Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

LAPORAN PENDAHULUAN Pna

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

“PIELONEFRITIS”

OLEH :

JEALFIE A L SOKOY

P07120119016

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
T/A 2022/2023
1. PENGERTIAN
Pielone ditanai dengan fritis (pyelonephritis) adalah infeksi pada salah satu atau kedua ginjal
yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Kondisi ini merupakan salah satu jenis infeksi
saluran kemih.
Tugas utama organ ginjal adalah membuang limbah dan mengambil air tambahan dari darah.
Ginjal adalah bagian dari saluran kemih Anda, yang membuat limbah cair (urine) dan
mengeluarkannya dari tubuh.
Bakteri dan virus biasanya mencapai kandung kemih melalui uretra, yaitu saluran yang
mengeluarkan urine dari kandung kemih hingga keluar dari tubuh. Hal ini dapat
menyebabkan infeksi yang memengaruhi fungsi ginjal hingga memicu pielonefritis. Infeksi
ginjal dan infeksi kandung kemih adalah kondisi yang mirip. Namun, pielonefritis jarang
ditemukan dibanding infeksi saluran urine. Walaupun demikian, kondisi ini cukup serius.
Pasalnya, infeksi yang merusak ginjal dapat menyebabkan pielonefritis kronis hingga
berujung gagal ginjal.

2. TANDA-TANDA & GEJALA

Fase awal dari pielonefritis biasanya tidak menunjukan gejala. Gejala yang paling umum
adalah demam dan sakit pinggang. Gejala infeksi ginjal adalah:

 Menggigil
 Sering buang air kecil
 Mual
 Rasa sakit ketika buang air kecil
 Urine terlihat keruh dan berbau tidak enak
 Rasa sakit pada tulang rusuk atau panggul
 Mendadak ingin buang air kecil
 Darah dalam urine (hematuria)
 Sakit perut
 Munta
3. FAKTOR-FAKTOR RISIKO

Pada umumnya, bakteri akan keluar dari tubuh lewat urine. Namun, beberapa kondisi
kesehatan tertentu bisa meningkatkan risiko infeksi ginjal. Apa saja masalah kesehatan
berpotensi menginfeksi ginjal?

 Jenis kelamin, gejala infeksi ginjal pada wanita lebih sering terjadi karena uretranya lebih
pendek.
 Gangguan pada saluran urine yang memperlambat aliran urine akibat kelainan bentuk saluran
kemih.

 Pembesaran prostat yang menekan uretra.

 Fungsi sistem imun yang berubah akibat penyakit tertentu, seperti HIV dan kanker.

 Kehamilan karena rahim membesar dan dapat menekan ureter dan mengurangi aliran urine.

 Penggunaan kateter urine dalam jangka panjang.


 Diabetes mellitus yang tidak ditangani dengan baik.

 Penggunaan obat-obatan tertentu yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

 Vesicoureteral reflux, kondisi ketika aliran urine kembali ke ginjal.

Tidak mempunyai faktor risiko ternyata tidak menjamin seseorang tidak terkena pielonefritis.
Oleh sebab itu, berkonsultasi dengan dokter adalah jalan terbaik agar menemukan solusi yang
tepat untuk Anda.

4. PENGOBATAN

Kebanyakan pasien yang menderita infeksi ginjal bisa sembuh total, asalkan mendapatkan
penanganan yang tepat. Berikut ini beberapa cara yang dilakukan oleh dokter untuk
mengobati pielonefritis.

a Antibiotik

Umumnya, pasien pielonefritis akan dibawa ke rumah sakit dan diberikan antibiotik yang
dimasukkan lewat vena. Jika gejala sudah membaik, dokter akan meresepkan antibiotik yang
dikonsumsi lewat mulut selama 3 minggu.
Setelah itu, dokter juga akan menganjurkan untuk menjalani pengulangan kultur urine. Hal
ini bertujuan untuk memastikan apakah infeksi sudah sembuh atau belum. Jika masih ada,
Anda mungkin perlu minum antibiotik lagi.

b Rawat inap di rumah sakit

Jika infeksi ginjal sudah semakin parah, dokter mungkin akan merekomendasikan Anda
untuk rawat inap di rumah sakit. Perawatan di rumah sakit ini juga termasuk antibiotik dan
cairan yang dimasukkan lewat vena di lengan Anda.

Obat infeksi saluran kencing yang kambuh juga diatasi dengan antibiotik dengan dosis
rendah. Obat ini akan diberikan setiap hari selama beberapa minggu untuk mencegah infeksi.
Berapa lama Anda dirawat di rumah sakit akan tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
Selain kedua jenis perawatan di atas, pasien pielonefritis akibat batu ginjal mungkin akan
melakukan terapi ESWL, laser, atau pembedahan. Operasi ini dilakukan agar batu yang
menyumbat saluran urine dapat dikeluarkan.

5. PEMERIKSAAN DIANGNOSTIK

 Urinalisis, yaitu pengujian sampel urine untuk memeriksa sel darah putih dan jumlah
bakteri.

 Kultur urine, yaitu pemeriksaan bakteri dalam urine untuk menentukan penggunaan
antibiotik.

 Kultur darah, yaitu pengujian bakteri apakah telah menyebar ke darah atau tidak.

 CT scan untuk mendeteksi masalah dan penyumbatan saluran.

 Ultrasonografi ginjal untuk memperlihatkan apakah ada benda yang menghalangi


saluran kemih.

