Lta Amelia Putri Revisi
Lta Amelia Putri Revisi
Lta Amelia Putri Revisi
NIM : PO.71.20.5.19.002
TAHUN 2022
i
NIM : PO.71.20.5.19.002
TAHUN 2022
ii
NIM : PO.71.20.5.19.002
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini adalah
benar benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambil alihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila di
kemudiam hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini Hasil Jiplakan, Maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Pembuat pernyataan
AMELIA PUTRI
NIM : PO.71.20.5.19.002
Mengetahui :
A.Gani, S.Pd, SKM, S.Kep, M.Kes Sri Martini, S.Pd, S.Kp, M.Kes
NIP : 196609041989031003 NIP : 196303131988032003
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Amelia Putri NIM l PO.71.20.5.19.002 dengan judul “Penerapan
Strategi Pelaksanaan : Pukul Bantal Untuk Mengontrol Emosi Pasien Dengan Perilaku
Kekerasan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Jaya Lahat Tahun 2022” telah diperiksa dan
disetujui serta layak dipertahankan serta layak dipertahankan didepan Dewan Penguji
A.Gani, S.Pd, SKM, S.Kep, M.Kes Sri Martini, S.Pd, S.Kp, M.Kes
NIP : 196609041989031003 NIP : 196303131988032003
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh AMELIA PUTRI NIM: PO.71.20.5.19.002 dengan judul Penerapan
Strategi Pelaksanaan: Pukul Bantal untuk Mengontrol pasien dengan perilaku kekerasan di
wilayah kerjaa Puskesmas Bandar Jaya Tahun 2022 Telah dipertahankan didepan dewan
Dewan Penguji
Mengetahui
BIODATA PENULIS
A. Identitas Diri
Nama : Amelia Putri
Tempat/Tanggal Lahir : Palembang/11 Januari 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak ke : 1 Dari 2 Bersaudara
Email : ameliaptriii01@gmail.com
Alamat : Komplek Azhar Blok AW2 NO 07, Banyuasin,Sumsel
Prodi/Jurusan : D3 Keperawatan Lahat
Tahun Masuk : 2019
B. Identitas Orang Tua
Nama Ayah : Heriyanto
Nama Ibu : Almh. Wisnani
C. Riwayat Pendidikan
2006-2007 : TK Nurul Pertiwi Palembang
2007-2013 : SD N 192 Palembang
2013-2016 : SMP N 14 Palembang
2016-2019 : SMA YPI Tunas Bangsa Palembang
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas Berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya
bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, Saya
Palembang
3. Bapak H.A.Gani., S.Pd, SKM,S.Kep, M.Kes selaku Ketua Prodi Keperawatan Lahat
.dan selaku Pembimbing Utama yang telah menyediakan Waktu,tenaga dan pikiran
4. Ibu Sri Martini, S.Pd, S.Kp, M.Kes selaku Pembimbing Kedua yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan
5. Bapak Indra Febriani,S.Kep.,M.Kes Selaku Penguji I dalam Karya tulis Ilmiah ini
6. Ibu Imelda Erman,S.Kep.,M.Kes Selaku Penguji II dalam Kaya Tulis Ilmiah ini
7. Terima kasih Kepada Ayah dan Adik saya yang telah memberikan Semangat dan doa
8. Terima Kasih Kepada Almh Ibu saya yang sudah mendukung Perkuliahan saya
9. Terima Kasih Teman-Temanku Terutama Putri Aisyah NR, Veren Windya A, Dan
Elsa Rizkyta S Telah menghibur dan membantu saya dalam menyelesaikan Tugas
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN SAMPUL ................................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................ iii
4.1 Profil Puskesmas Bandar Jaya Lahat Provinsi Sumatera Selatan ................................ 22
ABSTRAK
melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri, orang lain bahkan lingkungannya
disertai dengan rasa gelisah tak terkontrol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pukul bantal terhadap mengontrol emosi pada pasien dengan perilaku kekerasan
berupa strategi pelaksanaan 1. Pada klien Tn “ K” dan Tn “A” di Bandar agung wilayah
Metode Penelitian : Desain Penilitian yang digunakan adalah deskriptif dalam bentuk
Wawancara langsung pada pasien dengan perilaku kekerasan yaitu melakukan Pelatihan
Pukul Bantal.
Hasil : Hasil dari penerapan Strategi pukul bantal dengan pasien dengan perilaku kekerasan
terbukti dapat menurunkan emosi dan amarah dimana pasien tidak akan membahayakan
Kesimpulan : Diharapkan dapat menerapkan Cara Pukul Bantal ini pada pasien 1 dan Pasien
2 dengan masalah Perilaku Kekerasan di Puskesmas Bandar Jaya lahat tahun 2022 yang
dilakukan selama 3 hari setiap pasien maka dapat disimpulkan implementasi keperawatan
penerapan cara pukul bantal yang dilakukan oleh kedua pasien dapat dilaksanakan tindakan
pukul bantal
ABSTRAC
Background : Violent behavior is a condition in which a person takes actions that endanger
himself, others and even the environment accompanied by uncontrollable anxiety. The
purpose of this study was to determine the effect of hitting the pillow on controlling emotions
in patients with violent behavior in the form of implementation strategy 1. On the clients of
Mr. "K" and Mr. "A" in Bandar Agung, Bandar Jaya Public Health Center, Lahat Regency.
