Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

LK IBS Hernioraphy Laila

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TINDAKAN OPERASI HERNIORAPHY SINISTRA

PADA TN. J DENGAN HERNIA SCROTALIS SINISTRA


DI RUANG IBS “INSTALASI BEDAH SENTRAL”
RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG

Disusun oleh :
Lailatul Mukarromah
20902200103

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2023
LAPORAN KASUS DAN PROSEDUR TINDAKAN OPERASI DI
RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL

Laporan Kasus dan Prosedur Tindakan Operasi Hernioraphy Sinistra Pada Tn. J
dengan Hernia Scrotalis sinistra di ruang Instalasi Bedah Sentral RSI Sultan
Agung Semarang

A. Pre Operatif
Identitas pasien sebagai berikut:
a. Nama : Tn. J
b. Umur : 54 Thn
c. No.RM : 01431108
d. Tanggal masuk : 26-07-2023
e. Riwayat Kesehatan Sekarang : Pasien mengeluh nyeri pada penis dan
skrotum bengkak sudah 1 bulan yang lalu
f. Pemeriksaan Fisik Fokus :
a) KU: cukup
b) GCS : 15 E4V5M6
c) Kesadaran: composmetis
d) TTV: TD: 204/106 mmHg
Nadi: 81x/menit
RR: 21x/ menit
Spo2: 95
%
Suhu : 36,5oc
e) Head to Toe
 Kepala: Bentuk kepala mesocephal, rambut hitam tipis,
bersih untuk kulit kepala
 Mata: Simetris dan bersih mata kanan dan kiri, pupil isokor,
tidak ada anemis dikonjungtiva, tidak ikterik disklera tidak, ada
kekuningan.
 Hidung: Hidung bersih, simetris untuk lubang hidung, tidak
terdapat secret, massa tidak ada, tidak terdapat pernafasan
cuping hidung, tidak memakai alat bantu napas, tidak
terpasang NGT.
 Telinga: Telinga kanan dan kiri dan bersih, massa tidak
ada, pendengaran normal
 Mulut dan tenggorokan: Mulut bersih, lidah bersih, gigi
bersih dan simetris, mukosa kering, tidak ada sariawan,
pembesaran kelenjar tiroid di leher tidak ada, pembesaran
kelenjar limfe tidak ada.
 Dada: Pengembangan dada simetris, massa tidak ada, nyeri
tekan tidak ada, tidak ada lesi.
 Jantung: Inspeksi :ictus cordis tidak tampak
perkusi : pekak
palpasi : ictus cordis teraba di Intercosta (ICS) 5
auskulasi : S1 dan S2 reguler lupdup
 Abdomen:Inspeksi : perut datar, perut simetris, terpasang
colostomy,
Auskultasi: terdengar peristaltic usus
Perkusi : suara timpani
Palpasi : tidak teraba adanya pembesaran limpa
dan hati.
 Genetalia: Genetalia bersih, tidak terpasang kateter, tampak
kulit disekitar anus normal, adanya pembesaran skrotum.
 Ekstremitas: Edema tidak ada, luka tidak ada, infus dipasang
ditangan sebelah kiri,tidak ada tanda infeksi.
 Kulit: Warna kulit sawo matang, luka tidak ada, tidak
terdapat tanda infeksi, Capillary Refil Time (CRT) < 3
detik
f) Riwayat operasi: pasien pernah di operasi pembuatan stoma pada perut
g) Jenis pembedahan: Bersih
h) Antopometri: BB 75 kg dan TB 173 cm
i) Pernafasan: Baik
j) Puasa: Mulai pukul 06.00
k) Gigi palsu: Tidak ada
l) Aksesoris: Tidak ada
m) Kateter: tidak terpasang kateter
n) Urine: BAK normal warna kuning, bau khas
o) Cukur: iya
p) Mandi: Iya
q) Pemeriksaan penunjang: Lab, Thorax
r) Obat premedikasi: ondansetron 2ml
s) Infus: RL 20 tpm
t) Sign in
 Persetujuan informed consent: Sudah
 Tandai lokasi pembedahan: Sudah
 Mengecek mesin dan obat anastesi: Sudah
 Riwatay alergi: Tidak ada
 Resiko kesulitan jalan nafas dn resiko aspirasi: tidak ada
 Resiko kehilangan darah: tidak ada
 Alat, implant: Tidak ada
u) Pengkajian status emosional
Saat di ruang persiapan klien sangat cemas dan pucat, klien merasa takut
akan menjalankan tindakan pembedahan.
1. Persiapan Operasi
a) Pemeriksaan laboratorium tanggal 25 Juli 2023
b) Informed consent : Telah disetujui oleh pasien dan keluarga pasien
yang dibuat pada tanggal 26 Juli 2023
c) Persiapan Kamar Bedah:
1) Alat operatif steril
2) Meja/tempat tidur operasi
3) Monitor
4) Standart infuse
5) Suction
6) Obat-obatan anastesi
7) Lampu sorot medis (operating rate)
8) Dugsteril
9) Tempat sampah medis, non medis, tajam
10) Linen
2. Pelaksanaan Anastesi
 Jenis anastesi : Spinal Anastesi
 Obat anastesi : Bunascan spinal 20 mg (ampul)

3. Persiapan Instruments:

No Nama/Ukuran Alat Jumlah yang dibutuhkan


1 Pencuci 1
2 Klem kecil 12
3 Kocher 2
4 Pincet anatomi besar 1
5 Pincet anatomi kecil 1
6 Pincet cirurgis besar 1
7 Pincet cirurgis kecil 1
8 Allis klem 2
9 Langen beck 2
10 Scalpel no. 3 1
11 Kom 2
12 Nald holder 2
13 Gunting benang 2
14 Gunting jaringan 1
15 Bak instrument 2
16 Duk klem 5
17 Jarum otot 1
18 Jarum kulit 2
19 Kassa besar 2
20 Kassa kecil 30
B. Intra Operatif

Pukul Tindakan yang dilakukan (Observasi)


16.00 Sign in (dilakukan sebelum induksi anestesi)
- Dihadiri minimal oleh perawat dan dokter anastesi
- Pasien telah memberikan konfirmasi kebenaran identitas
- Lokasi operasi di beri tanda (marking)
- Mesin dan obat anestesi telah di cek dan lengkap
- Pulse oximetri terpasang dan berfungsi
16.10 - Posisi pasien supine
- Gowning, gloving, skin preparation dan drapping
16.25 Time Out (dilakukan sebelum insisi)
- Dihadiri minimal oleh perawat, operator
- Seluruh anggota menyebutkan nama dan peran masing-masing
- Memastikan nama pasien, nama tindakan dan dimana insisi akan di
lakukan
- Diberikan antibiotic profilaksis cefazolin 2 gram
- Operator melakukan anestesi dengan jenis anestesi spinal
- Diberikan povidone iodine pada area sekitar daerah operasi
- Pastikan sterilitas
- Pastikan alat lengkap
16.30 Proses operasi
Dan hecting
18.00 Sign Out (dilakukan sebelum pasien meninggalkan kamar bedah)
- Dihadiri minimal oleh perawat, doter anestesi, operator
- Tim keperawatan mengkonfirmasi kelengkapan hitungan instrumen
dan jarum sudah sesuai
- Instrument : 40
- Jarum satu set: 3
- Kassa : 30

a. Kontrol lingkungan: suhu 22 C dan kelembapan baik 55%


b. Jumlah personil: 5 orang
c. Pemasangan alat: tidak ada
d. TTV: TD: 208/132 mmHg
Nadi: 96x/menit
RR: 21x/menit
Spo2: 100%
e. Posisi pembedahan: supine (terlentang)
f. Drapping: Reusable
g. Skin preparation: povidone-iodine
h. Kateter: tidak terpasang kateter
i. Drain: tidak terpasang drain
j. Tube: tidak terpasang tube
k. Elektro surgical unite: menggunakan elektro surgical unite
l. Proses pembedahan: mulai pukul 16.00 sampai pukul 18.00
m. Irigasi: tidak ada irigasi
n. Implant: tidak ada pemasangan implan
o. Drassing: menutup semua luka dan bersih
p. Spesimen PA: tidak ada
q. Head to Toe
 Kepala: Bentuk kepala mesocephal, rambut hitam tipis, bersih
untuk kulit kepala
 Mata: Simetris dan bersih mata kanan dan kiri, pupil isokor,
tidak ada anemisdikonjungtiva, tidak ikteik disklera tidak, ada
kekuningan.
 Hidung: Hidung bersih, simetris untuk lubang hidung, tidak
terdapat secret, massa tidak ada, tidak terdapat pernafasan cuping
hidung, tidak terpasang NGT.
 Telinga: Telinga kanan dan kiri dan bersih, massa tidak ada,
pendengaran normal
 Mulut dan tenggorokan: Mulut bersih, lidah bersih, gigi bersih
dan simetris, mukosa kering, tidak ada sariawan, pembesaran
kelenjar tiroid di leher tidak ada, pembesaran kelenjar limfe
tidak ada.
 Dada: Pengembangan dada simetris, massa tidak ada, nyeri tekan
tidak ada, tidak ada lesi.
 Jantung: Inspeksi :ictus cordis tidak tampak
auskulasi : S1 dan S2 reguler lupdup
palpasi : ictus cordis teraba di Intercosta (ICS) 5
Perkusi : pekak
 Abdomen: Inspeksi : perut datar simetris, terpasang kolostomi, terdapat
sayatan pembedahan
Auskultasi: terdengar peristaltic usus
Perkusi : suara timpani
Palpasi : tidak teraba adanya pembesaran limpa dan
hati.
 Genetalia: Genetalia bersih, tidak terpasang kateter, tampak kulit
disekitar anus normal.
 Ekstremitas: Edema tidak ada, luka tidak ada, infus dipasang ditangan
sebelah kiri,tidak ada tanda infeksi.
 Kulit: Warna kulit sawo matang, luka tidak ada, tidak terdapat
tanda infeksi, Capillary Refil Time (CRT) < 3 detik
C. Post Operatif
Pasien dipindahkan di ruang RR pada pukul 18.00 kesadaran penuh
a. TD : 173/98 mmHg
Nadi : 81x/menit
RR : 20x/menit
SPO2 :100%
Terpasang nasal kanul
b. ABC : clear
c. Keluhan : tidak ada keluhan
Bromage score 2
A. ANALISA DATA

Tgl/jam Data Etiologi Masalah Ttd


26 Juli 2023 Pre operatif Krisis situasional, Ansietas
16.00 DS: rencana pembedahan
Pasien mengatakan ketakutan
ketika akan menjalani operasi
DO:
Pasien nampak gelisah dan tegang
di ruang persiapan
TD : 204/106mmhg
Nadi : 81x/menit
RR : 21x/menit
Spo2 : 95%
Suhu : 36,5oc
26 Juli 2023 Intra operatif Suhu pra-operasi Resiko
16.30 DS: - rendah (< 36°C) hipotermi
DO: klien tampak memakai perioperatif
selimut
TD: 208/132 mmHg
Nadi: 96x/menit
RR: 21x/menit
SPO2: 100%
Suhu : 36,5oc
26 Juli 2023 Post operatif Tindakan invasif Resiko infeksi
18.00 DS: -
DO: terdapat luka post operasi di
abdomen
TD: 173/98 mmHg
Nadi: 81x/menit
RR: 20x/menit
SPO2: 100
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Ansietas b.d krisis situasional rencana pembedahan (D.0080) (Pre operatif)
2. Resiko hipotermia perioperative d.d Suhu pra-operasi rendah (< 36°C) (D.0141) (Intra
Operatif)
3. Resiko infeksi d.d tindakan invasif (D.0142) (Post Operatif)
C. INTERVENSI

Tgl/ Jam Diagnosa Tujuan dan Intervensi TTD


Keperwatan Kriteria Hasil
26 Juli Pre operatif Setelah dilakukan Pre operatif
2023 Ansietas b.d krisis tindakan 1x30 Reduksi Ansietas (I.09314)
16.10 situasional rencana menit diharapkan Observasi
pembedahan tingkat ansietas 1.1 Identifikasi saat tingkat
ansietas berubah
menurun dengan 1.2 Monitor tanda-tanda
kriteria hasil : ansietas Terapeutik
- gelisah menurun Terapeutik
- cemas menurun
1.3 Ciptakan suasana
terpeutik untuk
menumbuhkan
kepercayaan
1.1 1.4 Latihan teknik relaksasi

26 Juli Intra operatif Setelah dilakukan Intra operatif


2023 Resiko hipotermia tindakan 1x30 Manajemen hipotermia
16.40 perioperative d.d Suhu menit diharapkan (I.14507)
pra-operasi rendah (< termoregulasi Observasi
36°C) membaik dengan 2.1 Monitor suhu tubuh
kriteria hasil : 2.2 Identifikasi penyebab
- Suhu tubuh hipotermia (mis: terpapar
membaik suhu lingkungan rendah,
- Suhu kulit pakaian tipis)
membaik 2.3 Monitor tanda dan gejala
akibat hipotermia
(mis: hipotermia ringan:
menggigil, hipertensi)
Terapeutik
2.4 Sediakan lingkungan yang
hangat (mis: atur suhu
ruangan)
2.5 Lakukan penghangatan
pasif (mis: selimut,
menutup kepala, pakaian
tebal)
2.6 Lakukan penghangatan
aktif internal (mis: infus
cairan hangat, oksigen
hangat, lavase peritoneal
dengan cairan hangat)
26 Juli Resiko infeksi d.d Setelah dilakukan Post operatif
2023 tindakan invasif tindakan 1x1 jam Pencegah infeksi (I.14539)
18.10 diharapkan risiko Observasi
infeksi menurun
dengan kriteria hasil: 3.1 Identifikasi pasien yang
tidak terdapat infeksi mengalami penyakit
infeksi menular
3.2 Periksa sirkulasi udara
dikamar operasi
3.3 Periksa kelayakan panel
oksigen
Terapeutik
3.4 Terapkan kewaspadaan
umum
3.5 Pertahankan suhu tubuh
dalam rentang normal
Disinfeksi kulit dengan
chlorhexidine 2%

D. IMPLEMENTASI
Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Respon TTD
26 Juli Pre operatif 1.1 Mengidentifikasi S: klien
2023 Ansietas b.d krisis saat tingkat mengatakan
16.15 situasional (rencana ansietas berubah takut akan
pembedahan) menjalani
operasi
O: klien nampak
cemas dan
pucat
TD : 204/106mmhg
Nadi : 81x/menit
RR : 21x/menit
Spo2 : 95%
Suhu : 36,5oc

1.2 menciptakan S: klien


suasana terpeutik mengatakan lebih
untuk tenang setelah
menumbuhkan dijelaskan tentang
kepercayaan prosedur operasi
dan berdoa
O: klien
nampak lebih
tenang dan
berdoa

1.3 Melatih teknik S: klien


relaksasi mengatakan sudah
bisa
mempraktekkan
teknik relaksasi
O: klien nampak
mempraktekkan
dengan baik
26 juli Intra operatif 2.1 Memonitor suhu S:-
2023 Resiko hipotermia tubuh O:
16.45 perioperative d.d TD: 208/132 mmHg
Suhu pra-operasi Nadi: 96x/menit
rendah (< 36°C) RR: 21x/menit
SPO2: 100%
S : 36,5

2.2 Mengidentifikasi S:-


penyebab O : klien tampak
hipotermia memakai selimut
hangat
TD: 208/132 mmHg
Nadi: 96x/menit
RR: 21x/menit
SPO2: 100%
Suhu : 36,5oc

2.3 Memonitor tanda S:-


dan gejala akibat O : wajah klien
hipotermia tampak pucat dan
suhu kulit klien
teraba dingin
26 Juli Post operatif
2023 Resiko infeksi d.d 3.1 Memeriksa sirkulasi S: -
18.15 tindakan invasif udara O: Suhu ruangan
20ºC kelembapan
55%

3.2 Memeriksa S:-


kelayakan panel O:
oksigen TD: 173/98 mmHg
Nadi: 81x/menit
RR: 20x/menit
SPO2: 100

3.3 Menerapkan S:-


kewaspadan umum O: Seluruh ruangan
sudah diberikan
sekat setiap pasien
dengan cara
menutup tirai

3.4 Memberikan S:-


disinfeksi kulit O: Area yang
dengan chlorhexidine dilakukan
2% pembedahan sudah
disinfeksi dengan
chlorhexidine 2%
E. EVALUASI
Tgl/jam Diagnosa Evaluasi TTD
Keperawatan
26 Juli Pre operatif S: klien mengatakan tenang setelah
2023 Ansietas b.d krisis dijelaskan prosedur operasi dan dianjurkan
16.20 situasional (rencana untuk berdoa
pembedahan) O: klien nampak nampak lebih tenang
TD : 204/106mmhg
Nadi : 81x/menit
RR : 21x/menit
Spo2 : 95%
Suhu : 36,5oc
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
26 Juli Intra operatif S:-
2023 Resiko hipotermia O : klien tampak memakai selimut hangat
16.50 perioperative d.d TD: 208/132 mmHg
Suhu pra-operasi Nadi: 96x/menit
rendah (< 36°C) RR: 21x/menit
SPO2: 100%
Suhu : 36,5oc
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Pemberian selimut hangat
- Pemberian udara hangat
26 Juli Post Operatif S: -
2023 Resiko infeksi d.d O: luka post operasi tidak terdapat tanda”
18.20 tindakan invasif infeksi
TD: 173/98 mmHg
Nadi: 81x/menit
RR: 20x/menit
SPO2: 100
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Ganti kasa semisal ada yang rembes

Mahasiswa, Pembimbing,

(Lailatul Mukarromah) (Ns. Fedi Sudrajat S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai