Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Cc48b Makalah Metode Pendidikan Dalam Al Qur An

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

Metode Pendidikan Agama Islam

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pendidikan agama
islam

Dosen Pengampu:

Di susun Oleh:

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYUHADA PADANG SIDEMPUAN


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN AJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Metode Pendidikan agama islam” ini dengan lancar dan tepat pada
waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Bapak Mujiburrohman atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Dan juga kepada teman-teman serta semua pihak yang tidak disebutkan satu
persatu yang telah terlibat di dalam penulisan makalah ini.
Penulis berharap, makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
sehingga dapat menambah wawasan kita tentang dunia pendidikan khususnya
metode pendidikan dalam Al Qur’an. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Padang sidempuan, februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................


1.1. Latar belakang.........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3. Tujuan......................................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORI ...................................................................................
2.1. Pengertian Metode Pendidikan................................................................2
2.2. Dasar Metode Pendidikan Islam..............................................................3
2.3. Macam-Macam Metode Pendidikan Islam..............................................4
2.4. Fungsi Metode Pendidikan Islam............................................................8
2.5. Tujuan Metode Pendidikan Islam............................................................9
BAB III PENUTUP .................................................................................................
3.1 Kesimpulan.............................................................................................10
3.2 Saran.......................................................................................................10

Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Selain tujuan dan materi, terdapat pula elemen yang penting yang tidak
bisa dipisahkan dalam proses pembelajaran. Elemen itu sendiri adalah
metode, dasar dasar dalam metode pendidkan, tujuan dalam metode
pendidikan dan fungsi fungsi metode pendidikan. Metode merupakan cara
yang digunakan oleh para guru dalam menyampaikan materi pembelajaran
kepada peserta didik. Dalam bahasa Arab metode itu disebut al tariqah, kata
ini selain diartikan kepada metode, ia juga diartiakn kepada jalan. Dengan
demikian, metode dapat pula diartkan kepada suatu jalan yang dapat ditempuh
dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Al qur’an al Karim, dalam menyampaikan pesan pesan ilahi
menggunakan metode, bahkan Al qur’an juga berbicara tentang pentingnya
tujuan, fungsi metode pembelajaran. Keberimanan seseorang belum dapat
diakaui atau dipastikan sebelum diuji.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian metode pendidikan?
2. Apa dasar metode pendidikan Islam?
3. Macam-macam metode pendidikan Islam?
4. Apa fungsi metode pendidikan?
5. Apa tujuan metode Pendidikan Islam?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui pengertian metode pendidikan.
2. Mengetahui dasar metode pendidikan Islam.
3. Mengetahui macam-macam metode pendidikan Islam.
4. Mengetahui fungsi metode pendidikan Islam.
5. Mengetahui tujuan metode pendidikan Islam.

1
BAB II TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian Metode Pendidikan


Metode pendidikan atau pembelajaran memiliki dua unsur yaitu Metode
dan Pendidikan. Secara Etimologi metode merupakan kata yang berasal dari
Bahasa Yunani. Secara etimologi, metode berasal dari dua suku kata yaitu
meta dan hodos, yang berarti melalui dan jalan atau cara. Sedangkan dalam
Bahasa Arab Metode dikenal dengan istilah thariqah yang berarti Langkah-
langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan.
Jadi dapat dikatakan bahwa metode merupakan “prosedur, teknik, atau
langkah untuk melakukan sesuatu, terutama untuk mencapai tujuan tertentu.
Metodologi adalah “prosedur ilmiah yang didalamnya termasuk pembentukan
konsep, preposisi, model, hipotesis, dan teori, termasuk metode itu sendiri.

Sedangkan pembelajaran Pembelajaran yang diidentikan dengan kata


“mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang
diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut) ditambah dengan awalan
“pe” dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan,
cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.

Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk


mendudukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan
kejadiankejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-
kejadian intern yang berlangsung dialami siswa (Siregar, 2010: 12).
Sedangkan menurut Miarso (dalam Yamin, 2011: 70) pembelajaran
merupakan sesuatu usaha yang disengaja, bertujuan, terkendali, agar orang
lain belajar atau terjadi perubahan secara relatif menetap pada diri orang lain.

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan


pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Pembelajar
adalah bantuan yang diberikan oleh pendidik agar proses memperoleh
pengetahuan dan pengetahuan, penguasaan keterampilan dan karakter, serta
pembentukan sikap dan keyakinan pada diri peserta didik dapat terjadi.
Dengan kata lain, belajar adalah suatu proses untuk membantu siswa belajar
dengan baik.

