Sop Klinik
Sop Klinik
Sop Klinik
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan perencanaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai
kebutuhan dan menjamin ketersediaan sedian farmasi dan alat kesehatan di sarana
pelayanan.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek
3. PROSEDUR
3.1 Melakukan review terhadap : pola penyakit, kemampuan daya beli masyarakat
setempat.
3.2 Melakukan kompilasi penggunaan obat setiap bulan.
3.3 Melakukan analisa untuk menetapkan prioritas dan jumlah sediaan yang akan diadakan.
3.4 Melakukan monitoring distributor sediaan farmasi dan alat kesehatan untuk menjamin
keabsahan distributor dan menjamin bahwa sediaan farmasi dan alat kesehatan yang
diadakan memenuhi persyaratan mutu.
3.5 Menyusun perkiraan rencana kebutuhan sediaan farmasi dan alat kesehatan dan
prakiraan pembelian ke masing masing distributor serta frekuensi pengadaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan.
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan perencanaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai kebutuhan
dan menjamin ketersediaan sedian farmasi dan alat kesehatan di sarana pelayanan.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek
3. PROSEDUR
3.1 Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diadakan harus telah memiliki izin edar
atau nomor registrasi.
3.2 Mencatat sediaan farmasi dan alat kesehatan yang sisa persediaannya sudah
sampai jumlah persediaan pada titik pesan.
3.3 Dalam menetapkan jenis dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan selalu
dengan pertimbangan penggunaan obat, hargadan ketersediaan anggaran atau
dengan menggunakan analisa pareto –ABC atau analisa VEN-ABC
3.4 Membuat surat pesanan minimal rangkap dua kepada masing- masing distributor
dengn jenis dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan didasarkan pada data
perencanaan yang telah dibuat dan data monitiron/ seleksi distributor.
3.5 Surat pesanan harus ditanda tangan oleh apoteker pengelola apotek.
3.6 Untuk pesanan narkotika menggunakan form khusus surat pesanan narkotika.
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan perencanaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis yang sesuai kebutuhan
dan menjamin ketersediaan sedian farmasi dan alat kesehatan di sarana pelayanan melalui
pengadaan antar Apotek.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek
3. PROSEDUR
3.1 Sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diadakan harus telah memiliki izin edar atau
nomor registrasi.
3.2 Mencatat sediaan farmasi dan alat kesehatan yang sisa persediaannya kosong.
3.3 Membuat surat pesanan minimal rangkap 2 (dua) kepada apotek lain dengan jenis dan
jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan yang mengalami kekosongan persediaan.
3.4 Surat pesanan harus ditanda tangan oleh apoteker pengelola apotek.
3.5 Apotek yang melayani permintaan obat dari apotek lain membuat faktur sebagai bukti
pembelian obat.
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan
alat kesehatan.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek
3. PROSEDUR
3.1 Memeriksa legalitas faktur dan surat jalan. Antara lain mencakup : identitas apotek,
pemesanan dan distributor.
3.2 Mencocokan faktur dengan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima.
Mencakup : Nama sediaan farmasi dan alat kesehatan, jumlah, kebenaran harga,
keutuhan kemasan, kebenaran label, tanggal kadaluwarsa . Apabila sudah sesuai
baru disimpan.
3.3 Memberi paraf dan stempel pada faktur penerimaan sediaan farmasi dan alat
Kesehatan.
3.4 Menginformasikan kepada distributor apabila terjadi ketidaksesuaian agar
dilakukan
Perbaikan.
3.5 Mencatat jumlah, nomor batch, dan tanggal kadaluarsa sediaan farmasi dan alat
kesehatan di dalam kartu stock.
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penerimaan sediaan farmasi dan
alat kesehatan.
2. PENANGGUNG JAWAB
Personil yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengawasan penyimpanan
sediaan farmasi dan alat kesehatan.
3. PROSEDUR
3.1 Mencatat jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan alat
kesehatan di dalam kartu stock.
3.2 Menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan pada rak yang sesuai berdasarkan
aspek farmakologi, bentuk sediaan, secara alphabetis atau penyimpanan khusus.
3.3 Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus menikuti prinsip FIFO
(First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out) dan dicatat di dalam kartu stok
nginformasikan kepada distributor apabila terjadi ketidaksesuaian agar dilakukan
Perbaikan.
3.4 Memasukan bahan baku obat ke dalam wadah yang sesuai, layak dan mampu
menjamin mutu dan stabilitasnya pada rak secara alfabetis.
3.5 Menyimpan bahan obat pada kondisi sesuai dengan rak.
3.6 Mengisi kartu stoksetiap penambahan dan pengembalian.
3.7 Menjumlahkan setiap penerimaan dan pengeluaran sediaan farmasi dan alat
kesehatan pada kartu stok dan memberi garis dengan warna merah dibawah jumlah
penerimaan dan pengeluaran dan dibubuhi dengan paraf petugas setiap bulan.
3.8 Menghindari penyimpanan sediaan farmasi dengan kekuatan yang berbeda dalam
satu wadah.
3.9 Menyediakan tempat khusus di liar ruangan peracikan untuk menyimpan komoditi
yang rusak dan kadaluarsa.
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk meminimalkan kesalahan pengambilan dan mempercepat proses
penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker / Tenaga Teknis Kefarmasian
3. PROSEDUR
3.1 Memastikan sediaan yang diambil dari tempat persedian benar dan sesuai dengan
resep yang diterima.
3.2 Memeriksa dengan teliti lebel seperti no. Batch dan tanggal kadaluwarsa.
3.3 Memindahkan sediaan farmasi dilakukan secara FIFO ( First In First Out= pertama
masuk – pertama keluar ) dan FEFO ( First Expired First Out= pertama kadaluwarsa-
pertama keluar )
3.4 Memastikan bahwa bagian strip yang terpotong memuat no batch dan tanggal
kadaluarsa pada saat memotong strip.
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa untuk
menghindari pemakaian obat yang tidak terjamin mutu, stabilitas, potensi dan
keamanannya.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek
3. PROSEDUR
3.1 Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa secara berkala (1, 2 atau 3 bulan
sekali).
3.2 Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa melalui 2 ( dua ) cara yaitu :
Melakukan pemeriksaan secara berkala untuk masing-masing obat.
Melakukan pemeriksaan pada saat pengambilan obat pada tahapan
penyiapan obat.
3.3 Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa secara berkala :
Menetapkan petugas yang ditunjuk bertanggungjawab terhadap
pemeriksaan tanggal kadaluwarsa.
Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa untuk masing-masing obat
pada satu bagian dari rak.
Untuk obat yang mendekati tanggal kadaluwarsa (1-3 bulan sebelumnya)
beri perhatian khusus agar didistribusikan sebelum tanggal kadaluwarsa.
Atau mengembalikan (retur) obat kepada distributor sesuai dengan
persyaratan yang disepakati
Menyisihkan obat yang telah kadaaluwarsa dan simpan ditempat tersendiri
dengan diberi label/ tulisan : OBAT KADALUWARSA
Melakuan prosedur di atas kembali untuk bagian rak yang lain.
Mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada buku tersendiri.
3.4 Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada saat pengambilan obat :
Pada saat mengembil obat untuk pelayanan harus selalu melakukan
pemeriksaan tanggal kadaluwarsa.
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang telah kadaluwarsa.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek
3. PROSEDUR
3.1 Menyediakan tempat khusus untuk menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan
yang telah kadaluwarsa.
3.2 Tempat khusus penyimpanan komoditi harus terpisah dari ruang peracikan.
3.3 Memberi label KOMODITI KADALUWARSA DILARANG DIJUAL pada tempat khusus.
3.4 Menunjuk petugas yang bertanggungjawab mengelola komoditi ini.
3.5 Sebelum memasukan komoditi yang telah kadaluwarsa pada tempat khusus terlebih
dahulu dicatat dalam buku.
3.6 Melakukan pemusnahan komoditi sesuai tata cara yang berlaku.
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pencatatn, pengarsipan, penyiapan laporan
dan penggunaan laporan untuk mengelola sediaan farmasi.
2. PENANGGUNG JAWAB
Personil yang ditunjuk bertanggungjawab atas pelaksanaan dan pengawasan pengelolaan
resep.
3. PROSEDUR
3.1 Resep asli dikumpulkan berdasarkan tanggal yang sama dan diurutkan sesuai nomor
resep.
3.2 Resep yang berisi Narkotika dipisahkan atau digaris bawah dengan tinta merah.
3.3 Resep yang berisi Psikotropika digaris bawah dengan tinta biru.
3.4 Resep dibendel sesuai kelompoknya, setiap hari dan dibendel per bulan.
3.5 Bendel resep diberi tanggal, bulan dan tahun yang mudah dibaca dan disimpan di
tempat yang telah ditentukan.
3.6 Penyimpanan bendel resep dilakukan secara berurutan dan teratur sehingga
memudahkan untuk penelusuran resep.
3.7 Resep yang diambil dari bendel pada saat penelusuran harus dikembalikan pada
bendl semula tanpa merubah urutan.
3.8 Resep yang telah disimpan selama 3 (tiga) tahun atau lebih, dimusnahkn sesuai tata
cara pemusnahan.
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan resep yang telah disimpan 3 (tiga) tahun atau
lebih.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker dibantu oleh personil yang ditunjuk bertanggung jawab atas pelaksanaan
pemusnahan resep.
3. PROSEDUR
3.1 Menyiapkan administrasi (berupa laporan dan Berita Acara Pemusnahan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan).
3.2 Menetapkan jadwal, metoda dan tempat pemusnahan.
3.3 Menyiapkan tempat pemusnahan
3.4 Tata cara pemusnahan :
Resep narkotika dihitung jumlahnya.
Resep lain ditimbang.
Resep dihancurkan, lalu dikubur atau dibakar.
3.5 Membuat laporan pemusnahan resep yang sekurang- kurangnya memuat :
Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan resep.
Jumlah resep narkotika dan berat resep yang dimusnahkan.
Nama Apoteker pelaksana pemusnahan resep.
Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan resep.
3.6 Membuat Berita Acara pemusnahan yang ditandatangani oleh Apoteker dan saksi
dalam pelaksanaan pemusnahan resep.
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan pemusnahan sediaan farmasi dan
alat kesehatan.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek
3. PROSEDUR
3.1 Melakukan inventarisasi sediaan farmasi dan alat kesehatan yang akan
dimusnahkan.
3.2 Menyiapkan administrasi (berupa laporan dan Berita Acara Pemusnahan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan).
3.3 Menetapkan jadwal, metoda dan tempat pemusnahan.
3.4 Melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan.
3.5 Membuat laporan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang sekurang-
kurangnya memuat :
Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
Nama dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan yang dimusnahkan.
Nama Apoteker pelaksana pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
Nama saksi dalam pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan alat
kesehatan.
3.6 Membuat laporan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang ditanda
tangani oleh Apoteker dan saksi dalam pelaksanaan pemusnahan.
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat utuk meminimalkan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan
kadaluwarsa.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Pengelola Apotek
3. PROSEDUR
3.1 Memastikan sediaan yang dikembalikan berasal dari Apotek dengan menunjukan
tanda bukti pembelian.
3.2 Menanyakan kepada pasien alasan pengembalian sediaan farmasi yang telah dibeli.
3.3 Memeriksa apakah sediaan farmasi yang dikembalikan kondisinya masih baik dan
bebas dari berbagai keruskan.