Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Idk Kel 4

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

” PERTUMBUHAN SEL DAN DIFERENSIASI”

DISUSUN OLEH:

1. KAROLINA KESE KOTEN

2. NADIA N. PULING

3. JISKA NITBANI

4. MARCI NITBANI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA KUPANG

PRODI S1 KEPERAWATAN

TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha


Esa atas selesainya makalah Keperawatan yang berjudul
“PERTUMBUHAN SEL DAN DIFERENSIASI” Atas dukungan moral
dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka
penyusun mengucapkan banyak terimakasih kepada:Dosen
pembimbing mata kuliah” Ilmu Dasar Keperawatan”

Penyusun menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh


karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik
pembimbing,pembaca mahasiswa demi perbaikan menuju arah
yang lebih baik,semoga hasil makalh ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan mendapatkan karunia dari Allah.

Kupang,09,oktober,2023

Penyususn
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertumbuhan Sel

2.2 Kurva Pertumbuhan

2.3 Siklus Kehidupan Sel

2.4 Mitosis

2.5 Diferensiasi Sel

2.6 Sifat-Sifat Dasar Diferensiasi

2.7 Tahapan Diferensiasi

2.8 Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Diferensiasi

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Reproduksi sel duksi sel merupakan suatu contoh lain akan


suatu contoh lain dari peran yang dari peran yang dimainkan oleh
nkan oleh system DNA-genetik, di dalam seluruh proses kehidupan.
Gen dan mekanisme pengaturan pengaturan menentukan
menentukan karakteristik karakteristik pertumbuhan pertumbuhan
sel dan juga kapan sel-sel sel-sel ini membelah diri atau apakah
untuk membentuk sel-sel baru. Dengan cara ini, semua system
genetic yang penting dapat mengendalikkaan setiap tahap
perkembangan manusia mulai dari sel tunggal ovum yang sudah
dibuaahi sampai seluruh tubuh yang berfungsi. berfungsi. Jadi,
bila ada tema dasar kehidupan, kehidupan, maka tema dasar iitu
adalah system DNA-genetik.

Bagaimana proses ana proses diferensiasi sel nsiasi sel


mengarahkan pola ekspresi suatu gen pola ekspresi suatu gen
pada sel tertentu ,perangen dalam proses perkembangan dan
bagaimana suatu sel menjalani suatu proses perkembangan yang
sudah tertentu(‘determinasi’) juga dipelajari dalam bab ini. Selain
ini dikaji pula bagaimana bagaimana sel yang telah mengalami
mengalami spesialisasi spesialisasi terorganisasi dalam jaringan
membentuk suatu sistem dengan fungsi tertentu serta bagaimana
sel berkomunikasi dengan sel lain maupun dengan lingkungannya.

Pada makalah ini akan dibahas mengenai siklus kehidupan sel


dan diferensiasi sel juga proses-proses yang terjadi yang berkaitan
dengan reproduksi sel.
1.2Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Apa itu pertumbuhan sel ?

2. Apa itu diferensiasi sel ?

1.3Tujuan Masalah

Adapun tujuan masalahnya :

1. Mengetahui apa itu pertumbuhan sel !

2. Mengetahui apa itu diferensiasi sel !


BAB II

PEMBAHASAN

2.1Pengertian Pertumbuhan Sel

Pengertian pertumbuhan adalah Proses pertambahan volume


dan jumlah sel sehingga ukuran tubuh makhluk hidup tersebut
bertambah besar. Pertumbuhan bersifat irreversible atau tidak dapat
bali dan dapat diukur. Sedangkan Pengertian Perkembangan adalah
proses perubahan menuju kedewasaan melalui proses pertumbuhan
dan diferensiasi. Perkembangan tidak dapat diu apat diukur.

Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai peningkatan


komponen-komponen seluler seluler. Terdapat dua macam dua
macam pertumbuhan sel,yaitu pertumbu buhan sel,yaitu pertumbuhan
yang han yang berakibat peningkatan ukuran se peningkatan ukuran
sel tetapi l tetapi tidak jumlah tidak jumlah sel .Dan yang ke dua adalah
pertumbuhan yang diikuti dengan peningkatan jumlah sel. Dalam hal
yang pertama, inti sel membelah tetapi tidak diikuti oleh pembelahan
sel. Organisme dalam golongan ini biasa disebut organisme
koenositik(coenocytic) atau multiseluller. Sedangkan Sedangkan
organisme yang termasuk dalam golongan kedua membesar dan
membelah menghasilkan dua progeny dengan ukuran yang kurang
lebih sama.

Berbagai faktor kimia maupun fisika dapat mempengaruhi


pertumbuhan sel antara lain pH, suhu, konsentrasi oksigen, tekanan,
radiasi dan aktivitasair (wateractivity).
2.2 Kurva Pertumbuhan

Kurva pertumbuhan sel dapat dipelajari dalam sistem


invitro“BATCHCULTURE”. Sistem ini adalah sistem tertutup dimana sel
ditumbuhkan dalam satu batchmedia, tanpa penambahan media baru
selamain kubasi. Dikarenakan tidak adanya penambahan
penambahan media baru selama inkubasi inkubasi maka konsentrasi
konsentrasi nutrisi nutrisi akan berkurang berkurang sedangkan
konsentrasi limbah(wasteproduct) akan meningkat. Pertumbuhan sel
secara binary fission dapat diplotkan sebagai jumlah sel waktu induk
waktu inkubasi.

Fase Lag

Pada saat pertama kali organisme ditumbuhkan pada


media kultur yang baru biasanya tidak segera didapati
peningkatan jumlah atau masa sel. Walaupun demikian sel tetap
mensintesis komponen seluller. Fase lag dapat terjadi karena
beberapa faktor antara lain karena sel yang sudah tua dan
kekurangan ATP, essential cofactor serta ribosom. Substansi-
substansi ini harus terlebih dahulu disintesis sebelum
pertumbuhan berlangsung. berlangsung. Kemungkinan
Kemungkinan yang lain adalah media pertumbuhan
pertumbuhan yang berbeda berbeda dengan media
pertumbuhan sebelumnya.

Fase Eksponensial

Fase ini disebut juga dengan fase log. Organisme tumbuh


dan membelah pada kecepatan maksimum tergantung pada
sifat genetik, medium dan kondisi pertumbuhan. pertumbuhan.
Kecepatan Kecepatan pertumbuhan pertumbuhan konstant,
konstant, sel membelah meningkat jumlahnya(doubling) dalam
interval interval yang teratur. teratur. Pada fase ini sel
mempunyai mempunyai kesamaan sifat kimia sifat kimia dan
fisiologi sehingga banyak digunaka dan fisiologi sehingga
banyak digunakan dalam stu dalam studi-studi di-stud biokimia
dan fisiologi.

Fase Stationer

Pada fase ini kurva pertumbuhan berhenti dan kurva


horisontal. Hal ini disebabkan ketidak seimbagan nutrient danO2,
keseimbangan jumlah sel yang membelah dan yang mati, tipe
oganisme serta akumulasi limbah toksiks eperti asam laktat.
Bakteri mampu tumbuh pada maksimum populasi
sel(celldensity) 1xsel/ml sedangkan protozoa dan algahanya
mampu tumbuh pada tingkat populasi 1x106sel/ml.

Fase Kematian

Pada fase kematian adanya perubahan lingkungan tumbuh


seperti kehabisan nutrisi dan akumulasi limbah toksik menjadi
faktor penyebab menurunnya jumlah sel hidup. Sel mengalami
kernatian dalam pola logaritmik.

