Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Asas Bimbingan Konseling Islami

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Asas Bimbingan Konseling Islami

Dosen Pengampu: Saiful Rizal M.Pd

Pemakalah

Kelompok 6:

1. Nurul hidayah [ 20220290110207 ]

2. Mujiburrahman Azan [ 20220290110229 ]

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NURUL


HAKIM

LOMBOK BARAT

2024
KATA PENGANTAR

Assalamuálaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan inayah – Nya sehingga kami dapat menyelesaikanmakalah yang berjudul “Asas
Bimbingan Konseling Islami”.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan Ilmu Pengetahuan.

Wassalamuálaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kediri 01 april 2024

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1

1.3 Tujuan.............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2

2.1 Pengertian Bimbingan Konseling Islam.........................................................................2

2.2 Pengertian Asas – Asas Bimbingan Konseling Islam....................................................2

2.3 Asas – Asas Bimbingan Konseling Islam......................................................................3

BAB III PENUTUP.................................................................................................................6

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................6

3.2 Saran...............................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................7

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada
kehidupan manusia, kenyataan menunjukkan bahwa manusia dalam kehidupannya sering
menghadapi bermacam persoalan, ada yang bisa diselesaikan sendiri dan ada yang
membutuhkan bantuan orang lain.
Keberhasilan dari pelaksanaan bimbingan dan konseling sangat ditentukan oleh kaidahkaidah
yang berlaku atau disebut asas. Asas - asas bimbingan dan konseling merupakan rukun yang
harus dipegang teguh dan dikuasai oleh seorang guru pembimbing/konselor dalam
menjalankan pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling. Asas-asas tersebut adalah
sebagai jiwa dan nafas dari seluruh kehidupan layanan bimbingan dan konseling. Apabila
asasasas ini tidak dijalankan dengan baik, maka penyelenggaraan bimbingan dan konseling
akan berjalan tersendat-sendat atau bahkan terhenti sama sekali.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian bimbingan konseling islam ?
2. Apa pengertian asas – asas bimbingan konseling islam ?
3. Apa saja asas – asas bimbingan konseling islami ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bimbingan konseling islam.
2. Untuk mengetahui pengertian asas – asas bimbingan konseling islam.
3. Untuk mengetahui asas – asas bimbingan konseling islami.

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bimbingan Konseling Islam


Secara etimologis, Bimbingan Konseling Islami merupakan sebuah akronim dari istilah yang
berasal dari bahasa Inggris dan bahasa Arab. Istilah Bimbingan Konseling berasal dari bahasa
Inggris Guidance & Counseling. Kata Guidance itu sendiri berasal dari kata kerja to guide
yang secara harfiyah berarti menunjukkan, membimbing atau menuntun orang lain ke jalan
yang benar (Rufaedah, 2015). Dalam bahasa Arab, kata guide bahasa Arabnya adalah ‫اإلرشاد‬
yang artinya pengarahan, bimbingan dan juga bisa berarti menunjukkan atau membimbing
(Munawwir, 1984).
Bimbingan dan Konseling Islami merupakan layanan bimbingan konseling yang
menggunakan pendekatan Islami sebagai salah satu komponen integral dari pendidikan yang
juga diselenggarakan di sekolah harus mampu memberikan layanan bantuan yang bersifat
psikoedukatif, yang tidak diperoleh remaja dalam kegiatan belajar mengajar di ruang kelas
(Afrianti dan Anggraeni, 2016).

2.2 Pengertian Asas – Asas Bimbingan Konseling Islam


Asas merupakan suatu hal yang dijadikan landasan/pondasi/ pijakan dalam melakukan
kegiatan. Agar pelaksanaan proses bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan lancar
perlu adanya asas-asas yang harus dipahami oleh kedua belah pihak (konselor dan konseli)
(Sukirno, 2013).
Asas berarti dasar (sesuatu yg menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat), dasar citacita
(perkumpulan atau organisasi), dan hukum dasar. Asas-asas bimbingan dan konseling
merupakan ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan
bimbingan dan konseling (Thoyyibah, 2015). Asas-asas ini adalah prinsip-prinsip yang
dijadikan rujukan dalam penyelenggaraan konseling Islam. Namun, karena
penyelenggaraannya demikian kompleks dan kompleksitas manusia menjadi titik tolaknya,
maka asas-asas tersebut merupakan prinsip-prinsip dasar dengan kemungkinan dapat
berkembang lebih luas. Karena Islam adalah agama sempurna yang menjadi “way of life”
dalam menggapai kebahagiaan hidup dunia dan akherat, maka maksud-maksud ilahi yang
termaktub dalam Al-qur’an dan hadis merupakan jawaban pasti terhadap seluruh
permasalahan kehidupan manusia (Willis, 2011).

