Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Persepsi Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian Kontrasepsi Implan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Volume

Jurnal 3, Nomor 1, Malakbi


Kebidanan Januari 2022 Persepsi Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian Kontrasepsi ...
Volume 3, Nomor 1, Januari 2022, pp. 21 – 27
ISSN 2720-8842 (Online)
Journal homepage: http://jurnal.poltekkesmamuju.ac.id/index.php/b

PERSEPSI MEMPENGARUHI RENDAHNYA PEMAKAIAN


KONTRASEPSI IMPLAN

Reznita Adityani D. Akhmad, Djuhadiah Saadong, Afriani, Hidayati


Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Makassar

ARTICLE INFO ABSTRACT


Article history Indonesia, there are relatively few users of contraceptive implant methods compared to
other types of contraception, although implants have a higher level of effectiveness than
Submitted : 2021-10-19 other contraceptives. The government has made various efforts but to no avail. The
Revised : 2022-01-05 purpose of the study was to determine the factors that influence the low use of
Accepted : 2022-01-25 contraceptive implants at the Minasa Upa Health Center in Makassar City. The research
method is an analytic survey with a "cross-sectional study" method and sampling using
Keywords: a simple random sampling technique of 67 people. The study was conducted in March-
May 2021 using a questionnaire. Statistical analysis was performed using the Chi-
Implant square test = 0.05. The results showed that the phi value of perceived significance was
Perception p=0.001(p>0.05), socioeconomic p=0.756 (p>0.05), and the anxiety factor was p=0.369
Socioeconomic (p>0.05). So it is known that perception has a significant relationship with the low use
Anxiety of contraceptive implants methods, while socioeconomic and anxiety factors do not
have a significant relation. Therefore, it is recommended for health workers to conduct
regular counseling about contraception, especially contraceptive implant methods, to
increase mothers' knowledge so that negative perceptions of contraceptive implant
methods can be reduced.
Kata Kunci: Di Indonesia pengguna kontrasepsi metode implan cenderung relatif lebih sedikit
dibandingkan dengan jenis metode kontrasepsi lainnya.walaupun implan memilki
Implan tingkat efektifitas yang lebih tinggi dibandingkan kontrasepsi lainnya. Pemerintah telah
Persepsi melakukan berbagai upaya namun belum berhasil. Tujuan penelitian untuk mengetahui
Sosial Ekonomi faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya pemakaian kontrasepsi implan di
Kecemasan Puskesmas Minasa Upa Kota Makassar. Metode penelitian bersifat survey analitik
dengan metode "cross sectional study " dan pengambilan sampel menggunakan teknik
simple random sampling sebanyak 67 orang. Penelitian dilakukan bulan Maret-Mei
2021 menggunakan kusioner. Analisis statistik dilakukan secara bivariat menggunakan
uji Chi-square α = 0,05. Hasil penelitian diketahui bahwa phi nilai signifikansi persepsi
p=0,001(p>0,05), sosial ekonomi p=0,756 (p>0,05), dan faktor kecemasan p=0,369
(p>0,05). Sehingga diketahui bahwa persepsi mempunyai hubungan signifikan dengan
rendahnya pemakaian kontrasepsi implan, sedangkan sosial ekonomi dan faktor
kecemasan tidak memilki hubungan yang signifikan. Oleh sebab itu, disarankan petugas
kesehatan melakukan penyuluhan yang rutin mengenai kontrasepsi khususnya implan
untuk menambah pengetahuan ibu sehingga persepsi negatif terhadap kontrasepsi
implan dapat diatasi.
 Corresponding Author:
This is an open access article under the CC BY-SA license:
Afriani
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Makassar
Telp. 081342412307
Email: afriani@poltekkes-mks.ac.id

PENDAHULUAN dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)


Menurut World Health Organization implan adalah alat kontrasepsi berbentuk kapsul
(WHO) implan adalah kapsul atau batang berisi lunik kecil yang mengandung hormon
hormon yang dimasukkan ke bawah kulit di diletakkan tepat di bawah kulit lengan atas yang
lengan atas wanita. Mekanisme dari implan ini memberikan perlindungan jangka panjang
ialah dengan menebalkan lendir serviks dan terhadap kehamilan (BKKBN, 2017).
mencegah ovulasi pada sekitar pertengahan dari Di Indonesia pengguna kontrasepsi
siklus menstruasi (World Health Organization metode implan cenderung relatif lebih sedikit
(WHO), 2015). Menurut Badan Kependudukan dibandingkan dengan jenis metode kontrasepsi

https://doi.org/10.33490/b.v3i1.518 21 Jurnal Kebidanan Malakbi


Volume 3, Nomor 1, Januari 2022 Persepsi Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian Kontrasepsi ...

lainnya. Menurut BKKBN pada tahun 2019 berbagai macam alat kontrasepsi dan
persentasi pengguna kontrasepsi implan hanya keuntungannya, pelayanan kontrasespi serta
sebesar 7,4 % sangat jauh berbeda dengan safari KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
metode suntik dan pil yang masing-masing (MJKP) gratis, dengan adanya program ini
tercatat sebesar 63,7% dan pil sebesar 17,0%. dimaksudkan agar pemakaian KB MKJP
Walaupun pengguna kontrasepsi implan naik khususnya implan dapat ditingkatkan. Namun,
sebesar 0,2 % dari tahun sebelumnya yang faktanya sampai saat ini minat terhadap
hanya tercatat sebesar 7,2% saja. Walaupun kontrasepsi implan tidak mengalami perubahan
demikian kenaikan ini masih relatif sangat jauh yang berarti.
berbeda dari metode kontrasepsi lainnya. Di Banyak faktor yang menyebabkan
Sulawesi Selatan sendiri pengguna kontrasepsi rendahnya minat ibu dalam menggunakan
implan hanya sebesar 79.889 (10,3%), kontrasepsi implan. Menurut penelitian yang
walaupun angka ini melebihi rata-rata pengguna dilakukan (Saad, 2018), mengenai faktor-faktor
kontrasepsi implan secara nasional tapi tidak yang berhubungan dengan penggunaan alat
dapat dipungkiri bahwa angka ini masih kontrasepsi implan di Puskesmas Batulappa
terbilang rendah (Kemenkes RI, 2019). Kab. Pinrang menyatakan bahwa ada hubungan
Rendahnya pemakai kontrasepsi Implan antara pengetahuan dan dukungan suami
ini juga mencakup Kota Makassar. Menurut terhadap minat ibu menggunakan kontrasepsi
data Dinas Kesehatan tahun 2017 di Kota implan. Hal ini juga sejalan dengan penelitian
Makassar pengguna kontrasepsi implan hanya (Rahmi & Hadi, 2020) yang juga menambahkan
sekitar 12.717 (7,3%) saja, persentasi pengguna satu faktor yaitu peran tenaga kesehatan.
metode kontrasepsi tertinggi ialah suntik dengan Sedangkan faktor sosial budaya tidak termasuk
angka pengguna sebesar 89.499 (51,70%) dan ke dalamnya.
dikuti oleh pil sebesar 54.791 (31,65%) (Dinkes Penelitian lainnya yang dilakukan
Kota Makassar, 2017). (Lestari & Rachmadini, 2019) mengenai faktor-
Menurut data dari Puskesmas Minasa faktor yang berhubungan dengan rendahnya
Upa pada bulan januari sampai desember 2019 minat ibu terhadap penggunaan implan
dengan pengguna kontrasepsi aktif sebanyak didapatkan ada hubungan antara usia, paritas,
3.253 akseptor, dimana pengguna tertinggi tingkat pendidikan, dan dukungan suami
adalah metode suntikan dengan angka 1.393 terhadap minat ibu menggunakan kontrasepsi
(29%) dikuti oleh pil sebanyak 1.014 (21,3%) Implan. Berdasarkan uraian tersebut maka
Intrauterine Device (IUD) sebanyak 390 peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor-
(7,5%), implan sebanyak 435 (9,1%), dan faktor yang mempengaruhi rendahnya
Metode Operasi Wanita (MOW) sebanyak 21 pemakaian kontrasepsi implan.
(0,4%).
Metode kontrasepsi implan yang METODE PENELITIAN
merupakan salah satu dari metode yang tersedia Jenis Penelitian
pada saat ini, nampaknya kurang diminati Jenis penelitian ini adalah adalah survey analitik
masyarakat khususnya pasangan usia subur dengan menggunakan pendekatan cross
meskipun efektifitas kontrasepsi implan ini sectional study.
sangat tinggi yaitu kegagalannya 0,2 – 1
kehamilan per 100 perempuan (Affandi et al., Lokasi dan Waktu Penelitian
2014). Pemerintah telah melakukan upaya untuk Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Minasa
mengatasi, hal ini yaitu dengan membentuk Upa Kota Makassar, pada bulan Maret – Mei
kembali program Kependudukan Keluarga 2021.
Berencana dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK) yang disebut dengan “Kampung Populasi dan Sampel
KB”. Kampung KB adalah program Keluarga Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Berencana yang terkonsep dan terpadu dengan akseptor KB yang berkunjung di Puskesmas
program-program pembangunan lainnya, yang Minasa Upa periode Januari sampai November
terdiri dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan 2020 sebesar 312 akseptor KB. Sampel dalam
program lainnya (Mardiyono, 2017). penelitian ini adalah akseptor KB yang tidak
Program kampung KB meliputi menggunakan kontasepsi implan yang
kegiatan sosialisasi program KB, sosialisasi memenuhi kriteria inklusi yaitu ibu yang

https://doi.org/10.33490/b.v3i1.518 22 Jurnal Kebidanan Malakbi


Volume 3, Nomor 1, Januari 2022 Persepsi Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian Kontrasepsi ...

bersedia menjadi responden dengan tahapan editing, coding, entry data, cleaning
menandatangani lembar persetujuan (informed data. Penyajian data dalam bentuk tabel
consent) dan ibu yang sedang menggunakan distribusi frekuensi.
kontrasepsi hormonal. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis univariat dan
Pengumpulan Data bivariat. Analisis univariat dalam penelitian ini
Pengumpulan data dilakukan dianalisa dengan menggunakan tabel distribusi
menggunakan kusioner dengan 3 jenis frekuensi dan persentase dari masing-masing
kuesioner yaitu kuesioner persepsi ibu, sosial variabel yang diteliti. Sedangkan analisis
ekonomi, dan kecemasan ibu. Kuesioner bivariat digunakan untuk menguji hipotesis
persepsi berisi 10 pernyataan dengan dengan menentukan hubungan antar variabel.
menggunakan skala likert yaitu skor 4 untuk Adapun uji yang digunakan adalah uji statistic
pilihan sangat setuju, skor 3 untuk pilihan chi-square untuk melihat hubungan kedua
setuju, skor 2 untuk pilihan kurang setuju dan 1 variabel dengan nilai p < 0,05.
untuk pilihan tidak setuju.
Kuesioner sosial ekonomi berisi 2 HASIL PENELITIAN
pertanyaan mengenai pendapatan dan Penelitian ini menggunakan data primer
Pendidikan ibu. Sedangkan kusioner kecemasan yang didapatkan melalui pengisian kuesioner.
ibu berisi 8 pernyataan dengan menggunakan Data yang telah diperoleh kemudian diolah
skala guttman yaitu dengan pilihan jawaban ya dengan menggunakan analisis uji Chi Square
atau tidak. dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan
crosstable (tabulasi silang) sesuai dengan tujuan
Pengolahan dan Analisis Data penelitian dan disertai narasi sebagai penjelasan
Pengolahan data dilakukan dengan tabel. Adapun hasil penelitian yang telah
menggunakan komputer program Statistical dilakukan diuraikan sebagai berikut:
Package For Social Science (SPSS) dengan

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Persepsi Ibu, Sosial


Ekonomi, Kecemasan, dan Jenis Kontrasepsi

Kategori Frekuensi (n) Persen (%)


Persepsi
Negatif 37 55,2
Positif 30 44,8
Jumlah 67 100
Sosial Ekonomi
Kurang 35 52,2
Cukup 32 47,8
Jumlah 67 100
Kecemasan
Tidak cemas 54 80,6
Cemas 13 19,4
Jumlah 67 100
Jenis Kontrasepsi
Suntik 39 58,2
Pil 28 41,8
Jumlah 67 100
Sumber: Data Primer Tahun 2020

Berdasarkan tabel 1. menunjukkan sedangkan responden yang memiliki persepsi


bahwa dari 67 sampel mayoritas responden positif berjumlah 30 sampel (44,8%). Dari 67
memiliki persepsi negatif terhadap kontrasepsi sampel mayoritas responden memiliki sosial
implan dengan jumlah 37 sampel (55,2%) ekonomi yang kurang jumlah 35 sampel

https://doi.org/10.33490/b.v3i1.518 23 Jurnal Kebidanan Malakbi


Volume 3, Nomor 1, Januari 2022 Persepsi Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian Kontrasepsi ...

(52,2%) sedangkan responden yang memiliki cemas berjumlah 13 sampel (19,4%). Dari 67
sosial ekonomi yang cukup berjumlah 32 sampel mayoritas responden menggunakan
sampel (47,8%). kontrasepsi suntik dengan jumlah 38 sampel
Dari 67 sampel mayoritas responden (58,2%) sedangkan responden yang
merasa tidak cemas dengan jumlah 54 sampel menggunakan kontrasepsi pil berjumlah 28
(80,6%) sedangkan responden yang merasa sampel (41,8%).

Tabel 2. Hubungan antara Persepsi, Sosial Ekonomi, dan Kecemasan dengan


Rendahnya Pemakaian Kontrasepsi Implan

Rendahnya Pemakaian
Variabel Kontrasepsi Implan Total
Suntik Pil Statistik
Penelitian
n % n % N %
Persepsi
Negatif 28 75,7 9 24,3 37 100
Positif 11 36,7 19 63,3 30 100 P=0,001
Jumlah 39 58,2 28 41,8 67 100
Sosial Ekonomi
Kurang 21 60 14 40 35 100
Cukup 18 56,3 14 43,8 32 100 P=0,756
Jumlah 39 58,2 28 41,8 67 100
Kecemasan
Cemas 9 69,2 4 30,8 13 100
Tidak Cemas 30 55,6 24 44,4 54 100 P=0,369
Jumlah 39 58,2 28 41,8 67 100

Berdasarkan tabel 2. menunjukkan statistik Chi-Square diperoleh nilai p = 0,756 >


bahwa responden yang menggunakan dari α = 0,05 sehingga hipotesis alternatif (Ha)
kontrasepsi suntik memiliki persepsi yang ditolak artinya tidak ada hubungan antara sosial
positif berjumlah 11 orang (36,7%) dan yang ekonomi dengan rendahnya pemakaian
memiliki persepsi negatif sebanyak 28 orang kontrasepsi implan.
(75,7%). Sedangkan responden yang Responden yang menggunakan
menggunakan kontrasepsi pil memiliki persepsi kontrasepsi suntik memiliki sosial ekonomi
positif berjumlah 19 orang (63,3%) dan yang yang cukup berjumlah 18 orang (56,3%) dan
memiliki persepsi negatif berjumlah 9 orang yang memiliki sosial ekonomi kurang sebanyak
(24,3%). Dari hasil uji statistik Chi-Square 21 orang (60%). Sedangkan responden yang
diperoleh nilai p = 0,001 < dari α = 0,05 menggunakan kontrasepsi pil memiliki sosial
sehingga hipotesis alternatif (Ha) diterima yang ekonomi yang cukup berjumlah 14 orang (40%)
artinya ada hubungan antara persepsi dengan dan yang memiliki sosial ekonomi yang kurang
rendahnya pemakaian kontrasepsi implan. berjumlah 14 orang (43,8%). Dari hasil uji
Responden yang menggunakan statistik Chi-Square diperoleh nilai p = 0,756 >
kontrasepsi suntik memiliki sosial ekonomi dari α = 0,05 sehingga hipotesis alternatif (Ha)
yang cukup berjumlah 18 orang (56,3%) dan ditolak artinya tidak ada hubungan antara sosial
yang memiliki sosial ekonomi kurang sebanyak ekonomi dengan rendahnya pemakaian
21 orang (60%). Sedangkan responden yang kontrasepsi implan.
menggunakan kontrasepsi pil memiliki sosial Responden pengguna kontrasepsi suntik
ekonomi yang cukup berjumlah 14 orang (40%) yang merasa tidak cemas berjumlah 30 orang
dan yang memiliki sosial ekonomi yang kurang (55,6%) dan yang merasa cemas berjumlah 9
berjumlah 14 orang (43,8%). Dari hasil uji orang (69,2%). Sedangkan responden pengguna

https://doi.org/10.33490/b.v3i1.518 24 Jurnal Kebidanan Malakbi


Volume 3, Nomor 1, Januari 2022 Persepsi Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian Kontrasepsi ...

kontrasepsi pil yang merasa tidak cemasi memberikan pengetahuan yang baik terkait
berjumlah 24 orang (44,4%) dan yang merasa pemakaian kontrasepsi implan tersebut.
cemas berjumlah 4 orang (30,8%). Dari hasil uji Menurut penelitian (Wirda, 2021) bahwa
statistik Chi-Square diperoleh nilai p = 0,369 > kebanyakan responden mendapatkan informasi
dari α = 0,05 sehingga hipotesis alternatif (Ha) tersebut dari tetangga atau orang tua yang
ditolak artinya tidak ada hubungan antara pernah menggunakannya. Hal ini dapat
faktor kecemasan dengan rendahnya pemakaian menyebabkan tidak adanya klarifikasi tentang
kontrasepsi implan. kebenaran dari pengalaman tentang efek
samping tersebut.
PEMBAHASAN
Persepsi Sosial Ekonomi
Berdasarkan hasil penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan di Puskesmas Minasa Upa Kota dilakukan di Puskesmas Minasa Upa Kota
Makassar dari 67 sampel, menunjukkan ada Makassar dari 67 sampel, menunjukkan bahwa
hubungan berarti antara persepsi dengan tidak ada hubungan antara sosial ekonomi
rendahnya pemakaian kontrasepsi implan dengan rendahnya pemakaian kontrasepsi
dengan nilai p = 0,001 (p <0,05). Hal tersebut implan dengan nilai p = 0,756 > dari α = 0,05.
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Penelitian ini tidak sejalan sejalan dengan
(Siradjuddin & Heremba, 2017) dengan judul penelitian yang dilakukan oleh (Hidayah &
Hubungan Persepsi dan Minat Ibu dengan Harahap, 2016) dengan judul Faktor-faktor yang
Pemakaian Kontrasepsi Implan di Wilayah Mempengaruhi Rendahnya Pengunaan KB
Puskesmas Jongaya Makassar. Penelitian ini Implan pada Wanita Usia Subur (WUS) di Desa
juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Partihaman Saroha Kecamatan
oleh (Kristianti et al., 2020) dengan judul Padangsidimpuan Hutaimbaru Tahun 2016.
Persepsi dan Minat Menggunakan Alat Menurut asumsi peneliti hal ini
Kontrasepsi Implan di Desa Ngasem Kediri. disebabkan karena masyarakat wilayah
Persepsi adalah interpretasi informasi puskesmas Minasa Upa menggunakan layanan
berdasarkan pengalaman yang telah dialami Kesehatan BPJS (Badan Penyelenggaraan
oleh seseorang ataupun informasi yang Jaminan Sosial) sehingga pemasangan serta
didapatkan dari orang-orang terdekat, dalam hal pelepasan implan ditanggung oleh layanan
ini, persepsi ibu tentang alat kontrasepsi, sangat BPJS hal ini menyebabkan biaya yang
mempengaruhi keputusan dalam memilih dikeluarkan oleh ibu tidak terlalu besar. Selain
kontrasepsi yang aman. Sehingga hal ini itu jika ibu tidak memiliki BPJS, ibu masih bisa
menentukan apakah ibu bersedia menggunakan mengakses pelayanan gratis menggunakan
kontrasepsi atau tidak. Pemahaman ibu terhadap JAMKESDA (Jaminan Kesehatan Daerah) jika
cara kerja, efek samping serta keuntungan suatu ibu menggunakan KTP (Kartu Tanda
alat kontrasepsi akan memudahkan ibu dalam Penduduk) wilayah Makassar. Jadi pelayanan
memilih alat kontrasepsi yang akan digunakan pemasangan serta pelepasan implan tidak akan
(Siradjuddin & Heremba, 2017). membebani ekonomi ibu.
Asumsi peneliti mengenai hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa ada Faktor Kecemasan
hubungan antara persepsi dengan rendahnya Berdasarkan hasil penelitian yang
pemakaian kontrasepsi implan disebabkan dilakukan di Puskesmas Minasa Upa Kota
kurangnya pengetahuan ibu mengenai Makassar dari 67 sampel menunjukkan bahwa
kontrasepsi implan. Hal ini menyebabkan tidak ada hubungan antara faktor kecemasan
persepsi ibu cenderung negatif sehingga dengan rendahnya pemakaian kontrasepsi
membuat beberapa ibu percaya bahwa implan implan dengan nilai p = 0,369 > dari α = 0,05.
yang telah dipasangkan dapat berpindah sendiri Hal ini berhubungan dengan respon ibu yang
dari tempatnya. Dalam hal ini persepsi rata-rata hanya berada di tahap merasa takut
berpengaruh dalam keputusan ibu untuk tidak dengan prosedur pemasangan implan sehingga
memilih kontrasepsi implan sebagai pilihan. pada tahap ini ibu tidak dikategorikan
Persepsi ini dipengaruhi oleh mengalami kecemasan.
pengetahuan seseorang, dalam hal ini Perasaan takut yang dirasakan oleh ibu
dibutuhkan peran petugas kesehatan untuk disebabkan oleh ketakutan terhadap rasa nyeri

https://doi.org/10.33490/b.v3i1.518 25 Jurnal Kebidanan Malakbi


Volume 3, Nomor 1, Januari 2022 Persepsi Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian Kontrasepsi ...

yang ditimbulkan saat penyisipan implan Prawirohardjo.


berlangsung. Selain itu ibu merasa takut jika BKKBN. (2017). Peraturan Kepala Badan
implan yang dipasangan akan berpindah dan Kependudukan dan Keluarga Berencana
menghilang di dalam tubuh. Perasaan takut ini Nasional. https://jdih.bkkbn. go.id/
berkaitan dengan kurangnya pengetahuan serta produk/detail/?id=29.
pengalaman ibu mengenai prosedur pemasangan Dinkes Kota Makassar. (2017). Data dan
implan. Menurut (Rasyid, 2019) kecemasan Informasi Profil Kesehatan Provinsi
calon akseptor sebelum pemberian informasi Sulawesi Selatan.
prosedur pemasangan implan juga dapat Hidayah, A., & Harahap, Y. V. (2016). Faktor-
disebabkan karena terjadinya perubahan emosi Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya
atau perasaan khawatir tentang suatu hal yang Pengetahuan KB Implant Pada Wanita
akan terjadi. Usia Subur (WUS) Di Desa Partihaman
Walaupun ibu merasa tidak cemas Sarona Kecamatan Padang Sidimpuan
dengan prosedur pemasangan implan tapi rasa Hutaimanbaru. Jurnal Kesehatan Ilmiah
takut yang dialami oleh ibu mempengaruhi Indonesia, 1(3), 47–55.
keputusan ibu dalam memilih kontrasepsi. Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan
Ketakutan akan rasa nyeri yang timbul membuat Indonesia. http://www.kemenkes.go.id.
ibu tidak tertarik menggunakan kontrasepsi Kristianti, S., Mediawati, M., & Rohmawati, D.
implan. Menurut (Ruspawan & Rahayu, 2017) (2020). Persepsi dan Minat Menggunakan
perasaan takut sangat berpengaruh dalam Alat Kontrasepsi Implan di Desa Ngasem
mendukung responden untuk mengambil suatu Kediri. Jurnal Kebidanan Kestra, 3(1),
keputusan, jika persepsi responden sudah 32–38. https://doi.org/ 10.35451/
merasa takut maka kemauan untuk jkk.v3i1.464.
menggunakan implan sangat rendah. Lestari, A., & Rachmadini, A. F. (2019).
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
KESIMPULAN DAN SARAN Rendahnya Minat Ibu terhadap
Berdasarkan hasil penelitian dan Penggunaan Implan. Jurnal Ilmiah
pembahasan tentang faktor-faktor yang Kebidanan Indonesia, 9(04), 169–174.
mempengaruhi rendahnya pemakaian https://doi.org/10.33221/jiki.v9i04.418.
kontrasepsi implan di Puskesmas Minasa Upa Mardiyono. (2017). Kampung KB Sebagai
Kota Makassar tahun 2020, maka dapat Upaya Pemberdayaan Masyarakat/
disimpulkan bahwa ada hubungan antara Keluarga di Jawa Timur (Studi di Kota
persepsi dengan rendahnya pemakaian Malang dan Kabupaten Bondowoso).
kontrasepsi implan di Puskesmas Minasa Upa Jurnal Cakrawala, 11(2), 129–136.
Kota Makassar sedangkan faktor sosial ekonomi http://cakrawalajournal.org/index.php/cak
dan faktor kecemasan tidak memiliki hubungan. rawala/article/viewFile/13/13.
Bagi petugas Kesehatan diharapkan Rahmi, A. A., & Hadi, E. N. (2020).
melakukan penyuluhan yang rutin mengenai Determinan Pemilihan Implan Pada
kontrasepsi khususnya implan, dengan Pasangan Usia Subur Di Kecamatan
memberikan edukasi diharapkan dapat Medan Petisah. Perilaku Dan Promosi
menambah pengetahuan ibu sehingga persepsi Kesehatan: Indonesian Journal of Health
negatif terhadap kontrasepsi implan dapat Promotion and Behavior, 2(2), 7.
diatasi. Dalam hal ini ibu bisa lebih percaya https://doi.org/10.47034/ppk.v2i2.4144.
menggunakan kontrasepsi implan. Selain itu Rasyid, P. S. (2019). Pengaruh Pemberian
peneliti selanjutnya diharapkan dapat Informasi Prosedur Pemasangan Implant
menemukan faktor-faktor lain yang Terhadap Tingkat Kecemasan Calon
mempengaruhi rendahnya pemakaian Akseptor Implan di Kota Gorontalo.
kontrasepsi implan. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan, 1(3), 1–
16.
DAFTAR PUSTAKA Ruspawan, I. D. M., & Rahayu, I. G. A. D. P.
Affandi, B., Adriaansz, G., Rusdianto, E., & (2017). Persepsi dan Sumber Ekonomi
Koesno, H. (2014). Buku Panduan yang Mempengaruhi Rendahnya WUS
Praktis Pelayanan Kontrasepsi (Edisi Memilih Implant Sebagai Alat
keti). PT Bina Pusaka Sarwono Kontrasepsi. Jurnal Gema Keperawatan,

https://doi.org/10.33490/b.v3i1.518 26 Jurnal Kebidanan Malakbi


Volume 3, Nomor 1, Januari 2022 Persepsi Mempengaruhi Rendahnya Pemakaian Kontrasepsi ...

10(2), 169–176. Wirda, W. (2021). Gambaran Pengetahuan


Saad, R. (2018). Faktor-Faktor yang Akseptor KB Implant Tentang Efek
Berhubungan dengan Penggunaan Alat Samping Alat Kontrasepsi Impan di
Kontrasepsi Implant di Puskesmas Puskesmas Talang Bakung, Kota Jambi
Batulappa kab. Pinrang tahun 2018. Tahun 2021. Jurnal Ekonomi Manajemen
Jurnal Ilmiah Kesehatan Iqra, 6(1), 70– Sistem Informasi, 2(4), 490–500.
76. https://stikesmu-sidrap.e-journal.id/ https://doi.org/10.31933/jemsi.v2i4.453.
JIKI/article/download/64/52. World Health Organization (WHO). (2015).
Siradjuddin, Y., & Heremba, S. (2017). WHO statement on progestogen-only
Hubungan Persepsi dan Minat Ibu dengan implants (Vol. 3018, Issue 15).
Pemakaian Kontrasepsi Implan di http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/1
Wilayah Puskesmas Jongaya Makassar. 90063/1/WHO_RHR_15.20_eng.pdf?ua=
Jurnal Ilmiah Keperawatan Dan 1.
Kebidanan Holistic Care (JIKKHC),
02(01).

https://doi.org/10.33490/b.v3i1.518 27 Jurnal Kebidanan Malakbi

Anda mungkin juga menyukai