Proposal
Proposal
Proposal
Proposal Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Kehutanan pada Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian
Universitas Jambi
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................. i
I. PENDAHULUAN .......................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ..................................................... 2
1.3 Manfaat Penelitian ................................................... 2
1.4 Hipotesis Penelitian ................................................. 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................. 4
2.1 Pulai Rawa (Alstonia Pneumatophora Back) ........... 4
2.2 Lahan Gambut .......................................................... 5
2.3 Pengapuran Dolomit Pada Lahan Gambut ............... 6
2.4 Pupuk NPK .............................................................. 7
III. METODE PENELITIAN ............................................ 9
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................. 9
3.2 Alat dan Bahan ......................................................... 9
3.3 Rancangan Percobaan .............................................. 9
3.4 Pelaksanaan Penelitian ........................................... 10
3.4.1 Persiapan Areal .................................................... 10
3.4.2 Persiapan Bibit..................................................... 10
3.4.3 Pembuatan Lubang Tanam .................................. 10
3.4.4 Penanaman ........................................................... 10
3.4.5 Pemberian Dolomit dan Pupuk ............................ 11
3.4.6 Pemeliharaan Tanaman........................................ 11
3.5 Variabel yang Diamati ........................................... 11
3.5.1 Pertambahan Tinggi Tanaman (cm) .................... 11
3.5.2 Pertambahan Diameter Tanaman (cm) ................ 11
3.5.3 Pertambahan Jumlah Daun .................................. 12
3.5.4 Persentase Hidup Tanaman ................................. 12
ii
3.6 Analisis Data .......................................................... 12
3.7 Data Penunjang ...................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 13
iii
I. PENDAHULUAN
1
ameliorant yang dapat diaplikasikan yaitu kapur dolomit (Alfarizi,
2014).
Tujuan penambahan kapur pada lahan gambut yaitu untuk
memperbaiki kondisi tanah dengan cara menaikkan pH tanah,
mengusir senyawa organic beracun menambah unsur Cad an Mg,
menambah ketersediaan hara, serta memperbaiki mikroorganisme
tanah termasuk yang berada di dalam bintil akar (Djuhariningrum
dan Rusmadi, 2004).
Dolomit merupakan jenis kapur yang digunakan untuk
kesuburan tanah dan mengurangi kemasaman pada lahan gambut.
Dolomit [ CaMg(CO3)2] mengandung : Ca = 21,73%; Mg =
13,18%; C = 13,03%; O = 52,06%; CaO = 30,4%; MgO = 21,7%;
dan CO2 = 47,9% (Rusmadi, 2004). Selain untuk mengurangi
kemasaman tanah gambut, dolomit juga dapat meningkatkan
kandungan kation-kation basa yaitu Cad an Mg serta meningkatkan
kejenuhan basa tanah gambut (Hardjowigeno, 1986 dalam Alfarizi,
2014).
Berdasarkan uraian tersebut peneliti melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Pemberian Dosis Dolomit dan Pupuk
NPK Terhadap Pertumbuhan Pulai Rawa (Alstonia
Pneumatophora Back) Di Lahan Gambut”.
2
1.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terdapat respons anatara pemberian Dolomit dan NPK pada
dosis tertentu terhadap pertumbuhan tanaman pulai rawa
(Alstonia Pneumatophore Back) di lahan gambut
2. Pemberian Dolomit 200 g/lubang tanam akan memberikan
pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tanaman pulai rawa
(Alstonia Pneumatophore Back) di lahan gambut
3. Pemberian pupuk NPK 200 g/lubang tanam akan memberikan
pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan tanaman pulai rawa
(Alstonia Pneumatophore Back) di lahan gambut
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
5
diperlukan lebih banyak belerang atau kapur untuk mengubah pH
tanah gambut (Barchina, 2006).
7
Tanaman yang mendapatkan pasokan N yang cukup,
pertumbuhannya dicirikan dengan warna hijau tua (Winarso 2005).
Pupuk posfor (P) juga berperan penting bagi tanaman yang
berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan akar semai, memacu
pertumbuhan dan memperkuat tanaman (Sutejo, 2002). Menurut
Hakim et al.,(1986) unsur hara ini berfungsi merangsang
pertumbuhan akar, membentuk titik tumbuh tanaman,
mempercepat masa panen, merangsang pertumbuhan bunga,
meningkatkan Bunga menjadi buah.
Sedangkan kalium menurut Damanik et, al., (2010) memegang
peranan penting dalam peristiwa-peristiwa fisiologi seperti
metabolism karbohidrat, pembentukan, pemecahan, dan translokasi
pati. Dan menurut Hakim et al., (1986) unsur kalium berperan
merangsang pertumbuhan fase awal, memperkuat tegakannya
batang, meningkatkan kwalitas gabah, buah, dan umbi, menambah
daya tahan terhadap hama dan penyakit.
8
III. METODE PENELITIAN
9
Keterangan :
Yijk = Pengamatan pada satuan percobaan ke-i yang memperoleh
kombinasi perlakuan taraf ke-j dari faktor kapur dolomit
dan taraf ke-k dari faktor pupuk NPK
µ = Mean populasi
Kk = Pengaruh taraf ke-k dari faktor kelompok
αi = Pengaruh taraf ke-i dari faktor kapur dolomit
βi = Pengaruh taraf ke-j dari faktor pupuk NPK
(αβ)ij = Pengaruh taraf ke-i dari faktor kapur dolomit dan taraf
ke-j dari factor pupuk NPK
εijk = Pengaruh galat pada faktor ke-i dan faktor ke-j ulangan ke-k
3.4.4 Penanaman
Penanaman dilakukan dengan bibit dari polybag dikeluarkan
dengan cara menyayat polybag dari sisi kiri dan kanan kemudian
dimasukkan ke dalam lubang tanam, lalu ditutup kembali dengan
tanah yang dikeluarkan sebelumnya dan dipadatkan dengan
menggunakan jari tangan.
10
3.4.5 Pemberian Dolomit dan Pupuk
Pemberian abu boiler dilakukan pada saat akan melakukan
penanaman hal ini dilakukan untuk menghindari hilangnya
kandungan dolomit akibat air hujan. Dolomit diberikan dengan
cara mencampurkan tanah gambut dari lobang tanam yang sudah
digali dengan cangkul, kemudian dimasukkan lagi ke dalam lobang
tanam tersebut. NPK diberikan seminggu setelah penanaman di sisi
kiri dan kanan tanaman pada kedalaman 10-15 cm dengan jarak
sekitar 10 cm dari batang tanaman.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
Rusmadi. 2004. Penentuan Kalsit dan Dolomit Secara Kimia dalam
Batu Gamping dari Madura. Pusat Pengembangunan Bahan
Galian dan Geologi Nuklir. Batan -8:332-334
Soil Survey Staff. 2014. Keys to Soil Taxonomy. USDA. Natural
Resources Conservation Service, US Government Printing
Office, Washington, DC
Subiksa IGM, Nugroho K, Sholeh dan IPG. Widjaja Adhi. 1997.
The effect ofameliorants on the chemical properties and
productivity of peat soil. In: Rieley and Page (Eds). Pp:321-
326. Biodiversity and Sustainability of Tropical
Peatlands.Samara Publishing Limited, UK
Sutejo MM. 2002. Pupuk dan Cara Penggunaan. Rineka Cipta.
Jakarta
Suwandi. 2008. Aplikasi Dolomit dan Urea terhadap Pertumbuhan
Murbei (Morus khumpai).Pusat Litbang Hutan dan Konservasi
Alam. Jurnal Info Hutan (4):337-385
Syamsuhidayat SS. 1991. Inventarisasi Tanaman Obat Indonesia I.
Dapartemen Kesehatan RI, Jakarta.
14