Makalah 3 Ekohew 2b
Makalah 3 Ekohew 2b
Makalah 3 Ekohew 2b
Disusun Oleh:
1. Salsa Noraliza (2013024002)
2. Shelly Windi Sari (2013024016)
3. Sasi Rahmawati (2013024020)
4. Nurul Hidayah (2013024022)
5. Nadya Anom Permata (2013024044)
6. Richo Armayoga (2013024058)
Gambar 2. Harimau
Sumber :
https://i1.wp.com/karyapemuda.com/wp-content/uploads/2017/10
/pexels-photo-
Gambar 3. Ayam
Sumber :
https://cdn.pixabay.com/photo/2019/04/24/08/48/chicken-
4151637__480.jpg
d) Saprovor (saprofag) : hewan yang makannannya berupa tumbuhan
mati dan bangkai hewan atau fases yang mengalami pembusukan
Gambar 4. Belatung
Sumber : https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F
%2Fwww.merdeka.com%2Fjateng%2Fdianggap-menjijikan-
mahasiswa-ugm-olah-belatung-jadi-produk-
ini.html&psig=AOvVaw2wRvlBXVv_HzdoAaWcDWLj&ust=166
6603665827000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjRxqFwoT
CKDQ2NiE9voCFQAAAAAdAAAAABAD
b. Kamuflase
Kamuflase merupakan salah satu bentuk adaptasi suatu hewan
untuk mengindari deteksi dirinya oleh pemangsa atau mangsanya
dengan cara menyamarkan tubuhnya seolah menyatu dengan pola
dan warna lingkungannya. Hewan menggunakan kamuflase agar
dirinya sulit untuk dikenali atau terdeteksi yang terkait dengan
penyamaran visual yang melibatkan warna tubuh. Selain warna
tubuh, beberapa hewan dapat berkamuflase dengan menggunakan
mengubah struktur morfologi atau material yang ditemukan di
lingkungan, dan bahkan dapat menipu indera selain penglihatan
(Ruxton, 2009). Kamuflase adalah teknik yang sangat berguna jika
hewan itu bisa berubah warna agar sesuai dengan latar belakang di
mana ia ditemukan, seperti beberapa cephalopoda (Hanlon &
Messenger, 1988).
Persaingan dapat terjadi apabila sejumlah organisme dari spesies yang sama
atau yang berbeda menggunakan sumber pakan yang sama yang
ketersediaannya kurang, atau walaupun ketersediaanya cukup. Namun
persaingan juga dapat terjadi apabila organisme-organisme itu ketika
memanfaatkan sumber pakan tersebut saling menyerang (Starr, 2001).
Pada kajian prefensi hewan terhadap lingkungannya atau batas tolerir hewan
terhadap kondisi lingkungan sekitar maka perilaku hewan memerlukan
kemampuan untk medeteksi stimulus. Stimulus ialah beberapa jenis
informasi tentang lingkungan yang dideteksi oleh reseptor sensoris. Jenis
stimulus yang dapat dideteksi oleh hewan dan jenis respons yang dapat
dibuat oleh hewan dimulai dengan sistem sararafnya (Jumar, 2000).
Kesukaan atau yang dikenal dengan preferensi hewan spesifik dari suatu
jenis, namun dapat berubah oleh pengalaman. Preferensi berarti bahwa jenis
makanan itu lebih diperlukan dibandingkan jenis makanan lain yang
terdapat dilingkungan. Preferensi hewan terhadap suatu jenis makanan atau
mangsa tertentu sifatnya tetap dan pasti, tidak dipengaruhi oleh
ketersediaannya dilingkungan (Patra, 1994). Misalnya, dari hasil sebuah
penelitian, kesukaan hewan terhadap pakannya sangat tergantung kepada
jenis dan jumlah pakan yang tersedia. Epilachna sp. lebih menyukai
makanan daun rimbang dan tidak menyukai daun cabe karena makanan
terbatas, hewan ini melakukan switching dengan memakan daun yang
lainnya yang masih satu famili.