Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

11771-24821-1-SM

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN POP-UP BOOK

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV

Maria Kristiani1, Slameto2, Eunice Widyanti Setyaningtyas3


PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana
e-mail: 292014032@student.uksw.edu
1 Mahasiswa, 2,3 Dosen PGSD FKIP UKSW

Abstract
This reseach has to purpose know result of increase study report tematic for social sciens with
aplication Project Based Learning model. The study report purpose of kognitif domain, afektif
domain and psikomotoric. This reseach is Class Action Research in implement in two cycles in the
cycle has a planning stage, implementation stage, observation, and reflection. The subject in the
reseach is student grade IV in Ngajaran 03 Elementary School, Tuntang distric, there is 22 student
in this class. The technic data colection is use non test and test. The instrument of data colection
use a test question and observation shett. The result of this reseach refer that this reaseach has
increasing study report of tematic at sosial sciens with Project Based Learning model as pop-up
book. The increas of student report became in stage, in pra cycle this presentation result of the
student is (45,6%) with avarage score is 60,40. In the cycle I the complete presentation in (
77,27%) with avarage in score 79, 60. In the second cycle that upgarding with the presentation is
(83,36%) and avarage score in 81,79. And we can resume that with Project Based Learning model
with the as of pop-up book, get increase result student report in social sciens.

Keyword: Project Based Learning Model, temathic learning, and study result.

Abtrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pembelajaran tematik muatan
mata pelajaran IPS dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning, hasil belajar
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ketuntasan belajar atau dalam ranah kognif, afektif dan
psikomotor. Penelitian ini merupakan penlitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus,
dengan tiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Ngajaran 03 kecamatan tuntang yang
berjumlah 22 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan non-tes, instrumen
pengumpulan data menggunakan soal tes dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat peningkatan hasil belajar pembelajaran tematik muatan mata pelajaran IPS
dengan model pembelajaran Project Based Learning berbantuan pop-up book, Peningkatan
ketuntasan hasil belajar terjadi secara bertahap di mana pada kondisi pra siklus presentase
ketuntasan siswa (45,6%) dengan rata-rata nilai 60,40, pada siklus 1 presentase ketuntasan siswa
(77,27%) dengan rata-rata nilai 79,60. Pada siklus II terjadi peningkatan dengan presentase
(86,36%) dan rata-rata nilai 81,79. Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning berbantuan pop-up book mampu meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran tematik muatan mata pelajaran IPS.

Kata kunci: model pembelajarn Project Based Learning, pembelajaran tematik, hasil belajar

1
2 Penerapan Model Project…

PENDAHULUAN bersama- sama. Pembelajaran tematik adalah


model pembelajaran terpadu yang
Kurikulum memiliki peranan penting
menggunakan tema dalam menghubungkan
dalam dunia pendidikan. Kurikulum
berbagai mata pelajaran dalam kegiatan
mengandung sekian banyak unsur konstruktif
pembelajaran sehingga memberikan
agar pembelajaran dapat berjalan dengan
pengalaman yang bermakna kepada siswa
optimal. Kurikulum yang dikembangkan
(Trianto, 2007: 6).
pada saat ini menuntut untuk merubah
pendekatan pembelajaran yang semula Berdasarkan hasil observasi yang
berpusat pada pendidik menjadi pendekatan dilakukan di kelas IV SDN Ngajaran 03 yang
yang berpusat pada peserta didik Winarno merupakan salah satu sekolah yang terletak
Surahmad (Abdul Rahmat, 2014: 91). Upaya di Desa Ngajaran, Kecamatan Tuntang.
untuk meningkatkan kecakapan peserta didik Kegiatan pembelajaran tematik di SDN
adalah dengan adanya perubahan kurikulum. Ngajaran 03 ternyata masih ada kekurangan,
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru karena pada saat pembelajaran guru masih
yang berbasis pada pembelajaran tematik sering menggunakan metode ceramah, hal ini
yang menekankan aktivitas belajar berpusat terbukti ketika peneliti melihat kondisi nyata
pada peserta didik. Ada beberapa aspek yang di kelas. Metode ceramah tidak terlalu buruk,
harus diukur dalam pembelajaran tematik, namun jika dalam pembelajaran guru lebih
yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sering menekankan metode ceramah, maka
dalam konsep dasar yang berkaitan. akan berdampak kepada siswa salah satunya
adalah siswa cenderung bosan dan gaduh
Pembelajaran tematik merupakan salah
dengan teman karena guru kurang memberi
satu pembelajaran terpadu yang merupakan
kesempatan kepada siswa untuk
suatu sistem pembelajaran yang dapat
mengekspresikan kemampuan yang mereka
memungkinkan peserta didik baik secara
miliki, selain itu karena guru belum bisa
individu maupun kelompok lebih aktif untuk
menciptakan sesuatu yang baru, menarik, dan
menggali dan menemukan konsep serta
menyenangkan bagi siswa dalam
prinsip-prinsip keilmuan holistik, bermakna,
pembelajaran sehingga akan berpengaruh
dan autentik (Rusman, 2012: 254).
pada hasil belajar siswa.
Pembelajaran tematik lebih menekankan
pada keterlibatan peserta didik dalam proses Melihat hasil belajar siswa kelas IV
belajar secara aktif dalam proses SDN Ngajaran 03 sebagian besar siswa
pembelajaran, sehingga peserta didik dapat masih kurang. Hal ini terbukti ketika peneliti
memperoleh pengalaman langsung dan melakukan wawancara dengan guru kelas IV
terlatih untuk dapat menemukan sendiri mengenai hasil belajar siswa, ternyata masih
berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. banyak siswa SDN Ngajaran 03 yang
Pendekatan pembelajaran tematik terpadu nilainya kurang dari KKM. 10 siswa
merupakan pendekatan yang (45,46%) yang sudah mencapai KKM,
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari sedangkan 12 siswa (54,54%) belum
mata pelajaran kedalam berbagai tema mencapai KKM. Hasil belajar merupakan
(Kemendikbud, 2012: 137). Dalam kegiatan segala upaya yang menyangkut aktivitas otak
pembelajaran yang dilakukan bisa (proses berpikir) terutama dalam ranah
mempelajari berbagai mata pelajaran secara kognitif, afektif, dan psikokotor (Arikunto,
KALAM CENDEKIA, Volume 6, Nomor 2.1, hlm. 1 – 6 3

2003: 114-115). Sedangkan menurut tercakup dalam unit (proyek), (g) Unit sesuai
Wardani, Slameto, dan Winanto (2014: 111) dengan pendapat baru tentang cara belajar,
berpendapat bahwa hasil belajar merupakan dan (h) Mempererat hubungan antara sekolah
pengukuran penguasaan materi dan aspek dan masyarakat.
perilaku yang dapat diukur dari teknik tes
dan non tes, sedangkan aspek perilaku terdiri Dalam penelitian ini peneliti
dari tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, menerapkan model pembelajaran Project
dan psikomotor. Dengan demikian belajar Based Learning berbantuan pop-up book.
akan melibatkan belahan otak kiri dan Pop-up book adalah sebuat gambar tiga
belahan otak kanan sekaligus. Pembelajaran dimensi yang memuat tentang materi yang
yang bermakna akan memicu timbulnya sedang dipelajari. Sehingga dalam proses
motivasi pada peserta didik dalam belajar. pembelajaran, siswa tidak hanya
Motivasi belajar berkaitan erat dengan mendengarkan penjelasan dari guru saja,
keinginan untuk belajar dan bagaimana hal namun dapat melihat dan mendengarkan
tersebut dapat dirangsang. penjelasan materi dari guru. Jadi siswa akan
lebih mudah menangkap sesuatu yang
Salah satu upaya yang dapat digunakan mereka lihat daripada apa yang mereka
dalam pembelajaran untuk menarik perhatian dengar. Selain itu, pop up book merupakan
peserta didik adalah dengan menggunakan suatu media baru yang digunakan oleh
model Project Based Learning. peneliti untuk membangkitkan semangat
Pembelajaran berbasis proyek atau Project siswa dalam proses pembelajaran.
Based Learning merupakan pendekatan
pembelajaran yang menciptakan suatu Berdasarkan uraian tersebut, peneliti
pembelajaran dimana lingkungan belajar akan mengadakan penelitian tentang
peserta didik didesain agar peserta didik “Penerapan Model Project Based Learning
dapat melakukan penyelidikan terhadap Berbantuan Pop-Up Book untuk
masalah termasuk pendalaman materi suatu Meningkatkan Hasil Belajar Pembelajaran
materi pelajaran, dan melaksanakan tugas Tematik Kelas IV”. Penelitian ini bertujuan:
bermakna lainnya. Model Project Based (1) untuk mengetahui pelaksanaan aktifitas
Learning ini memiliki kelebihan dalam belajar siswa pada pembelajaran tematik
proses pembelajaran. Kelebihan model muatan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Project Based Learning Menurut Zainal Sosial di kelas IV SDN Ngajaran
Aqib dan Murtadlo (2016: 165) antara lain: 03Kecamatan Tuntang dengan menggunakan
(a) dapat membangkitkan semangat peserta model pembelajaran Project Based Learning
didik, (b) Melalui metode proyek berbantuan pop-up book, (2) meningkatkan
memberikan kesempatan kepada setiap hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik
peserta didik untuk mempraktikkan materi pada muatan mata pelajaran Ilmu
yang telah dipelajari, (c) Melalui metode Pengetahuan Sosial di kelas IV SDN Ngajaran
proyek, mendidik, memerhatikan minat, 03 Kecamatan Tuntang dengan menggunakan
perbedaan, dan kemampuan masing-masing model Project Based Learning berbantuan
individu peserta didik, (d) Dapat pop-up book.
menumbuhkan sikap sosial dan bekerja sama METODE PENELITIAN
yang baik, (e) Dapat membentuk peserta
didik dinamis dan ilmiah dalam berbuat atau Penelitian ini merupakan Penelitian
berkarya, (f) Beberapa metode mengajar Tindakan Kelas (PTK) penelitian jenis ini
4 Penerapan Model Project…

