Materi Peran Perawat Dalam Pemberian Obat Pada Pasien
Materi Peran Perawat Dalam Pemberian Obat Pada Pasien
Materi Peran Perawat Dalam Pemberian Obat Pada Pasien
Supaya dapat tercapainya pemberian obat yang aman, seorang perawat harus melakukan
hal-hal yang benar. Yaitu:
a) Baca label obat dengan teliti
Banyak produk tersedia dalam kotak,warna dan bentuk yang sama.
b) Pertanyakan pemberian banyak tablet atau vial untuk dosis tunggal
Kebanyakan dosis terdiri dari satu atau dua tablet atau kapsul atau satu vial dosis
tunggal. Interprestasi yang salah terhadap program obat dapat mengakibatkan
pemberian dosis tinggi yang berlebihan.
c) Waspada obat-obatan bernama sama
Banyak nama obat yang terdengar sama(misalnya digoxin dan digitoxin).
d) Cermati angka belakang koma
Beberapa obat tersedia dalam jumlah yang merupakan perkalian satu sama lain
(contoh: tablet cumadin dalam tablet 2,5 dan 25mg).
e) Pertanyakan peningkatan dosis yang tiba-tiba dan berlebihan
Kebanyakan dosis di programkan secara bertahap supaya dokter dapat memantau
efek teraupetik dan responnya.
f) Ketika suatu obat baru atau obat yang tidak lazim di programkan,konsultasikan
kepada sumbernya. Jika dokter tidak lazim dengan obat tersebut maka resiko
pemberian dosis yang tidak akurat menjadi lebih besar.
g) Jangan beri obat yang di programkan dengan nama pendek atau singkatan yang tidak
resmi.Banyak dokter menggunakan nama pendek atau singkatan tidak resmi untuk
obat yang sering di programkan.Apabila perawat atau ahli farmasi tidak mengenal
singkatan tersebut obat yang diberikan atau dikeluarkan bisa salah.
h) Jangan berupaya menguraikan dan mengartikan tulisan yang tidak dapat di baca
Apabila ragu tanya ke dokter kesempatan terjadinya interprestasi kecuali,perawat
mempertanyakan program obat yang sulit di baca.
i) Kenali klien yang memiliki nama sama juga minta klien,menyebutkan nama
lengkapnya,cermati nama yang tertera pada tanda pengenalan.
j) Sering kali satu atau dua klien memiliki nama akhir yang sama atau mirip label
khusus pada buku,obat dapat memberi peringatan tentang peringatan masalah yang
potensial.
k) Cermati ekuivalen.Saat tergesa-gesa salah baca ekuivalen mudah terjadi.Contoh:di
baca milligram padahal mililiter.
Selain itu masyarakat atau pasien akan mendapatkan Perlindungan Pasien UU No.36 tahun
2009 pasal 56 -58 sebagai berikut:
1. Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan pertolongan
yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai
tindakan tersebut secara lengkap.
2. Setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya yang telah dikemukakan
kepada penyelenggara pelayanan kesehatan.
3. Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap tenaga kesehatan, dan/atau
penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian
dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.
4. Tuntutan ganti rugi tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan
penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan darurat.
Kewajiban dan tanggung jawab apoteker Sebagai tenaga Kesehatan dalam UU No.36
tahun 2014 pasal 58 - 60 secara berurutan:
Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Profesi, Standar Pelayanan
Profesi, Standar Prosedur Operasional, dan etika profesi serta kebutuhan kesehatan
penerima pelayanan Kesehatan.
Memperoleh persetujuan dari penerima pelayanan kesehatan atau keluarganya atas
tindakan yang akan diberikan.
Menjaga kerahasiaan kesehatan penerima pelayanan Kesehatan.
Membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang pemeriksaan, asuhan,
dan tindakan yang dilakukan.
Merujuk penerima pelayanan kesehatan ke tenaga kesehatan lain yang mempunyai
kompetensi dan kewenangan yang sesuai.
Tenaga kesehatan yang menjalankan praktik pada fasilitas pelayanan kesehatan wajib
memberikan pertolongan pertama kepada penerima pelayanan kesehatan dalam
keadaan gawat darurat dan/atau pada bencana untuk penyelamatan nyawa dan
pencegahan kecacatan.
Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang menolak penerima
pelayanan kesehatan dan/atau dilarang meminta uang muka terlebih dahulu.
Mengabdikan diri sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki.
Meningkatkan Kompetensi.
Bersikap dan berperilaku sesuai dengan etika profesi.
Mendahulukan kepentingan masyarakat daripada kepentingan pribadi atau kelompok.
Melakukan kendali mutu pelayanan dan kendali biaya dalam menyelenggarakan
upaya kesehatan .
SUMBER
Pratiwi, Z. 2019. Peran Perawat Dan Hak Pasien Dalam Pemberian Obat. Lampung :
Politeknik Kesehatan Tanjung Karang
Lestari, S. 2016. Farmakologi Dalam Keperawatan. Jakarta : PPSDM
R.H Simamora. (2019). The Influence of Training Handover Baged SBAR
Communication for Improving Patients Safety. Indian Journal of Public Health Research &
Developmen
Adisasmito, W. (2012). Sistem kesehatan (Cetakan ke-4). Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada