Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

1778-1785 Melisa Hehakaya

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,

Volume 11 Nomor 4, November 2022

Formulation and Antioxidant Activity Test of Body Scrub Matoa’s Leaves (Pometia pinnata)

Formulasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Body Scrub Ekstrak Etanol Daun Matoa
(Pometia pinnata)

Melisa Oktavin Hehakaya1)*, Hosea Jaya Edy1), Jainer Pasca Siampa1)


1)
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115
*melisahehakaya1@gmail.com

ABSTRACT
Body scrub is a cosmetic preparation for skin cleansing that contains a scrub that functions as an abrasive to
remove dead skin cells, smooth and remove damaged skin cells. If skin regeneration is inhibited, then the
skin will become dry, dull, and inelastic. Matoa leaves are natural ingredients that are proven to have
antioxidants activity and can prevent premature aging. The purpose of this study was to determine the
effectiveness of the antioxidant body scrub made from the ethanolic extract of matoa leaves using the DPPH
method and to evaluate the physical preparations, including organoleptic tests, homogeneity tests, pH tests,
dispersion tests, and irritation tests. The body scrub formula was made with an ethanol extract concentration
of matoa leaves of 1%-5.5%. The results showed that the best antioxidant effectiveness was found in the
5.5% with a very strong IC50 value of 44.49 ppm, and met the requirements of physical evaluation.

Keywords: matoa leaves, pometia pinnata, antioxidant, body scrub, DPPH.

ABSTRAK
Body scrub merupakan sediaan kosmetik pembersih kulit yang mengandung scrub yang berfungsi sebagai
pengampelas untuk mengangkat sel kulit mati, menghaluskan dan mengangkat sel kulit rusak.Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui efektivitas antioksidan body scrub ekstrak etanol daun matoa menggunakan
metode DPPH dan mengevaluasi fisik sediaan meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya
sebar dan uji iritasi. Formula body scrub dibuat dengan konsentrasi ekstrak etanol daun matoa 1%-5,5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas antioksidan terbaik ditemukan pada konsentrasi 5,5%
dengan nilai IC50 sangat kuat sebesar 44,49 ppm dan memenuhi persyaratan evaluasi fisik sediaan.

Kata kunci: daun matoa, pometia pinnata, antioksidan, body scrub, DPPH.

1778
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 11 Nomor 4, November 2022

PENDAHULUAN alu, oven (Heating Drying Oven DHG), pH meter,


Kulit yang merupakan bagian terluar dari tubuh spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu UV-1800),
bertindak sebagai penghalang untuk melindungi tabung reaksi, timbangan digital (AE Adam®),
tubuh dari paparan eksternal seperti cedera dan vortex (Mixer Hwashin), sentrifuge (Clements GS
oksidasi (Michalun dan Dinardo, 2014). Kulit akan 150), termometer, wadah maserasi dan wadah
selalu mengalami proses pergantian sel kulit yang sediaan.
baru. Adanya sel kulit mati dapat menyebabkan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
penebalan kulit, tersumbatnya pori-pori dan kulit antara lain daun matoa, etanol 96%, kertas
terlihat kusam (Amalliyah, 2014). aluminium foil, kertas saring, etanol p.a, DPPH
Sel kulit mati dapat diangkat menggunakan (1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl), asam stearat, setil
produk yang mengandung butiran yang agak kasar alkohol, parafin cair, gliserin, DMDM hydantoin,
seperti body scrub, karena sediaan seperti sabun, phenoxyethanol, TEA, aquades, polyethylen scrub
krim pembersih ataupun milk cleansing belum dan pengaroma vanilla.
mampu mengangkat sel kulit mati karena sifat
produknya yang terlalu halus atau licin Penyiapan Sampel
(Amalliyah, 2014). Body scrub juga dapat Daun matoa sebanyak 1,5 kg dicuci dengan
memperhalus kulit dan mengangkat sel kulit rusak air mengalir kemudian dirajang dan dikeringkan
(Kristianingsih dan Munawaroh, 2021). dalam oven pada suhu 40oC. Selanjutnya daun
Bahan-bahan yang biasanya ditambahkan ke matoa kering dihaluskan menggunakan blender
dalam kosmetik ada yang bermanfaat untuk hingga menjadi serbuk. Serbuk kemudian diayak
menunda penuaan, memperbaiki masalah kulit hingga didapatkan simplisia daun matoa (Somba
serta mengurangi risiko terjadinya kanker kulit. et al, 2019).
Salah satu bahan tersebut yaitu antioksidan yang
berguna untuk memelihara kesehatan kulit, Ekstraksi Sampel
menyegarkan kulit dan melindungi kulit dari sinar Simplisia daun matoa sebanyak 500 g
UV (Wirasuta et al, 2018). Antioksidan secara dimaserasi menggunakan etanol 96% dalam wadah
alami diproduksi oleh tubuh namun tubuh juga maserasi selama 3 hari sambil sesekali diaduk
memerlukan antioksidan yang berasal dari luar kemudian disaring untuk memisahkan filtrat dan
(Malik et al, 2020). debrisnya. Debris I kemudian diremaserasi dengan
Salah satu bahan alam yang terbukti memiliki pelarut yang sama selama 2 hari. Filtrat yang
aktivitas antioksidan adalah daun matoa. didapatkan kemudian diuapkan hingga didapatkan
Berdasarkan penelitian Martiningsih et al (2016), ekstrak kental (Somba et al, 2019).
ekstrak etanol daun matoa memiliki nilai IC 50
sebesar 45,78 ppm dan penelitian Tahalele dan Penentuan Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Sutriningsih (2019) juga menemukan bahwa nilai Pembuatan Larutan DPPH
IC50 ekstrak etanol daun matoa sebesar 54,63 Sebanyak 4 mg reagen DPPH dilarutkan
μg/ml. dengan etanol p.a dalam labu tentukur 100 ml,
Berdasarkan uraian yang sudah dijelaskan kemudian divortex selama 30 menit. Selanjutnya
sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk larutan DPPH diinkubasi selama 30 menit dan
membuat sediaan body scrub dari ektrak etanol diukur serapannya pada panjang gelombang 517
daun matoa (Pometia pinnata) yang memiliki nm.
manfaat sebagai antioksidan.
Pembuatan Larutan Uji Sampel
METODOLOGI PENELITIAN Larutan stok dibuat dengan melarutkan 50
Pengambilan Sampel mg ekstrak etanol daun matoa dalam 50 ml etanol
Sampel diperoleh dari Kelurahan Winangun p.a. Kemudian dilakukan pengenceran menjadi
Dua, Kecamatan Malalayang, Kota Manado. Daun larutan uji dengan konsentrasi 5 ppm, 10 ppm, 15
matoa yang dipilih sebagai sampel adalah daun ppm, 20 ppm dan 25 ppm.
hijau yang masih segar.

Alat dan Bahan Penentuan Aktivitas Antioksidan Larutan Uji


Alat yang digunakan dalam penelitian ini Sampel
antara lain alat-alat gelas (Iwaki ST Pyrex®), Larutan uji dari masing-masing konsentrasi
ayakan, blender (Miyako®), cawan porselen, hot dipipet sebanyak 2 ml dan ditambahkan dalam 2
plate magnetic stirrer (Nesco®Lab), lumpang dan ml larutan DPPH, kemudian dilakukan inkubasi

1779
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 11 Nomor 4, November 2022

selama 30 menit dan diukur serapannya pada x dan 50 sebagai sumbu y (Martiningsih et al,
panjang gelombang 517 nm. Penentuan aktivitas 2016).
antioksidan ekstrak dilakukan sebanyak 3 kali
replikasi. Setelah itu, nilai penghambatannya Pembuatan Body Scrub Ekstrak Etanol Daun
dihitung menggunakan rumus: Matoa
Absorbansi (Kontrol − Sampel) × 100% Absorbansi Kontrol
Rancangan formula sediaan body scrub
%Inhibisi =

Nilai IC50 dihitung menggunakan rumus persamaan


regresi linier y=a+bx, dimana IC50 sebagai sumbu ekstrak etanol daun matoa dapat dilihat pada
Tabel 1.

Tabel 1. Formula Sediaan Body Scrub Ekstrak Etanol Daun Matoa


Bahan Kegunaan Konsentrasi (%b/b)
F1 F2 F3 F4
Ekstrak etanol daun matoa Zat aktif 1 2,5 4 5,5
Setil Alkohol Pengental 2 2 2 2
Asam Stearat Pengemulsi 15 15 15 15
Parafin Cair Emolien 2 2 2 2
Gliserin Emolien 8,5 8,5 8,5 8,5
DMDM Hydantoin Pengawet 0,5 0,5 0,5 0,5
Phenoxyethanol Pengawet 0,5 0,5 0,5 0,5
TEA Pengemulsi 2 2 2 2
Polyethylen Scrub Scrub 10 10 10 10
Vanilla Pewangi 3 tetes 3 tetes 3 tetes 3 tetes
Aquades Pelarut Ad 100 Ad 100 Ad 100 Ad 100

Keterangan: F1: body scrub ekstrak etanol daun matoa 1%; F2: body scrub ekstrak etanol daun matoa 2,5%; F3: body
scrub ekstrak etanol daun matoa 4%; F4: body scrub ekstrak etanol daun matoa 5,5%.

Pembuatan body scrub mengikuti cara Lubis DPPH kemudian diinkubasi selama 30 menit.
et al (2019) yang dimodifikasi. Fase air (gliserin, Pengujian dilakukan 3 kali replikasi. Setelah itu,
TEA, DMDM hydantoin dan aquades) dan fase serapannya diukur pada spektrofotometer UV-Vis
minyak (asam stearat, phenoxyethanol, setil dan dilanjutkan dengan menghitung %inhibisi dan
alkohol dan parafin cair) dimasukkan dalam nilai IC50.
wadah terpisah. Fase minyak kemudian dilebur
dan dipertahankan pada suhu 70 oC. Setelah Evaluasi Mutu Fisik
melebur, fase minyak ditambahkan ke dalam fase Uji Organoleptik
air sambil digerus menggunakan lumpang dan alu Uji organoleptik dilakukan dengan melihat
hingga homogen. Setelah fase minyak dan air warna, bau dan bentuk sediaan body scrub (Ulfa et
bercampur dan membentuk masa emulsi, kira-kira al, 2016).
pada suhu 45oC dimasukkan ekstrak sedikit demi
sedikit dan digerus homogen. Ditambahkan Uji pH
pengaroma vanilla lalu digerus lagi dan Uji pH dilakukan dengan menimbang
ditambahkan polyethylen scrub. sebanyak 1 g sediaan dan diencerkan dalam 10 ml
aquades. Kemudian pH sediaan diukur
Penentuan Efektivitas Antioksidan Body menggunakan pH meter (Musdalipah et al, 2016).
Scrub Pembuatan Larutan Uji Sampel
Sediaan body scrub dari masing-masing Uji Homogenitas
formula sebanyak 10 mg dilarutkan dalam 10 ml Uji homogenitas dilakukan dengan
etanol p.a dan disentrifugasi selama 10 menit. menimbang sebanyak 1 g sediaan dan dioleskan
Larutan supernatant diambil dan diencerkan untuk pada kaca objek kemudiaan diamati tekstur
mendapatkan larutan uji dengan konsentrasi 25 sediaannya (Musdalipah et al, 2016).
ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm dan 125 ppm.
Penentuan Efektivitas Antioksidan Larutan Uji Daya Sebar
Uji Sampel Uji daya sebar dilakukan dengan menimbang
Masing-masing larutan uji sampel dipipet sebanyak 1 g sediaan dan diletakkan di tengah
sebanyak 2 ml dan ditambahkan 2 ml larutan kaca dan ditutup dengan kaca penutup yang sudah

