Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan PKL

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDRUSTRI (PRAKERIN)


DI BENGKEL AHASS KARTONO MOTOR
CVT

Disusun Oleh :
1. Azam Mushfi Ahdika
2. Muhammad Alfredo
3. Fikri Tri Jaesalail

KOMPOTENSI
KEAHLIAN TEKNIK BISNIS SEPEDA MOTOR
SMK BINA NUSA SLAWI
KABUPATEN TEGAL
Jl Ir. Juanda Pekembaran Slawi (70 Utara Bundaran Patung Obor)
Kode Pos 52415 Telp. 6198454 Web. www.smkbinanusa.sch.id

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI BENGKEL AHASS KARTONO MOTOR

Pembimbing DU/DI, Pembimbing Sekolah,

Satya Pratianto Sukron Syabani

MENGETAHUI

Kepala Program Keahlian KA. POKJA Prakerin

Dimas Beni W, S.T Adam Nur P, S.Kom

Kepala SMK Bina Nusa Slawi

Sunaryo, S.Pd,. M.Kom


NIP. 19720402 199903 1 010

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mebucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga penulisan
LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) Di
AHASS KARTONO MOTOR dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari pihak. Untuk
itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
penyelesaian laporan ini, terutama kepada :
1. Bapak Sunarnyo,S.Pd,M.Kom selaku kepala sekolah SMK BINA NUSA SLAWI.
2. Bapak Rizal Fauzi, S.Pd, G.r selaku Wakasek Kurikulum.
3. Bapak Adam Nur Pramudiarto, S.Kom Selaku Ketua PROKJA.
4. Bapak Dimas Beni Wijaya, S.T Selaku KAPRODI Jurusan
5. Bapak Satya Pratianto , selaku pembingbing DU/DI.
6. Bapak Sukron Syabani, selaku pembimbing sekolah.
7. Bapak dan Ibu yang memberi motivasi dan dukungan.
8. Guru-guru SMK BINA NUSA SLAWI.
9. Karyawan tempat prakerin.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
Penyusun laporan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir
Nasional (UAN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) tahun pelajaran 2021/2022 serta
sebagai bukti bahwa talah melaksanakan prtaktek kerja industri (PRAKERIN).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan
ini sangat saya harapkan. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi saya
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Slawi, Juli 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Batasan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan dan Manfaat .................................................................................... 2
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................................. 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................................. 4
A. Sejarah Perusahaan/Industri ........................................................................ 4
B. Gambaran Umum Perusahaan .................................................................... 4
C. Struktur Organisasi Perusahaan .................................................................. 5
BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN ......................................... 6
A. Landasan Teori ........................................................................................... 6
B. Pembahasan ................................................................................................ 7
BAB IV PENUTUP ................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ................................................................................................. 10
B. Saran-saran .................................................................................................. 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 11
Keterangan Gambar 1.1 Foto tampak depan bengkel AHASS MOTOR .......... 11
Gambar 1.2 Foto dalam AHASS KARTONO MOTOR .............. 11
Gambar 1.3 Pemasangan pulley belakang .................................... 12
Gambar 1.4 Pemasangan pulley depan ........................................ 12
Gambar 1.5 Pemeriksaan roller .................................................... 13
Gambar 1.6 Melepas pulley belakang ......................................... 13

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran di SMK dirancang demgan pendekatan berbasis pada
kompetensi, pendekatan bebasis pada produksi dan pendekatan berbasis di dunia
kerja. Pembelajaran berbasis pada kompetensi secara tuntas kepada peserta didik
yang mencakup aspek sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan ketrampilan
(skill). Pembelajaran berbasis produksi adalah pembelajaran yang ditekankan pada
pemerolehan hasil belajar berupa barang jadi atau jasa sesuai dengan standar
dunia industri atau dunia usaha. Sedangkan pembelajaran berbasis didunia kerja
mengarahkan peserta didik dapat meningkatkan kompetensinya melalui dunia
kerja. Pembelajaran di dunia kerja, peserta didik harus melakukan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan persyaratan komperensi yang dibutuhkan oleh dunia
kerja.
Pada dasarnya Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu model
penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara utuh dan terintegrasi
kegiatan pembelajaran siswa di sekolah dengan penguasaan keahliaan kejuruan
melalui bekerja langsung di lapangan kerja. Metode tersebut dilaksanakan dalam
rangka peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mencapai
relevansi antara pendidikan dengan kebutuhan tenaga kerja.
Harapan utama dan kegiatan prakerin ini di samping meningkatkan keahlian
profesional siswa dengan tuntunan kebutuhan tenaga kerja agar siswa memiliki
etos kerja yang meliputi kemampuan bekerja, motivasi kerja, inisiatif, kreatif,
hasil pekerjaan yang berkualitasn, disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja.
B. Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan Pratik Kerja Industri ini penulis membahas tentang
cara kerja CVT serta komponen yang diberikan oleh pembimbing prakerin di
bengkel AHASS KARTONO MOTOR.
1. Bagaimana cara kerja CVT?
2. Apa saja komponen yang ada di CVT?
3. Apa fungsi dari komponen CVT?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari tulisnya laporan ini adalah sebagai berikut :
1.Tujuan Pelaksanaan Prakerin

