New Methodfor Bacterial Decontamination
New Methodfor Bacterial Decontamination
New Methodfor Bacterial Decontamination
net/publication/303862974
CITATIONS READS
2 1,743
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Plasma Agriculture: 1. Compact Ozone Generator with DBD for storage system. 2. Plasma corona for hatchery technology View project
All content following this page was uploaded by Muhammad Nur on 09 June 2016.
Abstract
New method for bacteria decontamination by using glow discharge corona non-thermal atmospheric
plasma has been developed and tested. Plasma was generated in a reactor plasma positive corona with
electrodes geometry point to plan configuration. Point electrode. This plasma has been generated in air with
threshold corona voltage was 3.0 kV inter electrodes distance was 0.4 cm and current was 1.5 mA. Sterilitization
test has been done by bacteria Escherichia coli decontamination. These bacteria were planted in EA (Merck)
medium glass cup with diameter of 10 cm. Corona glow discharge plasma decreased number of microorganism
coloni (CFU/ml) in the surface of cup. The result shown that this system killed 96.8 % of bacteria population
after 100 second of plasma radiation. The energy comsumtion of plasma decontamination system was smaller
than energy consumtion of UV decontamination.
Intisari
Suatu metoda baru untuk melakukan dekontaminasi bakteri dengan menggunakan plasma pijar non
termik pada tekanan atmosfer telah dikembangkan dan diuji, plasma dibangkitkan dalam sebuah reactor korona
positif dengan konfigurasi elektroda titik-bidang. Plasma tersebut dibangkitkan di udara dengan tegangan
ambang korona sebesar 3.0 kV, jarak antar elektroda 0,4 cm dan arus sebesar 1,5 mA. Pengujian sterilisasi
telah dilakukan dengan menggunakan dekontaminasi bakteri Escherichia coli. Baktei-baktei ini dibiakkan dalam
medium EA(merck) berbentu mangkuk yang diameternya 10 cm. plasma lucutan pijar korona menurunkan
jumlah koloni mikroorganisme (CFU/ml) pada permukaan mangkuk. Hasilnya menunjukkan bahwa system
sterilisasi ini mampu membunuh 96,8% dari populasi bakteri setelah radiasi plasma selama 100 detik. Hasil lain
juga diperoleh bahwa konsumsi energi dari system dekontaminasi dengan plasma jauh lebih kecil dibandingkan
dengan energi untuk dekontaminasi UV.
98
Muhammad Nur dkk Metode baru Untuk Dekontaminasi….
tidak hancur, dan spora bakteri, lumut relatif (1986) menyatakan bahwa E. coli merupakan
tidak sensitif untuk pulsa tegangan tinggi bakteri gram negatif berbentuk batang pendek
(Brimingham, 2000). dan biasanya tunggal atau berpasangan. E. coli
Selain itu teknik dekontaminasi ada yang bergerak menggunakan flagel yang
dengan menggunakan radiasi dan sejumlah peritrik tetapi ada pula yang tidak bergerak.
unsur anti jasad renik. Radiasi dan unsur anti Sejumlah strain memiliki kapsula dan ada yang
jasad renik tersebut berfungsi untuk merusak berupa mikrokapsula. E.coli mudah tumbuh
DNA. Teknik ini meliputi radiasi pengion dalam medium nutrien sederhana. Koloni pada
(sinar Gamma), sinar ultra ungu dan zat-zat medium agar tampak halus, cekung, basah dan
kimia reaktif DNA. Kerusakan DNA yang permukaannya berkilat. Sifat bakteri ini aerob
ditimbulkan karena penyinaran atau secara atau fakultatif aerob dan tumbuh pada
kimiawi, mematikan sel terutama karena pembenihan biasa, suhu optimum yaitu 37°C,
mengganggu replikasi DNA. Akan tetapi, pH mendekati netral yaitu 4 sampai 8. E. coli
teknik sterilisasi tersebut memiliki beberapa termasuk famili Enterobacteriaceae. Bakteri
kelemahan antara lain; terjadi denaturasi dalam kelompok ini tumbuh pada kondisi
protein, mempengaruhi cita rasa makanan dan aerobik maupun anaerobik. Pada kondisi
bentuk-bentuk spora bakteri (gram positive aerobik bakteri ini mengoksidasi asam amino,
bacteria) masih ada. Selain itu radiasi Gamma sedangkan jika tidak terdapat O2
yang menggunakan zat radioaktif, tidak dapat metabolismenya menjadi bersifat fermentatif.
