Bab Iv
Bab Iv
Bab Iv
A. Penyajian Data
booklet sebagai sumber belajar. Penulis menyajikan data yang sudah terkumpul
Barat, Kabupaten Banjar. Ada tiga desa yang menjadi fokus penelitian yakni
Desa Sungai Rangas, Desa Keliling Benteng Tengah dan Desa Keliling Benteng
Ulu.
Lokasi
No Karakter Morfologi
SRU KBT KBU
1. Habitus Berkayu atau Berkayu atau Berkayu atau
pohon pohon pohon
(Lignosus) (Lignosus) (Lignosus)
2. Periodisitas Menahun Menahun Menahun
(Pirenial) (Pirenial) (Pirenial)
3. Sifat akar Tunggang Tunggang Tunggang
68
69
Lokasi
No Karakter Morfologi
SRU KBT KBU
4. Sifat-sifat batang
Percabangan Simpodial Simpodial Simpodial
Arah tumbuh batang Tegak lurus Tegak lurus Tegak lurus
Bentuk batang Bulat Bulat Bulat
Permukaan batang Kasar dan Kasar dan Kasar dan
pada batang pada batang pada batang
muda muda muda
memperlihat- memperlihat- memperlihat-
kan banyak kan banyak kan banyak
lentisel lentisel lentisel
Alat lainnya - - -
5. Sifat-sifat daun
Jenis daun Daun Daun Daun
majemuk majemuk majemuk
menjari menjari menjari
beranak daun beranak daun beranak daun
tiga tiga tiga
(trifoliolatus) (trifoliolatus) (trifoliolatus)
Tata letak daun Tersebar Tersebar Tersebar
(folia sparsa) (folia sparsa) (folia sparsa)
Bagian daun Tidak lengkap Tidak lengkap Tidak lengkap
Bentuk daun Memanjang Memanjang Memanjang
Pangkal daun Meruncing Meruncing Meruncing
Ujung daun Meruncing Meruncing Meruncing
Tepi daun Rata (integer) Rata (integer) Rata (integer)
Urat daun Menyirip Menyirip Menyirip
Tekstur daun Tipis seperti Tipis seperti Tipis seperti
kertas kertas kertas
(papyraceus) (papyraceus) (papyraceus)
Warna daun Hijau Hijau Hijau
Permukaan atas daun Licin Licin Licin
Permukaan bawah Licin Licin Licin
daun
Lainnya - - -
6. Sifat-sifat bunga
Jenis bunga Bunga Bunga Bunga
majemuk tak majemuk tak majemuk tak
terbatas, bunga terbatas, bunga terbatas, bunga
banci banci banci
Bentuk bunga tandan tandan tandan
Bagian bunga Lengkap Lengkap Lengkap
Alat tambahan - - -
Lokasi
No Karakter Morfologi
SRU KBT KBU
Lainnya - - -
8. Ciri lainnya yang bisa dihitung:
Jumlah anak daun 3 anak daun 3 anak daun 3 anak daun
Panjang daun 21,4 cm 25 cm 21,4 cm
Lebar daun 6,2 cm 9,5 cm 6,2 cm
Jumlah mahkota 4 buah 4 buah 4 buah
Jumlah benang sari 17 buah 19 buah 18 buah
Jumlah putik 1 1 1
Lainnya - - -
Keterangan: SRU ; Desa Sungai Rangas Ulu, KBT ; Desa Keliling Benteng
Tengah, KBU ; Desa Keliling Benteng Ulu.
tigarun yang diambil dari Kecamatan Martapura Barat yakni Desa Sungai
Rangas, Desa Keliling Benteng Tengah dan Desa Keliling Benteng Ulu
Organ
No Lokasi Karakter Anatomi
Tumbuhan
1. Tangkai
bunga
RSU
Keterangan gambar:
(a) Epidermis; (b) Korteks; (c) Kambium; (d)
Berkas pembuluh; (e) Empulur.
71
Organ
No Lokasi Karakter Anatomi
Tumbuhan
KBT
Keterangan gambar:
(a) Epidermis; (b) Korteks; (c) Floem; (d)
Kambium; (e) Xilem; (f) Empulur.
KBU
Keterangan gambar:
(a) Epidermis; (b) Korteks; (c) Xilem; (d) Floem;
(e) Empulur; (f) Kambium.
2. Kelopak
bunga
RSU
Keterangan gambar:
(a) Epidermis; (b) Parenkim.
72
Organ
No Lokasi Karakter Anatomi
Tumbuhan
KBT
Keterangan gambar:
(a) Epidermis; (b) Parenkim palisade; (c) Xilem;
(d) Floem; (e) Parenkim spons.
KBU
Keterangan gambar:
(a) Epidermis; (b) Parenkim; (c) Berkas
pembuluh.
3. Mahkota
bunga
RSU
Keterangan gambar:
(a) Epidermis; (b) Parenkim.
73
Organ
No Lokasi Karakter Anatomi
Tumbuhan
KBT
Keterangan gambar:
(a) Epidermis; (b) Parenkim.
KBU
Keterangan gambar:
(a) Epidermis; (b) Parenkim.
4. Benang sari
RSU
Keterangan gambar:
(a) Epidermis; (b) Stomium; (c) Bulir serbuk sari
(polen); (d) Ikatan pembuluh (konektivum); (e)
Kantong sari (mikrosporangia).
74
Organ
No Lokasi Karakter Anatomi
Tumbuhan
Keterangan gambar:
(a) Stomium; (b) Bulir serbuk sari (polen); (c)
Kantong sari (mikrosporangia); (d) Epidermis.
KBT
Keterangan gambar:
(a) Epidermis; (b) Kantong sari
(mikrosporangia).
KBU
Keterangan gambar:
(a) Ikatan pembuluh (konektivum); (b) Bulir
serbuk sari (polen); (c) Epidermis; (d) Kantong
sari (mikrosporangia).
75
Organ
No Lokasi Karakter Anatomi
Tumbuhan
5. Putik
RSU
Keterangan gambar:
(a) Bakal biji (ovulum); (b) Parenkim; (c)
Plasenta.
KBT
Keterangan gambar:
(a) Epidermis; (b) Bakal buah (ovarium); (c)
Parenkim; (d) Bakal biji (ovulum); (e) Plasenta.
KBU
Keterangan gambar:
(a) Epidermis; (b) Parenkim; (c) Bakal biji
(ovulum); (d) Plasenta; (e) Bakal buah (ovarium).
76
Organ
No Lokasi Karakter Anatomi
Tumbuhan
6. Ujung batang Penampang membujur
Keterangan gambar:
(a) Meristem apikal; (b) Epidermis; (c) Lentisel;
(d) Berkas pembuluh.
Penampang melintang
RSU
Keterangan gambar:
(a) Empulur.
77
Organ
No Lokasi Karakter Anatomi
Tumbuhan
Penampang membujur
Keterangan gambar:
(a) Berkas pembuluh; (b) Jaringan meristem.
Penampang melintang
KBT
Keterangan gambar:
(a) Empulur.
78
Organ
No Lokasi Karakter Anatomi
Tumbuhan
Penampang membujur
Keterangan gambar:
(a) Epidermis; (b) Lentisel; (c) Berkas pembuluh;
(d) Meristem apikal.
KBU
Penampang melintang
Keterangan gambar:
(a) Epidermis; (b) Korteks; (c) Lentisel; (d)
Kambium; (e) Empulur.
Keterangan: SRU ; Desa Sungai Rangas Ulu, KBT ; Desa Keliling Benteng
Tengah, KBU ; Desa Keliling Benteng Ulu.
79
3. Kearifan Lokal
Data kearifan lokal ini didapat dari hasil wawancara tak terstruktur
kepada masyarakat Desa Sungai Rangas Ulu, Desa Keliling Benteng Tengah
interview) adalah wawancara yang bebas dan terbuka dengan berpedoman pada
dua belas orang warga yang ada di tiga desa tersebut. Wawancara dilaksanakan
Tengah dan Desa Keliling Benteng Ulu merupakan masyarakat Banjar yang
tigarun. Organ tumbuhan yang dimaksud berupa akar, batang dan bunga
1
Sugiyono, Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development, (Bandung:
Alfabeta, 2019), h. 233.
80
Uji validitas booklet dilakukan oleh tiga orang validator ahli mteri
selaku dosen Program Studi Tadris Biologi UIN Antasari Banjarmasin. Uji
kurang. Angket validasi ahli materi terdiri atas 5 aspek penilaian yang
Kategori
No Aspek Penilaian Persentase (%)
Kevalidan
1. Kelayakan penyajian 83,33 Valid
2. Keakuratan materi/isi 91,67 Sangat valid
3. Kemutakhiran materi 83,33 Valid
81
Kategori
No Aspek Penilaian Persentase (%)
Kevalidan
Kesesuaian materi dengan kearifan
4. 88,89 Sangat valid
lokal masyarakat Banjar
Kesesuaian dengan kaidah bahasa
5. 86,67 Sangat valid
Inonesia
Rata-rata 86,78 Sangat valid
Uji validitas booklet dilakukan oleh tiga orang validator ahli media
ahli media terdiri atas 2 aspek penilaian yang didalamnya terdapat 20 butir
kategori penilaian.
Tabel XI. Hasil persentase uji validitas booklet oleh ahli media.
