Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

EKONOMI

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

EKONOMI

1. Buatlah perbandingan antara bank sentral, bank umum dan BPR!


2. Temukan, perbedaan tugas dan fungsi dari bank sentral, bank umum dan BPR!
3. Analisislah mana yang paling menguntungkan antara bank umum dan bank perkreditan
rakyat (carilah contoh beberapa bank untuk dilakukan analisis, kalian dapat membuka
situs web dari bank yang akan kalian analisis dan carilah informasi produknya lalu
bandingkan dari kedua jenis bank tersebut).
4. Carilah salah satu koperasi simpan pinjam dari bank umum yang ada di Indonesia
kemudian bandingkan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
5. Analisislah mana yang paling menguntungkan antara koperasi simpan pinjam dan bank
umum.
6. Carilah berbagai jenis produk bank kovensional dan bank syariah!
7. Bandingkan kelebihan dan kekurangan produk bank konvensional dan bank syariah
tersebut!
8. Jika kalian merupakan seseorang yang memiliki kesempatan untuk merasakan produk
dari bank konvensional dan bank syariah, manakah yang akan kalian pilih? Uraikan
alasannya!
9. Analisislah dampak dan prospek bank syariah yang ada di Indonesia.

Jawaban

1. Bank sentral adalah bank yang memiliki wewenang untuk menerbitkan uang kartal
(kertas dan logam) sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu negara.

Bank umum adalah bank yang melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat
berupa tabungan, giro, deposito berjangka dan menyalurkan dana kepada masyarakat
dalam bentuk kredit. Bank umum mengeluarkan uang giral (cek, bilyet giro, dsb). Bank
umum melakukan jasa lalu lintas pembayaran.

BPR merupakan bank yang menerima simpanan dari masyarakat hanya dalam bentuk
deposito berjangka, tabungan, rekening giro. Namun tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.

2. Perhatikan penjelasan berikut!

BI adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk menstabilkan harga maupun nilai mata
uang yang berlaku di suatu negara. Di Indonesia sendiri yang dijadikan sebagai bank
sentral adalah Bank Indonesia. Secara geografis yang dinamakan bank sentral Indonesia
adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta dan memiliki kantor cabang di berbagai
wilayah, dan provinsi yang ada di Indonesia. Tugas-tugas Bank Sentral :

a. Mengatur sirkulasi uang dengan cara menetapkan dan menjalankan kebijakan


moneter. Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank Indonesia
untuk mencapai tujuan bank indonesia dengan cara mengontrol dan mengendalikan
jumlah uang yang beredar dan meningkatkan suku bunga.
b. Mengatur dan mendorong kelancaran sistem pembayaran dan produksi. Untuk
memelihara kelancaran pembayaran bank Indonesia bisa
mengeluarkan/memproduksi bahkan menarik uang beredar dengan menaikkan suku
bunga.

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Pada dasarnya, fungsi sebuah bank adalah sebagai lembaga perantara
keuangan. Tugas-tugas bank umum :

a. Menghimpun dana dari masyarakat


b. Menyalurkan dana kepada masyarakat
c. Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran
d. Menyediakan layanan jasa bank
e. Mendukung kelancaran transaksi internasional

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Tugas-tugas BPR:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito


berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b. Memberikan kredit.
c. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah,sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.

Dengan demikian, BI adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk menstabilkan


harga maupun nilai mata uang yang berlaku di suatu negara. Bank umum adalah bank
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Sedangkan BPR tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

3. Bank umum lebih menguntungkan karena fasilitasnya lebih lengkap dan lebih canggih
daripada BPR.

Penjelasan:
Bank umum adalah bank yang kegiatannya menghimpun dana dan menyalurkan dana
serta melakukan lalu lintas pembayaran. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
adalah bank yang kegiatannya menghimpun dana dan menyalurkan dana serta melakukan
lalu lintas pembayaran. Antara bank umum dan BPR, bank umum memiliki keunggulan
dari segi jangkauan dan fasilitas. Cabang kantor bank umum lebih banyak daripada BPR.
Begitu juga dengan fasilitas, bank umum memiliki fasilitas yang lebih lengkap dan lebih
canggih daripada BPR.
Dengan demikian, bank umum lebih menguntungkan karena fasilitasnya lebih lengkap
dan lebih canggih daripada BPR.

4. Terkait keunggulan dan kelemahan dari bank umum dan koperasi simpan pinjam adalah
sebagai berikut.
1) Bank Umum
Bank umum memiliki kelebihan sebagai berikut:
a. Nasabah Terbiasa dengan Metode Suku Bunga Daripada Metode Bagi Hasil
Mayoritas masyarakat Indonesia lebih familiar dengan sistem bunga dibandingkan
bagi hasil. Hal tersebut pula yang menjadi alasan kenapa bank umum lebih
diminati.
b. Lebih Bervariasi Bank konvensional lebih kreatif dalam menciptakan berbagai
varian produk perbankan untuk memberikan kemudahan kepada setiap
nasabahnya.
c. Pilihan Investasi Terbaik Sistem suku bunga yang diterapkan bank konvensional
membuatnya bisa menjadi pilihan investasi terbaik.
d. Hadir Dengan Fasilitas Beragam Dalam praktiknya, sebagai upaya memanjakan
nasabah, bank konvensional hadir dengan berbagai fasilitas, seperti buku tabungan,
kartu ATM, hingga asuransi.

Adapun kelemahan dari bank umum adalah adanya biaya administrasi yang harus
dipotongkan dari tabungan nasabah dan dibayarkan per bulan.
2) Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam memiliki kelebihan yakni:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
b. Berazaskan gotong-royong dan hubungan kuat antar anggota.
c. Jumlah simpanan wajib dan pokok tidak memberatkan karena disesuaikan dengan
kemampuan setiap anggota.

Adapun kelemahannya yakni:


a. Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas.
b. Kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi.
c. Pengurus kadang-kadang tidak jujur.
d. Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.

5. Bank umum lebih menguntungkan karena keamanannya lebih terjamin daripada koperasi
simpan pinjam.

Penjelasan:
Bank umum adalah bank yang kegiatannya menghimpun dana dan menyalurkan dana
serta melakukan lalu lintas pembayaran. Sedangkan koperasi simpan pinjam adalah
koperasi yang kegiatannya menghimpun dana dan menyalurkan dana serta melakukan
lalu lintas pembayaran kepada anggota dan non anggota. Dilihat dari segi fasilitasnya,
bank umum lebih menguntungkan dibandingkan dengan koperasi simpan pinjam. Untuk
keamanan juga dimana koperasi simpan pinjam rawan atas penggelapan dana
nasabahnya. Selain koperasi simpan pinjam rawan terkena likuiditas daripada bank
umum.
Dengan demikian,b ank umum lebih menguntungkan karena keamanannya lebih terjamin
daripada koperasi simpan pinjam.

6. Jenis produk bank konvensional:


o Produk penghimpunan dana seperti tabungan, deposito dan giro berbasis bunga.
o Produk penyaluran dana seperti kredit usaha rakyat, kredit modal kerja, KPR dan
lain-lain.
o Produk jasa: transfer, kliring, inkaso, safe deposit box dan lain-lain.

Jenis produk bank syariah:


o Produk penghimpunan dana seperti tabungan, deposito dan giro berbasis bagi hasil
atau tanpa bunga.
o Produk penyaluran dana seperti pembiayaan usaha rakyat, pembiayaan modal kerja,
KPR syariah dan lain-lain.
o Produk jasa: transfer, kliring, inkaso, safe deposit box dan lain-lain.

Penjelasan:
Perbedaan bank syariah dan bank konvensional hanya dari segi prinsip. Secara umum
produk bank syariah dan bank konvensional juga sama. Keduanya menawarkan produk
penghimpunan dana, produk penyaluran dana dan produk jasa. Untuk produk jasa,secara
umum, bank syariah dan bank konvensional pun sama. Sementara untuk produk
penghimpunan dana dan penyaluran dana, perbedaannya hanya pada prinsipnya. Bank
syariah menggunakan prinsip bagi hasil. Sedangkan bank konvensional menggunakan
prinsip bunga.
Dengan demikian. jenis produk bank konvensional antara lain produk penghimpunan
dana (tabungan, deposito dan giro berbasis bunga), produk penyaluran dana (kredit usaha
rakyat, kredit modal kerja, KPR dan lain-lain) dan produk jasa (transfer, kliring, inkaso,
safe deposit box dan lain-lain). Sedangkan jenis produk bank syariah antara lain produk
penghimpunan dana (tabungan, deposito dan giro berbasis bagi hasil atau tanpa bunga),
produk penyaluran dana (pembiayaan usaha rakyat, pembiayaan modal kerja, KPR
syariah dan lain-lain), produk jasa: transfer, kliring, inkaso, safe deposit box dan lain-
lain).

7. Berikut adalah beberapa perbandingan produk bank syariah dan bank kovensional yang
dekat dengan masyarakat, termasuk diantaranya tabungan, Kredit Pemilikan Rumah
(KPR), kartu kredit dan deposito.
1) Produk Tabungan
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya melalui beberapa ketentuan yang
sudah dijelaskan oleh pihak bank pada nasabah. Sarana penarikannya bisa
menggunakan buku tabungan, ATM, slip penarikan dan juga melalui metode canggih
lain misalnya internet banking. Berikut adalah perbedaannya.

Tabungan Syariah
o Menerapkan akad wadi’ah, yang artinya tabungan yang kita simpan tidak
mendapatkan keuntungan karena cuma dititip.
o Tidak ada bunga yang diterima nasabah.
o Tetapi bank halal memberikan hadiah atau bonus kepada nasabahnya.
o Nasabah juga dapat mengambil tabungan itu kapan pun baik lewat teller atau
ATM.

Tabungan Konvensional
o Ada bunga langsung yang dijanjikan bank kepada pihak.
o Bunga tidak akan berubah meskipun kondisi kinerja bank sedang buruk ataupun
sedang untung besar.
o Dana tabungan bisa diambil kapanpun baik melalui teller atau ATM
o Sering ada undian berupa motor atau mobil kpada nasabah yang memiliki
tabungan dan rajin memiliki transaksi.

2) Deposito
Deposito adalah produk bank sejenis jasa tabungan yang baru bisa dicairkan dalam
jangka waktu tertentu, misalnya 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan. Kalau deposito ini
dicairkan sebelum waktunya, nasabah akan terkena penalty dari pihak bank. Berikut
adalah perbandingannya.

Deposito Syariah
o Menggunakan akad mudharabah artinya tabungan dengan sistem bagi hasil
(nisbah) antara nasabah dan bank.
o Ada tenggang waktu tertentu dimana nasabah tidak bisa menarik uang begitu saja
karena bank membutuhkan waktu untuk investasi.
o Keuntungan deposito dengan akad mudharabah ini biasanya memakai
perbandingan 60:40 untuk nasabah dan bank.
o Makin besar untung yang bank dapat, makin besar untung yang diperoleh
nasabah.
o Bisnis atau investasi yang dijalankan sudah termasuk kategori halal dalam
agama.
o Ada dua jenis akad mudharabah yaitu yang bersifat mutlaqah (unrestricted
investment account, URIA) dan bersifat muqayyadah (restricted investment
account, RIA) yang keduanya berbeda soal batasan dan persyaratan untuk bank
melakukan investasi.

Deposito Berjangka Konvensional


o Ada tabungan yang akan diterima nasabah.
o Nilai bunganya tetap, sehingga besaran keuntungan sudah bisa diprediksi sejak
awal menaruh dana.
o Dana diputar untuk investasi dan bisnis apapun selama itu dianggap
menguntungkan.

3) Kredit Pemilikan Rumah (KPR)


Baik bank syariah dan bank konvensional sama-sama mewajibkan pemohon KPR
untuk melengkapi persyaratan administrasi seperti berbagai dokumen, namun kedua
bank ini memiliki kedua perbedaan yang cukup mencolok soal KPR. Berikut adalah
perbedaannya.

KPR Syariah
o Ada dua macam akad yang berlaku untuk KPR yaitu akad murabahah (jual beli)
dan akad musyarakah (akad kepemilikan bertahap). Akad murabahah lebih sering
ditawarkan.
o Tenor pinjaman paling lama 15 tahun.
o Cicilan angsuran tetap karena bersifat fixed rate.
o Tidak berpengaruh dengan naik turunnya suku bunga di bank Indonesia, karena
bank syariah sudah mematok keuntungan untuk bank saat akad.
o Denda terlambat mencicil biasanya lebih tinggi dari bank konvensional.

KPR Konvensional
o Tenor pinjaman bisa sampai 20 tahun.
o Cicilian angsuran berubah-ubah tergantung suku bunga.
o Ada promosi fixed interest rate atau suku bunga rendah diawal pengambilan KPR
hingga 2-5 tahun, tergantung bank.
o Denda keterlambatan mencicil lebih rendah dibanding bank syariah.
o Harus membayar biaya penalti jika melunasi KPR sebelum waktunya.

4) Kartu Kredit
Kartu kredit bisa menarik uang cash dari ATM ataupun gesek tunai di toko yang
mempunyai lambang bank yang bersangkutan. Berikut adalah perbedaan kartu kredit
pada bank syariah dan bank konvensional.

Kartu Kredit Bank Konvensional


o Bunga untuk kartu kredit dari bank konvensional besarnya dua hingga empat
persen.
o Sistemnya bunga-berbunga, yaitu membayar bunga dari jumlah total tagihan, dan
bunga lainnya dari sisa tagihan yang belum terbayar.
o Ada juga biaya administrasi yang dipungut setiap tahun.
o Banyak terdapat promosi, diskon termasuk cash back dan lain-lain untuk
membuat para nasabah “rajin” memakai kartu kreditnya.
o Ada merchant fee, yaitu pihak merchant membayar sejumlah uang kepada bank.

Kartu Kredit Bank Syariah


o Memiliki tiga jenis akad, yaitu ijarah (akad untuk iuran tahunan/keanggotaan),
qardh (akad pemberian pinjaman untuk pengambilan tunai) dan kafalah
(penjaminan transaksi).
o Biaya keanggotaan sering disebut juga rusum al-udhwiyah yaitu izin
pengguanaan kartu yang pembayarannya berdasarkan kesepakatan antara bank
dan nasabah.
o Tidak menarik biaya dari merchant untuk bank. Adanya justru ujrah (upah) atas
jasa perantara (samsarah), pemasaran (taswiq) dan penagihan (tehsil al-dayn).
o Membayar dua jenis biaya keterlambatan kalau tagihan nasabah jatuh tempo.
Yang pertama disebut ta’widh yaitu membayar biaya penagihan bank sebesar
yang menajadi aturan bank. Semantara biaya denda kedua adalah tiga persen dari
total tagihan yang disebut qardhul hasan dan akan disumbang ke badan amal. Jadi
biaya denda itu bukan bunga dan bukan hak dari bank untuk menerimanya.

5) Giro
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek atau bilyet giro atau pemindahbukuan. Giro merupaka sarana untuk
kebutuhan transaksi bisnis perorangan dan perusahan yang didukung juga oleh
fasilitas cash management. Berikut perbedaan giro bank syariah dan bank
konvensional.

Giro Syariah
o Akad yang dipakai bisa wadiah dan mudharabah, tergantung produk rekening
giro itu sendiri.
o Kalau giro yang memakai akad wadiah, artinya dana dari giro itu hanya titipan
atau simpanan.
o Sementara giro dengan akad mudharabah, maksudnya dana yang ada dalam giro
itu dapat dipergunakan bank untuk investasi dan menggunakan perjanjian bagi
hasil antara bank dan si pemilik giro.
o Tidak ada keuntungan atau bunga dari giro jenis wadiah untuk nasabah,
sementara giro jenis mudharabah akan mendapatkan keuntungan berdasarkan
bagi hasil investasi yang dilakukan bank.
o Khusus giro wadiah, bank boleh memberikan bonus atau insentif untuk menarik
perhatian nasabah, tetapi tidak dijanjikan di awal kerja sama.
o Pemilik giro wadiah bisa sewaktu-waktu menarik simpanannya. Beda dengan
giro jenis mudharabah yang tidak bisa ditarik serta-merta karena dananya sedang
di investasikan dalam jangka waktu tertentu.
o Hanya berlaku dua hingga tiga jenis mata uang yaitu rupiah, dollar amerika dan
dollar singapura (tiap bank memiliki jumlah jenis mata uang dan berbeda untuk
transaksi).
o Ada biaya administrasi, biaya pengelolaan rekening, biaya materay, cetak laporan
transaksi dan penutupan rekening yang diminta oleh bank dari nasabah.

Giro Konvensional
o Memberlakukan bunga hingga 2 persen pertahun. Tergantung bank tempat
rekening giro itu dibuat.
o Menggunakan berbagai jenis mata uang, termasuk rupiah, euro, dollar dan lain-
lain.
o Bisa menarik dana kapanpun.

6) Gadai
Bank jenis ini juga mencoba peruntungan dengan membuka usaha gadai yang masuk
dalam produk jasa perbankan. Berikut adalah perbandingan gadai di bank
konvensional dan bank syariah.

Gadai Syariah
o Menggunakan akad rahn, yaitu perjanjian bahwa bank akan memberikan
pembiayaan dengan jaminan dari nasabah.
o Biaya pemeliharaan barang yang digadai berdasarkan nilai jaminan bukan
pinjaman.
o Barang sendiri alias bukan milik orang lain.
o Tujuan peminjaman dana harus sesuai dengan syariah islam, artinya bukan untuk
digunakan di jalan yang dilarang agama islam.
o Bisa mencari pemberi jaminan lain kalau tidak mampu menebus barang tersebut.

Gadai Konvensional
o Memberlakukan bunga untuk setiap dana yang dipinjam nasabah.
o Perjanjian dengan kredit gadai.
o Nasabah tidak berhak mencari pemberi jaminan lain kalau gagal menebus
jaminan tersebut.
o Pihak pegadai tidak akan mempermasalahkan uang yang dipinjam akan
digunakan sesuai dengan syariah islam atau tidak.

7) Kredit Modal Usaha


Kredit modal kerja termasuk dalam produk pembiayaan dari bank. Baik bank
konvensional maupun syariah memberikan fasilitas kredit untuk modal usaha. Namun
demikian ada beberapa perbedaan yang perlu diketahui.

Kredit Modal Usaha Syariah


o Menggunakan prinsip bagi hasil atau nisbah dengan akad musyarakah,
mudharabah dan murabahah dimana sesuai dengan kebutuhan modal usaha
tersebut.
o Beberapa bank syariah terkadang melakukan kombinasi dari ketiga akad tersebut
di atas untuk mendapatkan akad kredit terbaik bagi nasabahnya.
o Plafon pinjaman minimal Rp 100 jutaan.
o Jangka waktu pembiayaan disesuaikan dengan modal kerja. Tetapi biasanya 1-2
tahun.
o Ada asuransi bila nasabah yang meminjam meninggal dunia.
o Tidak ada biaya penalti bila pinjaman dilunasi sebelum waktunya.
o Ada biaya administrasinya.

Kredit Modal Usaha Konvensional


o Berlaku bunga yang biasanya tetap.
o Plafon minimal Rp 100 jutaan.
o Ada asuransi jiwa yang akan melindungi nasabahnya.
o Tenor pinjaman 1-3 tahun.
o Ada biaya penalti bila melunasi pinjaman sebelum waktu tenor habis.
o Ada bank yang membebaskan biaya administrasi.

Berdasarkan contoh produk-produk perbankan itu kalian bisa melihat kalau masing-
masing perbankan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun
persyaratannya relative sama, tapi terdapat banyak perbedaan dari cara kerja dan
layanan.
Kalau ingin mendapatkan layanan yang lebih mudah diambil, maka produk dari bank
konvensional adalah jawaban yang tepat. Namun, kalau ingin mendapatkan layanan
bank yang mendukung gaya hidup syariah, menggunakan produk bank syariah
adalah jawabannya.

8. Untuk menentukan pilihan, kamu harus mehami dengan benar bagaimana bank
konvensional dan bank syariah. Berikut ini perbedaan beberapa produk antara kedua bank
yang dapat kamu jadikan pertimbangan sebelum memilih.

1) Tabungan
Karakteristik tabungan syariah :
o Menerapkan akad wadi’ah (hanya dititip).
o Tidak ada bunga yang diterima nasabah.
o Tetapi bank halal memberikan hadiah atau bonus kepada nasabahnya.

Karakteristik tabungan konvensional:


o Pemberian bunga kepada nasabah sesuai kesepakatan
o Bunga tidak berpengaruh pada kondisi bank
o Sering mengadakan undian berhadiah untuk nasabah yang memiliki tabungan dan
rajin melakukan transaksi.

2) Deposito
Karakteristik deposito syariah :
o Mengunakan akad mudharabah artinya tabungan dengan sistem bagi hasil
(nisbah).
o Keuntungan deposito memakai perbandingan 60: 40 untuk nasabah dan bank.
o Ada dua jenis akad mudharabah yaitu yang bersifat mutlaqah (unrestricted
investment account, URIA) dan bersifat muqayyadah (restricted investment
account, RIA) yang keduanya berbeda soal batasan dan persyaratan untuk bank
melakukan investasi.

Karakteristik deposito berjangka konvensional :


o Pengenaan bunga yang akan diterima nasabah.
o Nilai bunganya tetap, sehingga besaran keuntungan sudah diketahui sejak awal.
o Dana diputar untuk investasi dan bisnis apapun selama itu dianggap
menguntungkan.

3) Gadai
Karakteristik Gadai Syariah :
o Mengunakan akad Rahn, yaitu perjanjian bahwa bank akan memberikan
pembiayaan dengan jaminan dari nasabah.
o Biaya pemeliharaan barang yang digadai berdasarkan nilai jaminan bukan
pinjaman
o Tujuan peminjaman dana harus sesuai dengan syariah Islam
o Dapat mencari pemberi jaminan lain kalau tidak mampu menebus barang
tersebut.

Karakteristik gadai konvensional :


o Pengenaan bunga untuk setiap dana yang dipinjam nasabah
o Perjanjian dengan kredit gadai
o Nasabah tidak berhak mencari pemberi jaminan lain kalau gagal menebus
jaminan tersebut.
o Tidak mempermasalahkan uang yang dipinjam akan digunakan sesuai dengan
syariah Islam atau tidak.

Itulah beberapa produk antara kedua bank yang dapat kamu jadikan pertimbangan.
Berdasarkan penjelasan diatas, tiap bank memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Jika kamu ingin mendapatkan layanan yang lebih mudah diambil,
maka kamu dapat memilih produk dari bank konvensional. Tetapi jika ingin
mendapatkan layanan bank yang mendukung gaya hidup syariah, kamu dapat
memilih produk bank syariah.

9. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah.
Dalam operasionalnya, bank syariah tidak menggunakan sistem bunga. Salah satu konsen
dan target pasar bank syariah adalah pengembangan UMKM masyarakat. Dengan adanya
bank syariah, masyarakat dapat meminjam modal untuk pengembangan usaha. Maka
nantinya perekonomian negara juga berkembang.
Terkait prospek, bank syariah memiliki prospek yang cerah. Hal ini terlihat dengan
semakin berkembangnya jumlah bank syariah di Indonesia. Masyarakat juga semakin
mengetahui keberadaan dan informasi mengenai kegiatan bank syariah.
Dampak bank syariah di Indonesia yakni UMKM semakin berkembang sehingga
perekonomian negara semakin berkembang. Prospek bank syariah ke depannya akan
semakin berkembang di Indonesia.

Kelompok 2
Anggota :
1. Rosa Palma Watunglawar
2. Jean Natalia Watratan
3. Yuliana Kormomoli
4. Bernard Weniluang

Anda mungkin juga menyukai