1
Melalui pendekatan pembelajaran ini peserta prakerin diharapkan:
a. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja dan industri yang
sesungguhnya
b. Memiliki tingkat kompetensi standart sesuai yang dipersyaratkan oleh dunia
kerja dan industri
c. Menjadi tenaga kerja yang berwawasan mutu, ekonomi, bisnis, kewirausahaan
dan produktif
d. Dapat menyerap perkembangan teknologi dan budaya kerja untuk kepentingan
pengembangan diri

2. Tujuan pembuatan laporan


a. Sebagai salah satu bentuk latihan, dalam menghadapi uji kompetensi pada
akhir proses pembelajaran.
b. salah satu tugas yang disyaratkan untuk menempuh Ujian Akhir Sekolah
(UAS) dan Ujian Akhir Nasional (UAN).
a. Manfaat Bagi Industri
Penyelenggaraan prakerin memberi keuntungan nyata bagi industri antara lain :
1. Perusahaan mengenal kualitas peserta prakerin yang belajar dan bekerja di
industri.
2. Umunya peserta prakerin telah ikut dalam produksi secara aktif sehingga pada
pengertian tertentu prakerin adalah tenaga kerja yang memberi keuntungan.
3. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta prakerin untuk kepentingan
perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.
4. Selama proses pendidikan melalui kerja industri, peserta prakerin lebih mudah
diatur dalamhal disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan perusahaan. Karena
itu, sikap peserta prakerin dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu industri.
5. Memberi kepuasan bagi dunia usaha/dunia industri karena diakui ikut serta
menentukan hari depan bangsa melalui praktik kerja industri (Prakerin).
b. Manfaat Bagi Sekolah
Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian profesional bagi peserta didik
lebih terjamin pencapaianya. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program
pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip Link and
Match). Memberi kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan sekolah karena
tamatanya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat baik untuk
kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja, dan kepentingan bangsa.

2
c. Manfaat Bagi Peserta Didik
Hasil belajar peserta praktik industri akan lebih bermakna, karena setelah
tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai bekal untuk
meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan dirinya
secara berkelanjutan. Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat
harga diri dan rasa percaya diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong
mereka untuk meningkatkan keahlian profesional pada tingkat yang lebih tinggi.
D. Waktu dan empat Pelaksanaan
1. Waktu pelaksanaan prakerin dilaksanakan pada tanggal 01 April 2022 sampai
dengan tanggal 30 Juni 2022 dari pukul 08.00 – 16.00 WIB.
2. Tempat pelaksanaan prakerin di AHASS KARTONO MOTOR.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan Industri


AHASS KARTONO MOTOR adalah bengkel sepeda motor resmi yang
terletak di Jl. Raya Lebaksiu Kidul RT.02 RW. 02. Bengkel AHASS KARTONO
MOTOR dimiliki oleh Bapak Teguh dan dikepalai oleh Bapak Satya Pratianto
dan memiliki 1 cabang yang terletak di Desa Tuwel Kecmatan Bojong Kabupaten
Tegal.
Demi mewujudkan pelayanan terbaik kepada konsumen AHASS
KARTONO MOTOR juga memiliki visi dan misi yang telah menjadi landasan
pengembangan usaha yaitu :
a. Visi
Sebagai bengkel resmi honda yang melayani dan memperbaiki servis semua
kendaraan roda 2(dua) merek honda
b. Misi
1. Memberi pelayanan servis yang baik terhadap konsumen pemilik
kendaraan merek honda
B. Gambaran Umum Perusahaan
1. Musholla
2. Dapur
3. Gudang 2
4. WC Mekanik
6. Gudang 1
5. Ruang Ganti
Mekanik 7. Ruang Kepala
Bengkel

8. Bengkel
9. Ruang Tunggu

10. Kasir

11. Parkir

Gambar 1.1 Denah AHASS KARTONO MOTOR

4
1. Musholla
2. Dapur 7. Ruang Kepala Bengkel
3. Gudang 2 8. Bengkel
4. WC Mekanik 9. Ruang Tunggu
5. Gudang 1 10. Kasir
6. Ruang Ganti Mekanik 11. Parkir

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Kepala Bengkel
SATYA PRATIANTO