Kategori
No Aspek Penilaian Persentase (%)
Kevalidan
Komponen desain, bahasa dan
1. 89,29 Sangat valid
gambar
2. Kemanfaatan sumber belajar 84,72 valid
Rata-rata 87,01 Sangat valid
(materi dan media). Uji ini dilaksanakan secara perorangan (Uji One to One)
sedang dan tinggi nilai komulatif akademis mahasiswa pada mata kuliah
B. Analisis Data
Sampel tumbuhan tigarun pada penelitian ini diambil dari Desa Sungai
Rangas Ulu, Keliling Benteng Tengah dan Keliling Benteng Ulu. Kegiatan
sampai dengan 26 Maret 2021. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hingga
Sampel yang dipilih berupa tumbuhan tigarun yang memiliki semua organ
tumbuhan yang terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan buah. Karakterisasi
Tjitrosoepomo.
lahan basah. Spesies ini memiliki habitus berkayu atau pohon (lignosus), batang
83
yang keras dan kuat serta tumbuhannya tinggi besar.2 Tumbuhan ini
Ham) adalah akar tunggang. Dikatakan akar tunggang karena akar lembaga
lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar
berbentuk kerucut panjang. Akar spesies ini tumbuh lurus ke bawah dan
bercabang banyak. Cabang akar tersebut memberi kekuatan pada batang dan
mempeluas daerah penyerapan air serta zat hara.3 Akar tigarun secara umum
hara yang terkandung didalam tanah, mengangkut air dan unsur hara ke
batang.
berupa geotrofi positif. Sifat geotrofi positif akar ditunjukkan dengan akar
2
Mochammad Arief Soendjoto, dkk, “Tigaron (Crataeva adansonii) Tumbuhan Lahan
Basah, Bahan Jaruk Tigaron”, dalam Majalah Warta Konservasi Lahan Basah (WKLB), Juli 2014,
h. 16.
3
Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan, (Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2018), h. 91.
84
yang tumbuh dan berkembang menuju pusat bumi.4 Akar tigarun yang
yang terdiri atas pangkal akar (collum), cabang akar (radix lateralis),
rambut akar (pilus radicalis), batang akar (corpus radicis) dan ujung akar
berfungsi untuk menopang organ tumbuhan. Cabang akar keluar dari akar
sehingga semakin banyak air dan zat hara yang dihisap. Ujung akar
4
Dewi Rosanti, Morfologi Tumbuhan, (Jakarta: Erlangga, 2013), h. 8.
85
merupakan bagian akar yang paling muda dan terdapat tudung akar di
(lignosus) yang bersifat keras dan kuat serta bercabang jauh dari permukaan
tanah. Batang berkayu memiliki sifat yang keras dan kuat dengan sebagian
yang ada di atas tanah (daun, bunga dan buah), memperluas bidang asimilasi
dengan percabangannya dan jalan pengangkutan air dan zat makanan dari
buah.6
5
Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan…, h. 76.
6
Riza Sativani Hayati, Anatomi Tumbuhan Pengetahuan Dasar untuk Calon Guru IPA dan
Biologi, (Yogyakarta: Deepublish, 2016), h. 4.
86
fungsi batang sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Arah tumbuh batang tigarun
yakni tegak lurus (erectus), arah batangnya lurus ke atas. Percabangan pada
7
Mochammad Arief Soendjoto, dkk, “Tigaron (Crataeva adansonii) Tumbuhan Lahan
Basah, Bahan Jaruk Tigaron”…, h. 16.
8
Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan…, h. 77.
87
tigarun hasil stek hanya memiliki perbedaan morfologi akarnya, yakni akar
serabut.9
batang tigarun yang tua dan besar. Berdasarkan hasil wawancara dan
pengalaman salah satu warga, batang tigarun cukup ditancapkan pada tanah
yang subur dan basah kemudian tigarun akan tumbuh dan berkembang
menggunakan biji.10
yang dalam satu tangkai daun terdapat beberapa helaian daun. Daun tigarun
daun yang bertemu pada satu titik di ujung ibu tangkai daun. Anak tangkai
9
Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan…, h. 91.
10
Wawancara dengan Acil Hadariah di rumahnya tepatnya di Desa Sungai Rangas Ulu
pada tanggal 28 April 2021 pukul 10.00 WITA.
88
tersebut bagaikan jari-jari tangan yang melekat pada telapak tangan.11 Daun
buah matang dan memasuki musim kemarau, dalam hal ini pohon tigarun
bagaikan pohon yang mati. Pengguguran daun disebut juga absisi dilakukan
memiliki tangkai daun dan helaian daun tanpa upih daun (vagina). Bentuk
runcing tetapi titik temu dua tepi jauh lebih tinggi dan tampak sempit
panjang serta runcing. Tepi daun (margo folii) tigarun yakni rata (integer).
11
Hadisunarno dan Djuita R., Morfologi Tumbuhan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007),
h. 42.
12
Anggun Fitria Agung, “Pengguguran Daun (Absisi)”, dalam Jurnal Biodiversity
Warriors Kehati, Juni 2016, h. 1.
13
Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan..., h. 31.