Research Methods : The research design used is descriptive in the form of direct interviews
with patients with violent behavior, namely doing Pillow Strike Training.
Results : The results of implementing the pillow hitting strategy with patients with violent
behavior are proven to reduce emotions and anger where patients will not endanger
Conclusion : It is hoped that this method of hitting the pillow can be applied to patient 1 and
patient 2 with violent behavior problems at the Bandar Jaya Lahat Health Center in 2022
which was carried out for 3 days for each patient, so it can be concluded that the
implementation of nursing implementation of the pillow hitting method carried out by both
BAB I
PENDAHULUAN
Perilaku Kekerasan merupakan salah satu respon terhadap stressor yang dihadapi oleh
seseorang, respon ini dapat menimbulkankerugian baik terhadap diri sendiri ataupun
orang lain sekitar. Pada seseorang yang mengalami perubahan adanya penurunan
kemampuan dalam memecahkan masalah, orientasi terhadap waktu, tempat, dan orang
Menurut data dari World Health Organization ( 2019 ), terdapat 264 juta orang
mengalami depresi, 45 juta orang menderita gangguan bipolar, 50 juta orang mengalami
demensia, dan 20 juta orang jiwa mengalami skizofrenia. Meskipun orang dengan
gangguan jiwa Skizofrenia lebih rendah daripada jenis gangguan jiwa lain nya, tetapi
Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), skizofrenia merupakan salah satu
dari 15 penyebab besar kecacatan di seluruh dunia, orang dengan skizofrenia memiliki
Menurut Data Riskesdas (2018) Gangguan Depresi menunujukan angka 6,2 % pada
usia remaja ( 15-24 tahun). Angka ini semakin meningkat seirinhg dengan peningkatan
usia tertinggi > 75 tahun sebesar 8,9% , umur kisaran 65-74 tahun sebesar 8,0% dan
umur kisaran 55-64 Tahun 6,5 %, Diperkirakan Kisaran 450 Ribu jumlah dengan
Data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2019, terhitung mulai dari
2017-2019, jumlah pasien dengan Gangguan jiwa berat ( ODGJ Berat ) berjumlah 7285
orang, Tahun 2018 naik menjadi 9597 orang, dan pada tahun 2019 naik lagi menjadi
Berdasarkan Data kunjungan Puskesmas Bandar jaya Pada tahun 2021 , Pasien
dengan gangguan jiwa di wilayah kerja puskesmas Bandar Jaya dari Bulan Januari –
kerja puskesmas Bandar jaya tahun 2021, Diantaranya terdapat 35 orang mengalami
dan 4 orang mengalami Harga Diri Rendah, Baru 5 orang yang sudah melakukan
Pengaruh tehnik memukul bantal pada pasien dengan Perilaku Kekerasan ini sudah di
teliti pada tahun 2015. Ada perbedaan skor pasien dengan Perilaku Kekerasan sebelum
diberikan terapi dan setelah diberikan Terapi memukul bantal, Namun nilai yang paling
signifikan yang mendekati angka sempurna adalah Pasien Perilaku Kekerasan yang sudah
diberikan terapi Memukul Bantal artinya tehnik Memukul bantal ini memiliki pengaruh
tepat, salah satunya yaitu tehnik memukul bantal, tehnik ini dilakukan supaya energi
marah yang dirasakan pasien bisa tersalurkan selain itu juga tidak merugikan banyak
pihak. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui keefektifan terapi pukul bantal
(Hastuti, 2017)
Dari Latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis akan melakukan
Laporan Tugas Akhir tentang “ penerapan strategi pelaksanaan : Pukul Bantal untuk
mengontrol pasien dengan perilaku kekerasan di wilayah kerja puskesmas Bandar jaya
tahun 2022”
3
bantal
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Sering
Juga disebut gaduh gelisah atau Amuk dimana seseorang marah berespon terhadap suatu
Perilaku kekerasaan adalah keadaan dimana seseorang pernah atau mempunyai riwayat
melakukan tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri, atau orang lain atau lingkungan baik
secara fisik atau emosional atau seksual dan verbal (Makhruzah et al., 2021)
Menurut (Muhith, 2015) , ada beberapa faktor penyebab perilaku kekerasan seperti :
1. Faktor Presdisposisi
a. Faktor Biologis
b) Teori Psikomatik
marah
6
b. Faktor Psikologis
akumulasi frustasi. Hal ini dapat terjadi apabila keinginan individu untuk
2. Faktor Presipitasi
perilaku kekerasan bagi setiap individu. Stressor yang berasal dari luar maupun dari
dalam. stressor yang berasal dari luar dapat berupa serangan fisik, kehilangan,
kematian dan lain-lain. Stressor yang berasal dari dalam dapat berupa, kehilangan
keluarga atau sahabat yang dicintai, ketakutan terhadap penyakit fisik, penyakit
dalam, dan lain-lain. Selain itu, Lingkungan yang kurang kondusif, seperti penuh
kekerasan
7
Tanda dan gejala perilaku kekerasan dapat dinilai dari ungakapan pasien dan
didukung dengan hasil observasi
Keterangan :
2. Frustasi : Individu gagal mencapai tujuan kepuasaan saaat marah dan tidak
5. Kekerasan : Perasaan marah dan bermusuhan yang kuat serta hilangnya kontrol
2.1.7 Penatalaksanaan
dengan cara medis dan non medis. Terapi medis yang dapat diberikan kepada pasien
dan Chlorpromazine 1 mg (1x1) (Barus & Siregar, 2020). Untuk terapi non medis
seperti terapi generalis, Untuk mengenal masalah perilaku kekerasan secara fisik :
Nafas dalam dan pukul bantal, minum obat yang teratur, berkomunikasi verbal
dengan baik, Spritual: Beribadah sesuai keyakinan pasien dan terapi aktivitas
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pada Tahap pengkajian aspek yang perlu
dikaji adalah faktor predisposisi, Faktor presipitasi dan perilaku yang diidentifikasi
kekerasan yaitu
hasil dari peningkatan frustasi. Tujuan yang tidak tercapai dapat menyebabkan
frustasi berkepanjangan.
(Trust) dan percaya diri (Self esteem) individu, perilaku kekerasan di usia
muda, baik korbaan kekerasan pada anak (Child Abuse) Atau mengobservasi
hasil belajar dari proses sosialisasi dari internal dan eksternal,yakni sebagai
berikut :
1. Internal
2. Eksternal
berespons terhadap marah yang sehat, adapun Faktor sosial yang dapat
status dalam perkawinan, hasil dari orang tua tunggal (single parent),
11
kelemahan, rasa percaya menurun, takut, hilang kontrol dan faktor eksternal yaitu
1. Perilaku Kekerasan
yang jelas
TUK 2 Intervensi :
a) Berikan kesempatan
Mengidentifikasi penyebab
mengungkapkan perasaan
kekerasaan
b) Bantu klien
Kriteria Hasil:
mengungkapkan perasaan
a. Klien mengungkapkan perasaanya
jengkel/ kesal
b. Mengungkapkan penyebab rasa
c) Dengarkan ungkapan
jengkel
rasa marah dan perasaan
bermusuhan klien dengan
sikap tenang.
TUK 3 Intervensi:
a) Anjurkan klien
Mengidentifikasi tanda-tanda
mengungkapkan yang di
perilaku kekerasaan
alami dan dirasakan saat
Kriteria Hasil:
jengkel/ kesal
a. Klien dapat mengungkapkan perasaan
b) Observasi tanda perilaku
saat marah
kekerasaan
b. Menyimpulkan tanda-tanda marah
c) Simpulkan bersama
yang di alami
klien tanda jengkel/ kesal
`
yang di alami klien
TUK 4 Intervensi:
Mengontrol cara fisik untuk a) Diskusikan kegiatan
mencegah perilaku kekerasaan fisik yang biasa dilakukan
Kriteria Hasil: klien
a.Klien dapat melakukan cara berespons b) Beri pujian atas kegiatan
terhadap kemarahan fisik yang biasa di lakukan
c) Diskusikan dua cara fisik
yang paling mudah di
lakukan untuk mecegah
perilaku kekerasaan yaitu :
pukul bantal dan tarik nafas
dalam
13
TUK 5 Intervensi:
Mengontrol cara sosial untuk a) Diskusikan cara bicara
mencegah perilaku kekerasaan yang baik dengan klien
Kriteria Hasil : b) Beri contoh cara
a. Klien dapat mendemostrasikan cara berbicara baik
mengontrol perilaku kekerasan c) Minta klien mengikuti
contoh cara berbicara baik
TUK 6 Intervensi:
Mengidentifikasi cara a) Bantu memilih cara yang
mengontrol perilaku kekerasaan paling tepat
Kriteria Hasil: b) Bantu mengindetifikasi
a. Klien dapat mengungkapkan perilaku manfaat cara yang telah
kekerasan yang biasa dilakukan dipilih
c) Beri informasi positif
atas keberhasilan yang di
capai dalam simulasi
TUK 7 Intervensi:
Menggunakan obat dengan a) Diskusikan dengan klien
benar (sesuai program) tentang obat (dosis obat,
Kriteria Hasil: frekuensi, efek samping)
a. Klien dapat menyebutkan obat-obat b) Berikan informasi
yang diminum dan kegunaanya tentang klien obat
b. Klien dapat minum obat sesuai
dengan program pengobatan
Menurut Ariyad (2010), tehnik latihan fisik memukul bantal adalah tehnik
yang dapat dilajukan dengn cara berolahraga untuk melatih tubuh seseorang
marah dengan cara yang tepat tanpa merugikan diri sendiri, orang lain dan
lingkungan sekitar
pada pasien dengan perilaku kekerasan dan tidak akan merugikan orang lain,
dan lingkungannya.
