Bab 2
Bab 2
Bab 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kulit
2.1.1 Definisi Kulit
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh manusia yang merupakan organ
terbesar dan terluas pada tubuh manusia, 16% dari berat tubuh manusia adalah
kulit. Kulit dikatakan normal dan baik jika permukaan kulit mengandung 10% air.
Kulit memiliki banyak fungsi penting sebagai pertahan tubuh manusia dari elemen
yang berasal dari luar tubuh, dan juga dapat melindungi tubuh dari paparan sinar
ultraviolet, dan mengatur suhu tubuh (Sayogo, 2017).
Kulit dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan kadar air dan minyak didalam
kulit manusia, yaitu : kulit kering, kulit normal, dan kulit berminyak. Pertama
kulit kering disebut kulit kering dikarenakan kandungan air dan minyaknya yang
rendah. Selanjutnya disebut kulit normal karena kandungan airnya dan minyaknya
rendah sampai normal. Yang terakhir disebut kulit kering karena kandungan air
dan minyaknya tinggi. Pada dunia kosmetika dikenal dengan sebutan kulit
kombinasi atau daerah T yaitu terdiri dari : dahi, hidung, dan dagu (Sari &
Setyowati, 2014).
2.1.2 Strutur Kulit
Fungsi spesifik dari kulit tergantung pada sifat epidermis. Kulit terdiri dari
2 lapisan yaitu bagian superfisial yang tipis yang disebut epidermis dimana
epidermis merupakan lapisan terluar, aksesoris-aksesorisnya seperti : rambut,
kuku, kelenjar, sebasea dan kelenjar keringat yang berasal dari lapisan ektoderm
embrio. Dan dermis yang berasal dari mesoderm (Robin & Brown, 2005).
2.1.2.1 Epidermis
Epidermis adalah epitel gepeng atau skuamosa berlapis dengan beberapa
lapisan yang dapat terlihat jelas. Jenis sel utama adalah keratinosit. Keratinosit
adalah hasil dari pembelahan sel pada lapisan epidermis yang paling dalam
stratum basale atau lapisan basal, tumbuh terus kearah permukaan kulit. Ketika
bergerak keatas keratinosit mengalami proses diferensiasi terminal yang
membentuk sel-sel pada lappisan permukaan atau disebut juga stratum korneum
(Robin & Brown, 2005).
8
9
2.1.2.2 Dermis
Dermis merupakan lapisan jaringan yang berada dibawah epidermis, dan
dermis merupakan lapisan terbesar dari kulit manusia. Dermis dan epidermis
selalu saling mengikat dimana melalui penonjolan pada epidermis ke bawah (Rete
ridge) dan penonjolan dermis ke atas (Dermal papillae). Garmbar paling utama
dari dermis adalah anyaman serat yang saling mengikat, yang sebagian besarnya
adalah kolagen dan sebagianya lagi adalah serat elastin. Dari serat-serat inilah
yang membuat dermis sangat kuat dan elastis. Serat-serat dari elastin dan kolagen
merupakan protein yang terbenam pada substansi dasar yang tediri dari
mukopolisakarida (Glikosaminoglikan). Elemen seluler utama dari dermis adalah
fibroblast, sel mast, dan makrofag. Fibroblast membentuk matriks jaringan pada
dermis, sel mast adalah sel penghasil sekret yang khusus dan terdapat pada
seluruh dermis tetapi lebih banyak terdapat di sekitar pembuluh darah dan di
asesoris dermis. Dalam sel mast mengandung granula-granula yang kandunganya
mencakup mediator-mediator seperti : prostaglandin, histamine, leukotrein dan
juga factor-faktor kematoksis eosinofil dan neutrofil. Dan makrofag adalah sel
fagositik yang berasal dari sumsum tulang yang berperan sebagai pengumpul
debris sel kotoran dan bahan estraseluler. Di bawah dermis terdapat lapisan lemak
subkutan yang dapat memisahkan kulit dengan fascia dan juga otot yang ada
dibawahnya (Robin & Brown, 2005).
masuk dalam persyaratan yang telah dibuat. Tidak hanya sebagai bahan pangan,
susu juga dapat digunakan sebagai kosmetik dengan difermentasi terlebih dahulu
agar tidak cepat rusak (Navyanti & Adriyani, 2015).
Kefir merupakan salah satu jenis susu hasil fermentasi yang ketika dibuat
menggunakan starter granula kefir. Kekentalan kefir seperti krim dan mempunyai
rasa yang asam dan beralkohol. Pembuatanya dilakukan dengan kultur kefir atau
kefir grain yaitu koloni bakteri yang besimbiotik bersama dengan unsur lain
sehingga membentuk jaringan padat yang terdiri dari bakteri asam laktat. Kefir
memiliki banyak manfaat untuk kulit manusia, kefir memiliki kandungan sulfur
yang memiliki aktivitas penghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium
acne, dan dapat membuat sel kulit mati terlepas. Selain itu pada lemaknya dapat
bermanfaat untuk melembabkan dan mengencangkan. Kandungan asam laktat
atau asam alfa hidroksi (AHA) dalam kefir dengan rentang 0,8% - 1,1% ini dapat
membantu dalam mencegah dan mengurangi jumlah lesi jerawat. Dan pada kefir
juga terdapat alkohol atau etanol dimana kandungan ini seperti astringen yang
bersifat mengeringkan, menyegarkan dan membunuh bakteri. kefir juga
mengandung senyawa aktif polisakarida, peptidan dan asam organik yang efektif
untuk menghambat kerja dari enzim pada saat proses pembentukan pigmen kulit
(melanin). Dan sangat efektif untuk mencegah keruskan kulit, dan dapat
mengobati jerawat dengan mengaplikasikan kefir sebagai masker (Dewi et al.,
2018).
2.5 Kosmetik
2.5.1 Definisi Kosmetik
Kosmetik adalah suatu bahan yang digunakan untuk mempercantik diri,
dahulu kosmetik dibuat dari bahan-bahan alami disekitar manusia, tetapi sekarang
dibuat juga dari bahan buatan kimia yang dapat menambah kecantikan seseorang.
Kosmetik modern adalah kosmetik yang telah dibuat dengan diproduksi oleh di
industri dan telah dilakukan formulasi di laboratorium. Di buat dari bahan-bahan
kimia untuk menambah kecantikan dan juga mengandung bahan-bahan pengawet
untuk mengawetkan kosmetik tersebut (Destria & Dina, 2019).
Tidak dapat dipungkiri bahwa produk kosmetik sekarang sangat
dibutuhkan oleh manusia, tidak hanya perempuan melainkan juga dengan laki-laki
16
dan dari berbagai usia. Penggunaan kosmetik dapat dilakukan berulang setiap hari
dan pada seluruh tubuh manusia, sehingga penggunaan kosmetik tetap harus
terdapat persyaratan aman untuk dipakai (Iswari & Fatma, 2007).
2.5.2 Kegunaan Kosmetik
Kegunaan kosmetik menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI, Menurut
kegunaan bagi kulit, Kosmetik perawatan kulit (skin care cosmetic) :
1. Kosmetik untuk membersihkan kulit (cleanser) : cleansing cream, penyegar
kulit (freshener), sabun, cleansing milk
2. Kosmetik untuk melembabkan kulit (Moisturizer) : night cream, day cream, dll
3. Kosmetik pelindung kulit : Sunscreen foundation, sun block cream/lotion,
sunscreen cream
4. Kosmetik untuk mengamplas kulit atau menipiskan kulit : scrub cream yang
berisi butiran-butiran yang dapat menghaluskan kulit wajah (Iswari & Fatma,
2007).
2.6 Masker Gel Peel-off
Seiring dengan bertambahnya usia, kulit manusia akan mengalami proses
penuaan. Banyak faktor yang membuat cepat proses penuaan seperti terpapar sinar
matahari. Proses kerusakan kulit ditandai dengan munculnya keriput, noda hitam,
dan lain-lain. Salah satu solusi terbaik untuk hal tersebut adalah dengan
menggunakan masker. Ada beberapa macam tipe masker wajah, diantaranya :
Sheet mask, masker bilas, masker gel pell-off dan masker hidrogel (Kusumawati
& Cahyono, 2019).kusu
Jenis masker yang sangat mudah untuk diaplikasikan adalah masker gel
peel-off karena pengaplikasianya yang mudah yaitu langsung dioleskan ke wajah
dan di tunggu beberapa menit, setelah kering dapat langsung dikelupas. Masker
gel peel-off memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan masker lainya
yaitu sediaannya yang berbentuk gel yang sejuk dapat memberikan efek relaksasi
dan mampu membersihkan wajah secara maksimal, mengecilkan pori-pori,
melemaskan otot, melembabkan dan penggunaan masker gel peel-off ini
diharapan dapat mencerahkan kulit wajah (Muflihunna et al., 2019).
17
dapat mengikat air. Propilen glikol dapat disimpan pada suhu dingin, stabil dalam
kondisi tertutup baik wadah, tetapi pada suhu tinggi, di tempat terbuka (Rowe et
al., 2015).
Karakteristik dari propil paraben sendiri yaitu kristal putih, tidak berbau, dan tidak
memiliki rasa. Propil paraben disimpan di dalam wadah tertutup baik, tempat
yang kering dan sejuk (Rowe et al., 2015).
produk seperti pH, kadar zat aktif, bau, warna, berat jenis, dan lainya sehingga
dapat menentukan waktu kadaluarsa yang sebenarnya. Pada sediaan kosmetik
lebih ditunjukkan pada kemampuan produk tersebut untuk mempertahankan sifat
karakteristik pada sediaan kosmetik tersebut dari awal dibuat hingga batasan
penggunaan dan penyimpanan, uji stabilitas biasanya dilakukan untuk produk-
produk yang baru dibuat (Rismana, Kusumaningrum, Rosidah, & Yulianti, 2013).
Berdasarkan lama penyimpanannya, uji stabilitas dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Uji stabilitas jangka pendek (dipercepat). Pada uji stabilitas dipercepat
penelitiannya dilakukan selam 6 bulan dengan kondisi ekstrim yaitu
suhu 40±20oC.
2. Uji stabilitas panjang (real time). Pada uji stabilitas real time penelitianya
dilakukan sampai dengan waktu kadaluwarsa produk yang terter pada
kemasan (Rismana, Kusumaningrum, Rosidah, Nizar, & Yulianti., 2013).