Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Budidaya Jagung Manis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

1.

1 LatarBelakang

Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian strategis karena

digunakan secara luas dalam berbagai individunya tak hanya sebagai bahan

pangan dan pakan, tetapi juga merupakan bahan baku industri untuk dijadikan

tepung, jagung muda di petik untuk sayuran dan dimakan langsung misalnya

sebagai jagung bakar

Berdasarkan data PPUI (Perhimpunan Unggas Indonesia), impor

jagung Indonesia dari luar negeri dari tahun ke tahun selalu meningkat. Tahun

1993 impor jagung mencapai 500 ribu ton, tahun 1994 impor jagung mencapai

800 ton dan tahun 1995 impor jagung mencapai satu juta ton. Mengingat akan

pentingnya peranan jagung sebagai bahan baku makanan pokok dan bahan

baku industri, maka pemerintah khususnya Departemen Pertanian akhir-akhir ini

giat meningkatkan produksi jagung baik melalui intentifikasi maupun

ekstensifikasi

Secara umum, tanaman jagung dapat tumbuh di dataran rendah

sampai dataran tinggi ± 1.300 m dpl. Di Indonesia jagung berproduksi optimum

di dataran rendah sampai ketinggian 750 m dpl. Kisaran suhu udara adalah 13 oC

– 38oC. Curah hujan 100 mm – 200 mm per bulan. Curah hujan paling optimum

adalah sekitar 100 mm – 125 mm per bulan. Tanaman jagung membutuhkan

penyinaran matahari penuh. Hasil rata-rata jagung 5,79 per hektar

1
Jagung manis atau yang disebut Zea Mays Saccharata dalam bahasa Latin,

merupakan salah satu jenis jagung yang banyak diminati oleh masyarakat.

Karena jenis jagung manis ini lebih mudah untuk dikonsumsi, cukup dengan

direbus atau dibakar saja, anda sudah dapat menikmati jagung manis. Terlebih

lagi, jagung manis ini dapat dijadikan sebagai salah satu solusi bagi masyarakat

yang memiliki gaya hidup dengan mengkonsumsi gula rendah kalori.

Tanaman jagung tentunya sudah tidak asing lagi di tengah-tengah masyarakat.

Cara membudidayakannya pun cukup mudah, bahkan bisa dibilang lebih mudah

dibanding budidaya cabai atau tomat. Membudidayakan jagung manis organik

memiliki banyak keuntungan, karena selain jagung manis ini dapat dijadikan

sebagai sumber gula rendah kalori, ternyata jagung manis juga memiliki kadar

karbohidrat yang cukup tinggi. Sehingga, jagung manis ini dapat dijadikan

sebagai pengganti beras atau gandum sebagai makanan pokok sehari-hari. Oleh

karena itu, wajar jika permintaan masyarakat akan konsumsi jagung manis cukup

tinggi.

mengkonsumsi jagung manis dapat memberikan berbagai manfaat bagi

kesehatan, antara lain:

 Melawan kanker

2
Tanaman jagung manis dipercaya memiliki kandungan asam fenolik dan

senyawa ferulik yang merupakan zat antikanker, sehingga dapat mencegah

munculnya tumor maupun sel kanker payudara dan kanker hati.

 Sumber asam linoleat

Asam linoleat merupakan asam lemak tak jenuh yang diperlukan tubuh untuk

menjaga kesehatan, menambah asupan gizi, serta digunakan sebagai

transportasi vitamin D dalam tubuh.

 Mencegah anemia dan menjaga kekebalan tubuh

Tanaman jagung manis memiliki kandungan vitamin B12 yang cukup tinggi,

sehingga dapat mencegah anemia akibat kurangnya konsumsi vitamin B. Selain

itu, vitamin B juga dapat membantu menjaga kekebalan tubuh agar tidak mudah

jatuh sakit.

 Sumber kalium

Kalium merupakan salah satu mineral yang sangat diperlukan oleh tubuh, dan

mineral tersebut dapat diperoleh dengan mengkonsumsi jagung manis. Kalium

berfungsi untuk mengatur kadar cairan dalam tubuh, menjaga keseimbangan,

mengatasi infeksi saluran kemih, mencegah penyakit batu ginjal, dan

menurunkan kadar asam urat.

