Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

160-Article Text-492-1-10-20220107

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

2021 ; 3 (2): 102-109

E-ISSN 2722709X

http://ojs.stikes-muhammadiyahku.ac.id/index.php/herbapharma

FORMULASI SEDIAAN SERBUK EFFERVESCENT EKSTRAK


BUAH MENGKUDU SEBAGAI ANTIHIPERTENSI
1 1,2 3
Hanna Fatarani Has , Nur Azizah *, Juliani

1,2,3
STIKes Muhammadiyah Kuningan
*E-mail : mom_zie80@yahoo.com

ABSTRAK
Mengkudu (Morinda citrifolia L) merupakan salah satu tanaman obat yang berkhasiat untuk
menurunkan tekanan darah. Mengkudu memiliki kandungan bahan aktif scopoletin yang dapat
menurunkan resistensi perifer. Pengolahan mengkudu biasanya dalam bentuk tablet, kapsul,
dan seduhan, dengan demikian perlu adanya bentuk yang lebih praktis yaitu dalam bentuk
serbuk effervescent. Penelitian ini bertujuan untuk membuat serbuk effervescent dari ekstrak
buah mengkudu. Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratorium, dengan membuat
berbagai jenis formulasi serbuk effervescent dari ekstrak buah mengkudu dengan variasi
kandungan asam basa yaitu formula A (2,5:1,5:1), formula B (2:1,5:1,5), formula C (3:1:1).
Evaluasi sediaan yang dilakukan yaitu uji pH, waktu alir, sudut diam, waktu dispersi, dan uji
organoleptik. Hasil penelitian menunjukan bahwa formula II yang paling mendekati syarat
serbuk effervescent yang baik dengan hasil uji organoleptik bau dan rasanya lemah, waktu
larutnya 1,59 detik, dan pH nya 4. Kesimpulannya ekstrak buah mengkudu ini dapat dijadikan
serbuk effervescent dengan rancangan formula tersebut, namun belum memenuhi standar
karena tidak terdapat satu formulapun yang memenuhi semua standar uji evaluasi. Adapun
variasi asam basa memiliki pengaruh pada formula yang dibuat sehingga pada hasil uji evaluasi
beberapa diantaranya tidak memenuhi standar uji evaluasi yang telah ditentukan.
Kata Kunci: Mengkudu (Morinda citrifolia L.), Serbuk effervescent, Tekanan darah.

ABSTRACT
Noni (Morinda citrifolia L.) is one of the medicinal plants that is efficacious for lowering blood
pressure. Noni contains the active ingredient scopoletin which can reduce peripheral resistance.
Noni processing is usually in the form of tablets, capsules, and steeping, thus it is necessary to
have a more practical form, namely in the form of effervescent powder. This study aims to make
effervescent powder from noni fruit extract. This research method is a laboratory experiment, by
making various types of effervescent powder formulations from noni fruit extract with variations
in acid-base content, namely formula A (2,5:1,5:1), formula B (2:1,5:1,5 ), the formula C (3:1:1).
Evaluation of the preparations carried out were pH, flow time, angle of repose, dispersion time,
and organoleptic tests. The results showed that formula II was closest to the requirements for a
good effervescent powder with organoleptic test results of weak odor and taste, dissolution time
of 1.59 seconds, and pH 4. not meet the standards because there is not a single formula that
meets all the evaluation test standards. The acid-base variations have an influence on the
formula that is made so that the results of the evaluation test some of them do not meet the
predetermined evaluation test standards.
Keywords: Blood pressure, Effervescent powder,Noni (Morinda citrifolia L.)
103 Farmasi 2021;3(2): 102-109