2.3Siklus Kehidupan Sel

Siklus kehidupan sel adalah periode dari reproduksi sel sampai


reproduksi berikutnya. Bila berikutnya. Bila sel mamalia tidak
dihambat dan diproduksi secepat diproduksi secepat kemampuannya,
siklus kehidupan ini berlangsung selama 10 sampaai 30 jam. Siklus
kehidupan sel dihentikan oleh serangkaian kejadian fisik yang berbeda,
disebut mitosis yang menyebabkan pembagian sel menjadi dua sel
anak baru.

Akan tetapi, tahap mitosis ppi, tahaap mitosis yang sesunggu


yang sesungguhnya, berlangsung hanya kira-kira 30 gsung hanya kira-
kira 30 menit, sehingga lebih dari lebih dari 95% siklus kehidupan sel
yang bereproduksi dengan cepat ataupun diwakili oleh interval di
antara mitosis, disebut interfase. Kecuali pada keadaan khusus
reproduksi sel yang cepat, factor-fakktor penghambat hampir selalu
memperlambat atau menghentikan siklus hidup sel yang tidak
terhambat.

Oleh karena itu, berbagai sel tubuh yang berbeda, dalam keadaan
yang sebenarnya, memiliki periode siklus hidup yang bervariasi daari
palingsingkat 10 jam untuk sel-sel sumsum tulang yang sangant
ternagsan yang sangat ternagsang sampai seluruh masa hidup masa
hidupa tubuh manusia untuk sel saraf.

2.4Mitosis

Mitosis seperti juga siklus sel, terbagi menjadi beberapa tahap.


Tahap-tahap ini dapat dilihat pada gambar :

PROPHASE

Pada tahap ini kromosom mengalami kondensasi dalam


inti sel. Mikrotubul sitoplasma berpisah, benang-benang
mitosis terbentuk dibagian luar untuk inti sel inti sel diantara
sentromer yang terpisah.

PROMETAPHASE

Membran inti sel pecah nampak sebagai vesikie


membrane(seperti RE), benang mikrotubul masuk ke daerah inti
sel. Kinetochores(kompleks protein) mengalami pendewasaan
pada sentromer dan melekat melekat pada beberapa benang
mikrotubul yaitu mikrotubul kinetochore.
METAPHASE

Pada tahap ini mikrotubul kinetochore mengarahkan


kromosome ditengah-tengah diantara dua kutub spindle.

Setelah istirahat singkat yang disebut interkinesis sel-sel akan


mulai membelah lagi. Tidak ada replikasi DNA yang terjadi selama
istirahat ini, oleh karena itu setiap sel memiliki dua salinan satu alel
untuk setiap gen. Kromosom kembali memadat di profase II dan
selubung nukleus rusak pada awal metafase II.

Namun kali ini tidak ada pasangan homolog yang hadir, hanya
kromatid sister. Selama metafase II kromosom ini akan menjadi
selaras pada pelat metafase melalui proses yang sama yang
dijelaskan sebelumnya. Seperti pada mitosis, kromatid sister akan
pecah setelah check point meiotic spindle dilewatkan. Sel-sel
kemudian dapat melanjutkan divisi mereka sampai 4 sel diproduksi
secara total. Sel-sel ini masing-masing hanya memiliki satu alel per
gen, dan hanya satu salinan dari setiap alel.

ANAPHASE

Pasangan kinetochores pada kromosom berpisah


menuju tiap kutub. Terdapat dua pergerakan yang dapat
dibedakan yaitu Anaphase A, dimana mikro tubulkinetochore
memendek dan Anaphase B, dimana mikro tubulpolar
memanjang dan dua kutub spindles mikro tubulpolar
memanjang dan dua kutub spindle semakin menjauh.

TELOPHASE

Anak kromosome tiba dikutub, mikro tubulkinetochores


menghilang. Mikro tubulpolar masih memanjang dan
membran intiter bentuk kembali. Kromatin yang terkondensasi
bergerak menjauh, inti sel/nucleoli(yanghilangpadaprophase)
terbentuk kembali.

CYTOKINESIS

Pada tahap ini sitoplasma terbagi dalam proses yang


disebut“cleavage”. Bagian tengah sel saling menyatu
membentuk“cleavagefurrow”. Pada proses ini mid body masih
tetap ada sampai pada akhirnya menyempit dan putus
membentuk dua anak sel.
2.4 Diferensiasi Sel

Diferensiasi merupakan sebuah proses umum dalam sel induk


dewasa yang membelah dan berdiferensiasi menjadi sel anak yang
lebih khusus. Ada berbagai jenis sel dalam tubuh manusia. Dalam
sebuah sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel yang
membentuk membentuk tubuh dikenal dikenal sebagai sebagai sel
pluripotent. Sel-sel ini dikenal dikenal sebagai sel embrionik pada
hewan dan mamalia, sebuah sel yang dapat berdiferensiasi menjadi
hampir semua jenis tipe sel, termasuk sel-sel plasenta dikenal
sebagai sel totipoten.

Proses yang menyebabkan sekumpulan sel menjadi


berbeda-beda eda-beda dalam dalam dalam dalam struktur, fungsi
dan prilaku. Diferensiasi berlangsung waktu embrio, berkat
diferensiasi suatu indifidu bentuk definitif jadi terdiri atas berbagi
macam jaringan. Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki
bentuk, struktur, fungsi dan prilaku sama. Jaringan berasosiasi
membantuk sistem.Seluruh sistem berhimpun membina tubuh
suatu organisme.

Diferensiasi terjadi pada seluruh mahluk hidup. Dengan


diferensiasi terjadilah pembagian pembagian aktifitas aktifitas
tubuh, sehingga sehingga menjadi menjadi efektif. efektif. Pada
makalah makalah ini, kita akan membahas tentang sifat dasar
diferensiasi sel, tempat diferensiasi, faktor diferensiasi, dan apa
saja yang mempengaruhi proses diferensiasi sel.

2.6 Sifat-Sifat Dasar Diferensiasi

Diferensiasi merupakan proses tumbuh dan berkembangnya


sel ke arah fungsi khusus yang tidak dimiliki oleh sel asal.
Diferensiasi berlangsung sewaktu embrio, berkat berkat
diferensiasi suatu individu bentuk definitive jadi terdiri atas
berbagai berbagai macam jaringan. Jaringan adalah kumpulan sel
yang memiliki bentuk, struktur, fungsi, dan prilaku prilaku
sama.Jaringan berasosiasi membentuk alat, dan alat berasosiasi
pula membentuk sistem.Seluruh sistem berhimpun membina tubuh
suatu organisme.Proses diferensiasi adalah proses terbentuknya
sifat-sifat yang baru atau menghilangnya sifat yang tidak ada
sehingga sel mendapat sifat dan struktur yang baru. Jadi
diferensiasi menekankan pada perubahan kualitatif.Dengan adanya
diferensiasi perbedaan struktur dan sifat-sifat pada sel, jaringan
dan organ.

Dengan diferensiasi terjadilah spesialisasi bagi berbagai


populasi sel anak.Spesialisasi itu terjadi baik intra maupun
ekstraseseluler. Spesialisasi intra ialah:

Sel otot mengandung mikrofilamen aktin dan myosin yang


banyak dan tersusun berjajar rapat, disertai dengan banyaknya
mitokondria yang perlu untuk sumb ria yang perlu untuk sumber
energi er energi bagi proses berkerut-kerut.
Sel kelenjar pengh jar penghasil enzi asil enzim mengan m
mengandung ret dung retikulum endop m endoplasma kasa
lasma kasar yang ban r yang banyak dan alat golgi yang besar.

Sel epite Sel epitel kulit mengandung retikulum endop um


endoplasma banyak dan giat yak dan giat memeroduksi serat
keratin.

Sel saraf memiliki bentuk khas, yaitu panjang halus seperti serat
dan mampu mengalirkan rangsangan listrik maupun kimia, pada
ujung serabut dihasilkan cairan kimia. Pada ujung serabut
dihasilkan cairan kimia yang disebut neurotransmitter.

