Bab 2
Bab 2
Bab 2
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
yang berpusat pada siswa. Dimana pembelajaran ini menuntut siswa untuk lebih
aktif dan mandiri dalam mencari informasi tentang materi yang diajarkan. Disini
guru hanya sebagai fasilitator saja dan murid sebagai pusat dari segala
Problem Based Learning (PBL) yang baru-baru ini terkenal dalam dunia
pendidikan.
Dengan kata lain model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini
dapat memberikan kecakapan dalam mengelola hidup bagi peserta didik untuk
berikut :
13
14
memecahkan suatu masalah yang ada. Selain itu, lingkungan dapat memberikan
bantuan dan masalah, sedang saraf otak berfungsi menafsirkan bantuan itu secara
efektif sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis, serta
lingkungan akan memberikan bahan dan materi guna memperoleh pengertian serta
di sekitar pertanyaan dan masalah yang kedua-duanya secara social penting dan
menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata dan peragaan yang
Produk itu dapat berupa transkip, debat, laporan, model fidik, video. Karya nyata
dan peragaan seperti yang akan dijelaskan kemudian, direncanakan oleh siswa
mereka pelajari dan menyediakan suatu laporan. Karya nyata dan pameran ini
Pembelajaran ini di rinci oleh peserta didik yang bekerja sama satu dengan
17
kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog dan untuk
dihadapi secara ilmiah melalui pembelajaran berbasis masalah peserta didk aktif
berpikir ini dilakukan secara sistematis dan empiris. Secara sistematis melalui
data dan fakta yang jelas. Jadi proses penyimpulan model Pembelajaran Berbasis
peserta didik Sekolah Dasar Negeri 030376 Bakal Julu Kecamatan Siempat
Nempu Hulu Kabupaten Dairi untuk menentukan dan memecahkan masalah. Hal
18
ini merupakan sesuatu yang baru bagi siswa mengingat mereka masih tergolong
berpiir tingkat rendah. Model pembelajaran ini diberikan dengan tujuan sebagai
berikut :
yaitu :
Pelajar yang otonom dan mandiri ini dalam arti tidak sangat tergantung
pada guru. Hal ini dapat dilakukan dengan cara guru secara berulang-ulang
secara mandiri.
Peserta dodo jmuga menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan mengajarkan
memahami fakta yang ada. Siswa yang memiliki kemampuan rendah akan
mengalami kesulitan untuk mengingat dan memahami fakta yang ada. Dari sinilah
akan terlihat jelas perbedaan peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan
fakta menjadi peserta sisik yang bisa baik dalam memahami fakta.
masalah yaitu dengan cara berpikir kritis dan kreatif untuk menemukan konsep
baru. Berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang
Tabel 2.1
Langkah-langkah Pembelajaran
sendiri.
karya mereka.
gunakan.
peserta didik mulai mampu belajar memecahkan masalah dengan berpikir kritis
yang diberikan dengan kondisi yang real atau nyata di lingkungan sekitar.
didukung dengan kurikulum 2013 dimana kurikulum tersebut metalih siswa untuk
memecahkan masalah dengan apa yang peserta didik lihat di lingkungan sekitar
peserta didik.
yang diberikan haruslah dapat merangsang dan memicu peserta didik untuk
dalam proses PBL yang baik, memiliki cirri khas sebagai berikut :
Learning adalah:
Selain memiliki kelebihan Problem Based Learning (PBL) atau yang biasa
23
kelemahan :
B. Motivasi Belajar
Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan mengajar, antara
penulis akan mengutip beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu
sebagai berikut:
“Motivasi merupakan dorongan yang muncul baik dari dalam diri siswa
maupun dari luar untuk melakukan sesuatu. Dorongan tersebut dapat dapat
memberikan efek yang baik jika didukung oleh lingkungan yang baik.
Begitu juga sebaliknya, dalam proses pembelajaran dan penilaian, motivasi
siswa akan mempengaruhi belajar siswa jika terdapat lingkungan yang
mendukung untuk itu” (Harun, 2019: 55)
dasarnya telah ada pada setiap siswa. Motivasi yang ada pada siswa tersebut akan
muncul dengan baik jika didukung oleh lingkungan. Lingkungan disini dapat
mencakup seperti sekolah, keluarga, masyarakat, teman sebaya, media dan lain –
lain.
energi yang ada pada diri manusia yang berhubungan dengan persoalan gejala
kejiwaan perasaan dan juga adanya tujuan, kebutuhan dan keinginan. Jika
dikaitkan dengan belajar, antara motivasi dengan belajar memiliki hubungan yang
erat. Karena motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong, menggerakan dan
belajar anak didik, maka meraka akan memperkuat respon yang telah dipelajari.
Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah
Hal ini sesuai dengan kisah ketika Rasulullah SAW menerima wahyu pertama dari
islam. Iqra` bisa berarti membaca atau mengkaji. sebagai aktivitas intelektual
dalam arti yang luas, guna memperoleh berbagai pemikiran dan pemahaman.
Tetapi segala pemikirannya itu tidak boleh lepas dari Aqidah Islam, karena
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kata ini merupakan simbol abadi
sejak manusia mengenal baca-tulis hingga dewasa ini. Proses transfer budaya
26
dan peradaban tidak akan terjadi tanpa peran penting tradisi tulis–menulis
c. Jaminan ilmu bagi orang yang kerja keras atau sungguh-sungguh dalam
menuntut ilmu. Karena seperti yang dijelaskan pada ayat 3, terlihat jelas
bahwa bagi yang membaca dan menuntut ilmu Allah akan mudahkan jalan
dan membaca pengetahuan yang ada, terutama dalam al-qur’an. Karena orang
yang berimu pengetahuan akan Allah angkat derajatnya. Hal ini sesuai
orang-orang yang beriman diantaramu, dan orang –orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat”. Artinya ada orang yang akan diangkat derajatnya
oleh Allah, yaitu orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu
yang arif dan bijaksana. Iman dan ilmu tersebut akan membuat orang mantap dan
27
agung. Tentu saja yang dimaksud dengan / yang diberi pengetahuan. Ini berarti
pada ayat tersebut membagi kaum beriman kepada dua kelompok besar, yang
pertama sekedar berimnan dan beramal saleh, dan yang kedua beriman dan
beramal saleh serta memiliki pengetahuan. Derajat kelompok kedua ini menjadi
lebih tinggi, bukan saja karena nilai ilmu yang disandangnya, tetapi juga amal dan
pengajatrannya kepada pihak lain baik secara lisan, tulisan maupun dengan
keteladanan.
Motivasi yang ada pada diri siswa sangat penting dalam kegiatan belajar.
Ada tidaknya motivasi seseorang individu untuk belajar sangat berpengaruh dalam
Jika ciri-ciri tersebut terdapat pada seorang siswa berarti siswa tersebut
memiliki motivasi belajar yang cukup kuat yang dibutuhkan dalam aktifitas
belajarnya. Dalam kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun
secara mandiri. Selain itu siswa juga harus peka dan responsif terhadap masalah
memiliki keinginan dan harapan untuk berhasil dan apabila mengalami kegagalan
mereka akan berusaha keras untuk mencapai keberhasilan itu yang ditunjukkan
dalam prestasi belajarnya. Dengan kata lain dengan adanya usaha yang tekun dan
terutama didasari adanya motivasi maka seseorang yang belajar akan melahirkan
setidaknya para siswa memiliki motivasi untuk belajar karena kegiatan akan
berhasil baik apabila anak yang bersangkutan mempunyai motivasi yang kuat.
Sri Hapsari (2019 : 74) membagi motivasi membagi dua jenis yaitu motivasi
instrinsik dan motivasi ekstrinsik dengan mendefinisikan kedua jenis
motivasi itu sebagai berikut yaitu Motivasi instrinsik adalah bentuk
dorongan belajar yang datang dari dalam diri seseorang dan tidak perlu
rangsangan dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan
belajar yang datangnya dari luar diri seseorang.
29
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi terdiri dari dua
kegiatan belajar motivasi instrinsik mempunyai sifat yang lebih penting karena
daya penggerak yang mendorong seseorang dalam belajar dari pada motivasi
ekstrinsik. Keinginan dan usaha belajar atas dasar inisiatif dirinya sendiri akan
motivasi yang mendorong belajar itu timbul dari luar dirinya. Apabila keinginan
untuk belajar hanya dilandasi oleh dorongan dari luar dirinya maka keinginan
a. Motivasi Intrinsik
ahli yaitu:
adalah "keinginan dari dalam diri seseorang untuk menjadi konpeten, dan
adalah motivasi yang kuat berasal dari dalam diri individu tanpa adanya pengaruh
dari luar yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan. Semakin
kuat motivasi intrinsic yang dimiliki, semakin memperlihatkan tingkah laku yang
30
Menurut Sri Hapsari (2019 : 74) motivasi Intrinsik pada umumnya terkait
dengan bakat dan faktor intelegensi dalam diri siswa. Motivasi intrinsik
dapat muncul sebagai suatu karakter yang telah ada sejak seseorang
dilahirkan, sehingga motifasi tersebut merupakan bagian dari sifat yang
didorong oleh faktor endogen, faktor dunia dalam, dan sesuatu bawaan.
Dari pendapat di atas maka dapat diketahui bahwa motivasi itu sudah ada
sejak manusia dilahirkan. Hal ini dapat dilihat ketika seorang bayi yang baru lahir
maka aktivitas yang dilaksanakan pertama kali adalah menangis. Dalam hal
merangkak untuk berjalan dan lain sebagainya. Motivasi yang dimiliki oleh anak
ini nantinya secara bertahap akan terus berkembang sesuai dengan tingkat
kematangan yang ada pada diri anak tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat ahli
Seorang siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan aktif belajar sendiri
tanpa disuruh guru maupun orang tua. Motivasi intrinsik yang dimiliki siswa
dalam belajar akan lebik kuat lagi apa bila memiliki motivasi eksrtrinsik
(Thursam, 2019 : 29).
b. Motivasi ekstrinsik
maka selanjutnya penulis akan menguraikan arti dari motivasi ekstrinsik. Motivasi
penggerak atau pendorong dari luar yang diberikan dari ketidak mampuan
individu sendiri".
31
Dari pendapat ahli di atas maka kita semua tentunya mengetahui arti
penting motivasi dalam proses belajar. Dalam belajar sangat diperlukan motivasi.
optimal, jika ada motivasi. Semakin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin
berhasil juga pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas
usaha belajar bagi para siswa. Perlu ditegaskan, bahwa motivasi berkaitan erat
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Ngalim purwanto (2019 : 70-71)
berpendapat bahwa setiap motif itu bertalian erat dengan suatu tujuan dan
cita-cita. Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan, makin kuat
pula motifnya sehingga motif itu sangat berguna bagi tindakan atau
perbuatan seseorang. Fungsi dari motif-motif itu adalah:
a. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu
berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi
(kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.
b. Motif itu menentukan arah perbuatan.yakni ke arah perwujudan suatu
tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang
harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin
jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh.
c. Motif menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan
perbuatanperbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna
mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tak
bermanfaat bagi tujuan itu.
fungsi motivasi dalam belajar adalah sebagai pendorong dan pengarah seseorang
efektif dan efesien, sebab motivasi akan menciptakan kemauan untuk belajar
secara teratur, oleh karena itu siswa harus dapat memanfaatkan setuasi dengan
sebaik-baiknya. Banyak siswa yang belajar tetapi hasilnya kurang sesuai dengan
yang diharapkan, sebab itu diperlukan jiwa motivasi, dengan motivasi seorang
siswa akan mempunyai cara belajar dengan baik. Dengan demikian betapa
Dengan demikian maka keberhasilan siswa akan mudah tecapai, Hal ini
sesuai dengan apa yang tercantum dalam Al-Qur`an bahwa manusia tergantung
pada dirinya sendiri, apakah itu mau atau tidak yaitu Q.S. Ar-ra`d ayat 11
... ِإ َّن اللَّهَ ال يُغَِّيُر َما بَِق ْوٍم َحىَّت يُغَِّي ُروا َما بَِأْن ُف ِس ِه ْم...
Artinya: …Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga
33
pada diri siswa itu sendiri apakah bisa melakukannya dengan baik secara kualitas
maupun kuantitasnya, Pada dasarnya prestasi belajar adalah akibat dari belajar,
terutama belajar yang mempunyai motivasi tinggi. Jadi uraian diatas dapat
Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan mengajar, antara
tujuan belajar yang hendak dicapai dan menentukan ketekunan belajar. Masing-
atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak tahan lama
belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan
belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan
ketekunan belajar (Hamzah, 2019: 27-28)
penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama
Menurut Zakiyah Daradjat yang dikutip oleh Abdul Majid (2019: 130)
Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh
peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara
menyeluruh. Lalu menghayati tujuan yang pada ahirnya dapat mengamalkan
serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.
Islam".
Selain itu M. Arifin (2019: 22) dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam Suatu
Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner
mengemukakan bahwa, “hakikat pendidikan Islam adalah usaha orang
dewasa muslim yang bertaqwa secara sadar mengarahkan dan membimbing
pertumbuhan dan perkembangan fitrah (kemampuan dasar) anak didik
melalui ajaran Islam ke arah titik maksimal pertumbuhan dan
perkembangannya.
Agama Islam adalah usaha yang dilakukan oleh orang dewasa muslim kepada
35
ajaran Islam secara menyeluruh yang pada ahirnya dapat mengamalkan dan
1. Pengembangan
Yaitu untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada
Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada
dasarnya yang pertama kali memiliki kewajiban untuk menanamkan
keimanan dan ketaqwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga.
Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih lanjut dalam diri
anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan
ketaqwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan
tingkat perkembangnnya.
2. Penanaman
Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan
hidup di dunia dan di akherat.
3. Penyesuaian mental
Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Dan
dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.
4. Perbaikan
Yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan
dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman
dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pencegahan
Yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari
budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat
perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
6. Pengajaran
Pengajaran tentang ilmu pengetahuan kegamaan secara umum, sistem
dan fungsionalnya.
7. Penyaluran
Yaitu untuk menyalurkan bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat
tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan
untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain (Abdul, 2019: 134)
36
dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup
dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan. Peran semua unsur sekolah,
orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan
tanpa perumusan tujuan pendidikan yang baik, maka perbuatan mendidik bisa
menjadi tidak jelas, tanpa arah, dan bahkan bisa tersesat atau salah langkah. Oleh
karenanya, masalah tujuan pendidikan menjadi inti dan sangat penting dalam
sehingga mampu menunjukkan iman dan amal shaleh sesuai nilai-nilai keagamaan
dan kehidupan.