1780
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 11 Nomor 4, November 2022

ditimbang bobotnya kemudian dibiarkan selama 1 alkilnya CH3CH2- dapat mengikat bahan non polar
menit. Setelah itu diukur diameter penyebaran (Jie, 2018). Hasil ekstraksi berupa ekstrak kental
sediaan dari beberapa sisi dan dihitung rata- sebanyak 79,4 g dengan perhitungan rendemen
ratanya. Selanjutnya ditambahkan beban 100 g sebesar 15,88%.
dan dilakukan pengukuran diameter lagi setelah 1
menit. Beban ditambahkan lagi hingga 200 g. Penentuan Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Dari pengujian antioksidan yang telah
Uji Iritasi dilakukan, ekstrak etanol daun matoa memiliki nilai
Uji iritasi dilakukan pada 5 orang IC50 sebesar 6,35 ppm dan dikategorikan sebagai
sukarelawan menggunakan teknik uji pakai (usage antioksidan yang sangat kuat. Sedangkan dari
test) dengan kriteria yang sesuai dengan Dirjen beberapa penelitian sebelumnya, nilai IC 50 ekstrak
POM (1985) yaitu: etanol daun matoa sebesar 45,78 ppm (Martiningsih
1. Wanita berbadan sehat et al, 2016), 54,63 ppm (Tahalele & Sutriningsih,
2. Usia antara 20-30 tahun 2019) dan 8,62 ppm (Wulandari et al, 2021).
3. Tidak ada riwayat penyakit yang Perbedaan hasil ini dapat dipengaruhi oleh
berhubungan dengan alergi perbedaan lingkungan tempat tumbuhnya tanaman
4. Bersedia menjadi sukarelawan (Artanti et al, 2014). Senyawa flavonoid dari suatu
Sediaan sebanyak 1 gram dioleskan pada tanaman dapat bervariasi pada setiap wilayah.
lengan bagian dalam sukarelawan kemudian Faktor-faktor seperti cahaya, pH, suhu serta
ditutup dengan kain kasa dan dilekatkan ketinggian tempat tumbuh tanaman dapat
menggunakan plester. Pengamatan dilakukan 24 menyebabkan bervariasinya kandungan fitokimia
jam. Kemudian diamati reaksi yang terjadi pada yang dimiliki oleh tanaman meskipun tanaman
bagian kulit yang diberi perlakuan seperti tersebut merupakan jenis yang sama (Lallo et al,
kemerahan, gatal-gatal dan bengkak. 2019). Selain itu, lama waktu maserasi juga dapat
mempengaruhi hasil pengujian antioksidan karena
HASIL DAN PEMBAHASAN berkaitan dengan banyaknya senyawa yang akan
Ekstraksi Daun Matoa tertarik pada proses ekstraksi. Semakin lama waktu
Ekstraksi bertujuan untuk menarik senyawa ekstraksi, kuantitas bahan yang terekstrak juga akan
kimia yang terdapat pada sampel. Ekstraksi daun semakin meningkat dikarenakan kesempatan untuk
matoa dilakukan menggunakan metode maserasi bersentuhan antara bahan dengan pelarut makin
karena proses ekstraksinya tidak memerlukan besar sehingga hasilnya akan bertambah sampai titik
panas sehingga menjamin tidak rusaknya senyawa optimum (Widodo et al, 2021).
flavonoid karena senyawa ini bersifat termolabil
(Riwanti et al, 2020). Etanol 96% dipilih sebagai Penentuan Efektivitas Antioksidan Body Scrub
pelarut untuk maserasi karena dapat melarutkan Hasil pengujian ditampilkan dalam bentuk
senyawa polar dan non polar, gugus OH pada bagan dan dapat dilihat pada Gambar 1.
etanol dapat melarutkan molekul polar dan gugus

Nilai IC50 Sediaan Body Scrub

100 83.89 71.7 60.4 F1


Nilai IC50 (ppm)

50 44.49
F2
0 F3
F1 F2 F3 F4
F4
Formula Sediaan Body Scrub
Gambar 1. Diagram Nilai IC50 Sediaan

Keterangan: F1: body scrub ekstrak etanol daun matoa 1%; F2: body scrub ekstrak etanol daun matoa 2,5%; F3: body
scrub ekstrak etanol daun matoa 4%; F4: body scrub ekstrak etanol daun matoa 5,5%.

