Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

LP Intrapartum Sanz

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

PASIEN DENGAN INTRAPARTUM

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktik Belajar Klinik


Keperawatan Maternitas
Dosen Pembimbing : Suhanda, S.Ag.S.Kep.,Ners.,M.Kes

Disusun Oleh :
Dede Sanusi
NIM. 2101277009

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS
TAHUN 2023
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Intrapartum atau persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar
kandungan melalui jalan lahir atau  jalan lahir dengan bantuan dengan
bantuan atau tanpa bantuan. Partus bantuan. Partus adalah wanita yang
sedang dalam keadaan persalinan (Dwi Maslakah et al., 2017).
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar  dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya
penyulit.
Persalinan dimulai (inpartu) pada saat uterus berkontraksi dan
menyebabkan  perubahan  perubahan pada serviks serviks (membuka
(membuka dan menipis) menipis) dan berakhir berakhir dengan lahirnya
lahirnya  plasenta secara lengkap (Andriana, 2015).

B. Etiologi
Menurut Artika Dewie (2016) penyebab timbulnya persalinan sampai
sekarang belum diketahui secara pasti/jelas. Terdapat beberapa teori antara
lain:
1. Teori oxytocin :Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah. Oleh
karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.
2. Keregangan otot-otot : Seperti halnya dengan kandung kencing dan
lambung bila dindingnya teregang oleh karena isinya bertambah maka
timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.Demikian pula dengan rahim,
maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan otot-otot
rahim makin rentan.
3. Pengaruh janin:Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga
memegang peranan oleh karena pada anencephalus kehamilan sering
lebih lama dari biasa.
4. Teori Plasenta Menjadi Tua: Turunnya kadar hormone estrogen dan
progesterone menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang
menimbulkan konstraksi rahim.
5. Teori Iritasi Mekanik: Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus
franterrhauss). Bila ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala
janin akan timbul kontraksi uterus.

C. Klasifikasi
Ada 3 klasifikasi persalinan menurut Asrinah dkk (2012) berdasarkan cara
dan usia kehamilan.
1. Persalinan Normal (Spontan)
Adalah proses lahirnya bayi pada Letak Belakang Kepala (LBK)
dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu
dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.
2. Persalinan Buatan
Adalah persalinan dengan tenaga dari luar dengan ekstraksiforceps,
ekstraksi vakum dan sectiosesaria.
3. Persalinan Anjuran
Adalah bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari
luar dengan jalan rangsangan.

D. Patofisiologi dan Pathway


Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang
dapat menyebabkan nyeri. Ini dipengaruhi oleh adanya keregangan otot
rahim, penurunan progesteron, peningkatan oxytoksin, peningkatan
prostaglandin, dan tekanan kepala bayi. Dengan adanya kontraksi maka
terjadi pemendekan SAR dan penipisan SBR. Penipisan SBR menyebabkan
pembukaan servik.  Penurunan kepala bayi yang terdiri dari beberapa tahap
antara lain enggament, descent, fleksi, fleksi maksimal, rotasi internal,
ekstensi, ekspulsi kepala janin, rotasi eksterna. Semakin menurunnya kepala
bayi menimbulkan rasa mengejan sehingga terjadi ekspulsi. Ekspulsi dapat
menyebabkan terjadinya robekan jalan lahir akibatnya akan terasa nyeri.
Setelah bayi lahir kontraksi rahim akan berhenti 5-10 menit, kemudian akan
berkontraksi lagi. Kontraksi akan mengurangi area plasenta, rahim bertambah
kecil, dinding menebal yang menyebabkan plasenta terlepas secara bertahap.
Dari berbagai implantasi plasenta antara lain mengeluarkan lochea, lochea
dan robekan jalan lahir sebagai tempat invasi bakteri secara asending yang
dapat menyebabkan terjadi risiko tinggi infeksi. Dengan pelepasan plasenta
maka produksi estrogen dan progesteron akan mengalami penurunan,
sehingga hormon prolaktin aktif dan produksi laktasi dimulai (Sukmaningtyas,
Wilis, Windiarti, 2016).
Pathway

Faktor hormon, faktor syaraf, faktor kekuatan plasenta, faktor nutrisi, faktor partus

Laten Aktif Transisi

Rahim Estrogen Kontraksi


besar dan Nafas mulut Meningkatnya
dan
meregang metabolisme
progesteron

Iskemia Oksitosin Dilatasi Sirkulasi O2 Kadar aliran


alat rahim meningkat uterus 4-8 cm maternal darah menurun
menurun

Sirkulasi Kadar
Aliran balik
uteroplasenta prostaglandin Tekanan
Hipoksia menurun
terganggu meningkat pada jaringan

Hipoksia Kontraksi
jaringan uterus
Gangguan Penurunan
pertukaran curah
gas jantung
Nyeri akut
Risiko Cidera
pada janin
E. Manifestasi
Tanda-tanda persalinan
Apabila ibu hamil mengalami tanda-tanda seperti dibawah ini,
mengindikasikan bahwa proses persalinan akan segera berlangsung. Ada
dua macam tanda persalinan yaitu tanda persalinan asli (true labor) dan
tanda persalinan palsu (false labor) :
1. Tanda persalianan asli (true labor)
a. Kontraksi
1) Tejadi secara teratur, makin lama makin kuat/kencang, semakin
lama, dan dalam waktu yang semakin berdekatan
2) Intensitas kontraksi meningkat bila sambil berjalan
3) Dirasakan dipunggung bagian bawah dan menyebar kebagian
bawah abdomen.
b. Serviks
1) Memperlihatkan perubahan yang cepat (lunak, dilatasi yang
ditandai dengan adanya perdarahan)
2) Perubahan keposisi anterior, sulit ditentukan tanpa pemeriksaan
vagina.
c. Janin
1) Bagian presentasi biasanya sudah berada dirongga pelvis (sering
disebut “lightening/dropping”). Keadaan ini meningkatkan
kemudahan bernafas, dan pada saat yang bersamaan kandung
kemih akan tertekan akibat dorongan bagian presentasi janin
kearah rongga pelvis) (Asmara et al., 2022).
2. Tanda persalinan palsu (false labor)
a. Kontraksi
1) Terjadi secara tidak teratur atau teratur tetapi hanya sebentar
2) Kontraksi berhenti jika berjalan atau jika berubah posisi
3) Dirasakan di daerah punggung atau abdomen diatas navel.
b. Serviks
1) Mungkin lunak tetapi tidak ada dilatasi atau tanda-tanda adanya
perdarahan
2) Seringkali di posisi posterior, tidak dapat dipastikan tanpa
pemeriksan vagina
c. Janin
1) Bagian presentasi biasanya belum masuk rongga pelvis.

F. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Sulistyawati (2011), yang terdiri dari pemeriksaan penunjang
antara lain:
1. Pemeriksaan kadar haemoglobin
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui ibu hamil tersebut
menderita anemia atau tidak selama kehamilannya karena kondisi anemia
dapat mempengaruhiproses tumbuh kembang janin dalam kadungan
2. Tes Urine Kehamilan (Tes HCG)
Dilaksanakan seawal mungkin begitu diketahui ada amenore (satu
minggu setelah koitus). Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi
hari.
3. Pemeriksaan USG
Dilaksanakan sebagai salah satu diagnosis pasti kehamilan.
Gambaran yang terlihat, yaitu adanya rangka janin dan kantong
kehamilan.
4. Pemeriksaan Rontgen
Merupakan salah satu alat untuk melakukan penegakkan diagnosis
pasti kehamilan. Terlihat gambaran kerangka janin, yaitu tengkorak dan
tulang belakang.

G. Penatalaksanaan
Menurut (Fengge, 2012) penatalaksanaan dibagi menjadi 2 macam yaitu
secara farmakologi dan non farmakologi
1. Farmakologi
a. Pengguanaan Obat
Rasa sakit juga dapat dihilangkan dengan menggunakan
beberapa metode atau pemberian obat obatan penghilang rasa sakit,
misalnya pethidine, anestesi epidural, entonex.
2. Non-Farmakologi
a. Metode Alami
Prinsipnya pengurangan rasa nyeri dengan metode alami
yaitu mengurangi ketegangan ibu sehingga bisa mersakan nyaman
dan relaks menghadapi persalinan. Metode pengurangan nyeri secara
alami terdiri dari :
1) Metode Panas Dingin
Memang tak menghilangkan keseluruhan nyeri namun
setidaknya memberikan rasa nyaman.
2) Gerakan
Teruslah bergerak agar sirkulasi darah meningkat, nhyeri
punggung berkurang dan perhatian teralih dari rasa.
3) Pijat
Pijatan pada bahu, leher, waajah, dan punggung bisa
meredakan ketegangan otot serta memberi rasa rileks.
4) Terapi Aroma
Menghirup aroma minyak esensial bisa mengurangi ketegangan,
terutama pada persalinan tahap awal. Dapat juga untuk
mengharumkan ruang persalinan karena dapat memberikan efek
menentramkan.
5) Teknik bernapas yang benar
Disebut juga psikopropikalis, metode ini menemukan teknik
bernapas yang benar selama kontraksi.
6) Akupuntur
Dalam filosofi cina rasa sakit nyeri terjadi akibat ketidakseimbangan
aliran energi dalam tubuh.
7) Refleksiologi
Menekan titik dikaki untuk mengurangi nyeri.
8) Hipnobirthing
Hipnosis saat menghadapi persalinan memberi sugesti lewat
relaksasi pikiran.

H. Komplikasi
1. Distosia
Kondisi yang dimaksud sebagai persalinan macet (prolonged labor)
adalah komplikasi melahirkan ketika total waktu melahirkan lama.
2. Prolaps tali pusat
Tali pusat bertugas untuk mengalirkan nutrisi dan oksigen dari ibu ke
tubuh bayi agar dapat tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibu.
Terkadang selama proses melahirkan, tali pusat dapat masuk ke dalam
leher rahim atau serviks terlebih dulu sebelum setelah air ketuban pecah,
bahkan tali pusat bisa keluar lebih dulu melalui vagina dibandingkan bayi
sehingga menyebabkan komplikasi saat persalinan.
3. Emboli air ketuban
Kondisi ketika sel-sel janin, air ketuban, dan lainnya masuk ke dalam
aliran darah ibu melalui plasenta.
4. Asfiksia perinatal
Kompliksi persalinan ketika bayi tidak mendapatkan cukup oksigen di
dalam kandungan selama proses melahirkan berlangsung maupun
setelahnya.
5. Rahim robek (rupture uteri)
Suatu kondisi yang bisa menyebabkan perdarahan hebat pada ibu,
bayi di dalam kandungan juga berisiko mengalami kekurangan oksigen.
6. Sindrom aspirasi mekonium
Masalah yang terjadi saat bayi minum air ketuban yang bercampur
mekonium sebelum, saat, atau setelah kelahiran (Wahyuningsih, 2019).

I. Diagnosa dan Intervensi

Diagnosa Luaran Intervensi


(SDKI) (SLKI) (SIKI)

Nyeri akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri


D.0077 L.08066
Observasi :
Setelah dilakukan  Identifikasi lokasi, karakteristik,
tindakan keperawatan durasi, frekuensi, kualitas,
selama 3x24 jam nyeri intensitas nyeri.
pada klien menurun  Identifikasi skala nyeri
dengan kriteria hasil :  Identifikasi respon non verbal
 Keluhan nyeri  Identifikasi faktor yang
menurun memperberat dan memperingan
 Meringis menurun nyeri
 Sikap protektif Terapeutik :
menurun  Berikan teknik non farmakologi
 Gelisah menurun untuk mengurangi rasa nyeri
 Kualitas tidur  Kontrol lingkungan yang
meningkat memperberat rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat tidur
Edukasi :
 Jelaskan strategi meredakan
nyeri
 Ajarkan Teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
Risiko Tingkat Cedera Pemantauan DJJ
Cedera Pada L14136 I.02056
Janin
D.0138 Setelah dilakukan Observasi:
tindakan selama 3x24  Identifikasi status obstetrik
jam arahan dan cedera  Identifikasi riwayat obstetrik
yang diamati atau
 Identifikasi adanya penggunaan
dilaporkan menurun
obat, diet dan merokok
dengan kriteria hasil :
 Kejadian cedera  Identifikasi pemeriksaan
menurun kehamilan sebelumnya
 Luka/lecet menurun  Periksa DJJ selama 1 menit
 Pendarahan menurun  Monitor DJJ
 Fraktur menurun  Monitor tanda vital ibu
Terapeutik:
 Atur posisi pasien
 Lakukan manuver leopold untuk
menentukan letak janin
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu
Penurunan Curah Jantung Perawatan Jantung
Curah L02008 I.02075
Jantung
D.0008 Setelah dilakukan Observasi
Tindakan keperawatan  Identifikasi tanda/gejala primer
selama 3x24 jam penurunan curah jantung
diharapkan  Identifikasi tanda/gejala
ketidakadekuatan sekunder penurunan curah
jantung memompa
jantung
darang meningkat
dengan kriteria hasil :  Monitor tekanan darah
 Tekanan darah  Monitor intake dan output cairan
dalam batas normal  Monitor saturasi oksigen
 CRT dalam batas  Monitor keluhan nyeri dada
normal  Monitor EKG 12 Sandapan
 Gambaran EKG Terapeutik
dalam batas normal
 Posisikan pasien semi fowler
atau fowler dengan kaki ke
bawah atau posisi nyaman
 Berikan diet jantung yang sesuai
 Fasilitasi pasien dan keluarga
untuk memotivasi gaya hidup
sehat
Edukasi
 Anjurkan beraktivitas fisik sesuai
toleransi
 Anjurkan beraktivitas fisik secara
bertahap
 Anjurkan berhenti merokok
 Anjurkan pasien dan keluarga
mengukur berat badan

