Dokumen (5) Makalah Ipa
Dokumen (5) Makalah Ipa
Dokumen (5) Makalah Ipa
“Iya ra, besok ibu siapkan bekal nasi untuk makan siangmu. Belajar yang
rajin ya nak.” Jawab ibu.
“ Zahra! Masuk dan tidurlah, ibu akan menyusul setelah kue ini
sudah jadi. ”Seru ibu dengan intonasi yang lembut. “Iya bu, selamat
malam.” jawabku sambil menuju ke kamar.
***
Keesokan harinya ketika di sekolah kami bertiga membawa bekal
makanan untuk mengganjal perut ketika istirahat dan menikmatinya di
taman. Kemudian kami murojaah hafalan dan bercerita sambil
bermuhasabah diri. Aku bercerita mengenai rencanaku sehabis pulang
sekolah nanti dengan berbisik-bisik kepada mereka berdua.
“Apa itu?” tanyaku, “ itu… ini… anu… adalah brosur yang baru aku
temukan di pohon dekat pos satpam tadi.” Sahut Ali dengan terbata-
bata.
“ Ohhhhh, boleh kulihat sebentar?”. Tanpa ragu kutarik brosur itu dari
tangan Ali.
2
“ Zahra…” seperti suara seseorang yang pernah aku dengar
(dalam hati) dan aku langsung menghentikan langkah kaki sejenak
setelah mendengar suara itu karena seperti tidak asing lagi bagiku.
Sekarang tubuhnya berdiri tepat di sampingku dan ternyata dia adalah
kak Hanafi.
“ Saya cuma ingin pergi ke sebuah toko di sana kak, saya hanya ingin
mengejar waktu soalnya nanti keburu sore. Rumahku berada jauh dari
sini kak.” Jawabku gugup.
“ Berarti kita searah nih, btw kamu temannya Ali kan? Kamu mau tahu
tidak rumahnya? Kakak kasih tahu ya, Itu rumahnya cat warna putih
dan hitam ( sambil menunjuk sebuah rumah) dan di sebelah kanannya
itu rumah kakak.” Kata kak Hanafi dengan ramah.