Sehingga dapat disimpulkan metode pendidikan atau pembelajaran


adalah teknik untuk membantu para siswa dalam belajar hingga mendapatkan
hasil yang optimal dan meningkatkan kepribadian. Tak hanya perlu diterapkan
oleh pengajar, siswa yang diajarpun sebenarnya perlu mengenal metode
pendidikan apa yang sesuai dengan dirinya.
2.2. Dasar Metode Pendidikan
Dalam penerapan metode Pendidikan, pendidik harus mengetahui dan
memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan Islam, karena metode
2
merupakan sarana atau jalan menuju tujuan dari pendidikan. Adapun dasar-
dasar metode pedidikan Islam diantaranya:

1. Dasar agamis, yang berarti metode yang digunakan dalam pendidikan


Islam haruslah berdasarkan agama dan agama Islam merujuk kepada
Alqur`an dan Assunah/ hadits. Untuk itu pelaksanaan metode pendidikan
yang digunakan oleh pendidik harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
dilandasi oleh Alqur`an dan Hadits. Seperti yang tertera dalam Alqur`an
QS Al-Isra` ayat 9

“Sungguh, Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus


dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan
kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar”

Dan dalam QS An-Nahl ayat 89 juga dijelaskan

“Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami bangkitkan pada setiap umat
seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri, dan Kami datangkan
engkau (Muhammad) menjadi saksi atas mereka. Dan Kami turunkan
Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai
petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang yang berserah diri
(Muslim).

2. Dasar Biologis, Perkembangan Biologis manusia mempunyai pengaruh


dalam perkembangan intelektualnya. Semakin dinamis perkembangan
biologis seseorang, maka akan semakin meningkat pula daya
intelektualnya. Dengan begitu dalam menggunakan metode pendidikan
Islam seorang guru harus memperhatikan perkembangan biologis pesrta
didik.
3. Dasar psikologis, perkembangan dan kondisi psikologis peserta didik
akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap penerimaan nilai
pendidikan dan pengetahuan yang dilaksanakan, dalam kondisi yang labil
pemberian ilmu pengetahuan dan internalisasi nilai akan berjalan tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karenanya metode pendidikan
Islam baru dapat diterapkan secara efektif bila didasarkan pada
perkembangan dan kondisi psikologis peserta didiknya. Dengn begitu
pendidik dituntut untuk mengembangkan potensi psikologis peserta
didik.
4. Dasar sosiologis. Saat pembelajaran berlangsung ada interaksi antara
pesrta didik dengan pendidik, atas dasar hal ini maka pengguna metode
dalam pendidikan Islam harus memperhatikan landasan atau dasar ini.
(jangansampai terjadi pada metode yang digunakan tapi tidak sesuai
dengan kondisi sosiologis peserta didik. Jika hal ini terjadi bukan
mustahil tujuan pendidikan akan sulit untuk dicapai 4 dasar metode

3
pendidikan Islam tersebut tidak dapat dipisahkan karena saling
berhubungan agar tujuan dari pendidikan dapat tercapai.

2.3. Macam-Macam Metode Pendidikan Islam


Al-Qur`an merupakan petunjuk bagi umat muslim, segala sesuatu yang
diinginkan terdapat dalam alquran karena alquran meliputi seluruh aspek
kehidupan dan bersifat universal dengan begitu ada beberapa metode
pembelajaran yang terdapat dalam alqur`an diantaranya sebagai berikut
1. QS Al-Maidah:67 “Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan
Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan
itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah
memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh Allah tidak
memberi petunjuk kepada orangorang kafir.” Ayat ini menjelaskan
bagaimana Nabi Muhammad SAW diperintahkan supaya menyampaikan
apa yang telah diturunkan kepadanya tanpa menghiraukan besarnya
tantangan di kalangan Ahli Kitab, orang musyrik dan orang-orang fasik.
Ayat ini juga menganjurkan kepada Nabi Muhammad agar tidak perlu
takut menghadapi gangguan dari mereka dalam membentangkan rahasia
dan keburukan tingkah laku mereka itu karena Allah menjamin akan
memelihara Nabi Muhammad dari gangguan orang-orang kafir Quraisy
maupun orang-orang Yahudi. Tanpa menghiraukan besarnya tantangan di
kalangan Ahli Kitab, orang musyrik dan orang-orang fasik. Ayat ini juga
menganjurkan kepada Nabi Muhammad agar tidak perlu takut
menghadapi gangguan dari mereka dalam membentangkan rahasia dan
keburukan tingkah laku mereka itu karena Allah menjamin akan
memelihara Nabi Muhammad dari gangguan orangorang kafir Quraisy
maupun orang-orang Yahudi. QS Al-Maidah ayat 67 ini memerintahkan
kepada Nabi Muhammad supaya menyampaikan apa yang telah
diturunkan kepadanya tanpa menghiraukan besarnya tantangan yang akan
dihadapinya. Dalam melaksanakan tugas tabligh ini, beliau menunjukkan
metode langsung, baik berupa contoh, maupun ajakan.
2. An-Nahl:125 “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah
dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa
yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang
mendapat petunjuk.” Dari surah an-Nahl ini tercantum 3 metode
pembelajaran, diantaranya:
a. Metode Hikmah
Kata hikmah (‫ )حكمة‬dalam tafsir al-Misbah berarti “yang paling utama dari
segala sesuatu, baik pengetahuan maupun perbuatan”. Dalam bahasa Arab
al-hikmah bermakna kebijaksanaan dan uraian yang benar. Dengan kata
lain al-hikmah adalah mengajak kepada jalan Allah dengan cara keadilan
dan kebijaksanaan, selalu mempertimbangkan berbagai faktor dalam
proses belajar mengajar, baik faktor subjek, obyek, sarana, media dan
lingkungan pengajaran. Pertimbangan pemilihan metode dengan
4
memperhatikan peserta didik diperlukan kearifan agar tujuan pembelajaran
tercapai dengan maksimal. Selain itu dalam penyampaian materi maupun
bimbingan terhadap peserta didik hendaknya dilakakuan dengan cara yang
baik yaitu dengan lemah lembut, tutur kata yang baik, serta dengan cara
yang bijak
Kata Al-Hikmah ditafsirkan oleh Imam Al-Qurtubi sebagai “kalimat yang
lemah lembut” yang mana ini diberlakukan kepada kaum muslimin
sebagai pedoman pengajaran atau proses belajar mengajar.
Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar manakala
ada interaksi yang kondusif antara guru dan peserta didik. Komunikasi
yang arif dan bijaksana memberikan kesan mendalam kepada para siswa.
Guru yang bijaksana akan selalu memberikan peluang dan kesempatan
kepada siswanya untuk berkembang.
b. Metode Nasihat/pengajaran yang baik/Mauizhah Hasanah
Mauidzah hasanah terdiri dari dua kata “al-Mauizhah dan Hasanah”.
alMauizhah (‫ )الموعظة‬terambil dari kata (‫ )وعظ‬wa’azha yang berarti nasihat
sedangkan hasanah (‫نة‬BB‫ )حس‬yang berarti baik. Maka jika digabungkan
Mauizhah hasanah bermakna nasihat yang baik. Ibnu Katsir menafsiri Al-
mauizhah hasanah sebagai pemberian peringatan kepada manusia,
mencegah dan menjauhi larangan sehingga dengan proses ini mereka akan
mengingat kepada Allah.
Kata almauizhah juga terdapat dalam QS Yunus ayat 57:
‫رْي ا رِْ رْٰ ُٰ ٰة رْم ٰ مِ ٰ اادَو َّ اتدا ر ةْ ع ْٰ وٰ اٰه وِؤ َٰة ب ا ر ه ِ ر ْ ٰ مِ ِٰ رو ْار ا ره ٰم درٰر و ٰؤ ْٰ َّٰو اٰي َّوِْ و‬
‫اس‬
“Hai segenap manusia, telah datang kepada kalian mauizhah dari
pendidikanmu, penyembuh bagi penyakit yang bersemayam di dalam
dada, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
Pengajaran yang baik mengandung nilai-nilai kemanfaatan bagi kehidupan
para siswa. Mauizhah hasanah sebagai prinsip dasar melekat pada setiap
pendidik sehingga penyampaian kepada para siswa lebih berkesan. Siswa
tidak merasa digurui walaupun sebenarnya sedang terjadi penstranferan
nilai.
c. Metode diskusi (Jidal)
Kata jadilhum (‫ )جادلهم‬berasal dari kata jidal (‫ )جدال‬yang bermakna diskusi.
Metode diskusi yang dimaksud dalam al-Qur’an ini adalah diskusi yang
dilaksanakan dengan tata cara yang baik dan sopan. Yang mana tujuan dari
metode ini ialah untuk lebih memantapkan pengertian dan sikap
pengetahuan mereka terhadap suatu masalah.
Definisi diskusi itu sendiri yaitu cara penyampaian bahan pelajaran dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk membicarakan, menganalisa
guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun
berbagai alternative pemecahan masalah. Dalam kajian metode mengajar
disebut metode “hiwar” (dialog). Diskusi memberikan peluang
sebesarbesarnya kepada para siswa untuk mengeksplor pengetahuan yang
5
dimilikinya kemudian dipadukan dengan pendapat siswa lain. Satu sisi
mendewasakan pemikiran, menghormati pendapat orang lain, sadar bahwa
ada pendapat di luar pendapatnya dan di sisi lain siswa merasa dihargai
sebagai individu yang memiliki potensi, kemampuan dan bakat
bawaannya. Metode mujadalah lebih menekankan kepada pemberian dalil,
argumentasi dan alasan yang kuat. Para siswa berusaha untuk menggali
potensi yang dimilikinya untuk mencari alasan-alasan yang mendasar dan
ilmiyah dalam setiap argumen diskusinya. Para guru bertindak sebagai
motivator, stimulator, fasilitator atau sebagai instruktur.

