Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Baladah Sumarah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Baladah Sumarah

#Suara dentuman gendang


(Berdiri) Dewan hakim yang terhormat…… 3x
Perkenankan saya meralat ucapan jaksa……

(Duduk) Nama saya Sumarah…. Menjadi budak, buruh dan babu sudah menjadi pilihan hidup
saya….
Bertahun-tahun saya menjilati kaki orang, merangkak dan hidup dibawah kaki orang….
Bertahun-tahun…. Saya tahan mulut saya, saya lipat lidah saya agar tidak bicara. Karena bicara
adalah bencana bagi perut saya, perut si mboh, dan bencana pula bagi para majikan!

(Berdiri memohon) Jadi tolong dewan hakim yang terhormat, kali ini, izinkan saya mendongak
dan membuka suara jangan ditanya dan jangan dipotong, kalau waktunya berhenti saya akan
diam…. Saya akan diam…. Selamanya….

#Tidak ada suara apapun


Sejak kecil, saya tidak pernah berani mendongakkan wajah saya…. Apalagi di karang sari, desa
tempat saya dilahirkan….

#Suara dentuman gendang


Pak kasirin guru madrasah saya pernah menerangkan…..(Cosplay bapak2) pembunuhan para
jendral itu, dilakukan oleh sekelompok orang yang sangat keji, yang tergabung dalam organisasi
P..K..I.. PKI itu benar-benar biadab, untuk itu dihapus dan dilarang berkembang lagi…. Seluruh
antek PKI dihukum….

(Cosplay emak gibah) Heh bapaknya si sumarah itu kan PKI…. Iyo toh?.... Iyo…. Dulu itu
bapaknya sumarah diciduk oleh PKI, makanya jangan dekat-dekat sama si sumarah…. Nanti
kenak ciduk, kenak tangkap….

#Suara dentuman gendang


(Jadi sumarah berdiri dikursi) Kata siapa bapak saya PKI?!.. Kata siapa Suliman PKI?!.. Bapak
saya bukan PKI!!!2X. Bener kata si mboh, seharusnya bapak itu gak usah nderes kelapa, gak
usah jadi kusir andong, gak usah nyetor gula ke den wasto! Lihat!!!.... Lihat akibatnya, bapak
saya jadi ikut-ikutan diciduk setelah den wasto diseret oleh tentara!!

(Turun berdiri) Pak hakim! Kalau memang bapak saya bersalah, lantas apa iya saya, si mbah, si
mboh harus menanggung dosa itu selamanya? Dikucilkan…. Dirampas hak-haknya… selalu
terdepak di negri sendiri!...

(Jalan kedepan kursi) Suatu hari, saya bekerja bersama juragan beras, dia bernama bujurwati….
Dari bekerja dijuragan beras itu, saya berkenalan dengan seorang lelaki…. Yang kemudian saya
jatuh cinta padanya….#Lagu cinta (Cosplay orang jatuh cinta) Namanya mas edi, dia seorang
tentara. Cinta saya kemudian bersemi manakala saya tau jika ternyata mas edi juga menaruh
hati kepada saya…. Rasanya hati saya melambung tinggi sekali….

#Suara dentuman gendang


Tapi untuk kemudian, saya kembali terdepak dan jatuh kejurang yang curam…. Saya tak bisa
bersama mas edi, saya tak bisa menikah dengan mas edi. Mas edi mundur teratur setelah
mengetahui sejarah keluarga saya. Sebagai seorang tentara haram hukumnya jika memiliki istri
seperti saya.. rasanya.. rasanya saya ingin lari.. saya ingin lari dimana bayangan bapak tidak lagi
menguntit hidup saya!....

(Duduk lipat kaki) Akhirnya... akhirnya melalui perantara seorang calo, saya mendaftar sebagai
TKW, segala syarat saya penuhi… mulai dari biaya di kelurahan!, depnaker!, kantor imigrasi!,
biro tenaga kerja!, dan segala tetek bengkek lainnya... yang ternyata, begitu panjang sekali!...

(Berdiri dikursi) Akhirnya… jadilah saya, sumarah binti suliman.. seorang TKW dengan predikat
name tertinggi, jadi budak di negri orang…. (Turun dan bersiap untuk mengitari kursi)
Kosinus tangen diferensial jadi mesin cuci… Archimedes jadi teori untuk menyetrika baju…
Dikotil Monokotil jadi irama kain pel… Teori pidato jadi omelan para majikan (berhenti dan
berdiri)

Kemana?... Mana ceritanyapak kasirin? Tentang pribadi bangsa Indonesia yang adil luhur,
ramah tamah, gotong royong, kekeluargaan?!!!!! Mana??!!!! Ternyata segalanya hanya bisa
dibeli dengan uang, segalanya hanya bisa dibeli dengan uang….

(Duduk dikursi) Pak Hakim yang terhormat, saya piker dengan menjadi seorang TKW hidup saya
bisa berubah, saya piker dengan menjadi TKW saya bisa bermetamorfosa dari ulat menjadi
kupu-kupu yang indah…. Tapi ternyata pak Hakim!,,… Ternyata…. (lantang dan menangis)
Sumarah tetap saja kandas!!!.... Dibalik jubah2 majikan saya, dibalik cadar2 hitam majikan saya,
saya disiksa, gaji saya setahun hilang!.. Dan saya pak hakim… Saya… Saya diperkosa…Saya
Diperkosa….

(masih duduk) tapi pak hakim, saya harus berani mendongakkan kepala saya, meludahi muka
orang yang merendahkan saya, mengambil pisau untuk kemudian saya menghunuskan mata
pisau ke jantung hatinya!!!.... (ketakutan sedikit) Majikan itu pak hakim…. Saya bunuh….

(Berdiri merapikan jilbab) Dewan hakim yang terhormat… Inilah saya… Nama saya sumarah…
saya… saya siap mati…………….. (menunduk)

Anda mungkin juga menyukai