Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

ID Peningkatan Minat Dan Penguasaan Konsep

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 12

PENINGKATAN MINAT DAN PENGUASAAN KONSEP MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

Ama Nur Anna, Ratu Betta Rudibyani, Tasviri Efkar, Ila Rosilawati
Pendidikan Kimia, Universitas Lampung

nurannaama@gmail.com

Abstract:This study aims to describe an effective instructional model increase


LQWHUHVW DQG FRQFHSW¶V PDVWHU\ RI FODVV ; LQ QRQ-electrolyte and electrolyte
solution material. The population are the class X of SMA Al Azhar 3 Bandar
Lampung with X 8 as experiment class and X 7 as control. The design in this
research is non equivalent control group design 7KH UHVHDUFK¶V UHVXOWV VKRZHG WKH
mean of the index gain interest in the control and experimental classes
respectively 0,26 and 0,54; and the mean index gain mastery of concepts for the
control and experimental classes respectively 0,36 and 0,43. Based on hypothesis
testing, it was concluded that learning through the class with Learning Cycle 5E
has an interest and mastery of concepts that is higher than learning conventional
class. This suggests that the learning material through Learning Cycle 5E is more
effective in increasing students' interest and mastery of concepts.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model pembelajaran


yang efektif dalam meningkatkan minat dan penguasaan konsep siswa kelas X
pada materi larutan non elektrolit dan elektrolit. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X SMA Al Azhar 3 Bandar Lampung dengan kelas X
8 sebagai kelas eksperimen dan X 7 sebagai kelas control. Desain penelitian yang
digunakan adalah non equivalent control group design.Hasil penelitian
menunjukkan n-Gain minat untuk kelas kontrol dan eksperimen masing-masing
0,26 ; 0,54; dan n-Gain penguasaan konsep untuk kelas kontrol dan eksperimen
masing-masing 0,36 dan 0,43. Berdasarkan pengujian hipotesis, disimpulkan
bahwa kelas dengan pembelajaran melalui Learning Cycle 5E memiliki minat dan
penguasaan konsep yang lebih tinggi dibandingkan kelas dengan pembelajaran
konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran Learning
Cycle 5E lebih efektif dalam meningkatkan minat dan penguasaan konsep siswa.

Kata kunci:Learning Cycle 5E, minat, penguasaan konsep.


2

PENDAHULUAN lajaran kimia pada materi larutan non


elektrolit dan elektrolit cenderung hanya
Sains merupakan ilmu yang berkaitan
menghadirkan konsep-konsep, dan teori-
dengan caramencari tahu dan memahami
teori tanpa memberikan pengalaman
tentang alam. Belajar sains merupakan
bagaimana proses ditemukannya konsep
suatu proses memberikan sejumlah
dan teori tersebut.Aktivitas siswa dapat
pengalaman kepada siswa agar mengerti
dikatakan hanya mendengarkan
dan membimbing mereka untuk meng-
penjelasan guru dan mencatat hal-hal
gunakan pengetahuan sains tersebut serta
yang dianggap penting. Mayoritas
memahami hakikat sains yakni sains
dalam proses pembelajaran, siswa
sebagai proses dan produk. Salah satu
dituntut untuk menghafal sejumlah
bidang sains yaitu ilmu kimia.
konsep yang diberikan oleh guru tanpa
dilibatkan secara langsung dalam pene-
Ilmu kimia lahir dari pengalaman para
muan konsep tersebut, sehingga seba-
ahli kimia untuk memperoleh jawaban
gian siswa merasa mengalami banyak
DWDV SHUWDQ\DDQ ³DSD´ GDQ ³PHQJDSD´
kesulitan dalam proses pembelajaran
tentang sifat dan materi yang ada di alam
kimia.
melalui serangkaian proses meng-
gunakan sikap ilmiah dan masing-ma- Minat belajar siswa berkaitan dengan
sing akan menghasilkan fakta dan pe- proses pembelajaran dalam kelas
ngetahuan teoritis tentang materi yang sehingga siswa mampu menguasai
kebenarannya dapat dijelaskan dengan konsep dengan baik melalui beberapa
logika matematika. Sebagian kecil ra- macam aktivitas, baik aktivitas fisik
nah kimia bersifat kasat mata (visible), maupun aktivitas psikis. Aktivitas fisik
artinya dapat dibuat fakta konkritnya dan ialah peserta didik giat aktif dengan
sebagian besar ranah ki-mia yang lain anggota tubuh, membuat sesuatu,
bersifat abstrak atau tidak kasat mata bermain ataupun bekerja, dimana peserta
(invisible), artinya tidak dapat dibuat didik tidak hanya duduk, mendengarkan,
fakta konkritnya (Depdiknas, 2003). atau hanya melihat.Peserta didik yang
memiliki aktivitas psikis (minat) adalah
Berdasarkan hasil observasi dan wa-
peserta didik yang daya jiwanya mampu
wancara dengan guru kimia di SMA Al
bekerja sebanyak-banyaknya atau
Azhar 3 Bandar Lampung, pembe-
banyak berfungsi dalam pembelajaran
3

