LP Anc. Lisnawatie Revisi
LP Anc. Lisnawatie Revisi
LP Anc. Lisnawatie Revisi
F DENGAN
DIAGNOSA MEDIS G2P1A0 DI RUANG
KLINIK KANDUNGAN KEBIDANAN
DI RSUD dr. Doris SYLVANUS
PALANGKA RAYA
OLEH :
LISNAWATIE
NIM: 20231490104040
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ny.F Dengan Diagnosa
Medis G2P1A0 di Klinik Kandungan Kebidanan di RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya”.
Penyusun menyadari tanpa bantuan dari semua pihak maka laporan
pendahuluan ini tidak akan selesai sesuai dengan waktu yang diharapkan. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini pula penyusun mengucapkan banyak terima kasih
terutama kepada :
1. Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes Selaku Ketua STIKES Eka Harap
Palangka Raya.
2. Meilitha Carolina, Ners., M.Kep Selaku Ketua Prodi Profesi Ners Angkatan
XI STIKES Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Nia Pristina, Ners., M. Kep Selaku Koordinator I dalam Program Studi
Profesi Ners STIKES Eka Harap Palangka Raya
4. Ibu Isna Wiranti S.Kep., Ners Selaku Koordinator dalam Program Studi
Profesi Ners STIKES Eka Harap Palangka Raya.
5. Ibu Karmitasari Yanra K, Ners., M. Kep selaku Pembimbing Akademik yang
telah banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam
penyelesaian Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini.
6. Ibu Lenny Mahrita, S.Kep., Ners Selaku Pembimbing Lahan yang telah
banyak memberi arahan, masukan dan bimbingan dalam penyelesaian laporan
pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Palangka Raya, 13 Januari 2024
Lisnawatie
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iv
.........
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................3
1.3 Tujuan penulisan...............................................................................3
1.4 Manfaat……….................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................5
2.1 Konsep Dasar Kehamilan ..................................................................5
2.1.1 Definisi........................................................................................5
2.1.2 Anatomi Fisiologi........................................................................6
2.1.3 Etiologi........................................................................................11
2.1.4 Klasifikasi....................................................................................14
2.1.5 Fatofisiologi (WOC)....................................................................17
2.1.6 Manifestasi Klinis........................................................................19
2.1.7 Komplikasi ..................................................................................23
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang...............................................................26
2.1.9 Penatalaksanaan Medis................................................................28
2.2 Konsep Antenatal Care (ANC)..........................................................29
2.2.1 Definisi Antenatal Care (ANC)...................................................29
2.2.2 Tujuan Antenatal Care (ANC).....................................................29
2.2.3 Pelayanan Antenatal Care (ANC)................................................30
2.2.4 Pemeriksaan Obsetrik .................................................................34
2.2.5 Cara Menghitung Berat Janin dalam Kandungan .......................37
2.2.6 Cara Menetukan Umur Kehamilan..............................................37
2.3.7 Penatalaksanaan ..........................................................................37
2.3 Manajemen Asuhan Keperawatan ..................................................39
2.3.1 Pengkajian Keperawatan ............................................................39
2.3.2 Diagnosa Keperawatan................................................................43
2.3.3 Intervensi Keperawatan...............................................................44
2.3.4 Implementasi Keperawatan.........................................................55
2.3.5 Evaluasi Keperawatan.................................................................55
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Analisa Data ..................................................................................67
3.2 Prioritas Masalah..............................................................................69
3.3 Rencana Keperawatan......................................................................70
3.4 Implementasi dan Evaluasi Keperawatan.........................................73
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Diharapkan agar mahasiswa dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan dengan menerapkan proses keperawatan dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh selama menempuh pendidikan di Program Studi
Profesi Ners Keperawatan STIKES Eka Harap Palangka Raya.
1.4.2 Bagi Klien dan Keluarga
Klien dan keluarga mengerti cara perawatan pada Ny. Dengan Diagnosa Medis
dan bisa melakukan perawatan di rumah secara mandiri
1.4.3 Bagi Institusi
1.4.3.1 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber bacaan tentang Diagnosa Medis dan Asuhan
Keperawatannya.
1.4.3.2 Bagi Institusi Rumah Sakit
Memberikan gambaran pelaksanaan Asuhan Keperawatan dan
Meningkatkan mutu pelayanan perawatan kepada pasien dengan Diagnosa
Medis melalui Asuhan Keperawatan yang dilaksanakan secara
komprehensif.
1.4.3.3 Bagi IPTEK
Sebagai sumber ilmu pengetahuan teknologi, apa saja alat-alat yang dapat
membantu serta menunjang pelayanan perawatan yang berguna bagi status
kesembuhan klien.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
Tabel 1.1
Penembahan Ukuran TFU Pertiga Jari
Gambar 1.1
Pemeriksaan Fundus Uteri untuk Menentukan Umur
Kehamilan (Apriliani H , 2020)
2.1.2.2 Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga
ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemuka di ovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan
8
setelah itu akan berperan sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang
relative minimal.