digunakan secara meluas karena diperlukan Energi diproduksi dengan cara memecah gula
prosedure standar yang agak rumit dalam hal menjadi asam organik. Hampir semua spesies
keamanannya. Desinfeksi kimia hanya berhasil dalam kelompok ini dapat tumbuh pada
dalam batas-batas kelembaban yang relatif medium sederhana pada kisaran pH dan suhu
sempit (Jawetz et al., 1996, Herrmann, 2002). yang luas, yaitu pada suhu kurang dari 10oC
Brimingham (2000) melaporkan sampai lebih dari 40oC (Fardiaz, 1992).
bahwa dekontaminasi mikroorganisme dengan E. coli merupakan organisme yang
plasma non termik pada temperatur ruang dan terdapat secara normal dalam alat pencernaan
tekanan kamar, dapat mengurangi jumlah manusia dan hewan. E. coli yang
pembentukan koloni per unit dari beberapa menyebabkan penyakit pada manusia disebut
mikroorganisme pada permukaan. Entero Pathogenic Escherichia coli (EPEC).
Plasma lucutan pijar korona adalah Ada dua golongan E. coli penyebab penyakit
salah satu jenis plasma non termik dan pada manusia. Golongan pertama disebut
merupakan sumber ion, electron dan radikal Entero Toxigenic Escherichia coli (ETEC)
bebas (Nur, 1997; Nur, et al., 1996). Ketika ion yang mampu menghasilkan entertoksin dalam
yang dihasilkan oleh plasma lucutan pijar usus kecil dan menyebabkan penyakit seperti
korona mengenai suatu sel bakteri maka akan kolera. Waktu inkubasi penyakit ini 8-24 jam
terbentuk radikal bebas hidrogen, gugus dengan gejala diare; muntah-muntah dan
hidroksil yang radikal dan beberapa peroksida dehidrasi serupa dengan kolera. Golongan
yang dapat menyebabkan beberapa jenis kedua disebut Entero Invasive Escherichia coli
kerusakan dalam sel (Black,1999). Setiap (EIEC). Sel-sel E. coli ini mampu menembus
molekul reaktif tersebut mampu menurunkan dinding usus dan menimbulkan kolitis (radang
dan merubah biopolimer seperti asam usus besar) atau gejala seperti disentri. Waktu
deoksiribonukleat (DNA/deoxcyribonucleid inkubasi 8-44 jam (rata-rata 26 jam) dengan
acid) dan protein. Ion dapat berinteraksi gejala demam, sakit kepala, kejang perut dan
langsung dengan DNA sehingga menyebabkan demam berdarah.
pecahnya ikatan polimer. Ionisasi dan Makalah ini membahas pengaruh
penurunan (degradasi) molekul penting dalam waktu penyinaran spicies plasma lucutan pijar
materi biologi seperti DNA dan protein enzim korona pada tekanan atmosfer dan temperatur
memicu terjadinya kematian pada sel (Parker, ruang untuk dekontaminasi bakteri E. coli pada
1997). permukaan gelas (cawan petri) dan sel bakteri
Bakteri yang digunakan dalam ditanam pada medium Endo Agar (Merck).
penelitian ini adalah bakteri E. coli. Morfologi Juga dibahas keunggulan teknik
bakteri E. coli berbentuk batang pendek dekontaminasi dengan menggunakan plasma
berukuran 2,4 µm x 0,4 - 0,7µm. Pelczar
97
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 91-98
dibandingkan dengan teknik penyinaran tekanan 2 atm pada suhu 120o C selama 15-
dengan Ultra Violet. 20 menit.
d) Penghitungan jumlah sel/ml
Bakteri E. coli dari kultur induk pada
METODE PENELITIAN medium Nutrien Agar diinokulasikan pada
Plasma lucutan pijar korona sebagai media miring Nutrient Agar, diinkubasi
sumber ion dan radikal yang dapat digunakan pada suhu kamar selama 24 jam. Satu ose
untuk dekontaminasi bakteri dan dibangkitkan biakan bakteri ini selanjutnya
dalam reaktor konfigurasi geometri titik- diinokulasikan pada 50 ml medium Nutrient
bidang (Nur. Dkk. , 2004). Elektroda titik Broth dan diinkubasi pada suhu kamar
dikenakan tegangan positif dan elektroda selama 10 jam. Kerapatan sel diukur dengan
bidang dikenakan tegangan negatif, sehingga spektrofotometer pada panjang gelombang
korona yang terbentuk adalah korona positif 620 nm sampai diperoleh transmisi 70 %
(tegangan sebesar 3,0 kV dan jarak antar (1,0 x 108 sel/ml).
elektroda 0,4 cm). Elektron yang bergerak dari Fardiaz (1992) mengatakan bahwa
katoda (elektroda bidang) menuju anoda akan untuk menghitung jumlah bakteri dapat
menumbuk atom-atom gas diantara elektroda, digunakan beberapa cara. Cara pertama yaitu
sehingga atom-atom gas akan terionisasi. Ion- penghitungan Jumlah bakteri secara
ion yang dihasilkan akan bergerak menuju keseluruhan (total cell count) baik bakteri yang
katoda karena adanya medan listrik, sedangkan hidup maupun mati. Cara kedua yaitu
elektronnya akan mengalir menuju anoda. penghitungan Jumlah bakteri yang hidup
Bakteri E. coli yang ditanam dengan medium (viable count).
Endo Agar (Merck) pada cawan petri dan Penghitungan jumlah mikroorganisme
diletakkan di katoda, sehingga ion akan masuk dengan cara viable count atau disebut juga
ke dalam substrat dan menimbulkan kematian. standard plate count didasarkan pada asumsi
bahwa setiap sel mikroorganisme hidup dalam
a. Sterilisasi peralatan penelititian suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni
Penelitian ini diawali dengan sterilisasi alat- setelah diinkubasikan dalam media biakan dan
alat yang terbuat dari kaca seperti cawan lingkungan yang sesuai. Setelah masa
petri, tabung reaksi, erlenmeyer, gelas ukur, inkubasi, jumlah koloni yang tumbuh dihitung
pipet ukur, kaca pengaduk. Seluruh alat dan merupakan perkiraan atau dugaan dari
disterilkan di dalam oven pada suhu 180°C jumlah mikroorganisme dalam suspensi
selama 2 jam. Alat-alat seperti jarum tersebut. Penghitungan jumlah
preparat dan ose disterilkan dengan mikroorganisme hidup (viable count) adalah
pembakaran langsung di atas lampu jumlah minimum mikroorganisme. Hal ini
spiritus. Akuades dan medium ditempatkan disebabkan koloni yang tumbuh pada
di dalam erlenmeyer dalam jumlah tertentu lempengan agar merupakan mikroorganisme
disumbat dengan kapas, di bungkus dengan yang dapat tumbuh dan berbiak dalam media
kertas dan diikat dengan karet. Disterilkan dan suhu inkubasi tertentu.
dengan autoklaf pada suhu 121oC selama Koloni yang tumbuh tidak selalu
15-20 menit dengan tekanan 2 atm. Gelas berasal dari satu sel mikroorganisme, karena
penutup dan gelas benda disterilkan secara beberapa mikroorganisme tertentu cenderung
kimia dengan menggunakan larutan alkohol untuk berkelompok atau berantai. Bila
90 % dan dipanaskan di atas lampu spirtus. ditumbuhkan pada media dan lingkungan yang
b. Medium pembiakan bakteri sesuai kelompok bakteri ini hanya akan
Medium yang digunakan pada menghasilkan satu koloni. Berdasarkan hal
penelitian yaitu medium Nutrient Agar tersebut sering kali digunakan istilah colony
(Merck), medium Nutrient Broth (Merck), forming units (CFU/ml) untuk penghitungan
dan medium Endo Agar (Merck). Bahan jumlah mikroorganisme hidup. Lempeng agar
medium ditimbang dan dilarutkan dalam yang mengandung 30-300 koloni saja yang
akuades menurut komposisi dari masing- memenuhi syarat untuk digunakan dalam
masing medium, lalu dipanaskan di atas hot perhitungan. Lempeng agar dengan jumlah
plate. Selanjutnya semua medium koloni yang tinggi (>300 koloni) sulit untuk
disterilkan di dalam autoklaf dengan dihitung sehingga kemungkinan kesalahan
98
Muhammad Nur dkk Metode baru Untuk Dekontaminasi….
97
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 91-98
linier berturut-turut sebesar 0, 80.6, 87.1, 87.1, mengalami pengurangan 96.8 % pada
93.5 dan 96.8 %. Jumlah bakteri yang hidup penyinaran plasma selama 100 detik.
3.5
Kurva lama waktu penyinaran plasma terhadap pertumbuhan E. coli
3.1
3
Jumlah bakteri (x 107)
2.5
1.5
1
0.6
0.5 0.4 0.4
0.2
0.1
0
0 20 40 60 80 100
waktu penyinaran plasma (detik)
98
Muhammad Nur dkk Metode baru Untuk Dekontaminasi….
Tabel 2. Perbandingan energi (E), waktu penyinaran (t) dan selisih jumlah bakteri (∆B) antara
dekontaminasi plasma dengan sinar UV
Εplasma t plasma ∆Β plasma
Εuv t uv ∆Β uv
97
Muhammad Nur dkk Metode baru Untuk Dekontaminasi….
[6] Brimmingham, J. G. and Hammerstrom, [17] Nur, M., 1998, Fisika Plasma dan
D. J., 2000, Bacterial Decontamination Aplikasinya, Makalah Stadium General,
Using Ambient Pressure Nonthermal Jurusan Fisika Fakultas MIPA, UNDIP,
Discharge, IEEE Transaction on Plasma semarang.
Science, Vol. 28, No. 1, February 2000.
[7] Bu’lock, J. and Kristiansen, B., 1987, [18] Parker, M. M., 1997, Biology of
Basic Biotechnology, Academic Press Inc, microorganismis, Eight Edition, Prentice
London. Hall. Inc, New Jersey.
97
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 91-98
[19] Pelczar, Michael, 1986, diterjemahkan Quantum Electronics Series Book
oleh Adisumarto, Dasar-Dasar Company, New York.
Mikrobiologi, UI-Press, Jakarta.
[20] Sigmon, R. S., 1982, Simple [22] Tchobanoglous, G., 1991, Wastewater
Approximation Treatment of Unipolar Engineering: Treatment Disposal Reuse,
Space Charge Dominated Coronas : The 3th Edition, Metcalf and Eddy Inc, New
Warburg Law and The Saturation York.
Current, J Application Physics, 53 (2),
891-898. [23] Volk, W. and Wheller, M., 1988,
diterjemahkan oleh Markham,
[21] Tanenbaum, B. Samuel, 1967, Plasma Mikrobiologi Dasar, Erlangga, Jakarta
Physics, Mc Graw- Hill Physical and
98