2
2.3 Asas – Asas Bimbingan Konseling Islam
Pada pelaksanaan konseling, nilai-nilai tauhid dapat dijadikan sebagai asas dalam
melaksanakan konseling, sehingga memungkinkan konseli/klien dapat menyadari kembali
akan potensi yang dimilikinya dan tugas kekhalifahan yang diembannya. Adapun nilai-nilai
tauhid yang dapat dijadikan sebagai asas konseling menurut Bastomi (2017) adalah:
1. Kebahagiaan Dunia Akhirat
Pelaksanaan konseling hendaknya merujuk kepada tujuan kebahagiaan di dunia dan
kebahagiaan di akhirat. Alternatif solusi yang ditawarkan kepada klien/konseli hendaknya
sejalan antara kebahagiaan di dunia dengan kebahagiaan di akhirat.

2. Asas Fitrah
Bahwa sesungguhnya Allah SWT menciptakan manusia dengan begitu unik dan memiliki
fotensi yang seharusnya dikembangkan. Potensi tersebut berupa fitrah manusia [bisa
mengarah kepada hal-hal yang baik, dan bisa mengarah kepada hal-hal yang buruk]. Oleh
karena itu, pelaksanaan konseling hendaknya mengarah kepada penguatan potensi konseli
yang mengarahkan kepada hal-hal yang baik/positif, dan mengurangi atau mengendalikan
potensipotensi yang mengarah kepada hal-hal buruk menuju hal-hal yang lebih positif.

3. Asas Lillahi Ta’ala


Sebagaimana tujuan penciptaan manusia di muka bumi ini sebagai khalifah dan sekaligus
sebagai hamba Allah SWT yang selalu dituntut untuk mengabdi hanya kepada Allah SWT,
maka pelaksanaan konsleing hendaknya bertujuan semata-mata sebagai bentuk penghambaan
diri kepada Allah SWT dan hanya mengharapkan ridho Allah SWT sebagai ganjarannya.

4. Asas Bimbingan Seumur Hidup


Karena manusia merupakan tempat salah dan lupa, maka manusia hendaklah selalu
dibimbing dan diarahkan kepada hal-hal yang positif. Dan tujuannya untuk sikap dan perilaku
positif seumur hidup.

5. Asas Kesatuan Jasmaniah - Rohaniah


Manusia terdiri dari unsur jasmaniah dan rohaniah. Oleh karena itu, kegiatan konseling
hendaklah dilakukan dengan bermuatan pada pembinaan jasmani dan rohani yang sehat bagi
konseli/klien.

6. Asas Kemajuan Individu

3
Konseling dilakukan tentunya untuk membantu klien/konseli dapat mengembangkan potensi
dirinya kepada hal-hal yang positif dan untuk meningkatkan kualitas kehidupannya menuju
kebahagiaan hidup yang hakiki di dunia sampai di akhirat.

7. Asas Sosialitas Manusia


Manusia sebagai makhluk sosial memiliki hak dan nilai-nilai di lingkungan sosial yang
dianut dan disusun berdasarkan kepsepakatan bersama. Oleh karena itu, setiap konseli/klien
yang dilayani merupakan individu yang berasal dari latar belakang dan lingkungan sosial
yang berbeda, dan tentunya memiliki nilai sosial yang berbeda. Oleh karena itu, pelaksanaan
konseling hendaknya mempertimbangkan nilai-nilai sosial yang dianut oleh konseli itu
sendiri.

8. Asas Kekhalifahan Manusia


Pelaksanaan konsleing hendaknya dilakukan untuk menuntun manusia dalam menjalankan
tugastugasnya sebagai khalifah di muka bumi. Mengigatkan dan mengarahkan sikap dan
keterampilan yang menjadi sarana bagi klien/konseli untuk menjalankan fungsinya sebagai
khalifah.

9. Asas Keselarasan dan Keadilan


Bahwa kegiatan konseling hendaknya dilakukan atas dasar keselarasan hidup manusia dari
setiap dimensi kehidupan yang dijalani. Selaras antara sikap dan perilaku secara individu,
keluarga, serta lingkungan sosial yang lebih luas, selaras antara kehidupan dunia dan
kehidupan akhirat, serta selaras antara perkembangan jasmani dan perkembangan rohani.
Juga, konseling hendaknya mengarahkan kepada manusia untuk menjadi pribadi yang adil
dalam setiap sikapdan tindakan yang dilakukan.

10. Asas Pembinaan Akhlaqul Karimah


Pelaksanaan konseling hendaknya mengarah kepada pembinaan konseli/klien menjadi
pribadi yang memiliki akhlak yang mulia. Karna dengan akhlak yang mulia manusia menjadi
mulia di sisi Allah SWT dan manusia pada umumnya.

11. Asas Kasih Sayang


Bahwa konseling hendaknya dilaksanakan atas dasar kasih sayang kepada sesama, dan juga
kasih sayang tersebut tentunya semata-mata kasih saying yang tumbuh dari Allah SWT, karna
Allah SWT, dan hanya untuk Allah SWT.

12. Asas Saling Menghargai dan Menghormati


4
Bahwa manusia diciptakan memiliki potensi dan keadaan yang berbedabeda, oleh karena itu
pelaksanaan konseling hendaknya mempertimbangkan perbedaan yang dimiliki oleh masing-
masing konseli/klien. Dan pelaksanaan konseling tersebut hendaknya dilakukan untuk saling
menghargai dan saling menghormati.

13. Asas Musyawarah


Bahwa pelaksanaan konseling hendaklah musyawarah untuk mufakat. Sehingga, pelaksanaan
konseling bukanlah merupakan intervensi dari seorang konselor kepada klien/konseli.
Melainkan pelaksanaan konseling adalah sebagai upaya untuk mencari solusi dan
perkembangan kehidupan konseli/klien menuju kehidupan yang lebih baik berdasarkan
musyawarah yang dicari dan disepakati bersama antara konselor dan konseli/klien pada
pelaksanaan konseling.

14. Asas Keahlian


Bahwa pelaksanaan konseling adalah sebuah kegiatan khusus yang dilakukan oleh seorang
profesional. Artinya, hanya orang yang memiliki keahlian lah yang berhak melakukan
kegiatan tersebut.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Asas-asas bimbingan dan konseling merupakan ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan
dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling. Asas-asas ini adalah prinsip-
prinsip yang dijadikan rujukan dalam penyelenggaraan konseling Islam.
Ada 14 asas yang dimiliki bimbingan dan konseling islami yaitu: Kebahagiaan Dunia
Akhirat, asas fitrah, asas Lillahi Ta’ala, asas bimbingan seumur hidup, asas kesatuan
jasmaniah-rohaniah, asas kemajuan individu, asas sosialitas manusia, asas kekhalifahan
manusia, asas keselarasan dan keadilan, asas pembinaan akhlaqul karimah, asas kasih sayang,
asas saling menghargai dan menghormati, asas musyawarah, dan asas keahlian.

3.2 Saran
Adapun saran kepada semua pihak yang terlibat sebagai pelaksana pendidikan atau bisa
disebut sebagai seorang guru (pembimbing) dan calon guru (mahasiswa jurusan pendidikan),
agar tetap selalu bertanggung jawab atas keberhasilan siswa dalam rangka mencetak
5
kepribadian yang luhur. Dan bagi calon guru diharapkan mencari refrensi lain yang berkaitan
dengan bimbingan dan konseling serta penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Afrianti, Nurul, and Dian Anggraeni. 2016. “Perilaku Prososial Remaja dalam Perspektif
Bimbingan Konseling Islami.” Ta’dib : Jurnal Pendidikan Islam 5(1):77–90. doi:
https://doi.org/10.29313/tjpi.v5i1.2125.

Bastomi, Hasan. 2017. “Menuju Bimbingan Konseling Islami.” Konseling Edukasi : Journal
of Guidance and Counseling 1(1):82–108. doi:
https://doi.org/10.21043/konseling.v1i1.4434.

Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Al-Munawwir : Kamus Arab - Indonesia. Yogyakarta:


Unit Pengadaan Buku - Buku Ilmiah Keagamaan Pondok Pesantren Al-Munawwir.

Rufaedah, Evi Aeni. 2015. “Kajian Nilai-Nilai Bimbingan dan Konseling Islami, (Telaah
Berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist).” Risâlah : Jurnal Pendidikan dan Studi Islam
2(1):124–32. doi: https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v2i1.18.

Sukirno, Agus. 2013. Pengantar Bimbingan dan Konseling Islam. Serang: Penerbit A-Empat.

Thoyyibah, Afifah. 2015. “Pengertian Asas-Asas BK.” Bktik2a.Blogspot.Com.

Willis, Sofyan S. 2011. Konseling Individual : Teori dan Praktek/Sofyan S. Willis. Bandung:
AlfaBeta.

Anda mungkin juga menyukai