Perlindungan Tanaman
Perlindungan Tanaman
Perlindungan Tanaman
DISUSUN OLEH:
SAFITRI SILAYAR
NIM D1B122066
FAKULTAS PERTANIAN
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat yang di berikan kepada
saya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan baik. Makalah ini dibuat dengan maksud
untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar perlindungan tanaman. Makalah ini berjudul
Bukti nyata peranan perlindungan tanaman terhadap pemenuhanpenyediaan pangan. Harapan
saya semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru bagi para pembaca
mengenai penjelasan yang telah saya paparkan. saya sadar akan sifat manusia yang tidak
sempurna dan makalah yang dibuat ini masih jauh dari kata sempurna, maka sangat diharapkan
adanya masukan, saran, tanggapan,maupun kritik yang membangun, agar dapat membantu saya
membuat makalah yang lebih baik kedepannya. Dan diharapkan makalah ini dapat membawa
informasi bagi siapa saja yang memerlukan informasi sesuai dengan judul yang berkaitan.
Perlindungan tanaman berperan penting dan strategis dalam mendukung ketahanan
pangan. Peran strategis dimaksud adalah menekan kehilangan hasil sehingga peningkatan
produksi pangan tetap terjaga. Kualitas pun juga demikian. Langkah perlindungan tanaman ini
lebih efektif lagi jika petani dilibatkan secara aktif. Oleh karena itu pemberdayaan petani
sekaligus meningkatkan keterampilan terus dilakukan agar paham terhadap perlindungan
tanaman tersebut.
Dengan demikian perlindungan Tanaman adalah usaha untuk melindungi tanaman dari
ancaman atau gangguan yang dapat merusak, merugikan, atau mengganggu proses hidupnya
yang normal, sejak pra-tanam sampai pasca tanam. Gangguan atau ancaman pada tanaman dapat
berupa jasad penganggu atau organisme penganggu tanaman (OPT), keadaan cuaca/iklim,
keadaan tanah, maupun kesalahan dalam budidaya tanaman pertanian. Akan tetapi, mata kuliah
Perlindungan Tanaman hanya membahas sebatas OPT pertanian sedangkan, pengganggu
tanaman lainnya.
1. Pencegahan
Pencegahan dapat dilakukan pada berbagai jenis OPT (patogen, hama, maupun gulma).
Perlakuannya pun tidak hanya secara kimia (dengan fungisida atau pestisida saja), tetapi juga
dapat dengan cara lain, seperti mekanis, fisis, ataupun biologi, dan sebagainya.
2. Pemberantasan
Pemberantasan berarti melindungi tanaman dari OPT (hama, patogen, dan gulma) yang
telah menyerang, bahkan merusak atau menimbulkan persaingan yang negatif, baik terhadap
bahan perbanyakan tanaman, tanaman di lapangan/di pesemaian, maupun hasil panen (yang
masih di lapangan/sebelum dikerjakan, selama pengangkutan, pengerjaan, atau pemasarannya,
sebelum ia dikonsumsikan). Sasaran kegiatan ini adalah hama/patogen yang sedang menyerang
dan merusak tanaman atau bagian tertentu tanaman; dan tumbuhan penganggu tanaman (gulma)
yang menimbulkan persaingan negatif terhadap tanaman budidaya. Tujuannya adalah untuk
mematikan atau memusnahkan, atau sekurang-kurangnya mengurangi jumlah OPT tersebut,
sekaligus mengurangi atau menghentikan kerusakan yang ditimbulkannya pada tanaman.
Pemberantasan dilakukan secara kimia, mekanik, maupun fisik.
3. Pengobatan
Pengobatan berarti melindungi (mengobati) tanaman yang sakit akibat terinfeksi patogen.
Sasarannya adalah tanaman yang sakit atau bagian tertentu tanaman yang telah terinfeksi
patogen. Tujuannya untuk menyembuhkan tanaman dari penyakit. Pengobatan dapat dilakukan
dengan memakai obat atau bahan kimia lainnya, seperti pestisida. Misalnya, untuk
menyembuhkan penyakit bercak coklat pada tanaman padi kita menggunakan fungisida. Dengan
demikian, tanaman tersebut dapat pulih dan memberikan hasil yang baik. Berbagai tindakan
pemberantasan maupun pengobatan, tergantung dari jasad pengganggunya, dan tingkatan atau
stadia tumbuh dari tanaman (baik bahan perbanyakan, bibit di pesemaian, tanaman di lapangan,
ataupun hasil panen yang masih di lapangan, selama pengangkutan, pengerjaannya,
penyimpanan, bahkan selama pemasarannya, sampai kepada konsumen yang mempergunakan
nya).
Pengendalian atau pengelolaan berarti melindungi tanaman dengan mengelola OPT yang
menganggu tanaman, maupun tanaman itu sendiri, sedemikian rupa sehingga kerusakan yang
ditimbulkan oleh OPT tidak sampai menimbulkan kerusakan ekonomis atau merugikan.
Sasarannya adalah tanaman yang belum terganggu maupun yang telah terganggu atau terserang
OPT.
Tujuan pengendalian bukan memberantas atau memusnahkan OPT, akan tetapi bertujuan
untuk untuk menekan populasi OPT di bawah ambang ekonomi atau ambang populasi OPT yang
tidak menimbulkan kerusakan ekonomis atau merugikan. Pengendalian dilakukan dengan
memadukan berbagai teknik pengendalian OPT yang ada atau strategi dari metode atau cara-cara
budidaya sejak awal hingga pasca panen, di mana satu sama lainnya tidak bertentangan. Jadi di
sini, mulai dari bahan perbanyakan, benih, bibit di pesemaian, tanaman di lapangan, hasilnya,
sampai pemasaran, bahkan juga jasad hidup lainnya selain tanaman dan OPT diantisipasikan,
juga faktor cuaca/iklim sejauh memungkinkan untuk dikelola secara terpadu atau dikenal dengan
istilah Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
C. Peranan Perlindungan Tanaman