a) Persiapan Alat
1. Pena
2. Kertas catatan
15
3. Bantal
b) Cara Kerja
1. Fase Orientasi
a. memberi salam teraupetik dan perkenalan
b. memberikan salam,
c. mengingatkan nama perawat klien,
d. memanggil nama panggilan kesukaan klien,
e. menyampaikan tujuan interaksi,
f. melakukan validasi
g. menanyakan keadaan klien hari ini,
h. memvalidasi kontrak waktu, tempat dan topik.
2. Fase Kerja
a. Menjelaskan Cara Mengontrol Perilaku Kekerasan dengan cara
fisik yaitu Pukul Bantal
b. Melatih klien dengan cara pukul bantal untuk mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara fisik : Pukul Bantal
c. Melatih memasukkan Kegiatan Tarik nafas pukul bantaal ke
jadwal kegiatan harian
3. Fase Terminasi
a. pasien mampu memukul bantal dan meluapkan emosinya dengan
barang barang yang tidak berbahaya,
b. pasien mampu memandang lawan bicaranya dengan jelas dan baik
c. pasien juga mampu mengerti apa yang sudah dijelaskan oleh
perawat dan bisa mengulangi tehnik pukul bantal itu sendiri
bantal untuk mengontrol emosi selama 35 menit sekali pertemuan maka dapat
dilakukan evaluasi dari strategi pelaksanaan yang sudah dilakukan yaitu memukul
bantal, pasien dapat memandang lawan bicaranya dan dapat mengontrol emosinya
dengan cara memukul bantal yang tidak dapat membahayakan dirinya sendiri,orang
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Analitik berupa Studi Kasus yang
mendeskripsikan Penerapan Strategi Pelaksanaan: Pukul Bantal Pada Pasien Dengan
Perilaku Kekerasan Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Jaya Lahat Tahun 2022
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis Keperawatan pada pasien dengan
Perilaku Kekerasan
3.3.1 Perilaku Kekerasan adalah salah satu respon seseorang terhadap diri sendiri,
3.3.2 Emosi adalah Pola Reaksi Kompleks yang melibatkan elemen pengalaman,
3.3.3 Pukul Bantal Adalah salah satu cara yang efektif untuk meluapkan emosi agar
orang lain bahkan lingkungan dikarenakan tehnik pukul bantal ini tidak ada
akibat berbahaya .
Subyek dalam penelitian ini adalah dua orang pasien dengan perilaku kekerasan di
Wilayah kerja Puskesmas Bandar Jaya Lahat dengan Kriteria subyek Sebagai Berikut :
Fokus Studi dalam penelitian ini adalah cara penerapan melatih pasien dengan cara
pukul bantal untuk mengontrol emosi pada pasien dengan perilaku kekerasan yang
a) Kriteria Inklusi
Kriteria Inklusi atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang
b) Kriteria Ekslusi
Kriteria Ekslusi adalah ciri ciri anggota yang tidak diambil sebagai sample
( Notoadmojo,2018)
Studi kasus ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskemas Bandar Jaya Lahat yang
dilakukan pada Bulan Maret 2022.
20
Instrumen dan Model Pengumpulan Data yang digunakan pada penelitian adalah
berupa Wawancara secara langsung terhadap pasien yang mengalami gangguan perilaku
kekerasan dan mengobservasi perilaku pasien setelah Pemberian Penerapan Strategi
Pelaksanaan : Pukul Bantal .
A. Pengolahan Data
Data dikumpulkan dari hasil WOD ( wawancara, Observasi dan
Dokumentasi ) hasil studi di tempat pengambilan studi kasus. Hasil ditulis
dalam bentuk catatan kemudian disalin menjadi bentuk teks narasi.
B. Penyajian Data
Penyajian data akan dilakukan dengan Lembar Penilaian Kemampuan
Pasien Dengan Masalah Perilaku Kekerasan .
C. Interpretasi Data
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dikorelasi
dengan hasil hasil penelitian sebelumnya( Jurnal) dan secara teoritis dengan
perilaku kekerasan.
D. Analisa Data
Pengolahan Data ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan klien
dalam Perilaku Kekerasan .
jaminan dalam penggunaan subjek studi kasus dengan cara memberikan atau
menempatkan nama responden dan hanya menuliskan kode pada lembar studi
3. Confidentiality ( Kerahasiaan )
BAB IV
Pada BAB IV ini akan dilakukan pembahasan Penerapan Cara Pukul Bantal Terhadap
Puskesmas Bandar Jaya Lahat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2022, Yang dilaksanakan
pada tanggal 28 Maret 2022. Asuhan Keperawatan ini meliputi Pengkajian, Diagnosa
Keperawatan. Namun, dalam studi kasus ini difokuskan pada implementasi keperawatan tiap
masing-masing klien.
4.1.1 Gambaran umum Puskesmas Bandar Jaya Lahat Provinsi Sumatera Selatan
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bandar Jaya, di Jl. Kapten Zein Ali Kelurahan
Bandar Jaya Lahat memiliki luas wilayah ± 800 ha, dengan batas wilayah sebagai
berikut :
Lahat
d. Terapi Kerja
e. Terapi Kelompok/Permainan
f. Terapi Religius
a. Visi
b. Misi
Mengoptimalkan Pelayanan Kesehatan yang terstandarisasi
Meningkatkan kinerja manusia yang berkualitas
Meningkatkan Sarana dan Prasarana
Meningkatkan Penyuluhan Kesehatan di segala aspek
Menggalang kerja sama lintas sektor dan peran serta masyarakat
4.2.2 Pengkajian
Tabel 4.1
Pengkajian
Tabel 4.2
Alasan Masuk
Tabel 4.3
Tabel 4.4
4.2.4 Psikososial
Tabel 4.5
Keterangan : Keterangan :
1.Laki-Laki = 2.Laki-Laki =
2. Perempuan = 2. Perempuan =
3. Meninggal = 3. Meninggal =
4. Pasien = 4. Pasien =
5. Tinggal Serumah = ----- 5. Tinggal Serumah = -----
2. Konsep Diri
a. Gambaran Diri a. Pasien menyukai semua a. Pasien mengatakan ia
anggota tubuhnya dan tidak menyukai semua anggota
ada masalah tubuhnya dan tidak ada
masalah
e. Harga Diri e. Pasien merasa malu karena e. Pasien merasa malu ketika
dirinya beda dari yang lain mau keluar rumah
dan sering dikucilkan di dikarenakan ia beda dari
lingkungan sekitar karena yang lain
mereka takut dengannya
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti a. Pasien mengatakan orang a. Pasien mengatakan orang
yang berarti dalam hidupnya yang paling berarti di
adalah keluarganya karena hidupnya adalah kedua
mereka yang tidak pernah orangtuanya karena mereka
mengucilkannya yang mengerti pasien
dikarenakan ida beda dari yang lain dan sering kali dikucilkan di lingkungan sekitarnya,
sehingga masalah keperawatan yang muncul adalah Harga Diri Rendah (HDR)
Tabel 4.6
Tn”A” Tn” K”
lembut lantang
sendiri
kooperatif
seperti normal
benar dan jelas yang ditandai benar dan jelas yang ditandai
11. Memori 11. Pasien dapat mengingat 11. Pasien dapat mengingat
12. Tingkat Konsentrasi 12. Pasien dapat menghitung 12. Pasien dapat menghitung
dan Berhitung dengan baik dari 1 sampai dengan baik seperti 2+2= 4,
13. Kemampuan 13. Pasien dapat mengambil 13. Pasien dapat mengambil
Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa pada Tn” A” dan Tn” K” sama sama
memiliki afek emosi yang labil, tanpa gelisah, mata menatap tajam, dan keinginan memukul
orang lain , Masalah Keperawatan yang didapat adalah Resiko Perilaku Kekerasan baik
Tabel 4.7
Tn” A” Tn”K”
adiknya sendiri
Dari tabel di atas dapat digambarkan bahwa Tn “ A” dan Tn”K” Sama- sama tidak
mampu memecahkan masalahnya sendiri, sehingga masalah keperawatan yang muncul pada
Tabel 4.8
Dari tabel diatas dapat disimpulkann bahwa Tn. A dan Tn. K memiliki masalah
psikososial dan lingkungan yang sama. Tn.A dan Tn. K memiliki masalah keperawatan
4.2.8 Pengetahuan
Tabel 4.9
e. Obat-obatan e. Pasien tampak tau tentang e. Pasien tau dosis obat yang
obat harus di minum harus di minum tetapi
teratur. Pasien mengatakan dalam minum obat pasien
obatnya berwarna pink, masih dalam pengawasan
orange, dan putih. keluarganya
Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa Tn. A dan Tn. K sama-sama memiliki
masalah yaitu Koping individu inefektif yang kedepannya dapat beresiko menimbulkan
39
masalah keperawatan lainnya. Tn. A lebih memahami mengenai obat-obatan sedangkan Tn. K
Tabel 4.10
dengan frekuensi, jenis, dosis, dan w aktu yang sama dan diagnosa medis yang sama
Tabel 4.11
Setelah pengumpulan data, selanjutnya penulis menganalisa data untuk merumuskan diagnosa keperawatan dan
ditentukan prioritas masalah keperawatan. Analisa data pada Tn. A dan Tn. K sebagai berikut:
Data Subyektif (DS) : Resiko menci Perilaku Data Subyektif (DS) : Resiko Perilaku Kekerasan
Pasien mengatakan derai diri, kekerasan Pasien mengatakan sering mencederai diri
sering marah-marah orang lain, merasa gelisah, kesal dan sendiri, orang
tanpa sebab yang jelas, maupun emosi tanpa sebab sehingga lain dan
jika marah pasien sering lingkungan Ia memukul adiknya dan lingkungan
memukul Orang-Orang melempar barang barang
yang di lingkungannya yang ada di rumahnya
serta melempar lempar Data Obyektif (DO) :
barang dirumahnya 1. Tatapan Mata Pasien
Data Obyektif (DO) : Kosong
1. Tatapan mata tajam 2. Pandangan Tajam
2. Tangan Mengepal 3. Gelisah
3. Gelisah
43
Core Core
Perilaku Kekerasan Perilaku Kekerasan
Proble Proble
m m
Tabel 4.13
Diagnosa Keperawatan
Pasien Pertama Pasien Kedua
1. Perilaku kekerasan 1. Perilaku kekerasan
2. Resiko mencederai diri sendiri orang lain dan 2. Resiko mencederai diri sendiri orang lain dan lingkungan.
lingkungan.
4.2.14 Intervensi
Tabel 4.14
2. Tujuan Khusus (TUK) : Pasien 2. Pasien dapat menyebutkan dan 2. Strategi Pelaksanaan 2 ( SP 2)
dapat mengevaluasi kegiatan Mempraktekkan cara mengontrol a. Mengevaluasi kegiatan cara
sebelumnya dan dapat mem perilaku kekerasan yang dilakukan Mengontrol perilaku
praktekkan cara mengontrol sebelumnya dan pasien mampu kekerasan dengan cara dua
perilaku kekerasan dengan cara mempraktekkan cara mengntrol yaitu Pukul Bantal
dua, yaitu pukul kasur atau perilaku kekerasan dengan cara b. Masukkan dalam kegiatan
bantal dua yaitu pukul bantal harian pasien
47
Tabel 4.15
Implementasi Tn.A
O:
1. Pasien tampak menerima
kehadiran perawat
2. Pasien mau berjabat tangan
dan mengucapkan salam
3. Pasien mampu memperkenal
kan diri
A:
4. Masalah Teratasi Sebagian
1. Pasien menunjukkan sikap
mau diajak berbicara dengan
perawat
2. Pasien mampu
mengidentifikasi perilaku
kekerasan, tanda perilaku
kekerasan, dan akibat dari
perilaku kekerasan.
P:
1. Intervensi dilanjutkan
54
dengan optimal.
A:
Pasien mampu mengatasi perilaku
kekerasannya dengan cara Pukul
Bantal Tetapi belum optimal
P:
1. Pertahankan teknik komunikasi
terapeutik
2. Motivasi dan bimbing pasien
dalam mengontrol perilaku
kekerasan
3. Anjurkan pasien untuk selalu
mengontrol perilaku kekerasan
dengan cara memukul bantal
ketika lagi emosi.
56
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan Kesenjangan Antara Penerapan Cara Pukul Bantal untuk mengontrol
Pada BAB V ini penulis akan membahas tentang hal hal yang mengalami kesenjangan
yang ditemukan dalam memberi Latihan Fisik: Pukul Bantal untuk Mengontrol Emosi pada
pasien dengan Perilaku Kekerasan Di Puskesmas Bandar Jaya Lahat Dilaksanakan dari
5.2 Penerapan Cara Pukul Bantal untuk Mengontrol Emosi Pada Pasien dengan
Perilaku Kekerasan
Penerapan yang digunakan adalah setelah dilakukan intervensi, klien dan penulis bisa
penerapan cara pukul bantal pada pasien yang dilakukan oleh pasien kurang optimal dan
perlu di latih lagi selama 3 hari Tersebut. Intervensi yang dilakukan pada klien adalah
Cara mengontrol Perilaku Kekerasan yang Efektif adalah Pukul Bantal untuk
resiko melakukan menciderai diri sendiri atau orang lain dikarenakan status emosi
59
pasien, maka perlu dilakukaan terapi yang berguna untuk menyalurkan energi yang
konstruktif dengan cara fisik, salah satunya adalah tehnik memukul Bantal
( Keliat,2012). Tehnik ini digunakan agar energi marah yang dialami oleh pasien
dapat tersalurkan dengan baik sehingga tidak menciderai diri dengan orang lain .
