Lapsus Lily Kehamilan
Lapsus Lily Kehamilan
Lapsus Lily Kehamilan
Disusun Oleh:
Disusun oleh:
Disetujui :
Pembimbing Lapangan
Tanggal : September 2021
Di : UPT Puskesmas Konut
2
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan,
Pembimbing Institusi,
Mengetahui,
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan
melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial
di dalam keluarga. Pada umunya kehamilan berkembang dengan normal dan
menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun
kadang kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ilmu kebidanan menjadi
dasar usaha yaitu menjamin agar setiap wanita hamil dan wanita yang
menyusui bayinya dapat memelihara kesehatannya sesempurnanya agar wanita
hamil melahirkan bayi sehat tanpa gangguan apapun dan kemudian dapat
merawat bayinya dengan baik (Saifuddin. 2010).
Kehamilan, persalinan, nifas merupakan suatu kejadian yang fisiologis.
Pada prosesnya dapat berubah menjadi patologis yang dapat mengancam jiwa
ibu apabila tidak diberikan asuhan yang tepat. Dari survey pendahuluan yang
dilakukan, menurut laporan di BPM Desi Prihatini, Ds. Beton, Kec. Siman,
Kab. Ponorogo pada bulan Juli sampai dengan November 2015 menunjukkan
bahwa kunjungan ibu hamil tercatat 50 orang. Ibu hamil yang tercatat dalam
cakupan K1 sebesar 100 %, ibu hamil yang tercatat dalam cakupan K4 sebesar
50 %, dan ibu yang bersalin yang tercatat di BPM Desi Prihatini sebesar 40 %.
Dari data yang di dapatkan terlihat adanya kesenjangan dari jumlah ibu yang
mendapat cakupan K4 dan ibu bersalin. Dari data cakupan K4, 10 % ibu hamil
ada yang memilih bersalin di dukun. Kurangnya pengetahuan ibu bersalin
tentang bahaya pertolongan persalinan yang dilakukan bukan oleh 2 tenaga
kesehatan, sehingga ibu memilih bersalin di dukun karena dianggapnya dukun
lebih murah dari pada tenaga kesehatan, dan melahirkan di dukun sudah
menjadi adat turun-temurun.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak dibutuhkan
penanganan yang maksimal. Bila hal ini tidak ditangani dengan maksimal,
dapat mengakibatkan bertambahnya AKI dan AKB. Kematian ibu dan bayi
dapat dicegah melalui kegiatan yang efektif, seperti pemeriksaan kehamilan
4
yang rutin, dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
terampil. Dari berbagai perbaikan dilakukan semaksimal mungkin dalam
menurunkan AKI dan AKB dengan meningkatkan pelayanan
kesehatan, khususnya pelayanan asuhan kebidanan secara continuity of
care yang berfokus pada asuhan sayang ibu dan bayi yang sesuai dengan
standar pelayanan kebidanan.
Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi AKI dan AKB yaitu
dengan pelayanan kesejahteraan ibu. Bekerjasama dengan rumah sakit untuk
segera menolong ibu bersalin yang membutuhkan perawatan segera bila terjadi
komplikasi, walaupun tidak semua persalinan berlangsung di rumah
sakit. Sedangkan upaya yang dilakukan bidan yaitu meningkatkan
pendidikan kesehatan tentang persalinan dan tempat bersalin yang aman.
Selain itu dengan membangun kemitraan antara bidan di Desa dengan dukun,
dimana persalinan ditolong oleh bidan, dan dukun hadir memberikan
perawatan pascapersalinan kepada ibu dan bayi baru lahir dengan
kesepakatan pembagian fee antar mereka (Saifuddin, 2010).
A. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, pemberi asuhan merumuskan
masalah, yaitu “Bagaimana Asuhan Kebidanan Holistik Psiologis Pada Ny.M
usia 37 tahun G4 P2 A1 Hamil 34 minggu Janin Tunggal Hidup Intrauterin?”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan holistik Psiologis Kehamilan
berdasarkan evidence based midwifery.
2. Tujuan Khusus
a) Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada
asuhan kebidanan fisiologis holistik Kehamilan .
b) Mampu melakukan analisa pada asuhan kebidanan psiologis holistik
Kehamilan .
c) Mampu melakukan perencanaan pada asuhan kebidanan psiologis
holistik Kehamilan .
