapai dengan tingkat kepuasan yang maksimal.
4. Bagi Institusi dan Pendidikan
Sebagai bahan masukan dan gambaran tentang pengelolaan ruangan dengan
pelaksanaan model MPKP atau Kasus.

D. RUANG LINGKUP KEGIATAN


Kegiatan praktik Universitas Muslim Indonesia Fakultas Kesmas Prodi Ners stase
manajemen keperawatan yang dilakukan di RSUD Haji Makassar diruangan anak Al-
Kautsar selama 2 minggu yang sesuai dengan target pencapaian program manajemen
keperawatan.

4
BAB II
PENGKAJIAN DAN ANALISA MASALAH

A. Analisa Situasi Unit/Ruang Rawat


1. Sejarah RSUD. Haji Makassar
Rumah Sakit Umum Haji Makassar berdiri dan diresmikan pada tanggal 16 Juli
1992 oleh bapak Presiden Republik Indonesia. Berdiri di atas tanah seluas 10,6 hektar
milik pemerintah daerah Sulawesi Selatan terletak di ujung selatan kota Makassar,
tepatnya di Jl. DG. Ngeppe No. 14 Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalatea. Latar
belakang pembangunan Rumah Sakit Umum Haji Makassar yang ditetapkan di
daerah bekas lokasi Rumah Sakit Kusta Jongaya adalah diharapkan rumah sakit ini
dapat mendukung kelancaran kegiatan pelayanan calon jemaah haji dan masyarakat
sekitarnya.
Pengoperasian Rumah Sakit Umum Haji Makassar didasarkan oleh surat
keputusan Gubernur KDH Tk.1 Sulawesi Selatan Nomor: 488/IV/1992 tentang
pengelolaan Rumah Sakit oleh Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan dan SK
Gubernur Nomor: 802/VII/1992 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Sakit serta SK Gubernur Nomor: 1314/IX/1992 tentang tarif pelayanan kesehatan
pada Rumah Sakit Umum Haji Makassar. Untuk kelangsungan perkembangan rumah
sakit lebih lanjut, maka pada tanggal 13 Desember 1993 Departemen Kesehatan
menetapkan Rumah Sakit Umum Haji Makassar sebagai Rumah Sakit Umum milik
Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan dengan klasifikasi C yang dituangkan ke dalam
SK Nomor: 762/XII/1993. Pada awal pengoperasiannya, jumlah pegawai tetap
Rumah Sakit Umum Haji Makassar berjumlah 47 orang, terdiri dari Pegawai Negeri
Sipil Pusat yang dipertugaskan pada Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan dan PNS
daerah.
Tugas direksi rumah sakit sementara dirangkap oleh kepala wakil kesehatan
propinsi Sulawesi Selatan yaitu Dr. H. Udin Muhammad Muslaini. Selanjutnya pada
tanggal 31 Desember 1992 dilaksanakan serah terima kepada Dr. H. Sofyan
Muhammad dan setelah ditetapkan pelembagaan Rumah Sakit maka berdasarkan
Kepres No. 9 Tahun 1985 Direktur RSUH kelas C ditetapkan sebagai pejabat

5
structural Eselon III/a definitif. Pada tanggal 26 Agustus 2001 jabatan Direktur RSU
Haji diserahterimakan kepada pejabat baru yaitu Dr. Hj. Magdaniar Moein, M.Kes.
kemudian pada tanggal 28 Februari 2007 dilaksanakan serah terima jabatan kepada
Drg. Abd. Haris Nawawi, kemudian digantikan oleh Drg. Hj. Nurhasnah Pallinrungi,
M.Kes., sebagai direktur Rumah Sakit Umum Haji Makassar dan menjabat sampai
saat ini.
2. Visi dan misi RSUD. Haji Makassar
a. Visi :
Terwujudnya Rumah Sakit Haji Makassar sebagai sarana pelayanan kesehatan
paripurna yang professional dan Pusat Rujukan Sulawesi Selatan serta wilayah
Indonesia Timur 2013
b. Misi :
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna.
2) Meningkatkan cakupan pelayanan untuk meningkatkan pendapatan Rumah
Sakit.
3) Meningkatkan kualitas pelayanan melalui pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM).
4) Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit.
5) Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan staf sebagai asset yang bernilai
bagi Rumah Sakit.
3. Falsafah
RSUD Haji Makassar adalah sarana yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
paripurna yang berlandaskan perikemanusiaan, adil dan merata yang dijiwai oleh
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4. Motto
Motto RSUD Haji adalah “CEPAT” yang merupakan singkatan dari Cepat, Etika,
Profesional, Akurat, dan Transparan.
5. Tujuan
a. Terciptanya kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Rumah Sakit.
b. Memberikan konstribusi PAD dalam pembangunan kesehatan.
c. Peningkatan disiplin kualitas kerja pegawai

6
6. Sketsa Rumah Sakit

Gambar 2.1 Denah RSUD Haji Makassar (Sumber, Humas RSUD Haji Makassar)

Saat ini RSUD Haji Makassar menyediakan layanan kesehatan sebagai berikut:
1. Instalasi Rawat Jalan (Poliklinik) yang terdiri dari :
a. Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
b. Poliklinik Spesialis Bedah
c. Poliklinik Spesialis Anak
d. Poliklinik Spesialis Obsetri & Genekologi
e. Poliklinik Spesialis Kebidanan
f. Poliklinik Spesialis Syaraf
g. Poliklinik Spesialis THT
h. Poliklinik Spesialis Mata
i. Poliklinik Spesialis Kulit & Kelamin

7
j. Poliklinik Spesialis Gigi & Mulut
k. Poliklinik Jiwa
l. Poliklinik Spesialis Paru
m.Poliklinik Konsultan Gizi
n. Poliklinik Khusus Geriatri
o. Poliklinik Medical Check Up
p. Poliklinik Bedah Vasculer & Bedah Digestive
q. Poliklinik Ortopedi
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Darurat
4. Instalasi Perawatan Intensif (ICU/NICU)
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Rehabilitasi Medik
7. Instalasi Laboratorium
8. Instalasi Radiologi
9. Instalasi Farmasi
10.Instalasi Gizi
11.Instalasi PS-RS
12.Instalasi Laundry
13.Unit PKRS
14.Unit Rekam Medik
Dalam menunjang pemeriksaan diagnostik di RSUD Haji Makassar telah disediakan
layanan sebagai berikut:
1. CT Scan 7. Elektro Ensephalografi
2. Panoramic X-Ray 8. Optik Test
3. Dental X-Ray 9. Spirometri
4. Brochoscopy 10.Audiometri
5. Treadmill dan stress test 11. Lab Diagnostik
6. USG 2 dan 4 Dimensi 12. Patologi Diagnostik
Layanan kesehatan di RSUD Haji juga dilengkapi penunjang medis sebagai berikut :
1. FECO

8
2. FESS
3. Ventilator
4. Brochoscopy
5. Laparascopy
6. NSK Primado
7. Cutera Aesthetic
8. Mesin HD
9. SWD
10. Ultra Sound
11. Electric Stimulation

7. Ketenagaan dan Jumlah Tempat Tidur


1) Ketenagaan Rumah Sakit
Tabel 2.1
SDM Dokter Umum Dan Spesialis
No Uraian PNS Paruh Jumlah
Waktu
1 Dokter Umum 9 9 18
2 Dokter Gigi 6 - 6
3 Dokter Gigi Spesialis 1 - 1
Konservasi/Endodonsi
4 Dokter Gigi Spesialis - - -
Prostodonsi
4 Dokter Subspesialis 1 - 1
Bedah Digestif
5 Dokter Subspesialis Bedah 1 - 1
Vaskular
6 Dokter Subspesialis - - -
Fertilitas dan
Endokrinologi Reproduksi
7 Dokter Spesialis Bedah 1 1 2
Umum
8 Dokter Spesialis Bedah - - - 9
Saraf
9 Dokter Spesialis Obgyn 5 1 6
10 Dokter Spesialis THT 4 - 4
11 Dokter Spesialis Anak 3 - 3
12 Dokter Spesialis 2 - 2
Syaraf/Neuro
13 Dokter Spesialis Penyakit 1 3 4
Dalam
14 Dokter Spesialis Mata 3 1 4
15 Dokter Spesialis - 2 2
Orthopedy
16 Dokter Spesialis Kulit dan 1 - 1
Kelamin
17 Dokter Spesialis Jantung - 1 1
dan Pembuluh Darah
18 Dokter Spesialis 3 - 3
Pathology Klinik
19 Dokter Spesialis 2 1 3
Radiologi
20 Dokter Spesialis 2 - 2
Pathology Anatomi
21 Dokter Spesialis Anastesi 1 1 2
22 Dokter Spesialis - 2 2
Jiwa/Psikiatri
23 Dokter Spesialis Paru - 2 2
24 Dokter Spesialis Gizi 2 - 2
Klinik 10

25 Dokter Spesialis - - -
Rehabilitasi Klinik
Total 48 2 78
4
(Sumber, Humas RSUD Haji Makassar)

Tabel 2.2
SDM Kepegawaan 1

NO Uraian JUMLAH
1 TENAGA MEDIS 78
2 TENAGA NON MEDIS 617
TOTAL KESELURUHAN 695
TENAGA

(Sumber, Humas RSUD Haji Makassar)

Tabel 2.3
SDM Kepegawaan 2

No Golongan Jumlah
1 PNS 487
2 NON PNS 184
3 PARUH WAKTU 24
TOTAL KESELURUHAN 695

(Sumber, Humas RSUD Haji Makassar)

11
2) Jumlah Tempat Tidur
Tabel 2.4
Tempat Tidur Berdasarkan Kelas
N RUAN JUM TEMPAT TIDUR BERDASARKAN KELAS
O GAN LAH
TT VV V KELAS III TOT ISO NEONA INTE
IP IP AL CO TAL NSIF
KEL KEL INTE NEU BED AN IS NIF VID
AS I AS RNA RO AH AK O AS
II T
B

1 AL 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 0 0
FAJAR

2 AD- 18 0 0 0 8 0 0 10 0 0 0 10 0 0 0
DHUH
A

3 AL- 20 0 0 8 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KAUT
SAR

4 AR- 21 0 0 4 4 0 0 0 13 0 0 13 0 0 0
RAUD
AH I

5 AR- 19 3 0 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RAUD
AH II

12
6 AR- 9 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RAUD
AH III

7 SAYA 30 0 0 0 0 18 12 0 0 0 0 30 0 0 0
NG
RINRA
I

8 SAYA 30 0 0 0 0 18 0 0 0 12 0 30 0 0 0
NG
RINRA
II

9 AR- 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 0
RAIHA
N

1 AZ- 16 0 0 2 4 0 0 0 0 0 10 10 0 0 0
0 ZAHR
A/
NIFAS

1 ICU 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
1

TOTAL 219 12 0 30 28 36 0 10 13 12 10 93 30 12 14

(Sumber, Humas RSUD Haji Makassar)

13
8. Sketsa ruangan perawatan anak al-kautsar
Ruang Perawatan anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar, yang merupakan
ruang perawatan yang terdiri dari 8 Ruang Perawatan yang digunakan saat ini dengan
jumlah Bed 20 Bed, 1 ruang Ners Station, 1 ruang Kepala ruangan, 1 ruang perawat
dan 1 gudang . Tenaga perawat ruang perawatan Anak Al- Kautsar sebanyak 17 orang
yang terdiri dari 1 Kepala ruangan, dan 16 Perawat Pelaksana
Sketsa Ruang Perawatan Anak Al-Kautsar

Nurses Station KELAS 3 Ruang Karu KELAS 2 KELAS 1

K.1 K.3 K.5 K.7

K.2 K.4 K.6 K.8

Ruang Perawat KELAS 3 Gudang KELAS 2 KELAS 1

Keterangan :
Kelas 1
- Kamar 8 terdapat 2 Bed
- Kamar 7 terdapat 2 bed
Kelas 2,
- Kamar 6 terdapat 2 Bed.
- Kamar 5 terdapat 2 Bed

14
Kelas 3 :
- Kamar 4 terdapat 4 Bed
- Kamar 3 terdapat 4 Bed
- Kamar 2 terdapat 4 Bed
- Kamar 1 tidak digunakaan untuk ruang perawatan
- 1 Ruang nurse station
- 1 Gudang
- 1 Ruang Kepala Ruangan
- 1 Ruang perawat.

9. Sarana Prasarana (M-2 Material)


a. Fasilitas Alat Keperawatan
Ruang Al-Kautsar merupakan salah satu ruang perawatan anak di RSUD haji
Makassar.
Table . 2.5
Identifikasi alat Perawatan di Ruangan Perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji
Makassar Menurut Daftar Standar Alat (Depkes, 2001)
Kondisi
No. Nama Barang Jmh Ratio Usulan
Baik Rusak
1 ECG/EKG/ 1 1 - 1/Ruangan Cukup
Electrocardiograph 3 channels
2 Sphygmomanometer aneroid/ 1 1 - 2/Ruangan Perlu
tensimeter aneroid dengan ditambah
manset untuk bayi dan anak
3 Sphygmomanometer digital/ 1 1 - 2/Ruangan Perlu
tensimeter digital dengan ditambah
manset untuk bayi dan anak
4 Stethoskop pediatric/ 0 - - 2/Ruangan Perlu
stethoskop anak diadakan
5 Nebulizer 1 1 - 1/Ruangan Cukup
6 Oxygen concentrator portable 1 1 - 2/Ruangan Perlu

15
ditambah
7 Suction pump portable/ 1 1 - 1/Ruangan Cukup
Aspirator/Vacum
8 Syringer pump 1 1 - 1/Ruangan Cukup
9 Infus pump 1 1 - 1/Ruangan Cukup
10 Timbangan BB/TB 2 1 1 1/Ruangan Cukup
11 Sterilisator 1 1 - 1/Ruangan Cukup
12 Tabung oksigen + Flow meter 7 7 - 2/Ruangan Baik
7 7 + 6/ruangan
13 Gunting Verban 1 1 - 2/Ruangan Perlu
ditambah
14 Bak instrument besar 1 1 - 2/Ruangan Perlu
ditambah
15 Bak instrument sedang 0 - - 2/Ruangan Perlu
diadakan
16 Bak instrument kecil 0 - - 2/Ruangan Perlu
diadakan
17 Thermometer Digital 1 1 - 5/Ruangan Perlu
ditambah
18 Standard infus 8 8 0 1:1 Baik
19 Masker O2 7 7 - 6/Ruangan Baik
20 Nasal Kateter 7 7 - 6/Ruangan Baik
(Sumber : Ruang Perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar, April 2022 )

b. Alat Tenun
Adapun alat tenun yang tersedia di Ruang Perawatan anak RSUD Haji Makassar
adalah sebagai berikut :

16
Table 2.6
Identifikasi Alat Tenun di Ruangan Perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji
Makassar
Jmh Kondisi
No. Nama Barang Ratio Usulan
Baik Rusak
1 Serei besar 24 24 - 1:5
2 Manset Dewasa 1 1 - 1:¼
3 Manset Anak 1 1 - 1:1/3
4 Seprei kecil 0 - - 1:6–8 Perlu diadakan
5 Taplak meja pasien 0 - - 1:3 Tidak Perlu
6 Taplak meja teras 0 - - 1:3 Tidak Perlu
7 Masker Bedah 68 68 - 1:½
(Sumber : Ruang Perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar, April 2022 )

c. Alat Rumah Tangga


Adapun alat Rumah Tangga yang tersedia di Ruang Perawatan Anak RSUD Haji
Makassar adalah sebagai berikut :

Table. 2.7
Identifikasi Alat Rumah Tangga di Ruangan Perawatan Anak Al-Kautsar
RSUD Haji Makassar

Kondisi
No. Nama Barang Jmh Ratio Usulan
Baik Rusak
1 Kursi roda 2 2 - 1-2/Ruangan Cukup
2 Emergency 1 1 - 1/Ruangan Cukup
trolley/Resucitation
crash cart
3 Meja pasien 20 20 - 1:1 Baik
4 Lampu sorot 1 1 - 1/Ruangan Cukup
5 Tempat tidur anak 8 8 - 1:1 Cukup
6 Tempat tidur dewasa 12 12 - 1:½ Baik

17
7 Troli obat 1 1 - 1/Ruangan Baik
8 Timbanga BB/TB 2 2 - 1/Ruangan Cukup
9 Timbangan bayi 1 - - 1/Ruangan Cukup
10 Dorongan 02 2 2 - 1/Ruangan Cukup
11 Kran air 8 7 1 1:1 Cukup
12 Baki 1 1 - 5/Ruangan
13 Tempat sampah pasien 6 6 - 1:1 Baik
14 Tempat sampah besar 1 - - 4/Ruangan Perlu diadakan
tertutup
Sumber : Ruang Perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar, April 2022

B. Pengkajian Data Dan Analisa


Dari hasil pendataan yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner, observasi
terhadap 17 perawat termasuk Kepala Ruangan sebagai responden didapatkan Data sebagai
berikut :
1. Sumber Daya Manusia (M1-Man)
Jumlah tenaga perawat di ruang perawatan Ruang Perawatan Anak Al-Kautsar
RSUD Haji Makassar berjumlah 17 orang yang terdiri 1 Kepala Ruangan, dan 16 perawat
pelaksana dengan tingkat Pendidikan orang S1 Kep. + Ners : 9 orang, S1 Kep : 3 orang
dan DIII Keperawatan : 5 orang. Kolaborasi tenaga kesehatan lainnya adalah dengan
Tenaga Dokter umum, Dokter spesialis, Dokter Koas, Ahli gizi, bagian laboratorium dan
tenaga non medis lainnya.

Struktur Organisasi

18
KEPALA RUANGAN

ADMIN/IT PERLENGKAPAN

KETUA TIM A KETUA TIM B

PERAWAT PELAKSANA PERAWAT PELAKSANA

1) Komposisi SDM
Tabel 2.8
Komposisi SDM Ruang Ruang Perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji
Makassar
No JABATAN PENDIDIKAN JUMLAH MASA KERJA
1. Kepala Ners 1 24 tahun
ruangan
2. Ketua tim Ners 1 22 tahun
3. Perawat 1 21 tahun
pelaksana
4. Perawat Ners 4 9-10 tahun
pelaksana
5. Perawat 2 7 tahun
pelaksana

19
6. Perawat 1 37 tahun
pelaksana
7. Perawat S1 1 4 tahun
pelaksana
8. Perawat 1 1 tahun
pelaksana
9. Perawat 1 9 tahun
pelaksana
10. Perawat 1 5 tahun
pelaksana D-III

11. Perawat 1 3 tahun


pelaksana
12. Perawat 2 1 tahun
pelaksana
Total
17

2) Pelatihan Yang Pernah Diikuiti Nakes


Tabel 2.9
Pelatihan Yang Pernah Diikuti Oleh Perawat Ruang Interna RSUD Kota
Makassar

PELATIHAN Jumlah
BHD 1
BLS 1
BTCLS 12
MPKP 1
MPP ( Cace Manager) 1
Vaksinator 1
Pada suatu pelayanan profesional, jumlah tenaga yang di perlukan bergantung
dari jumlah pasien dan tingkat ketergantungan. Klasifikasi tenaga ketergantungan
pasien di bagi menjadi 3 kelompok, yaitu sebagai berikut:

20
a. Perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam.
b. Perawatan intermediet memerlukan waktu 3-4 jam/ 24 jam.
c. Perawatan maksimal/total memerlukan waktu 5-6 jam/ 24 jam.
Untuk menentukan tingkat ketergantungan pasien, kelompok menggunakan
klasifikasi dan kriteria tingkat ketergantungan pasien berdasarkan Douglas (1984)
serta dalam menentukan jumlah tenaga yang di butuhkan menggunakan perhitungan
tenaga.
3) Kebutuhan tenaga perawat di ruang perawatan anak dari hasil pengkajian selama 10
hari berdasarkan tingkat ketergantungan pasien sebagai berikut:
Pengkajian Hari Pertama (Senin, 04 April 2022)
a. Identifikasi Jumlah Pasien
1) Minimal Care :4 Pasien
2) Parsial Care : 2 Pasien
3) Total Care : 5 Pasien
Jumlah keseluruhan pasien adalah : 11 Orang.
b. Identifikasi Jumlah Perawat :
1) Dinas Pagi : 8 Orang
2) Dinas Siang : 3 Orang
3) Dinas Malam : 3 Orang
4) Libur : 3 Orang
Tabel 2.10
Kebutuhan Tenaga Perawat Tiap Shift Berdasarakan Tingkat Ketergantungan
Pasien di Ruang Al-Kautsar RSUD Haji Makassar Pada Tanggal 04 April 2022
Tingkat Jumlah Jumlah Kebutuhan Tenaga
Ketergantungan Pasien Pagi Sore Malam
Minimal Care 4 Pasien 0.17 x 4 : 0.68 0.14 x 4: 0.56 0.07 x 4: 0.28
Parsial Care 2 Pasien 0.27 x 2 : 1.8 0.15 x 2: 0.30 0.10 x 2: 0.20
Total Care 5 Pasien 0.36 x 5 : 1.8 0.30 x 5: 1.50 0.20 x 5: 1
11 Pasien 4.28 2,36 1.48
Jumlah :
4 2 1
Total tenaga perawat :
Pagi : 4 Perawat
21
Sore : 2 Perawat
Malam : 1 Perawat +
7 Perawat
Jumlah perawat lepas dinas yaitu :
78 x 7
= 1.90 = 2
286
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang perawatan
anak adalah 7 orang + 2 orang petugas lepas dinas + 1 orang kepala ruangan + 2
Ketua tim = 12 orang
Analisis Kesesuaian Jumlah Perawat :
Berdasarkan data yang didapat di Ruang anak jadwal shift perawat yaitu, Shift
pagi 7 orang, Shift siang 3 orang, Shift Malam 3 orang. Dibandingkan dengan
berdasarkan hasil perhitungan rumus Douglash didapatkan jumlah perawat yang
seharusnya bertugas yaitu, shift pagi 4, shift siang 2, shift malam1. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga pada shift pagi sesuai namun pada shift
siang dan malam lebih dari yang dibutuhkan menurut rumus Douglash.
Pengkajian Hari Ke II selasa, 05 april 2022
a. Identifikasi Jumlah Pasien
1) Minimal care : 3 Pasien
2) Parsial care : 2 Pasien
3) Total care : 5 Pasien
b. Identifikasi Jumlah Perawat
1) Dinas pagi : 5 orang
2) Dinas siang : 3 orang
3) Dinas malam : 3 orang
4) Libur : 6 orang
Tabel 2.11
Kebutuhan Tenaga Perawat Tiap Shift Berdasarakan Tingkat Ketergantungan
Pasien di Ruang Al-Kautsar RSUD Haji Makassar Pada Tanggal 05 April 2022
Tingkat Jumlah Jumlah Kebutuhan Tenaga
Ketergantungan Pasien Pagi Siang Malam
Minimal care 3 pasien 0.17 x 3: 0.51 0.14 x 3: 0.42 0.07 x 3: 0.21

22
Parsial care 1 pasien 0.27 x 1: 0.27 0.15 x 1: 0.15 0.10 x 1: 0.10
Total care 4 pasien 0.36 x 4: 1.8 0.30 x 4: 1.2 0.20 x 4: 0.80
Jumlah 8 pasien 2.58 1.77 1.11
3 2 1
Total tenaga perawat :
Pagi :3
Sore :2
Malam :1 +
6
Jumlah perawat lepas dinas yaitu :
78 x 6
= 1.63= 2
286
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang perawatan
anak adalah 6 orang + 2 orang petugas lepas dinas + 1 orang kepala ruangan + 2
Ketua Tim = 11 orang.
Analisis Kesesuaian Jumlah Perawat :
Berdasarkan data yang didapat di Ruang anak jadwal shift pe rawat yaitu,
Shift pagi 5 orang, Shift siang 3 orang, Shift Malam 3 orang. Dibandingkan dengan
hasil perhitungan rumus Douglash dengan membandingkan jumlah perawat yang
shift menurut data yaitu, shift pagi 3, shift siang 2, shift malan 1. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga lebih dari yang dibutuhkan menurut rumus
Douglash.BOR .
Pengkajian Hari Ke_III Rabu, 06 April 2022
a. Identifikasi jumlah pasien
1) Minimal care : 2 Pasien
2) Parsial care : 0 Pasien
3) Total care : 3 Pasien
b. Identifikasi jumlah perawat
1) Dinas pagi : 8 Orang
2) Dinas siang : 3 Orang
3) Dinas malam : 3 Orang

23
4) Libur : 3 Orang

Tabel 2.12
Kebutuhan Tenaga Perawat Tiap Shift Berdasarakan Tingkat Ketergantungan
Pasien di Ruang Al-Kautsar RSUD Haji Makassar Pada Tanggal 06 April 2022
Tingkat Jumlah Jumlah Kebutuhan Tenaga
Ketergantungan Pasien Pagi Siang Malam
Minimal care 2 pasien 0.17 x 2: 0.34 0.14 x 2: 0.28 0.07 x 2: 0.14
Parsial care 0 pasien 0.27 x 0 0.15 x 0 0.10 x 0
Total care 3 pasien 0.36 x 3: 1.08 0.30 x 3: 0.90 0.20 x 3 : 0.60
Jumlah 5 pasien 1.42 1.18 0.74
1 1 1
Total Tenaga Perawat :
Pagi :1
Sore :1
Malam :1 +
3
Jumlah perawat lepas dinas yaitu sebagai berikut :
78 x 3
= 0.81 = 1
279
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang perawatan
anak adalah 3 orang + 1 orang petugas lepas dinas + 1 orang kepala ruangan + 2
ketua tim = 7 orang.
Analisis Kesesuaian Jumlah Perawat :
Berdasarkan data yang didapat di Ruang anak jadwal shift perawat yaitu,
Shift pagi 8 orang, Shift siang 3 orang, Shift Malam 3 orang. Dibandingkan dengan
berdasarkan hasil perhitungan rumus Douglas dengan membandingkan jumlah
perawat yang shift yaitu, shift pagi 1, shift siang 1, shift malam 1. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga lebih dari yang dibutuhkan menurut rumus
Doglash.

Pengkajian Hari Ke_IV Kamis, 07 April 2022

24
a. Identifikasi jumlah pasien
1) Minimal care : 2 Pasien
2) Parsial care : 0 Pasien
3) Total care : 3 Pasien
b. Identifikasi jumlah perawat
1) Dinas pagi : 8 Orang
2) Dinas siang : 3 Orang
3) Dinas malam : 3 Orang
4) Libur : 3 Orang

Tabel 2.13
Kebutuhan Tenaga Perawat Tiap Shift Berdasarakan Tingkat Ketergantungan Pasien di
Ruang Al-Kautsar RSUD Haji Makassar Pada Tanggal 07 April 2022
Tingkat Jumlah Jumlah Kebutuhan Tenaga
Ketergantungan Pasien Pagi Siang Malam
Minimal care 1 pasien 0.17 x 1: 0.17 0.14 x 1: 0.14 0.07 x 1: 0.07
Parsial care 4 pasien 0.27 x 4: 1.08 0.15 x 4: 0.60 0.10 x 4: 0.40
Total care 3 pasien 0.36 x 3: 1.08 0.30 x 3: 0.90 0.20 x 3 : 0.60
Jumlah 8 pasien 2.33 1.64 1.07
2 2 1
Total Tenaga Perawat :
Pagi :2
Sore :2
Malam :1 +
5
Jumlah perawat lepas dinas yaitu sebagai berikut :
78 x 5
= 1.39 = 1
279
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang perawatan
anak adalah 5 orang + 1 orang petugas lepas dinas + 1 orang kepala ruangan + 2
ketua tim = 9 orang.
Analisis Kesesuaian Jumlah Perawat :

25
Berdasarkan data yang didapat di Ruang anak jadwal shift perawat yaitu,
Shift pagi 8 orang, Shift siang 3 orang, Shift Malam 3 orang. Dibandingkan dengan
berdasarkan hasil perhitungan rumus Douglas dengan membandingkan jumlah
perawat yang shift yaitu, shift pagi 2, shift siang 2, shift malam 1. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga lebih dari yang dibutuhkan menurut rumus
Doglash.
Pengkajian Hari Ke_V jum’at, 08 April 2022

a. Identifikasi jumlah pasien


1) Minimal care : 5 Pasien
2) Parsial care : 2 Pasien
3) Total care : 2 Pasien
b. Identifikasi jumlah perawat
1) Dinas pagi : 7 Orang
2) Dinas siang : 3 Orang
3) Dinas malam : 3 Orang
4) Libur : 4 Orang

Tabel 2.14
Kebutuhan Tenaga Perawat Tiap Shift Berdasarakan Tingkat Ketergantungan Pasien di
Ruang Al-Kautsar RSUD Haji Makassar Pada Tanggal 08 April 2022
Tingkat Jumlah Jumlah Kebutuhan Tenaga
Ketergantungan Pasien Pagi Siang Malam
Minimal care 5 pasien 0.17 x 5: 5.17 0.14 x 5: 0.70 0.07 x 5: 0.35
Parsial care 2 pasien 0.27 x 2: 0.54 0.15 x 2: 0.30 0.10 x 2: 0.20
Total care 2 pasien 0.36 x 2: 0.72 0.30 x 2: 0.60 0.20 x 2 : 0.40
Jumlah 9 pasien 6.43 1.60 0.95
6 2 1
Total Tenaga Perawat :
Pagi :6
Sore :2
Malam :1 +
9
26
Jumlah perawat lepas dinas yaitu sebagai berikut :
78 x 9
= 2.51 = 3
279
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang perawatan
anak adalah 9 orang + 3 orang petugas lepas dinas + 1 orang kepala ruangan + 2
ketua tim = 15 orang.
Analisis Kesesuaian Jumlah Perawat :
Berdasarkan data yang didapat di Ruang anak jadwal shift perawat yaitu,
Shift pagi 7 orang, Shift siang 3 orang, Shift Malam 3 orang. Dibandingkan dengan
berdasarkan hasil perhitungan rumus Douglas dengan membandingkan jumlah
perawat yang shift yaitu, shift pagi 6, shift siang 2, shift malam 1. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga lebih dari yang dibutuhkan menurut rumus
Doglash.
Pengkajian Hari Ke_VI Sabtu, 09 April 2022

a. Identifikasi jumlah pasien


1) Minimal care : 1 Pasien
2) Parsial care : 2 Pasien
3) Total care : 5 Pasien
b. Identifikasi jumlah perawat
1) Dinas pagi : 5 Orang
2) Dinas siang : 2 Orang
3) Dinas malam : 3 Orang
4) Libur : 7 Orang

Tabel 2.15
Kebutuhan Tenaga Perawat Tiap Shift Berdasarakan Tingkat Ketergantungan Pasien di
Ruang Al-Kautsar RSUD Haji Makassar Pada Tanggal 09 April 2022

Tingkat Jumlah Jumlah Kebutuhan Tenaga


Ketergantungan Pasien Pagi Siang Malam
Minimal care 1 pasien 0.17 x 1: 0.17 0.14 x 1: 0.14 0.07 x 1: 0.07
Parsial care 2 pasien 0.27 x 2: 0.54 0.15 x 2: 0.30 0.10 x 2: 0.20

27
Total care 5 pasien 0.36 x 5: 1.8 0.30 x 5: 1.5 0.20 x 5 : 1
Jumlah 8 pasien 2.51 1.94 1.27
3 2 1
Total Tenaga Perawat :
Pagi :3
Sore :2
Malam :1 +
6
Jumlah perawat lepas dinas yaitu sebagai berikut :
78 x 6
= 1.67 = 2
279
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang perawatan
anak adalah 6 orang + 2 orang petugas lepas dinas + 1 orang kepala ruangan + 2
ketua tim = 11 orang.
Analisis Kesesuaian Jumlah Perawat :
Berdasarkan data yang didapat di Ruang anak jadwal shift perawat yaitu,
Shift pagi 5 orang, Shift siang 2 orang, Shift Malam 3 orang. Dibandingkan dengan
berdasarkan hasil perhitungan rumus Douglas dengan membandingkan jumlah
perawat yang shift yaitu, shift pagi 3, shift siang 2, shift malam 1. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga lebih dari yang dibutuhkan menurut rumus
Doglash.
Pengkajian Hari Ke_VII Minggu, 10 April 2022

a. Identifikasi jumlah pasien


1) Minimal care : 1 Pasien
2) Parsial care : 4 Pasien
3) Total care : 4 Pasien
b. Identifikasi jumlah perawat
1) Dinas pagi : 3 Orang
2) Dinas siang : 2 Orang
3) Dinas malam : 3 Orang
4) Libur : 9 Orang

28
Tabel 2.16
Kebutuhan Tenaga Perawat Tiap Shift Berdasarakan Tingkat Ketergantungan Pasien di
Ruang Al-Kautsar RSUD Haji Makassar Pada Tanggal 10 April 2022

Tingkat Jumlah Jumlah Kebutuhan Tenaga


Ketergantungan Pasien Pagi Siang Malam
Minimal care 1 pasien 0.17 x 1: 0.17 0.14 x 1: 0.14 0.07 x 1: 0.07
Parsial care 4 pasien 0.27 x 4: 1.08 0.15 x 4: 0.60 0.10 x 4: 0.40
Total care 4 pasien 0.36 x 4: 1.44 0.30 x 4: 1.50 0.20 x 4 : 0.80
Jumlah 9 pasien 2.69 2.24 1.27
3 2 1
Tenaga Perawat :
Pagi :3
Sore :2
Malam :1 +
6
Jumlah perawat lepas dinas yaitu sebagai berikut :
78 x 6
= 1.67 = 2
279
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang perawatan
anak adalah 6 orang + 2 orang petugas lepas dinas + 1 orang kepala ruangan + 2
ketua tim = 11 orang.
Analisis Kesesuaian Jumlah Perawat :
Berdasarkan data yang didapat di Ruang anak jadwal shift perawat yaitu, Shift
pagi 3 orang, Shift siang 2 orang, Shift Malam 2 orang. Dibandingkan dengan
berdasarkan hasil perhitungan rumus Douglas dengan membandingkan jumlah
perawat yang shift yaitu, shift pagi 3, shift siang 2, shift malam 1. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga sesuai dari yang dibutuhkan menurut rumus
Doglash.

29
Pengkajian Hari Ke_VIII Senin, 11 April 2022
a. Identifikasi jumlah pasien
1) Minimal care : 2 Pasien
2) Parsial care : 7 Pasien
3) Total care : 5 Pasien
b. Identifikasi jumlah perawat
1) Dinas pagi : 8 Orang
2) Dinas siang : 3 Orang
3) Dinas malam : 3 Orang
4) Libur : 3 Orang

Tabel 2.17
Kebutuhan Tenaga Perawat Tiap Shift Berdasarakan Tingkat Ketergantungan Pasien di
Ruang Al-Kautsar RSUD Haji Makassar Pada Tanggal 11 April 2022
Tingkat Jumlah Jumlah Kebutuhan Tenaga
Ketergantungan Pasien Pagi Siang Malam
Minimal care 2 pasien 0.17 x 2: 0.34 0.14 x 2: 0.28 0.07 x 2: 0.14
Parsial care 7 pasien 0.27 x 7: 1.89 0.15 x 7: 1.05 0.10 x 7: 0.70
Total care 5 pasien 0.36 x 5: 1.80 0.30 x 5: 1.50 0.20 x 5 : 1
Jumlah 14 pasien 4.03 2.83 1.84
4 3 2
Total Tenaga Perawat :
Pagi :4
Sore :3
Malam :2 +
9
Jumlah perawat lepas dinas yaitu sebagai berikut :
78 x 9
= 2.51 = 3
279
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang perawatan
anak adalah 9 orang + 3 orang petugas lepas dinas + 1 orang kepala ruangan + 2
ketua tim = 15 orang.

30
Analisis Kesesuaian Jumlah Perawat :
Berdasarkan data yang didapat di Ruang anak jadwal shift perawat yaitu,
Shift pagi 8 orang, Shift siang 3 orang, Shift Malam 3 orang. Dibandingkan dengan
berdasarkan hasil perhitungan rumus Douglas dengan membandingkan jumlah
perawat yang shift yaitu, shift pagi 4, shift siang 3, shift malam 2. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga lebih dari yang dibutuhkan menurut rumus
Doglash.
Pengkajian Hari Ke_IX Selasa, 12 April 2022

a. Identifikasi jumlah pasien


1) Minimal care : 2 Pasien
2) Parsial care : 7 Pasien
3) Total care : 5 Pasien
b. Identifikasi jumlah perawat
1) Dinas pagi : 10 Orang
2) Dinas siang : 3 Orang
3) Dinas malam : 0 Orang
4) Libur : 3 Orang

Tabel 2.18
Kebutuhan Tenaga Perawat Tiap Shift Berdasarakan Tingkat Ketergantungan Pasien di
Ruang Al-Kautsar RSUD Haji Makassar Pada Tanggal 12 April 2022
Tingkat Jumlah Jumlah Kebutuhan Tenaga
Ketergantungan Pasien Pagi Siang Malam
Minimal care 2 pasien 0.17 x 2: 0.34 0.14 x 2: 0.28 0.07 x 2: 0.14
Parsial care 7 pasien 0.27 x 7: 1.89 0.15 x 7: 1.05 0.10 x 7: 0.70
Total care 5 pasien 0.36 x 5: 1.80 0.30 x 5: 1.50 0.20 x 5 : 1
Jumlah 14 pasien 4.03 2.83 1.84
4 3 2
Total Tenaga Perawat :
Pagi :4
Sore :3
Malam :2 +

31
9
Jumlah perawat lepas dinas yaitu sebagai berikut :
78 x 9
= 2.51 = 3
279
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang perawatan
anak adalah 9 orang + 3 orang petugas lepas dinas + 1 orang kepala ruangan + 2
ketua tim = 15 orang.
Analisis Kesesuaian Jumlah Perawat :
Berdasarkan data yang didapat di Ruang anak jadwal shift perawat yaitu,
Shift pagi 8 orang, Shift siang 3 orang, Shift Malam 3 orang. Dibandingkan dengan
berdasarkan hasil perhitungan rumus Douglas dengan membandingkan jumlah
perawat yang shift yaitu, shift pagi 4, shift siang 3, shift malam 2. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga lebih dari yang dibutuhkan menurut rumus
Doglash.
Pengkajian Hari Ke_X Rabu, 13 April 2022

a. Identifikasi jumlah pasien


1) Minimal care : 5 Pasien
2) Parsial care : 8 Pasien
3) Total care : 5 Pasien
b. Identifikasi jumlah perawat
1) Dinas pagi : 9 Orang
2) Dinas siang : 3 Orang
3) Dinas malam : 3 Orang
4) Libur : 2 Orang
Tabel 2.19
Kebutuhan Tenaga Perawat Tiap Shift Berdasarakan Tingkat Ketergantungan Pasien di
Ruang Al-Kautsar RSUD Haji Makassar Pada Tanggal 13 April 2022
Tingkat Jumlah Jumlah Kebutuhan Tenaga
Ketergantungan Pasien Pagi Siang Malam
Minimal care 5 pasien 0.17 x 5 : 0.85 0.14 x 5: 0.70 0.07 x 5: 0.35
Parsial care 8 pasien 0.27 x 8: 2.16 0.15 x 8: 1.20 0.10 x 8: 0.80

32
Total care 5 pasien 0.36 x 5: 1.80 0.30 x 5: 1.50 0.20 x 5 : 1
Jumlah 18 pasien 4.81 3.40 2.15
4 3 2
Total Tenaga Perawat :
Pagi :4
Sore :3
Malam :2 +
9
Jumlah perawat lepas dinas yaitu sebagai berikut :
78 x 9
= 2.51 = 3
279
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang perawatan
anak adalah 9 orang + 3 orang petugas lepas dinas + 1 orang kepala ruangan + 2
ketua tim = 15 orang.
Analisis Kesesuaian Jumlah Perawat :
Berdasarkan data yang didapat di Ruang anak jadwal shift perawat yaitu, Shift
pagi 8 orang, Shift siang 3 orang, Shift Malam 3 orang. Dibandingkan dengan
berdasarkan hasil perhitungan rumus Douglas dengan membandingkan jumlah
perawat yang shift yaitu, shift pagi 4, shift siang 3, shift malam 2. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga lebih dari yang dibutuhkan menurut rumus
Doglash.

4) Perhitungan tempat tidur terpakai (BOR)


Bed occupancy rate adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satu kesatuan
wakru tertentu. Indicator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Standar internasional BOR dianggap baik
adalah 80-90 % sedangkan standar nasional 75-85 %. Rumus perhintungan BOR
sebagai berikut:
jumlah hari perawatan pada periode tertentu
BOR = ×100 %
jumlah TT tersedia × jumlah hari pada periode yang sama
97
BOR = × 100 %
( jumlah TT =20 ) × ( periode=1 0 hari )

33
97
BOR = ×100 %
20 x 10
BOR = 48.5% = 49%
Jadi BOR di ruang Al-Kautsar dari tanggal 4 April – 13 April yaitu 49% belum ideal
dari 75-85 %, sehingga data menunjukan bahwa penggunaan tempat tidur 4 April-13
April tidak sesuai dengan standar pemakaian.

5) Perhitungan rata-rata lama rawat (ALOS)


Average length of stay (ALOS) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indicator
ini di samping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan
gambaran mutu pelayanan , apabila di terapkan pada diagnose tertentu yang
dijadikan tracer (yang perlu pengamatan lebih lanjut). Secara umum ALOS yang
ideal antara 6-9 hari diruang MPKP pengukuran ALOS dilakukan oleh kepala
ruangan yang di buat setiap bulan dengan rumus sebagai berikut:
jumlah hari perawatan pasien keluar
ALOS =
jumlah pasien keluar(hidup+meninggal )
97
ALOS = = 3,7 = 4 hari
26
Jadi ALOS di ruang Al-Kautsar dari tanggal 4 April – 13 April yaitu 4 hari belum
ideal dari 6-9 hari.

6) Penghitungan TOI (tempat tidur tidak terisi)


Turn over interval (TOI) adalah rata-rata hari tempat tidur tidak di tempati dari saat
diisi ke saat terisi berikutnya. Indicator ini dapat memberikan gambaran tingkat
efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong hanya dalam waktu
1-3 hari. Di MPKP pengukuran TOI dilakukan oleh kepala ruangan yang dibuat
setiap bulan dengan rumus sebagai berikut:
( jumlah TT x Hari )−hari perawatan RS
ALOS =
jumlah pasien keluar(hidup+meninggal )
( 20 X 10 )−97
ALOS =
26
200−97
=
26
200−97
=
26
103
= = 3,9 = 4
26
34

2. Sarana Prasarana (M-2 Material)


1) Fasilitas Alat Keperawatan
Ruang Al-Kautsar merupakan salah satu ruang perawatan anak di RSUD haji
Makassar.
Table . 2.20
Identifikasi alat Perawatan di Ruangan Perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar
Menurut Daftar Standar Alat (Depkes, 2001)

Kondisi
No. Nama Barang Jmh Ratio Usulan
Baik Rusak
1 ECG/EKG/ 1 1 - 1/Ruangan Cukup
Electrocardiograph 3 channels
2 Sphygmomanometer aneroid/ 1 1 - 2/Ruangan Perlu
tensimeter aneroid dengan ditambah
manset untuk bayi dan anak
3 Sphygmomanometer digital/ 1 1 - 2/Ruangan Perlu
tensimeter digital dengan ditambah
manset untuk bayi dan anak
4 Stethoskop pediatric/ 0 - - 2/Ruangan Perlu
stethoskop anak diadakan
5 Nebulizer 1 1 - 1/Ruangan Cukup
6 Oxygen concentrator portable 1 1 - 2/Ruangan Perlu
ditambah
7 Suction pump portable/ 1 1 - 1/Ruangan Cukup
Aspirator/Vacum
8 Syringer pump 1 1 - 1/Ruangan Cukup
9 Infus pump 1 1 - 1/Ruangan Cukup
10 Timbangan BB/TB 2 1 1 1/Ruangan Cukup
11 Sterilisator 1 1 - 1/Ruangan Cukup
12 Tabung oksigen + Flow meter 7 7 - 2/Ruangan Baik
7 7 + 6/ruangan 35

13 Gunting Verban 1 1 - 2/Ruangan Perlu


ditambah
14 Bak instrument besar 1 1 - 2/Ruangan Perlu
ditambah
15 Bak instrument sedang 0 - - 2/Ruangan Perlu
diadakan
16 Bak instrument kecil 0 - - 2/Ruangan Perlu
diadakan
17 Thermometer Digital 1 1 - 5/Ruangan Perlu
ditambah
18 Standard infus 8 8 0 1:1 Baik
19 Masker O2 7 7 - 6/Ruangan Baik
20 Nasal Kateter 7 7 - 6/Ruangan Baik
Sumber : Ruang Perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar, April 2022

2) Alat Tenun
Adapun alat tenun yang tersedia di Ruang Perawatan anak RSUD Haji Makassar
adalah sebagai berikut :
Table 2.21
Identifikasi Alat Tenun di Ruangan Perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar
Jmh Kondisi
No. Nama Barang Ratio Usulan
Baik Rusak
1 Serei besar 24 24 - 1:5
2 Manset Dewasa 1 1 - 1:¼
3 Manset Anak 1 1 - 1:1/3
4 Seprei kecil 0 - - 1:6–8 Perlu diadakan
5 Taplak meja pasien 0 - - 1:3 Tidak Perlu
6 Taplak meja teras 0 - - 1:3 Tidak Perlu
7 Masker Bedah 68 68 - 1:½
Sumber : Ruang Perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar, April 2022 36

3) Alat Rumah Tangga


Adapun alat Rumah Tangga yang tersedia di Ruang Perawatan Anak RSUD Haji
Makassar adalah sebagai berikut :

Table. 2.22
Identifikasi Alat Rumah Tangga di Ruangan Perawatan Anak Al-Kautsar
RSUD Haji Makassar

Kondisi
No. Nama Barang Jmh Ratio Usulan
Baik Rusak
1 Kursi roda 2 2 - 1-2/Ruangan Cukup
2 Emergency 1 1 - 1/Ruangan Cukup
trolley/Resucitation
crash cart
3 Meja pasien 20 20 - 1:1 Baik
4 Lampu sorot 1 1 - 1/Ruangan Cukup
5 Tempat tidur anak 8 8 - 1:1 Cukup
6 Tempat tidur dewasa 12 12 - 1:½ Baik
7 Troli obat 1 1 - 1/Ruangan Baik
8 Timbanga BB/TB 2 2 - 1/Ruangan Cukup
9 Timbangan bayi 1 - - 1/Ruangan Cukup
10 Dorongan 02 2 2 - 1/Ruangan Cukup
11 Kran air 8 7 1 1:1 Cukup
12 Baki 1 1 - 5/Ruangan
13 Tempat sampah pasien 6 6 - 1:1 Baik
14 Tempat sampah besar 1 - - 4/Ruangan Perlu diadakan
tertutup
Sumber : Ruang Perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar, April 2022
4) Alat Pencatatan Dan Pelaporan
Adapun alat Rumah Tangga yang tersedia di Ruang Perawatan Anak Al-Kautsar
37
RSUD Haji Makassar adalah sebagai berikut :
Table. 2.23
Identifikasi Alat Alat Pencatatan Dan Pelaporan di Ruang Perawatan Anak Al-
Kautsar RSUD Haji Makassar

No Kondisi
Nama Barang Jmh Ratio Usulan
Baik Rusak
1 Formulir catatan 200 200 - 1 : 10 Baik
perkembangan pasien
2 Formulir observasi 50 50 - 1 : 10 Baik
3 Formulir resume 100 100 - 1:1 Baik
keperawatan
4 Formulir catatan 155 155 - 1:10 Baik
pengobatan
5 Formulir medic lengkap 50 10 - 1:1 Baik
6 Formulir laboratorium 65 65 - 1:3 Baik
lengkap
7 Formulir rontgen 50 50 - 1:2 Baik
8 Formulir permintaan 50 50 - 1:1 Baik
darah
9 Formulir keterangan 50 50 - 5 lembar/bulan Baik
kematian
10 Resep 25 25 - 10 buku/bulan Baik
11 Formulir konsul 50 50 - 1:5 Baik
12 Formulir permintaan 50 50 - 1:1 Baik
makanan
13 Formulir permintaan obat 50 50 - 1:1 Baik
14 Buku ekspidisi 10 10 - 10/Ruangan Baik
15 Buku register pasien 5 5 - 4/ruangan/tahun Baik
16 Buku Folio 5 5 - 4/ruangan/tahun Baik
17 Perforator 2 2 - 1/ruangan Baik
18 Steples 2 2 - 2/ruangan Baik
38
19 Pensil 0 0 - 5/ruangan Perlu diadakan
20 Pensil merah/biru 2 2 - 2/ruangan Baik
21 Spidol White Board 2 2 - 6/ruangan Perlu diadakan
Sumber : Ruang Perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar, April 2022

3. M-3 Metode
Kekuatan :
a. Rumah Sakit memiliki visi dan misi sebagai acuan melaksanakan kegiatan
pelayanan yang Aman dan Nyaman Menuju Standar Kota Dunia.
b. Model MPKP telah diterapkan, contoh konkrit yang digunakan yaitu MPKP
dalam kasus pemberian Asuhan Keperawatan.
c. Operan dilakukan 3 kali sehari, setiap sebelum pergantian shift.
d. Mempunyai standar asuhan keperawatan dalam pemberian pelayanan.
e. Sistem pemdokumentasian dilakukan dengan cara Double Doc (manual dan
komputerisasi).
f. Melaksanakan tindakan keperawatan berdasarkan SOP (Standar Operasional
Prosedur).
g. Terjalin kerjasama antara perawat, dokter ahli gizi, laboratorium dan tenaga
kesehatan lainnya baik medis mapun Non medis.
Kelemahan :
a. Belum ada tenaga administarsi, sehingga ketua Tim atau perawat pelaksana
merangkap sebagai tenaga bantu Administrasi.
b. Belum tersedia papan informasi pasien, dalam memudahkan keluarga menerima
informasi tentang anggota keluarga yang sedang melakukan perawatan.
Peluang :
a. Adanya kebijakan rumah sakit tentang pelaksanaan MPKP.
Ancaman :
a. Persaingan dengan rumah sakit lainnya yang semakin berat.
b. Makin tinggi kesadaran masyarakat tentang hukum.
c. Adanya tuntutan masyarakat akan pelayanan Rumah Sakit yang professional.
39
d. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya Kesehatan.
4. M-4 Money (Keuangan)
a. Penyediaan kebutuhan bahan habis pakai di ruangan dapat langsung diperoleh
melalui amprahan permintaan barang ke depo farmasi.
b. Penyediaan alat/fasilitas ruangan dapat dilakukan melalui prosedur permintaan
barang yang diajukan ke bagian administasi Rumah Sakit.
5. M-5 Marketing (Mutu)
a. Adanya pelanggan peserta asuransi kesehatan seperti BPJS, BPJS
Ketenagakerjaan, KIS, SKTM dan umum.
b. Adanya kerjasama yang baik antara Institusi Pendidikan Kesehatan dan Rumah
Sakit untuk kegiatan praktek klinik mahasiswa.

6. Analisis Swot
1) M1- Man
Kekuatan :
a. Sudah menggunakan model MAKP kasus pemberian Asuha Keperawatan.
b. Perawat menyatakan pembagian tugas sesuai dengan uraian tugasnya.
c. Perawat menyatakan Kepala Ruangan sudah optimal dalam melaksanakan
tugas-tugasnya.
d. Jenis ketenagaan di ruangan Perawatan Anak RSUD Haji Makassar.
S1 + Ners = 9 Orang
S1 Keperawatan = 3 orang
DIII Keperawatan = 5 Orang
Kelemahan :
a. Tidak terdapat tenaga bantu Administrasi, yang menyebabkan Ketua TIM dan
Perawat Pelaksana merangkap sebagai tenaga bantu Administrasi.
Peluang :
a. Adanya kemauan perawat untuk mengikuti/mendapatkan pelatihan-pelatihan
Basic peningkatan skill.
b. Adanya kesempatan untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi. 40
Ancaman :
a. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat tentang perawatan yang professional.
b. Adanya tuntutan dari Rumah Sakit untuk setiap tindakan keperawatan harus
mengikuti SOP yang telah dibuat oleh RS.
c. Persaingan antara rumah sakit semakin kuat.

2) M2 - Sarana dan Prasaran


Kekuatan :
a. Mempunyai sarana dan prasarana yang memadai untuk pasien, tenaga
Kesehatan, dan keluarga pasien termasuk sarana prasarana universal precaution
untuk perawat. Diruang perawatan anak.
b. RS pemerintah tipe C sekaligus sebagai RS rujukan.
c. Tersedianya Nurse Station.
Kelemahan :
a. Terdapat fasilitas peralatan kesehatan yang kondisinya kurang baik, rusak,
maupun belum tersedia.
Peluang :
a. Adanya pengadaan sarana dan prasarana yang rusak dari bagian pengadaan
barang.
b. Adanya program pelatihan khusus tentang pengoperasian alat.
Ancaman :
a. Terdapat beberapa alat kebutuhan pesien yang tidak terdapat di Ruang
perawatan anak.
b. Makin tinggi kesadaran masyarakat tentang pentingnya Kesehatan.
c. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk melengkapi sarana dan prasarana.

3) M3 – Metode
Kekuatan :
a. Rumah Sakit memiliki visi dan misi sebagai acuan melaksanakan kegiatan
pelayanan.
b. Sudah ada model MPKP yang digunakan yaitu MPKP kasus.
41
c. Operan dilakukan 3 kali sehari, setiap sebelum pergantian shift.
d. Mempunyai standar Asuhan Keperawatan.
e. System pendokumentasian baik secara manual dan komputerisasi.
Kelemahan :
a. Belum ada tenaga administarsi, sehingga ketua Tim atau perawat pelaksana
merangkap sebagai tenaga bantu Administrasi.
Peluang :
a. Adanya kebijakan rumah sakit tentang pelaksanaan MPKP.
b. Adanya keinginan perawat untuk memperbaiki dan belajar tentang MAKP.
Ancaman :
a. Persaingan dengan rumah sakit milik pemerintah daerah Kota Makassar, yang
semakin berat.
b. Makin tinggi kesadaran masyarakat tentang hukum.
c. Adanya tuntutan masyarakat akan pelayanan Rumah Sakit yang professional.
d. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya Kesehatan.
4) M4 – Money
Kekuatan :
(Tidak dikaji)
Kelemahan :
(Tidak dikaji)
5) M5 – Mutu
Kekuatan :
a. Ruangan menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang keselamatan
pasien. Sebagain sudah tersedia.
b. Perawat memberikan terapi medikasi sesuai dengan instruksi dokter.
c. Perawat bersikap sopan dan ramah dalam melayani pasien.
d. Perawat selalu memperhatikan dan menanggapi keluhan yang dirasakan
pasien.
e. Berdasarkan kuesioner, semua pasien/keluarga pasien menyatakan bahwa
perawat tidak membeda-bedakan pasien.
42
Kelemahan :
a. Pemantauan atau mengobservasi keadaan pasien, yang dilakukan oleh
perawat masih tergolong dibawah rata-rata.
Peluang :
a. Terciptanya pelayanan yang kondusif terhadap pasien.
b. Adanya komunitas perawat yang professional.
Ancaman :
a. Adanya tuntutan tinggi dari pasien dan keluarga tentang jaminan keselamatan
pasien.
b. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih
professional.
BAB III
PRIORITAS DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN MASALAH

A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi dan pengkajian selama sepuluh hari di ruang perawatan anak
Al-Kautsar RSUD Haji Makassar oleh Mahasiswa Profesi Ners Universitas Muslim
Indonesia kelompok 8 didapatkan masalah sebagai berikut:
1. Struktur organisasi pada ruangan Al-kautsar perawatan anak diruangan tersebut belum
ada, karena ruangan tersebut baru pindah pada tanggal 04 april 2022 penerbitan SK
belum ada
2. Sarana dan prasarana diruangan Al-Kautsa perawatan anak sedang proses permintaan
karena ada beberapa alat yang rusak, karena ruangan ini ruangan baru.
3. Pada penerapan MPKP diruangan menggunakan MPKP team, meskipun belum optimal
seperti ronde keperawatan belum bisa dilaksanakan karena ini merupakan ruangan baru

B. Prioritas Masalah
Setelah diidentifikasi terdapat lima masalah yang ditemukan selama masa observasi dan
pengkajian. Selanjutnya masalah akan diprioritaskan berdasarkan metode pembobotan
dengan memberikan aspek-aspek yang meliputi :
1. Kecenderungan besar dan seringnya masalah tersebut (Magnitude : MG)
2. Besarnya kerugian yang ditimbulkan (Severity : SV)
3. Kemungkinan masalah dapat dipecahkan (Managebility : MN)
4. Perhatian yang diberikan oleh bidang keperawatan (Nursing Concer : NC)
5. Ketersediaan sumber daya (Affordability : AF)

Rentang penilaian adalah 1-5, yaitu nilai 5 = sangat penting, nilai 4 = penting, nilai 3 = cukup
penting, nilai 2 = kurang penting, nilai 1 = sangat kurang penting. Dimana yang menjadi
prioritas adalah masalah dengan jumlah nilai atau skor paling besar (Nursalam, 2017).

44
Tabel 3.1
Prioritas Masalah Manajeman Keperawatan
Di Ruang perawatan anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar
N PRIORITAS
Masalah MG SV MN NC AF TOTAL
O
1 Struktur organisasi pada 4 3 3 3 3 324 II
ruangan Al-kautsar
perawatan anak diruangan
tersebut belum ada, karena
ruangan tersebut baru
pindah pada tanggal 04
april 2022 penerbitan SK
belum ada
2.. Sarana dan prasarana 4 3 4 3 4 576 I
diruangan Al-Kautsa
perawatan anak sedang
proses permintaan karena
ada beberapa alat yang
rusak, karena ruangan ini
ruangan baru
Pada penerapan MPKP 3 2 3 3 3 162 III
diruangan menggunakan
MPKP team, meskipun
3 belum optimal seperti ronde
keperawatan belum bisa
dilaksanakan karena ini
merupakan ruangan baru

Penetapan masalah berdasarkan masalah yang telah diprioritaskan diatas dengan


mempertimbangkan keterbatasan waktu, sumber daya, dan kemampuan untuk mengatasi
masalah yang ada, serta berdasarkan kesepakatan bersama antara mahasiswa dan kepala
ruangan, maka diperoleh lima prioritas masalah sesuai dengan urutan skoring masalah 1-5,

45
yaitu sebagai berikut :
1. Sarana dan prasarana diruangan Al-Kautsa perawatan anak sedang proses permintaan
karena ada beberapa alat yang rusak, karena ruangan ini ruangan baru
2. Struktur organisasi pada ruangan Al-kautsar perawatan anak diruangan tersebut belum
ada, karena ruangan tersebut baru pindah pada tanggal 04 april 2022 penerbitan SK
belum ada.
3. Pada penerapan MPKP diruangan menggunakan MPKP team, meskipun belum optimal
seperti ronde keperawatan belum bisa dilaksanakan karena ini merupakan ruangan baru

C. Seleksi Terhadap Alternative Penyelesaian Masalah


Rencana penyelesaian masalah dilakukan melalui seleksi dengan system pembobotan dan
pertimbangan empat aspek berikut :
1. Capability (C) : Kemampuan melaksanakan alternatif
2. Accesability (A) : Kemudahan melaksanakan alternatif
3. Readiness ( R) : Kesiapan dalam melaksanakan alternatif
4. Leverage (L) : Daya ungkit alternatif tersebut dalam menyelesaikan masalah
Keempat aspek tersebut diberikan penilaian dengan menggunakan rentang nilai 1-4
dengan pemaknaan sebagai berikut :
1 : Tidak mampu
2 : Cukup mampu
3 : Mampu
4 : Sangat mampu (Suni, 2018)

Table 3.2
Alternatif Pemecahan Masalah Manajemen Keperawatan
Di Ruang perawatan anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar

No Masalah C A R L Total
1 Pada penerapan MPKP diruangan menggunakan 3 2 3 4 72
MPKP team, meskipun belum optimal, seperti ronde
keperawatan belum bisa dilaksanakan karena ini
merupakan ruangan baru
2 Struktur organisasi pada ruangan Al-kautsar perawatan 2 3 3 3 54
anak diruangan tersebut belum ada, karena ruangan
tersebut baru pindah pada tanggal 04 april 2022
penerbitan SK belum ada 46
3 Sarana dan prasarana diruangan Al-Kautsa perawatan 2 3 2 3 36
anak sedang proses permintaan karena ada beberapa
alat yang rusak, karena ruangan ini ruangan baru.

Berdasarkan tabel di atas, urutan rencana penyelesaian masalah diuraikan sebagai


berikut :
1. Pada penerapan MPKP diruangan menggunakan MPKP team, meskipun belum
optimal, seperti ronde keperawatan belum bisa dilaksanakan karena ini merupakan
ruangan baru.
2. Struktur organisasi pada ruangan Al-kautsar perawatan anak diruangan tersebut
belum ada, karena ruangan tersebut baru pindah pada tanggal 04 april 2022
penerbitan SK belum ada.
3. Sarana dan prasarana diruangan Al-Kautsa perawatan anak sedang proses
permintaan karena ada beberapa alat yang rusak, karena ruangan ini ruangan baru.

D. Penetapan Tujuan dan Alternative Penyelesaian Masalah


Adapun tujuan dari alternative penyelesaian masalah yang telah ditetapkan, yaitu :
1. Pada penerapan MPKP diruangan menggunakan MPKP team, meskipun belum optimal,
seperti ronde keperawatan belum bisa dilaksanakan karena ini merupakan ruangan baru.
Tujuan : Agar yang meetode MPKP yang dilakukan lebih terarah dan memudahkan
perawat
2. Struktur organisasi pada ruangan Al-kautsar perawatan anak diruangan tersebut belum
ada, karena ruangan tersebut baru pindah pada tanggal 04 april 2022 penerbitan SK
belum ada
Tujuan : Tersedianya jumlah ketenagaan sesuai dengan standar
3. Sarana dan prasarana diruangan Al-Kautsa perawatan anak sedang proses permintaan
karena ada beberapa alat yang rusak, karena ruangan ini ruangan baru.
Tujuan : Tersedianya sarana dan prasarana sesuai dengan jumlah kebutuhan dan standar

47
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. Rencana Kegiatan
Table 4.1
Planning Of Action Manajemen Keperawatan
Di Ruang perawatan anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar

NO Masalah Pokok Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu Target Sasaran Penanggung


. Keperawatan / Pelaksanaan Jawab kegiatan
Kebutuhan
Manajemen
1. Struktur organisasi Megusulkan Melakukan diskusi Jumad , Tersedianya Di Ruang Muh. Iswan
di ruangan belum struktur bersama kepala 15 April 2022 struktur perawatan Khaerunnisa
ada organisasi Di ruangan mengenai organisasi Di anak Al- Muin
Ruang perawatan pengusulan Ruang Kautsar Devi Amika
anak Al-Kautsar pengadaan struktur perawatan anak Yogi
organisasi di ruang Al-Kautsar
Al-Kautsar .
2. Tidak tersedianya Membuat dan a. Berkoordinasi Sabtu , Tersedianya Ruang Sulastriaatuti
nomor bed pada menempelkan dengan Karu 16 April 2022 nomor bed pada perawatan Khusnul
tempat tidur pasien nomor bed pada untuk penyediaan tempat tidur anak Al- Khotimah
dan nomor kamar tempat tidur nomor bed pada pasien untuk Kautsar Feny
pasien, dan tempat tidur memudahkan Ita
nomor kamar pasien dan nomor identifikasi
kamar. pasien di Ruang
b. Menempelkan perawatan anak
nomor bed pada Al-Kautsar
tempat tidur48
pasien dan nomor
kamar.
B. Implementasi dan evaluasi kegiatan

No. Implementasi kegiatan Evaluasi kegiatan


1. Pada Jumad,15 april 2022 dilakukan Kegiatan diskusi sangat efektif dimana
implementasi kegiatan : Mahasiswa mendapatkan informasi bahwa akan
melakukan diskusi bersama Karu mengenai dibentuknya struktur oraganisasi setelah
pengusulan pengadaan struktur organisasi pengeluaran SK dan struktur organisasi
Uraian kegiatan: akan di buat secara seragam sesuai
a. Kontrak waktu dengan kepala ruangan Al- dengan intruksi rumah sakit dan berlaku
Kautsar RSUD Haji Makassar pada tiap ruangam di RSUD Haji Kota
b. Kordinasi dengan kepala ruangan Al- Makassar
Kautsar RSUD Haji Makassar
c. Melakukan diskusi bersama Kepala
Ruangan
d. Mengusulkan struktur organisasi kepada
kepala ruangan untuk mengefektikan kinerja
para SDM diruangan Al-Kautsar
2 Pada Sabtu, 16 april 2022 dilakukan Nomor kamar pasien telah diperbaiki dan
implementasi kegiatan: nomor bed pada tempat tidur disetiap
Mahasiswa membuat nomor bed pada tempat kamar telah lengkap di ruang Al-Kautsar
tidur pasien, dan nomor kamar. Uraian RSUD Haji Makassar.
kegiatan: a. Koordinasi kepada Kepala
ruangan diruang Al-kautsar mengenai
tindakan menempel nomor bed dan
memperbaiki nomor kamar pasien . b.
Menempel nomor bed pada tempat tidur dan
memperbaiki nomor kamar ruangan pasien

C. Rencana Tindak Lanjut


1. Diharapkan seluruh SDM ruangan Al- Kautsar dapat mengetahui tugas dan fungsinya
masing-masing walaupun struktur organisasi belum ada

49
2. Diharapkan perawat ruangan Al-Kautsar dapat memelihara sarana dan prasaran di
ruangan seperti nomor ber pasien dan nomor kamar

50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, kuesioner yang telah disebarkan kepada perawat
dan pasien/keluarga pasien yang ada di ruangan perawatan Interna RSUD. Kota Makassar di
dapatkan beberapa masalah yang telah ditindak lanjuti untuk mengatasi masalah tersebut, antara
lain :
1. Belum adanya struktur organisasi di ruangan Al-Kautsar
Hasil :
Telah dilakukannya diskusi bersama Kepala Ruangan mengenai pengadaan struktur
organisasi yang akan dilaksanakan secara serentak dirumah sakit. Diskusi dilakuakn pada
tanggal 15 April 2022.
2. Tidak tersedianya nomor bed pada tempat tidur pasien dan nomor kamar
Hasil :
Telah dilakuakan penempelan nomor bed pada tempat tidur pasien serta perbaikan nomor
kamar tiap ruangan di Al-Kautsar pada tanggal 16 April 2022
B. Saran
1. Pihak Rumah Sakit
a. Diharapkan perawat selalu melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam MPKP seperti
operan dan ronde keperawatan sesuai dengan penerapan model MPKP.
b. Kerjasama antara ketua Tim dan perawat pelaksana lebih ditingkatkan lagi demi
suksesnya penerapan MPKP di ruang perawatan anak Al- Kautsar RSUD Haji
Makassar.
2. Institusi
Diharapkan pihak institusi memberikan pembekalan kembali kepada mahasiswa
terkait target pencapaian yang akan dikerjakan mahasiswa sebelum mahasiswa turun di
lahan, agar target yang diharapkan dapat tercapai dengan optimal.Selanjutnya, contoh dalam
penyusunan Laporan akhir manajemen keperawatan juga sangat diperlukan sebagai bahan
acuan.

51
3. Mahasiswa
a. Diharapkan bagi mahasiswa profesi ners, mencari referensi tentang manajemen
keperawatan sebelum masuk praktik stase manajemen keperawatan di Rumah Sakit.
b. Diharapkan mahasiswa lebih berperan aktif dalam praktik manajemen keperawatan.
c. Diharapkan mahasiswa lebih aktif melakukan role model MPKP sebagai contoh kepada
perawat ruangan.
d. Diharapkan mahasiswa akhir melakukan analisis menejeman keperawatan diruangan,
dan menyusun laporan akhir manajemen sesuai dengan kondisi actual di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Asmuji. (2018). Manajemen Keperawatan : Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Griffin, R. W. (2018). Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Nursalam. (2011). Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba
Medika.

Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.


Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2017). Manajemen Keperawatann Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional


Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.

Suni, A. (2018). Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan. Jakarta: Bumi Medika.

Suni, A. (2018). Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan . Jakarta: Bumi Medika.

Anda mungkin juga menyukai