89
Keterangan:
a. Ibu tangkai daun
b. Tangkai anak daun
c. Helaian daun
d. Ujung daun
e. Pangkal daun
f. Tepi daun
g. Tulang daun
tangkai daun, tangkai anak daun, helaian daun, ujung daun, pangkal daun,
tepi daun dan tulang daun. Bagian daun tersebut memaksimalkan fungsi
berwarna hijau dengan permukaan atas dan bawah daun yang licin.
14
Mochammad Arief Soendjoto, dkk, “Tigaron (Crataeva adansonii) Tumbuhan Lahan
Basah, Bahan Jaruk Tigaron”…, h. 16.
90
dan lebar sampel daun yang ditemukan di Desa Sungai Rangas Ulu sebesar
21,4 cm dan 6,2 cm. Panjang dan lebar sampel daun yang ditemukan di Desa
Keliling Benteng Tengah sebesar 25 cm dan 9,5 cm. Sedangkan panjang dan
lebar sampel daun yang ditemukan di Desa Keliling Benteng Ulu sebesar
hijau bernoktah putih menyerupai lentisel. Setiap buku buku ranting hanya
terdapat satu yangkai daun dan letaknya tersebar. Letak daun pada ranting
centripetala). Bunga majemuk tak terbatas adalah bunga majemuk yang ibu
tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang yang tidak dapat bercabang
lagi. Bunga ini mempunyai susunan acripetal, yaitu susunan bunga yang
semakin muda semakin dekat dengan ujung ibu tangkai. Bunga tigarun ini
padanya terdapat benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin
betina) dalam satu bunga. Bunga banci berkelamin dua (benang sari dan
15
Mochammad Arief Soendjoto, dkk, “Tigaron (Crataeva adansonii) Tumbuhan Lahan
Basah, Bahan Jaruk Tigaron”…, h. 16.
16
Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan…, h. 127.
91
mempunyai tangkai dan duduk di kiri kanan ibu tangkai.18 Bunga secara
dan pembuahan.
17
Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan..., h.144.
18
Debora Utami, dkk., Struktur Tumbuhan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2003), h. 31.
92
atau sempurna (flos completus). Hal tersebut karena bunga spesies ini
lingkaran benang sari dan 1 lingkaran daun buah. Susunan bunga berupa 4
saat tua.
jumlah mahkota, jumlah benar sari dan jumlah putik. Sampel bunga yang
diambil dari Desa Sungai Rangas Ulu memiliki 4 buah mahkota, 17 buah
benang sari dan 1 putik. Sampel bunga yang diambil dari Desa Keliling
Benteng Tengah memiliki 4 buah mahkota, 19 buah benang sari dan 1 putik.
Sedangkan sampel bunga yang diambil dari Desa Keliling Benteng Ulu
Tumbuhan berumah satu adalah tumbuhan yang memiliki bunga jantan dan
Buah tigarun termasuk buah sungguh atau sejati. Buah yang semata-
mata terbentuk dari bakal buah dan bagian bunga lainnya yang tersisa akan
19
Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan…, h. 143.
20
Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan…, h. 145.
93
merupakan jenis buang sejati tunggal yang berdaging berupa buah buni.
Buah sejati terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja.21 Buah berisi
beberapa biji dengan satu ruangan.22 Fungsi buah secara umum sebagai
yang terdiri atas tangkai buah, kulit luar (exocarpium), kulit tengah
berfungsi menjaga buah tetap kuat hingga buah matang. Dinding buah
21
Debora Utami, dkk., Struktur Tumbuhan…, h. 31.
22
Mochammad Arief Soendjoto, dkk, “Tigaron (Crataeva adansonii) Tumbuhan Lahan
Basah, Bahan Jaruk Tigaron”…, h. 16.
94
(pericarpium) tigarun terdiri atas 3 lapisan buah yakni kulit luar, kulit
biji. Buah tigarun bersifat keras seperti batu sebelum matang tetapi saat
matang buah ini akan merekah dan mengeluarkan aroma yang khas seperti
buah mentega. 23
jaringan yang menyusun bagian bunga dan ujung batang tigarun. Pemilihan dua
jaruk tigarun yang memiliki nilai kearifan lokal khas Kalimantan Selatan.
dan sistem vaskuler sedangkan ujung batang disusun oleh jaringan meristem
Sampel tumbuhan tigarun pada penelitian ini diambil dari Desa Sungai
Rangas Ulu, Keliling Benteng Tengah dan Keliling Benteng Ulu. Kegiatan
dengan 23 Maret 2021 pukul 10.00 hingga 15.00 WITA. Pengambilan sampel
dilakukan pada pagi hari yakni pukul 08.00 WITA yang kemudian dibawa
23
Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan…, h. 225.
95
Mulyani.
