Kelompok 1 - Michel Foucault 1
Kelompok 1 - Michel Foucault 1
Kelompok 1 - Michel Foucault 1
Dibuat Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya serta memberikan kekuatan dan keteguhan hati kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Sholawat beserta salam semoga senantiasa
tercurah dan dilimpahan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri
tauladan para umat manusia yang merindukan keindahan surga.
Penulis menyusun makalah ini bertujuan untuk mempelajari dan
mengetahui tentang pemikiran tokoh sosiologi yaitu Michel Foucault. Selain
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah, penulis juga ingin berbagi ilmu
pengetahuan kepada para pembaca. Penulis ucapkan terimakasih kepada kedua
orang tua yang senantiasa memberikan doa dan semangat, serta penulis ucapkan
terima kasih kepada Ibu Ika Silviana, selaku dosen pengampu mata kuliah post
modern dan yang senantiasa membimbing serta memberikan ilmu dengan
ketulusan hati kepada Penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Tidak lepas dari semua itu, Penulis sadar bahwa sepenuhnya ada
kekurangan baik dari segi penyusun maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu
dengan lapang dada dan tangan terbuka, kita para penulis membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga Penulis dapat memperbaiki makalah ini. Sehingga makalah-makalah
yang kami tulis kedepanya akan semakin bagus, berkembang, rapi, dan
penyusunanya benar dan yang terpenting dapat menebar banyak manfaat kepada
para pembaca. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................5 - 8
3.2 Saran……………………...………………………………………………...9
DAFTAR PUSTAKA…………..…………….................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang:
Foucault adalah salah satu tokoh pemikir post modern yang begitu penting
dan fenomenal dalam pembelajaran sosiologi post modern. Pemikiran beliau
tentang sosiologi post modern tetaplah dipakai hingga sekarang ini, karena
penting untuk dipelajari dan sudah terkenal tentunya. Selain itu, foucault juga
tokoh berpengaruh dalam pembelajaran sosiologi post modern. Dan juga karena
kami sangat tertarik membahas beliau, oleh karena itu kami akan menjabarkan
tentang biografi beliau, proses belajarnya beliau seperti apa, dan lainya juga.
B. Rumusan Masalah:
C. Tujuan Penulisan:
4
BAB II
PEMBAHASAN
Michel Foucault adalah seorang tokoh filosof dan sejarawan perancis di tahun 1926-
1984 yang berasosiasi dengan pergerakan strukturalis dan post-strukturalis. Dia mempunyai
pengaruh yang sangat besar, tidak hanya dalam filosofi tetapi juga di ruang lingkup
kemanusiaan dan bidang ilmu sosial. Karya pertamanya berjudul Kegilaan dan
Ketidakbernalaran, Sejarah pada Masa Klasik, dipresentasikan untuk menempuh gelar
doktoralnya di tahun 1959 di bawah bimbingan George Canguilhem. Karya tersebut
kemudian diterbitkan pada tahun 1961. Pada tahun 1970 ia diangkat sebagai dosen Sejarah
Sistem Pemikiran di Perancis. Foucault lahir di Poitiers, Perancis pada tanggal 15 oktober
1926. Pada masa studinya dia terlihat seperti mempunyai gangguan psikologis namun dia
mempunyai kecerdasan yang brilian. Pada usia 25 tahun dia menerima Agregasi dan pada
tahun 1952 memperoleh Diploma dalam psikologi. Pada tahun 1950 dia bekerja di Rumah
Sakit Jiwa dan pada tahun 1955 mengajar di Universitas Uppsala (Swedia). Secara akademik
dia menjadi semakin mandiri sepanjang tahun 1960an, ketika dia memegang kursi jabatan di
Collège de France, sebelum terpilih pada tahun 1969 sebagai perguruan tinggi paling
bergengsi di Perancis, kemudian dia mendapatkan gelar sebagai Profesor Sejarah Sistem
Pemikiran sampai dia mati. Dari tahun 1970an, Foucault sangat aktif di bidang politik. Dia
adalah penemu Groupe d’information sur les prisons dan sering memprotes homosexual dan
kelompok tersisih lainnya. Dia sering kali mengajar diluar Perancis, khususnya di United
States, dan pada tahun 1983 dia dipercaya untuk setiap tahun mengajar di University of
California di Berkeley. Tak berapa lama menjadi korban AIDS, Foucault meninggal di Paris
pada tanggal 25 juni 1984.