PENDAHULUAN
Prevalensi Hipertensi menurut data WHO (2011) menunjukkan di seluruh dunia, sekitar 972
juta orang atau 26,4%. Menurut (Masriadi, 2016) Hipertensi di Asia tercatat 38,4 juta tahun 2000.
Menurut data (Riskesda 2018) menyatakan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%.
Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620 orang. Dan menurut (Riskesdas
2013) Di Provinsi Jawa Barat, Prevalensi hipertensi yang didapat sebanyak (29,4%).
Hipertensi merupakan penyakit berbahaya dan sering tidak menunjukkan keluhan khas
selama belum ada komplikasi pada organ tubuh. Dalam mengontrol hipertensi dapat memanfaatkan
pengobatan secara farmakologis dengan menggunakan obat-obatan sintetis ataupun dengan
pengobatan alternatif seperti terapi herbal (Sari, 2015).
Mengkudu merupakan salah satu tanaman herbal alternatif yang digunakan sebagai penurun
tekanan darah. Zat aktif yang dapat menurunkan tekanan darah didalam mengkudu yaitu scopoletin
dan xeronin. Scopoletin bekerja dengan cara menurunkan tahanan atau resistensi perifer (Sari,
2015). Adapun kandungan lainnya menurut hasil penelitian Utami (2010), hasil uji fitokimia pada
ekstrak buah mengkudu mengandung flavonoid, alkaloid, saponin. Senyawa flavonoid berperan
sebagai antioksidan. Dan menurut (Rao dan Subramanian, 2009) Aktivitas tersebut diperkirakan
salah satunya karena adanya aktivitas antioksidan dalam mengkudu dengan kandungan flavonoid
dan senyawa fenolik yang dapat menurunkan tekanan darah.
Serbuk effervescent merupakan sediaan hasil dari gabungan senyawa asam dan basa yang
bila ditambahkan dengan air (H2O) akan bereaksi melepaskan karbon dioksida (CO2), yang biasanya
terdiri dari natrium bikarbonat, asam sitrat dan asam tartrat. Keuntungan dari serbuk effervescent ini
dapat menyamarkan rasa pahit dan bau yang tidak sedap serta lebih praktis sehingga dapat
diberikan kepada orang yang mengalami kesulitan menelan tablet atau kapsul. (Ansel,1989).
Pengolahan buah mengkudu menjadi sediaan serbuk effervescent sebagai minuman sangat
menguntungkan karena sediaannya yang praktis dan juga mudah dijangkau oleh masyarakat.
Keberhasilan penelitian dalam memformulasikan sediaan serbuk effervescent ekstrak buah
mengkudu diharapkan menjadi alternatif konsumsi produk yang baik serta dapat menjadi sumber
penghasilan.

BAHAN DAN METODE


Bahan dan Alat
Ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) terstandar dari PT. Semarang Herbal Indoplant (No.
Batch BT’0030220- MCL) asam sirtat(PT. DIPA Prasada husada), asam tartat(PT. DIPA Prasada
husada), natrium bikarbonat(PT. DIPA Prasada husada), sukrosa(PT. DIPA Prasada husada),
laktosa(PT. DIPA Prasada husada), aerosil (PT. DIPA Prasada husada), Mortar, stamper, cawan
porselen, nampan, penganyak mesh 60, batang pengaduk (Herma), oven (Memmert), spatel,
alumunium foil, sendok tanduk (kedai seneng), timbangan analitik (Shimadzu ATX224).

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental labolatorium dengan membuat
sediaan formulasi serbuk effervescent ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) sebagai
antihipertensi dengan perbandingan formula A (2,5:1,5:1), formula B (2:1,5:1,5), formula C (3:1:1).
Evaluasi yang dilakukan yaitu uji pH, waktu alir, sudut diam, waktu dispersi, dan uji organoleptik.

Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2021 yang bertempat di Laboratorium Farmasi STIKes
Muhammadiyah Kuningan.
Farmasi 2021;3(2): 102-109 104

Prosedur Penelitian
1. Ekstrak Buah Mengkudu
Bahan yang digunakan adalah serbuk ekstrak terstandar buah mengkudu BT’0030220- MCL
2. Formulasi sediaan serbuk effervescent ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.)

Tabel 1. Formula standar serbuk effervescent


Formulasi bahan (mg)
No. Formula bahan
Fomula A Formula B Formula C
1 Natrium bikarbonat 600 750 1000
2 Asam sitrat 1000 1000 750
3 Asam tartat 600 450 450
Sumber : (Rusita & Rakhmayanti, 2019)

Tabel 2. Formula serbuk effervescent ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.)
Konsentrasi bahan (mg)
No Formula bahan
F1 F2 F3

1 Ekstrak Buah Mengkudu 500 500 500


2 Sukrosa 1500 1500 1500
3 Laktosa 1000 1000 1000
4 Asam Sirtat 750 600 900
5 Asam Tartat 450 450 300
6 Natrium Bikarbonat 300 450 300
7 Aerosil 500 500 500
Total 5000 5000 5000

3. Pembuatan serbuk effervescent ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.)


Pembuatan serbuk effervescent dengan metode kering , dalam metode ini satu molekul air yang
ada pada setiap molekul asam sitrat bertindak sebagai unsur penentu bagi pencampuran serbuk.
Asam sitrat dijadikan serbuk, kemudian dicampurkan dengan asam tartat, natrium bikarbonat,
sukrosa, laktosa, aerosil dan yang terakhir zat aktifnya yaitu ekstrak buah megkudu (setelah
disaring melewati ayakan 60 mesh) untuk meratanya pencampuran (Anam dkk., 2013). Setelah
pengadukan serbuk diletakkan di atas nampan dan dioven pada suhu 33-40ºC, dibolak balik
menggunakan spatel tahan asam atau bahan stainless. Bahan pangan berasam tinggi atau
sedang bersifat sangat korosif terhadap baja, sehingga digunakan alat yang tahan asam.
Pengovenan dilakukan dalam 3 menit kemudian serbuk dikeluarkan dari oven dan digerus melalui
suatu ayakan(40 mesh) untuk membuat serbuk sesuai dengan yang diinginkan. Selanjutnya
serbuk yang dihasilkan dikemas dalam kantung plastik klip dan ditutup secara cepat dan rapat
(Novidiyanto & Setyowati, 2008).
4. Uji kualitas fisik
Evaluasi dari ketiga formula dilakukan sesaat setelah sediaan di buat dengan pengujian kualitas
fisik sediaan serbuk effervescent meliputi uji organoleptik, uji kecepatan alir, uji PH, dan uji waktu
dispersi. Dari hasil uji tersebut nantinya akan dipilih salah satu formula serbuk effervescent terbaik.
Berikut adalah uji yang dilakukan pada sediaan serbuk effervescent ekstrak buah mengkudu
(Morinda citrifolia L.).
a) Uji Organoleptik
Pengujian organoleptik menggunakan panca indra untuk mendeskripsikan bentuk,warna, rasa,
dan bau serbuk.
b) Kecepatan Alir
105 Farmasi 2021;3(2): 102-109

Serbuk dengan berat 100 g dimasukkan ke dalam corong yang ujung tangkainya ditutup.
Penutup corong dibuka dan granul dibiarkan mengalir sampai habis. Serbuk mempunyai sifat
alir yang baik bila waktu alirnya tidak lebih dari 10 detik.
c) Uji pH
Sejumlah sampel serbuk effervescent dilarutkan dalam air destilata menurut perbandingan
tertentu, lalu dilakukan pengukuran pH. Nilai pH dapat dibaca pada alat pH indikator.
d) Waktu Dispersi
Beberapa serbuk effervescent dilarutkan ke dalam beaker glass berisi air. Waktu larut dihitung
dengan menggunakan stopwatch dimulai dari granul tercelup ke dalam aquadest sampai
semua granul terlarut dan gelembung-gelembung di sekitar wadah mulai menghilang. Waktu
larut granul effervescent berkisar antara 1-2 menit.
e) Sudut diam
Penetapan sudut diam granul dilakukan dengan memasukkan 100 g granul secara perlahan-
lahan melalui lubang bagian atas corong, sementara bagian bawah ditutup . Setelah semua
serbuk dimasukkan, penutup dibuka dan serbuk dibiarkan keluar. Tinggi kerucut dan
diameternya diukur sehingga dapat diketahui sudut diamnya. Sudut diam diperoleh dengan
mengukur tinggi dan diameter tumpukan granul yang terbentuk dengan rumus:
tan α = H/R

Keterangan :
α = sudut istirahat/sudut diam
H = tinggi tumpukan
R = diameter tumpukan

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Evaluasi Serbuk Effervescent Ekstrak Buah Mengkudu
Evaluasi sifat fisik serbuk effervescent meliputi uji organolpetik, waktu alir, sudut diam,
waktu dispersi, dan uji pH. Tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan serbuk yang baik.
a) Uji Organoleptik
Uji organoleptik ini termasuk uji fisik yang dilakukan dengan mengamati bentuk, bau,
rasa, dan warnanya menggunakan panca indra. Hasil pengamatan uji organoleptik dapat
dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Uji Organoleptik Formulasi Serbuk Effervescent

Formula Bentuk Bau Rasa Warna


Serbuk hablur Khas Aromatik Asam Coklat
I halus sedang kuat muda
Serbuk hablur Khas Aromatik Asam Coklat agak
II halus lemah lemah tua
Serbuk hablur Khas Aromatik Asam
III halus kuat sedang Coklat tua

Didapatkan hasil pada formula I dengan bentuk serbuk hablur halus, bau khas
aromatik sedang, rasa asam kuat, dan warna coklat muda. Pada Formula II dengan bentuk
serbuk halus, bau khas aromatik lemah, rasa asam lemah, dan warna coklat agak tua. Dan
pada formula III dengan bentuk serbuk hablur halus, khas aromatik kuat,rasa asam sedang,
dan warna coklat tua.
Farmasi 2021;3(2): 102-109 106

b) Uji Waktu Alir


Uji waktu alir dilakukan dengan cara mengalirkan serbuk effervescent ekstrak buah
mengkudu melalui corong dan dihitung waktu alirnya menggunakan stopwatch. Hasil
pengamatan waktu alir dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Uji Waktu Alir Formulasi Serbuk Effervescent

Waktu alir 100 g (detik)


Replikasi
Formula I Formula II Formula III
1 13,18 16,81 13,75
2 15,39 13,49 10,92
3 16,81 20,42 19,99
Rata-rata 15,13 16,9 14,87

Didapatkan hasil dengan 3 kali replikasi pada formula I yaitu 13.18, 16.81, dan 13.75
detik. Pada formula II yaitu 15.39, 13.49, dan 10.92 detik. Dan pada formula III yaitu 16.81,
20.42, dan 19.99 detik. Sehingga dapat disimpulkan rata – rata pada formula I yaitu
15,13detik . Pada Formula II 16,9 detik . Dan pada formula III 14,87 detik.

c) Uji Sudut Diam


Uji sudut diam merupakan uji yang dilakukan dengan mengalirkan serbuk pada
corong kemudian dihitung tinggi dan jari – jarinya menggunakan rumus yang sudah
ditentukan. Hasil pengamatan uji sudut diam dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Uji Sudut Diam Formulasi Serbuk Effervescent

h (cm) r (cm) Rata-rata Sudut diam


Formula
1 2 3 1 2 3 H R (°)
I 4,5 4,5 4,2 7 7,5 6,25 4,4 6,9 32,49°
II 4 5 4,5 6,25 6,5 6,75 4,5 6,5 34,68°
III 4,5 4 4 6,25 6 6 4,2 6,1 34,52°

h : Tinggi r : Jari-Jari
Didapatkan hasil rata-rata tinggi dan jari-jari pada formula I dengan nilai 4,4 dan 6,9 .
Pada Formula II dengan nilai 4,5 dan 6,5. Pada formula III dengan nilai 4,2 dan 6,1. Sehingga
dapat disimpulkan nilai sudut diamnya yaitu pada formula I (32,49°), pada Formula II (34,68°),
dan pada formula III (34,52°).

d) Uji Waktu Dispersi


Uji waktu dilakukan dengan cara memasukan serbuk kedalam beaker gelas yang diisi
aquadest 100 ml. kemudian diamati waktu larutnya menggunakan stopwatch dimulai dari
serbuk tercelup kedalam aquadest sampai semua serbuk terlarut dan gelembung –
gelembung disekitar beaker glass mulai menghilang. Hasil pengamatan uji waktu dispersi
dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Uji Waktu Dispersi Formulasi Serbuk Effervescent

Replikasi Waktu dispersi


107 Farmasi 2021;3(2): 102-109

Formula Formula Formula


I II III
1 02,28 01,33 00,47
2 03,01 02,25 01,53
3 02,02 01,20 00,59
Rata-rata 02,43 01,59 00,86

Didapatkan hasil dengan 3 kali replikasi pada formula I yaitu 02.28, 01.33, dan 00.47
detik. Pada formula II yaitu 03.01, 02.25, dan 01.53 detik. dan pada formula III yaitu
02.02, 01.20, 00.59 detik. Sehingga dapat disimpulan nilai rata-rata pada formula I yaitu 02,43
detik. Pada Formula II 01,59 detik. Dan pada formula III 00,86 detik .

e) Uji pH
Uji pH dilakukan menggunakan pH indikator yang dimasukan kedalam beaker glass
yang sudah terisi serbuk effervescent ekstrak buah mengkudu. Hasil pengamatan uji pH
dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Uji pH Formulasi Serbuk Effervescent

Formula Nilai pH
I 2
II 4
III 3

Didapatkan hasil pada formula I dengan nilai pH 2. Pada Formula II dengan nilai pH
4. Dan pada formula III dengan nilai pH 3.

PEMBAHASAN

Pada Penelitian pembuatan formula sediaan serbuk effervescent ekstrak buah mengkudu
dilakukan variasi pada masing-masing formula dengan cara membandingkan konsentrasi campuran
asam sitrat, asam tartrat, dan natrium bikarbonat sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rushita & Rakhmayanti (2019) .Perbandingan campuran asam dan basa dilakukan untuk
memperoleh formula terbaik yang memenuhi syarat serbuk effervescent. Zat aktif utama dalam
pembuatan formula serbuk effervescent adalah 500mg ekstrak buah mengkudu per satu sachet, 1
sachet serbuk berisi 5 g.
Penambahan sukrosa sebanyak 1500 mg dilakukan untuk memperbaiki rasa serbuk
effervescent agar tidak terasa pahit karena mengkudu sendiri memiliki rasa yang pahit. Menurut
Setiana dan Kusuma (2018), laktosa digunakan sebagai bahan pengisi, tujuan penggunaan laktosa
adalah meningkatkan jumlah total padatan, memperbesar volume, mempercepat proses pengeringan
dan mencegah kerusakan bahan akibat panas. Menurut (Departemen Kesehatan, 1995) Aerosil
dapat digunakan sebagai bahan pengering. Aerosil mampu menyerap air sampai 40% berat, tanpa
kehilangan sifatnya sebagai serbuk yang mampu mengalir bebas dan memiliki sifat lekat, sifat aliran
dan sifat sebarnya sangat baik, daya serapnya terhadap air dan minyak besar.
Pengamatan pengujian organoleptik pada masing-masing formula serbuk effervescent
dengan menggunakan panca indera untuk mendeskripsikan tekstur, warna, bau, dan rasa
(Departemen Kesehatan RI, 2000). Dari hasil uji organoleptik didapatkan hasil pada formula I dengan
bentuk serbuk hablur halus, bau khas aromatik sedang, rasa asam kuat, dan warna coklat muda.
Pada Formula II dengan bentuk serbuk halus, bau khas aromatik lemah, rasa asam lemah, dan
Farmasi 2021;3(2): 102-109 108