Gambar 1 menunjukkan bahwa sediaan body masing formula yaitu F1, F2, F3 dan F4 berturut-
scrub mengalami peningkatan aktivitas turut yaitu 83,89 ppm, 71,7 ppm, 60,4 ppm dan
antioksidan seiring bertambahnya konsentrasi 44,49 ppm. Adapun kategori aktivititas antioksidan
ekstrak etanol daun matoa. Nilai IC50 dari masing- dikatakan sangat kuat apabila nilai IC50 <50, kuat

1781
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 11 Nomor 4, November 2022

apabila nilai IC50 50-100, sedang apabila nilai IC50 Ektrak Etanol Daun Singkong (Manihot
100-150 dan lemah apabila nilai IC50 151-200 esculenta) sebagai Antioksidan bahwa terjadi
(Malik et al, 2020). Berdasarkan kategori aktivitas penurunan aktivitas antioksidan dari ekstrak
antioksidan tersebut, sediaan body scrub ekstrak etanol daun singkong setelah diformulasikan
etanol daun matoa memiliki antioksidan kuat pada dalam bentuk sediaan body scrub.
formula 1, formula 2, formula 3 dan antioksidan Kemampuan antioksidan dari sediaan body
sangat kuat pada formula 4. Dari pengujian ini scrub berasal dari senyawa flavonoid yang
dapat diketahui bahwa sediaan body scrub ekstrak terkandung dalam ekstrak etanol daun matoa. Gugus
etanol daun matoa dengan konsentrasi 1% sudah hidroksil dari senyawa flavonoid dapat melepaskan
menunjukkan adanya aktivitas antioksidan dengan proton dalam bentuk ion hidrogen, sehingga dapat
kategori kuat dan seiring bertambahnya mendonorkan ion hidrogennya pada senyawa radikal
konsentrasi ekstrak pada sediaan, nilai IC 50 dari bebas dari DPPH dan menyebabkan radikal bebas
sediaan body scrub ekstrak etanol daun matoa menjadi tereduksi (Pratiwi dan Wahdaningsih,
mengalami penurunan yang menandakan bahwa 2018). Hal ini sesuai dengan pernyataan dari
aktivitas antioksidan dari sediaan menjadi Martiningsih et al (2016), bahwa DPPH dalam
semakin kuat. bentuk senyawa radikal akan menjadi lebih reaktif
Setelah melewati proses formulasi menjadi karena tidak stabil dan memiliki energi yang besar
sediaan body scrub, ekstrak etanol daun matoa karena selalu bereaksi untuk mendapatkan pasangan
mengalami penurunan aktivitas antioksidan yang elektronnya, namun setelah mendapat pasangan
ditandai dengan meningkatnya nilai IC50 dari tiap elektronnya energi dari DPPH akan menjadi lebih
formula sediaan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa rendah dan lebih stabil.
formulasi dapat mengurangi aktivitas antioksidan
ekstrak, karena pada sediaan body scrub ekstrak Evaluasi Mutu Fisik
etanol daun matoa sudah terdapat bahan-bahan Pengujian evaluasi mutu fisik sediaan body
tambahan pembentuk sediaan body scrub. Sehingga scrub ekstrak etanol daun matoa hanya dilakukan
efektivitas antioksidan pada sediaan tergantung dari pada sediaan dengan nilai penghambatan radikal
konsentrasi ekstrak yang ditambahkan ke dalam bebas yang paling besar, yaitu F4 yang merupakan
formula. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari sediaan dengan konsentrasi ekstrak etanol daun
Malik et al (2020) yang berjudul Formulasi Sediaan matoa sebesar 5,5% dan hasilnya dapat dilihat
Krim Body Scrub pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Pengujian Evaluasi Mutu Fisik


Evaluasi Mutu Fisik Hasil Pengujian
Warna: cokelat
Uji Organoleptik Bentuk: semi padat berscrub
Bau: vanilla
Uji Homogenitas Homogen
Uji pH 6,2
Uji Daya Sebar 4,94 cm
Uji Iritasi Tidak terdapat iritasi

susunan yang homogen, maka dapat diasumsikan


Uji Organoleptik bahwa kadar zat aktif saat pemakaian akan sama
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sediaan sehingga setiap zat aktif dalam sediaan ketika
body scrub ekstrak etanol daun matoa 5,5% dipakai dapat memiliki kadar yang sama ketika
memiliki bentuk yang semi padat dan berscrub kontak dengan kulit (Harefa, 2018). Hasil
ketika diamati pada kaca objek, berwarna cokelat pengujian homogenitas menunjukkan bahwa
dan beraroma vanilla. sediaan body scrub ekstrak etanol daun matoa
5,5% memiliki susunan yang homogen karena
warna sediaannya merata.

Uji Homogenitas Uji pH


Homogenitas berhubungan dengan kadar zat Pengujian pH diperlukan untuk mengetahui
aktif dan efektivitas sediaan ketika diaplikasikan keamanan sediaan pada saat pemakaian, dimana pH
pada saat pemakaian. Jika sediaan memiliki sediaan topikal harus sesuai dengan rentang pH

1782
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 11 Nomor 4, November 2022

kulit yaitu 4,5-6,5 (Kristianingsih dan sukarelawan tidak menunjukkan adanya tanda-
Munawaroh, 2021). Sediaan topikal dengan pH tanda iritasi seperti kemerahan, gatal-gatal
yang terlalu asam dapat menyebabkan iritasi kulit ataupun bengkak sehingga dapat dikatakan bahwa
sedangkan jika terlalu basa dapat membuat kulit sediaan body scrub ekstrak etanol daun matoa
menjadi bersisik atau kering (Malik et al, 2020). konsentrasi 5,5% tidak memiliki efek iritasi dan
Hasil pengujian pH menunjukkan bahwa pH aman digunakan.
sediaan body scrub ekstrak etanol daun matoa
sebesar 6,2 sehingga aman ketika diaplikasikan ke KESIMPULAN
kulit karena sesuai dengan pH sediaan topikal. Berdasarkan penelitian yang sudah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
Uji Daya Sebar 1. Sediaan body scrub ekstrak etanol daun
Menurut Garg et al (2002) daya sebar matoa dapat memberikan efek antioksidan
semisolid dibagi menjadi 2 yaitu semistiff dan paling besar pada konsentrasi 5,5% dengan
semifluid. Semistiff merupakan sediaan semisolid nilai IC50 sangat kuat sebesar 44,49 ppm.
dengan viskositas tinggi sedangkan semifluid yang 2. Berdasarkan uji evaluasi yang telah
merupakan sediaan semisolid dengan viskositas dilakukan, sediaan body scrub ekstrak
rendah. Semistiff memiliki rentang daya sebar 3-5 etanol daun matoa memenuhi persyaratan
cm sedangkan semifluid antara 5-7 cm. Jika uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH,
dibandingkan dengan hasil pengujian daya sebar uji daya sebar dan uji iritasi.
dari body scrub ekstrak etanol daun matoa dan
ketiga body scrub yang sudah beredar di pasaran, SARAN
rentang daya sebarnya berada antara 3-5 cm Disarankan pada penelitian selanjutnya untuk
sehingga sediaan body scrub termasuk dalam dapat melakukan uji stabilitas yang belum
kategori semistiff. dilakukan pada penelitian ini.
Jika dibandingkan dengan sediaan topikal
yang lain, nilai daya sebar body scrub lebih kecil. DAFTAR PUSTAKA
Hal ini disebabkan karena kandungan scrub yang Amalliyah, B. 2014. Stabilitas Fisika Sediaan
membuat konsistensi dari sediaan body scrub Body Scrub Mengandung Bekatul, Rice Bran
menjadi lebih padat sehingga menghambat Oil, Virgin Coconut Oil (VCO), Kopi Dan
penyebaran dari body scrub yang mengakibatkan Ekstrak Aloe Vera Dengan Bahan Pengawet
daya sebar sediaan tidak seperti sediaan topikal DMDM Hydantoin Dan Natrium Benzoat.
lainnya yang memiliki daya sebar antara 5-7 cm. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Sehingga ketika dipakai, body scrub harus Surabaya. 3(1): 1-16.
dioleskan dan diberi tekanan yang cukup untuk Artanti, N., R.T. Dewi, dan F. Maryani. 2014.
dapat memberikan daya sebar yang baik (Sopianti Pengaruh Lokasi dan Pelarut Pengekstraksi
dan Saiful, 2022). Terhadap Kandungan Fitokimia dan Aktivitas
Berdasarkan hasil pengujian daya sebar, Antioksidan Ekstrak Pegangan (Centella
sediaan body scrub ekstrak etanol daun matoa asiatica L. Urb). JKTI. 16 (2): 88-92.
5,5% memiliki daya sebar sebesar 4,94 cm Dirjen POM. 1985. Formularium Kosmetika
sehingga sediaan body scrub ekstrak etanol daun Indonesia. Jakarta, Departemen Kesehatan
matoa memenuhi persyaratan daya sebar sediaan Republik Indonesia.
body scrub yaitu 3-5 cm. Hasil serupa juga Edy, H.J., Marchaban., S. Wahyuono, dan A.E.
didapatkan pada 3 sediaan body scrub yang sudah Nugroho. 2017a. Formulation And
beredar di pasaran dimana hasil yang didapat dari Evaluation of Hydrogel Containing Tagetes
body scrub merek A, B dan C berturut-turtu yaitu Erecta L. Leaves Etanolic Extract.
4,48 cm; 4,54 cm dan 4,93 cm. International Journal of Current Innovation
Research. 3 (03): 627-630.
Uji Iritasi Edy, H.J., Marchaban., S. Wahyuono, dan A.E.
Pengujian ini dilakukan pada 5 orang Nugroho. 2017b. Characterization and
sukarelawan dan telah disetujui oleh Komisi Etik Evaluation of Bioactive Compounds of
Penelitian Kesehatan RSUP PROF. DR. R. D. Extract Ethanol Tagetes erecta L. by GC-MS.
KANDOU Manado dengan No.055/EC/KEPK- International Journal of ChemTech
KANDOU/IV/2022. Uji iritasi bertujuan untuk Research. 10 (2): 172-275.
melihat sifat iritatif dari sediaan. Pengujian ini Edy, H.J., Marchaban., S. Wahyuono, dan A.E.
dilakukan selama 24 jam dan dari kelima Nugroho. 2019. Pengujian Aktivitas

