Kelompok 4
Kelompok 4
Kelompok 4
Stabilitas
M manitol = 182,17
Ditanya : E ?
Jawab :
17𝑥𝐿𝑖𝑠𝑜
𝐸= 𝐵𝑀
17𝑥 1,9
𝐸= 182,17
E = 0,1773%
= 5% x 0,1773%
= 0,8865%
Maka, jumlah NaCl yang harus ditambahkan agar sediaan isotonis adalah
2. Osmolaritas
Jumlah ion =1
= 274,469 mOsmol/L
BM = 58,44
Jumlah ion = 2
Jawab :
= 4,620 mOsmol/L
= 274,469 + 4,620
= 279,089 mOsmole/L
PENDEKATAN FORMULA
PREFORMULASI EKSIPIEN
a. Natrium Klorida
Stabilitas
Tahan panas hingga suhu 804ºC
- Panas pH 6,7 – 7,3 pada larutan jenuh
Harus terlindung dari cahaya
- Hidrolisis
- Cahaya
(Rowe, 2009)
Stabilitas
Tahan panas hingga suhu 804ºC
- Panas pH 6,7 – 7,3 pada larutan jenuh
Harus terlindung dari cahaya
- Hidrolisis
- Cahaya
Kesimpulan :
Air dapat bereaksi dengan obat atau eksipien lain yang dapat terhidrolisis.
Air dapat bereaksi dengan logam alkali dan secara cepat dengan logam
alkali tanah dan oksidanya, seperti kalium oksida dan magnesium oksida.
Air juga bereaksi dengan garam anhidrat untuk membenruk hidrat dengan
berbagai komposisi dengan material organic tertentu
c. Natrium Hidroksida
PERSIAPAN ALAT/WADAH/BAHAN
a. Alat
b. Wadah
Manitol 5% = 5 gram/100
mL
= 5% x 700 mL = 35 gram
= 36,75 gram
2. NaCl 94,5 mg
3. NaOH 1N 0,25 mL
4-chloro-2-(furan-2-ylmethyl)amino
)-5-sulphamoylbenzoic acid
Kesimpulan :
Kemasan:1
- dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya (FI IV:402)
- disimpan di tempat yang sejuk
- terlindung dari cahaya pada suhu 25oC (AHFS Drug Information 2005,
p.2759)
Stabilitas
- panas melebur pada suhu 318ºC
- Hidrolisis
- Cahaya stabil terhadap cahaya
- pH pH 12-14 (Rowe, 2009)
b. Natrium Klorida
cara sterilisasi eksipien : larutan natrium klorida dapat disterilkan dengan metode
autoklaf atau filtrasi (Rowe, 2009)
Stabilitas
Tahan panas hingga suhu 804ºC
- Panas pH 6,7 – 7,3 pada larutan jenuh
Harus terlindung dari cahaya
- Hidrolisis
- Cahaya
Kesimpulan :
Air dapat bereaksi dengan obat atau eksipien lain yang dapat terhidrolisis.
Air dapat bereaksi dengan logam alkali dan secara cepat dengan logam
alkali tanah dan oksidanya, seperti kalium oksida dan magnesium oksida.
Air juga bereaksi dengan garam anhidrat untuk membenruk hidrat dengan
berbagai komposisi dengan material organic tertentu
Larutan NaOH 0,1 M dibuat dengan melarutkan m gram padatan NaOH ke dalam 50 mL
aqua pro injection.
𝑚 𝑚
𝐵𝑀 40
𝑚= 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 (𝐿)
= 0,05
𝑚
40
0, 1 = 0,05
𝑚 = 0, 2 𝑔
Furosemid Na 1% 𝐸=
17𝑥𝐿𝑖𝑠𝑜 1 Tonisitas =
𝐵𝑀
(Uni-univalen 17𝑥3,4
1 𝑥 0, 164
→ Liso = 3,4) 𝐸= 352.73 Tonisitas =
𝐸 = 0, 164 0, 164
NaOH 0,12% 𝐸=
17𝑥3,4 0,12 Tonisitas =
40
(Uni-univalen 0, 12 𝑥 1, 445
→ Liso = 3,4) 𝐸 = 1, 445
Tonisitas =
0,1734
Total 0,3374%
Untuk 100 mL sediaan, jumlah NaCl yang ditambahkan dalam 100 mL seduaan agar isotonis
= 0,9 - 0,3374 = 0,5626 g (setara dengan 0,5626 % NaCl)
V. PERSIAPAN ALAT/WADAH/BAHAN
a. Alat
b. Bahan
1. Furosemid
2. NaOH
3. NaCl
c. Wadah
No. Nama alat Jumlah Cara sterilisasi
PENIMBANGAN BAHAN
2. NaOH 200 mg
KLORAMFENIKOL
Kloramfenikol
Stabilitas
a. Sediaan ini bertambah stabil
a. Panas pada suhu 35°C dengan
penambahan sodium
b. Hidrolisis
metabisulfite dan disodium
d. Cahaya edetat. Umumnya Stabilitas
e. pH Sediaan Akan Berkurang Pada Suhu
25°C (Lund, 1994). Menurut
Reynolds (1982), sediaan
kloramfenikol stabil selama 2
tahun jika disimpan pada
suhu 20-25°C.
b. Sediaan ini tidak stabil dengan
adanya Oksigen (Lund, 1994).
c. Penyimpanan Sediaan Salep
mata Diusahakan terlindung
dari cahaya atau sinar matahari
(Reynolds, 1982).
d. pH stabil dari zat kloramfenikol
berkisar antara 4,5 - 7,5
(Depkes RI, 1995).
Kesimpulan : Dibuat sediaan salep mata kloramfenikol 1%
a. Paraffin Cair
b. Adeps Lanae
c. Vaseline Album
a. Alat
b. Wadah
c. Bahan
No. Nama Bahan Jumlah Cara Sterilisasi
V. PENIMBANGAN BAHAN
- Agar salep yang dimasukkan ke dalam tube tidak kurang, maka dilebihkan 10%,
sehingga: