Analisis Materi Keterampilan Berbicara Dasar Bahasa Mandarin
Analisis Materi Keterampilan Berbicara Dasar Bahasa Mandarin
Analisis Materi Keterampilan Berbicara Dasar Bahasa Mandarin
Abstrak
Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin (PSPBM) UNJ sebagai program studi yang
berkomitmen untuk terus melakukan upaya-upaya perbaikan serta pengembangan kualitas
pengajaran bahasa Mandarin di Indonesia pada umumnya, memutuskan untuk mengembangkan
buku ajar keterampilan berbahasanya sendiri. Ketiadaan buku ajar berseri yang dapat
mengakomodir kebutuhan pembelajaran bahasa Mandarin merupakan hal mendesak.
Pengembangan buku ajar keterampilan berbicara memerlukan pengetahuan mengenai buku ajar
seperti apa yang dibutuhkan. Dengan demikian, PSPBM melakukan penelitian berbasis Research and
Development yang terdiri dari tiga tahap, yaitu: 1) Tahun 2017: Analisis Kebutuhan; 2) Tahun 2018:
Analisis materi; dan terakhir tahap 3) Penyusunan buku ajar.
Tulisan ini membahas penelitian tahap ke dua. Kegiatan analisis materi memperhatikan hal-hal
berikut: 1) Dokumen kurikulum PSPBM FBS UNJ, mencakupi profil lulusan, deskripsi mata kuliah,
CPMK Menyimak dan Berbicara Dasar I-IV; 2) Kesesuaian materi dengan deskripsi level pada CEFR; 3)
Hasil penelitian sebelumnya (Analisis Kebutuhan); 4) Teori dan hasil penelitian terkait analisis materi
keterampilan berbicara. Melalui penelitian analisis materi dan penyusunan ragangan, dapat
diketahui materi percakapan apa yang diperlukan serta sesuai bagi buku teks untuk keperluan mata
kuliah Menyimak dan Berbicara Dasar di PSPBM FBS UNJ. Selain itu, PSPBM mendapatkan produk
berupa materi percakapan dan ragangan yang diperlukan untuk kebutuhan penyusunan buku ajar
Menyimak dan Berbicara Dasar semester I hingga IV. Hasil penelitian selanjutnya dapat menjadi
landasan dalam penelitian tahap selanjutnya yaitu penelitian pengembangan penyusunan buku ajar
mata kuliah Menyimak dan Berbicara Dasar.
A. PENDAHULUAN
Keberagaman sistem pendidikan antar institusi di setiap negara, dengan keberagaman
identitas serta budaya merupakan sebuah keniscayaan. Sementara itu, hadirnya masa
dimana mobilitas dan komunikasi internasional sangat intens menuntut bukan hanya
kompetensi berbahasa asing yang mumpuni, namun juga adanya acuan pengukuran
terhadap kompetensi tersebut. PSPBM sebagai bagian dari FBS UNJ menggunakan Common
European Framework of Reference for Language (CEFR) sebagai acuan pengukuran
kompetensi kebahasaan, yang juga merupakan rujukan bagi rumusan kurikulum prodi-prodi
bahasa di lingkungan FBS.
Agar mencapai kompetensi berbahasa yang diharapkan, diperlukan bahan ajar yang
relevan. Saat ini, buku keterampilan berbicara yang digunakan berbagai program studi
kependidikan Mandarin di Indonesia tidak seluruhnya diperuntukkan secara khusus untuk
melatih kompetensi berbicara, sehingga capaian pembelajaran yang berintikan pada
komunikasi praktis, dinilai tidak tercapai dengan maksimal. Ketiadaan buku teks
keterampilan berbicara bahasa Mandarin yang seharusnya digunakan secara berseri dengan
keterampilan berbahasa lainnya menjadi muara adanya kebutuhan pengembangan buku
ajar mata kuliah keterampilan berbicara. PSPBM FBS UNJ sebagai program studi yang
1
Jurnal Cakrawala Mandarin
Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia
Vol.5, No.1, April 2021: P1-14 E-ISSN: 2579-4906
berkomitmen untuk terus melakukan upaya-upaya perbaikan serta pengembangan kualitas
pengajaran bahasa Mandarin di Indonesia, memutuskan untuk mengembangkan buku ajar
keterampilan berbahasa Mandarinnya sendiri. Pengembangan buku ajar keterampilan
berbicara memerlukan pengetahuan mengenai buku ajar seperti apa yang dibutuhkan.
Dengan demikian, perlu dilakukan sebuah penelitian analisis materi. Tulisan ini akan
membahas mengenai materi apa yang perlu ada dalam buku teks mata kuliah keterampilan
berbicara bahasa Mandarin tingkat dasar, agar sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan.
Pembahasan mengenai buku teks dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa
disampaikan oleh Richards. Richards (2001:254) menyatakan buku teks digunakan dengan
cara berbeda dalam pembelajaran bahasa. Di dalam buku teks keterampilan berbicara perlu
memiliki teks atau dialog untuk latihan dan diskusi untuk peserta didik.
Mengutip Cai (2009:160), yang dilatih dalam buku ajar keterampilan berbicara adalah
kemampuan komunikasi lisan dalam situasi sosial yang umum. Cai membagi buku ajar
keterampilan berbicara bahasa Mandarin menjadi beberapa jenis:
1. Berdasarkan tingkat kemahiran
Umumnya terdiri dari 3 tingkatan: tingkat dasar, tingkat menengah, dan tingkat
mahir. Ada pula yang terdiri dari 5 tingkatan.
2. Berdasarkan waktu pembelajaran
1) Buku ajar untuk durasi panjang
2) Buku ajar untuk durasi pendek (les, program musim panas)
3. Berdasarkan usia peserta didik
1) Buku ajar untuk peserta didik berusia dewasa
2) Buku ajar untuk peserta didik berusia anak-anak
4. Berdasarkan asal negara peserta didik
1) Buku ajar untuk peserta didik dari banyak negara
Buku ajar dapat digunakan bagi peserta didik yang bahasa ibunya beragam,
efektif digunakan pada kelas pengajaran bahasa dengan peserta didik dari
beberapa negara berbeda.
2) Buku ajar untuk peserta didik dari negara tertentu
Buku ajar bersifat spesifik untuk peserta didik suatu negara, sehingga dapat
melalui analisis kontrastif kedua bahasa dan budaya; menyusun buku ajar
berdasarkan karakteristik dan kesulitan fonetik, kosa kata, tata bahasa,
penggunaan bahasa dan kebudayaan. Buku ajar jenis ini efektif digunakan
pada kelas pengajaran bahasa Mandarin yang seluruh peserta didiknya
pengguna bahasa tertentu atau pemelajar yang mempelajari bahasa
Mandarin di lingkungan bahasa ibunya.
5. Berdasarkan prinsip penyusunan buku ajar
1) Buku ajar berdasarkan fungsi
2) Buku ajar berdasarkan tema
3) Buku ajar berdasarkan situasi, tema, fungsi
6. Berdasarkan lingkungan bahasa
1) Buku ajar bagi peserta didik yang belajar di lingkungan berbahasa Mandarin
2) Buku ajar bagi peserta didik yang belajar di lingkungan bahasanya sendiri
Berdasarkan pada klasifikasi Cai di atas, maka penelitian ini merupakan penelitian
yang dilakukan untuk membahas materi apa yang diperlukan serta sesuai bagi buku ajar
keterampilan berbicara bahasa Mandarin dalam pengajaran bahasa berdurasi panjang bagi
2
Jurnal Cakrawala Mandarin
Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia
Vol.5, No.1, April 2021: P1-14 E-ISSN: 2579-4906
peserta didik dewasa berbahasa ibu bahasa Indonesia yang belajar di lingkungan bahasanya
sendiri.
B. METODE PENELITIAN
Dilihat dari sisi pendidik, materi pembelajaran harus dibentuk dan disampaikan kembali
dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Sedangkan dilihat dari sisi peserta didik, materi harus
dipelajari dalam rangka mencapai standar kompetensi. Dalam mendesain materi
pembelajaran diperlukan analisis pembelajaran, umumnya menggunakan model ‘Dick and
Carey’. Menurut model Dick dan Carey, tujuan pembelajaran yang telah diidentifikasi perlu
dianalisis untuk menemukenali keterampilan-keterampilan bawahan (sub ordinate skills)
yang harus dikuasai peserta didik dan langkah-langkah prosedural bawaan yang harus diikuti
peserta didik untuk dapat belajar. Analisis pembelajaran bertujuan untuk menentukan
keterampilan-keterampilan yang akan dijangkau oleh tujuan pembelajaran, serta
memungkinkan untuk membuat keputusan yang diperlukan dalam urutan mengajar.
Materi merupakan bagian tak terpisahkan dari perencanaan kegiatan pembelajaran,
sehingga peserta didik memenuhi standar kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan,
dan sikap tertentu yang ditetapkan. Standar kompetensi harus sesuai dengan capaian
pembelajaran dalam kurikulum. Pada rangkaian mata kuliah Menyimak dan Berbicara Dasar
di PSPBM UNJ, keterampilan yang ingin dicapai secara umum adalah kemampuan
berkomunikasi lisan, maka materi-materi dalam buku ajar nantinya harus mendukung
tercapainya kompetensi dan tujuan pembelajaran melalui topik dan kegiatan pembelajaran
yang menunjang, penguasaan unsur kebahasaan dalam berkomunikasi, pengetahuan seni
budaya Cina, dan lain sebagainya.
C. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian Trihardini dan Wikarti mengenai Analisis Kebutuhan
Pengembangan Buku ajar Mata Kuliah Percakapan di tahun 2017, buku ajar mata kuliah
keterampilan berbicara yang digunakan di prodi-prodi kependidikan bahasa Mandarin di
Indonesia berupa: (1) buku keterampilan berbicara bahasa Mandarin yang diambil dari seri
buku berbeda dengan keterampilan berbahasa lainnya. Buku keterampilan menyimak,
membaca, menulis merupakan buku dari seri yang sama, hanya buku keterampilan
berbicara yang diambil terpisah. Hal ini disebabkan ketidaklengkapan seri buku
keterampilan berbahasa Mandarin yang digunakan; (2) buku keterampilan berbahasa
Mandarin yang tidak secara khusus diperuntukkan untuk keterampilan berbicara.
Temuan penelitian menjadi hal yang sangat menarik, karena bertentangan dengan
pendapat Eddy (2005) dalam Silaban (2010) yaitu isi materi buku pelajaran harus relevan
dengan tuntutan kurikulum yang berlaku serta harus relevan dengan kompetensi yang harus
dimiliki oleh lulusan tingkat pendidikan tertentu.
PSPBM UNJ dalam kurikulumnya, mendistribusikan capaian level CEFR per semester.
Dengan mempertimbangkan standar kelulusan CEFR level B2, maka mata kuliah
keterampilan berbahasa Mandarin pada kurikulum PSPBM FBS UNJ diberikan dalam 7
semester dengan pembagian sebagai berikut:
Tabel 1. Penguasaan Level CEFR dalam Mata Kuliah Keterampilan Berbahasa PSPBM UNJ
Semester Nama Mata Kuliah Capaian Level CEFR
ke-
1 Menyimak dan Berbicara Dasar I A1
3
Jurnal Cakrawala Mandarin
Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia
Vol.5, No.1, April 2021: P1-14 E-ISSN: 2579-4906
Membaca dan Menulis Dasar I
Tata Bahasa I
2 Menyimak dan Berbicara Dasar II A2
Membaca dan Menulis Dasar II
Tata Bahasa II
3 Menyimak dan Berbicara Dasar III B1
Membaca dan Menulis Dasar III
Tata Bahasa III
4 Menyimak dan Berbicara Dasar IV B1
Membaca dan Menulis Dasar IV
Tata Bahasa IV
5 Menyimak dan Berbicara Lanjut I B2
Membaca dan Menulis Lanjut I
6 Menyimak dan Berbicara Lanjut II B2
Membaca dan Menulis Lanjut II
7 Audio Visual Bahasa Mandarin B2
4
Jurnal Cakrawala Mandarin
Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia
Vol.5, No.1, April 2021: P1-14 E-ISSN: 2579-4906
cakap, keterampilan menyimak dan berbicara tidak terpisahkan. Hubungan antar
keterampilan berbahasa menyimak, berbicara, membaca dan menulis dapat dilihat pada:
5
Jurnal Cakrawala Mandarin
Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia
Vol.5, No.1, April 2021: P1-14 E-ISSN: 2579-4906
lain tidak terbatas di daratan Eropa. CEFR merupakan standar acuan yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa asing di FBS UNJ. CEFR selain menjabarkan capaian-capaian
pengetahuan, keterampilan berbahasa serta konteks budaya yang harus dikuasai oleh
pemelajar, juga standar tingkatan penguasaan kemampuan bahasa asing yang sedang
dipelajari. Menurut standar tingkatan penguasaan, CEFR mengklasifikasikan peserta didik
menjadi:
1. Basic user (tingkat dasar)
A1 Breakthrough: Prapemula
A2 Waystage: Pemula
2. Independent user (tingkat mandiri)
B1 Threshold: Pramadya
B2 Vantage: Madya
3. Proficient user (tingkat mahir)
C1 Effective Operational Proficiency: Pralanjut
C2 Mastery: Lanjut
6
Jurnal Cakrawala Mandarin
Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia
Vol.5, No.1, April 2021: P1-14 E-ISSN: 2579-4906
saya kenal. mengenai keluarga dan ambisi saya. Saya
saya dan orang lain, dapat secara ringkas
kondisi kehidupan, memberikan alasan dan
latar belakang penjelasn untuk
pendidikan saya dan pendapat dan rencana.
pekerjaan saya saat ini Saya dapat menarasikan
atau pekerjaan terakhir sebuah cerita atau
saya. menghubungkan jalan
cerita dari sebuah buku
atau film dan
mendeskripsikan reaksi
saya.
7
Jurnal Cakrawala Mandarin
Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia
Vol.5, No.1, April 2021: P1-14 E-ISSN: 2579-4906
Berkaitan dengan keterampilan berbicara, terdapat tes kompetensi untuk mengukur
level kemampuan oral berbahasa Mandarin yaitu HSKK. HSKK terbagi atas 3 level, yaitu
HSKK dasar/primary level, HSKK menengah/intermediate level dan HSKK mahir/advanced
level. Hubungan pembagian level HSKK dengan level HSK dapat dilihat pada tabel berikut:
Peserta yang melampaui HSKK dasar dapat mengerti dan menggunakan bahasa
Mandarin untuk mengungkapkan topik pembicaraan sehari-hari yang familiar, dalam
memenuhi kebutuhan komunikasi mendasar. Peserta yang melampaui HSKK menengah
dapat mengerti dan cukup fasih menggunakan bahasa Mandarin untuk berkomunikasi
secara lisan dengan penutur jati bahasa Mandarin. Peserta yang melampaui HSKK mahir
dapat mengerti dan fasih menggunakan bahasa Mandarin untuk mengungkapkan pendapat
sendiri secara lisan. Penjelasan mengenai HSKK dari Hanban masih kurang terperinci,
begitupun dengan buku latihan soal HSKK yang belum beredar bebas, sehingga meskipun
HSKK adalah tes kemampuan oral berbahasa Mandarin namun tidak dapat dijadikan satu-
satunya acuan dalam penelitian ini.
Tabel 5. Draft Materi dan Kosakata Mata Kuliah Keterampilan Berbicara Semester I Hingga IV Berdasarkan
CPMK, CEFR dan HSK
No Mata Kompetensi Materi
Kuliah
8
Jurnal Cakrawala Mandarin
Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia
Vol.5, No.1, April 2021: P1-14 E-ISSN: 2579-4906
1. Menyimak 1. Menguraikan aturan 1. Ejaan hanyu pinyin
dan penulisan transkripsi aksara 2. Inisial, final, ton
BerbicaraHan/ejaan Hanyu Pinyin. 3. Pembentukan suku kata bahasa
Dasar I 2. Membedakan inisial bahasa Mandarin
Mandarin. 4. Kata, frasa
3. Membedakan final bahasa 5. Menceritakan gambar menjadi
Mandarin, dan final retrofleks/ er hua. frasa
4. Membedakan ton dalam 6. Menyusun kalimat
bahasa Mandarin, ton netral, 7. Memproduksi dialog sederhana
perubahan ton, kolokasi ton. bertema identitas diri, keluarga,
5. Mempraktikkan artikulasi, lingkungan sekitar:
pelafalan bahasa Mandarin melalui 8. Sapaan
pemaduan inisial, final dan ton dalam 9. Perkenalan atau informasi diri
ejaan Hanyu Pinyin. (nama, kewarganegaraan,
6. Meniru dan mengulangi pekerjaan), keluarga, sekolah,
ujaran lisan dengan pelan. perusahaan
7. Merekonstruksi 10. Pelajaran dan pekerjaan
pembentukan suku kata bahasa (pengalaman belajar dan
Mandarin. bekerja)
8. Membuat frasa berdasarkan 11. Kegemaran dan keahlian
gambar. khusus
9. Membangun kata dan frasa 12. Makanan (makanan dan
menjadi kalimat untuk minuman, makan di luar,
mendeskripsikan identitas diri, kebiasaan makan)
keluarga, lingkungan sekitar. 13. Waktu (hari, tanggal)
10. Memproduksi percakapan 14. Berbelanja (mata uang, satuan
sederhana bertema identitas diri dan ukuran, harga, bahan dan
mencakupi nama, alamat, kualitas, menukar uang)
kewarganegaraan, profesi, usia dan 15. Berkunjung
tanggal lahir. 16. Kesehatan dan kebugaran
11. Memproduksi percakapan (pergi ke dokter, latihan gerak
sederhana bertema keluarga badan)
mencakupi keluarga inti. 17. Keluarga dan sahabat
12. Memproduksi percakapan (sebutan, hubungan, ciri fisik)
sederhana bertema lingkungan sekitar
mencakupi orang yang dikenal, apa
yang dimiliki.
13. Membuat pertanyaan dan
menjawab pertanyaan sederhana
berdasarkan teks atau kenyataan,
dalam area kebutuhan sederhana
atau topik-topik umum.
14. Menguasai 100 kosakata
bertemakan identitas diri, keluarga
inti dan lingkungan sekitar.
2. Menyimak 1. Menguraikan aturan penulisan 1. Ejaan hanyu pinyin
dan transkripsi aksara Han/ejaan Hanyu 2. Inisial, final, ton
9
Jurnal Cakrawala Mandarin
Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia
Vol.5, No.1, April 2021: P1-14 E-ISSN: 2579-4906
Berbicara Pinyin. 3. Pembentukan suku kata
Dasar II 2. Membedakan inisial bahasa bahasa Mandarin
Mandarin. 4. Kata, frasa
3. Membedakan final bahasa 5. Menceritakan gambar menjadi
Mandarin, dan final retrofleks/ er frasa
hua. 6. Menyusun kalimat
4. Membedakan ton dalam bahasa 7. Memproduksi dialog sederhana
Mandarin, ton netral, perubahan bertema informasi diri dan
ton, kolokasi ton. keluarga, kegiatan sehari-hari di
5. Mempraktikkan artikulasi, lingkungan sekitar, profesi
pelafalan bahasa Mandarin melalui 8. Persamaan dan perbedaan
pemaduan inisial, final dan ton 9. Peristiwa yang sudah terjadi
dalam ejaan Hanyu Pinyin. 10. Peristiwa yang sedang terjadi
6. Meniru dan mengulangi ujaran 11. Peristiwa yang akan terjadi
lisan dengan pelan. 12. Perintah atau ajakan
7. Merekonstruksi pembentukan 13. Pengalaman
suku kata bahasa Mandarin. 14. Akibat atau hasil dari
8. Membuat frasa berdasarkan peristiwa yang sudah terjadi
gambar.
9. Membangun kata dan frasa
menjadi kalimat untuk
mendeskripsikan dalam bentuk
sederhana mengenai keluarga dan
orang lain, kondisi kehidupan, latar
belakang pendidikan dan pekerjaan
atau pekerjaan terakhir.
10. Memproduksi percakapan
sederhana bertema informasi pribadi
dan keluarga mencakupi keluarga
besar.
11. Memproduksi percakapan
sederhana bertema profesi
mencakupi latar belakang
pendidikan, pekerjaan terakhir.
12. Memproduksi percakapan
sederhana bertema lingkungan
sekitar mencakupi orang yang
dikenal, apa yang dimiliki.
13. Membuat pertanyaan dan
menjawab pertanyaan sederhana
berdasarkan teks atau kenyataan,
dalam topic dan aktivitas umum.
14. Merancang percakapan pada
pertukaran sosial yang sangat
sederhana.
15. Menguasai 300 kosakata
bertemakan informasi pribadi dan
10
Jurnal Cakrawala Mandarin
Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia
Vol.5, No.1, April 2021: P1-14 E-ISSN: 2579-4906
keluarga, kegiatan sehari-hari di
lingkungan sekitar dan profesi.
3. Menyimak 1. Mempraktikkan artikulasi, 1. Inisial, final, ton
dan pelafalan bahasa Mandarin melalui 2. Pembentukan suku kata
Berbicara pemaduan inisial, final dan ton bahasa Mandarin
Dasar III dalam ejaan Hanyu Pinyin. 3. Frasa
2. Meniru dan mengulangi ujaran 4. Menceritakan gambar menjadi
lisan dengan lebih cepat. kalimat
3. Membangun frasa menjadi 5. Menyusun kalimat
kalimat untuk mendeskripsikan 6. Memproduksi dialog sederhana
kehidupan sekolah, aktivitas profesi, bertema kehidupan sekolah,
kegiatan waktu luang. pekerjaan dan kegiatan waktu
4. Membuat kalimat berdasarkan luang.
gambar. 7. Memperkenalkan diri
5. Memproduksi percakapan 8. Lingkungan sekolah
sederhana bertema aktivitas profesi, 9. Lingkungan tempat tinggal
mencakupi aktivitas profesi, 10. Kesukaan dan hobi
harapan, dan ambisi. 11. Perbandingan
6. Memproduksi percakapan 12. Perjalanan
sederhana bertema kegiatan waktu 13. Berbelanja
luang mencakupi hobi, pengalaman
yang telah dilakukan sebelumnya,
kegiatan, impian, pendapat, dan
rencana.
7. Mempraktikkan percakapan tanpa
persiapan pada topik-topik umum,
peminatan individu ataupun yang
berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari mencakupi keluarga,
hobi, pekerjaan, pengalaman, dan
kejadian tertentu.
8. Membangun frasa menjadi
kalimat untuk mendeskripsikan
pengalaman dan kejadian.
9. Menguraikan alasan dan
penjelasan ringkas mengenai
pendapat dan rencana.
10. Menyusun jalan cerita dari
sebuah buku atau film dan
menarasikan sebuah cerita.
11. Menguasai 600 kosakata
bertemakan kehidupan sekolah,
pekerjaan dan kegiatan waktu luang.
11
Jurnal Cakrawala Mandarin
Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia
Vol.5, No.1, April 2021: P1-14 E-ISSN: 2579-4906
Dasar IV dalam ejaan Hanyu Pinyin. 3. Frasa
2. Meniru dan mengulangi ujaran 4. Menceritakan gambar menjadi
lisan dengan lebih cepat. kalimat
3. Membangun kata dan frasa 5. Menyusun kalimat
menjadi kalimat untuk 6. Memproduksi dialog sederhana
mendeskripsikan kehidupan pribadi bertema beragam ujaran pada
dan beragam ujaran pada acara acara televisi atau radio terkait
televisi atau radio terkait topik topik kehidupan pribadi dan
pekerjaan. pekerjaan
4. Membuat kalimat berdasarkan 7. Bertamu
gambar. 8. Bertetangga
5. Memproduksi percakapan 9. Keunikan Cina
sederhana bertema kehidupan 10. Pernikahan
pribadi mencakupi bertamu dan 11. Gender
bertetangga. 12. Kesehatan
6. Memproduksi percakapan 13. Pekerjaan
sederhana bertema beragam ujaran 14. Keluarga
pada acara televisi atau radio terkait 15. Pendidikan
topik pekerjaan. 16. Iklan
7. Mempraktikkan percakapan tanpa 17. Internet
persiapan pada topik-topik umum, 18. Lingkungan
peminatan individu ataupun yang 19. Kebudayaan
berhubungan dengan kehidupan 20. Tempat tinggal
sehari-hari mencakupi keluarga, 21. Kendaraan
hobi, pekerjaan, pengalaman, dan
kejadian tertentu.
8. Mempraktikkan percakapan dalam
menghadapi hampir seluruh situasi
yang mungkin timbul ketika
melakukan perjalanan ke daerah
tempat bahasa sasaran.
9. Membangun frasa menjadi
kalimat untuk mendeskripsikan
mimpi, harapan, dan ambisi.
10. Menguraikan alasan dan
penjelasan ringkas mengenai
pendapat dan rencana.
11. Menyusun jalan cerita dari
sebuah buku atau film dan
menarasikan sebuah cerita.
12. Menampilkan reaksi lisan dari
sebuah cerita.
13. Menguasai 900 kosakata
bertema beragam ujaran pada acara
televisi atau radio terkait topik
kehidupan pribadi dan pekerjaan.
12
Jurnal Cakrawala Mandarin
Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia
Vol.5, No.1, April 2021: P1-14 E-ISSN: 2579-4906
Selanjutnya peneliti menyusun instrumen penelitian berupa penilaian kesesuaian
materi dengan dokumen kurikulum program studi, konsep keilmuan dan standar CEFR serta
HSK. Berikut merupakan simpulan dari hasil penilaian terhadap draft materi:
1. Tema dan materi percakapan yang dinilai paling sesuai dengan dokumen kurikulum
adalah materi percakapan yang disusun pada mata kuliah Menyimak dan Berbicara
Dasar I. Sementara pada mata kuliah lanjutannya, masih harus diperbaiki.
2. Tema percakapan yang disusun pada mata kuliah Menyimak dan Berbicara Dasar II
belum bersifat tematik, sehingga kurang sejalan dengan CEFR juga tema-tema pada
rangkaian mata kuliah Menyimak dan Berbicara Dasar lainnya.
3. Jenis materi berupa menyusun kata menjadi frasa, menjelaskan gambar, tanya
jawab yang mendukung aktivitas berbicara kurang sesuai apabila diberikan pada
mata kuliah Menyimak dan Berbicara Dasar IV.
4. Keakuratan runutan penyampaian materi percakapan perlu dikaji kembali.
5. Materi-materi yang sesuai dengan perkembangan jaman perlu ditambahkan.
6. Kemutakhiran dan kebakuan bahasa Mandarin perlu disesuaikan dengan
perkembangan bahasa Mandarin saat ini.
7. Jenis latihan lebih bervariasi.
Peneliti juga menyusun draft sistematika buku ajar percakapan. Draft disusun
dengan mempertimbangkan komponen yang harus ada pada buku teks serta masukan
responden terkait struktur buku ajar Percakapan yang diperoleh pada penelitian Analisis
Kebutuhan di tahun 2017 yakni: (1) Perlu adanya kunci jawaban latihan pada seluruh topik
latihan, penjelasan kosakata, materi audio, materi muatan sejarah, sumber kutipan, sumber
ilustrasi, materi muatan budaya; (2) Perlu memperhatikan hierarki kesulitan latihan; (3) Teks,
latihan, contoh penggunaan tata bahasa kurang beragam; (4) Ilustrasi tidak efektif.
Penjelasan kosakata bisa pula menggunakan ilustrasi gambar, agar tidak jenuh membacanya;
(5) Teks dan latihan pada buku Percakapan untuk tingkat menengah dinilai kurang baik; (6)
Perlu diberikan latihan berupa varian situasi, sehingga siswa dapat secara aktif
mengembangkan kemampuan berdialog menggunakan bahasa Mandarin.
D. SIMPULAN
Berdasarkan paparan pada bagian sebelumnya, penelitian ini telah menjawab
pertanyaan penelitian yaitu mengetahui materi percakapan yang diperlukan serta sesuai
bagi buku teks untuk keperluan mata kuliah Menyimak dan Berbicara Dasar di PSPBM FBS
UNJ.
Melalui penelitian analisis materi dan penyusunan ragangan buku ajar ini, PSPBM
mendapatkan produk berupa materi percakapan dan ragangan yang diperlukan untuk
kebutuhan penyusunan buku ajar Menyimak dan Berbicara Dasar semester I hingga IV pada
Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin UNJ. Ragangan tersebut disusun berdasarkan dokumen
kurikulum prodi (deskripsi mata kuliah, CPMK), konsep keilmuan, standar CEFR dan HSK.
Hasil penelitian dapat menjadi landasan dalam tahap selanjutnya yaitu penyusunan
buku ajar mata kuliah Menyimak dan Berbicara Dasar.
13
Jurnal Cakrawala Mandarin
Asosiasi Program Studi Mandarin Indonesia
Vol.5, No.1, April 2021: P1-14 E-ISSN: 2579-4906
DAFTAR PUSTAKA
[1] Cai, Zhengbao. 2009. Hanyu Kouyuke Jiaoxuefa: Shiyong Hanyu Jiaoshi Peixun Jiaocai
Xilie. Beijing: BLCU Press.
[2] Richards, Jack C. 2001. Curriculum Development in Language Teaching. Cambridge:
Cambridge University Press.
[3] Silaban, B. 2010. Analisis dan Standardisasi Buku Kimia Kelas XII Semester II Berdasarkan
Standar Isi KTSP. Tesis Program Pascasarjana UNIMED, 2010.
[4] Tarigan, Henry Guntur. 2013. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung:
Penerbit Angkasa.
[5] Trihardini, Ayu dan Aprilia Ruby Wikarti. 2017. Pengembangan Buku Ajar Mata Kuliah
Percakapan Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin: Analisis Kebutuhan. Laporan
Penelitian Fakultas Bahasa dan Seni.
[6] Trihardini, Ayu. 2019. “Revitalisasi Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa
Mandarin
yang Beroreintasi pada Literasi Baru.” Makalah dalam Seminar Nasional FFBSI 2019.
[7] Zhang Xiaotao. 2008. “Gaolunbiya Hanyu Kouyu Jiaoxue Diaocha yu Fenxi” dalam Jurnal
Jinan Daxue Huawen Xueyuan Xuebao. Vol 4.
[8] Zhao, Jinming. 2008. Hanyu Keyi Zheyang Jiao: Yuyan Jineng Pian. Beijing: Shangwu
Yinshuguan.
DATA PENULIS
Nama : Ayu Trihardini, M.A.
Program Studi : S1 Pendidikan Bahasa Mandarin
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Jakarta
Telp. : 089636275155
Email : ayu.trihardini@unj.ac.id
14