Relaksin, suatu hormon protein yang mempunyai struktur mirip dengan
insulin dan insulin like grow factor I & II, disekresikan oleh korpus luteum,
desidua, plasenta dan hati.aksi biologi utamanya adalah dalam proses
remodeling jaringan ikat pada saluran reproduksi, yang kemudian
mengakomodasi kehamilan dan keberhasilan proses persalinan. Perannya
belum diketahui secara menyeluruh, tetapi diketahui mempunyai efek pada
perubbahan struktur biokimia serviks dan kontraksi miometrium yang akan
berimplikasi pada kehamilan preterm.
2.1.2.3 Vagina dan perineum
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat pada
kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga vagina akan terlihat
berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda chadwick. Perubahan ini
meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan
hipertropi dari sel-sel otot polos.
Dinding vagina mengalami banyak perubahan merupakan persiapan untuk
mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya
ketebalan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi sel
otot polos. Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya dinding
vagina.. Papilla mukosa juga mengalami hipertrofi dengan gambaran seperti
paku sepatu. Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi, dimana
sekresi akan berwarna keputihan, menebal dan pH antara 3,5-6 yang
merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat glikogen yang
dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus acidophilus.
2.1.2.4 Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusan dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha.
Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum. Pada multipara selain
striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis berwarna perak berkilau
yang merupakan sikatrik dan striae sebelumnya.
9
Pada banyak perempuan kulit garis pertengahan perutnya (linea alba) akan
berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang
akan muncul dengan ukuran yang bervariasi pada wajah dan leher yang
disebut dengan chloasma atau melisma gravidarum selain itu, pada areola
dan daerah genital juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan, namun
biasanya akan hilang atau sangat jauh berkurang setelah persalinan.
Perubahan ini dihasilkan dari cadangan melanin pada daerah epidermal dan
dermal yang penyebab pastinya belum diketahui. Adanya peningkatan kadar
serum melanocyte stimulating hormone pada akhir bulan kedua masih
sangat diragukan sebagai penyebabnya. Estrogen dan progesteron diketahui
mempunyai peran dalam melanogenesis dan diduga bisa menjadi faktor
pendorongnya
2.1.2.5 Payudara/mammae
Perubahan pada ibu hamil yaitu mamae akan membesar dan tegang akibat
hormone somatomamotropin, estrogen, dan progesterone, akan tetapi belum
mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan hipertropi system saluran,
sedangkan progesterone menambah sel-sel asinus pada mammae.
Somatomamotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan
menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasein,
laktalbumun dan laktoglobulin. Dengan demikian mammae dipersiapkan
untuk laktasi. Disamping itu dibawah pengaruh progesterone dan
somatomamotropin terbentuk lemak sekitar alveolua-alveolus, sehingga
mammae menjadi lebih besar. Papilla mammae akan membesar, lebih
tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areola mammae karena
hiperpigmentasi. Hipertropi kelenjar sebasea (lemak) yang muncul di areola
primer dan disebut tuberkelmontgomery. Glandula montgomeri tampak
lebih jelas menonjol dipermukaan areola mammae.
Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara
mulai timbul sejak minggu keenam gestasi. Perubahan payudara ini adalah
tanda mungkin hamil. Sensitivitas payudara bervariasi dari rasa geli ringan
sampai nyeri tajam. Peningkatan ini suplai darah membuat pembuluh darah
dibawah kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat,
10
3) Sistem respirasi
Pada kehamilan, terjadi juga system respirasi untuk memenuhi kebutuhan
O2. Disamping itu, terjadi desakan diafragma karena dorongan Rahim yang
membesar pada usia kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya
desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan 33
bernafas lebih dalam sekitar 20-25% dari pada biasnya (Manuaba, 2011)
2.1.3 Etiologi
Menurut Manuaba (2011) dalam afiatunnisa, 2023) proses kehamilan
akan terjadi jika terdapat 5 aspek, yaitu :
a. Ovum (sel telur)
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem
hormonal yang kompleks. Selama masa subur berlangsung 20-35 tahun,
hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi
ovulasi .Setiap bulan wanita melepaskan satu sampai dua sel telur dari
indung telur (ovulasi) yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan
masuk ke dalam sel telur Pelepasan telur (ovum) hanya terjadi satu kali
setiap bulan, sekitar hari ke-14 pada siklus menstruasi normal 28 hari.
b. Spermatozoa
Bentuk sperma seperti kecebong yang terdiri atas kepala (lonjong sedikit
gepeng yang mengandung inti), leher (penghubung antara kepala dan ekor),
ekor (panjang sekitar 10 kali kepala, mengandung energi sehingga dapat
bergerak cepat). Pada saat berhubungan seksual dikeluarkan sekitar 3 cc
sperma yang mengandung 40-60 juta sperma setiap cc.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa pertemuan pertemuan inti ovum dengan inti
sperma disebut konsepsi atau fertilisasi dan membentuk zigot. proses
12
e. Plasentasi
Plasenta adalah organ vital untuk promosi dan perawatan kehamilan dan
perkembangan janin normal. Hal ini diuraikan oleh jaringan janin dan ibu
untuk dijadikan instrumen transfer nutrisi penting (Afodun et al , 2015).
Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah
nidasi embrio ke dalam endometrium, plasentasi dimulai. Pada manusia
plasentasi berlangsung sampai 12-18 minggu setelah fertilisasi (Saifuddin,
2010:145). Pertumbuhan plasenta makin lama makin besar dan luas, umumnya
mencapai pembentukan lengkap pada usia kehamilan sekitar 16 minggu.
Plasenta dewasa/lengkap yang normal memiliki karakteristik berikut:
1) Bentuk budar /oval
2) Diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm
3) Berat rata-rata 500-600 gr.
14
2.1.4 Klasifikasi
Kehamilan dibagi menjadi dua yaitu, kehamilan menurut lamanya dan dari
tuannya kehamilan.(Adhiastati, 2023)
Kehamilan yang di klasifikasikan dari lamanya, yaitu :
1) Kehamilan premature, yaitu kehamilan antara 28-36 minggu
2) Kehamilan mature, yaitu kehamilan antara 37-42 minggu
3) Kehamilan postmature, yaitu kehamilan lebih dari 43 minggu.
Menurut Widatiningsih dan Dwi (2017) kehamilan yang ditinjau
berdasarkan dari tuannya kehamilan, diklasifikasikan dalam 3 trimester, yaitu :
1) Kehamilan trimester I, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0- 12 minggu).
Pada trimester pertama, ada tiga periode penting pertumbuhan mulai dari
periode germinal sampai periode terbentuknya janin.
a. Periode germinal (minggu 0-3). Proses pembuahan telur oleh sperma
yang terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir.
Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba fallopi dan
menempel ke dinding uerus (endometrium).
b. Periode embrionik (minggu 3-8). Proses dimana sistem saraf pusat,
organ-organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata,
15
mulut dan lidah mulai terbentuk, sedangkan hati mulai memproduksi sel
darah. Janin mulai berubah dari blastostosit menjadi embrio berukuran
1,3 cm dengan kepala yang besar.
c. Periode fetus (minggu 9-12). Periode di mana semua organ penting terus
bertumbuh dengan cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak sangat
tinggi.
2) Kehamilan trimester II, dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27
minggu). Pada trimester kedua terjadi peningkatan perkembangan janin.
Pada minggu ke-18 ibu hamil sudah bisa melakukan pemeriksaan dengan
ultrasonografi (USG) untuk mengecek kesempurnaan janin, posisi plasenta
dan kemungkinan bayi kembar. Pada minggu ke-20 sampai ke-21 jaringan
kuku, kulit, serta rambut berkembang dan mengeras. Indra penglihatan dan
pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka
dan menutup. Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan
panjang 30 cm.
3) Kehamilan trimester III, dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu).
Pada trimester ketiga semua organ janin tumbuh dengan sempurna. Janin
menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi seperti menendang atau
menonjok, serta dia sudah memiliki periode tidur dan bangun. Masa
tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun. Paru-paru berkembang
pesat menjadi sempurna. Pada bulan ke-9, janin mengambil posisi kepala di
bawah dan siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir berkisar antara 3-3,5 kg
dengan panjang 50 cm. (Kamariyan dkk, 2014).
Tabel 1.2
Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
kelopak mata
terbentuk, genetalia
eksterna terbentuk
Usia Fetus
16 minggu 16-18 cm Genetal jelas
terbentuk, kulit
merah tipis, uterus
telah penuh, desidua
parietalis dan
kapsularis
20 minggu 25 cm Kulit tebal dengan
rambut lanugo
24 minggu 30-32 cm Kelopak mata jelas,
alis dan bulu tampak
Masa Parietal
35 cm Berat badan 1000
28 minggu gram,
menyempurnakan
Janin
50-55 cm Bayi cukup bulan,
40 minggu kulit berambut
dengan baik, kulit
kepala tumbuh baik,
pusat penulangan
pada tibia proksimal
17
WOC
Perubahan pada ibu hamil
Fisiologis kehamilan
B1 B2 B3 B4 B5 B6
BREATHING BLOOD BRAIN BLADDER BOWEL BONE
Tidak ada
Desakan uterus ke diafragma Tidak ada Hamil Trimester III Penekanan Gangguan
vesikaurinaria adaptasi
kehamilan Perubahan
Rongga dada sempit
hormonal
Perubahan Kadar Hornon
Progesteren
Tonus otot
Peningkatan frekuensi BAK
Ventilasi meningkat menurun
MK :Ganggua
n Rasa
Rangsangan Nyeri
MK : Nyaman
pernapsanmeningkat HCL lambung
Gangguan
Eliminasi Urin
Napas pendekdan dangkal Mual dan
muntah
MK : Nyeri
MK: Pola Akut
Nafas tidak MK : Resiko
efektif Defisit Nutrisi
19
c. Mengidam
Ngidam Wanita hamil sering menginginkan sesuatu makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut ngidam. mengidam sering terjadi pada
bulan-bulan pertama kehamilan dan akan menghilang dengan makin tuanya
kehamilan
d. Pingsan (Syncope)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala menyebabkan iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini sering
terjadi terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang
setelah 16 minggu.
e. Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama akibat dari penurunan kecepatan basal
metabolisme pada kehamilan yang akan meningkat seiring pertambahan
usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.
f. Payudara tegang dan membesar
Estrogen meningkat perkembangan sistem duktus pada payudara, sedangkan
progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara.
Menimbulkan pembesaran payudara, perasaan tegang dan nyeri selama 2
bulan pertama kehamilan lebih dari 16 minggu.
g. Konstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltic usus (tonus otot
menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.
h. Sering Buang Air Kecil (BAK)
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh
dan sering miksi. Frekuensi kencing yang sering terjadi pada trimester
pertama akibat desakan uterus terhadap kandung kemih. Pada trimester
kedua umumnya keluhan ini akan berkurang karena uterus yang membesar
keluar dari rongga panggul. Pada akhir trimester, gejala bisa timbul karena
janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kemih.
21
i. Pigmentasi Kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat
pengaruh hormone kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan
kulit. Pigmentasi ini meliputi tempat – tempat berikut ini :
1) Sekitar pipi terdapat cloasma gravidarum (penghitam pada daerah dahi,
hidung, pipi dan leher).
2) Sekitar leher tampak lebih hitam.
3) Dinding perut tampak striae lividae/gravidarum (terdapat pada seorang
primigravida, warnanya membiru), linea alba, linea nigra.
4) Hiperpigmentasi areola mamae sehingga terbentuk areola sekunder.
Pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang merah muda
pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat dan hitam
pada wanita kulit hitam. Selain itu, kelenjar montogomeri menonjol dan
pembuluhdarah menifes sekitar payudara
5) Sekitar pantat dan paha atas terdapat striae akibat pembesaran bagian
tersebut.
j. Epulis
Hipertrofi papilla gingivae atau gusi, sering terjadi pada triwulan pertama.
k. Varises atau Penampakan Pembuluh Darah Vena
Terjadi karena pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran
pembuluh darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat
terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki dan betis serta payudara.
2.1.4.2 Tanda Kemungkinan Hamil (Probability Sign)
Tanda kemungkinan adalah perubahan – perubahan fisiologis yang dapat
diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada
wanita hamil.
a. Abdomen membesar terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi
pada bulan keempat kehamilan.
b. Tanda hegar, konsistensi rahum dalam kehamilan berubah menjadi lunak
dan dapat ditekannya ismus uteri. Pada minggu pertama ismus uteri
mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan
22
penurunan berat badan, dan nyeri uluh hati kemungkinan suatu tanda ibu
hamil mengalami penyakit berat.
2.1.7.5 Gerakan janin tidak ada atau janin kurang bergerak
Gerakan janin dapat dirasakan mulai pada usia kehamilan 14-16 minggu,
gerakan yang awal terasa seperti getaran, lama-kelamaan semakin terasa
tendangan atau sikutan. Ketika keadaan tidur maka gerakan bayi akan
melemah. Selain kekurangan oksigen pada bayi di dalam kandungan dapat
menyebabkan berkurangnya gerakan dari bayi. Bayi bergerak minimal 3
kali dalam 1 jam jika berbaring atau sedang beristirahat. Teknin cara
menghitung pergerakan janin yaitu dengan cara memasukkan satu koin
dalam kaleng setipa kali janun terasa bergerak.
2.1.7.6 Demam.
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI (2012) penyebab kematian ibu
karena infeksi (11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat
baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,
2012). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu
masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit. Pada
infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi
dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes,
2013)
2.1.7.7 Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala terjadi pada saat kehamilan merupakan suatu ketidaknyamanan
yang wajar. Keadaan ini bisa terjadi selama kehamilan karena Ibu hamil
mengalami anemia atau kekurangan darah. Ketika hal ini terjadi, maka
diharapkan untuk Ibu hamil meningkatkan asupan makanan yang banyak
mengandung zat besi seperti daging sapi, hati, buat, dan sayuran hijau. Serta
dapat dilanjutkan dengan konsumsi tablet Fe secara rutin. Namun, ketika
sakit kepala dirasakan semakin berat seperti ditusuk-tusuk dan berat
dibagian belakang kepala serta diikuti dengan penglihatan yang kabur,
26
bengkak pada tangan dan wajah, nyeri uluh hati, serta tekanan darah tinggi
maka keadaan Ibu hamil dapat diwaspadakan karena kumpulan gejala
menandakan preeklamsia. Maka untuk Ibu hamil dapat segera untuk
menghubungi dokter atau menuju pusat pelayan kesehatan.