5
d) Mampu melakukan implementasi pada asuhan kebidanan psiologis
holistik Kehamilan .
e) Mampu melakukan evaluasi dan dokumentasi pada asuhan kebidanan
psiologis holistik Kehamilan .
C. Manfaat
Menambah pengalaman nyata dalam mengaplikasikan teori dan evidence
based practice dalam memberikan asuhan kebidanan psiologis holistik
Kehamilan agar mendapatkan pelayanan asuhan kebidanan yang bermutu
sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan evidence based practice.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
4) Syncope (pingsan)
a) Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan
menimbulkan syncope atau pingsan.
b) Keadaan ini menghilang setelah kehamilan usia 16
minggu .
5) Payudara tegang
a) Pengaruh estrogen dan progesterone serta
somamatropin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada
payudara.
b) Payudara membesar dan tegang
c) Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama
pada hamil pertama
6) Sering miksi
a) Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih
cepat terasa penuh dan sering miksi
b) Pada triwulan kedua sudah menghilang
7) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus,
sehingga menyebabkan kesulitan untuk BAB
8) Pigmentasi kulit
a) Sekitar pipi : cloasma gravidarum Keluarnya
melanopore stimulating hormone hipofisis interior
menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.
b) Dinding perut : strie lividae, strie nigra, linea alba makin
hitam
c) Sekitar payudara :
- Hyperpigmentasi areola mamame
- Putting susu semakin menonjol
- Kelenjar Montgomery menonjol
- pembulu darah menifes sekitar payudara
8
9) Epulis Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi bila hamil
10) Varises
Karena pengaruh dari estrogen dan progesterone terjadi
9
pemeriksaan abdominal pada trimester ke tiga. Kontraksi ini
akan terus meningkat frekuensinya,lamanya dan kekuatannya
sampai mendekati persalinan.
7) Teraba ballottement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebekan janin
bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh
tangan pemeriksa.
8) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif
Untuk mendeteksi adanya HCG yang diprodukdusi oleh
sinsiotropoblastik sel selama kehamilan
c. Tanda pasti (positive sign)
1) Gerakan janin dalam rahim
a) Terlihat alat / teraba gerakan janin
b) Teraba bagian janin
2) Denyut jantung janin
a) Di dengar dengan laenec, alat kardiotokografi, alat Doppler.
b) Dilihat dengan USG
3. Perubahan Fisik Dan Psikologis Ibu Hamil Trimester I, II Dan III
a. Perubahan Fisik ibu hamil
1) Sistem reproduksi
a) Uterus
Uterus akan mengalami pembesaran akibat
peningkatan hormone estrogen dan progesteron, uterusakan
mengalmi hipertrofi dan hipervaskularisasi akibat dari
pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan amnion dan
perkembangan plasenta. Selain itu akan terjadi perlunakan pada
in hormone istmus uteri dan pembaesaran plasenta pada satu sisi
uterus.
6) Serviks
Terjadi hipervaskularisasi dan perlunakan pada serviks karena
peningkatan hormon estrogen dan progesterone
10
7) Vagina
Terjadi peningkatan produksi lendir oleh mukosa vagina,
hipervaskularisasi pada vagina.
8) Ovarium
Tidak terjadi pembentukan folikel baru dan hanya terlihat
perkembanagan dari korpus luteum.
9) Payudara
Terjadi hiperfaskularisasi pembuluh darah akibat peningkatan
hormone estrogen dan progesteron. Selain itu juga terjadi
peningkatan hormone somatomamotropin untuk produksi
ASIsehingga menjadi lebih besar.
2) Sistem pencernaan
a) Mulut dan gusi
Peningkatan hormone estrogen dan progesterone meningkatkan
sehingga aliran darah kerongga mulut melebar sehingga pembuluh
darah kapiler menjadi edema dan hiperplastis, ketebalan epitel
berkurang sehingga gusi lebih rapuh, timbulnya mual muntah
menyebabkan kebersihan mulut terganggu dan meningkatkan rasa asam
di mulut.
b) Lambung
Terjadi relaksasi pada otot – otot pencernaan antara lain
peristaltic di lambung,penceraan makanan oleh lambung menjadi
lebih lama dan mudah terjadi peristaltic balik ke esophagus.
Selain selain itu, pengaruh dari peningkatan hormon hCG juga
dapat menyebabkan ibu hamil merasakan mual dan muntah .
c) Usus halus dan usus besar
Relaksasi pada usus halus sehingga penyerapan makanan menjadi
lebih maksimal. Relaksasi juga terjadi pada usus besar
sehingga penyerapan air menjadi lebih lama.
11
3) Sistem kardiovaskular
Hipertrofi atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh
peningkatan volume darah dan curah jantung. Karena diafragma
terdorong ke atas, jantung terangkat keatas dan berotasi kedepan.
4) Sistem perkemihan
Peningkatan sensitivitas kandung kemih dan pada
tahap selanjutnya merupakan akibat kompresi pada kandung kemih yang
nantinya akan menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun
kandung kemih hanya berisi sedikit urin.
5) Sistem integument
a) Muka
Terjadi perubahan warna bercak hiperpigmentasikekocklatan
pada kulit di daerah tonjolan maksila dan dahi, khususnya
pada wanita hamil berkulit hitam akibat peningkatan hormone
estrogen dan progesterone serta hormone melanokortikotropin.
b) Kulit
Hipersensitifitas alergen plasenta sehingga menyebabkan gatal – gatal
dan peningkatan keringat karena peningkatan kelenjar
aporcrine akibat peningkatan hormone, kelenjar tersebut
Meningkat akibat BB dan kegiatan metabolic yang meningkat
serta peningkatan aktivitas kelanjar sebasea.
c) Perut
Terdapat garis pigmentasi dari sifisis pubis sampai ke bagian atas
fundus di garis tengah tubuh di induksi hormone timbul.
6) System pernafasan
a) Hidung
Peningkatan vaskularisasi yang merupakan respon terhadap
peningkatan hormone estrogen, juga terjadi pada traktus
pernafasan atas. Karena pembesaran kapiler, terbentuklah
edema dan hyperemia di hidung, faring, laring, trachea dan
bronkus.
12
b) Toraks dan diafragma
- Semakin membesarnya uterus maka akan mengalami
desakan pada diafragma sehingga diafragma naik 4 cm .
- Terjadi pelebaran sudut toraks dari 68º menjadi 103º
peningkatan hormone progesteron menyebabkan peningkatan
pusat syaraf untuk konsumsi oksigen.
7) System neurologi dan muskulo skeletal
a) Penurunan kalsium dan alkalosis terjadi akibat perubahan pada sistim
pernafasan, tekanan uterus pada syaraf, keletihan, dan
sirkulasi yang buruk pada tungkai.
b) Perubahan titik pusat gaya berat akibat uterus yang bertambah besar
dan berat membuat wanita mengambil sikap yang dapat
menekan saraf ulnar, median, dan skiatik.
c) Terjadi hipertensi postural yang berhungan dengan perubahan
hemodinamis
d) Terjadi hipoglikemi
b. Perubahan psikologi ibu hamil
Segera setelah terjadi peningkatan hormone estrogen dan
progesterone dalam tubuh, maka akan muncul berbagai macam
ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual, muntah,
keletihan,dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu
perubahan psikologis seperti berikut :
Trimester ketiga
a) Ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya
b) Ibu khwatir akan bayinya yang akan segera l a h i r s e w a k t u -
waktu.
c) Ibu khawatir bayinya lahir tidak normal
d) Ibu bersikap lebih melindungi bayinya dan menghindari orang
atau benda yang di anggap membahayakan bayinya.
e) Ibu merasa takut akan sakit dan bahaya fisik yang akan timbul
pada saat melahirkan.
13
f) Tidak nyaman dengan kehamilannya, ibu meras dirinya jelek dan
aneh
4. Tanda Bahaya Dalam Kehamilan Trimester III
Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III (29 – 42 minggu) :
a. Perdarahan Pervaginam
Dilihat dari SDKI tahun 2017 penyebab kematian
ibu dikarenakan perdarahan (28%). Pada akhir kehamilan
perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-
kadang tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini
berarti plasenta previa. Plasenta previa adalah keadaan dimana
plasenta berimplantasi pada tempat yang abnormal yaitu segmen
bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri
interna. Penyebab lain adalah solusio plasenta dimana keadaan
placenta yang letaknya normal, terlepas dari perlekatannya
sebelum janin lahir, biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.
b. Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum,seringkali
merupakan ketidak nyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit
kepala yang menunjukkan masalah yang serius adalah sakit kepala
hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-
kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin
mengalami penglihatan yang kabur. Sakit kepala yang hebat dalam
kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
c. Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan
oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan
meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat,
yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang),
dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan
kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang
mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah
perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau
14
berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunangkunang. Selain itu
adanya skotama,diplopia tanda-tanda yang menujukkan adanya
preeklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini
disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat
penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina
dan spasme pembuluh darah) .
d. Bengkak di muka atau tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya
hilang setelah beristirahat atau meletakkannya lebih tinggi. Bengkak
dapat menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada
permukaan muka dan tangan,tidak tidak hilang setelah beristirahat dan
diikuti dengan keluhan fisik yang lain.Hal ini bias merupakan pertanda
pre-eklampsia.
e. Janin Kurang Bergerak Seperti Biasa
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam).
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6.
Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine
Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin
didalam kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya
lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau 25
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan
baik (Pusdiknakes, 2003).
f. Pengeluaran Cairan Pervaginam (Ketuban Pecah Dini)
Yang dimaksud cairan di sini adalah air ketuban. Ketuban yang pecah
pada kehamilan aterm dan disertai dengan munculnya tanda-
tanda persalinan adalah normal. Pecahnya ketuban sebelum terdapat
tanda-tanda persalinan dan ditunggu satu jam belum dimulainya
tanda-tanda persalinan ini disebut ketuban pecah dini. Ketuban pecah
dini menyebabkan hubungan langsung antara dunia luar dan ruangan
dalam rahim sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Makin lama
15
periode laten (waktu sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi
rahim), makin besar kemungkinan kejadian kesakitan dan kematian
ibu atau janin dalam rahim (Marjati Kusbandiyah Jiarti, Julifah Rita,
2010).
g. Kejang
Menurut SDKI tahun 2017 penyebab kematian ibu karena
eklampsi (24%). Pada umumnya kejang didahului oleh makin
memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala,
mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila
semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun
kemudian kejang-kejang.Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala
dari eklampsia.
h. Selaput kelopak mata pucat
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan
adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr%
pada trimester III. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya
saling berinteraksi. Anemia pada Trimester III dapat menyebabkan
perdarahan pada waktu persalinan dan nifas, BBLR (Berat Bayi Lahir
Rendah yaitu kurang dari 2500 gram) (Saifuddin, 2002).
i. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam
kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi
dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut
SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi (11%).
Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum
banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu. Demam dapat
disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme
pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan
timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat
terjadi demam dan gangguan fungsi 27 organ vital. Infeksi dapat
terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2003).
16
5. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester I, II Dan III
Menurut Walyani (2015), kebutuhan ibu hamil adalah :
a. Nutrisi
Kehamilan trimester ke III, ibu hamil butuh bekal energi
yang memadai. Selain untuk mengatasi beban yang kian berat, juga
sebagai cadangan energi untuk persalinan kelak. Itulah sebabnya
pemenuhan gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan baik
secara kwalitas maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan
terjadi sekali pada dua bulan terakhir menjelang persalinan. Karena
itu jangan sampai kekurangan gizi ( Walyani, 2015).
b. Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk
ibu hamil. Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi saat hamil
konsul kedokter bila ada kelainan atau gangguan seperti asma dan
17
d. Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan
dengan eliminasi adalah sering buang air kecil dan konstipasi.
Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon
progesterone yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos
salah satunya otot usus. Selain itu desakan usus oleh
pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi
(Walyani, 2015).
Tindakan pencegahan yang dilakukan adalah dengan
mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air
putih, terutama ketika lambung kosong. Sering buang air kecil
merupakan keluhan utama yang dirasakan terutama pada
trimester 1 dan 3. Ini terjadi karena pembesaran uterus yang
mendesak kandung kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan
untuk mengurangi keluhan sangat tidak dianjurkan, karena akan
menyebabkan dehidrasi (Walyani, 2015).
e. Mobilisasi
Ibu hamil boleh melakukan aktifitas fisik biasa selama tidak
terlalu melelahkan. Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan
pekerjaan
rumah dengan dan secara berirama dengan menghindari
gerakan
menyentak, sehingga mengurangi ketegangan tubuh dan
kelelahan
(Walyani, 2015).
f. Body Mekanik
Secara anatomi, ligament sendi putar dapat meningkatkan
pelebaran uterus pada ruang abdomen, sehingga ibu akan merasakan
18
diperhatikan adalah:
1) Duduk
Duduk adalah posisi yang paling sering dipilih, sehingga
postur yang baik dan kenyamanan penting. Ibu harus diingatkan
duduk bersandar dikursi dengan benar, pastikan bahwa tulang
belakangnya tersangga dengan baik Walyani (2015).
2) Berdiri Mempertahankan keseimbangan yang baik, kaki harus
diregangkan dengan distribusi berat badan pada masing-masing
kaki. Berdiri diam terlalu lama dapat menyebabkan kelelahan dan
ketegangan. Oleh karena itu lebih baik berjalan tetapi tetap
memperhatikan semua aspek dan postur tubuh harus tetap tegak
(Walyani, 2015).
3) Tidur
Sejalan dengan tuanya usia kehamilan, biasanya ibu merasa
semakin sulit mengambil posisi yang nyaman, karena peningkatan
ukuran tubuh dan berat badannya. Kebanyakan ibu menyukai
posisi miring dengan sanggaan dua bantal dibawah kepala dan
satu dibawah lutut dan abdomen. Nyeri pada simpisis pubis dan
sendi dapat dikurangi bila ibu menekuk lututnya ke atas dan
menambahnya bersama–sama ketika berbalik ditempat tidur
(Walyani, 2015).
4) Bangun dan Baring
Bangun dari tempat tidur, geser dulu tubuh ibu ke tepi
tempat tidur, kemudian tekuk lutut. Angkat tubuh ibu perlahan
dengan kedua tangan, putar tubuh lalu perlahan turunkan kaki ibu.
Diamlah dulu dalam posisi duduk beberapa saat sebelum berdiri
(Walyani, 2015).
5) Membungkuk dan Mengangkat
Mengangkat objek yang berat seperti anak kecil caranya
yaitu m engangkat dengan kaki, satu kaki diletakkan agak kedepan
dari pada yang lain dan juga telapak lebih rendah pada satu lutut
19
kemudian berdiri atau duduk satu kaki diletakkan agak
kebelakang dari yang merendahkan dirinya (Walyani, 2015).
g. Exercise
Menurut Walyani (2015) tujuan utama persiapan fisik dari
senam hamil sebagai berikut :
1) Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara
fungsi hati untuk dapat menahan berat badan yang semakin naik,
nyeri kaki, varises, bengkak, dan lain-lain.
2) Melatih dan menguasai teknik pernapasan yang berperan penting
dalam kehamilan dan proses persalinan. Dengan demikian proses
relaksasi dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan O2
terpenuhi.
3) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding
perut, otot-otot dasar panggul dan lain-lain.
4) Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan.
5) Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi
dan relaksasi.
6) Mendukung ketenangan fisik (Walyani, 2015).
h. Imunisasi
Walyani (2015) menjelaskan imunisasi selama kehamilan sangat
penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkan
kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus
Toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus. Imunisasi TT
pada ibu hamil harus terlebih dahulu ditentukan status
kekebalan/imunisasinya.
i. Traveling
20
Menurut Walyani (2015) meskipun dalam keadaan hamil, ibu
masih membutuhkan reaksi untuk menyegarkan pikiran dan perasaan,
misalnya dengan mengunjungi objek wisata atau pergi ke luar kota.
Hal-hal yang dianjurkan apabila ibu hamil bepergian sebagai berikut:
1) Hindari pergi ke suatu tempat yang ramai, sesak dan panas, serta
berdiri terlalu lama di tenpat itu karena dapat menimbulkan sesak
napas sampai akhirnya jatuh pingsan.
2) Apabila bepergian selama kehamilan, maka duduk dalam jangka
waktu lama harus dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan
resiko bekuandarah vena dalam tromboflebitis selama kehamilan.
Wanita hamil dapat mengendarai mobil maksimal 6 jam dalam
sehari dan harus berhenti selama 2 jam lalu berjalan selama 10
menit. Sabuk pengaman sebaiknya tidak selalu dipakai, sabuk
tersebut tidak diletakkan di bawah perut ketika kehamilan sudah
besar.
j. Seksualitas
Selama kehamilan normal koitus boleh sampai akhir kehamilan, m
eskipun beberapa ahli berpendapat tidak lagi berhubungan selama 14
hari menjelang kelahiran. Koitus tidak dibenarkan bila terdapat
perdarahan pervaginam, riwayat abortus berulang ,ketuban pecah
sebelum waktunya. Pada saat orgasme dapat dibuktikan adanya
fetal bradichardya karena kontraksi uterus dan para peneliti
menunjukkan bahwa wanita yang berhubungan seks dengan aktif
menunjukan menunjukkan insidensi fetal distress yang lebih tinggi
(Walyani, 2015).
k. Istirahat dan Tidur
Menurut Walyani (2015) kebutuhan istirahat dan tidur ibu hamil
pada malam hari selama 7-8 jam dan siang hari selama 1-2 jam
21
1) Keputihan
a) Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
b) Pakaian dalam menggunakan bahan katun yang
punya daya serap tinggi.
c) Cara cebok yang benar dari vagina ke belakang
d) Keringkan vulva setealah BAK dan BAB
e) Ganti celana dalam setiap kali basah
f) Hindari semprotan air
2) Konstipasi
22
- KIE penyabab BAK
7) System pernafasan
a) Hidung tersumbat dan mimisan
- KIE perubahan fisiologis kehamilan
- Gunakan alat penguapan udara yang sejuk
- Meningkatkan asupan cairan yang banyak
- Meletakkan handuk yang lembab pada sinus, dan masase
inus tersebut
b) Sesak nafas
- KIE perubahan fisiologis kehamilan
- Bantu cara mengatur pernafasan
- Posisi berbaring semiflower
- Latihan pernafasan dan senam hamil
8) Nyeri pinggang dan punggung sebelah bawah.
- Hindari sepatu hak tinggi
- Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung
- Gunakan kasur yang keras untuk tidur
- Masase daerah pinggang dan punggung
9) Neurologi dan muskulo skeletal
a) Kram kaki
- Kompres hangat pada kaki
- Konsumsi cukup kalsium
- Istirahat cukup
b) Kesemutan
- KIE perubahan fisiologis kehamilan
- Posiskan tubuh dengan benar
- Berbaring dan merebahkan diri
23
c) Pusing hingga pingsan
- Bangun secara perlahan dari posisi istirahat
- Hindari berdiri terlalu lama
- Hindari lingkungan yang terlalu ramai dan berdesakan
24
otot,perut kembung,kesemutan pada jari tangan dan kaki,sesak
nafas ,pusing,kram pada kaki,konstipasi/sembelit,susah tidur,nyeri
punggung atas dan bawah ( Rafika.2018 ).
25
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Judul Kasus
Asuhan Kebidanan Pada Ny. M usia 37 G4.P2,A1 hamil 34 minggu Janin
Tunggal Hidup Intrauterin letak kepala
B. Pelaksanaan Asuhan
1. Hari/ tanggal : Senin ,27 September 2021
2. Pukul : 10.00 WIB
3. Tempat : UPT Puskesmas Konut.
4. Pengkaji : Lily Sarah
C. Identitas Pasien
1. Nama Ibu : Ny. M Nama Ayah : Tn. N
2. Umur : 37 Tahun Umur : 40 Tahun
3. Suku : Dayak Suku : Dayak
4. Agama : Islam Agama : Islam
5. Pendidikan : D3 Pendidikan : SLTA
6. Pekerjaan : PNS Pekerjaan : Polri
7. Alamat : Jl. Bondang Puruk Cahu
D. Managemen Asuhan Kebidanan
1. Pengumpulan Data Dasar
a. Data Subjektif
- Ny. M mengatatakan hamil anak ke 4 ,pernah 1 kali keguguran
- Ny. M mengatakan sering kencing pada siang hari ± 5-6 kali dan
malam hari 2-3 kali
- Ny. M mengatakan sering sakit pinggang
- Ny. S mengatakan HPHT 30-01-2021
26
b. Data Obyektif
- K/u : baik, Kesadaran : Composmentis
- Taksiran Persalinan : 07-11-2021
- TD : 118/78 mmHg, N : 84x/m, R: 20x/m, S : 36,5oc
- BB : 70,5 kg, TB : 158 cm
- Lila 24,5 cm
Inspeksi
- Pemeriksaan Fisik :
Muka : Simetris, tidak ada oedema, tidak pucat.
Mata : Simetris, conjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik
Ekstremitas : atas :simetris, telapak tangan tidak pucat.
Ekstremitas : bawah : simetris, tidak oedema.
Palpasi :
Leopold I : TFU ½ pusat PRX, MD : 30 cm
Leopold II : Punggung Kiri
Leopold III : Letak Kepala
Leopold IV : Sudah masuk PAP
Auskultasi :
DJJ + 146x/menit
TBBJ : 2790 gram
Perkusi :
Reflek patela kiri dan kanan positif
Pemeriksaan Penunjang (27 September 2021)
Laboratorium:
Pemeriksaan HB : 12,5 gr%
RDT malaria : Negatif
RDT sfilis : Negatif
HIV/AIDS : Negatif
HbsAg : Negatif
Pemeriksaan USG 14 Sept 2021
Janin Tunggal Hidup intauterin , Letak kepala, Placenta di corpus
27
anterior,ketuban cukup,jenis kelamin laki-laki TBBJ 2666 gram
c. Assesment
Ny. M usia 37 tahun G4,P3.A1 hamil 34 minggu Janin Tunggal
Hidup Intauterin letak kepala.
Masalah :Sakit pinggang dan sering kencing.
Kebutuhan: KIE sakit pinggang dan sering kencing dan cara
mengatasinya.
d. Penatalaksanaan
1) Melakukan komunikasi terapeutik ; ibu merespon dengan baik.
Rasionalisasi : Proses komunikasi yang baik dapat memberikan
pengerttian tingkah laku pasien dalam rangka mengatasi
persoalan yang dihadapi pada tahap perawatan
(Afnuhazi,2015).
2) Memberitahu hasil pemeriksaan. Bahwa ibu dan janin dalam
keadaan sehat, pemeriksaan tanda tanda vital normal,Denyut
jantung bayi normal dan usia kehamilan ibu sekarang 34
minggu: ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
Rasional : Dalam hal ini klien berhak mengetahui segala sesuatu
yang berkatian dengan keadaan dan tindakan yang dilakukan
(Siringgoringgo, 2017).
3) Menjelaskan pada ibu bahwa nyeri pinggang yang dirasakan ibu
dikarenakan perut yang semakin membeesar membuat beban
tubuh lebih kedepan dan bertumpu kedepandan dapat diatasi
dengan cara selalu berusaha menjaga postur tubuh,jangan
memakai sepatu /sandal hak tinggi,mengupayakan tidur dengan
Kasur yang agak keras atau pinggang diganjal dengan
bantal,tekut lutut saat mengangkat barang ; ibu mengerti dengan
penjelasan yang diberikan.
Rasionalisasi : Peningkatan tinggi fundus yang disertai
pembesaran perut,hal ini juga dipengaruhi hormone relaksing
yang meningkat menyebabkan cartilage pada sendi besar
28
melembek,disamping itu posisi tulang belakang yang
hiperlordosis ( Puji Suryani dan Ina Handayani .2018).
4) Menjelaskan pada ibu bahwa sering kencing yang dialami ibu
disebabkan karena kepala janin sudah masuk PAP dan menekan
kandung kencing upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
yaitu selalu menjaga personal hygiene,menganti pakaian dalam
setiap basah dan mengeringkan area kewanitaan setelah selesai
buang air kecil,jangan menahan BAK,perbanyak minum air
putih pada siang hari minimal 8 gelas untuk menjaga
keseimbangan hidrasi,membatasi minum yang mengandung
deuretik seperti kopi,teh dan minuman bersoda ; ibu mengerti
dengan penjelasan yang diberikan.
Rasionalisasi : sering buang air kecil (BAK) sering disebabkan
karena uterus yang membesar yang disebabkan karena
penurunan bagian terendah janin sehingga menekan kandung
kencing. BAK juga berhubungan dengan ekskresi sodium
(unsur Na) yang meningkat dan perubahan fisiologis ginjal
sehingga produksi urine meningkat (Kiki Megasari,2019)
5) Menganjurkan ibu untuk melakukan senam hamil untuk
mengatasi sakit pinggang; ibu bersedia melakukam senam hamil
dirumah.
Rasionalisasi : Senam hamil mempunyai manfaat dapat
mengurangi berat dan frekuensi nyeri pinggang akibat
kehamilan dengan membantu mempertahankan postur tubuh
yang lebih baik dan latihan otot sekitar panggul ( Pudji Suryani
dan Ina Handayani,2018).
6) Memberitahu ibu tanda bahaya pada kehamilan trimester 3 yaitu
perdarahan dari jalan lahir,bengkak pada muka dan kaki,demam
tinggi,kejang,keluar cairan dari jalan lahir (air
ketuban),berkurang atau tidak ada pergerakan janin,dan apabila
ibu mengalami tanda bahaya tersebut segera mendatangi fasilitas
29
kesehatan terdekat; ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan .
Rasionalisasi : Deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama
kehamilan merupakan upaya terbaik untik mencegah terjadinya
gangguan yang serius terhadap kehamilan atau keselamatan
ibu,Faktor predisposisi dan adanya penyulit sebaiknya diketahui
sejak awal sehingga dapat dilakukan upaya maksimal untuk
mencegah gangguan baik terhadap ibu maupun janin yang
dikandung (Roobiati,2019).
7) Menganjurkan ibu untuk ber KB pasca salin nanti dengan
metode MKJP mengingat usia ibu sudah resiko tinggi 37 tahun
dan riwayat obstetri ibu sudah kehamilan yang ke 4 dan pernah
keguguran 1 kali,ibu juga bisa merawat bayi dan menjaga
kesehatan ibu : ibu mengerti dengan penjelasan dan bersedia ber
KB setelah melahirkan nanti.
Rasionalisasi :KB pasca salin sangat penting karena kembalinya
kesuburan pada seorang ibu setelah melahirkan tidak dapat
diprediksi dan dapat terjadi sebelum datangnya siklus
haid,kontrasepsi sebaiknya digunakan sebelum aktivitas seksual
dimulai ( Friska Sitorus dan Julia Siahaan.2018).
8) Menganjurkan ibu untuk kontrol kembali 2 minggu kemudian
atau apabila ada keluhan ; ibu bersedian kontrol ulang 2 minggu
kemudian.
Rasionalisasi : kepatuhan pasien untuk kontrol setelah
melakukan pengobatan menjadi sangant penting karena
berhubungan tujuan yang akan dicapai (Departemen of
health,sosial service and public safety,2011).
9) Mendokumentasikan asuhan; Dokumentasi dalam bentuk SOAP
Rasionalisasi :
Bukti pencatatan dan pelaporan yang dimiliki oleh bidan dalam
melakukan pencatatan dan pelaporan yang berguna untuk
kepentingan klien,bidan,dan tim kesehtan lainnya dalam
30
memberikan pelayanan kebidanan (Dokumentasi
Kebidanan,Kemenkes.2017).
BAB IV
PEMBAHASAN
31
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mahasiswa Mampu melakukan asuhan kebidanan pada kehamilan
dengan ketidaknyamanan trimester III berdasarkan evidence base
midwifery terupdate.
2. Mahasiswa Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif
,Mampu melakukan analisa,Mampu melakukan perencanaan,Mampu
melakukan implementasi dan Mampu melakukan evaluasi serta
pendokumentasi pada asuhan kehamilan dengan ketidaknyamanan
trimester III yaitu sering kencing dan sakit pinggang.
B. Saran
a) Bagi hamil
Diharapkan dapat melakukan setiap anjuran yang diberikan
sehingga dapat mengatasi masalah yang dialaminya.
b) Bagi Penulis
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian dan literatur
untuk meningkatkan dan mengembangkan mutu pembelajaran dalam
asuhan kebidanan berdasarkan evidence based midwifery pada masa
kehamilan.
c) Bagi Lahan Praktik
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk dapat
meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan berdasarkan
evidence based midwifery pada masa kehamilan.
32
d) Bagi Institusi
Diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa
dalam meningkatkan proses pembelajaran dan asuhan kebidanan
berdasarkan kajian langsung dengan klien serta penerapan asuhan
berdasarkan evidence based midwifery pada masa kehamilan.
33
DAFTAR PUSTAKA
34
35