Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Sop Pengendalian KLB

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

PENGENDALIAN KLB

No. Dokumen : /SOP/ UKP.VII/2017


SOP No. Revisi :0
Tgl Terbit : 01/02/2022
Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS
drg. Cut Nurlaila
KACANG PEDANG NIP 197511262006042015

1. Pengertian Melakukan suatu kegiatan pengendalian KLB keracunan,


melakukan verifikasi dan penyelidikan efidemiologi serta tata
laksana terhadap setiap kasus KLB.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pengendalian KLB dan keracunan.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor:
/SK/UKP.III/UPTD.Pusk.KP/VIII/2022 tentang Pencegahan dan
pengendalian infeksi.
4. Referensi 1. Undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang Kesehatan.
2. Undang-undang nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah.
3. Surat Keputusan Kementrian Kesehatan nomor 1144 tahun
2010 tentang Orang dan Tata Kerja.
4. Surat Keputusan Kementrian Kesehatan nomor 116 tahun
2003 tentang Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi
Nasional.
5. Surat Keputusan Kementrian Kesehatan nomor 1116 tahun
2003 tentang Penyelenggaraan Surveilans Terpadu
Penyakit.
6. Surat Keputusan Kementrian Kesehatan nomor 501 tahun
2010 tentang Penyakit yang dapat menimbulkan wabah dan
Upaya Penanggulangannya.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular.
5. Prosedur 1. Kepala Puskesmas menginstruksikan kepada staff untuk
melakukan kegiatan SKD (Sistem Kewaspadaan Dini)
setiap kasus baik berupa rumor maupun Informasi valid
yang bersumber dari Masyarakat atau Instansi Kesehatan
di bawah Puskesmas.
2. Staf melakukan surveilans terhadap perkembangan
penyakit potensial KLB baik dari laporan Pustu/ Poskesdes,
Bidan Praktek Swasta Masyarakat dan Media.
3. Bila informasi KLB di temukan melalui SKDR (Sistem
Kewaspadaan Dini dan Respon) staf melakukan verifikasi
ke Pustu, Poskesdes/ Bidan pelapor mengenai kebenaran
data yang dikirimkan. Bila informasi berasal dari
Masyarakat/media/rumor, staf melakukan koordinasi
dengan Pustu, Poskesdes/Bidan desa agar melakukan
verifikasi awal mengenai kebenaran rumor tersebut.
4. Bila verifikasi telah menunjukkan KLB, staf melaporkan hel
tersebut kepada Kepala Puskesmas dan Dinkes
Kabupaten/Kota. Jika bukan KLB, SKD tetap dilakukan
sebagai Langkah antisipasi.
5. Kepala Puskesmas berkoordinasi dengan lintas program
untuk melakukan pengendalian secara terpadu. Kepala
Puskesmas juga memerintah staf untuk membuat laporan
KLB < 24 Jam.
6. Staf Bersama TGC (Tim Gerak Cepat) melakukan
pengendalian KLB kelokasi. Staf melakukan pengamatan,
pendataan dan Analisa epidemiologi terhadap factor waktu,
tempat dan orang. Kemudian menyusunnya ke dalam
konsep laporan KLB.
7. Bila Kepala Puskesmas setuju, maka Kepala Puskesmas
akan membubuhkan tanda tangannya dan menerahkannya
Kembali kepada staf untuk dikirimkan ke Dinas Kesehatan.
8. Bila ada koreksi, konsep laporan dan dikembalikan kepada
staf untuk diperbaiki.
9. Staf akan memperbaiki konsep laporan penyelidikan lalu
menyerahkan Kembali kepada Kepala Puskesmas untuk di
tanda tangani.
10. Kepala Puskesmas menandatangani laporan penyelidikan
lalu menyerahkan Kembali kepada staf dan melaporkan
kejadian ini secar berjenjang kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota.
11. Staf mengirimkan laporan penyelidikan ke Dinas
Kesehatan/Kota dan mengarsipkan seluruh laporan yang
dibuat.
6. Diagram Alur Ka. Puskesmas instruksikan staf untuk melakukan SKD

Staf surveilans lihat perkembangan penyakit potensial KLB

Informasi KLB dari SKDR diverifikas/koordinasi pustu/poskesdes

Verifikasi menunjukkan KLB, staf melapor ke Puskesmas dan Dinkes,


jika bukan tetap dilakukan antisipasi

Ka. Puskesmas melakukan koordinasi dengan lintas program untuk


melakukan pengendalian secara terpadu dan memerintahkan staf
membuat laporan KLB < 24 jam.

Staf beserta TGC melakukan pengamatan, pendataan dan analisa


epidemiologi terhadap factor waktu, tempat dan orang. kemudian
menyusun ke dalam konsep laporan KLB.

Bila Ka.Puskesmas setuju maka akan dibubuhkan tanda tangan dan


menyerahkan kembali kepada staf untuk di kirim ke dinas kesehatan
kabupaten/kota. Bila ada koreksi akan di kembalikan untuk di perbaiki.

Staf memperbaiki konsep laporan penyelidikan lalu menyerahkan kembali


kepada Ka.Puskesmas untuk di tanda tangani kembali.

Ka.Puskesmas menandatangani laporan penyelidikan lalu menyerahkan


kembali kepada staf secara berjenjang di dinas kesehatan kabupaten/kota.

Staf mengirim laporan penyelidikan ke dinas kesehatan kabupaten/kota


dan mengarsipkan laporan yang di buat.

7. Unit Terkait 1. Lintas Sektor


2. Lintas Program
8. Dokumen Terkait 1. Buku Pedoman Outbreak

12. Rekam Histori NO Yang diubah Isi perubahan Tgl diberlakukan


Perubahan perubahan

Anda mungkin juga menyukai