ARTIKEL Jye 12 07 22
ARTIKEL Jye 12 07 22
ARTIKEL Jye 12 07 22
SKRIPSI
Disusun Oleh :
JEKLIN YULIANI E
152201015
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Artikel berjudul ;
Disusun Oleh
JEKLIN YULIANI E
152201015
Telah disetujui dan disahkan oleh pembimbig skripsi, Program Studi Kebidanan
Program Sarjana Universitas Ngudi Waluyo
ABSTRAK
Latar Belakang : Studi pendahuluan Di PMB Heni Suharni pada 10 akseptor KB
Non MKJP didapatkan hasil 4 responden mengetahui pengertian, keuntungan,
kapan harus kunjungan ulang, efek samping dari KB suntik 3 bulan serta responden
menggunakan suntik 3 bulan berjumlah 2 responden, pil berjumlah 2 responden dan
didapatkan 6 responden tidak mengetahui pengetian, keuntungan, dan efek samping
dari KB suntik 3 bulan dengan responden yang menggunakan suntik 3 bulan
berjumlah 2 responsen, pil berjumlah 2 responden, serta suntik 1 bulan berjumlah
2 responden.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang kontrasepsi
dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik 3 bulan di PMB Heni Suharni Ungaran
Barat.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain analitik Korelasional dengan
pendekatan cross sectional. Populasi yaitu seluruh akseptor KB Non MKJP bulan
Desember 2021 di PMB Heni Suharni Ungaran Barat berjumlah 56. Tehnik
pengambilan sampel menggunakan Purposivel Sampling sebanyak 53 responden.
Instrument penelitian Buku Register kunjungan KB dan Kuesioner. Data dianalisis
dengan uji analisis chi-square.
Hasil : Uji statistik Chi Square pengetahuan dan penggunaan suntik 3 bulan dengan
nilai P value=0,012 < α (0,05), maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara
pengetahuan tentang kontrasepsi suntik 3 bulan dengan penggunaan alat
kontrasepsi suntik 3 bulan di PMB Heni Suharni Ungaran Barat.
Simpulan : Kesimpulannya ada hubungan antara pengetahuan tentang kontrasepsi
suntik 3 bulan dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik 3 bulan di PMB Heni
Suharni Ungaran Barat
Kata Kunci : Pengetahuan, Non MKJP,Suntik 3 bulan
ABSTRACT
Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2019 sebesar 268.074.565 jiwa dan
tahun 2020 sebanyak 270.203.917 jiwa berdasarkan jenis kelamin penduduk. Laju
pertumbuhan penduduk Indonesia pada tahun 2019-2020 menurun dari 3,06 juta
per tahun menjadi 2,99 juta per tahun. (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,
2020). Jumlah penduduk di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019 sebesar
34.718.204 jiwa dan jumlah penduduk di Kabupaten Semarang tahun 2019 sebesar
1.053.786 jiwa (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2019)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Jacobus, Maramis dan Mandagi (2018)
didapatkan hasil analisis statistik yang dilakukan dengan menggunakan uji Chi-
square diperoleh p-value = 0,002 (p-value < 0,05) yang berarti ada hubungan
pengetahuan dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik yaitu (p-value = 0,002).
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sihombing & Sulistyawati (2019),
diketahui bahwa hasil uji statistik chi square diperoleh p value = 0,017 (p-value <
0,05) berarti ada hubungan antara pengetahuan responden dengan penggunaan
kontrasepsi suntik DMPA di Puskesmas Meral Kabupaten Karimun.
Survey dilakukan pada 3 lokasi Praktik Mandiri Bidan (PMB) yang ada di
Ungaran Barat yaitu PMB Heni Suharni, PMB Nur Khasanah dan PMB Sri
Rahayuningsih. Hasil data kunjungan akseptor KB pada tanggal 1 september- 31
Oktober 2021 di PMB Heni Suharni diketahui sebanyak 140 akseptor KB yang
terdiri dari 112 akseptor KB suntik, 19 akseptor KB pil, 5 akseptor KB IUD dan 4
akseptor KB implant. Berdasarkan survey diketahui akseptor KB di PMB Nur
Khasanah sebanyak 124 akseptor yang terdiri dari 103 akseptor KB suntik, 16
akseptor KB pil, 4 akseptor KB implant dan 1 akseptor KB IUD, selanjutnya survey
di PMB Sri Rahayuningsih diketahui 120 akseptor KB yang terdiri dari 105
akseptor KB suntik, 13 akseptor KB pil, 1 akseptor KB IUD dan 1 akseptor KB
implant. Berdasarkan hasil survey yang memiliki kunjungan akseptor KB suntik
terbanyak adalah PMB Heni Suharni.
Baik 25 47,2
Cukup 22 41,5
Kurang 6 11,3
Jumlah 53 100,0
F % F % F %
Baik 22 41,5% 3 5,7% 25 47,2% 0,012
Cukup 13 24,5% 9 17,0% 22 41,5%
Kurang 2 3,8% 4 7,5% 6 11,3%
Jumlah 37 69,8% 16 30,2% 53 100,0
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan hasil uji Chi Square dengan
nilai P value =(0,012) < α (0,05), maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara
pengetahuan tentang kontrasepsi suntik 3 bulan dengan penggunaan alat
kontrasepsi suntik 3 bulan di PMB Heni Suharni Ungaran Barat.
Berdasarkan hasil penelitian responden dengan pengetahuan baik dan
cukup yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan berjumlah 35 responden
(66,0%). Dapat dikatakan bahwa pengetahuan mempengaruhi penggunaan alat
kontraepsi suntik 3 bulan karena semakin baik pengetahuan yang dimiliki
seseorang akan mempengaruhi pemahaman untuk menerima dan
mempengaruhi perilaku dalam menggunakan kontrasepsi. Seseorang yang
memiliki pengetahuan yang baik tentang kontrasepsi akan memiliki
pemahaman yang baik pula tentang alat kontrasepsi sehingga akan lebih
selektif dalam memilih dan menggunakan alat kontrasepsi. Hal ini didukung
oleh teori Kautzar et al (2021), yang mengatakan bahwa semakin baik tingkat
pengetahuan seseorang terhadap sesuatu, cenderung akan mempengaruhi
pilihannya dalam memilih kontrasepsi yang sesuai dengan dirinya.
Pengetahuan dapat mempengaruhi penerimaan perilaku baru atau adopsi
perilaku. Penerimaan perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan
sikap positif, maka perilaku tersebut akan bersifat menetap. Sebaliknya apabila
perilaku tidak didasari oleh pengetahuan, dan kesadaran maka tidak akan
berlangsung lama atau bersifat sementara.
Sejalan dengan teori Jotowiyono & Rouf (2019), mengatakan bahwa
seseorang yang mengetahui lebih banyak tentang metode kontrasepsi suntik
akan berdampak pada penggunaan kontrasepsi suntik. Akseptor yang memiliki
pengetahuan tentang kontrasepsi dapat memilih sendiri alat kontrasepsi yang
baik. Menurut teori Notoatmodjo (2012), mengatakan bahwa pengetahuan
adalah hasil dari pengamatan yang memungkinkan seseorang untuk
memcahkan atau mencari solusi suatu peristiwa yang terjadi. Pengetahuan
tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman
orang lain
Penelitian yang dilakukan Hartaty (2019), menunjukkan hasil uji statistik
chi square didapat p value = 0,018 <α = 0,05, berarti ada hubungan antara
tingkat pengetahuan terhadap pemilihan kb suntik 3 bulan di Kelurahan Candi
Rejo Ungaran tahun 2019. Didukung dengan penelitian Mandiwa, Namondwe,
Makwinja, & Zamawe (2018) , menunjukkan hasil p value = 0.001 <α = 0,05,
berarti ada hubungan pengetahuan dengan penggunaan kontrasepsi di kalangan
wanita muda di Malawi.
Hasil penelitian menunjukkan responden dengan pengetahuan baik ada
yang tidak menggunakan KB suntik 3 bulan sebanyak 3 responden (5,7%).
Responden yang tidak menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan sebagian besar
menggunakan kontrasepsi suntik 1 bulan sebanyak 3 responden (5,7%). Hal ini
diluar dari karakteristik responden yang diteliti yaitu dikarenakan faktor
ekonomi seperti biaya dalam menggunakan kontrasepsi yang murah dan
terjangkau. Sejalan dengan teori Pendapatan atau penghasilan keluarga
termasuk faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pemilihan alat
kontrasepsi. Tingkat pendapatan suatu keluarga bergantung pada pekerjaan
anggota keluarga. Jika tingkat ekonomi mencukupi, kemungkinan besar
mereka akan mampu melaksanakan keluarga berencana dengan baik dan
memiliki keluarga kecil yang sejahtera (Jotowiyono & Rouf, 2019).
Hasil penelitian Septalia & Puspitasari (2017), menunjukkan hasil uji
statistik Chi Square dengan nilai P value = 0,002 <α (0,05), artinya ada
hubungan biaya dengan penggunaan kontrasepsi. Didukung oleh hasil
penelitian Oladosu et al (2019), menunjukkan hasil uji statistik chi square P
value = 0,000 <α (0,05), berarti ada hubungan yang signifikan antara biaya
dengan peggunaan kontrasepsi modern dikalangan wanita di Wilayah Barat
Daya Nigeria.
Hasil penelitian menunjukkan responden dengan pengetahuan kurang
yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan sebanyak 2 responden (3,8%).
Penyebab seseorang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan diluar dari
karakteristik responden yang diteliti, juga bisa disebabkan karena faktor biaya,
pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau, faktor pekerjaan, faktor dukungan
suami atau keluarga dan faktor lingkungan sekitar.
Hasil penelitian menunjukkan responden dengan pengetahuan kurang
yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan sebanyak 2 responden (3,8%)
dikarenakan faktor ketersediaan alat dan jarak fasititas kesehatan terdekat.
Ketersediaan alat kontrasepsi terwujud dalam bentuk fisik, tersedia atau
tidaknya fasilitas atau sarana kesehatan (tempat pelayanan kontrasepsi). Untuk
dapat digunakan, pertama kali suatu metode kontrasepsi harus tersedia dan
mudah didapat, jika alat kontrasepsi tersedia maka akseptor akan lebih mudah
dalam menggunakan kontrasepsi. Semakin dekat jarak fasilitas pelayanan
kesehatan maka masyarakat akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi
seputar kesehatan. Fasilitas dan pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau
akan meningkatakan minat, kesadaran dan keingintahuan masyarakat untuk
menggunakan kontrasepsi yang sesuai. Sejalan dengan teori Sirait & Siantar
(2020), mengatakan bahwa faktor pelayanan ketersediaan alat kontrasepsi dan
pelayanan kesehatan mempengaruhi penggunaan kontrasepsi. Pola pikir
masyarakat akan berubah jika semakin banyak masyarakat yang mengetahui
mutu dan kualitas yang baik suatu pelayanan kesehatan yang diberikan, serta
masyarakat akan memilih menggunakan kontrasepsi. Masyarakat juga akan
mempertimbangkan untuk menggunakan kontrasepsi jika tersedianya alat
kontrasepsi dan jarak tempuh ke fasilitas kesehatan terjangkau.
Hasil penelitian Sartika, Qomariah, & Nurmaliza (2020), menunjukkan
hasil uji statistik chi square dengan nilai p value = 0,000 <α (0,05), ada
hubungan yang signifikan antara ketersediaan alat kontrasepsi dengan
penggunaan KB suntik diklinik afiyah pekanbaru Ketersediaan. Sejalan dengan
hasil penelitian Selva & Fenny (2020), menunjukkan hasil uji statistik chi
square dengan nilai p value = 0,024 <α (0,05), yang berarti ada hubungan jarak
ke pelayanan KB dengan pemilihan kontrasepai suntik pada akseptor KB di
Wilayah Kerja Puskesmas 4 Ulu Kota Palembang
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
memiliki pengetahuan yang baik dan cukup tentang kontrasepsi sebanyak 47
(88,7%) responden dan sebagian besar responden menggunakan kontrasepsi suntik
3 bulan sebanyak 37 (69,8%) responden. Didapatkan hasil uji Chi Square dengan
nilai P value=0,012 < α (0,05), maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara
pengetahuan tentang kontrasepsi suntik 3 bulan dengan penggunaan alat kontrasepsi
suntik 3 bulan di PMB Heni Suharni Ungaran Barat.
Daftar Pustaka
Affandi, B. (2017). Kesehatan Reproduksi : Science & Practice. Jakarta: PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo Andarwulan, S., & Hakiki, M. (2021).
Promosi Kesehatan Kalangan Bidan Disertai Dengan Emotional
Demonstration. Guepedia.
BPS Provinsi Jawa Tengah. (2020). Jumlah PUS dan Peserta KB Aktif Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah (jiwa) tahun 2018-2020
BKKBN. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan MKJP di Enam
Wilayah Indonesia. Jakarta: BKKBN
BKKBN. (2011). Buku Panduan Praktis Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta:
BKKBN
BKKBN. (2013). Profil Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia Tahun
2013. Jakarta: BKKBN
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2019.
Fitri, I. (2018). Nifas, Kontrasepsi Terkini & Keluarga Berencana (cetakan pe).
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Hartaty, T. (2019). Analisis Faktor Dukungan Suami Dan Pengetahuan Tentang
Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Terhadap Pemilihan Kontrasepsi Suntik Di
Kelurahan Candi Rejo. Universitas Ngudi Waluyo Semarang.
Jannah, N., & Rahayu, S. (2017). Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Jotowiyono, S., & Rouf, M. A. (2019). Keluarga Berencana (KB) Dalam Perspektif
Kebidanan. Yogyakarta: PT. Pustaka Baru.
Jacobus, R. M., Maramis, F. R. R., & Mandagi, C. K. F. (2018). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Penggunaan alat Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor KB
Di Desa Humbia Kecamatan Tagulandang Selatan Kabupaten Sitaro, 1–8.
Kautzar, A. M. Al, Adawiyah, S. El, Fahriani, M., Hamzah, Ahmad, M., Hamzah,
R., … Paulus, A. Y. (2021). Kesehatan Perempuan dan Keluarga Berencana.
(Ramli, Ed.). Provinsi Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2016.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Profil Kesehatan Indonesia
2020.
Loudoe, N. (2019). Determinan Pengetahuan Tentang Kontrasepsi Pada Ibu Yang
Berusia Remaja Dikupang.
Mandiwa, C., Namondwe, B., Makwinja, A., & Zamawe, C. (2018). Factors
Associated With Contraceptive Use Among Young Women In Malawi.
Contraception and Reproductive Medicine, 3(1), 1–8.
Manurung, N., Manurung, S. S., & Manurung, R. (2020). Vasektomi & Tubektomi
Dalam Perspektif Suami, Sosio Demografi Dan Sosial Budaya. Guepedia.
Matahari, R., Utami, F. P., & Sugiarti, S. (2018). Buku Ajar Keluarga Berencana
Dan Kontrasepsi. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.
Matahari, R., Utami, F. P., & Sugiarti, S. (2019). Buku Ajar Keluarga Berencana
Dan Kontrasepsi. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.
Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Nurul Qomariah, Ismed, S., & Sartika, T. D. (2021). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Pemakaian Kontrasepsi Suntik 3 Bulan. Jurnal Ilmiah
PANNMED, 16(3), 606–613.
Oladosu, M., Akanbi, M., Fasina, F., & Samuel, G. W. (2019). Key Predictors Of
M odern Contraceptive Use Among Women In Marital Relationship In South
West Region Of Nigeria. International Journal Of Reproduction, 8(7).
Peraturan Pemerintahan RI. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG PERKEMBANGAN
KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA, KELUARGA
BERENCANA, DAN SISTEM INFORMASI KELUARGA (2014).
Permatasari, T. A. E., & Meysaroh, T. E. (2016). Faktor-Faktor yang berhubungan
dengan Pengetahuan Kontrasepsi Darurat pada Akseptor KB Suntik dan Pil di
BPS Depok Periode Oktober 2015, 12(2).
Rokayah, Y., Inayanti, E., & Rusiyanti, S. (2021). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi
dan Keluarga Berencana (KB). PT. Nasya Expanding Management.
Selva, A., & Fenny, E. (2020). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan
Kontrasepai Suntik Pada Akseptor KB Di Wilayah Kerja Puskesmas 4 Ulu
Kota Palembang. Universitas Sriwijaya.
Septalia, R., & Puspitasari, N. (2016). Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan
Metode Kontrasepsi. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 5(2), 91–98
Sihombing, J. U. A., & Sulistyawati, T. R. (2019). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Penggunaan Kontrasepsi Suntik Depo Medroxy
Progesterone Acetate (DMPA) Di Puskemas Meral Kabupaten Karimun,
10(1), 27–35.
Sihombing, S. F. (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Memilih
Kontrasepsi KB Suntik 3 Bulan Di Puskesmas Baloi Permai Kota Batam
Tahun 2016, 9(2), 60–65.
Sirait, L. I., & Siantar, R. L. (2020). Buku Ajar Asuhan Keluarga Berencana.
Sumatra Barat: CV Insan Cendekia Mandiri