sehingga mampu menguasai konsep proses siklus satu sampai siklus tiga
dengan baik. Penguasaan konsep akan dapat disimpulkan model pembelajaran
mempengaruhi ketercapaian hasil belajar Learning Cycle 5E dapat meningkatkan
siswa. Suatu proses dikatakan berhasil persentase partisipasi siswa dalam proses
apabila hasil belajar yang didapatkan belajar mengajar dan meningkatkan hasil
meningkat atau mengalami perubahan belajar siswa jika disertai persiapan-
menjadi lebih baik setelah siswa persiapan, baik ditinjau dari sisi guru dan
melakukan aktivitas belajar (Riyanto, ditinjau dari sisi siswa. Dari sisi guru
2011). instrumen ajar lengkap harus tersedia
dan dari sisi siswa tersedia dokumen
Untuk mendapatkan hasil belajar yang
ringkasan materi yang bermakna seperti
meningkat secara signifikan, maka di
pada konsep.
SMA Al Azhar 3 perlu diaplikasikan
model pembelajaran baru yang menun- Model Learning Cycle 5E adalah suatu
jang materi larutan non elektrolit dan model pembelajaran yang melalui bebe-
elektrolit. Salah satunya adalah dengan rapa tahapan diantaranya yaitu (1)
menerapkan model pembelajaran engage (mengajak), (2) explore
Learning Cycle 5E yang diharapkan (menyelidiki), (3) explain (menje-
mampu meningkatkan minat belajar dan laskan), (4) elaborate (memperluas), (5)
penguasaan konsep siswa dalam evaluate (menilai) dimana pada setiap
pembelajaran kimia, dimana siswa diajak fasenya terdapat kegiatan yang berbeda-
lebih aktif mempresentasikan atau beda yang akhirnya dapat menghasilkan
mengkomunikasikan pemahamannya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
dalam beberapa langkah atau siklus
Berdasarkan uraian latar belakang
melalui model pembelajaran Learning
tersebut maka akan dilakukan penelitian
Cycle 5E.
mengenai efektifitas model learning
Dalam jurnal ilmiah pendidikan kimia
cycle 5E pada materi larutan elektrolit
oleh Laksmi Purnajanti yang berjudul
dan non elektrolit dalam meningkatkan
³3HQLQJNDWDQ +DVLO %HODMDU 7HUPRNLPLD
minat dan penguasaan konsep. Adapun
Melalui Pembelajaran Model Learning
tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Cycle 5E Kelas XI IPA SMA Negeri 2
mengetahui efektivitas penerapan model
0DODQJ´ GDODP NHVLPSXODQQ\D PHQ\D-
Learning Cycle 5E pada materi larutan
takan bahwa dari keseluruhan hasil dari
4

non elektrolit dan elektrolit dalam selanjutnya apakah memakai statistik


meningkatkan minat siswa dan parametrik atau non parametrik.
penguasaan konsep siswa SMA Al Azhar
Selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua
3 Bandar Lampung.
varians yang bertujuan untuk mengetahui
apakah kelas eksperimen dan kelas
METODOLOGI PENELITIAN
kontrol mempunyai tingkat varians yang
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
sama (homogen) atau tidak.Kemudian
X SMA Al Azhar 3 Bandar Lampung
dilakukan pengujian hipotesis yang
Tahun Pelajaran 2012/2013yang
menggunakan analisis statistik, hipotesis
berjumlah 320 siswa dan tersebar dalam
dirumuskan dalam bentuk pasangan
delapan kelas. Pengambilan sampel
hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif
dilakukan dengan teknik purposive
(H1).
sampling, diperoleh kelas X8 sebagai
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
kelas eksperimen yang menggunakan
digunakan uji-t, yakni uji kesamaan dua
model pembelajaran Learning Cycle 5E
rata-rata untuk sampel yang mempunyai
dan kelas X7 sebagai kelas kontrol yang
varian homogen.
menggunakan pembelajaran konvensio-
nal.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Penelitian ini adalah penelitian quasi
Diperoleh data berupa nilai minat siswa
eksperiment dengan menggunakan non
sebelum pembelajaran dan setelah
equivalent control group design.Metode
pembelajaran serta nilai pretes dan
analisis data yang digunakan adalah
postes penguasaan konsep. Data tersebut
analisis nilai dengan uji n-Gain yang
selanjutnya digunakan untuk menentu-
bertujuan untuk mengetahui peningkatan
kan n-Gain minat dan masing-masing
nilai pretes, minat awal, postes dan minat
kelas.Adapun hasil penelitian mengenai
akhir dari kedua kelas. Kemudian
minat dan penguasaan konsep siswa di
dilakukan uji norma-litas yang bertujuan
kelas eksperimen dan kontrol disajikan
untuk mengetahui apakah sampel berasal
pada Gambar1 dan 2.
dari populasi yang berdistribusi normal
atau tidak dan untuk menentukan uji
5

19,75%; sedangkan kenaikan pada kelas


kontrol untuk indikator perasaan senang
2,08%; perhatian 0,01%; dan rasa ingin
tahu -5,37%.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa


pada indikator perasaan senang di kelas
kontrol lebih besar daripada di kelas
eksperimen.Hal ini karena pada kelas
kontrol siswa lebih senang dan sangat
Gambar 1. Grafik persentase rerata
nilai minat awal dan minat akhir bergantung dengan penjelasan dari guru-
siswa tiap indikator di kelas
eksperimen. nya dibandingkan harus mencari sendiri
untuk menemukan konsep dari materi
yang sedang dipelajari.
Pada indikator perhatian, persentase
kelas control lebih besar daripada kelas
eksperimen, karena pada kelas control
yang dibelajarkan konvensional lebih
didominasi guru untuk menjelaskan,
sehingga perhatian siswa fokus untuk
Gambar 2.Grafik persentase rerata nilai minat
mendengarkan penjelasan guru, sedang-
awal dan minat akhir siswa tiap
indikator di kelas kontrol. kan di kelas eksperimen yang dibela-

Pada gambar 1 dan 2 terlihat bahwa jarkan Learning Cycle 5E, siswa

persentase rerata nilai minat awal dan mempresentasikan dan lebih aktif dalam

akhir siswa tiap indikator setelah menjelaskan apa yang telah mereka

pembelajaran diterapkan tampak terjadi dapatkan di fase ekspolration, yang

peningkatan minat, baik pada kelas terkadang sesama temannya sendiri,

kontrol maupun kelas eksperimen. siswa kurang perhatiannya dalam

Namun, peningkatan yang terjadi mendengarkan presentasi dari kelompok

bervariatif. Pada kelas eksperimen untuk lain.

indikator perasaan senang 22,46%;


Pada indikator rasa ingin tahu, persen-
perhatian 13,82%; rasa ingin tahu
tase siswa pada kelas kontrol lebih besar
6

dibandingkan kelas eksperimen, sehing- Pada gambar 3, setelah pembelajaran


ga dapat dikatakan siswa di kelas kontrol diterapkan, tampak bahwa terjadipe-
memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar ningkatan minat, baik pada kelas kontrol
dibandingkan kelas eksperimen.Indikator maupun kelas eksperimen. Namun, pada
yang terakhir, yaitu indikator usaha yang kelas kontrol peningkatan minat lebih
dilakukan. Pada kelas eksperimen me- ke-cil hanya sebesar 1,12 sedangkan
ngalami peningkatan sebesar 8,72%; pada kelas eksperimen peningkatan mi-
sedangkan kelas kontrol sebesar 0,99%. nat cukup besar yaitu 13,11 . Adapun
Hal ini terjadi karena pada kelas hasil penelitian mengenai penguasaan
eksperimen dengan modelLearning konsep pada siswa di kelas eksperimen
Cycle 5E menuntut siswa untuk lebih dan kontrol disajikan dalam diagram
aktif dalam menemukan konsep dari berikut
materi yang dipelajari, sehingga usaha
yang dilakukan siswa pada kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan
dengan siswa dengan pembelajaran
konvensional yang sebagian besar materi
dijelaskan oleh guru.

Adapun data hasil perolehan rata-rata


Gambar 4. Grafik rerata perolehan nilai pretes
nilai minat siswa di kelas kontrol dan dan postes penguasaan konsep
siswa di kelas kontrol dan kelas
kelas eksperimen disajikan pada Gambar eksperimen.

3 dan 4.
Pada gambar 4, setelah pembelajaran
diterapkan, tampak bahwa terjadi
peningkatan penguasaan konsep, baik
pada kelas kontrol maupun kelas
eksperimen. Namun, pada kelas kontrol
peningkatan penguasaan kon-sep lebih
kecil hanya sebesar 23,78; sedangkan
pada kelas eksperimen peningkatan
Gambar 3.Grafik rerata perolehan nilai minat
penguasaan konsep cukup besar yaitu 25.
awal dan minat akhir siswa di kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa minat pada
7

kelas eksperimen lebih baik bila tampak bahwa pem-belajaran Learning


dibandingkan kelas kontrol. Cycle 5E lebih efektif dalam
meningkatkan minat dan penguasaan
Selanjutnya adapun perbedaan rata-rata
konsep siswa pada materi larutan non
n-gain minat dan penguasaan konsep
elektroloit dan elektrolit bila
siswadi kelas kontrol dan eksperimen
dibandingkan dengan minat dan
disajikan pada tabel 1 dan 2.
penguasaan konsep siswa yang
Tabel 1. Rata-rata n-Gain penguasaan
dibelajarkan dengan pembelajaran
konsep
konvensional. Selanjutnya dilakukan uji
Kelas Rata-rata Indeks
n-Gain gain normalitas.
Eksperimen 0,54 Tinggi
Kontrol 0,12 Rendah Berdasarkan pendapat yang
dikemukakan oleh Sudjana (2005), untuk
Tabel 2. Rata-rata n-Gain penguasaan ukuran sampel yang relatif besar dimana
konsep
MXPODK VDPSHO • PDND GLVWULEXVL
Rata-rata Indeks
Kelas selisih nilai dari data akan mendekati
n-Gain gain
Eksperimen 0,38 Sedang distribusi normal. Dalam penelitian ini
Kontrol 0,26 Sedang
jumlah data keseluruhan sebanyak 82
dengan rincian 41 dari kelas eksperimen
Pada tabel 1 tampak bahwa rerata n-
dan 41 dari kelas kontrol sehingga dapat
Gain minat siswa, pada kelas kontrol
dikatakan bahwa data populasi
sebesar 0,12; sedangkan pada kelas
berdistribusi normal. Karena data
eksperimen sebesar 0,54; hal ini menun-
populasi berdistribusi normal maka
jukkan rerata n-Gain kelas kontrol lebih
digunakan uji parametrik.Selanjutnya
kecil bila dibandingkan kelas
dilakukan uji homogenitas Hasil
eksperimen. Sedangkan pada tabel 2
perhitungannya disajikan dalam tabel 3
tampak bahwa rerata n-Gain penguasaan
dan 4 berikut.
konsep siswa, pada kelas kontrol sebesar
0,26; sedangkan pada kelas eksperimen Tabel 3.Nilai varians n-Gain minat.
sebesar 0,38; hal ini menunjukkan rerata
n-Gain kelas kontrol lebih kecil bila
dibandingkan kelas eksperimen.
Berdasarkan rerata n-Gain tersebut,
8

Tabel 4. Nilai varians n-Gain Dengan demikian tolak H0 dan terima


penguasaan konsep.
H1. Artinya rata-rata n-Gain minat dan
penguasaan konsep dengan model
Learning Cycle 5E lebih tinggi dari pada
rata-rata n-Gain minat dan penguasaan
Berdasarkan Tabel 3 dan 4 konsep dengan pembelajaran konven-
memperlihatkan nilai minat dan sional pada materi larutan non elektrolit
penguasaan konsep kelas eksperimen dan elektrolit. Dengan demikian,
maupun kelas kontrol lebih kecil dari penggunaan model Learning Cycle 5E
( < ) dengan taraf D = efektif dalam meningkatkan minat dan
0,5. Oleh karena itu, varians populasi n- penguasaan konsep pada materi larutan
Gain minat dan penguasaan konsep baik non elektrolit dan eletrolit.
kelas eksperimen maupun kelas kontrol
Berdasarkan data penelitian dan analisis
memiliki varians yang sama atau
data,dari hasil angket minat dengan 4
homogen. Kemudian uji dilanjutkan uji
indikator yaitu perasaan senang,
perbedaan dua rata-rata (uji satu pihak)
perhatian, rasa ingin tahu, dan usaha
dengan varians yang sama atau
yang dilakukan, diperoleh persentase
homogen.
rata-rata nilai minat awal dan akhir siswa

Tabel 5. Nilai uji hipotesis (uji-t) tiap indikator setelah pembelajaran


minat Learning Cycle 5E diterapkan terjadi
peningkatan minat pada tiap ± tiap
indikator, baik pada kelas kontrol
maupun kelas eksperimen.

Selain itu, diperoleh juga bahwa rata-rata


Tabel 6. Nilai uji hipotesis (uji-t)
penguasaan konsep nilai minat awaldanminat akhir serta
rata-rata gain ternormalisasi (n-Gain)
minat siswapada materi larutan non
elektrolit dan elektrolit, pada kelas
eksperimenlebih tinggi daripada n-Gain
Tabel 5 dan 6 memperlihatkan nilai pada kelas kontrol. Begitu juga dengan

> dengan taraf D = 0,05. rata-rata posttest dan rata-rata n-Gain


9

penguasaan konsep siswa pada materi ditunjukan dengan banyaknya siswa


larutan non elektrolit dan elektrolit kelas yang berebutan untuk mengemukakan
eksperimen dengan pembelajaran pendapat mereka. Begitupun pada
Learning Cycle 5Elebih tinggi daripada pertemuan selanjutnya,
siswa kelas kontrol dengan pembelajaran Dalam pelaksanaannya, setelah siswa
konvensional. Dari perolehan data hasil diberikan pertanyaan-pertanyaan terse-
penelitian di atas, menunjukkan bahwa but, siswa mulai memikirkan adanya
pembelajaran Learning Cycle 5E yang suatu masalah tertentu mengenai materi
diterapkan pada kelas eksperimen lebih larutan non elektrolit dan elektrolit.
efektif dalam meningkatkan minat dan
2. Fase Exploration
penguasaan konsep siswa dibandingkan
Pada pertemuan pertama, siswa
pembelajaran konvensional di kelas kon-
melakukan percobaan yaitu menentukan
trol. Adapun tahap-tahap pelaksanaan
zat yang tersedia bersifat non elektroli
pembelajaran sebagai berikut :
dan elektrolit.Pada percobaan ini
1. Fase Engagement disediakan beberapa larutan, di sini
Pada pertemuan pertama pada kelas siswa diminta untuk menentukan sifat
eksperimen, gurumemberikan pertanyaan dan jenis larutan berdasarkan ikatannya
untuk mengetahui pengetahuan awal dari larutan yang telah disediakan
siswa mengenai konseplarutan non tersebut dengan menggunakan alat uji
elektrolit dan elektrolit dengan meng- daya hantar listrik. Percobaan awal ini
ajukan pernyataan-pertanyaan yang dilakukan untuk mengembangkan rasa
berhubungan dengan kehidupan sehari- ingin tahu siswa dan membangkitkan
KDUL ³$QDN-anak pernahkah kalian minat belajar untuk mempelajari materi
melihat orang mencari ikan di sungai ini lebih lanjut. Pada pertemuan
dengan cara menyetrum ?Lalu ³$SD selanjutnya, siswa melakukan percobaan
yang terjadi setelah dialiri listrik ke untuk sifat dan jenis larutan elektrolit
GDODP DLU VXQJDL" ³ ´Bagaimana dengan dari larutan yang telah diujikan.Untuk
air garam, dan larutan gula anak-anak? menentukan sifat dan jenis larutan
Apakah kedua larutan tersebut mampu elektrolit tersebut, digunakan data hasil
menghantarNDQ DUXV OLVWULN"´ Sebagian percobaan yang telah didapat pada
besar siswa sangat antusias untuk pertemuan pertama.Praktikum ini
menjawab pertanyaan dari guru, hal ini bertujuan memberi kesempatan siswa
10

untuk memanfaatkan panca indera pengamatan sendiri, sebab setiap saat


semaksimal mungkin untuk mengamati praktikum siswa telah disediakan tabel
fenomena-fenomena yang terjadi. hasil pengamatan dan tidak pernah
dituntun untuk membuat tabel hasil
Pada kelas kontrol, ternyata guru mitra
pengamatannya sendiri.Tetapi, melalui
sudah melakukan praktikum tentang
latihan rutin dan evaluasi yang diberikan,
larutan non lektrolit dan elektrolit,
terlihat bahwa tiap kelompok perlahan -
dimana pada praktikum tersebut ber-
lahan mampu menuliskan dan meng-
tujuan untuk menentukan sifat dari
komunikasikan hasil pengamatan dengan
beberapa larutan yang sudah tersedia
baik serta lebih memusatkan perhatian
menggunakan alat uji daya hantar
mereka saat guru menjelaskan materi dan
listrik.Namun, untuk membangun konsep
siswa merasa tertarik untuk belajar
larutan non elektrolit dan elektrolit, tidak
menemukan konsep sendiri dengan
lagi dilakukan praktikum, tetapi guru
menggunakan LKS 1 yang diberikan
memberikan ceramah pada kegiatan
guru.
pembelajaran di pertemuan
berikutnya.Siswa hanya mendengarkan setelah siswa mendapatkan data dari
penjelasan dari guru, sehingga minat dan hasil praktikum, lalu dipilih kelompok
antusias siswa untuk mengikuti pelajaran secara acak untuk mempresentasikan
kurang. hasil praktikum yang telah dilakukan dan
kelompok yang lain memberikan
3. Fase Explaination
tanggapan yang berupa pertanyaan atau
Pelaksanaan pada kelas eksperimen,
pun saran terhadap kelompok yang
setelah siswa melakukan praktikum,
sedang presentasi. Dalam tahap ini,
siswa diarahkan untuk menuliskan hasil
siswa terlihat sangat antusias untuk maju
praktikum yang telah mereka peroleh
ke depan dan mempresentasikan hasil
dalam bentuk tabel. Dalam tahap ini,
pengamatan dan diskusinya. Hal ini
siswa bebas menuliskan hasil pengama-
terlihat, ketika semua kelompok berebut
tan mereka ke dalam tabel. Pada perte-
maju ke depan kelas untuk presentasi.
muan I, sebagian besar siswa kurang
Setelah semua kelompok mempre-
mampu menuliskan hasil pengamatannya
sentasikan hasil diskusinya, kemudian
kedalam bentuk tabel, karena selama ini
guru mengarahkan siswa untuk
siswa tidak pernah merancang tabel hasil
menjelaskan konsep dengan kalimat
11

mereka sendiri agar siswa lebih benar, bahkan siswa teramati sangat teliti
menguasai konsep yang telah mereka dan saling bekerja sama saat mengisi
bangun. lembar jawaban pada materi sifat dan
jenis ikatan larutan elektrolit. Pada kelas
Pada pertemuan selanjutnya, siswa
kontrol, pada tahap ini guru meminta
terlihat lebih berminat dan semangat
siswa untuk mengerjakan LKS dan
dalam proses pembelajaran pada tahap
mengajak siswa untuk bersama-sama
ini, sehingga suasana kelas lebih aktif
menyimpulkan tentang materi yang telah
dan lebih kondusif karena dapat diamati
dipelajari, tanpa mengarahkan siswa
dari kesungguhan siswa dalam
untuk menghubungkan materi pelajaran
mengerjakan soal ± soal yang diberikan
dengan hal-hal lain yang dapat ditemui
oleh guru dan siswa terlihat berusaha
di sekitar mereka
aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan guru dengan kemampuan Pada fase penerapan konsep ini, guru
yang mereka miliki dan selalu bertanya mengarahkan siswa menerapkan konsep-
apabila ada konsep yang kurang jelas. konsep yang telah dipahami dan
keterampilan yang dimiliki pada situasi
Berbeda dengan yang terjadi pada kelas
baru. Guru dapat mengarahkan siswa
kontrol.Hanya siswa yang aktif saja yang
untuk memperoleh penjelasan alternatif
bertanya apabila ada konsep yang kurang
dengan menggunakan data atau fakta
dimengerti. Sedangkan siswa lain hanya
yang mereka eksplorasi dalam situasi
diam dan mencatat, hal ini dikarenakan
yang baru.
guru lebih mendominasi sebagai pusat
informasi. 5. Fase Evaluate
Kegiatan pada fase evaluasi
4. Fase Elaboration
berhubungan dengan penilaian kelas
Pelaksanaan pada kelas eksperimen, guru
yang dilakukan guru meliputi penilaian
meminta siswa untuk mengerjakan
proses dan evaluasi penguasaan konsep
soalpada LKS 2 yaitu sifat dan jenis
yang diperoleh siswa dari soal-soal yang
larutan elektrolit, Berdasarkan data yang
diberikan. Pada pertemuan 1, 2, dan 3,
diperoleh pada LKS 1, Pada pertemuan
guru meminta siswa untuk mengerjakan
kali ini sebagian besar siswa sudah
soal-soal pada point evaluation yang
mampu menjawab soal-soal dengan
terdapat pada LKS Learning Cycle 5E.
12

Dengan adanya fase-fase tersebut, siswa Gainminat dan penguasaan konsep siswa
dapat belajar secara aktif membangun pada pembelajaran konvensional.
konsep-konsepnya sendiri, berinteraksi Learning Cycle 5E direkomendasikan
dengan lingkungan fisik maupun sosial agar dalam pelaksanaannya dilakukan
dan mempelajari materi secara bermakna secara tim agar pengelolaan waktu dan
dengan bekerja dan berpikir. kelas dalam proses pembelajaran lebih
terencana dan terorganisir dengan baik
Berdasarkan pendapat Sardiman (1994) sehingga pembelajaran lebih maksimal.
dapat dijelaskan bahwa minat besar
pengaruhnya terhadap hasil belajar, DAFTAR PUSTAKA
karena bila pelajaran yang dipelajari
Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus
tidak sesuai dengan minat maka siswa
Pengembangan Silabus dan
tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya Penilaian Kurikulum 2004.
Direktorat Pendidikan Menengah
karena tidak ada daya tarik baginya.
Umum
Dengan demikian, jika minat yang
Purnajanti, L. 2012. Peningkatan Hasil
dimiliki tinggi maka seharusnya
Belajar Termokimia Melalui
penguasaan konsep yang dimiliki juga Pembelajaran Model Learning
Cycle 5E Kelas XI IPA SMA Negeri
akan lebih baik, dan sebaliknya jika
2 Malang.Proseding Seminar
minat yang dimiliki rendah maka Nasional LS IV: Universitas Negeri
Malang. Malang.
penguasaan konsep yang dimiliki juga
akan lebih rendah. Riyanto, C.A. 2011. Efektivitas Model
Pembelajaran Kuantum untuk
SIMPULAN DAN SARAN Meningkatkan Minat dan
Penguasaan Konsep Koloid Siswa
Berdasarkan hasil penelitian dan SMA N 8 Bandarlampung. Skripsi.
pembahasan dapat disimpulkan bahwa FKIP Universitas Lampung
Bandarlampung
model pembelajaran Learning Cycle 5E
pada materi larutan non elektrolit dan Sardiman, A.M. 1994. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Raja
elektrolit efektif dalam meningkatkan Grafindo Persada. Jakarta.
minat dan penguasaan konsep SMA Al
Sudjana, N. 2002. Metode Statiska. PT.
Azhar 3 Bandar Lampung dimana rata- Tarsito. Bandung
rata n-Gainminat dan penguasaan konsep
siswa pada pembelajaran Learning Cycle
5E lebih tinggi daripada rata-rata n-

Anda mungkin juga menyukai