3
 Sumber serat

Jagung manis dikenal sebagai makanan yang mengandung serta cukup tinggi,

sehingga dapat membantu kesehatan pencernaan, mencegah wasir, mencegah

sembelit, dan mencegah resiko kanker usus besar. Selain itu, serat pada jagung

manis ini dapat memberikan rasa kenyang yang lebih tahan lama, sehingga

jagung manis ini sangat cocok untuk digunakan sebagai makanan bagi orang

diet.

 Sumber protein

Dalam 100 gram jagung, umumnya terdapat kandungan 9,2 gram protein.

Protein pada jagung manis ini berfungsi untuk meningkatkan kinerja sel dalam

tubuh, membantu pembentukan jaringan otot baru, meningkatkan kekebalan

tubuh, dan meningkatkan kadar insulin dalam tubuh.

2.1.Budidaya Tanaman Jagung Manis

Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-

bijian dari keluarga rumput-rumputan. Daerah-daerah utama penghasil jagung di

Indonesia adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Sulawesi

Selatan dan Maluku

Dalam sistematika (Taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman

jagung diklasifikasikan sebagai berikut:

4
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophita
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famlili : Zea
Species : Zea mays L.
Tanaman jagung termasuk jenis tumbuhan semusim. Tanaman jagung berumah

satu, yaitu bunga jantan terbentuk pada ujung batang dan bunga betina terletak

di bagian tengah batang pada salah satu ketiak daun. Letak bunga jantan dan

betina terpisah sehingga penyerbukan tanaman jagung bersifat penyerbukan

silang.

Bunga jagung terbentuk pada saat tanaman sudah mencapai ± 40 hari

setelah tanam. Bakal biji yang siap diserbuki ditandai dengan rambut yang

memanjang dan keluar melalui sela-sela antara tongkol dan kelobot

(pembungkus). Pada setiap bakal biji selalu terdapat tangkai putik berupa

rambut. Biji jagung terletak pada tongkol yang tersusun memanjang. Pada

tongkol tersimpan biji-biji jagung yang menempel erat, sedangkan pada buah

jagung terdapat rambut-rambut yang memanjang keluar dari pembungkus. Pada

tanaman jagung terbentuk 1 – 2 tongkol

5
2.1.1. Syarat Tumbuh Tanaman Jagung

Secara umum, tanaman jagung dapat tumbuh di dataran rendah sampai

dataran tinggi yaitu pada ± 1.300 m dpl. Di Indonesia jagung berproduksi

optimum di dataran rendah sampai ketinggian 750 m dpl. Kisaran suhu udara

adalah 13oC – 38oC. Curah hujan 100 mm – 200 mm per bulan. Curah hujan

paling optimum adalah sekitar 100 mm – 125 mm per bulan. Tanaman jagung

membutuhkan penyinaran matahari penuh.

Tanah yang kaya hara dan humus sangat cocok untuk tanaman jagung. Di

samping itu, tanaman jagung toleran terhadap berbagai jenis tanah, seperti tanah

andosol dan latosol asalkan memiliki keasaman tanah (pH) yang memadai untuk

tanaman jagung. Tanaman jagung juga torelan terhadap keasaman tanah pada

kisaran pH 5,5 – 7,0, dengan tingkat pH yang paling baik adalah 6,8

2.1.2. Teknik Budidaya Tanaman Jagung

a.Penyiapan Benih

Penggunaan benih jagung bermutu baik merupakan kunci

keberhasilan usaha tani jagung. Syarat benih jagung yang baik adalah

daya tumbuh

Kebutuhan benih dipengaruhi oleh jarak tanam, jumlah benih per

lubang, minimum 80%, bebas dari hama dan penyakit, murni, bebas

6
dari campuran varietas atau kotoran lainnya dan identitas varietasnya

jelas.keadaan lahan, berat benih dan daya kecambah benih. Biasanya

jumlah benih yang diperlukan berkisar antara 20 – 40 kg/Ha atau rata-

rata 30 kg/Ha. Penggunaan benih sebaiknya jenis hibrida seperti

varietas Semar 4 sampai semar 9 yang diproduksi pada tahun 1999

dengan umur panen rata-rata 90 hari, tahan terhadap penyakit Bulai

dan rata-rata pruduksi 8 – 9 ton/Ha

b. Pengolahan Tanah

Pada waktu pengolahan tanah hendaknya tidak terlalu basah tetapi

harus cukup lembab sehingga mudah dikerjakan dan tidak lengket, sampai

tanah menjadi cukup gembur. Pengolahan tanah bertujuan untuk

menciptakan struktur tanah yang cukup kondusif untuk pertumbuhan

jagung. Selain itu, pembuatan saluran dan pembumbunan yang tepat dapat

menghindari terjadinya genangan air yang sangat merugikan bagi

pertumbuhan tanaman jagung.

Pekerjaan selanjutnya pembajakan atau pencangkulan dilakukan dua

kali sedalam 15 – 20 cm sampai cukup gembur. Gulma dan sisa tanaman

dibenamkan dan tanah digaru sampai rata. Kemudian tanah dibiarkan

selama satu minggu untuk menghilangkan gas-gas beracun dan mikrobia

yang ada di dalam tanah

7
c. Penanaman

Waktu tanam yang tepat merupakan usaha memperkecil kegagalan

panen. Penanaman jagung pada tanah tegal, biasanya dilakukan menjelang

musim hujan yaitu pada bulan September sampai November. Tata cara

penanaman jagung meliputi tahap-tahap sebagai berikut :

 Membuat lubang tanam dengan menggunakan alat bantu tugal

sedalam 2 cm – 5 cm

 Mengatur lubang tanam dengan jarak tanam 75 cm x 25 cm atau 75

cm x 50 cm

 Memasukkan benih jagung sebanyak 2 butir/lubang untuk nnjarak

tanam 75 cm x 50 cm atau 1 butir/lubang untuk jarak tanam 75 cm x

25 cm

 Menutup lubang tanam dengan tanah tipis tanpa dipadatkan.

Bersamaan dengan penanaman dilakukan pemupukan dasar dengan

menggunakan 1/3 Urea (100 kg) dari 300 kg Urea/ha selebihnya diberikan

pada saat pemupukan susulan I dan II, TSP100 kg/ha, KCl 50100 kg/ha.

diberikan seluruhnya Dibuat lubang samping kiri dan kanan bisa cara tugal

atau larikan untuk tempat pemupukan sedalam 5 cm dengan jarak dari

lubang tanam 7 cm

8
d. Pemeliharaan Tanaman

1. Penyulaman

Penyulaman dilakukan satu minggu setelah tanam, dengan cara

mengganti benih yang tidak tumbuh atau tumbuhnya abnormal dengan

benih yang baru yang telah dipersiapkan sebelumnya.

2. Pengairan

Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya kecuali bila

tanah lembab. Tanaman jagung membutuhkan air yang cukup, terutama

pada fase pertumbuhan vegetatif sampai pada masa pengisian biji. Di

daerah atau tanah-tanah kering, pengairan lahan kebun jagung biasanya

dilakukan 1 – 2 minggu sekali atau tergantung pada keadaan air tanah.

3. Penjarangan Tanaman

Pada waktu tanam, setiap lubang tanam diisi 1 – 2 benih jagung,

bahkan ada sampai 3 butir. Bila menginginkan tanaman jagung tumbuh

prima, perlu dilakukan penjarangan tanaman. Cara penjarangan tanaman

adalah dengan memotong tanaman yang tumbuhnya kurang baik, untuk

disisakan 1 – 2 tanaman per lubang tanam. Waktu penjarangan dilakukan

pada umur 2 – 3 minggu setelah penanaman atau bersama-sama dengan

kegiatan penyiangan.

9
4. Penyiangan dan Pembumbunan

Penyiangan dilakukan pada umur tanaman ± 15 hari setelah tanam atau

pertumbuhan tanaman sudah setinggi lutut. Penyiangan dapat dilakukan

dengan cara membersihkan atau mencabut seluruh gulma secara hati-hati

agar tidak merusak akar tanaman dengan tangan, kored, cangkul atau alat

lainnya. Kemudian tanah di sekitar tajuk tanaman jagung digemburkan,

kemudian ditimbunkan (dibumbun) pada pangkal batang tanaman sehingga

membentuk guludan kecil.

Tujuan pembumbunan adalah memperkokoh batang tanaman jagung

agar tidak mudah rebah dan merangsang pertumbuhan akar secara leluasa.

Penyiangan dan pembumbunan kedua dilakukan pada umur 40 hari setelah

tanam.

5. PemupukanSusulan

Selama pertumbuhan, tanaman jagung di kebun membutuhkan

ketersediaan unsur hara yang memadai. Untuk memenuhinya dilakukan

pemupukan susulan. Pemupukan susulan ada 2 tahap

a. Pemupukan susulan pertama dilakukan pada umur 1 bulan, diberi

pupuk Urea sebanyak 1/3 bagian lagi yaitu 100 kg dengan cara

membuat larikan atau tugal sedalam 10 cm dengan jarak dari

lubang tanam 15 cm.

10
b. Pemupukansusulankeduadilakukan pada umur ± 2 bulan,

diberikan1/3bagianlagiyaitu 100 kg Urea.

Caranyasamadenganpemupukansusulanpertama.

6. Pengendalian Hama dan Penyakit

a. Hama

Hama penting dalam tanaman jagung adalah lalat bibit (Atherigona

exigua Stein), ulat tanah (Agrotis sp), ulat tongkol(Helicoverpa armigera

Hubn.), penggerek ungu atau jambon (Sesamia infrens WLK) dan

penggerek batang.

Pengendalian hama ini meliputi :

1. Secara kultur teknis diantaranya menanam varietas jagung yang

tahan, sanitasi kebun, melakukan tanam secara serempak,

pergiliran tanaman, tanaman yang terserang segera dicabut dan

melakukan budidaya tanaman yang baik.

2. Secara fisik yaitu mengumpulkan dan mematikan hama tersebut.

3. Secara biologi diantaranya memanfaatkan musuh alami hama

dengan parasit telur Trichogramma nana pada ulat tongkol

(Helicoverpa armigera Hubn.)

11
4. Secara kimia merupakan cara terakhir yang digunakan dalam

pengendalian hama. Diantaranya menggunakan Furadan 3 G

pada waktu tanam dengan dosis rendah, penyemprotan dengan

Curacron 500 EC pada ulat tongkol apabila ditemukan 3 tongkol

rusak per 50 tanaman pada saat baru pembentukan buah.

b. Penyakit

Adapun penyakit utama tanaman jagung adalah penyakit bulai

(Downy mildew), penyakit bercak daun (Leaf bligh), penyakit karat (Rust),

busuk tongkol putih (Diploida zeae), busuk tongkol jambon (Fusarium

moniliforme), busuk tongkol jingga (fusarium roselum).

Pengendaliannya :

1. Secara kultur teknisdiantaranya menanam varietas jagung yang

tahan penyakit bulaiseperti varietas Arjuna, Wiyasa, Kalingga dan

Sanitasi kebun. Selainitumelakukantanamsecaraserempak,

pergilirantanaman, tanaman yang terserangsegeradicabut dan

mengatur kondisi lahan agar tidak lembab

2. SecarakimiamelakukanpenyemprotandenganfungisidaRidomil

12
e. Panen

Penentuan saat panen jagung yang paling tepat tergantung pada tujuan

penggunaan produksi. Pada skala komersil, panen tongkol jagung umumnya

dilakukan setelah mancapai stadium tua (matang fisiologis), karena biji-bijinya

akan dikeringkan. Ciri-ciri tongkol jagung siap dipanen pada stadium matang

fisiologis adalah sebagai berikut :

