LP Intrapartum Sanz
LP Intrapartum Sanz
LP Intrapartum Sanz
Disusun Oleh :
Dede Sanusi
NIM. 2101277009
B. Etiologi
Menurut Artika Dewie (2016) penyebab timbulnya persalinan sampai
sekarang belum diketahui secara pasti/jelas. Terdapat beberapa teori antara
lain:
1. Teori oxytocin :Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh
karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.
2. Keregangan otot-otot : Seperti halnya dengan kandung kencing dan
lambung bila dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka
timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.Demikian pula dengan rahim,
maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot
rahim makin rentan.
3. Pengaruh janin:Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga
memegang peranan oleh karena pada anencephalus kehamilan sering
lebih lama dari biasa.
4. Teori Plasenta Menjadi Tua: Turunnya kadar hormone estrogen dan
progesterone menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang
menimbulkan konstraksi rahim.
5. Teori Iritasi Mekanik: Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus
franterrhauss). Bila ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala
janin akan timbul kontraksi uterus.
C. Klasifikasi
Ada 3 klasifikasi persalinan menurut Asrinah dkk (2012) berdasarkan cara
dan usia kehamilan.
1. Persalinan Normal (Spontan)
Adalah proses lahirnya bayi pada Letak Belakang Kepala (LBK)
dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu
dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
2. Persalinan Buatan
Adalah persalinan dengan tenaga dari luar dengan ekstraksiforceps,
ekstraksi vakum dan sectiosesaria.
3. Persalinan Anjuran
Adalah bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari
luar dengan jalan rangsangan.
Faktor hormon, faktor syaraf, faktor kekuatan plasenta, faktor nutrisi, faktor partus
Sirkulasi Kadar
Aliran balik
uteroplasenta prostaglandin Tekanan
Hipoksia menurun
terganggu meningkat pada jaringan
Hipoksia Kontraksi
jaringan uterus
Gangguan Penurunan
pertukaran curah
gas jantung
Nyeri akut
Risiko Cidera
pada janin
E. Manifestasi
Tanda-tanda persalinan
Apabila ibu hamil mengalami tanda-tanda seperti dibawah ini,
mengindikasikan bahwa proses persalinan akan segera berlangsung. Ada
dua macam tanda persalinan yaitu tanda persalinan asli (true labor) dan
tanda persalinan palsu (false labor) :
1. Tanda persalianan asli (true labor)
a. Kontraksi
1) Tejadi secara teratur, makin lama makin kuat/kencang, semakin
lama, dan dalam waktu yang semakin berdekatan
2) Intensitas kontraksi meningkat bila sambil berjalan
3) Dirasakan dipunggung bagian bawah dan menyebar kebagian
bawah abdomen.
b. Serviks
1) Memperlihatkan perubahan yang cepat (lunak, dilatasi yang
ditandai dengan adanya perdarahan)
2) Perubahan keposisi anterior, sulit ditentukan tanpa pemeriksaan
vagina.
c. Janin
1) Bagian presentasi biasanya sudah berada dirongga pelvis (sering
disebut “lightening/dropping”). Keadaan ini meningkatkan
kemudahan bernafas, dan pada saat yang bersamaan kandung
kemih akan tertekan akibat dorongan bagian presentasi janin
kearah rongga pelvis) (Asmara et al., 2022).
2. Tanda persalinan palsu (false labor)
a. Kontraksi
1) Terjadi secara tidak teratur atau teratur tetapi hanya sebentar
2) Kontraksi berhenti jika berjalan atau jika berubah posisi
3) Dirasakan di daerah punggung atau abdomen diatas navel.
b. Serviks
1) Mungkin lunak tetapi tidak ada dilatasi atau tanda-tanda adanya
perdarahan
2) Seringkali di posisi posterior, tidak dapat dipastikan tanpa
pemeriksan vagina
c. Janin
1) Bagian presentasi biasanya belum masuk rongga pelvis.
F. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Sulistyawati (2011), yang terdiri dari pemeriksaan penunjang
antara lain:
1. Pemeriksaan kadar haemoglobin
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut
menderita anemia atau tidak selama kehamilannya karena kondisi anemia
dapat mempengaruhiproses tumbuh kembang janin dalam kadungan
2. Tes Urine Kehamilan (Tes HCG)
Dilaksanakan seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu
minggu setelah koitus). Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi
hari.
3. Pemeriksaan USG
Dilaksanakan sebagai salah satu diagnosis pasti kehamilan.
Gambaran yang terlihat, yaitu adanya rangka janin dan kantong
kehamilan.
4. Pemeriksaan Rontgen
Merupakan salah satu alat untuk melakukan penegakkan diagnosis
pasti kehamilan. Terlihat gambaran kerangka janin, yaitu tengkorak dan
tulang belakang.
G. Penatalaksanaan
Menurut (Fengge, 2012) penatalaksanaan dibagi menjadi 2 macam yaitu
secara farmakologi dan non farmakologi
1. Farmakologi
a. Pengguanaan Obat
Rasa sakit juga dapat dihilangkan dengan menggunakan
beberapa metode atau pemberian obat obatan penghilang rasa sakit,
misalnya pethidine, anestesi epidural, entonex.
2. Non-Farmakologi
a. Metode Alami
Prinsipnya pengurangan rasa nyeri dengan metode alami
yaitu mengurangi ketegangan ibu sehingga bisa mersakan nyaman
dan relaks menghadapi persalinan. Metode pengurangan nyeri secara
alami terdiri dari :
1) Metode Panas Dingin
Memang tak menghilangkan keseluruhan nyeri namun
setidaknya memberikan rasa nyaman.
2) Gerakan
Teruslah bergerak agar sirkulasi darah meningkat, nhyeri
punggung berkurang dan perhatian teralih dari rasa.
3) Pijat
Pijatan pada bahu, leher, waajah, dan punggung bisa
meredakan ketegangan otot serta memberi rasa rileks.
4) Terapi Aroma
Menghirup aroma minyak esensial bisa mengurangi ketegangan,
terutama pada persalinan tahap awal. Dapat juga untuk
mengharumkan ruang persalinan karena dapat memberikan efek
menentramkan.
5) Teknik bernapas yang benar
Disebut juga psikopropikalis, metode ini menemukan teknik
bernapas yang benar selama kontraksi.
6) Akupuntur
Dalam filosofi cina rasa sakit nyeri terjadi akibat ketidakseimbangan
aliran energi dalam tubuh.
7) Refleksiologi
Menekan titik dikaki untuk mengurangi nyeri.
8) Hipnobirthing
Hipnosis saat menghadapi persalinan memberi sugesti lewat
relaksasi pikiran.
H. Komplikasi
1. Distosia
Kondisi yang dimaksud sebagai persalinan macet (prolonged labor)
adalah komplikasi melahirkan ketika total waktu melahirkan lama.
2. Prolaps tali pusat
Tali pusat bertugas untuk mengalirkan nutrisi dan oksigen dari ibu ke
tubuh bayi agar dapat tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibu.
Terkadang selama proses melahirkan, tali pusat dapat masuk ke dalam
leher rahim atau serviks terlebih dulu sebelum setelah air ketuban pecah,
bahkan tali pusat bisa keluar lebih dulu melalui vagina dibandingkan bayi
sehingga menyebabkan komplikasi saat persalinan.
3. Emboli air ketuban
Kondisi ketika sel-sel janin, air ketuban, dan lainnya masuk ke dalam
aliran darah ibu melalui plasenta.
4. Asfiksia perinatal
Kompliksi persalinan ketika bayi tidak mendapatkan cukup oksigen di
dalam kandungan selama proses melahirkan berlangsung maupun
setelahnya.
5. Rahim robek (rupture uteri)
Suatu kondisi yang bisa menyebabkan perdarahan hebat pada ibu,
bayi di dalam kandungan juga berisiko mengalami kekurangan oksigen.
6. Sindrom aspirasi mekonium
Masalah yang terjadi saat bayi minum air ketuban yang bercampur
mekonium sebelum, saat, atau setelah kelahiran (Wahyuningsih, 2019).