KJ010 12 7407 FBM111 122018 Doc
KJ010 12 7407 FBM111 122018 Doc
KJ010 12 7407 FBM111 122018 Doc
Biologi Molekuler
(FBM 111)
Materi 12
Ekspresi Gen (Translasi)
Disusun Oleh
Trisia Lusiana Amir, S.Pd., M. Biomed
A. Pendahuluan
Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang
ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang
menyusun suatu polipeptida atau protein. Pada translasi hanya
molekul mRNA yang ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA tidak
ditranslasi. Molekul mRNA merupakan transkrip (salinan) urutan DNA
yang menyusun suatu gen yang terdiri atas:
1. Kodon inisiasi translasi, yaitu urutan ATG (pada DNA) atau AUG
(pada mRNA).
2. Serangkaian urutan nukleotida yang menyusun banyak kodon.
3. Kodon terminasi translasi, yaitu TAA (UAA pada mRNA), TAG
(UAG pada mRNA), atau TGA (UGA pada mRNA). Pada RNA tidak
ada basa Timin (T) melainkan dalam bentuk Urasil (U).
Kode genetik bersifat universal. Pada semua organisme, kodon
yang sama akan mengkodekan asam amino yang sama pula. Suatu
kelompok yang terdiri dari tiga nukleotida (triplet) yang berdampingan
pada DNA akan ditranskrip menjadi tiga nukleotida RNA
komplementer, yang kemudian akan ditranslasi menjadi sebuah asam
amino tunggal di dalam rantai polipeptida. Dengan adanya kode triplet
ini, berarti terdapat 43 = 64 kombinasi nukleotida yang berbeda, yang
jauh lebih banyak daripada yang dibutuhkan untuk mengkode 20
macam asam amino yang berbeda. Tiap triplet pengkode disebut
sebagai kodon. Tiap kodon mRNA yang secara konvensional
dituliskan dengan nukleotida 5’ di sebelah kiri dan nukleotida 3’ di
sebelah kanan, karena sintesis protein dimulai pada ujung 5’ molekul
mRNA dan berlanjut menuju ke ujung 3’.
Kode ini bersifat sangat berdegenerasi, dalam arti bahwa
sebuah asam amino dapat terbentuk dari lebih dari satu kodon yang
berbeda. Akibat dari degenerasi kode ini, banyak perubahan (mutasi)
dapat terjadi pada sebuah gen tanpa mempunyai efek terhadap
komposisi asam amino pada produk gen tersebut. Perubahan
semacam itu disebut sebagai mutasi bisu (silent). Pembentukan
pasangan basa komplementer antara kodon mRNA dengan anti
kodonnya pada suatu tRNA pada posisi ketiga dalam triplet basanya
tidak terlalu terbatas seperti halnya pada dua posisi yang lainnya.
Fenomena ini, yang disebut wobble, membuat tRNA yang sama dapat
mengenali lebih dari satu kodon mRNA, pada banyak kasus.
Kodon 5’-AUG-3’ yang terletak di dekat ujung suatu molekul
mRNA merupakan kodon start (inisiasi) yang akan menempatkan
metionin pada permulaan (ujung amino) pada semua rantai
polipeptida eukariotik. Enam puluh satu kodon merupakan kodon yang
asam-asam amino. Ada tiga kodon yang tidak dikenali oleh tRNA
manapun: UAA, UAG dan UGA. Kodon-kodon itu disebut dengan
kodon stop karena merupakan bagian dari tanda dihentikannya
sintesis protein pada kodon tersebut. Polipeptida yang telah selesai
akan dilepaskan dari tRNA-nya dan dari ribosom.
B. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu mendeskripsikan tentang ekspresi gen
(translasi) dengan benar dan tepat
D. Uraian Materi
1. Definisi Translasi
Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang
ada pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino
yang menyusun suatu polipeptida atau protein, hanya molekul
mRNA yang ditranslasi sedangkan rRNA dan tRNA tidak
ditranslasi. Molekul mRNA merupakan transkrip (salinan) urutan
DNA yang menyusun gen dalam bentuk ORF (Open Reading
Frame, kerangka baca terbuka).
Proses translasi terjadi pada sitoplasma, tepatnya di pada
ribosom yang disusun oleh rRNA dan beberapa macam protein.
Ribosom terdiri atas dua jenis, yaitu ribosom sub unit kecil dan
ribosom sub uni besar. Ribosom subunit kecil dan ribosom sub unit
besar nantinya akan mengelilingi mRNA. Dalam proses translasi,
mRNA diterjermahkan untuk menghasilkan polipeptida tertentu.
Proses ini menggunakan urutan mRNA sebagai template untuk
sintesis rantai asam amino. Kumpulan dari asam amino-asam
amino ini nantinya akan membentuk polipeptida dan kumpulan
polipeptida akan membentuk protein.
Translasi mRNA dalam ribosom dimulai dari ujung 5’ dan
berakhir pada ujung 3’. Setiap 3 gugus nukleotida dalam rantai
mRNA yang berasal dari 4 jenis nukleotida (U,C,A,G) dinamakan
kodon, yang nantinya akan ditranslasikan atau diterjemahkan
menjadi salah satu asam amino. Kodon AUG yang ditranslasi
menjadi asam amino metionin biasanya mengawali urutan sebuah
polipeptida, sehingga dinamakan kodon start atau kodon
inisiator, sebaliknya kodon UAA, UGA dan UAG berperan sebagai
kodon yang mencirikan dihentikannya proses translasi, sehingga
dinamakan kodon stop atau kodon terminator.
2. Komponen yang Terlibat dalam Translasi
Terjadinya proses translasi melibatkan beberapa komponen.
Secara umum, komponen yang berperan penting dalam translasi
adalah: mRNA, tRNA dan ribosom.
a. mRNA (messenger RNA)
molekul mRNA merupakan hasil dari transkripsi yang
merupakan transkrips (salinan) urutan DNA yang
menyusun suatu gen.
mRNA terdiri atas urutan nukleotida yang nantinya akan
diterjemahkan dalam bentuk kodon (triplet nukleotida
mRNA).
c. Ribosom
Ribosom merupakan tempat terjadinya sintesis protein,
artinya proses penterjemahan mRNA menjadi asam amino
(translasi) terjadi di ribosom
Ribosom disusun oleh molekul rRNA dan beberapa macam
protein, serta tersebar di seluruh bagian sel.
Ribosom pada sel prokariotik biasanya memiliki ukuran
yang lebih kecil jika dibandingkan dengan sel eukariotik.
Walaupun secara struktural, ribosom pada prokariotik
maupun eukariotik memiliki dua jenis, yaitu ribosom sub
unit kecil dan ribosom sub unit besar.
Ribosom pada sel prokariotik biasanya berukuran 70 S,
sedangkan pada sel eukariotik berukuran 80 S.
Apabila tidak terjadi proses translasi, maka ribosom sub
unit kecil dan ribosom sub unit besar terletak terpisah.
Namun pada saat terjadinya translasi, ribosom sub unit
kecil akan mengikat mRNA dan ribosom sub unit besar
akan berikatan dengan ribosom sub unit kecil hingga
membentuk suatu kompleks. Setelah itu, tRNA akan
berikatan ke salah satu bagian dari ribosom sub unit besar,
yaitu aminoacyl site (sisi A) untuk menterjemahkan kodon
yang ada pada mRNA dengan membawa asam amino yang
cocok. Kemudian tRNA tersebut akan pindah menempati
sisi lainnya, yaitu peptidyl site (situs P).
Translasi terjadi di dalam ribosom yang terdapat dalam
sitoplasm. Untuk translasi tersebut dilibatkan 2 jenis RNA
lain, yaitu: transfer RNA (tRNA) dan ribosomal RNA (rRNA)
Dengan demikian, dalam sintesis protein melibatkan 3 jenis
RNA, yaitu:
- mRNA sebanyak 5%
- tRNA sebanyak 20%
- rRNA ebanyak 75%
b. Inisiasi
Tahap inisiasi dari translasi membawa bersama-sama
mRNA, sebuah tRNA yang memuat asam amino pertama dari
polipeptida dan dua sub unit ribosom. Pertama, subunit ribosom
kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA inisiator khusus.
Sub unit ribosom kecil melekat pada segmen leader pada ujung
5’ (upstream) dari mRNA. Pada bakteri, rRNA dari subunit
membentuk pasangan basa dengan urutan nukleotida spesifik
dalam leader mRNA. Pada eukariotik, ujung 5’ pertama kali
memerintahkan sub unit kecil untuk melekat pada ujung 5’ dari
mRNA. Pada arah downstream dari mRNA terdapat kodon
inisiasi, AUG, yang memberikan sinyal dimulainya proses
translasi. tRNA inisiator, yang membawa asam amino metionin,
melekat pada kodon inisasi.
Penyatuan mRNA, tRNA inisiator dan sub unit ribosom
kecil serta diikuti oleh perlekatan sub unit ribosom besar,
menyempurnakan kompleks inisiasi translasi. Protein yang
disebut faktor inisiasi dibutuhkan untuk membawa semua
komponen tersebut bersama-sama. Sel juga mengeluarkan
energi dalam bentuk molekul GTP untuk membentuk kompleks
inisiasi. Saat penyelesaian proses inisiasi, tRNA inisiator berada
pada tempat P dari ribosom, dan tempat A yang kosong siap
untuk tRNA-aminoasil berikutnya. Sintesis polipeptida dimulai
pada ujung aminonya. Proses inisiasi ini, lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar berikut:
d. Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut
hingga kodon stop mencapai tempat A di ribosom. Terdapat 3
jenis kodon yang berperan sebagai kodon stop, yaitu: UAA,
UAG dan UGA. Kodon stop ini tidak mengkode suatu asam
amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan
translasi. Suatu protein yang disebut sebagai faktor pelepas
(release factor) langsung mengikatkan diri pada kodon stop di
situs A. Faktor pelepas ini menyebabkan penambahan molekul
air, bukan asam amino, pada rantai polipeptida. Reaksi ini
menghidrolisis polipeptida yang sudah selesai ini dari tRNA
yang berada di situs P, melepaskan polipeptida dari ribosom.
Akibatnya, urutan asam amino dalam bentuk poilipeptida
terlepas, komplek ribosom juga terpisah antara ribosom sub unit
kecil dan ribosom sub unit besar. Hal ini dapat dengan jelas
dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 8. Terminasi Translasi
b. Sel Eukariotik
Transkripsi terjadi tidak bersamaan dengan translasi.
Dengan adanya membran inti, pada eukariotik dapat
dibedakan tempat terjadinya transkripsi dan translasi.
Transkripsi terjadi di dalam inti sel sedangkan translasi terjadi
di sitoplasma yang tepatnya pada ribosom.
Waktunya pun tidak dapat terjadi secara bersamaan, sebab
sebelum dapat melakukan translasi, harus merampungkan
terlebih dahulu proses transkripsi.
Proses transkripsi dan translasi pada eokariotik lebih komplek
daripada prokariotik
mRNA memiliki kehidupan beberapa jam atau beberapa hari
karena mRNA bersifat cukup stabil
Yang dipakai adalah rantai sense atau rantai 3’-5’, jadi data yang
digunakan adalah kode berikut:
Kodon mRNA 5’ AUG UAC GGG UUU UCC GUA ACU UGA 3’
Metionin-Tirosin-glisin-fenilalanin-serin-valin-threolin-stop
E. Pertanyaan
F. Daftar Pustaka
Stansfield, WD, Colome JS, Cano RJ. 2006. Biologi Molekuler dan
Sel. Jakarta: Erlangga.
Campbell, Neil A. and Jane B. Reece. 2005. Biology 7th ed,
International Edition. San Fransico: Pearson Educational Inc.
Hartwell, Leland H., Leroy Hood, dkk. 2000. Genetics: From Genes to
Genomes. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.