Diperkuat lagi oleh penelitian dari Siri Makhruza, dkk (2021) berdasarkan
hasil yang diperoleh terhadap 23 Responden Laki-Laki dengan rentang umur 26-35
teori dan praktek untuk mencapai tujuan intervensi yaitu pasien mampu menerapkan
Dalam studi kasus ini penulis menemui hambatan sehingga menjadi keterbatsan
dalam penyusunan studi kasus ini. Beberapa Keterbatsan ini adalah :
BAB VI
6.1 Kesimpulan
cara Pukul Bantal pada Tn.A dan Tn. K dengan masalah Perilaku kekerasan di wilayah kerja
Puskesmas Banadar Jaya Lahat yang dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2022 sampai
dengan 30 Maret 2022, Penulis menyimpulkan bahwa penulis mampu mencapai tujuan
khusus yaitu pemberian pelatihan cara pukul bantal untuk mengontrol emosi pada pasien
dengan Perilaku Kekerasan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari berturut-
turut . Tn.A dan Tn. K mampu menerapkan strategi Pelaksanaan Pukul bantal yang sudah
diajarkan. Semua kriteria Hasil evaluasi sudah sesuai, sebagian masalah sudah teratasi
6.2 Saran
1. Bagi Pasien/Keluarga
pada maslaah ini, dengan melaksanakan intervensi keperwatan Penerapan Cara Pukul
Diharapkan dapat melakukan Penerapan Cara Pukul Bantal ini sesuai dengan Standar
penyembuhan Klien.
62
DAFTAR PUSTAKA
Muhith, A. 2015. Pendidikan Keperawatan Jiwa Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Cv Andi
Offset
Barus, N. S., & Siregar, D. (2020). Literature Review: the Effectiveness of Classic Music
Therapy Towards Auditory Hallucination in Schizophrenia Patient [Kajian Literatur:
Efektivitas Terapi Musik Klasik Terhadap Halusinasi Pendengaran Pada Pasien
Skizofernia]. Nursing Current Jurnal Keperawatan, 7(2), 48.
https://doi.org/10.19166/nc.v7i2.2313
Sutejo. (2017). Keperawatan Kesehatan Jiwa; Prinsip dan Praktik Asuhan Keperawatan Jiwa.
Yogyakarta : Pustaka Baru Press
https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/InfoDatin-
Kesehatan-Jiwa.pdf ( Diakses Pada Tanggal 4 Januari 2022 )
http://www.pusat3.litbang.kemkes.go.id/dwn.php?file=LAPORAN%20RISKESDAS%20SU
MSEL%202018.pdf (Diakses Pada Tanggal 4 Januari 2022 )
63
N
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN LAHAT
Jl. SrikatonNo. 81 Lk. III Pagar Agung Lahat Provinsi Sumatra Selatan.
Telepon.(0731) 324257 Faximile 321654
Saya yang bertanda tangan dibawah ini ,dengan ini mengajukan Judul
Karya TulisIlmiah (KTI):
Nama : Amelia Putri
NIM : PO.71.20.5.19.002
Tingkat : III.A
Pembimbing I : A.Gani, S.Pd, SKM, S.Kep, M.Kes
JUDUL Keterangan
“Penerapan Strategi Pelaksanaan: Pukul Bantal Untuk Mengontrol
Pasien Dengan Perilaku Kekerasan Di Wilayah Puskesmas Bandar
ACC
Jaya Lahat Tahun 2022 “
Mengetahui
A.Gani, S.Pd, SKM, S.Kep, M.Kes Sri Martini, S.Pd, S.Kp, M.Kes
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN LAHAT
Jl. SrikatonNo. 81 Lk. III Pagar Agung Lahat Provinsi Sumatra Selatan.
Telepon.(0731) 324257 Faximile 321654
LEMBAR KONSULTASI
REKOMENDASI PARAF
NO TANGGAL MATERI
PEMBIMBING PENDAMBING
1. 30 Desember 2021 Konsul Judul ACC
2. 10 Januari 2022 Konsul BAB I ACC
14 Januari 2022 Konsul BABI-III Perbaikan Analisa
3.
Data
4. 25 Januari 2022 Konsul BAB I-III Perbaikan Daftar
Pustaka
5. 27 Januari 2022 Revisi BAB I-III ACC
6. 17 Mei 2022 Konsul BAB IV Perbaikan Grafik data
7. 18 Mei 2022 Revisi BAB IV ACC
8. 19 Mei 2022 Konsul BAB V-VI Perbaikan Kesimpulan
9. 20 Mei 2022 Revisi BAB V-VI ACC
Mengetahui,
Ketua Prodi DIII Keperawatan Lahat
H. A.Gani,S.P.d.SKM.S.Kep.M.Kes
NIP .196609041989031003
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) CARA MEMUKUL
BANTAL PADA PSIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN
Pengertian Pukul Bantal adalah salah satu cara untuk mengontrol kemarahan sehingga
klien dengan Perilaku Kekerasan dapat menyalurkan emosinya pada tempat
yang benar
Tujuan 1. Klien mampu Mengontrol Kemarahan
2. Klien mampu Menyalurkan Emosi
3. Klien tidak melakukan Perilaku Kekerasan
Kebijakan Pasien dengan Perilaku Kekerasan
Petugas Perawat
Peralatan 1. Bantal dari bahan yang lembut
Prosedur A. Fase Orientasi
Pelaksanaan 1. Memberi salam Teraupetik dan Perkenalan
2. Evaluasi Perasaan/Masalah/Keluhan Utama
3. Validasi Kemampuan Klien
4. Kontrak Waktu dan Tempat
5. Topik/Tindakan yang akan Dilakukan
6. Tujuan Pertemuan
B. Fase Kerja
1. Mengidentifikasi tanda dan gejala, Penyebab dan akibat perilaku
kekerasan
2. Menjelaskan Cara mengontorl Perilaku kekerasan dengan, Cara
Fisik 2 : Pukul Bantal
3. Melatih Klien cara mngontrol perilaku kekerasan dengan cara
fisik 2 : Pukul Bantal
4. Melatih memasukkan kegiatan pukul bantal ke dalam jadwal
kegiatan harian
C. Fase Terminasi
1. Evaluasi Perasaan ( Subjektif )
- Pasien mengatakan pasien lebih lega
- Ekspresi muka pasien tampak bersahabat
2. Evaluasi Kemampuan Klien ( Objektif )
3. Rencana Latihan Klien
- Latihan Pukul Bantal 2x/hari
- Latihan dilakukan selama 30 detik/pertemuan
INFORMED CONSENT
manfaat penelitian ini, maka saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :.Arjuna
Umur : 25 Kahun
dalam penelitian yang dilakukan oleh saudari Amelia Putri , selaku mahasiswa D
Wilayah Puskesmas Bandar Jaya Tahun 2022“, dengan sukarela dan tanpa
Penelitian ini tidak akan merugikan saya ataupun berakibat buruk bagi saya
dan keluarga saya, maka jawaban yang saya berikan adalah yang sebenar-
benarnya.
sebagaimana mestinya.
manfaat penelitian ini, maka saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Umur : 27 tahun
dalam penelitian yang dilakukan oleh saudari Amelia Putri, selaku mahasiswa D
Wilayah Puskesmas Bandar Jaya Tahun 2022 “, dengan sukarela dan tanpa
Penelitian ini tidak akan merugikan saya ataupun berakibat buruk bagi saya
dan keluarga saya, maka jawaban yang saya berikan adalah yang sebenar-
benarnya.
sebagaimana mestinya.
(.......................................)
LAMPIRAN FORMAT PENGKAJIIAN PROSES
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Inisial : (L/P) Tanggal Pengkajian :
Umur : RM No. :
Alamat :
Pekerjaan :
Informan :
Tindakan kriminal
Jelaskan No. 1,2,3 :
Masalah Keperawatan :_
Masalah Keperawatan : _
Masalah Keperawatan : _
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : N: S: p:
2. Ukur : TB : BB :
3. Keluhan fisik : ya tidak
Jelaskan : Masalah Keperawatan : _
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
2. Konsep diri
a. Gambaran diri :
b. Identitas diri :
c. Peran :
d. Ideal diri :
e. Harga diri :
Masalah Keperawatan : _
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti :
b. Peran serta dalam lingkungan kelompok / masyarakat :
Masalah Keperawatan : _
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
b. Kegiatan ibadah :
Masalah Keperawatan :
1. Penampilan
tidak rapi penggunaan pakaia tidak sesuai
cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan:
Masalah keperawatan :
2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai
pembicaraan Jelaskan:
Masalah keperawatan :
3. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Komplusif
Jelaskan: Masalah keperawatan :
4. Alam perasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan: Masalah
keperawatan :
5. Afek
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai Jelaskan:
Masalah keperawatan :
7. Persepsi
Pendengaran penglihatan perabaan
Pengecapan penghidu
Jelaskan:
Masalah keperawatan :_
8. Proses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Flight of idea blocking Pergaulan pembicaraan/Persevarasi
Jelaskan:
Masalah keperawatan :
9. Isi Pikir
obsesi fobia hipokondria
depresonalisasi ide yang terkait pikiran magis
waham
agama somatik kebesaran curiga
nihilistic sisip pikir siap pikir kontrol pikir
Jelaskan: Masalah keperawatan :
11. Memori
gangguan daya ingat jangka panjang
gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini
konfabulasi
Jelaskan: Masalah keperawatan :
Masalah Keperawatan :_
ANALISA DATA
No. DATA MASALAH
Subjektif :
Objektif :
Subjektif :
Objektif :
Subjektif :
Objektif :