2.1.7.8 Bengkak pada muka dan tangan
Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada muka
dan tangan tidak hilang setelah beristirahat dan ditandai dengan keluhan isik
yang lain. Maka hal ini bisa pertanda anemia, gagal ginjal atau preeklampsia.
2.1.7.9 Ketuban pecah dini atau sebelum waktunya
Ketuban pecah dini merupakan pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-
tanda persalinan. Kejadian ketuban pecah dini bisa disebabkan karena
berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intra uteri,
namun bisa juga berasal dari infeksi pada vagina serviks sehingga dapat
mengakibatkan persalinan preterm dan infeksi pada bayi. Cairan ketuban
yang keluar umumnya tidak berwarna dan tidak berbau pesing.
2.1.7.10 Selaput kelopak mata pucat
Pada ibu hamil yang mengalami kelopak mata yang menonjol, jemari
gemetaran, sering berdebar-debar, dan panas dan mengalami banyak
keringat, serta tampak membengkak di batang leher bagian depan
merupakan gejala ibu hamil yang mengalami anemia. Anemia sering terjadi
pada Ibu hamil karena volume darah meningkat 50% selama kehamilan.
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang
2.1.8.1 Pemeriksaan darahHatijar, (2020)
a)
Haemoglobin
Pemeriksaan dan pengawasan Haemoglobin (Hb) dapat dilakukan dengan
menggunakan alat Sahli. Hasil pemeriksaan Hb dengan Sahli dapat
digolongkan sebagai berikut : Tidak anemia jika Hb 11 gr%, anemia
ringan jika Hb 9-10 gr%, anemia sedang jika Hb 7-8 gr%, anemia berat
jika Hb <7 gr%
27
b)
Golongan darah
Golongan darah ABO adalah faktor Rhesus (Rh). Ibu dengan rhesus
negatif beresik mengalami keguguran, amniosentesis, atau trauma uterus,
harus diberi antigammaglobulin D dalam beberapa hari setelah
pemeriksaan. Jika titrasi menunjukkan peningkatan respons antibodi,
harus dilakukan pemeriksaan yang lebih sering dalam rangka
merencanakan penatalaksaan pengobatan oleh spesialis Rhesus.
.2 Pemeriksaan urin
Menurut Fraser dan Cooper urinalisis dilakukan pada setiap kunjungan
untuk memastikan tidak adanya abnormalitas. Hal lain yang dapat
ditemukan pada urinalisis rutin antara lain :
a)
Keton akibat pemecahan lemak untuk menyediakan glukosa, disebabkan
oleh kurangnya pemenuhan kebutuhan janin yang dapat terjadi akibat
muntah, hiperemesis, kelaparan, atau latihan fisik yang berlebihan.
b)
Glukosa karena peningkatan sirkulasi darah, penurunan ambang ginjal
atau penyakit.
c)
Protein akibat kontaminasi oleh leukore vagina, atau penyakit seperti
infeksi saluran perkemihan atau gangguan hipertensi pada kehamilan.
2.1.8.3 Ultrasonografi (USG)
penentuan usia kehamilan dengan USG menggunakan 3 cara: (Adiastati,
2023)
a)
Dengan mengukur diameter kantung kehamilan (GS= Gestationalsac)
untuk kehamilan 0-12 minggu.
b)
Dengan mengukur jarak kepala-bokong (GRI= Groun Rum Length)
untuk umur kehamilan 7- 14 minggu.
c)
Dengan mengukur diameter biparetal (BPD) untuk kehamilan lebih dari
12 minggu.
2.1.8.4 Non Stress Test (NST)
Pemeriksaan dilakukan untuk menilai hubungan gambaran DJJ dan aktivitas
janin. Penilaian dilakukan terhadap frekuensi dasar DJJ, variabilitas dan
timbulnya akselerasi yang menyertai gerakan janin (Marmi, 2014:190).
2.1.8.5 Kartu Skor Poedji Rochyati (terlampir)
Untuk mendeteksi risiko ibu hamil dapat menggunakan kartu Skor Poedji
28
ml besi elemental dan 0,25 mg asam folat baik diminum dengan air jeruk
yang mengandung vitamin C untuk mempermudah penyerapan
2.2 Konsep Antenatal Care (ANC)
2.2.1 Definisi Antenatal Care (ANC)
Pemeriksaan anternatal Care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan
upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. Antenatal care adalah
pemeriksaan kehamilan yang diberikan oleh tenaga kesehatan bagi ibu hamil
untuk mengoptimalkan kesehatan fisik maupun mental ibu hamil. Sehingga ibu
hamil mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara normal.(Ayun, 2021)
Menurut Walyani (2015) dalam Aghidati , 2019 asuhan antenatal care adalah
suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi, dan penangan medik
pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persiapan
persalinan yang aman dan memuaskan.