Gangguan Pertukaran Gas Pemantauan Respirasi


Pertukaran L.01003 I.01014
Gas
D.0003 Setelah dilakukan Observasi:
Tindakan keperawatan  Monitor pola nafas, monitor
selama 3x24 jam saturasi oksigen
diharapkan  Monitor frekuensi, irama,
karbondioksida pada kedalaman dan upaya napas
membrane alveolus-  Monitor adanya sumbatan jalan
kapiler dalam batas nafas
normal dengan kriteria Terapeutik
hasil :  Atur Interval pemantauan
 Tingkat kesadaran respirasi sesuai kondisi pasien
meningkat Edukasi
 Dispneu menurun  Jelaskan tujuan dan prosedur
 Bunyi napas pemantauan
tambahan menurun Informasikan hasil pemantauan, jika
 Diaforesis menurun perlu
 PCO2 membaik
(PPNI, 2016) (PPNI, 2016) (PPNI, 2019).
DAFTAR PUSTAKA
andriana, R. (2015). Wanita Usia 19 Tahun, Primigravida Hamil 38 Minggu Dengan
Intrapartum Eklampsia. Medula, 4(2).
Artika Dewie, K. U. (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal Care (Anc) Pada Ibu F
Di Bidan Praktik Mandiri (Bpm) Puji Handayani Samarinda. Jurnal Husada
Mahakam, 4(2), 92–98.
Asmara, R., Iskandar, S., Djusmalinar, & Nawani, Y. (2022). Asuhan Keperawatan
Dengan Tindakan Terapi Su-Jok (Telapak Tangan Dan Kaki) Untuk
Menurunkan Rasa Nyeri Persalinan Kala 1 Pada Ibu Intranatal. Jurnal Ilmiah
Mandira Cendikia, 1(3).
Dwi Maslakah, R., Rodiyah, R., & Kurniati, E. (2017). Pengaruh Terapi Musik
Terhadap Tingkat Nyeri Pada Ibu Bersalin Intrapartum Kala 1 Fase Aktif Di Bpm
Hj. Umi Salamah Kecamatan Peterongan. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 3(1).
Fengge, A. (2012). Terapi Akupresur Manfaat Dan Teknik Pengobatan. Yogyakarta:
Crop Circle Corp.
PPNI. (2016a). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Indikator
Diagnostik. In Edisi 1 Cetakan Iii (Revisi).
PPNI. (2016b). Standar Intervensi Keperwatan Indonesia: Definisi Dan Tindakan
Keperawatan. In Edisi I Cetakan Ii.
Ppni. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Kriteria Hasil. In
Edisi 1 Cetakan Ii.
Sukmaningtyas, Wilis, Windiarti, Dan P. A. (2016). Fektivitas Endorphine Massage
Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Primipara.Bidan Prad. Jurnal Ilmiah
Kebidana, 7(1), 53–62.
Wahyuningsih, S. (2019). Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Khd Production.

Anda mungkin juga menyukai