 Voiding cystourethrogram (VCUG), rontgen pendeteksi masalah pada uretra dan


kandung kemih.

 Uji dubur digital (untuk pria), pemeriksaan fisik untuk mendeteksi pembengkakan
prostat.

 Dimercaptosuccin acid scintigraphy (DMSA), pengujian fungsi ginjal dengan


radioaktif.
 Selain untuk mendeteksi infeksi bakteri pada ginjal, pemeriksaan di atas juga
bertujuan untuk mencari tahu masalah yang dapat menyebabkan pielonefritis. Sebagai
contoh, penyakit ini dapat disebabkan oleh batu ginjal dan cacat lahir.
Kedua kondisi kesehatan tersebut dapat diobati untuk mencegah infeksi pada masa depan.
Jika diagnosis dokter sudah jelas, Anda akan lebih mudah memilih jenis perawatan

6. PATHWAY

Penyebab (bakteri)

Masuk saluran kemih Masuk saluran darah

Adanya abstruksi ginjal

Aliran balik ginjal


oleh bakteri

Peradangan/infeksi ginjal

Nyeri akut hematuria demam


a

Perubahan kenyamanan Kurang pengetahuan hipertermi

Ganguan pola tidur ansietas


7. DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan Dengan agen pincidera (Neoplasma) ditandai dengan mengeluh
nyeri, tampak meringis
2. Hipertermi)berhubungan dengan proses penyakit ditanai dengan suhu tubuh diatas
nilai normal
3. ganguan pola tidur berhubungan dengan Kurang control tidur ditanai dengan
Mengeluh sulit tidur, mengeluh sering terjaga

8. INTERVENSI KEPERAWATAN

no DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI (SIKI)


KEPERAWATAN (SLKI)
(SDKI)
1 Nyeri akut luaran, Tingkat nyeri Intervensi utama:
(D.0077) (L.08066) Tujuan setelah kenajemen nyeri (L.08239)
berhubungan dilakuakan intervensi Observasi:
Dengan agen keperawatan selama -IdentifikasiLokasi,karakteristik,
pincidera 1x24jam,diharapkan tingkat durasi, frekuensi,kualitas, intesitan
(Neoplasma) nyeri menurun dengan kriteria nyeri.
ditandai dengan hasil  Identifikasi skala nyeri
mengeluh nyeri,  keluhan nyeri menurun  Identifikasi respon nyeri
tampak meringis (5) non verbal
 meringis menurun(5)  Identifikasi faktor yang
 kesulitan tidur Memperberat dan
menurun (5) memperingan nyeri
Terapeutik :
 Berikan teknis
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis, terapi
musik,hipnosis,terapi
pijat,compres
hangat/dingin
Edukasi:
 Jelaskan penyebab, periode
dan pemicu nyeri
 Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat.
 Anjurkan teknik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian analgetik.
2 Hipertermi luaran, term regulasi (L.14134) Intervensi
(D.0130) Tujuan setelah dilakuakan regulasi temperatur (I.14578)
berhubungan intervensi keperawatan selama Observasi
dengan proses 1x24jam,diharapkan  Monitor an catat tanadan
penyakit ditanai termoregulasi membaik gejala hipotermia atau
dengan suhu dengan kriteria hasil hipertermia
tubuh diatas nilai  suhu tubuh membaik  Monitor warna dan suhu
normal (5) kulit
 suhu kulit membaik (5) Terapeutik
 Tingkatkan asupan cairan
dan nutrisi yang adekuat
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
antipiretik

3 Ganguan pola luaran, pola tudur (L 05045) Dukungan Tidur (I.05174)


tidur (D.0055) Tujuan setelah dilakuakan
b/d Kurang Observasi
intervensi keperawatan selama
control tidur d/d 1x24jam,diharapkan pola tidur  Identifikasi pola aktivitas
Mengeluh sulit membaik dengan kriteria hasil dan tidur
tidur,  Keluhan sulit tidur  Identifikasi faktor
Mengeluh sering menurun (5) pengganggu tidur (fisik
terjaga  Keluhan sering terjaga dan/atau psikologis)
menurun (5)  Identifikasi makanan dan
 Keluhan tidak puas minuman yang
tidur menurun(5) mengganggu tidur (mis:
 Keluhan pola tidur kopi, teh, alcohol, makan
berubah menurun(5) mendekati waktu tidur,
 Keluhan istirahat tidak minum banyak air sebelum
cukup menurun(5) tidur)
 Identifikasi obat tidur yang
dikonsumsi
Terapeutik

 Modifikasi lingkungan
(mis: pencahayaan,
kebisingan, suhu, matras,
dan tempat tidur)
 Batasi waktu tidur siang,
jika perlu
 Fasilitasi menghilangkan
stress sebelum tidur
 Tetapkan jadwal tidur rutin
 Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
(mis: pijat, pengaturan
posisi, terapi akupresur)
 Sesuaikan jadwal
pemberian obat dan/atau
Tindakan untuk menunjang
siklus tidur-terjaga
Edukasi
 Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
 Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
 Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
 Anjurkan penggunaan obat
tidur yang tidak
mengandung supresor
terhadap tidur REM
 Ajarkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur (mis:
psikologis, gaya hidup,
sering berubah shift
bekerja)
 Ajarkan relaksasi otot
autogenic atau cara
nonfarmakologi lainnya

Anda mungkin juga menyukai