Botani Kelapa Sawit
Botani Kelapa Sawit
Botani Kelapa Sawit
Monokotil
Dikotil
akar primer
TERBENTUKNYA AKAR
LATERAL
• Korteks
Korteks tersusun dari beberapa lapisan sel parenkim yang tidak teratur
dan memiliki dinding yang tipis dan terdapat banyak ruang antar sel. Pada bagian
korteks dapat ditemukan sklerenkim dan kolenkim (sklerenkim dan kolenkim =>
sebagai penyokong dan penguat batang pada tanaman monokotil)
• Perbedaan Morfologi
(struktur luar) pembentuk
batang
Dikotil
• Perbedaan Anatomi (struktur
dalam) batang
Monokotil
DAUN (FOLIUM)
Daun kelapa sawit merupakan daun
majemuk terdiri dari :
1. Pelepah daun
2. Tangkai daun (petiolus)
3. Anak daun (leaflet): helaian (lamina)
dan tulang anak daun (midrib). Helai
anak daun mempunyai panjang 55 –
65 cm, kadang mencapai100 cm
dengan lebar2,5 –4 cm, tersusun
menyirip.
4. Rachis :petiolus yang mendukung
anak daun.
5. Helai anak daun
Pada tanaman berumur 2 -4 tahun dibentuk sekitar 30-
40 daun setiap tahun tetapi menurun menjadi 20-25
pada umur 8 tahun (Corley dan Tinker, 2003).
Jelaskan
Kandungan CPO
BUAH
ANATOMI BUAH TANAMAN KELAPA SAWIT
• Buah kelapa sawit terdiri dari
dua bagian utama:
1. bagian pertama adalah
perikarpium yang terdiri
dari eksokarpium (kulit
buah) dan mesokarpium
(daging buah berserabut)
2. bagian yang kedua adalah
biji, terdiri dari
endokarpium
(tempurung), endosperm
(kernel) dan embrio.
• Warna buah buah sawit yang masih mentah berwarna ungu atau
hijau karena mengandung antosianin, sedangkan mesokarp buah
yang masak mengandung 45-60% minyak (edible) yang berwarna
merah-jingga karena mengandung karoten.
• Tanaman kelapa sawit rata-rata menghasilkan buah 20-22 tandan
per tahun. Untuk tanaman yang semakin tua produktivitasnya
akan menurun menjadi 12-14 tandan per tahun.
• Pada tahun pertama berat tandan buah sawit berkisar 3-6 kg per
tandan, tetapi semakin tua berat tandan semakin bertambah
yaitu 25-35 kg per tandan.
• Banyaknya buah yang terdapat pada satu tandan tergantung pada
faktor genetis, umur, lingkungan, dan teknik budidaya.
• Jumlah buah per tandan pada tanaman yang cukup tua mencapai
1600 buah, panjang buah antara 2-5 cm dan berat sekitar 20-30
kg per buah
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggenangan dapat menekan pertumbuhan bibit
kelapa sawit, yang ditunjukkan oleh menurunnya
tinggi tanaman, pertambahan jumlah helai daun,
diameter pangkal batang, jumlah akar primer,
volume akar, meningkatnya akar adventif serta
rasio tajuk akar (Nurbaiti et al., 2013)
BENIH DAN PERKECAMBAHAN
KELAPA SAWIT
• Benih kelapa sawit akan kehilangan viabilitasnya
jika mendapat perlakuan suhu 50C dan akan mati
apabila kadar air dibawah 12.5%.
• Benih kelapa sawit termasuk benih intermediet
(antara sifat rekalsitran dan ortodoks) artinya benih
dapat dikeringkan sampai kadar air cukup rendah
sehingga mempunyai kualitas seperti ortodoks,
tetapi sensitif terhadap suhu rendah
• Benih kelapa sawit lama untuk berkecambah dan tidak
dapat tumbuh serempak, karena benih kelapa sawit
mempunyai sifat dormansi
→ Endocarp benih kelapa sawit sangat keras
→ Tempurung benih kelapa sawit mengandung kadar
lignin yang cukup tinggi yaitu 65.70%.
• Dormansi fisik, impermiabel terhadap air dan gas serta
dapat menghambat embrio secara mekanik.
→ benih keras dapat dipecahkan dengan stratifikasi,
pengaturan cahaya, skarifikasi, perlakuan panas
dalam jangka waktu pendek dan perlakuan suhu
dingin.
Tipe Perkecambahan Kelapa Sawit
• Tipe perkecambahan hypogeal,yaitu kotiledon tetap
berada di permukaan tanah setelah benih
berkecambah.
• Kecambah normal adalah kecambah yang tumbuh
sempurna dan secara jelas dapat dibedakan antara
radikula dan plumula, tidak patah, tumbuh lurus,
panjang plumula dan radikula kurang lebih 1-1.5 cm,
• Kecambah abnormal mempunyai ciri-ciri tumbuh
bengkok, plumula dan radikula tumbuh searah,
kecambah kerdil, hanya memiliki radikula atau plumula
saja dan terserang penyakit.
- Tunas yang tumbuh tunggal atau apical
meristem terletak pada 10-12 cm di
diameter 2,5-4 cm secara mendalam di
bagian atas batang.
- Jika apikal meristem rusak, maka tanaman
secara fungsional mati. Daun yang ada
dapat tetap hijau untuk beberapa waktu,
tetapi tidak ada daun baru yang diproduksi.
Jika apikal meristem dari bibit kelapa sawit
telah mati atau rusak oleh penyakit (busuk
tunas) atau hama (kumbang Oryctes), maka
kelapa sawit tidak akan pulih dan harus
diganti.
PEMILIHAN BIBIT BERKUALITAS
MENENTUKAN MASADEPAN ANDA
VARIETAS KELAPA SAWIT
• Berdasarkan
ketebalan
tempurung dan
daging buah :
Dura, Tenera,
Pisifera
• Berdasarkan
warna kulit
buahnya:
Nigrescens,
Virescens, dan
Albenscens
• Rendemen minyak yang paling tinggi terdapat pada Tenera
yaitu mencapai 28% (Anonim, 2007), sedangkan pada varietas
Dura hanya 16-18 % ( Fauzi et al.,2004).
• Dura : cangkang tebal, dapat dilihat dari penampakkan
buahnya yang besar.Kandungan minyak pada tipe ini
kurang lebih 18% pertandan
• Pisifera : tidak memiliki cangkang, sehingga tidak
menghasilkan minyak ekonomis. Jenis buah ini memiliki
bunga betina yang sering steril (mandul), sehingga
tanaman jenis ini cenderung jarang berbuah.
• Tenera : hasil persilangan antara induk betina dura dan
induk jantan pisifera.Jenis buah pisifera inilah yang
banyak dibudidayakan pada perkebunan kelapa sawit
untuk produksi karena memiliki keunggulan yang
melengkapi kekurangan pada jenis dura dan
pisifera.Cangkang buah tipis, namun bunga tetap
fertile.Kandungan minyak pertandan kurang lebih 28%.