Service Advisor Kepala Mekanik Front Desk


WAWAN AJI KHUSNUL

Part. Counter
LINTANG

Mekanik
1. RISKY
2. GHOPAR
3. DIKA

Gambar 1.2 Struktur Organisasi

5
BAB III
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
1. Pengertian CVT
CVT (Continue Variable Transmision) adalah suatu sistem penyalur
tenaga secara otomatis dengan bantuan gaya sentrifugal (gaya dorong) yang
disebabkan oleh putaran. Sistem perpindahan kecepatan secara full otomatis
sesuai dengan putaran mesin. Mesin ini tidak memakai gigi transmisi, tapi
sebagai gantinya menggunakan dua buah pully (depan dan belakang) yang
dihubungkan dengan sabuk (V-BELT).
Dengan sistem ini nantinya pengendara tidak perlu menggunakan
perpindahan gigi sehingga lebih mudah, tinggal memutar gas untuk
menambah kecepatan dan mengendorkan untuk mengurangi kecepatan. Pully
depan berhubungan langsung dengan Kruk as/poros engkol. Sedangkan Pully
belakang berhubungan dengan final gear langsung ke roda belakang. Kedua
pully dapat melebar dan mengecil sehingga akan mendesak sabuk kearah luar.
Lebar kecilnya pully belakang tergantung tarikan dari pully depan. Pada saat
stationer posisi sabuk pully depan kecil sedangkan pully belakang besar
sehingga perbandinganya menjadi ringan pada saat putaran menengah posisi
sabuk pully depan besar sehingga sabuk pully belang kecil. Sehingga
perbandinganya berat. Keunggukan dari sistem CVT adalah sistem CVT
dapat memberikan perubahan kecepatan dan perubahan porsi dari mesin ke
roda belakang secara otomatis. Dengan perbandingan ratio yang sangat tepat
tanpa harus memindah gigi seperti pada moto biasa.
2. Komponen-komponen utama yang di CVT yaitu :
a. Primery sheave

Gambar 1.3 Primery Sheave

6
b. V-Belt

Gambar 1.4 V.Belt


c. Secondary Sheave

Gambar 1.5 Secondary Sheave


3. Fungsi dari komponen diatas :
a. Primery Sheave sendiri ada beberapa komponen pendukung yaitu :
 Fixed Sheave berfungsi sebagai penahan V-Belt. Komponen ini tidak
bergerak, berbentuk piringan, biadanya bagian sisinya menyerupai
kipas sebagai pendingin mesin.
 Sliding Sheave berfungsi menekan V-Belt dalam putaran tinggi.
Karena sliding sheave ini dapat bergerak ke kanan atau ke kiri.
 Collar berfungsi sebagai tempat dudukan dari fixed sheave, sliding
sheave dan cam.
 Cam berfungsi sebagai tempat dudukan slider.
 Slider berfungsi sebagai pendorong roller yang roller sendiri akan
mendorong sliding sheave. Slider ini bergerak saat putaran mesin
tinggi.
 Roller berfungsi sebagai penekan sliding sheave, cara kerjanya sesuai
putaran mesin, apabila putaran mesin tinggi roller ini menekan sliding

7
sheave dan begitu pula sebaliknya gaya diatas biasa disebut gaya
sentrifugal.
b. V-Belt berfungsi sebagai penghubung antara sliding sheave dan
secomdary sheave yaitu meneruskan putaran mesin dari sliding sheave.
Biasanya V-Belt ini memiliki gerigi-gerigi yang dirancang agar V-Belt
tidak terlalu panas akibat gesekan terus menerus.
c. Secondary Sheave sendiri ada beberapa komponen pendukung yaitu :
 Sliding Sheave berfungsi sebagai menekan V-Belt. Perbedaan sliding
sheave di secondary sheave dengan sliding sheave di primary sheave
adalah tidak memiliki sirip.
 Fixed Sheave berfungsi sebagai penahan V-Belt atau bagiat atas.
 Per berfungsi sebagai pendorong sliding sheave.
 Torque cam berfungsi membantu menekan otomatis sliding sheave
pada saat motor memerlukan akselerasi.
 Clutch housing biasa disebut rumah kopling fungsinya penerus
putaran dari V-Belt ke poros roda.
 Sepatu kopling berfungsi sebagai penghubung putaran ke poros roda
belakang.
B. Pembahasan
Cara Kerja CVT
Tenaga kerja mesin diteruskan oleh drive pulley >>> V-Belt >>> Driven Pulley
>>> Unit Kopling >>> Centrifufugal >>> Roda Belakang
1. Saat putaran mesin rendah atau langsam
Saat putaran langsam atau stasioner gaya centrifugal yang terjadi saat
sepatu bergesek dari unit kopling centrifugal belum mampu mengalahkan
tegangan pegas centrifugal, sepatu gesek tidak mampu memutarkan rumah
kopling sehingga kopling cetrifugal belum bekerja, tenaga putaran mesin yang
sudah diteruskan oleh transmisi diam pda unit kopling centrifugal sehingga
sampai keroda motor tidak berjalan.
2. Saat putaran mesin meninggi atau saat berjalan
Pada saat putaran mesin ditambah kurang lebih 300 rpm, gaya centrifugal
yang terjadi pada sepatu bergesek sudah cukup besar. Sepatu kopling akan
terlempar keluar dan menempel dengan rumah kopling, pada saat seperti ini
kopling centrifugal mulai meneruskan tenaga putaran mesin keroda belakang
sehingga sepeda motor mulai berjalan. Sedangkan gaya centrifugal yang telah

8
diterima roller pemberat pada pulley belum cukup untuk mengalahkan
tegangan pegas pada driven pulley. Saat seperti ini menyebabkan driven
pulley menyempit yang menghasilkan diameter yang besar, karena panjang
sabuk tetap maka drive pulley akan menyesuikan untuk berada pada posisi
melebar, (diameter kecil) rasio tranmisi besar sehingga menghasilkan
perbandingan putaran yang ringan torsi yang besar.
3. Saat mesin diputaran menengah
Saat putaran mesin menaik hingga kecepatan menengah gaya centrifugal
yang diterima roller pemberat pada drive pulley cukup besaar sehingga roller
terlempar keluar menekan pully geser pada bagian drive pully untuk bergerak
kearah yang menyempit dan mendorong sabuk ke bagian drive pully yang
lebih besar, panjang sabuk tetao sehingga sabuk pada bagian drive pully ke
posisi yang lebih (diameter mengecil) keadaan.
Ini pastinya membuat rasio transmisi mengecil sehingga laju saat kecepatan
sepeda motor bertambah.
4. Saat putaran mesin kecepatan meninggi
Saat mesin putaran meninggi maka gaya centrifugal yang diterima roller
pada drive pully semakin kuat sehingga roller terlempar ke sisi terluar,
semakin kuat menekan pully pada bagian drive pully untuk bergerak kearah
menyempitdan mendorong sabuk ke bagian diameter drive pully yang paling
besar. Saat tarikan sabuk pada bagian drive pully akan semakin besar menekan
bekas drive pully untuk menggeser drive pully ke posisi yang paling lebar
(diameter terkecil) keadaan ini membuat rasio transmisi semakin kecil
sehingga laju kecepatan sepeda motor semakin tinggi.
5. Saat motor membawa beban yang berat atau saat jalan menanjak
Saat kondisi membawa beban yang berat berakselerasi dengan cepat atau
berjalan menanjak yang dibutuhkan torsi yang besar agar motor dapat terus
melaju, kondisi yang seperti ini ditemui pada kondisi motor sedang melaju
dengan kecepatan yang rendah padahal saat ini membutuhkan torsi yang besar.
Pada CVT yang bekerja secara otomatis berdasarkan pengaturan putaran
mesin, hal ini pastinya akan menjadi kendala secara normal saat putaran mesin
dinaikan maka rasio transmisi akan menurun sehingga hal ini justru akan
merepotkan karena torsi yang dihasilkan justru berkurang. Karna itu untuk
mengatasi kesulitan tersebut CVT dilengkapi dengan suatu perangkat yang
biasa disebut kickdown meshanisme.

9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran di dunia kerja dan industri adalah suatu strategi yang
memberi peluang kepada peserta mengalami proses belajar melalui bekerja
langsung pada pekerjaan sesungguhnya. Dengan adanya prakerin penulis dapat
merasakan bagaimana pelaksanaan praktek langsung di lingkungan dunia kerja
yang langsung di bimbing oleh pihak perusahaan.

B. Saran-saran
1. Untuk pihak sekolah :
Sekolah hendaknya lebih menyiapkan lagi kemampuan siswa sebelum
praktek di dunia kerja dan indrustri.
2. Untuk pihak perusahaan :
Adanya kerja sama yang baik antara sekolah dengan dunia kerja dan indrustri
sehingga terjadi sinkronisasi materi yang diajarkan di sekolah dan proses
pembimbingan di tempat praktek.

10
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 1.1. Foto tampak depan bengkel AHASS KARTONO MOTOR

Gambar 1.2. Foto dalam bengkel AHASS KARTONO MOTOR

11
Gambar 1.3. Pemeriksaan Roller

Gambar 1.4. Pemasangan pulley depan

12
Gambar 1.5. Melepas Pulley depan

Gambar 1.6. Melepas pulley belakang

13

Anda mungkin juga menyukai