Struktur bunga secara umum terdiri atas kelopak bunga (sepal), mahkota
bunga (petal), benang sari (stamen) dan putik (pistilum). Bagian lengkap
Bunga ini terdiri atas bagian steril (non reproduktif) dan bagian fertil
(reproduktif). Bagian steril bunga tigarun yaitu kelopak bunga (sepal) dan
mahkota bunga (petal). Bagian fertil bunga tigarun yaitu benang sari
24
Riza Sativani Hayati, Anatomi Tumbuhan Pengetahuan Dasar untuk Calon Guru IPA
dan Biologi…, h. 4.
25
Riza Sativani Hayati, Anatomi Tumbuhan Pengetahuan Dasar untuk Calon Guru IPA
dan Biologi…, h. 158.
96
penopang dan penghubung antara dasar bunga dengan ibu tangkai bunga.
batang.
26
Sri Mulyani, Anatomi Tumbuhan, (Yogyakarta: Kanisius, 2016), h. 61.
97
atas jaringan parenkim. Stele tersusun atas floem yang berada di bagian
luar dan xilem yang berada di bagian dalam yang rapi strukturnya.
Keterangan:
a. Epidermis
b. Korteks
c. Xilem
d. Floem
e. Empulur
f. Kambium
jaringan dasar parenkim, xilem dan floem. Sepal memiliki warna hijau
mekar.
27
Ibid., h. 109.
98
Keterangan:
a. Epidermis
b. Parenkim palisade
c. Xilem
d. Floem
e. Parenkim spons
jaringan parenkim. Petal spesies ini berwarna putih dan kekuningan yang
28
Ibid., h. 276.
99
rapat tanpa ada ruang sel. Epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan
banyak sel parenkim. Sel parenkim berisi tanin yang tersebar di seluruh
pada kelopak bunga tigarun juga terdapat pada kulit batang tigarun yang
Keterangan:
a. Epidermis
b. Parenkim
29
Ibid., h. 276.
30
Riza Sativani Hayati, Anatomi Tumbuhan Pengetahuan Dasar untuk Calon Guru IPA
dan Biologi…, h. 29.
31
Geetha, T. dan Varalaksmi, “Anticomplement Activity of Triterpenes from Crataeva
nurvala Stem Bark in Adjuvant Arthritis in Rats”, dalam Jurnal General Pharmacology, 32, h. 497.
100
Benang sari (stamen) bunga tigarun terdiri atas bagian tangkai sari
Benang sari tigarun pada penelitian ini berfokus pada bagian kepala
sari (anthera) dan serbuk sari (polen). Kepala sari (anthera) bunga
32
Riza Sativani Hayati, Anatomi Tumbuhan Pengetahuan Dasar untuk Calon Guru IPA
dan Biologi…, h. 159.
33
Sri Mulyani, Anatomi Tumbuhan…, h. 277-278.
101
Keterangan:
a. Epidermis
b. Stomium
c. Bulir sebuk sari (polen)
d. Ikatan pembuluh (konektivum)
e. Kantong sari (mikrosporangia)
5) Anatomi Putik
jaringan dasar parenkim, bakal buah (ovarium), plasenta dan bakal biji
stigma, stilus dan ovarium.34 Ovarium dapat mengandung satu atau lebih
ovulum.
34
Riza Sativani Hayati, Anatomi Tumbuhan Pengetahuan Dasar untuk Calon Guru IPA
dan Biologi…, h. 159.
102
ovarium. 36
Keterangan:
a. Epidermis
b. Parenkim
c. Bakal biji (ovulum)
d. Plasenta
e. Bakal buah (ovarium)
Jaringan meristem apikal yang terdapat pada ujung batang tigarun selalu
35
Sri Mulyani, Anatomi Tumbuhan…, h. 112.
36
Riza Sativani Hayati, Anatomi Tumbuhan Pengetahuan Dasar untuk Calon Guru IPA
dan Biologi…, h. 160.
103
Zona pembelahan ini bisa diamati pada penampang membujur ujung batang.
Zona pertama yakni zona meristem yang terjadi pada bagian paling
ujung karena tersusun oleh meristem apikal. Zona kedua yakni zona
tunas dibedakan menjadi tiga bagian. Tiga bagian pembelahan tersebut yaitu
yang sel-selnya memiliki struktur dan fungsi yang khusus yang membentuk
primordia daun. Pada sudut daun dan batang terdapat sel yang meristematis
37
Riza Sativani Hayati, Anatomi Tumbuhan Pengetahuan Dasar untuk Calon Guru IPA
dan Biologi…, h. 35.
38
Fauziyah Harahap, Fisiologi Tumbuhan Suatu Pengantar, (Medan: Departemen
Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan, 2012), h. 39.
104
1) Penampang Membujur
Bagian paling ujung batang disusun atas jaringan meristem apikal yang
Keterangan:
a. Jaringan meristem
b. Epidermis
c. Lentisel
d. Jaringan pengangkut
2) Penampang Melintang
39
Sri Mulyani, Anatomi Tumbuhan…, h. 165.
105
ujung batang yang diteliti. Lapisan pertama yang melapisi ujung batang
Jaringan stele tersusun atas floem yang berada di bagian luar dan xilem
yang berada di bagian dalam yang rapi strukturnya tetapi pada gambar
tampak buram. Bagian yang ada diantara xilem dan floem adalah
bahwa batang tigarun merupakan batang dikotil yang tampak jelas pada
40
Riza Sativani Hayati, Anatomi Tumbuhan Pengetahuan Dasar untuk Calon Guru IPA
dan Biologi…, h. 35.
106
Keterangan:
a. Epidermis
b. Korteks
c. Lentisel
d. Kambium
e. Empulur
3. Kearifan Lokal
mengenal dan memiliki hubungan yang erat dengan tumbuhan tigarun. Hal ini
dikarenakan tumbuhan ini dapat dijumpai di daerah sawah dan pinggiran sungai
Martapura. Tigarun dikenal masyarakat sebagai pohon yang serba tiga, yakni
memiliki anak daun tiga dan berbunga sekitar bulan tiga (Maret).
batang dan bunga. Tiga bagian tersebut diyakini masyarakat memiliki khasiat
sebagai obat dan dijadikan lalapan ala Banjar berupa jaruk (asinan) tigarun.
Tumbuhan ini memiliki nilai kearifan lokal yang berhubungan dengan bidang
kelalah. Kelalah adalah kondisi kelelahan yang dialami ibu hamil pasca
107
Penyakit ini ditandai dengan tubuh yang lemah dan menggigil panas dingin. Hal
Langkah pertama, akar tigarun dicabut pada siang tengah hari Jumat.
Orang yang mencabut akar tersebut harus menyiapkan dan membawa jarum dan
7 butir beras sebagai syaratnya dengan meminta izin kepada Nabi Ilyas sang
penjaga tumbuhan. Akar tigarun dibersihkan dan direbus selama ±10 menit
Bunga tigarun terdapat pada bagian ujung batang yang letaknya cukup
letak pohonnya tergenang di tengah air yang pasang. Bunga tigarun dipetik
bersama daunnya agar tidak jatuh tandan bunganya. Satu pohon tigarun bisa
tigarun adalah lalapan atau acar dimakan bersama nasi, ikan bakar dan acan.
Jaruk tigarun memiliki rasa asam yang menyegarkan dan menambah nafsu
makan orang Banjar. Rasa jaruk tigarun asam tetapi menyegarkan. Makanan
tersebut enak disantap bersama nasi hangat, sambal terasi dan ikan kering.41
41
Mochammad Arief Soendjoto, dkk, “Tigaron (Crataeva adansonii) Tumbuhan Lahan
Basah, Bahan Jaruk Tigaron”…, h. 19.
108
tua. Pemuda-pemudi Banjar hanya sedikit yang kenal dan suka jaruk tigarun ini.
Proses pembuatan jaruk tigarun diawali dengan memetik bunga tigarun yang
daun yang ada disekitarnya. Bunga tersebut kemudian disusun dan ditaruh ke
bunga tigarun.42
separuh baskom. Bunga ditekan dan ditambahkan air dingin hingga semua
bunganya terendam (suhu air hangat kuku). Baskom yang berisi bunga tadi
ditutup dan didiamkan 2 - 3 hari. Jaruk tigarun kemudian masak dan siap
Rp4.000/bungkus.
dimasyarakat, ada beberapa warga yang menggunakan teknik lain dalam proses
yang telah dibersihkan dari daun kemudian dijemur dan dilayukan di tempat
yang teduh dan suhu ruang selama setengah hari. Bunga tigarun telah layu
ditaruh ke baskom dan dimasukkan air yang hangat kuku. Rendaman bunga
tigarun ditutup dan didiamkan selama 2 – 3 hari. Setelah jaruk tigarun masak,
42
Mochammad Arief Soendjoto, dkk, “Tigaron (Crataeva adansonii) Tumbuhan Lahan
Basah, Bahan Jaruk Tigaron”…, h. 19.
109
4. Tahapan Pengembangan
hingga uji one to one. Perbedaan dengan penelitian terdahulu oleh Dalaila
eksplorasi. 44
43
Isvana Dalaila, “Karakterisasi Morfologi dan Anatomi Chrysanthemum morifolium Var.
Puspita Nusantara dan Var. Tirta Ayuni serta Chrysanthemum indicum L. Var. Mustika Kaniya
sebagai Sumber Belajar pada Mata Kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan”, Skripsi,
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo, Semarang, 2018, h. 110.
44
Lilis Sa’adah, “Karakterisasi Morfologi dan Anatomi Selada Air (Nasturtium spp.) di
Kabupaten Batang dan Semarang sebagai Sumber Belajar dalam Mata Kuliah Morfologi dan
Anatomi Tumbuhan”, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang, 2015 h.
78.
110
lokal atau tidak. Penggunaan sumber belajar yang menarik dan berbasis
sumber belajar seperti majalah, buku ilmiah populer, booklet dan buku saku.
dominan.
ahli pakar dan uji keterbacaan oleh mahasiswa. Tahapan ini diawali dengan
uji validitas booklet oleh ahli pakar (materi dan media). Ahli pakar yang
memvalidasi booklet terdiri atas tiga validator ahli materi dan tiga validator
ahli media.
112
berskala Likert. Angket validasi ahli materi terdiri atas 5 aspek penilaian
kategori penilaian.
akademis mahasiswa
presentase akhir atau rata-rata sebesar 86,78% dengan kategori sangat valid.
dengan kategori sangat valid, booklet dapat digunakan tanpa revisi tetapi
penulis masih perlu melakukan revisi sesuai saran validator. Aspek yang
Hal ini berbanding lurus dengan Dalaila yang hasil perhitungan kuesioner
buku saku ahli materinya sebesar 89,3% kategori sangat layak.45 Hasil
jauh berbeda, yakni rata-rata presentase booklet dari segi materi mendapat
45
Isvana Dalaila, “Karakterisasi Morfologi dan Anatomi Chrysanthemum morifolium Var.
Puspita Nusantara dan Var. Tirta Ayuni serta Chrysanthemum indicum L. Var. Mustika Kaniya
sebagai Sumber Belajar pada Mata Kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan”…, h. 103.
46
Lilis Sa’adah, “Karakterisasi Morfologi dan Anatomi Selada Air (Nasturtium spp.) di
Kabupaten Batang dan Semarang sebagai Sumber Belajar dalam Mata Kuliah Morfologi dan
Anatomi Tumbuhan”…, h. 73.
114
termasuk dalam rentang 70% - < 85% dengan kategori valid, booklet dapat
digunakan tetapi perlu revisi kecil. Hal ini menunjukkan bahwa penyajian
dalil, kata pengantar dan daftar isi sudah tepat dan perlu revisi kecil.
digunakan tanpa revisi tetapi penulis masih perlu melakukan revisi sesuai
termasuk dalam rentang 70% - < 85% dengan kategori valid, booklet dapat
digunakan tetapi perlu revisi kecil. Hal ini menunjukkan bahwa pustaka
kategori sangat valid, booklet dapat digunakan tanpa revisi tetapi penulis
masih perlu melakukan revisi sesuai saran validator. Hal ini menunjukkan
115
kategori sangat valid, booklet dapat digunakan tanpa revisi tetapi penulis
masih perlu melakukan revisi sesuai saran validator. Hal ini menunjukkan
bahwa kalimat tersusun cukup jelas dan mudah dipahami, notasi dan tanda
baca sudah akurat, ejaan sudah sesuai EYD, penulisan daftar putaka dan
kriteria “sangat valid” untuk digunakan dengan revisi sesuai saran. Saran
dan masukan yang diberikan oleh tiga validator ahli materi dengan harapan
booklet menjadi semakin bagus. Adapun saran yang diberikan oleh ahli
yang ambigu dan kurang jelas serta salah ketik agar lebih mudah
dipahami.
jelas.
presentase akhir atau rata-rata sebesar 87,01% dengan kategori sangat valid.
dengan kategori sangat valid, booklet dapat digunakan tanpa revisi tetapi
penulis masih perlu melakukan revisi sesuai saran validator. Aspek yang
dinilai oleh ahli materi meliputi komponen desain, bahasa dan gambar serta
Hal ini berbanding lurus dengan Dalaila yang hasil perhitungan kuesioner
buku saku ahli medianya sebesar 90,7% dengan kategori sangat layak.47
47
Isvana Dalaila, “Karakterisasi Morfologi dan Anatomi Chrysanthemum morifolium Var.
Puspita Nusantara dan Var. Tirta Ayuni serta Chrysanthemum indicum L. Var. Mustika Kaniya
sebagai Sumber Belajar pada Mata Kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan”…, h. 104.
117
presentase booklet dari segi media sebesar 80,6% dengan kategori sangat
kategori sangat valid, booklet dapat digunakan tanpa revisi tetapi penulis
masih perlu melakukan revisi sesuai saran validator. Hal ini menunjukkan
bahwa desain dan tata letak gambar sudah cukup menarik, pemilihan yang
berhubungan dengan huruf (jenis dan ukuran) cukup baik, kertas yang
digunakan juga sesuai dengan ISO (kertas ukuran A5), sistematika materi
yang runtut dan ilustrasi serta gambar dapat meningkatkan motivasi belajar.
rentang 70% - < 85% dengan kategori valid, booklet dapat digunakan
tetapi perlu revisi kecil. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan
48
Lilis Sa’adah, “Karakterisasi Morfologi dan Anatomi Selada Air (Nasturtium spp.) di
Kabupaten Batang dan Semarang sebagai Sumber Belajar dalam Mata Kuliah Morfologi dan
Anatomi Tumbuhan”…, h. 74.
118
kriteria “sangat valid” untuk digunakan dengan revisi sesuai saran. Saran
dan masukan yang diberikan oleh tiga validator ahli media dengan harapan
booklet menjadi semakin bagus. Adapun saran yang diberikan oleh ahli
tersebut.
4) Jenis huruf (font) yang berkait hendaknya diganti dengan font sans-
Kategori
No Validator Persentase (%)
Kevalidan
1. Ahli materi 86,78 Sangat valid
2. Ahli media 87,01 Sangat valid
Rata-rata 86,895 Sangat valid
persentase sebesar 86,895% dengan kategori sangat valid. Hal ini berbanding
lurus dengan Fitriani, dkk yang hasil perhitungan kuesioner booklet dari segi
materi, media, bahasa dan uji coba kelas kecil mendapat persentase sebesar
materi, media dan pengguna sebesar 80% dengan kategori sangat baik dan
layak digunakan.50
mata kuliah praktikum morfologi dan anatomi tumbuhan pada tabel XII
49
Hevi Fitriani, dkk., “Karakteristik Morfologi dan Anatomi Jahe (Zingiber officinale)
Berdasarkan Perbedaan Ketinggian Tempat sebagai Booklet untuk Mata Kuliah Morfologi dan
Anatomi Tumbuhan”, dalam STKIP-PGRI Lubuklinggau, 2018, h. x.
50
Lilis Sa’adah, “Karakterisasi Morfologi dan Anatomi Selada Air (Nasturtium spp.) di
Kabupaten Batang dan Semarang sebagai Sumber Belajar dalam Mata Kuliah Morfologi dan
Anatomi Tumbuhan”…, h. 75.
120
termasuk dalam rentang 85% - 100% dengan kategori sangat baik, booklet
dapat digunakan tanpa revisi tetapi penulis masih perlu melakukan revisi sesuai
saran mahasiswa. Aspek yang dinilai oleh mahasiswa Program Studi Tadris
Biologi meliputi komponen desain, bahasa dan gambar, penyajian materi serta
kemanfaatan sumber belajar. Hal ini sedikit berbeda dengan Sa’adah yang
mendapat hasil rata-rata presentase booklet dari segi pengguna sebesar 78,3%
kategori sangat baik, booklet dapat digunakan tanpa revisi tetapi penulis masih
perlu melakukan revisi sesuai saran mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa
tampilan, judul dan desain sampul booklet menarik dan mudah dibaca;
peletakan gambar dan tulisan sudah rapi dan baik; pemilihan jenis dan ukuran
serta warna huruf sudah tepat dan gambar serta kalimat sudah jelas dan mudah
dipahami.
rentang 85% - 100% dengan kategori sangat baik, booklet dapat digunakan
51
Lilis Sa’adah, “Karakterisasi Morfologi dan Anatomi Selada Air (Nasturtium spp.) di
Kabupaten Batang dan Semarang sebagai Sumber Belajar dalam Mata Kuliah Morfologi dan
Anatomi Tumbuhan”…, h. 75.
121
tanpa revisi tetapi penulis masih perlu melakukan revisi sesuai saran
morfologi, anatomi dan kearifan lokal tigarun secara keseluruhan sudah jelas
termasuk dalam rentang 85% - 100% dengan kategori sangat baik, booklet
dapat digunakan tanpa revisi tetapi penulis masih perlu melakukan revisi sesuai
kriteria “sangat baik” untuk digunakan dengan revisi sesuai saran. Saran dan
masukan yang diberikan oleh enam mahasiswa dengan harapan booklet menjadi
semakin bagus. Adapun saran yang diberikan oleh mahasiswa sebagai berikut:
1) Ada beberapa kata yang agak susah untuk dimengerti oleh masyarakat
tumbuhan ini yang bisa diakses oleh pembaca. Semakin baik jika
booklet dilengkapi juga dengan beberapa link vidio yang dapat diakses
dan bentuk anatomi tumbuhan yang dapat diakses melalui link youtube
atau media lainnya agar tidak hanya monoton pada gambar dan narasi
saja.
3) Ditingkatkan dan diberi hiasan bagian yang kosong per lembar dari tiap
4) Penulisan pada booklet tersebut ada kata yang salah ketik pada
seharusnya “untuk.”
5) Beberapa objek gambar terbilang kecil dan tidak diperbesar, jika booklet
7. Keterbatasan Penelitian
pipet tetes, silet, dan lainnya membuat hasil pengamatan karakter anatomi
sukar sebab menggunakan kamera ponsel. Akan lebih baik apabila dari
menggunakan optilab.
mengawetkan preparat anatomi bunga dan ujung batang tigarun sehingga tidak
berupa bunga dan ujung batang yang sudah melewati musim bunganya