1. Berumur 86 – 96 hari setelah tanam

2. Kelobot tongkol sudah bewarna kuning atau putih kekuning-kuningan

3. Bila biji ditekan dengan tangan tidak meninggalkan bekas melekuk

4. Kadar air biji sudah mancapai 35 – 40 %

Ciri-ciri lainnya yaitu kondisi tanaman masih kelihatan segar masih

bewarna hijau semua. Panen pada saat masak susu ini untuk keperluan jagung

sayur. Keadaan biji mulai agak keras sebab telah terisi zat pati/tepung sehingga

sering disebut masak tepung. Dalam kondisi seperti ini biji mudah dipecahkan

dan isinya berupa tepung basah. Ciri-ciri lainnya adalah sebagai berikut

1. Ujung daun bagian bawah mulai tampak kering

2. Pembentukan zat makanan dipusatkan kearah tongkol sehingga semakin

berkembang dan beratnya makin bertambah

3. Biji jagung pada tingkat masak lunak ini serig digunakan untuk sayur atau

direbus seperti jagung manis

13
Jagung untuk keperluan sayur dapat dipanen menurut kebutuhan. Pada

umumnya jagung manis sangat cocok digunakan sebagai jagung sayur. Pada

tahap pengisian biji hingga mancapai masak susu atau masak lunak, jagung ini

dapat dipanen. Berdasarkan umur tanaman, jagung dapat dipetik 15 – 21 hari

setelah tanaman berbunga. Jagung yang dikomsumsi sebagai jagung rebus,

pemetikannya tidak harus menunggu sampai biji masak, tetapi dapat dilakukan

lebih kurang 4 minggu setelah tanaman berbunga

f. Pasca Panen

a. Pengupasan

Jagung dikupas saat masih menempel pada batang atau setelah

pemetikan selesai, agar kadar air dalam tongkol dapat diturunkan sehingga

cendawan tidak tumbuh.

b. Pengeringan

Pengeringan jagung dapat dilakukan secara alami atau buatan. Secara

alami jagung dijemur dengan sinar matahari selama 7 – 8 hari hingga kadar

air ± 9 – 12 % atau dengan buatan yaitu menggunakan mesin pengering.

c. Pemipilan

Setelah kering dipipil dengan tangan atau alat pemipil jagung bila

jumlah produksinya yang besar.

14
d. Penyortiran dan Penggolongan

Setelah jagung terlepas dari tongkol, biji-biji jagung dipisahkan dari

kotoran atau apa saja yang tidak dikehendaki (sisa-sisa tongkol, biji kecil,

biji pecah, biji hampa) sehingga tidak menurunkan kualitas jagung.

Penyortiran untuk menghindari serangan jamur, hama selama dalam

penyimpanan dan menaikkan kualitas panen.

g. Pemasaran

Di Indonesia jagung mempunyai masa depan yang cerah untuk

dikembangkan, baik untuk memenuhi kebutuhan bahan baku makanan sehari-

hari maupun bahan baku industri. Mengingat akan pentingnya jagung sebagai

bahan makanan pokok dan bahan baku industri, terutama industri pakan ternak,

peningkatan produksi jagung melalui penanaman jagung yang benar dan

memakai benih unggul jenis hibrida tidak perlu dikhawatirkan masalah

pemasarannya.

Peningkatan permintaan akan jagung, khususnya untuk mencukupi

kebutuhan industri pakan ternak, rata-rata mencapai 12% tiap tahun. Pada tahun

1995, kebutuhan jagung untuk ayam Ras meningkat 16%. Menurut perkiraan,

permintaan jagung untuk industri pakan ternak tersebut pada tahun-tahun yang

akan datang selalu meningkat sejalan dengan laju perkembanagan di sektor

pertanian.

15
Secara keseluruhan, luas areal tanaman jagung di Indonesia 3,1 juta

hektar. Kenaikan produksi rata-rata 2,2% tiap tahun, sedangkan permintaan

akan jagung rata-rata akan naik 5% tiap tahun. Dengan demikian, produksi

jagung dalam negeri belum mencukupi. Untuk mencukupi bahan baku industri

pakan ternak, Indonesia terpaksa masih melakukan impor jagung.

16

Anda mungkin juga menyukai