1783
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 11 Nomor 4, November 2022

Antibakteri Hidrogel Ekstrak Etanol Daun Pratiwi, L., dan S. Wahdaningsih. 2018. Formulasi
Tagetes erecta L. JURNAL MIPA. 8 (3): 96- dan Aktivitas Antioksidan Masker Wajah Gel
98. Peel Off Ekstrak Metanol Buah Pepaya
Garg, A., D. Anggarwal., S. Garg, dan A. K. (Carica papaya L.) Pharmacy Medical
Singla. 2002. Spreading of Semisolid Journal. 1(2): 50-62.
Formulation: An Update. Pharmaceutical Riwanti, P., F. Izazih, dan Amaliyah. 2020.
Technology. 26(9): 84-105. Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Etanol pada
Harefa, R.E.P. 2018. Formulasi dan Uji Kadar Flavonoid Total Ekstrak Etanol 50, 70
Efektivitas Sediaan Krim Body Scrub Yang dan 96% Sargassum polycystum dari Madura.
Mengandung Ampas Kopi (Coffea Arabica Journal of Pharmaceutical Care Anwar
L.). [Skripsi]. Fakultas Farmasi USU, Medan. Medika. 2(2): 82-95.
Jie, W.P. 2018. Efektivitas Pelarut Etanol 96% dan Siampa, J.P., J. S. Lebang., I. Antasionasti, dan
Aquadest pada Ekstrak Jahe Merah Terhadap Nurmiati. 2021. Perbandingan Profil Penetrasi
Jamur Candida albicans (In Vitro). [Skripsi]. Formula Krim Antioksidan dari Ekstrak
Fakultas Kedokteran Gigi USU, Medan. Perikarpium Buah Manggis (Garcinia
Kristianingsih, I., dan S. Munawaroh. 2021. mangostana) dengan Variasi Penetration
Formulasi Dan Uji Stabilitas Sediaan Body Enhancer). JURNAL MIPA. 10 (1): 19-24.
Scrub Kombinasi Ekstrak Bunga Rosela Siampa, J.P., W.I. Wiyono., U.S. Lestari., J.S.
(Hibiscus sabdariffa. L) Dan Pati Bengkoang Lebang, dan I. Antasionasti. 2022. Profil
(Pachyrhizus erosus L.) Dengan Variasi Penetrasi Sediaan Gel Antioksidan Ekstrak
Emulgator Asam Stearat. Journal of Current Kayu Manis (Cinnamomum burmanii)
Pharmaceutical Science. 5(1): 447-453. dengan Variasi Hydrocolloid sebagai Gelling
Lallo, S., A.C. Lewerissa., A. Rafi’i., Usmar., agen. JURNAL MIPA. 11(1): 1-5.
Ismail, dan R. Tayeb. 2019. Pengaruh Somba G.C.J., H.J. Edy, dan J.P. Siampa. 2019.
Ketinggian Tempat Tumbuh Terhadap Formulasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol
Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksik Ekstrak Daun Kaliandra (Calliandra surinamensis)
Rimpang Lengkuas (Alpinia galangal L.). dan Uji Aktivitas Antibakterinya Terhadap
Majalah Farmasi dan Farmakologi. 23(3): Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal
118-123. Pharmacon. 8(2): 809-814.
Lubis, M.S., Ridwanto, dan I.N. Dewi. 2019. Sopianti, D.S., dan M. Saiful. 2022. Evaluasi
Aplikasi Polimer Pada Sediaan Krim Body Antioksidan Dari Lulur Body Scrub Ekstrak
Scrub Ekstrak Etanol Ubi Jalar Ungu Rumput Laut Merah (Gelidium sp). Jurnal
(Ipomoea batatas (L.) Lam). Prosiding Ilmiah Pharmacy. 9(1): 11-23.
Seminar Nasional MIPAKes UMRI 2019 : Tahalele, E., dan Sutriningsih. 2019. Formulasi
37-57. Sediaan Kosmetik Krim Dari Ekstrak Daun
Malik, F., Suryani., S. Ihsan., E. Meilany, dan R. Matoa (Pometia pinnata) Dan Uji Aktivitas
Hamsidi. 2020. Formulation Of Cream Body Antioksidan. Indonesia Natural Research
Scrub From Ethanol Extract Of Cassava Pharmaceutical Journal. 3(2): 44-55.
Leaves (Manihot esculenta) As Antioxidant. Ulfa, M., N. Khairi, dan F. Maryam. 2016.
Journal of Vocational Health Studies. 04: 21- Formulasi Dan Evaluasi Fisik Krim Body
28. Scrub Dari Ekstrak The Hitam (Camellia
Martiningsih, N.W., G.A.B. Widana, dan P.L.P. sinensis), Variasi Konsentrasi Emulgator
Kristiyanti. 2016. Skrining Fitokimia dan Uji Span-Tween 60. JF FIK UINAM. 4(4): 179-
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun 185.
Matoa (Pometia pinnata) dengan Metode Widodo, S., N.M. Yusa, dan P.T. Ina. 2021.
DPPH. Prosiding Seminar Nasional MIPA Pengaruh Waktu Maserasi Terhadap
2016 : 332-338. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Mundu
Michalun, M.V., dan J.C. Dinardo. 2014. (Garcinia dulcis (Roxb.) Kurz). Jurnal Ilmu
MILADY Skin Care And Cosmetic dan Teknologi Pangan. 10(1): 14-23.
Ingredients Dictionary 4th Edition. USA, Wirasuta, I.M.A.G., N.K.D. Triastuti ., K.S.
Cengange Learning. Deviyanthi et al. 2018. Formulation Of The
Musdalipah., Haisumanti, dan Reymon. 2016. Body Scrub Cream From Purple Sweet
Formulasi Body Scrub Sari Ubi Jalar Ungu Potato (Ipomoea batatas L.). IJPST. 5(1): 26-
(Ipomoea Batatas L.) Varietas Ayamurasaki. 30.
Warta Farmasi. 5(1): 1-12.

1784
PHARMACON– PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM RATULANGI,
Volume 11 Nomor 4, November 2022

Wulandari, L., A.S. Nugraha, dan U.A. Himmah.


2021. Penentuan Aktivitas Antioksidan dan
Antidiabetes Ekstrak Daun Matoa (Pometia
pinnata J. R. Forst. dan G. Forst.) Secara In
Vitro. Jurnal Kefarmasian Indonesia. 11(2):
132-141.

1785

Anda mungkin juga menyukai