Menurut Kemenkes RI antenatal care merupakan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan yang professional (dokter spesialis kandungan,
kebidanan umum, bidan dan perawat) untuk ibu hamil sesuai dengan elemen dan
standar yang telah di tetapkan. KemenkesRI, 2022
2.2.2 Tujuan Antenatal Care (ANC)
Menurut Walyani (2015) dalam (Astutik 2017) tujuan asuhan Antenatal
Care (ANC) adalah sebagai berikut:
a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang janin
30
8)
Tes Laboratorium (T8)
Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil adalah
pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus. Pemeriksaan laboratorium rutin
adalah pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan pada setiap ibu
hamil yaitu golongan darah, hemoglobin darah, dan pemeriksaan spesifik
daerah endemis (malaria, HIV, dll). Sementara pemeriksaan laboratorium
khusus adalah pemeriksaan laboratorium lain yang dilakukan atas indikasi
pada ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal. Pemeriksaan
laboratorium dilakukan pada saat antenatal tersebut meliputi :
a)
Pemeriksaan golongan
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil tidak hanya untuk
mengetahui jenis golongan darah ibu melainkan juga untuk
mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-waktu diperlukan
apabila terjadi situasi kegawatdaruratan.
b)
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (HB)
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah ibu hamil dilakukan minimal sekali
pada trimester I dan sekali pada trimester III. Pemeriksaan ini ditujukan
untuk mengetahui ibu hamil tersebut menderita anemia atau tidak selama
kehamilannya, karena kondisi anemia dapat mempengaruhi proses
tumbuh kembang janin dalam kandungan. Pemeriksaan kadar
hemoglobin darah ibu hamil pada trimester II dilakukan atas indikasi
c)
Pemeriksaan protein dalam urine
Pemeriksaan protein dalam urine pada ibu hamil dilakukan pada trimester
II dan III atas indikasi. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengetahui
adanya protein uria pada ibu hamil. Protein uria merupakan salah satu
indikator terjadinya preeklampsi pada ibu hamil.
d)
Pemeriksaan kadar gula darah
Ibu hamil yang dicurigai menderita diabetes melitus harus dilakukan
pemeriksaan gula darah selama kehamilannya minimal sekali pada
trimester I, sekali pada trimester II dan sekali pada trimester III.
33
e)
Pemeriksaan darah malaria
Semua ibu hamil didaerah endemis malaria dilakukan pemeriksaan darah
malaria dalam rangka skrining pada kunjungan pertama antenatal. Ibu
hamil di daerah non endemis malaria dilakukan pemeriksaan darah
malaria apabila ada indikasi.
f)
Pemeriksaan tes sifilis.
Pemeriksaan tes sifilis dilakukan didaerah dengan resiko tinggi dan ibu
hamil yang diduga menderita sifilis. Pemeriksaan sifilis sebaiknya
dilakukan sedini mungkin pada kehamilan.
g)
Pemeriksaan HIV
Tes HIV wajib ditawarkan oleh tenaga kesehatan kesemua ibu hamil
secara inklusif dengan pemeriksaan laboratorium rutin lainnya didaerah
epidemi meluas dan terkonsentrasi dan didaerah epidemi HIV rendah
penawaran tes HIV oleh tenaga kesehatan diprioritaskan pada ibu hamil
dengan IMS dan TB. Teknik penawaran ini disebut Provider Initiated
Testing And Counselling (PITC) atau tes HIV atas Inisiatif Pemberi
Pelayan Kesehatan (TIPK).
h)
Pemeriksaan BTA
Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai menderita
tuberkulosis sebagai pencegahan agar infeksi tuberkulosis tidak
mempengaruhi kesehatan janin.
9)
Tatalaksana Kasus / penanganan kasus (T9)
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal diatas dan hasil pemeriksaan
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus
ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-
kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan.
10)
Temu Wicara/Konseling (T10)
Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang
meliputi : kesehatan ibu, perilaku hidup bersih dan sehat, peran suami /
keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan, tanda bahaya pada
kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan menghadapi komplikasi,
asupan gizi seimbang, gejala penyakit menular dan tidak menular,
34
penawaran untuk melakukan tes HIV, inisiasi menyusui dini dan pemberian
35
1. Pemeriksaan Leopold I
2. Pemeriksaan Leopold II
4. Pemeriksaan Leopold IV
Tabel 1.4
Menentukan umur kehamilan dengan Leopold
1. Identitas pasien :
- Nama Nama jelas dan lengkap, nama panggilan sehari – hari agar tidak
keliru dalam memberi penanganan
- Umur Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti
kurang dari 20 tahun, alat – alat reproduksi belum matang, mental
danpsikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan
sekali terjadi pendarahan dalam masa nifas
- Agama Untuk mengetahui keyakinan pasien untuk membimbing atau
mengarahkan pasien dalam doa
- Pendidikan Berpengaruh pada tindakan keperawatan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga perawat dapat memberikan
konseling sesuai pendidikannya.