dilakukan sebagai upaya untuk menerapkan seluruh siswa pada kelas IV haruslah di atas
berbagai teknik, metode atau strategi dalam 68. Penelitian mengacu pada pendapat
pembelajaran secara efektif dan efisien. Kemmis dan Taggart yang dikutip oleh
Penelitian kualitatif dengan menggunakan Syamsudin dan Damiyanti (2006: 203)
model pembelajaran Project Based Learning terdapat empat rencana tindakan yaitu
berbantuan pop-up book. Penelitian perencanaan (planning), tindakan
dilaksanakan di SDN Ngajaran 03, (implementing), observasi (observing) dan
Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang refleksi (reflecting). Penelitian ini
mulai dari bulan September 2017 sampai menggunakan dua siklus, yang setiap siklus
dengan bulan Februari 2018. Subyek terdiri dari 2 petemuan, setiap siklus
penelitian adalah siswa kelas IV SDN diharapkan dapat meningkat
Ngajaran 03 pada tahun ajar 2017/2018 pembelajarannya.
semester II yang berjumlah 22 siswa,
diantaranya 12 siswa putri dan 10 siswa HASIL PENELITIAN DAN
putra. Teknik pengumpulan data yang PEMBAHASAN
peneliti lakukan dengan menggunakan Hasil Penelitian
lembar observasi aktivitas guru dan siswa, Peneliti melaksanakan penelitian
tes evaluasi, dan dokumentasi. Pengujian dengan menggunakan model pembelajaran
validitas data dilakukan di kelas satu tingkat Project Based Learning dengan langkah-
lebih tinggi dari kelas yang akan peneliti langkah yang telah direncanakan menurut
gunakan untuk penelitian. Analisis data yang Project Based Learning. Penelitian
digunakan yaitu data kuantitatif dan data dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing
kualitatif. Analisis data kuantitatif untuk siklus terdiri atas 3 kali pertemuan, siklus I
mengukur sejauh mana pelaksanaan tindakan sampai dengan siklus II mengalami
dilaksanakan. Data berupa angka atau peningkatan, hasil observasi penerapan
presentase tindakan. Data kualitatif berupa model pembelajaran Project Based Learning
informasi gambaran tentang pelaksanaan berbantuan pop-up book adalah sebagai
tindakan dengan menggunakan model berikut:
pembelajaran Project Based Learning Tabel 1. Hasil Obsevasi Penerapan Model
berbantuan pop-up book, data kualitatif Pembelajaran Project Based Learning
berupa hasil observasi aktivitas guru dan
siswa selama pembelajaran sesuai dengan No Siklus Rata-rata
aspek yang akan diukur seperti yang terdapat 1 Siklus I 87,5%
pada sintaks pembelajaran Project Based 2 Siklus II 100%
Learning. Indikator kinerja yang digunakan
untuk mengukur pembelajaran tematik pada Tabel 1 menunjukkan keterlaksanaan
muatan mata pelajaran IPS adalah hasil aktivitas guru berdasarkan hasil pengamatan
belajar. Dalam penelitian tindakan kelas ini observer dengan penerapan model
dinyatakan akan berhasil apabila hasil belajar pembelajaran Project Based Learning
siswa mampu mencapai ketuntasan klasikal berbantuan pop-up book dari siklus I sampai
sebesar 80% dan rata-rata nilai satu kelas dengan Siklus II yang peneliti lakukan
lebih besar dari nilai KKM. Nilai KKM di mengalami peningkatan. Siklus I mencapai
SDN Ngajaran 03 kelas IV pada rata-rata 87,5% dan siklus II mencapai rata-
pembelajaran tematik muatan mata pelajaran rata 100%. Jadi keterlaksanaan tindakan
IPS adalah 68, sehingga rata-rata nilai guru pada pembelaran menggunakan model
KALAM CENDEKIA, Volume 6, Nomor 2.1, hlm. 1 – 6 5

Project Based Learning meningkat 12,5% dilakukan oleh peneliti presentase hasil
dan sesuai dengan yang diharapkan. belajar siswa di pra siklus yang tuntas hanya
Pertemuan terakhir seriap siklus diadakan tes 10 siswa (45,46%), siklus I naik menjadi 17
evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa. siswa (77,27%) hingga siklus II mencapai 19
Hasil belajar siswa termasuk kriteria siswa (86,36%). Presentase hasil belajar yang
keberhasilan pada indikator kinerja belum tuntas di pra pembelajaran sebanyak 12
penelitian. Berikut ini adalah hasil siswa (54,54%), pada siklus I 5 siswa
perbandingan dari hasil belajar siswa pada (22,72%) dan pada siklus II sebanyak 3 siswa
pembelajaran tematik muatan mata pelajaran (13,63%). Hasil belajar siswa berhasil ≥ 80%
IPS dari sebelum dikenakan tindakan sampai terjadi pada siklus II yaitu dengan presentase
dengan siklus II. 81,79%.

Tabel 2. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar SIMPULAN DAN SARAN


Pembelajaran Tematik Muatan Mata Pelajaran
IPS Pra Siklus, Siklus I, Dan Siklus II Berdasarkan hasil penelitian tindakan
kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas IV
SDN Ngajaran 03 Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang semester II tahun
2017/2018, dengan menggunakan model
pembelajaran Project Based Learning
berbantuan pop-up book dapat meningkatkan
hasil belajar siswa yang sudah tuntas maupun
yang belum tuntas pada pembelajaran tematik
muatan mata pelajaran IPS. Hal ini dapat
Tabel 2 menunjukkan pada pra siklus dilihat dari nilai tertinggi siswa telah
nilai rata-rata mencapai 60,40 dengan mencapai 100 dan banyaknya siswa yang
ketuntasan 45,46%, siklus I dengan rata-rata tuntas KKM sebanyak 19 siswa dan
79,25 dengan ketuntasan 77,27%, dan siklus berkurangnya siswa yang tidak tuntas KKM
II dengan rata-rata 81,79 dengan ketuntasan menjadi 3 siswa. Meskipun masih ada 3 siswa
86,36%. Berdasarkan teori tentang langkah- yang belum tuntas akan tetapi nilai mereka
langkah model pembelajaran Project Based pada setiap siklusnya selalu meningkat
Learning dapat meningkatkan hasil belajar sehingga menjadi tidak terlalu jauh dari nilai
siswa kelas IV SDN Ngajaran 03 tahun ajar KKM. Dalam penelitian ini terbukti bahwa
2017/2018 hipotesis tindakan melalui pembelajara
Project Based Learning berbantuan pop-up
Pembahasan book dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasaran hasil pengamatan dan kelas IV SDN Ngajaran 03 pada semester II
penelitian yang dilakukan di SDN Ngajaran tahun pelajaran 2017/2018. Dengan demikian
03 pada pembelajaran tematik muatan mata penelitian ini sudah mencapai indikator
pelajaran IPS dapat diperoleh hasil bahwa kinerja sesuai yang ditetepkan oleh peneliti.
terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada Peneliti memberikan saran: Bagi Guru:
kondisi awal hingga kondisi siklus II. (1) Guru hendaknya dapat menggunakan
Peningkatan hasil belajar siswa juga model pembelajaran Project Based Learning
meningkat dari pra siklus, siklus I hingga untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa,
siklus II. Hasil penelitian tindakan kelas yang bukan hanya untuk muatan mata pelajaran
6 Penerapan Model Project…

khusus IPS, namun pada muatan mata


pelajaran lainnya mengingat hasil tersebut
akan lebih baik membantu guru apabila
terjadi komunikasi yang sulit antara guru
dengan siswa, (2) Guru sebaiknya berusaha
meningkatkan kompetensi profesionalnya
dalam merancang proses pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan agar
pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi
siswa, (3) guru sebaiknya menggunakan
media sebagai perantara dalam
menyampaikan materi.

DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal & Murtadlo, Ali. 2016. Kumpulan
Metode Pembelajaran. Bandung:
Satunusa
Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Rineka Cipta. Jakarta
Kemendikbud. (2013). Konsep Pendekatan
Scientific. Bahan Pelatihan, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI.
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran:
MengembangkanProfesionalisme
Guru. Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada.
Syamsuddin, dan Damaianti. 2006. Metode
Penelitian Pendidikan Bahasa.
Bandung: Rosda Karya
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu
dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka
Wardani, Naniek Sulistya., Slameto., dan Adi
Winanto. 2014. Assesmen
Pembelajaran SD Bahan Belajar
Mandiri. Salatiga: Widya Sari Press

Anda mungkin juga menyukai