3. Teladan/meniru Manusia banyak belajar dengan cara meniru. Dari kecil


ia sudah meniru kebiasaan atau tingkah laku kedua orang tua dan
saudarasaudaranya. Misalnya, ia mulai belajar bahasa dengan berusaha
meniru katakata yang diucapkan saudaranya berulang-ulang kali
dihadapannya. Begitu juga dalam hal berjalan ia berusaha meniru cara
menegakkan tubuh dan menggerakkan kedua kaki yang dilakukan orang
tua dan saudarasaudaranya. Demikianlah manusia belajar banyak
kebiasaan dan tingkah laku lewat peniruan kebiasaan maupun tingkah
laku keluarganya. Al-Qur’an sendiri telah mengemukakan contoh
bagaimana manusia belajar melalui metode teladan/meniru. Ini
dikemukakan dalam kisah pembunuhan yang dilakukan Qabil terhadap
saudaranya Habil. Bagaimana ia tidak tahu cara memperlakukan mayat
saudaranya itu. Maka Allah memerintahkan seekor burung gagak untuk
menggali tanah guna menguburkan bangkai seekor gagak lain. Kemudian
Qabil meniru perilaku burung gagak itu untuk mengubur mayat
saudaranya Habil.

Allah berfirman dalam QS. Al-Maidah ayat 31:

‫َفبَع ََث ُهللا ُغ َر اًباَّيْبَح ُث ِفى اْْل َْر ِض ِليُِر َيُه َكْيَف يَُو اِر ْي َس ْو َء ةَاَِخ ْيِه قلى َقَل يَو ْيلَتى اََع َج ْز ُت اَْن اَْن اَُك ْو َن‬
‫ِم ثَْل هذَا اْلغَُر اِب َفاَُو اِر َي َس ْو َء ةَاَِخْي جَفاَْص َبَح ِم َن الّنِدِم ْيَن‬

“Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi


untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya
menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: “Aduhai celaka aku,
mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini. Lalu aku
dapat menguburkan mayat saudaraku ini”. Karena itu jadilah dia seorang
diantara orang-orang yang menyesal.”

Selain itu dalam Hadits juga disampaikan mengenai metode


pembelajaran dengan meniru yaitu dalam hadits rasul tentang meniru
shalat

‫ْبِن ُع َم َر ْبِن َح دَّثََنا إِْس َم اِع يُل َقاَل َح دَّثَِني َم اِلٌك َع ْن أَِبي بَْك ِر ْبِن ُع َم َر ْبِن َع ْبِد الَّرْح َمِن ْبِن َع ْبِد الَّّل‬
‫قَاَل الَخ َّطاِب َع ْن َسِع يِد ْبِن يََساٍر أََّنه‬: ‫ُِكْنُت أَِس يُر َم َع َع ْبِد الَِّّل ْبِن ُع َم َر بَِط ِريِق َم َّك َة فََقاَل َسِع يٌد َفلََّم ا‬
6
‫ُْل‬
‫َُخ ِش يُت الُّص ْبَح َنَز ْلُت َفأَْو تَْر ُت ثَُّم َلِح ْقتُُه فََقاَل َع ْبُد الَِّّل ْبُن ُع َم َر أَْيَن ُكْنَت فَق ُت َخ ِش يُت الُّص ْبَح‬
‫ُْل‬
‫فََنَز ْلُت َفأَْو تَْر ُت فََقاَل َع ْبُد الَِّّل أَلَْيَس لََك ِفي َر ُسوِل الَِّّل َص َّلى الَُّّل َع لَْيِه َو َس َّلَم إِْس َو ٌة َحَس َنٌة فَق ُت َب‬
‫َلى َو الَِّّل َقاَل‬
‫َُّّل‬
‫َفإَِّن َر ُسوَل الَِّّل َص َّلى ال َع لَْيِه َو َس لََّم َك اَن يُوِتُر َع َلى اْلبَِع يِر‬

“Telah menceritakan kepada kami Isma’il berkata, telah menceritakan


kepadaku Malik dari Abu Bakar bin ‘Umar bin ‘Abdurrahman bin
‘Abdullah bin ‘Umar bin Al Khaththab dari Sa’d bin Yasar bahwa dia
berkata: “Aku bersama ‘Abdullah bin ‘Umar pernah berjalan di jalanan
kota Makkah. Sa’id berkata, “Ketika aku khawatir akan (masuknya waktu)
Shubuh, maka aku pun singgah dan melaksanakan shalat witir. Kemudian
aku menyusulnya, maka Abdullah bin Umar pun bertanya, “Dari mana saja
kamu?” Aku menjawab, “Tadi aku khawatir akan (masuknya waktu)
Shubuh, maka aku singgah dan melaksanakan shalat witir.” ‘Abdullah bin
‘Umar berkata, “Bukankah kamu telah memiliki suri tauladan yang baik
pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?” Aku menjawab, “Ya.
Demi Allah.” Abdullah bin Umar berkata, “Sesungguhnya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam pernah shalat witir di atas untanya.” (H.R.
Bukhari)
4. Khotbah/ceramah
Paparan melalui ceramah menjadi upaya yang paling banyak
digunakan dalam penyampaian materi atau persuasi. Khutbah harus
disesuaikan dengan tingkat kesanggupan peserta didik. Metode ceramah
digunakan dengan pertimbangan jumlah mahasiswa yang cukup banyak.
Metode ceramah berupa penjelasan konsep, prinsip, dan fakta
5. Hukuman dan Ganjaran
Sudah menjadi kodratnya, bahwa keburukan akan bersanding dengan
hukuman, dan kebaikan akan bersanding dengan penghargaan. Kedua
prinsip tersebut juga ditarik ke dalam dunia pendidikan. Sebagai
konsekuensi perbuatan yang tidak diharapkan, siswa harus mendapatkan
hukuman. Sebaliknya, kebaikan dan keberhasilan yang ditunjukkan oleh
siswa berhak untuk dihargai. Yang perlu diperhatikan adalah pemberian
hukuman ataupun penghargaan dalam dunia pendidikan harus memiliki
batas-batas yang spesifik. Jangan sampai hukuman digunakan sebagai
sarana untuk mengintimidasi. Mensinyalir pendapat alghazali, tidaklah
tepat cepat-cepat menghukum murid yang bersalah, tetapi akan lebih elok
memberikan kesempatan bagi murid untuk memperbaiki diri dan
mengakui kesalahannya

2.4. Fungsi metode pendidikan Islam

Abuddin Nata menjelaskan tentang fungsi metode pendidikan, tentang


fungsi metode secara umum dapat dikemukakan sebagai pemberi jalan atau
7
cara yang sebaik mungkin bagi pelaksanan operasional dari ilmu pendidikan
tersebut.
Sedangkan menurut M. Arifin menjelaskan, “secara umum bahwa
fungsi metode pendidikan adalah sebagai pemberi jalan atau cara yang sebaik
mungkin bagi pelaksanaan operasional pendidikan”. Menurut Imam Barnadib,
“dalam konteks lain, metode dapat merupakan sarana untuk menemukan,
menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin
suatu ilmu”. Dari dua pendekatan ini, dapat dilihat bahwa pada intinya
metode berfungsi mengantarkan suatu tujuan kepada objek sasaran dengan
perkembangan objek sasaran tersebut.
Maka pada intinya metode pendidikan Islam berfungsi untuk
mengarahkan keberhasilan dalam pembelajaran dan mendorong usaha kerja
sama dalam proses belajar mengajar, selain itu metode pendidikan Islam juga
sebagai pemberi inspirasi kepada peserta didik untuk mencapai tujuan
pendidikan yang Islami.
Metode pendidikan Islam mempunyai peranan penting dalam proses
belajar mengajar, karena metode pendidikan Islam merupakan jembatan
penghubung antara pendidik dengan poeserta didik kepada tujuan pendidikan
Islam yang mana terbentuknya karakter Islami dapat mengarahkan
keberhasilan belajar, memberi kemudahan kepada peserta didik untuk belajar
berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja sama dalam kegiatan belajar
mengajar antara pendidik dengan peserta didik.

2.5. Tujuan Metode Pendidikan Islam


Tujuan metode pendidikan Islam adalah menjadikan proses dan hasil
belajar mengajar ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil serta
menimbulkan kesadaran peserta didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran
Islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar peserta didik
secara mantap. Tujuan utama metode pendidikan Islam adalah mengadakan
aplikasi prinsip-prinsip psikologis dan pedagogis sebagai kegiatan antar
hubungan pendidikan yang terealisasi melalui penyampaian keterangan dan
pengetahuan agar siswa mengetahui, memahami, menghayati, dan meyakini
materi yang diberikan, serta meningkatkan keterampilan olah pikir.
Maka dapat disimpulkan metode pendidikan Islam ialah untuk memberi
jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan dan kesuksesan operasional
pembelajaran pendidikan Islam dan lebih memudahkan proses dan hasil
pembelajaran pendidikan Islam sehingga apa yang telah direncanakan bisa
diraih dengan efektif dan efisien.

8
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode pendidikan
adalah tehnik untuk membantu para siswa dalam belajar hingga mendapatkan
hasil yang optimal dan meningkatkan kepribadian. Adapun dasar dasar
metode pendidikan itu meliputi:
1. Dasar agamis
2. Dasar bilogis
3. Dasar spikologis
4. Dasar sosiologis
Untuk mencapai pendidikan juga diperlukan beberapa metode, sebagaimana
telah disebutkan dalam surat An nahl tercantum tiga metode pembelajaran,
yaitu :

1. Metode hikmah
2. Metode nasihat atau pengajaran yang baik (mauizhah hasanah)
3. Metode diskusi (jidal)
Dan metode lainnya yaitu
1. Teladan atau meniru
2. Khotbah atau ceramah
3. Hukuman dan ajaran.
Pendidikan juga berfungsi untuk mengarahkan keberhasilan dalam
pembelajaran dan mendorong usaha kerja sama dalam belajar mengajar. Dan
tujuan pendidikan adalah menjadiakan proses dari hasil belajar mengajar
ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil serta menimbulkan kesadaran
peserta dididk untuk mengamalkan ketentuan ajaran Islam melalui tehnik
motivasi yang menimbulkan gairah belajar peserta didik secara mantap.

3.2 Saran
Kami mengharapkan kepada seluruh pendidik hendaklah kita
menerapkan metode pembelajaran sebagaimana tuntunan Al Quran dan As
sunnah untuk mencapai tujuan pendidikan Islam yang kita dambakan.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unsada.ac.id/1396/1/makalah%20METODE%20PENDIDIKAN
%20DALAM%20AL-QURAN%20%281%29.pdf

https://www.academia.edu/18246898/
METODE_PENDIDIKAN_DALAM_PERSPEKTI F_AL_QURAN

http://makalahpendidikanIslamlengkap.blogspot.com/2016/12/ayat-ayat-al-
qurantentang-metode.html

Miftah Zani. 2019. Warisan Metode Pendidikan Islam Untuk Generasi Milenial.
Jurnal Pendidikan Islam.

Qowin Nur Agus. 2020. Metode Pendidikan Islam Perspektif AlQur`an. Jurnal
Pendidikan Islam.

Ahyat Nur. 2017. Metode pembelajaran Agama Islam. Jurnal Manajemen dan
Pendidikan Islam.

Yusuf Muhammad Kadar. 2011. Tafsir Tarbawi Lilatul Qadar. Pekanbaru. Zafana
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai