Pengaruh Paritas Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Implant Di Wilayah Kerja Puskesmas Wae Mbeleng, Kecamatan Ruteng
Pengaruh Paritas Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Implant Di Wilayah Kerja Puskesmas Wae Mbeleng, Kecamatan Ruteng
Pengaruh Paritas Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Implant Di Wilayah Kerja Puskesmas Wae Mbeleng, Kecamatan Ruteng
Abstract: Growth rates are determined by births and deaths with improved health services causing low mortality
rates, while birth rates remain high this is the main cause of population explosion. One way to reduce the
population is by promoting the Family Planning program. The purpose of this study was to determine the effect
of parity on the use of implantable contraception. The type of this study was descriptive analytic with cross
sectional approach with 329 respondents. Data analysis using univariate analysis and bivariate analysis using
simple logistic regression. The results showed that the results of the study showed that most respondents gave
birth> 2, but respondents chose to use contraception because respondents had not agreed with the assumption
that many children have a lot of luck. Statistically, parity does not have an influence on the use of implants,
which can be seen from p> 0.5, that is 0.053.
Abstrak: Laju pertumbuhan ditentukan oleh kelahiran dan kematian dengan adanya perbaikan pelayanan
kesehatan menyebabkan tingkat kematian rendah, sedangkan tingkat kelahiran tetap tinggi hal ini penyebab
utama ledakan jumlah penduduk. Salah satu cara untuk menekan jumlah penduduk dengan menggalakan
program Keluarga Berencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paritas terhadap
penggunaan kontrasepsi implant. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional dengan jumlah responden sebanyak 329 orang. Analisis data menggunakan analisis univariat dan
analisis bivariat menggunakan regresi logistic sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa Hasil penelitian
menunjukkan sebagian besar responden melahirkan >2 namun responden memilih menggunakan alat
kontrasepsi karena responden sudah tidak menyetujui anggapan banyak anak banyak rejeki. Secara statistik
paritas tidak mempunyai pengaruh terhadap penggunaan Implant yang bisa dilihat dari nilai p>0,5 yaitu
0,053.disarankan bagi bidan pelaksana di Puskesmas agar tetap terus memberikan konseling terhadapa akseptor
agar akseptor mempunyai kesadaran yang tinggi untuk tetap mengatur ataupun membatasi kehamilannya.
6
Laput, Pengaruh Paritas Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Implant..........7
penelitian ini terdiri dari 20-35 tahun (usia Pada karateristik Pendidikan dapat dilihat
menjarangkan kehamilan) dan <20 Tahun jumlah responden dengan tingkat pendidikan
SMA dan atau kurang dari SMA, sebanyak
atau >35 tahun (usia menunda kehamilan).
238 orang atau sebesar 72 %, sedangkan yang
Jumlah responden yang berumur 20-35 tahun berpendidikan lebih dari SMA berjumlah 91
atau sebesar 14 % yakni berjumlah 14 orang. orang atau sebesar 28 %. Data ini menegaskan
Responden yang berumur <20 Tahun atau bahwa sebagian besar ibu-ibu berpendidikan
>35 tahun 283 orang atau 86. Hal ini dapat menengah atas atau merupakan lulusan SD,
SMP serta SMA.
Laput, Pengaruh Paritas Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Implant.......9
Berdasarkan karateristik paritas sebagian besar dari ibu-ibu pada penelitian ini
didapatkan hasil bahwa 152 responden atau tidak bekerja.
sebesar 46 % ibu-ibu memiliki jumlah
pengalaman melahirkan kurang dari 2 kali. 2. Pengaruh Paritas Terhadap
Jumlah responden yang memiliki pengalaman
Penggunaan Kontrasepsi Implant di
melahirkan lebih dari 2 kali sebanyak 177
orang atau sebesar 54 %. Hal ini menjelaskan Wilayah Kerja Puskesmas Wae
bahwa sebagian besar dari ibu-ibu memiliki Mbeleng, Kecamatan Ruteng
pengalaman melahirkan lebih dari 2 kali.
Table 2. Hasil Analisis Regresi
Pada karateristik pekerjaan didapatkan
Logistik Sederhana Pengaruh
bahwa 186 orang atau sebesar 57 % ibu-ibu
Paritas terhadap Penggunaan KB
tidak bekerja. Responden yang bekerja
Implant
berjumlah 143 orang atau sebesar 43 %.
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa
95% C.I.for
Penggunaan KB Implant EXP(B)
Tidak P Lower upper
Menggunakan Menggunakan Total value OR
Paritas n % n % N %
≤2 217 66 1 0 218 66,3
1,601
>2 109 33,1 2 1 111 33,7 0,053 0,994 1,579
Total 326 99,1 3 1 329 100
Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat mempunyai peluang lebih besar 3 kali
bahwa responden yang melahirkan ≤2 yang dibandingkan dengan wanita yang mempunyai
tidak menggunakan KB Implant adalah anak <2 terbukti dengan nilai OR 2,7 dan CI
sebesar 150 (45,6%) dan yang menggunakan 1,4-5,1 (Alemayehu dkk., 2012).
KB Implant adalah sebesar 2 (0,6%), Hasil penelitian ini sejalan dengan
Responden yang melahirkan >2 adalah sebesar penelitian Erman yang dilakukan di
176 (53,5%) yang tidak menggunakan implant Palembang, paritas tidak mempengaruhi dalam
dan 1(0,3%) yang menggunakan Implant. pemilihan alat kontrasepsi dengan metode
Secara statistik paritas tidak mempunyai jangka panjang, dipaparkan tidak ada
pengaruh terhadap penggunaan Implant yang hubungan yang signifikan antara paritas
bisa dilihat dari nilai p>0,5 yaitu 0,053. dengan penggunaan MKJP (Erman & Elviani,
Paritas adalah jumlah atau banyaknya 2012).
persalinan yang pernah dialami ibu baik lahir Penelitian ini bertentangan dengan
hidup maupun mati. Paritas 2 sampai 3 teori yaitu Jumlah anak berhubungan dengan
merupakan paritas paling aman ditinjau dari minat MKJP. Ibu yang telah memiliki 2
sudut kematian maternal. Ibu dengan paritas anak atau lebih cenderung berminat
tinggi lebih dari 3 memiliki angka maternal menggunakan MKJP karena ibu mulai berpikir
yang tinggi karena dapat terjadi gangguan untuk berhenti memiliki anak terlebih lagi jika
endometrium. Penyebab gangguan ibu telah berada pada usia tidak
endometrium tersebut dikarenakan kehamilan produktif karena ibu mulai memikirkan resiko
berulang. Sedangkan pada paritas pertama persalinan (BKKBN, 2010).
berisiko karena rahim baru pertama kali Penelitian ini berbeda dengan
menerima hasil konsepsi dan keluwesan otot penelitian yang dilakukan oleh Kadir dimana
rahim masih terbatas untuk pertumbuhan janin dalam penelitiannya dijelaskan bahwa Hasil
(Winkjosastro, 2010). uji statistik Chi-Square didapatkan nilai p
Pada penelitian yang dilakukan oleh value < a (0,017 < 0,05), ini menunjukkan
Alemayehu, wanita yang mempunyai anak >2 bahwa ada hubungan bermakna antara paritas
8
10 Jurnal Wawasan Kesehatan, Volume: 5, Nomor 1, Juni 2020