Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Sap Ibu Menyusui Dan Payudara Kelompok

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG CARA MENYUSUI DAN


PERAWATAN PAYUDARA DI UPTD PUSKESMAS KAYON
PALANGKA RAYA

Oleh:

Ni Ketut Dika Novita 2022-04-14901-048


Oktaviona 2022-04-14901-053
Ruly Ramadana 2022-04-14901-058
Teguh Saputra 2022-04-14901-062
Tetenia Diyanti 2022-04-14901-063
Viona Rizky febriasesa 2022-04-14901-068
Wenie 2022-04-14901-071

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI PROFESI NERS
TAHUN AJARAN
2022/2023
RENCANA KEGIATAN

A. Satuan Acara Penyuluhan


1) Topik
Pendidikan kesehatan tentang cara menyusui dan perawatan payudara.
B. Sasaran
Ibu nifas di Puskesmas Kayon
C. Tujuan
1) Tujuan Umum
Adapun tujuan umum adalah untuk memberikan Pendidikan
Kesehatan tentang cara menyusui dan perawatan payudara Di UPTD
Puskesmas Kayon Palangka Raya.
2) Tujuan Khusus
1) Cara menyusui
2) Perawatan Payudara
D. Materi
Adapun garis besar materi dalam pendidikan kesehatan adalah;
1. Konsep cara menyusui yang benar
2. Konsep perawatan payudara pada ibu nifas

E. Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan pendidikan
kesehatan tentang Perawatan Ibu Nifas Di UPTD Puskesmas Kayon
Palangka Raya, meliputi :
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
F. Media
Adapun media metode yang digunakan dalam kegiatan pendidikan
kesehatan tentang Perawatan Ibu Nifas Di UPTD Puskesmas Kayon
Palangka Raya, meliputi :
1. Poster
2. Leaflet
G. Waktu Pelaksanaan
1. Hari/Tanggal : Rabu, 30 November 2022
2. Pukul : 08.00 S/d Selesai
3. Alokasi Waktu : 30 menit
No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
1 Pembukaan :
- Membuka kegiatan 1. Menjawab salam 2 Menit
dengan mengucapkan
salam 2. Mendengarkan dan
- Menjelaskan tujuan dari memperhatikan
tujuan penyuluhan
- Menyebutkan materi yang
akan diberikan
- Kontrak waktu
penyampaian materi
2 Menjelaskan materi tentang : 1. Mendengarkan,
a. Konsep cara menyusui 10 menit
dengan seksama
yang benar
2. Mengajukan
b. Konsep perawatan
pertanyaan
payudara pada ibu nifas
3 Tanya jawab: 1. Bertanya tentang
- Memberikan kesempatan
materi yang telah 10 menit
peserta untuk bertanya
diberikan
4 Evaluasi : 1. Menjawab 3 menit
- Memberikan pertanyaan
pertanyaan perawat
akhir dan evaluasi

5 Terminasi: 1. Mendengarkan 2 menit


- Menyimpulkan bersama-
2. Menjawab salam
sama hasil kegiatan
penyuluhan
- Menutup penyuluhan dan
mengucapkan salam