- Suku atau bangsa Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari –
hari
- Pekerjaan Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat sosial
ekonominya karena juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut
- Alamat Ditanya untuk mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan
2. Riwayat keperawatan
a. Riwayat obstetri
- Menarche : untuk menanyakan kapan terjadinya haid pertama kali
apakah ada nyeri tekan guna menentukan status laktasi. Normalnya putting
susu menonjol, areola berwarna kecoklatan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
bekas luka, payudara simetris dan tidak ada benjolan atau masa pada saat di
palpasi.
c. Abdomen: menginspeksi adanya striae atau tidak, adanya luka/insisi,
adanya linea atau tidak
4. Pemeriksaan leopold
a. Leopold 1 Sebelum anda melakukan leopold 1 , anjurkan ibu untuk BAK,
agar ibu merasa nyaman saat dilakukan pemeriksaan. Kemudian
posisikan ibu supine/ terlentang dengan satu bantal dibawah kepala & posisi
lutut fleksi/menekuk. Tempatkan gulungan handuk kecil dibawah
pinggang kanan atau kiri klien untuk memindahkan uterus jauh dari
pembuluh darah mayor ( untuk mencegah terjadinya sindrom hipotensi
akibat supine / terlentang). Jika menggunakan tangan kanan , berdiri
disebelah kanan klien , lihat wajah klien . leopold bertujuan untuk
mengetahui bagian janin yang terdapat pada fundus uterus ibu hamil .
jika pada saat mempalpasi anda merasa bulat , keras, mudah digerakkan ,
maka bagian itu adalah kepala janin. Jika anda merasa lembut, agak
melenting, maka bagian itu adalah bokong janin. Jika bagian fundus itu
teraba memanjang dan keras maka bagian itu adalah punggung janin. Jika
bagian fundus itu teraba bagian – bagian kecil , maka bagian itu adalah
ekstermitas janin.
b. Leopold 2 Leopold 2 bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang
terdapat pada bagian kanan dan kiri uterus ibu hamil. Jika pada saat
mempalpasi anda merasa bulat, keras, mudah digerakkan, maka bagian
itu adalah kepala janin. Jika anda merasa lembut, agak melenting maka
bagian itu adalah bokong janin. Jika bagian kanan atau kiri teraba
memanjang dan keras maka bagian itu adalah punggung janin. Jika
bagian kanan atau kiri itu teraba bagian – bagian kecil , maka bagiam itu
adalah ekstermitas janin.
c. Leopold 3 Leopold 3 bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang
terdapat pada bagian presentasi atau bawah uterus ibu hamil. Jika pada saat
43
2. Kolaborasi
tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
3. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Gangguan Eliminasi urin berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Eliminasi Urine (I.04152 Hal
dengan penekanan vesika urinaria 1x7 jam diharapkan eliminasi urine : 175)
(D.0040 Halaman : 96) membaik dapat dengan kriteria hasil : Observasi
1. Identifkasi tanda dan gejala retensi atau
49
midstream
4. Ajarkan mengenali tanda berkemih dan
waktu yang tepat untuk berkemih
5. Ajarkan terapi modalitas penguatan
otot-otot pinggul/berkemihan
6. Anjurkan minum yang cukup, jika
tidak ada kontraindikasi
7. Anjurkan mengurangi minum
menjelang tidur
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian obat suposituria
uretra jika perlu
Edukasi
Kolaborasi
Defisit pengetahuan berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Edukasi Kesehatan (I. 12383 Halaman
kurang terpaparnya informasi tentang diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan 65)
53
PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Ny. F
Tempat / tanggal lahir : Palangka Raya, 08 Agustus 1998
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Dayak/Indonesia
Pendidikan terakhir : Sarjana
Pekerjaan : IRT (Ibu Rumah Tangga)
Golongan Darah :A
Alamat : Jl. Brokoli IV D
Diagnosa Medis : G2P1A0
Penghasilan Per Bulan :-
Tanggal Masuk RS :-
Tanggal Pengkajian : 15 Januari 2023
Nomor Rekam Medik :-
56
57
Nama : Tn.F
Umur : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Dayak/Indonesia
Pendidikan terakhir : Diploma
Pekerjaan : Admin
Golongan Darah :O
Alamat : Jl. Brokoli IV D
Hubungan dengan Klien : Suami
II. STATUS KESEHATAN
Riwayat Ginekologi:
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28-30 hari (teratur)
Lamanya Haid : 4-5 hari
Banyaknya: 2-3 kali ganti pembalut
Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe) : Warna merah
kecoklatan, tidak berbau, cair.