warna coklat agak tua.Pada formula III dengan bentuk serbuk hablur halus, khas aromatik kuat,rasa
asam sedang, dan warna coklat tua.
Dari ketiga formula serbuk effervescent ekstrak buah mengkudu memiliki kecepatan alir
yang kurang baik dan tidak memenuhi syarat karena ≤ 10 detik. Hal ini disebabkan effervescent
yang dibuat memiliki kandungan lembab yang besar, gaya gesek antar partikel akan meningkat
seiring besarnya kandungan lembab. Menurut (Astuti & Wijaya, 2016) Gaya gesek antar partikel
yang lebih kuat yang menyebabkan turunnya mobilitas serbuk untuk mengalir, dengan demikian
kecepatan alir akan semakin rendah. Selain itu pada proses pembuatan serbuk effervescent sangat
sulit sekali menjaga suhu dan kelembaban udara sehingga kualitas granul yang dihasilkan menjadi
lembab. Dikarenakan faktor inilah kecepatan alir granul penelitian ini menjadi menurun.
Dari pengukuran sudut diam pada ketiga formula serbuk effervescent tersebut tidak
memenuhi syarat. Menurut Aulton (2002), syarat sudut diam yang sangat baik adalah ≤25°. Hal ini
diakibatkan oleh kandungan lembab yang besar sehingga menyebabkan gaya kohesif yang besar
pula. Menurut (Astuti & Wijaya, 2016) Suatu granul yang tidak kohesif akan mengalir baik,
menyebar membentuk timbunan yang rendah sehingga membentuk sudut yang lebih kecil. Dan
besar kecilnya sudut diam yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh banyaknya serbuk, ukuran
serbuk, dan diameter corong.
Dari uji waktu larut pada formula serbuk effervescent Pada formula II dan III telah
memenuhi syarat sedangkan pada formula ke I tidak memenuhi syarat. Karena nilai dari formula I
yaitu 02,43 detik sehingga waktunya ≤ 2 menit . Sesuai penelitian yang dilakukan oleh Purwandari
(2007), waktu larut atau dispersi serbuk eff ervescent yang baik adalah ≤ 2 menit. Verawati (2006)
menyatakan bahwa waktu larut yang rendah disebabkan natrium bikarbonat habis bereaksi
menghasilkan gelembung-gelembung CO2 yang dapat melarutkan komponen komponen
effervescent. Menurut Lewis (1987) kelarutan serbuk dipengaruhi oleh komposisi, kondisi proses
selama pengeringan, suhu pelarut dan metode pencampuran.
Dari pengukuran pH pada formula serbuk effervescent menunjukan formula II memenuhi
syarat pH serbuk effervescent yaitu 4 . Sedangkan pada formula I dan III tidak memenuhi syarat
karena memiliki tingkat keasaman pH yang tinggi yaitu 2 dan 3. Sesuai dengan penelitian
Novidiyanto (2008) banyaknya konsentrasi asam yang digunakan akan menghasilkan serbuk
effervescent dengan tingkat keasaman yang tinggi. Hal tersebut kemungkinan karena dalam
penelitian ini menggunakan 2 sumber asam memiliki tingkat keasaman yang kuat, sehingga terjadi
kelebihan mol asam yang tidak bereaksi dengan sejumlah basa yang tersedia (Sari, 2019). Menurut
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB (2010), nilai pH serbuk effervescent yang dihasilkan
berkisar 2,81-3,52 artinya produk yang dihasilkan termasuk produk pangan yang berasam tinggi.
Dalam penelitian Kusnadhi (2003), bahwa terbentuknya CO2 pada saat reaksi effervescent dalam air
yang sebagian akan larut membentuk asam karbonat akan mengurangi ion H+ dalam larutan
sehingga menyebabkan keasaman pada larutan dan berakibat nilai pH akan rendah.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil uji dari formula sediaan serbuk effervescent ekstrak buah mengkudu
(Morinda citrifolia L.) sebagai antihipertensi dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah mengkudu ini
tidak dapat dijadikan serbuk effervescent dengan rancangan formula tersebut. Karena tidak terdapat
satu formulapun yang memenuhi semua standar uji evaluasi. Adapun variasi asam basa memiliki
pengaruh pada formula yang dibuat sehingga pada hasil uji evaluasi beberapa diantaranya tidak
memenuhi standar uji evaluasi yang telah ditentukan.
109 Farmasi 2021;3(2): 102-109

REFERENSI
Anam, dkk., 2013. Kajian karakteristik fisik dan sensoris serta aktivitas antioksidan dari granul
effervescent buah beet (beta vulgaris) dengan perbedaan metode granulasi dan kombinasi
sumber asam. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Ansel, H. 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi IV, UI Press, Jakarta
Departemen Kesehatan. (1995), Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta. 448, 515, 771, 1000.
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. DepKes RI, Jakarta.
Halaman 3-5, 13-17, 30-31.
Kemenkes Ri. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes Ri.

Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar: Riskesdas 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kusnadhi, F.F. 2003. Formulasi Produk Minuman Instan Lingzhi-Jahe Effervescent. Skripsi. Fakultas
Teknologi pertanian. IPB. Bogor.
Masriadi. (2016). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Trans Info Media.
Novidiyanto dan Setyowati. (2008). Formulasi serbuk effervescent sari wortel. Jurnal Agritech, 28(4):
150-157.
Purwandari, L.E., 2007. Optimasi Campuran Asam Sitrat-Asam Tartrat Dan Natrium Bikarbonat
Sebagai Eksipien Dalam Pembuatan Granul Effervescent Ekstrak Rimpang Temulawak
(Curcuma xanthorriza Roxb.) Secara Granulasi Basah Dengan Metode Desain Faktorial.
Universitas Sanata Dharma: Fakultas Farmasi.
Rao, U.S.M. and Subramanian, S. 2009. Biochemical Evaluation of Antihyperglycemic and
Antioxidative Effects of Morinda citrifolia Fruit Extract Studied in Streptozotocin-Induced Diabetic
Rats. Medicinal Chemistry Research, 18: 433–446.
Rusita, Y. D., & Rakhmayanti, R. D. (2019). Formulasi Sediaan Serbuk Effervescent Ekstrak Daun
Kelor (Moringa oleifera L.) (Vol. 2). http://prosiding.unimus.ac.id
Sari, C. Y. (2015). Penggunaan Buah Mengkudu (Morinda ciftrifoliaL.) untuk Menurunkan Tekanan
Darah Tinggi. J Majority, 4(3), 34–40.
Sariyani , M.D., Ariyanti ,K.S., & Utami, L.N. (2019). Metode Terapi Non Farmakologi Berbasis
Kearifan Lokal Yang Diharapkan Oleh Lansia Untuk Mengontrol Tekanan Darah Di Batubulan,
Gianyar, Bali. Jurnal Kesehatan Terpadu 3(1) : 1 – 3.
Verawati (2006). Optimasi Rasio Asam sitrat dan NaHCO3 terhadap Disintegration Time Tablet
Effervescent The Hijau serta Prediksi umur Simpannya, Tesis, Sekolah Pasca Sarjana.
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
WHO. 2011. Hypertension fact sheet. Departement of sustainable Development and Healthy
Environments.

Anda mungkin juga menyukai