H. Tugas Pengorganisasian
1) Moderator : Teguh Saputa
Moderator adalah orang yang bertindak sebagai penengah atau pemimpin
sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara pembicaraan atau
pendiskusian masalah.
Tugas :
1. Membuka acara penyuluhan.
2. Memperkenalkan dosen pembimbing dan anggota kelompok.
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan.
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi.
5. Mengatur jalannya diskusi.
2) Penyaji : Oktaviona
Penyaji adalah menyajikan materi diskusi kepada peserta dan
memberitahukan kepada moderator agar moderator dapat memberi arahan
selanjutnya kepada peserta-peserta diskusinya.
Tugas :
1. Menyampaikan materi penyuluhan.
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan.
3. Mengucapkan salam penutup.
3) Fasilitator : Ni Ketut Dika Novita
Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang, memahami
tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna
mencapai tujuan tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi.
Tugas :
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan.
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir.
3. Membuat dan mengedarkan absen peserta penyuluhan.
4. Membagikan konsumsi.
4) Dokumentator : Viona Rizky Febriasesa dan Ruly Ramadana
Dokumentator adalah orang yang mendokumentasikan suatu kegiatan yang
berkaitan dengan foto, pengumpulan data, dan menyimpan kumpulan
dokumen pada saat kegiatan berlangsung agar dapat disimpan sebagai arsip.
Tugas :
1. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan
pendidikan kesehatan.
5) Notulen : Tetenia Diyanti
Notulen adalah sebutan tentang perjalanan suatu kegiatan penyuluhan,
seminar, diskusi, atau sidang yang dimulai dari awal sampai akhir acara.
Ditulis oleh seorang Notulis yang mencatat seperti mencatat hal-hal penting.
Tugas :
1. Mencatat poin-poin penting pada saat penyuluhan berlangsung.
2. Mencatat pertanyaan-pertanyaan dari audience dalam kegiatan
penyuluhan.
3.1.9 Denah Pelaksanaan
Seting Tempat :

Keterangan :

Moderator

: Peserta

: Fasilitator & Dokumentasi

: Penyaji
MATERI PENYULUHAN TANDA BAHAYA PADA IBU NIFAS

A. Konsep Perawatan Payudara


1. Pengertian Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas
Post natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara
yang dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi
darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar
pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin,
yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari.
Perawatan payudara untuk ibu nifas yang menyusui merupakan salah
satu upaya dukungan terhadap pemberian ASI bagi buah hati.

2. Etiologi Perawatan Payudara


Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding yang diciptakan
untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan
kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu
ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling
baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga
sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-
sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan buatan untuk
bayi yang diramu menggunakan teknologi masa kini tidak mampu
menandingi keunggulan ASI.
ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun
sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan
bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit
energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi
selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembangan
organ. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, betapa banyak keunggulan
yang diberikan ASI, maka perawatan payudara perlu mendapatkan
perhatian yang serius. Hal ini juga karena untuk menunjang pemberian air
susu ibu (ASI) ekslusif, payudara yang sehat dan terawat baik, mampu
melancarkan produksi ASI. Hal ini membuat proses pemberian ASI
menjadi lebih mudah baik bagi ibu maupun bayi.
Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan perawatan
payudara semasa hamil, yang mempunyai tujuan sebagai berikut :
 Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
 Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet
 Untuk menonjolkan puting susu
 Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
 Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
 Untuk memperbanyak produksi ASI
 Untuk mengetahui adanya kelainan

3. Cara Perawatan Payudara


Persiapan alat untuk perawatan payudara :
a) Handuk 2 buah
b) Washlap 2 buah
c) Waskom berisi air dingin 1 buah
d) Waskom berisi air hangat 1 buah
e) Minyak kelapa/baby oil
f) Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya
g) Baki, alas dan penutup
Pelaksanaan:
1) Memberikan penjelasan prosedur yang akan dilaksanakan (informed
consent) kepada pasien
2) Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman
3) Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya mudah dijangkau
secara ergonomis
4) Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan payudara
5) Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu dipundak
6) Ambil kapas dan basahi dengan minyak atau air hangat dan kemudian
tempelkan pada areola mamae selama 5 menit kemudian bersihkan
dengan diputar.
7) Kedua tangan diberi minyak atau baby oil dengan rata kemudian lakukan
pengurutan.
1. Gerakan Pertama

Kedua tangan disimpan di bagian tengah atau antara payudara,


gerakan tangan ke arah atas pusat ke samping, ke bawah kemudian
payudara diangkat sedikit dan dilepaskan, lakukan 20-30 kali.

2. Gerakan Kedua

Satu tangan menahan payudara dari bawah, tangan yang lain


mengurut payudara dengan pinggir tangan dari arah pangkal ke puting
susu, dilakukan 20-30 kali dilakukan pada kedua payudara secara
bergantian.
3. Gerakan Ketiga

Satu tangan menahan payudara di bagian bawah, tangan yang lain


mengurut dengan bahu, jari tangan mengepal, lakukan pengurutan dari
arah pangkal ke puting susu, 20-30 kali dilakukan pada kedua payudara
secara bergantian.

4. Kompres dengan air hangat selama 2 menit, kemudian dengan air dingin
selam 1 menit secara bergantian diakhiri dengan air dingin selama 1
menit.

5. Bersihkan payudara terutama bekas minyak atau baby oil

6. Pakailah BH yang terbuka bagian depannya (untuk Ibu menyusui)


dan yang menyangga buah dada atau langsung susui bayi.
4. Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara
Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan
payudara sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi :
1) Puting susu kedalam
2) Anak susah menyusui
3) ASI lama keluar
4) Produksi ASI terbatas
5) Pembengkakan pada payudara
6) Payudara meradang
7) Payudara kotor
8) Ibu belum siap menyusui
9) Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet

5. Penatalaksanaan
1) Cara Mengatasi Bila Putting Tenggelam
Lakukan gerakan menggunakan kedua ibu jari dengan menekan
kedua sisi puting dan setelah puting tampak menonjol keluar lakukan
tarikan pada puting menggunakan ibu jari dan telunjuk lalu lanjutkan
dengan gerakan memutar puting ke satu arah. Ulangi sampai beberapa
kali dan dilakukan secara rutin.
2) Jika Asi Belum Keluar
Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui. Mulailah
segera menyusui sejak bayi baru lahir, yakni dengan inisiasi menyusui
dini, Dengan teratur menyusui bayi maka hisapan bayi pada saat
menyusu ke ibu akan merangsang produksi hormon oksitosin dan
prolaktin yang akan membantu kelancaran ASI. Jadi biarkan bayi terus
menghisap maka akan keluar ASI. Jangan berpikir sebaliknya yakni
menunggu ASI keluar baru menyusui.
3) Penanganan Puting Susu Lecet
Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa
mengistirahatkan 24 jam pada payudara yang lecet dan memerah ASI
secara manual dan di tampung pada botol steril lalu di suapkan
menggunakan sendok kecil atau dot.
4) Penanganan Pada Payudara Yang Terasa Keras Sekali Dan Nyeri,
Asi Menetes Pelan Dan Badan Terasa Demam
Pada hari ke empat masa nifas kadang payudara terasa penuh
dan keras, juga sedikit nyeri. Justru ini pertanda baik. Berarti kelenjar
air susu ibu mulai berproduksi. Tak jarang diikuti pembesaran kelenjar
di ketiak, jangan cemas ini bukan penyakit dan masih dalam batas
wajar. Dengan adanya reaksi alamiah tubuh seorang ibu dalam masa
menyusui untuk meningkatkan produksi ASI, maka tubuh memerlukan
cairan lebih banyak. Inilah pentingnya minum air putih 8 sampai dengan
10 gelas sehari.

5) Perawatan Ibu Nifas Dengan Payudara Bengkak Karena Bayi


Meninggal
Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk
perawaatan payudara agar air susu keluar dengan lancar. Adapun
penyebab payudara bengkak antara lain yaitu karena adanyan proses
menyusui yang tidak kontinyu, sehingga sisa ASI terkumpul pada
daerah duktus. Hal ini dapat terjadi pada hari ke tiga setelah melahirkan.
Penggunaan Bra ( BH ) yang ketat serta keadaan puting susu yang tidak
bersih dapat menyebabkan sumbatan pada duktus.
Penyempitan duktuli laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak
dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu,
keluhan ibu adalah payudara bengkak, keras, panas, nyeri . ASI di
dalam saluran payudara tidak keluarkan.
Perlu dibedakan antara payudara bengkak dengan payudara
penuh. Pada payudara bengkak: payudara oedem, sakit, puting susu
kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, dan ASI tidak keluar
kemudian badan menjadi demam setelah 24 jam. Sedangkan pada
payudara penuh : payudara terasa berat, panas dan keras. Bila ASI
dikeluarkan tidak ada demam.
Ada 3 cara untuk penatalaksanaan pada payudara bengkak karena
bayi meninggal:
1. Pengosongan isi payudara dengan tangan ( memerah ).
2. Pengosongan dengan pompa payudara.
3. Pembalutan mamae dan pemberian obat estrogen untuk supresi
seperti tablet lynoral dan parlodel. ( Marilyn E.Doenges. 2018) .
B. Konsep Teknik Menyusui
1. Pengertian Teknik Menyusui yang Benar
Teknik Menyusui yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar . Tujuan menyusui yang
benar adalah untuk merangsang produksi susu memperkuat refleks menghisap
bayi
Menyusui adalah sebuah pokok bahasan yang bermuatan emosional:
sangatlah sulit untuk tidak beraksi ketika anda mendengar kata ini. Kata ini
memunculkan respon emosional yang kuat dari wanita yang sedang hamil dan
memikirkan cara memberi makanan bayinya ; dari para bidan dan dokter yang
merawat wanita ini, yang mungkin mempunyai pandangan dan pendapat yang
sama kuatnya.
Menyusui adalah seni yang hampir punah. Sekarang ini, sebagian besar dari
kita hanya ingat yang diberi susu dari botol . memang sulit untuk menghindari
budaya menyusui dengan botol. Menyusui telah menjadi sebuah isu yang kadang
saja dibicarakan , dan bukan sesuatu yang sering ditemukan . semakin jarang kita
melihat wanita yang menyusui.

2. Posisi dan Perlekatan Menyusui


Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong
biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Contoh cara
menyusui yang benar sebagai berikut:
1) Breast-feeding positions
2) Cara menyusui yang baik dengan posisi rebahan
3) Cara menyusui yang baik dengan posisi duduk
4) Cara menyusui yang baik dengan posisi berdiri
5) Cara menyusui yang baik untuk bayi kembar
3. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
1) Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang
lepas tidak menumpuk.
2) Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk
memudahkan isapan bayi.
3) Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau
dengan jalan operasi.

4. Langkah-langkah menyusui yang benar


1) Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan
disekitar puting, duduk dan berbaring dengan santai.
2) Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh
bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus,
hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan
puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke
puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
3) Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir
bawah bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi
dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.
4) Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri, lalu ke
sebelah kanan sampai bayi merasa kenyang.
5) Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan
dengan kapas yang telah direndam dengan air hangat.
6) Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawankan dulu supaya udara
yang terhisap bisa keluar.
7) Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan dengan
alat pompa susu.
5. Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu
menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar
maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
1) Bayi terlihat kenyang setelah minum ASI.
2) Berat badannya bertambah setelah dua minggu pertama.
3) Payudara dan puting Ibu tidak terasa terlalu nyeri.
4) Payudara Ibu kosong dan terasa lebih lembek setelah menyusui.
5) Kulit bayi merona sehat dan pipinya kencang saat Ibu mencubitnya
6) Bayi tidak rewel.
7) Bayi tampak tenang.
8) Badan bayi menempel pada perut ibu.
9) Mulut bayi terbuka lebar.
10) Dagu bayi menempel pada payudara ibu.
11) Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang
masuk.
12) Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
13) Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
14) Kepala bayi agak menengadah.
6. Teknik Melepaskan Hisapan Bayi
Cara menyendawakan bayi setelah menyusui
Setelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan hisapan
bayi dengan cara :
1) Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi
2) Menekan dagu bayi ke bawah
3) Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutnya membuka
4) Jangan menarik putting susu untuk melepaskan.

7. Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI


Setelah bayi melepaskan hisapannya, sendawakan bayi sebelum menyusukan
dengan payudara yang lainnya dengan cara :
1) Sandarkan bayi dipundak ibu, tepuk punggung nya sampai bayi bersendawa
2) Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu sambil di gosok punggungnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://creasoft.wordpress.com/2008/04/18/teknik-menyusui-yang-benar-2/ 22 Juli
2008 pkl.09.50 WIB.
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/18/teknik-menyusui-pada ibu bekerja dan
teknik memerah ASi/ 22 Juli 2008 pkl.09.50 WIB.
http://www.breastfeeding.com.Sacharina Marzuki, Nanis. 2007. ASI Ekslusif.

Anda mungkin juga menyukai