Gangguan sewaktu menstruasi : Tidak ada
Gejala pre menstruasi : Nyeri perut
HPHT : 10 Juli 2023
Taksiran Persalinan : 20 Maret 2024
b. Riwayat Perkawinan (suami dan isteri) :
Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G2 P1 A0
Keterangan :
Masa hamil : tidak dikaji
Amenorhoe : Ya
Imunisasi : Lengkap
Subjektif Objektif
a. Keadaan Umum Suhu : 36,5 0C
BB sebelum hamil, tidak dikaji Nadi : 88 x/menit
Tekanan darah 158/78mmHg
60
BB: 88 kg
TB: 155 cm
Kesadaran Composmentis
Turgor Kulit : Tidak di kaji
ada
Perdarahan/peradangan :tidak
pernah
Keadaan/kebersihan : bersih
g. Telinga
Keluhan : tidak ada Keadaan : simetris kiri kanan
Fungsi pendengaran : normal
h. Leher
Pembengkakan : Tidak ada Pembesaran kel.Tyroid : tidak ada
Distensi vena jugularis : tidak ada
Pembesaran KGB : tidak ada
i. Daerah dada
Jantung dan paru-paru : baik Sesak napas : tidak ada
Batuk : tidak ada
Sakit dada : tidak pernah
Suara napas : veskuler (normal)
Bunyi jantung : lup dup (normal)
Payudara simetris
Simetris , tampak kencang dan
putting menonjol
j. Abdomen
Palpasi :
- TFU 1 jari dibawah pusat
k. Genitalia Eksterna
n. Pemeriksaan Panggul
Ukuran panggul luar :
- Distantia spinarum : Tidak
dilakukan pemeriksaan
- Distantia cristarum : Tidak
dilakukan pemeriksaan
- Conjugata externa : Tidak
dilakukan pemeriksaan
- Lingkar panggul : Tidak
dilakukan pemeriksaan
1. Pola Nutrisi :
No Pola kebiasaan Sebelum hamil Saat hamil
1 Nutrisi
a. Frekuensi 3 x sehari 3 x sehari
b. Nafsu makan/selera
Baik Baik
2. Pola Eliminasi
a. Buang Air Kecil (BAK) : 6-12x/hari, warna kuning jernih,
bau khas amoniak.
b. Buang Air Besar (BAB) : 1-2 x/hari, warna kuning, memiliki
bau yang khas, konsistensi lembek.
3. Pola tidur dan istirahat : 6-8 jam sehari
4. Pola aktivitas dan latihan : Tidak ada masalah
5. Personal Hygiene :
Kulit : Lembab tidak kering
Rambut : Baik, tidak rontok dan tidak patah
Mulut & Gigi : Lembab tidak ada pendarahan
Pakaian : Rapi
Kuku : Bersih
Vulva Hygiene : Baik, tidak ada keputihan, tidak ada gatal atau
iritasi
7. Ketergantungan fisik : -
4. Hubungan/komunikasi
Bicara : jelas/relevan/mampu mengekspresikan/mampu mengerti
orang lain
Bahasa utama : Bahasa Dayak dan Bahasa Indonesia
Bahasa daerah : Bahasa Dayak
Yang tinggal serumah : Klien dan suami masih tinggal bersama
orangtua.
Adat istiadat yang di anut : Dayak
Yang memegang peranan penting dalam keluarga : Suami
Motivasi dari suami : Selalu memberi dukungan motivasi selama
kehamilan
Apakah suami perokok : Tidak
Kesulitan dalam keluarga : Tidak ada
5. Kebiasaan seksual
Gangguan hubungan seksual : Tidak ada
Pemahaman terhadap fungsi seksual : Cukup memahami
6. Sistem Nilai – Kepercayaan
Siapa dan apa sumber kekuatan :
Tuhan dan Doa
Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda :
Klien mengatakan agama dan kepercayaan sangat penting.
Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan
frekuensi) : Tidak ada
Sebutkan kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama
di RS : Tidak ada
VII.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah
HB Tidak dilakukan pemeriksaan
Golongan Darah/Rh Tidak dilakukan pemeriksaan
66
(Lisnawatie)
ANALISIS DATA
DS : Kehamilan
Gangguan Rasa
Klien mengatakan
Nyaman
“pusing, mual” Gangguan adaptasi
DO : kehamilan
- TFU 1 jari dibawah
pusat Perubahan hormonal
TTV
TD : 158/78 mmHg Gangguan rasa nyaman
LILA : 33 cm
TB : 155 cm
BB : 88 kg
69
PRIORITAS MASALAH
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : NY. F
Ruang Rawat : Klinik Kandungan Kebidanan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
trimester III
Edukasi :
Kolaborasi :
P:
Intervensi di hentikan
DAFTAR PUSTAKA