Matriks Perbankan
Matriks Perbankan
Matriks Perbankan
NIM : 2204551039
KELAS :I
Perpu
2/22
UU 7/92 UU 10/98 sbgmn UU 4/23
ditetapkan
UU 6/23
Asas Perbankan Indonesia dalam Undang-Undang ini dilaksanakan berdasarkan asas:
melakukan usahanya berasaskan a. kepentingan nasional;
demokrasi ekonomi dengan - - b. kemanfaatan;
menggunakan prinsip kehati-hatian. c. kepastian hukum;
(Pasal 2 Undang- Undang Nomor d. keterbukaan;
7 Tahun 1992 tentang e. akuntabilitas;
Perbankan,) f. keadilan;
g. PelindunganKonsumen;
h. edukasi;dan
i. keterpaduan.
(Pasal 2 Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan
Sektor Keuangan)
Tujuan Perbankan Indonesia bertujuan Pasal 3 Ayat (2),Undang-Undang ini dibentuk dengan tujuan untuk:
menunjang pelaksanaan a. mengoptimalkan fungsi intermediasi sektor keuangan kepada usaha sektor produktif;
pembangunan nasional dalam b. meningkatkan portofolio pendanaan terhadap sektor usaha yang produktif;
rangka meningkatkan pemerataan, - - c. meningkatkan kemudahan akses dan literasi terkait jasa keuangan;
pertumbuhan ekonomi, dan d. meningkatkan danmmemperluas inklusi sektor keuangan;
stabilitas nasional kearah e. memperluas sumber pembiayaan jangka panjang;
peningkatan kesejahteraan rakyat f. meningkatkan daya saing dan efisiensi sektor keuangan;
banyak. g. mengembangkan instrument di pasar keuangan dan memperkuat mitigasi risiko;
h. meningkatkan pembinaan,pengawasan, dan Pelindungan Konsumen;
i. memperkuat pelindungan atas data pribadi nasabah sektor keuangan;
(Pasal 4 Undang- Undang Nomor
j. memperkuat kelembagaan dan ketahanan Stabilitas Sistem Keuangan;
7 Tahun 1992 tentang
k. mengembangkan dan memperkuat ekosistem sektor keuangan;
Perbankan)
l. memperkuat wewenang, tanggungjawab, tugas, dan fungsi regulator sektor keuangan; dan
m. meningkatkan daya saing masyarakat sehingga dapat berusaha secara efektif dan
efisien.
Definisi Bank adalah badan usaha yang Bank adalah badan usaha yang Pasal 1 ayat 11, Bank adalah bank sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai
Bank menghimpun dana dari masyarakat menghimpun dana dari masyarakat perbankan dan undang-undang mengenai perbankan -syariah.
dalam bentuk simpanan, dan dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada menyalurkannya kepada masyarakat
masyarakat dalam rangka dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
meningkatkan taraf hidup rakyat bentuk lainnya dalam rangka
banyak. meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak;
( Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1992 tentang (Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang
Perbankan) Nomor 10 tahun 1998 tentang
perubahan atas Undang-undang
Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan )
Jenis Menurut jenisnya, bank terdiri dari:
Bank a. Bank Umum; - - -
b. Bank Perkreditan Rakyat.
Kegiatan Berdasarkan Pasal 6 Usaha Bank Berdasarkan Pasal 6 huruf k Berdasarkan Pasal 6 Kegiatan usaha Bank Umum meliputi:
Usaha Umum meliputi : dihapus dan Pasal 6 huruf m diubah a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan berupa Tabungan, Giro, Deposito
a.menghimpun dana dari menjadi, - berjangka, Sertifikat Deposito, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan;
masyarakat dalam bentuk simpanan m. menyediakan pembiayaan dan b. menyalurkan dana dalam bentuk Kredit atau Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah;
berupa giro, deposito berjangka, atau c. melakukan aktivitas di bidang sistem pembayaran;
sertifikat deposito, tabungan, melakukan kegiatan lain berdasarkan d. menempatkan dana pada Bank lain, meminjam dana dari Bank lain, atau meminjamkan dana
dan/atau bentuk lainnya yang Prinsip Syariah, sesuai dengan kepada Bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan
dipersamakan dengan itu; ketentuan yang ditetapkan oleh Bank wesel unjuk, cek, atau sarana lainnya;
b. memberikan kredit; Indonesia. e. menerbitkan dan/ atau melaksanakan transaksi Surat Berharga untuk kepentingan Bank dan/
c. menerbitkan surat pengakuan atau Nasabah;
hutang; Bank Perkreditan Rakyat : Pasal 13 f. menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
d. membeli, menjual atau menjamin huruf c diubah menjadi, g. melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing;
atas risiko sendiri maupun untuk c. menyediakan pembiayaan dan h. melakukan kegiatan pengalihan piutang;
kepentingan dan atas perintah penempatan dana berdasarkan i. melakukan kegiatan Penitipan barang dan Surat Berharga; dan
nasabahnya: Prinsip j. melakukan kegiatan lainnya dengan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.
1. surat Syariah, sesuai dengan ketentuan
-surat wesel termasuk wesel yang yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
diakseptasi oleh bank yang masa
berlakunya tidak lebih lama
daripada kebiasaan dalam
perdagangan surat-surat dimaksud;
2. surat pengakuan hutang dan
kertas dagang lainnya yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari
perdagangan surat-surat dimaksud;
3. kertas perbendaharaan negara
dan surat jaminan pemerintah;
4. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
5. obligasi;
6. surat dagang berjangka waktu
sampai dengan 1 (satu) tahun;
7. instrumen surat berharga lain
yang berjangka waktu sampai
dengan 1 (satu) tahun;
e. memindahkan uang baik untuk
kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah;
f. menempatkan dana pada,
meminjam dana dari, atau
meminjamkan dana kepada bank
lain, baik dengan menggunakan
surat, sarana telekomunikasi
maupun dengan wesel unjuk, cek
atau sarana lainnya;
g. menerima pembayaran darit
tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan atau
antar pihak ketiga;
h. menyediakan tempat untuk
menyimpan barang dan surat
berharga;
i. melakukan kegiatan penitipan
untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak;
j. melakukan penempatan dana
dari nasabah kepada nasabah
lainnya dalam bentuk surat
berharga yang tidak tercatat di
bursa efek
k. membeli melalui pelelangan
agunan baik semua maupun
sebagian dalam hal debitur tidak
memenuhikewajibannya kepada
bank, dengan ketentuan agunan
yang dibeli tersebut wajib dicairkan
secepatnya;
l. melakukan kegiatan anjak
piutang, usaha kartu kredit dan
kegiatan wali
amanat;
m. menyediakan pembiayaan bagi
nasabah berdasarkan prinsip bagi
hasil sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah;
n. melakukan kegiatan lain yang
lazim dilakukan oleh bank
sepanjang tidak bertentangan
dengan Undang-undang ini dan
peraturan perundang-undangan
yang berlaku.