Analisis Hasil Tangkapan Altang Arad Dan Modif Arad Di Perairan Tanjungsari Pemalang, Jateng
Analisis Hasil Tangkapan Altang Arad Dan Modif Arad Di Perairan Tanjungsari Pemalang, Jateng
Analisis Hasil Tangkapan Altang Arad Dan Modif Arad Di Perairan Tanjungsari Pemalang, Jateng
VOLUME 4
Seminar Nasional Ke-III : Hasil-Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan (2013 : Semarang)
ISSN 2339-0883
Diterbitkan oleh :
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Semarang, 2014
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa ijin dari Panitia
ii
KATA PENGANTAR
Seminar telah menjadi suatu kebutuhan primer bagi peneliti. Melalui seminar
peneliti melaporkan hasil – hasil penelitiannnya, agar diketahui dan dapat bermanfaat
untuk masyarakat. Berdasarkan hal tersebut panitia berkeyakinan bahwa pelaksanaan
seminar selalu akan mendapat sambutan hangat dari para peserta seminar yang
meliputi peneliti, praktisi dan akademisi. Hal ini benar adanya, dengan ditunjukkannya
antusiasme calon peserta seminar, yang berasal dari berbagai pelosok tanah air, dari
barat maupun timur.
iii
DAFTAR ISI
iv
A9 Analisis Kelayakan Finansial Usaha Perikanan Tangkap 63 - 69
dengan Alat Tangkap Gill Net Millenium di Kabupaten
Rembang
Abdullah Munzir
A12 Mutu Dan Rendemen Kecap Ikan Dari Viscera Ikan Dengan 82 - 87
Penambahan Tripsin Yang Difermentasi Singkat
v
OSEANOGRAFI DAN MITIGASI BENCANA; KEANEKARAGAMAN HAYATI
PERAIRAN DAN KONSERVASINYA
Hal
Kode Judul
B6 Konsentrasi Letal (LC50-96 jam) Logam Berat Kadmium Pada 132 - 138
Penaeus monodon.
vi
B9 Sebaran Setasea Berdasarkan Pengamatan Insidental 156 - 164
Jangka Panjang di Taman Nasional Wakatobi: Apakah
informasi yang diperoleh cukup berarti untuk pengelolaan
dan konservasi?
B10 Kelimpahan Bulu Babi (Sea Urchin) pada subtract yang 165 - 172
berbeda di Legon Boyo Karimunjawa Jepara
B11 Simulasi Pola Sebaran Horizontal Telur Karang Acropora 173 - 177
sp. di Perairan Tejakula, Bali Utara dalam Rangka
Penentuan Zona Konservasi
B12 Efek Limitasi Nutrisi Nitrogen dan Fosfor Mikroalga Diatom: 178 - 185
Skeletonema marinoi Terhadap Aktivitas Fotosintesis
Menggunakan Flourometri PAM (Pulse Amplitude
Modulated)
B14 Biokonsentrasi Beberapa Spesies Logam (Pb, Cd, Zn, Ni) 192 - 196
dalam Jaringan Lunak Kerang Darah (Anadara granosa
Linn)
Haeruddin
vii
B17 Struktur Komunitas Zooplankton di Perairan Segara Anakan 216 - 224
Cilacap
B18 Kajian Pola Arus Permukaan Dan Sebaran Konsentrasi 225 - 229
Total Suspended Solid (TSS) Di Perairan Selat Madura,
Kabupaten Bangkalan, Madura
B19 Pemantauan Kandungan Logam Berat dalam Air Laut di 230 - 240
Perairan Muntok, Bangka Barat
B20 Hubungan Antara Fluks Karbon Dioksida (CO2) dan Pola 241 - 248
Distribusi Salinitas Di Perairan Timur Sumatera
Bambang Sulardiono
B23 Pertumbuhan dan Laju Mortalitas Lobster Batu Hijau 264 - 273
(Panulirus homarus) di Perairan Cilacap Jawa Tengah
B24 Hubungan Deposit Nutrien dengan Bakteri Nitrifikasi dalam 274 - 282
Rangka Karang pada Berbagai Kedalaman di Pulau
Menjangan Kecil Taman Nasional Karimunjawa
viii
B26 Pengaruh Laju Sedimentasi Terhadap Komunitas Rumput 288 - 293
Laut Di Pantai Bandengan Jepara
B29 Kajian Distribusi Tekanan Parsial Karbon Dioksida (pCO 2) 312 - 317
dan Hubungannya Dengan Parameter Fisik Kimia Perairan
Di Estuari Siak, Sumatera
Rudhi Pribadi
ix
BUDIDAYA PERAIRAN
C6 Deteksi Antibodi Anti Vnn Dari Ikan Kerapu Tikus 352 - 356
(Cromileptes altivelis) Yang Divaksinasi Dengan Vaksin Dna
VNN Dengan Teknik Elisa
x
C9 The Use of Organic Mineral as Mineral Source For Diet of 371 - 376
Juvenile Vannamei Shrimp Penaeus vannamei
Rohama Daud
C11 Aplikasi Sari Buah Timun Suri Selama Masa Penurunan 382- 388
Salinitas Media Aklimatisasi Pascalarva Udang Vaname
(Litopenaeus Vannamei)
C13 Perbandingan Lemak Hewani dan Lemak Nabati dalam 395 - 400
Pakan Terhadap Pertumbuhan, Retensi Lemak dan
Kecernaan Lemak Ikan Kerapu Bebek, Cromileptes altivelis
C14 Murbei (Morus Spp) : Potensi, Nilai Nutrisi Dan Peman- 401 - 411
faatannya Untuk Produksi Kepiting Cangkang Lunak (Soft
Shell Crab) Di Sulawesi Selatan
C15 Efektifitas Penggunaan Ekstrak Biji Pinang (Arica catechus 412 - 415
L.) Terhadap Mortalitas Hama Jembret dan Sintasan Udang
Windu di Bak Terkontrol
C16 Insidensi Bakteri Genus Vibrio Pada Lele Dumbo (Clarias 416 - 424
gariepinus) dari Sentral Produksi Provinsi Jawa Tengah
xi
BIOTEKNOLOGI PERIKANAN DAN KELAUTAN
xii
D9 Kajian Kualitas Perairan Jepara Terhadap Kelimpahan dan 476 - 483
Senyawa Bioaktif Antimikrobia Ekstrak Seaweed Spesies
Sargassaceae (Phaeopyceae fucales)
D11 Profil Kontur Pengaruh Kadar Protease, Waktu Fermentasi 490 - 495
dan Salinitas Terhadap Aktivitas Antibiotik dari Ekstrak
Bakteri Simbion-Spons Rhodobacteraceae bacterium
D12 Efek Rumput Laut Euchema cattonii terhadap Kadar Gula 496 - 503
Darah, Kualitas dan Kuantitas Spermatozoa Tikus Putih
(Rattus norvegicus)
D15 Pengaruh Bioaktivator Biosca dan EM4 Terhadap Kualitas 519 - 524
Pupuk Organik Cair Rumput Laut Eucheuma cottonii
D16 Potensi Antibakteri pada Sponge dari Perairan Maluku 525 - 530
terhadap Bakteri MDR (Multi Drug Resistant)
xiii
POSTER
xiv
SEMINAR NASIONAL KE-III : HASIL-HASIL PENELITIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
A3
ANALISIS HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP ARAD (GENUINE SMALL
BOTTOM TRAWL) DAN MODIFIKASI ARAD (MODIFIED SMALL BOTTOM TRAWL)
DI PERAIRAN TANJUNGSARI PEMALANG, JAWA TENGAH
Abstrak
Alasan penggunaan Jaring Arad yang banyak digunakan di perairan Pemalang sebagai sumber
pendapatan utama nelayan dikarenakan Jaring Arad merupakan alat tangkap yang efektif untuk
menangkap Sumberdaya Ikan Demersal. Peranannya sebagai sumber pendapatan nelayan
bersekala kecil, dalam perkembangannya Jaring Arad yang cenderung pada alat tangkap yang
dilarang pengoperasiannya karena bentuk dan cara kerjanya yang menyerupai Trawl yang lebih
diperhatikan pada kontruksi dan cara kerja Jaring Arad yang biasa digunakan nelayan sekala
kecil. Hal ini dapat merusak sumberdaya ikan demersal.Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh modifikasi pada alat tangkap Arad dengan penambahan berupa Flapper,
Selektor dan Square mesh terhadap komposisi hasil tangkapan.Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan metode Eksperimental. Analisa data menggunakan uji
ANOVA untuk mengetahui apakah kedua sampel yang berbeda memiliki pengaruh yang
signifikan.Hasil tangkapan yang diperoleh menggunakan Jaring Arad Modifikasi berupa Udang,
Ikan,Crustacea, dan Lain – lain. Persentase hasil tangkapan pada Arad Modifikasi berupa
Udang34 %, berupa Ikan 17 %,berupa Crustacea18 %, berupa Sampah 24% dan Lain – lain 7
%, sedangkan hasil tangkapan pada Jaring Arad (Genuine small bottom trawl) berupaUdang 34
%, berupa Ikan 13 %, berupa Crustacea18 %, berupa Sampah 26% dan Lain – lain 9 %.
Secara umum hasil tangkapan yang diperoleh pada Jaring Arad Modifikasi ini relatif lebih bersih
daripada Jaring Arad biasa digunakan nelayan dikarenakan adanya modifikasi Selektor
sehingga dapat menahan hasil tangkapan yang berukuran besar, mempermudah dalam proses
penyortiran hasil tangkapan.
Abstract
Analysis of catches fishing gear Genuine Small Bottom Trawl and Modified Small Bottom Trawl
in Tanjungsari Pemalang water, Jawa Tengah
The use of nets small bottom trawl reasons that are widely used in the waters of Pemalang as a
major source of revenues due to fishing nets small bottom trawl is an effective gear for catching
demersal fish resources. In its role as a source of income of small-scale fisherman, in their
development that tend to small bottom trawl on the prohibited fishing gear operate because the
shape and the way it works in like trawling more attentionto the contruction and workings ofthe
net itself. So that it can damage the sustainability of demersal fish resources.The method of
research is experimental methodby. Statistic for data analysis using ANOVA test to evaluate by
two different sampel data has significant impact.Catches obtained using a modified small
bottom trawl net shrimp, fish,Crustacea, debrisand the others. Percentage of catches of shrimp
34 %, fish 17 %,Crustacea18 %, and the others 7 %. Catch in geniune small bottom trawl nets
used ordinary fisherman to the persentage of shrimp 34 %, fish 13 %,Crustacea18 %, debris 26
% andthe others 9 %. In general, the catches obtained in this Modified small bottom trawl are
relatively has less debris than Genuine small bottom trawl due tomodifications by Selector that
facilitate the process of sorting the catch.
Keywords : Genuine Small Bottom Trawl, Modified Small Bottom Trawl, Catches
14 PSP, Sosek dan Teknologi Hasil Perikanan
SEMINAR NASIONAL KE-III : HASIL-HASIL PENELITIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
Pendahuluan
Ikan demersal merupakan sumberdaya ikan yang cukup penting di Laut Jawa.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Komisi Ilmiah Stock Assesment tahun 2001,
potensi lestari ikan demersal di Indonesia tahun 2001 diduga sebesar 1.370,10 juta ton/tahun.
Dari potensi tersebut, sekitar 27% berada di Laut Jawa, yaitu 375,20 juta ton/tahun (Dinas
Perikanan dan Kelautan, 2008).
Seiring dengan bertambahnya jumlah alat tangkap ikan demersal menyebabkan
meningkatnya usaha perikanan laut tangkap diperairan Pemalang. Sebagaian besar usaha
perikanan diperairan Pemalang dilakukan oleh nelayan tradisional dengan cara yang sederhana
dan hasilnya hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kemungkinan kecil untuk
mengembangkan usaha lebih lanjut. Salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan
nelayan tradisional dengan hasil tangkapan yang optimal yaitu dengan pengupayaan
pembangunan perikanan yang memperhatikan kaidah-kaidah pengelolaan sumberdaya yang
menuju perikanan yang bertanggung jawab, yaitu penataan penangkapan perikanan (BPPI,
1991). Berdasarkan hal tersebut dan juga dilihat dari realita bahwa penggunaan alat tangkap
Arad ternyata memiliki suatu dilematis. Dalam peranannya sebagai sumber pendapatan
nelayan skala kecil, perkembangan jaring Arad cenderung pada alat tangkap yang dilarang
penggunaannya karena bentuk dan cara kerjanya yang menyerupai Trawl sehingga dapat
disebut Otter Trawl dikarenakan cara kerja dan kontruksinya (BPPI, 1996). Peranan untuk
mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu modifikasi alat tangkap pada efisiensi, peningkatan
produksi dan hal yang utama untuk menjaga kelestarian sumberdaya, dengan memberikan
batas-batas ukuran dan kontruksi teknis untuk menghindari perkembangan alat tangkap ke arah
kategori yang dilarang (Dinas Perikanan dan Kelautan 2005).
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh modifikasi pada alat tangkap
Arad dengan penambahan alat berupa Flapper, Selektor, dan Square mesh terhadap hasil
tangkapan yang diperoleh dan menganalisis pengaruh modifikasi pada alat tangkap Arad
terhadap komposisi hasil tangkapan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapal bermotor dengan alat tangkap
Arad (Genuine Small Bottom Trawl) dan Arad Modifikasi (Modified Small Bottom Trawl).
Peralatan yang digunakan dalam melakukan kegiatan penelitian ini dapat dilihat pada table 1.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Experimental fishing. Data
yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer
didapatkan dengan cara melakukan observasi langsung terhadap objek penelitian, yaitu dengan
cara melakukan pencatatan data terhadap segala aspek operasional yang berkaitan dengan
pengoperasian Arad serta hasil tangkapan. Hasil tangkapan digolongkan berdasarkan jumlah
tangkapan Arad (Genuine Small Bottom Trawl) dan Arad modifikasi (Modified Small Bottom
Trawl). Data sekunder meliputi kondisi umum perairan, data hasil produksi dan data penunjang
lainnya diperoleh melalui teknik wawancara (interview) dengan pihak terkait.
Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian dengan cara mengambil data langsung dilapangan dengan cara
melakukan pengambilan sampel secara Purpose sebanyak16 kali dibagi dalam kedua alat
tangkap jaring Arad biasa dan modifikasi. Kegiatan penangkapan dilakukan dengan perahu
sopek yang dilengkapi dengan alat tangkap jaring Arad dengan satu hari kegiatan tangkap (One
day fishing). Operasi penangkapan dilakukan di perairan Pemalang dan sekitarnya.
Alat tangkap Arad merupakan alat tangkap aktif yang selalu dioprasikan setiap hari yang
tidak selektif sehingga dalam operasi penangkapan memungkinkan untuk menangkap ikan baik
berukuran kecil maupun berukuran besar. Hal ini dapat dilihat dari hasil tangkapan pada saat
penelitian dengan ukuran yang bervariasi. Jadi terlihat bahwa dari kegiatan penangkapan ini
dapat diketahui bahwa alat tangkap Arad dapat menangkap berbagai jenis spesies khususnya
spesies demersal dengan ukuran yang berfariasi yaitu besar dan kecil.
Dari hasil penelitian didapatkan dua macam hasil tangkapan yaitu berat hasil tangkapan
total kotor dan berat tangkapan total bersih. Berat total kotor merupakan hasil yang terdiri dari
tangkapan semua ikan yang bercampur dengan tangkapan sampingan (By catch) dan sampah
yaitu didapat hasil sebesar 214,8 kg dengan tangkapan rata-rata 13,4 kg per hauling selama 16
kali pengulangan. Berat bersih terdiri dari hasil tangkapan ikan dan sampingan (By catch) yaitu
sebesar 159,2 kg, tangkapan rata-rata 9,95 kg per hauling.Selain itu terdapat perolehan
sampah sebesar 55,57 kg dengan perolehan rata-rata 3,47 kg. Hasil tangkapan ikan demersal
diperairan Pemalang didapat berat rata-rata jenis tangkapan per hauling dan persentase hasil
tangkapan pada Arad (Genuine Small Bottom Trawl) dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Hasil tangkapan ikan demersal pada Arad (Genuine Small Bottom Trawl)
Tabel 3. Hasil tangkapan jaring Arad Modifikasi (Modified Small Bottom Trawl)
No Nama Nama Internasional Nama Latin
1 Ikan Petek Slipmouth or Pony Fishes Leiognathus sp.
2 Ikan Tiga Waja Croackers Jhonius dussumieri
3 Ikan Sebelah Queensland halibut Psettodes erumeri
4 Ikan Lidah Tongue soled Cynoglosus sp.
5 Ikan Kuniran Ulphur goatfish Upeneus sulphurous
6 Udang Vaname Pacific White Shrimp Penaeus vannamei
7 Udang Ronggeng Mantis Shrimp Harpiosquilla raphidea
8 Rajungan Swimming Crabs Portumus pelagicus
Gambar 2. Grafik berat hasil tangkapan (gr) pada jaring arad modifikasi
Gambar 3. Grafik perbandingan berat hasil tangkapan (gr) pada jaring Arad (Genuine) dan
Arad modifikasi
Tabel 3. Hasil perolehan sampah pada jaring Arad (Genuine) dan jaring Arad Modifikasi
No Nama Alat Tangkap Berat sampah (Kg)
1 Jaring Arad (Genuine Small Bottom Trawl) 55,57
2 Jaring Arad Modifikasi (Modified Small Bottom Trawl) 42,6
Analisis Data
Hasil nilai signifikasi pada jaring arad biasa yaitu 0,675, dan pada jaring arad modifikasi
yaitu 0,712 dari data tersebut menunjukkan bahwa nilai sig > α = 0,05 (5%) , sehingga dari
keedua jaring arad tersebut terima H0 yaitu data berdistribusi normal.
Dalam analisis uji Anova untuk jumlah tangkapan terdapat perbedaan antara kedua jaring
arad didapatkan output berupa nilai F sebesar 1,435 dengan probabilitas 0,147 untuk arad
sedangkan untuk arad Modifikasi didapat nilai F sebesar 1,000 dengan probabilitas 0,068. Nilai
ini menunjukkan bahwa jaring arad biasa tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan, karena
lebih dari α (0,05). Begitu pula analisis perbedaan modifikasi, modifikasi dengan Flapper,
Selektor, Square mesh, tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan yaitu ditunjukkan dengan
nilai F yang sebesar 1.435 dengan nilai probabilitas 0,147.
Pada pengoperasian alat tangkap Arad Modifikasi terjadi penurunan hasil tangkapan
udang dan ikan demersal dibanding alat tangkap Aradyaitu dengan hasil tangkapan rata-rata
1,7 kg pada jaring Arad (Genuine small Bottom trawl) dan1,4 kg pada jaring Arad Modifikasi
(Modified small Bottom Trawl). Setelah dilakukan uji Statistik menunjukkan bahwa pada tingkat
kepercayaan 95% taraf uji 0,05 didapatkan pengaruh yang nyata antara Arad (Genuine small
Bottom trawl) dan Arad Modifikasi (Genuine small Bottom trawl) terhadap perolehan hasil
tangkapan.
Dalam melakukan kegiatan penangkapan sumberdaya ikan demersal, disarankan untuk
menggunakan Arad Modifikasi, dengan menggunakan Selektor tanpa Frame, yaitu dengan cara
mengaitkan langsung rajutan benang Selektor yang berbentuk Square mesh terhadap badan
jarring karenan dapat memperkecil berat tahanan total jaring dan perolehan sampah sehingga
memudahkan penyortiran, menghemat bahan bakar dan waktu.
Daftar Pustaka
Balai Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang. 1991. Paket Teknologi Alat Penangkap
Ikan. BPPI, Semarang.
Dinas Perikanan dan Kelautan. 2008. Statistik Perikanan Tangkap Jawa Tengah Tahun 2007.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Dinas Perikanan dan Kelautan. 2005. Statistik Perikanan Tangkap Jawa Tengah Tahun 2004.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Hanafiah. 1993. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Imam Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta.
Srigandono, B. 1981. Rancangan Percobaan. Universitas Diponegoro.
Keterangan:
A. Kantong
B. Badan
C. Square
D. Sayap
1. Square Mesh 8. Tali Simpul
2. Diamond Mesh 9. Otter Board
3. Tali Usus 10. Tali Cabang
4. Pelampung Besar 11. Pemberat Kecil
5. Pelampung Kecil 12. Tali Pemberat
6. Tali Pelampung 13. Tali Ris Bawah
7. Tali Ris Atas 14. Pemberat Besar
Keterangan:
A. Kantong
B. Badan
C. Square
D. Sayap
1. Square Mesh 9. Otter Board
2. Diamond Mesh 10. Tali Cabang
3. Tali Usus 11. Pemberat Kecil
4. Pelampung Besar 12. Tali Pemberat
5. Pelampung Kecil 13. Tali Ris Bawah
6. Tali Pelampung 14. Pemberat Besar
7. Tali Ris Atas 15. Flepper
8. Tali Simpul 16. Selektor