Selain itu untuk mempublikasikan hasil kerja semasa hidupnya, dosennya di Collège
de France mengumumkannya sebagai anumerta yg berisikan penjelasan penting dan
kelanjutan pemikirannya. Sangat sulit jika berfikir tentang Foucault sebagai seorang filosof.
Susunan akademiknya di psikologi dan sejarahnya sama banyak dengan di filosofi, bukunya
sering kali berhubungan dengan sejarah medis dan pengetahuan sosial, semangatnya terhadap
sastra dan politik. Foucault paling dikenal dengan penelitian tajamnya dalam bidang institusi
sosial terutama psikiatri, kedokteran,ilmu kemanusiaan, dan sistem penjara dan karya-
karyanya tentang sejarah. Pada tahun 1960an foucault sering diasosiasikan dengan gerakan
strukturalis. Foucault kemudian menjauhkan dirinya dari gerakan pemikiran ini, meski sering
dikarakteristikan sebagai seorang posmodernis Foucault selalu menolak label posstukturalis
dan posmodernis. Foucault menolak dirinya dimasukkan dalam jajaran pemikir strukturalis,
tetapi beberapa karyanya lahir di tengah-tengah masa jaya strukturalisme dan di dalamnya
dapat ditemukan kemiripan pemikiran dengan tokoh-tokoh strukturalisme lainnya. Harus
diakui bahwa pemikiran Foucault berkembang dan mengalami perubahan, namun tetap saja
strukturalisme masih membayanginya.1
1
Foucault, Michel. 1997. Disiplin Tubuh: Bengkel Individu Modern. Yogyakarta: LkiS hal 3-4
5
2.2 PEMIKIRAN TOKOH:
Tulisan karya Michel Foucault banyak berisikan tentang topik yang tidak hanya sesuai
dengan tema dari sosiologi kontemporer, tetapi juga menyeluruh ke dalam lingkup kehidupan
sehari-hari. Topik ini menjangkau semua aspek dari volume seksualitas, kegilaan, penjara,
rumah sakit, dan pengetahuan untuk kesusastraan, seni dan pemerintahan. Foucault adalah
seorang kritikus rasionalitas modern, ide liberal dari kebebasan dan pendahulu gagasan diri
sendiri dan subjektivitas. Tulisan Foucault memperkenalkan metode baru dari teori dan
tertantang setidaknya beberapa teori sosiologi klasik yang beranggapan tentang dasar
pengetahuan. Foucault adalah pemikir yang sulit dan menarik, dia mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang masih diperdebatkan. Pengedaliannya terhadap wacana, analisa kekuatan
dan sejarah pada konstitusi subyek modern mungkin diperdebatkan tetapi mereka tidak bisa
menyangkalnya. Foucault mendeskripsikan bagaimana gagasan modern dari liberasi dan
alasan yang pada akhirnya akan masuk ke dalam jenis pengetahuan dan mengubah
institusional yang akan meningkatkan pengamatan, kontrol dan peraturan. Postmodernisme
telah menjadi perdebatan yang panas di dalam ilmu sosiologi. Postmodernisme merupakan
sebuah pendekatan ke masyarakat kontemporer yang berbeda dari struktur sebelumnya. Para
penganut Postmodernisme terkenal dengan keanekaragaman dan ketidaksinambungan,
mereka lebih suka seperti itu daripada keseragaman dan linear. Penganut Postmodernisme
menegaskan secara kontekstual dan menyanggah tuntutan kualitas pengetahuan, mereka
mengusulkan bahwa pencarian dasar kebenaran dan pengetahuan dikaburkan kualitasnya.
Postmodernisme seakan sebagai pembeda antara budaya yang tinggi dan budaya populer.
Sebagian penulis memandangnya sebagai sebuah keterkaitan antara peralihan penciptaan
kapitalis dan Postmodernisme, dengan meningkatnya konsumsi, promosi dan keuangan
kapital.
Postmodern dikenal sebagai gerakan pemikir dan bukan suatu teori tentang perubahan
sosial, namun analisanya sangat kritis terhadap proyek modernisme. Michel Foucault adalah
salah satu tokoh penting dan berpengaruh dalam gerakan Postmodernisme. Dia yang telah
menyumbangkan teori kritik terhadap teori pembangunan dan modernisasi dari sudut
pandang yang jauh berbeda dengan teori kritik lainnya. Gerakan Postmodernisme sangat
melekat dan sejalan dengan pemikiran Foucault, sebagai contohnya pada tahun 1980 dia
menuangkan pemikirannya ke dalam tulisan karyanya seperti The Order of Things, The
Archeology of Knowledge, Dicipline and Punish, Language, Counter Memory, Practise, The
History of Sexuality dan Power Knowledge. Sebagai contoh lain pemikiran Foucault yang
utama adalah penggunaan analisis diskursus untuk memahami kekuasaan yang tersembunyi
di balik pengetahuan. Analisisnya terhadap kekuasaan dan pengetahuan memberikan
pemahaman bahwa peran pengetahuan pembangunan telah mampu melanggengkan dominasi
terhadap kaum marjinal. Pemikiran Foucault tentang kontrol penciptaan diskursus dan
bekerjanya kekuasaan (power) pada pengetahuan sangat membantu para teoritisi dan praktisi
perubahan sosial untuk melakukan pembongkaran terhadap teori dan praktek pembangunan.
6
B. Michel Foucault dan Strukturalisme:
Strukturalisme adalah pendekatan yang melihat berbagai gejala budaya dan alamiah
sebagai sebuah struktur yang terdiri atas unsur-unsur yang saling berkaitan dalam satu
kesatuan (Piaget). Kaum strukturalis berpendapat bahwa praktik sosial yang nampak di
masyarakat saat ini sebenarnya selalu didasari oleh stuktur dalam atau fundamental yang
biasanya tidak terlihat beroperasi di bawah kesadaran manusia. Sehingga strukturalisme
ditentukan oleh struktur tersebut dalam praktik sosialnya. Salah satu karya Foucault yang
sangat dekat dengan strukturalisme adalah Les mots et les choses (1966) dan L’archeologie
du savoir (1969). Karyanya tersebut Foucault diprediksi untuk mampu menjadikan
srukturalisme sebagai filosofi baru bagi para filosof dan para intelektual Paris pada masa itu
menggantikan eksistensialisme yang mulai surut. Karya Foucault tersebut dijadikan sebagai
filosofi baru yang menyetujui pernyataan subjek tidak memaknai dunia melalui kebebasannya
yang penuh dengan kecemasan seperti pemikiran kaum eksistensialis, tetapi subjek
ditentukan oleh struktur dalam yang ada di balik kesadaran manusia. Kedua karya Foucault
tersebut memperkenalkan istilah épistémè yang kemudian dapat dijelaskan sebagai sebuah
struktur pengetahuan atau gagasan. Dalam Les mots et les choses (1966) Foucault melahirkan
istilah épistémè yang secara sederhana dapat diartikan sebagai keseluruhan ruang bermakna,
stratigrafi yang mendasari kehidupan intelektual, serta kumpulan prapengandaian pemikiran
suatu jaman. Sebagai sebuah struktur, épistémè dapat dikenali dari salah satu sifat struktur
yang disepakati oleh para
pemikir strukturalis, yaitu totalitas. Dalam bukunya L’archeologie du savoir (1969)
Foucault menjelaskan épistémè sebagai sebuah totalitas yang menyatukan, dalam arti
mengendalikan cara kita memandang dan memahami realitas tanpa kita sadari. Menurut
Foucault épistémè tidak bisa dilihat atau bahkan disadari ketika kita ada di dalamnya, hal itu
disebabkan oleh pandangan bahwa kita telah berada dalam épistémè yang berbeda ketika kita
sadar akan épistémè yang mempengaruhi kita. Épistémè tidak bisa dilacak, tetapi dapat
ditemukan dengan cara mengungkap “yang tabu, yang gila, dan yang tidak benar” menurut
pandangan suatu jaman. Pada saat kita menemukan “yang tabu”, maka kita telah mengetahui
sebelumnya “yang pantas”. Saat kita tahu “yang gila”, maka kita sebelumnya telah tahun
mana “yang normal”. Demikian juga dengan “yang tidak benar”, saat kita temukan, berarti
kita ada di dalam “yang benar”. Klasifikasi-klasifikasi itulah yang sepenuhnya didasari oleh
épistémè suatu jaman. Oleh karena itulah Foucault sangat serius mendalami masalah
kegilaan, seksualitas, dan kejahatan, karena melalui ketiga hal itulah dia bisa
mengidentifikasi épistémè suatu jaman.2
2
Foucault, Michel , 2000. Power and Knowledge (terj.). Yogyakarta: Bentang. Hal 17
7
C. Wacana dan Kekuasaan Menurut Foucault:
Ketika Foucault menjelaskan épistémè dan mengungkap “yang tabu, yang gila, dan
yang tidak benar” pada suatu zaman, dia memperkenalkan bagaimana kaitan antara wacana,
pengetahuan dan kekuasaan secara jelas. Hal tersebut menggambarkan hubungan yang erat
antara bahasa dan realitas. Bahasa di sini berarti adalah wacana yang merupakan pengetahuan
yang terstruktur. Menurut Foucault, berbicara tentang wacana, berarti berbicara tentang
aturan-aturan, praktik-praktik yang menghasilkan pernyataan-pernyataan yang bermakna
pada satu rentang historis tertentu. Wacana menurut Foucault berkaitan erat dengan konsep
kekuasaan. Konsep kekuasaan Foucault berbeda dengan konsep kekuasaan yang telah ada
sebelumnya. Foucault mendefinisikan kembali kekuasaan dengan menunjukkan ciri-cirinya,
bahwa kekuasaan itu tersebar, tidak dapat dilokalisasi, merupakan tatanan disiplin dan
dihubungkan dengan jaringan, memberi struktur kegiatan-kegiatan, tidak represif tetapi
produktif, serta melekat pada kehendak untuk mengetahui. Kekuasaan Foucault bukanlah
milik tetapi strategi. Dalam hal ini Foucault tidak memisahkan antara pengetahuan dan
kekuasaan. Tidak ada pengetahuan tanpa kekuasaan dan tidak ada kekuasaan tanpa
pengetahuan.3
3
Foucault, Michel.. 2002. Seks dan Kekuasaan. Jakarta: Gramedia. Hal 28
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan:
Michel Foucault adalah seorang tokoh filsuf dan sejarawan Perancis,
beliau lahir pada tahun 1926 – 1984 dan di kota Poitierslah beliau lahir. Teori-
teori Michel Foucault itu berkaitan dengan pembelajaran sosiologi post modern.
Teori dari Michel Foucault juga berkaitan dengan pembelajaran tentang
strukturalisme, karena karya-karya beliau juga berkaitan dengan strukturalisme.
Dan kami juga menerangan tentang wacana dan kekuasaan menurut Michel
Foucault sendiri.
3.2 SARAN:
Kami segenap anggota kelompok satu, sangat membutuhkan bantuan
saran dan kritik dari para pembaca untuk kami. Supaya makalah kami
kedepanya akan berkembang dan tambah lebih baik lagi dari yang sekarang.
Kami sampai hari ini masih belajar dan terus belajar untuk memperbaiki ilmu
kami, salah satunya yakni dalam pembuatan makalah.
9
DAFTAR PUSTAKA
- Foucault, Michel. 1997. Disiplin Tubuh: Bengkel Individu Modern. Yogyakarta: LKiS
- Foucault, Michel , 2000. Power and Knowledge (terj.). Yogyakarta: Bentang.
- Foucault, Michel.. 2002. Seks dan Kekuasaan. Jakarta: Gramedia.
10