512-Article Text-947-1-10-20150624
512-Article Text-947-1-10-20150624
512-Article Text-947-1-10-20150624
Ade Kusmana
Pendidikan Bahasa dan Seni (PBS) FKIP Universitas
Jambi Jl. Jambi Muara Bulian Mendalo Darat Jambi
Email: dr.akusmana@gmail.com
Abstrak:
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk model materi ajar
semantik sebagai mata kuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indo-
nesia, dan FKIP Universitas Jambi. Pendekatan penelitian ini adalah pengem-
bangan R and D (Research and Development). Urgensi penelitian ini, pembelajar
kurang menguasai materi ajar semantik yang telah di ajarkan ditandai dengan
rendah nilai yang diperoleh. Kekurangmampuan ini, mengakibatkan tidak terca-
painya visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan, tidak terpenuhi. Dengan
demikian sangat perlu dilakukan penelitian dan perlu pengembangan materi ajar
semantik. Hasil penelitian diperoleh gambaran berupa (1) model teoretik, (2)
gambaran tentang kebutuhan mahasiswa dan dosen pengfajar terhadap materi
ajar diperoleh melalui (a) hasil analisis kurikulum, (b) hasil analisis silabus, dan
(c) hasil analisis materi ajar semantik bahasa Indonesia, (3) gambaran silabus
dan materi ajar semantik bahasa Indonesia yang telah dikembangkan layak
diguna- kan di Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, sastra Indonesia,
dan Fakul- tas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.
Abstract:
The purpose of this research was to create a semantik teaching material product
as the a course for the Program of Language Education, Indonesian literure, and
FKIP Jambi University. The research approach used was research and develop-
ment. The urgency of this research was the fact that students did not master the
semantic teaching material that had been thought and the low mark obtained by
the them. This low ability resulted in not achieving the vision, mission, and the
goal that have been stated. Therefore, it is very important to conduct a research
and develop semantic teaching material. The result of the research show the des-
cription of (1) theoretical mode;(2) the need of the students and lecturer to the tea-
ching material obtained from the result of (a) cirriculum anlysis, (b)syllabus ana-
lysis,and (c) Indonesian semantic teaching material; (3) the description of syllabus
and Indonesia semantic teaching material that has been developed and proved to
be appropriate to be used in the Program of Language Education, Sastra Indone-
sia, and FKIP Jambi University.
Kata kunci:
Pengembangan, model materi ajar, semantik bahasa Indonesia
TUJUAN Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah adalah:
(a) menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing di bidang Bahasa,
Sastra Indonesia dan Daerah; (b) minat, bakat, apresiasi, dan kreativitas
mahasiswa di bi-
KAJIAN TEORI
Teori Semantik
Objek kajian semantik yakni makna, berada di seluruh atau di semua tataran
yang bangun-membangun ini. Makna berada di dalam tataran fonologi, morfologi,
dan sintaksis. Penamaan tataran untuk semantik agak kurang tepat, sebab dia bukan
satu tataran dalam arti unsur membangun satuan lain yang lebih besar, melainkan
merupakan unsur yang berada pada semua tataran itu, meskipun kehadirannya pada
tiap tataran itu tidak sama. Para linguis strukturalis tidak begitu peduli dengan
masa- lah makna ini, karena dianggap tidak termasuk atau menjadi tataran yang
sederajat dengan tataran yang bangun-membangun itu. Hockett, salah seorang tokoh
struk- turalis menyatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem yang kompleks dari
kebiasaan- kebiasaan.3 Sistem bahasa terdiri atas lima subsistem, yaitu: subsistem
gramatika, sub-
sistem fonologi, subsistem morfofonemik, subsistem semantik, dan subsistem fonetik.
Makna
Leech menyatakan bahwa pembahasan pengertian makna (meanings of
meaning) sebagai awal studi yang penting pada semantik dan banyak
dipermasalahkan menge- nai kata ‘meaning’ di dalam bahasa Inggris dan para ahli
semantik.4 Lyons menyebut- kan bahwa memberikan makna suatu kata ialah dengan
memahami kajian kata ber- beda dengan kata-kata lain. Arti dalam hal ini
menyangkut makna leksikal dari kata- kata itu sendiri, yang cenderung terdapat di
dalam kamus, sebagai leksem.5
Sebuah kata yang digunakan dalam konteks kalimat akan menngandung makna
yang berbeda juga mempunyai makna yang tidak sama. Misal makna kata mengam-
bil pada kalimat–kalimat berikut:
1. Semester ini saya belum mengambil mata kuliah sintaksis.
2. Tahun ini kami akan mengambil sepuluh orang pegawai baru.
3. Dia bermaksud mengambil gadis itu menjadi istrinya.
4. Sedikitpun saya tidak mengambil untung.
5. Kita bisa mengambil hikmah dari kejadian itu.
6. Saya akan mengambil gambar peristiwa bersejarah itu.
7. Diam–diam dia mengambil buku itu dari tasmu.
Kita tentu memahami bahwa kata mengambil pada ketujuh kalimat itu memiliki
makna yang tidak sama. Pada kalimat (1) kata mengambil bermakna ‘mengikuti’, pa-
da kalimat (2) bermakna “menerima”, pada kalimat (3) bermakna “menjadikan”, pa-
da kalimat (4) bermakna “memperoleh”, pada kalimat (5) “memanfaatkan”, pada ka-
Rancangan model materi ajar yang sesuai dengan kebutuhan pengajar dan pemelajar,
Pengembangan model materi ajar yang sesuai dengan kebutuhan pengajar dan pemelajar,
Gambar 1.
RancanganPengembangan Model Materi Ajar Menurut
Langkah Borg dan Gall
Materi Ajar I
1. Standar Kompetensi
TUJUAN MATA 2. Indikator
KULIAH 3. Uraian Materi
4. Rangkumam
SEMANTIK
MODEL 5. Latihan/Tugas
MATERI
Materi Ajar II
AJAR 1. Standar Kompetensi
SEMANTIK 2. Indikator
3. Uraian Materi
MATERI AJAR 4. Rangkumam
SEMANTIK BI 5. Latihan/Tugas
Materi Ajar IV
SUMBER MATERI 1. Standar Kompetensi
2. Indikator
3. Uraian Materi
4. Rangkumam
Materi Ajar V
1. Standar Kompetensi
2. Indikator
3. Uraian Materi
4. Rangkumam
5. Latihan/Tugas
Materi ajar yang dikembangkan pada penelitian ini merupakan hasil dari taha-
pan pengembangan model materi ajar. Hasil analisis model materi ajar yang utuh da-
pat dilihat pada lampiran.
Kelayakan Model
Penelitian pada tahap ini adalah tahap evaluasi kelayakan. Tahap evaluasi ini
membahas tentang: (1) hasil penilaian pakar (Riview) terhadap materi ajar yang di-
kembangakan, (2) revisi materi ajar semantik berdasarkan hasil penilaian dan komen-
tar pakar, (3) hasil uji coba terbatas (4) revisi materi ajar semantik berdasarkan hasil
uji coba terbatas, (5) Hasil uji coba keterbacaan materi ajar semantik yang digunakan,
(6) hasil pengujian lewat eksperimen, dan (7) revisi akhir materi ajar semantik.
Tabel 2.
Hasil Perhitungan Perbedaan pengaruh
Perlakuan dan tidak Perlakuan
Tingkat Pengaruh Perlakuan
Kelompok Jumlah
Berpengaruh Tak Berpengaruh
Eksperimen 32 0 32
Kontrol 21 11 32
53 11 64
hitung = 10.98
tabel = 3.841
hitung> tabel hitung = 10.98 tabel = 3.841), sehingga Ho: ditolak Ha:
diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan yang sinifikan sebelum dan sesudah
pengem- bangan materi ajar, namun tidak menunjukekan perbedaan yang berarti
pada kelom- pok kontrol. Setelah dilakukan pengembangan materi ajar semantik
mahasiswa lebih mudah memahami.
10.98, 2
tabel = 3.841. hitung >
2 2
tabel.
CATATAN AKHIR:
1. S. Nasution, Teknologi pendidikan, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 1982.
2. Haryadi, Hubungan intensitas mendengarkan ceramah, pemahaman buku teks dan partisipasi ber-
organisasi dengan retorik, Jurnal Kependidikan Nomor 2 Tahun XXXIII, Yogyakarta: Lem-
baga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta, 2003.
3. Ch. F. Hockett, A Course in Modern Linguistics, New York: The Macmillan and Co, 1958, h. 33.
4. Geoffrey Leech, Semantik (Terjemahan: Paina Partana), Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2003, h. 7- 9.
5. John Lyons, Pengantar teori Linguistik (Introduction to Theoritical Linguistics), (terjemah),
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995, h. 396.
6. Suyudi, Relasi Makna, 2009. http://www.studycycle.net/2009/11/relasi-makna.html
7. Haryadi, op.cit.
8. Stephen Ullmann, Smantics, An Introduction to the Science of Meaning, Basil Blachwell, Ox-
ford, 1977, h. 156.
9. Tim Dosen, Kurikulum dan Deskripsi Mata Kuliah, Prodi Bahasa Indonesia Jurusan PBS FKIP
Unja, Jambi: FKIP Unja, 2005, h. 7.
10. Meredith D. Gall, Joyce Gall, dan Walter R. Borg, Educational Research: An Introduction, Bos-
ton: Pearson: Education, Inc., 2003.
11. R. C. Richey dan J. D. Klein, Design and Development Research Methods, Strategies, and Issues,
London: Lawrence Erlbaum Associates, Inc., 2007.
12. Conny R. Semiawan, Catatan Kecil tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan,
Jakarta: Kencana, 2007, h. 184.