2.7Tahapan diferensiasi

Dalam diferensiasi terjadi kedalam beberapa tahapan yaitu pada


tingkat pertumbuhan embrio.Seperti zigot, blastula, grastula, tubulasi,
organogenesis.

Zigot

Zigot adalah ovum yang adalah ovum yang fertili fertilisasi


dibuahi spermatozo ahi spermatozon. Bagian atas Bagian atas
ovum Amphio ovum Amphioxus, disebut kutub animal terdapat
daerah ooplas (sitoplasma ovum) yang nantinya akan menjadi
bakal ektoderm. bakal ektoderm. Bagian bawah Bagian bawah
kutub ovum kutub ovum disebut kutub disebut kutub vegetal
ooplas vegetal ooplas yang akan yang akan menjadi menjadi
bakal mesoderm. mesoderm. Sedangkan Sedangkan bagian
samping samping antara kedua kutub akan menjadi menjadi
bakal endoderm. Eksoderm bakal tumbuh menjadi epidermis
dan saraf.Endoderm bakal menjadi lapisan lendir saluran
pencernaan bersama kelnjar dan paru, mesoderm bakal menjadi
jaringan pengikat, penunjang, o jaringan pengikat, penunjang,
otot, alat dalam.

Blastula

Terjadi pada tingkat pertumbuhan embrio, terbentuk daerah


kelompok sel yang akan menjadi jaringan utama tubuh. Setelah
berdiferensiasi, pupolasi sel menjadi epidermis, saraf, notokord
(sumbu penyokong primer), mesoderm.Diferensiasi mulai terjadi
pada kelompok sel. Blastomer (sel sel. Blastomer (sel blastula)
sebelah bakal la) sebelah bakal jadi endoderm jadi endoderm,
sebelah , sebelah atas bakal atas bakal jadi ektoderm jadi
ektoderm, dan bagian tengah bakal menjadi mesoderm.

Gastrula

Pada tingkat gastrula, embrio sudah mengandung 3 lapis


benih yang terdiri dari sel-sel yang tersusun di daerah tertuntu
tubuh, yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm.Pada tingkat
grastula, baru berupa daerah sel sedangkan pada tingkat
gastrula sudah membentuk lapisan yang sangat
jelas.Diferensiasi berlanjut dengan terbentuknya 3 lapis benih
yaitu ektoderm sebelah luar, endoderm sebelah dalam dan
mesoderm di tengah.

Tubulasi

Pada tingkat tubulasi, ketiga lapis benih, sudah berupa


bumbung sehingga merupakan bumbung epidermis yang
meling bumbung epidermis yang melingkup seluruh permukaan
kup seluruh permukaan tubuh. Bumbung saraf bagian d tubuh.
Bumbung saraf bagian depan, bakal jadi otak dan yang
belakang belakang bakal bakal jadi batang saraf punggung.
punggung. Bumbung Bumbung endoderm menjadi lapisan lendir
saluran pencernaan, dan bumbung mesoderm akan membentuk
otot, alat dalam dan rongga tubuh. Diferensiasi makin rinci pada
tingkat tabulasi.Lapisan ektoderm membentuk bumbung
epidermis/kulit dan bumbung saraf, lapisan endoderm
membentuk bumbung saluran bentuk bumbung saluran
pencernaan, dan dan lapisan mesoderm lapisa
membentuk berbagi bumbung dan saluran pada berbagi alat
dalam.

Organogenesis

Pada tingkat organogenesis, diferensiasi lebih rinci lagi, di


sini sudah terbentuk seluruh macam jaringan dan alat tubuh
secara lengkap, sehingga pada saat kelahiran anak sudah dalam
bentuk yang tetap.Pada beberapa Vertebrata rendah, seperti
ikan dan amfibi masih ada tingkat berudu, sebagai bentuk tetap.

Bumbung mengalalami diferensiasi lagi berbentuk berbagai


alat.Bumbung saraf membentuk bagian-bagian otak dengan
kuncup indera.Bumbung endoterm berdiferensia erensiasi
membentuk saluran pencernaan dan saluran pernapasaan
termasuk n termasuk kelenjar hati dan pankreas. kelenjar hati
dan pankreas. Bumbung mesoderm berdiferensiasi membentuk
otot , tulang, ginjal, gonad, jaringan pengikat, serta darah
bersama pembuluh dan jantun pengikat, serta darah bersama
pembuluh dan jantung.
2.8Faktor yang menyebabkan terjadinya diferensiasi

Faktor Ekstrinsik

Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar sel.


Faktor ekstrinsik terdiri dari supali bahan metabolis dan
elektrolit, gas pernapasan, gravitasi, suhu, sinar matahari, pH,
letak sel dan kadar zat induktor dan mesoderm. Protoplasma,
merupakan bahan sel anak, sebagian besar terdiri dari protein
dan lemak.Lemak membina membran bersama protein,
sedangkan protein sendiri membina sebagian besar organel
dan bahan produksi.Oleh sebab itu dalam pertumbuhan dan
diferensiasi, sintesa protein memegang peran utama.Arah
diferensiasi ditentukan pada arah atau bentuk bentuk sintesa
sintesa protein.Factor protein.Factor intrinsic intrinsic dan
ekstrinsik ekstrinsik diferensiasi diferensiasi di atas
berpengaruh berpengaruh secara langsung atau tidak langsung
terhadap sintesa protein.

Faktor Intrinsik

Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam sel.


Faktor intrinsik berada berada dalam inti dan
sitoplasma.Faktor sitoplasma.Faktor dalam inti adalah kromatin.
dalam sitoplasma sangat kompleks, terutama berupa enzim,
kadar metabolit dan elektrolit, serta komposisi suatu organel.
Hormon menjadi faktor diferensiasi ketika embrio sudah
menempuh tahap organogenesis.

Hormon mungkin dihasilkan oleh tubuh embrio sendiri,


atau dihasilkan oleh tubuh induk, yang mengalirkannya ke tubuh
embrio melalui plasenta (pada mamalia) Hormon steroid dapat
merembes masuk sel, terus ke dalam inti dan merangsang ADN
untuk melakukan transkripsi atau replikasi untuk persiapan
bermitosis. non-steroid merangsang zat reseptor pada
plasmalemma, dan secara estafet menyampaikan rangsangan
kepada ADN inti untuk aktif bertranskripsi atau replikasi.
BAB III

PENUTUP

3.1KESIMPULAN

pertumbuhan adalah Proses pertambahan volume dan jumlah sel


sehingga sehingga ukuran tubuh makhluk hidup tersebut bertambah
besar.Pertumbuhan bersifat irreversible atau tidak dapat bali dan dapat
diukur. Sedangkan Pengertian Perkembangan adalah proses
perubahan menuju kedewasaan melalui proses pertumbuhan
diferensiasi. Perkembangan tidak dapat diukur.

Diferensiasi merupakan sebuah proses umum dalam sel induk


dewasa yang membelah dan berdiferensiasi menjadi sel anak yang
lebih khusus. Ada berbagai jenis sel dalam tubuh manusia. Dalam
sebuah sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel yang
membentuk tubuh dikenal sebagai sel pluripoten.

3.2 Saran

Saya sadar bahwa penyusunan makalah ini, jauh dari kata


sempurna.untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.

Untuk terakir kalinya saya berharap pembuatan makalah ini, dapat


bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi perawat,sehingga dapat
meningkatkan kualitas kerja dan mampu menjadi perawat yang
profesional dibidangnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/37327942-Bab-viii-pertumbuhan-
perkembangan-dan-diferensiasi-sel.html

https://www.dosenpendidikan.co.id/diferensiasi-sel/

https://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2010/05/diferensiasi_sel.pdf

https://eprints.uny.ac.id/46788/15/PENDUKUNG%20LKPD%20
PERTUMBUHAN%20DAN%20PERKEMBANGAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai