Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Agama Revisi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH AGAMA

“Al-Qur’an”

Dosen pengampuh: H. Uus Muhammad Husaini, Lc, M, Pd, I


Kelompok 1
Anggota:
Muhammad Azmil Mu’min Hairis NIM: 31220149
Siti Muyasaroh NIM: 31220219
Adiniyah Ainusyifa NIM: 31220005
Anastasya Puspa Dewi NIM: 31220020
Kelas A2

JURUSAN MENEJEMEN
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. Umat islam percaya bahwa Al-
Qur’an merupakan puncak dan penutup Wahyu Allah yang diperuntukkan
bagi manusia, dan bagian dari rukun iman yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, melalui perantara Malaikat Jibril.
sebagai Wahyu pertama yang diterima RasulullahSAW, sebagaimana
terdapat dalam surat Al-Alaq ayat 1-5. Al-Qur’an merupakan salah satu kitab
yang mempunyai sejarah panjang yang dimiliki oleh umat Islam dan sampai
sekarang masih terjaga keasliannya.
Dan Al-Qur’an juga memiliki multi fungsi dan selalu mempunyai
hubungan yang pasti dalam fenomena-fenomena. Untuk itulah sangat penting
untuk dipelajari, karena sangat disayangkan jika umat islam tidak tahu apa itu
Al-Qur’an.

1.2 Tujuan

Penulisan makalah ini, dimaksudkan untuk menginformasikan kepada


pembaca, apa itu Al-Qur’an dalam pentingnya terhadap kehidupan manusia,
dan bagaimana Al-Qur’an itu diturunkan pertama kali kepada Nabi
Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril as, demi terciptanya kehidupan
yang islami menuju keridhoan Allah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Qur’an
Pengertian Al-Qur’an menurut bahasa adalah bacaan atau sesuatu
yang dibaca secara berulang. Sedangkan menurut terminologi, Al-Qur’an
artinya firman Allah SWT yang diturunkan hanya kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai sebuah mukjizat untuk kemudian disampaikan
dengan jalan mutawattir dengan perantaraan malaikat Jibril.

Al-Qur’an menurut seorang ahli bernama Muhammad Ali ash-


Shabuni adalah firman Allah SWT yang tidak ada tandingannya, firman
Allah SWT ini diturunkan kepada Nabi Muhammad yang disampaikan
melalui perantara yaitu malaikat Jibril AS.1

Kemudian ditulis kepada para mushafnya untuk disampaikan


kepada umatnya dengan jalan mutawattir dimana membaca dan
mempelajari isi Al-Qur’an adalah termasuk salah satu ibadah kepada Allah
SWT. Al-Qur’an sendiri diawali dengan bacaan Surah Al-Fatihah dan
diakhiri dengan Surah An-Naas yang termasuk surat makkiyah.

Tersusun dari 30 Juz, 114 Surat, 554 Ruku` ( ‫ع‬/`Ain), 6236 Ayat,
77.439 Kata, 325.345 Huruf. (Kalangan ulama masih berbeda pendapat
mengenai jumlah ayat Al-Qur'an). Perbedaan penghitungan jumlah ayat ini
karena banyak Ulama yang belum sepakat apakah kalimat
“BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM” yang ada di pembukaan surah dan
huruf Alif Lam Mim, Alif Lam Ra, Yaa Sin, Shad, dan Qaaf termasuk ayat
atau bukan. Inilah yang menyebabkan adanya perbedaan mengenai jumlah
ayat. Namun demikian, hal itu tidak menimbulkan perpecahan di antara
umat.

B. Fungsi Al-Qur’an
1. Dari sudut subtansinya, fungsi Al-Qur’an sebagaimana tersurat nama-
namanya dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut:

1
Muhammad Ali ash-Shabuni
a. Al-Huda (petunjuk), Dalam al-Qur'an terdapat tiga kategori
tentang posisi al-Qur'an sebagai petunjuk. Pertama, petunjuk bagi
manusia secara umum. Kedua, al-Qur'an adalah petunjuk bagi
orang-orang bertakwa. Ketiga, petunjuk bagi orang-orang yang
beriman (menurut Bambang Irawan Muhammad).2
b. Al-Furqon (pemisah). Dalam al-Qur'an dikatakan bahwa ia
adalah ugeran untuk membedakan dan bahkan memisahkan antara
yang hak dan yang batil, atau antara yang benar dan yang salah.
c. Al-Asyifa (obat). Dalam al-Qur'an dikatakan bahwa ia berfungsi
sebagai obat bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada
(mungkin yang dimaksud disini adalah penyakit Psikologis)
d. Al-Mau’izah (nasihat), Didalam Al-Qur’an di katakan bahwa ia
berfungsi sebagai penasihat bagi orang-orang yang bertakwa.

2. Fungsi Al-Qur’an di lihat dari realitas kehidupan manusia


a. Al-Qur’an sebagai petunjuk jalan yang lurus bagi kehidupan
manusia
b. Al-Qur’an sebagai mukjizat bagi Rasulallah SAW.
c. Al-Qur’an menjelaskan kepribadian manusia dan ciri-ciri umum
yang membedakannya dari makhluk lain.
d. Al-Qur’an sebagai korektor dan penyempurna kitab-kitab Allah
sebelumnya.
e. Menjelaskan kepada manusia tentang masalah yang pernah di
perselisikan ummat Islam terdahulu
f. Al-Qur’an brfungsi Memantapkan Iman(menurut Nur
Kholis,M.Ag,Pengantar Studi Al-Qur’an dan Hadits) 3
g. Tuntunan dan hukum untuk menempuh kehiduapan

C. Nama-nama Al-Qur’an

Penyebutan nama Al-Qur’an bukanlah satu satunya nama yang


diberikan oleh Allah SWT terhadap kitab suci yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW tersebut.
Beberapa nama Al-Qur’an tersebut yang paling populer dan paling
banyak digunakan di masyarakat adalah :
1. Al-Qur’an

2
Nur Kholis,M.Ag,Pengantar Studi Al-Qur’an dan Hadits
3
Bambang Irawan Muhammad
Merupakan nama yang paling populer dan juga paling sering
digunakan dalam kitab suci terkahir yang diturunkan oleh Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW ini.
Al-Qur’an berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca. Salah satu ayat
Al-Qur’an yang menyebutkan nama ini adalah Surah Al-Baqarah : 185.
2. Al-Kitab
(Al Kitab Nama Lain Quran)
Al-Qur’an juga seringkali disebut sebagai Kitabullah yang artinya
Kitab Suci Allah SWT dan dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang
ditulis. Ayat Al-Qur’an yang menyebutkan nama ini adalah Surah Al-
Baqarah : 2 dan Surah Ali’imran : 3.
3. Al-Furqan
Al-Furqan berarti pembeda yang mempunyai maksud bahwa
mukjizat Nabi Muhammad SAW ini merupakan suatu pembeda bagi mana
yang haq dan mana yang bathil atau mana yang baik dan mana yang
buruk.
Nama Al-Furqan sebagai salah satu nama Al-Qur’an termaktub
dalam Surah Al-Furqan : 1.
4. Al-Zikr
Al-Zikr artinya adalah pemberi peringatan dimana Al-Qur’an dapat
memberikan peringatan kepada manusia. Adapun ayat dalam Al-Qur’an
yang mengandung nama ini terdapat dalam Surah Al-Hijr : 9.
5. At-Tanzil
Sedangkan At-Tanzil artinya yang diturunkan, maksudnya adalah
Al-Qur’an ini diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
melalui perantara yaitu Malaikat Jibril AS untuk disampaikan kepada umat
manusia secara mutawattir.
At-Tanzil sebagai nama lain dari Al-Qur’an ini disebutkan dalam
Surah Asy-Syu’ara : 192.

D. Kedudukan Al-Qur’an

Kedudukan Al-qur’an Sebagai Sumber Hukum Islam. Al-Qur’an


dalam Islam dijadikan sumber hukum umat Islam. Al-Qur’an merupakan
sumber hukum dari semua hukum yang ada di bumi sebagaimana firman
Allah yang tercantum dalam Surah An-Nisa ayat 59,
‫|َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا َأِط يُعو۟ا ٱَهَّلل َو َأِط يُعو۟ا ٱلَّرُسوَل َو ُأ۟و ِلى ٱَأْلْم ِر ِم نُك ْم ۖ َفِإن َتَٰن َز ْعُتْم ِفى َش ْى ٍء‬
‫َفُر ُّد وُه ِإَلى ٱِهَّلل َو ٱلَّرُسوِل ِإن ُك نُتْم ُتْؤ ِم ُنوَن ِبٱِهَّلل َو ٱْلَيْو ِم ٱْل َء اِخ ِرۚ َٰذ ِلَك َخْيٌر َو َأْح َس ُن َتْأِو يًل‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah


Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Al-Qur’an sebagai sumber hukum ini sudah tidak diragukan lagi
kebenarannya. Apabila seorang muslim berpegang teguh pada Al-Qur’an,
niscaya dia tidak akan tersesat selama-lamanya.

E. Struktur Al-Qur’an

Al-Qur’an terdiri dari 114 surah, 30 juz, dan 6236 ayat menurut
riwayat dari Hafsh, 6262 ayat menurut riwayat dari Ad-Dur, ataupun
sebanyak 6214 ayat menurut riwayat dari Warsy.
Al-Qur’an sendiri juga terbagi menjadi 30 bagian yang dikenal
dengan nama juz. Surah dalam Al-Qur’an terdiri dari sejumlah ayat mulai
dari surah-surah pendek hingga yang panjang. Lafadz
Bismillahirrahmanirrahiim merupakan ciri dari pembuka seluruh
Surah di Al-Qur’an selain Surah At-Taubah. Menurut tempat
diturunkannya, surah-surah dalam Al-Qur’an terbagi menjadi dua
golongan, yaitu Surah Makkiyah dan Surah Madaniyah.
Pembagian ini didasarkan atas tempat dan waktu diperkirakan
terjadinya penurunan surah maupun ayat tertentu. Surah yang turun
sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah digolongkan sebagai
Surah Makkiyah, dan bagi surah yang turun setelah Nabi Muhammad
SAW hijrah ke Madinah, tergolong menjadi surah madaniyah.
Terdapat dua pendapat mengenai hukum menyentuh Al-Qur’an.
Adab ini berkaitan dengan kondisi atau keadaan seseorang yang sedang
nifas, junub, dan haid (bagi perempuan).
Menurut pendapat pertama, jika eseorang sedang mengalami
kondisi tersebut baik itu junub, haid, ataupun nifas, maka tidak boleh
menyentuh Al-Qur’an sebelum bersuci terlebih dulu.
Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa, jika seseorang
sedang mengalami ketiga kondisi yang telah disebutkan diatas baik itu
junub, haid, ataupun nifas, maka tetap boleh dan sah bagi orang yang
bersangkutan untuk menyentuh kitab suci Al-Qur’an karena tidak ada dalil
yang mengaturnya.
Al-Qur’an pertama kali dicetak pada tahun 1530 Masehi atau
sekitar abad ke-10 H di Bundukiyah (Vinece). Namun, kekuasaan gereja
memerintahkan agar Alquran yang telah dicetak itu dibasmi. Kemudian,
Hankelman mencetak Alquran di Kota Hamburg (Jerman) pada tahun
1694 M atau sekitar abad ke-12 H. (Lihat RS Abdul Aziz, Tafsir Ilmu
Tafsir, 1991: 49).

AL-QUR’AN ADALAH OBAT HATI.

Setiap jenis penyakit hati dan jasmani, pasti dalam Al-Qur’an ada
indikasi terhadap obatnya, penyebab atau cara pencegahannya, bagi orang
yang diberi pemahaman terhadap Kitabullah oleh Allah SWT. (Ibnu
Qayyim Al Jauziyah, Ath-Thibun AnNabawiy)

“Dan tidaklah setiap orang diberi keahlian dan taufiq untuk


menjadikannya sebagai obat. Jika seorang yang sakit konsisten berobat
dengannya dan meletakkan pada sakitnya dengan penuh kejujuran dan
keimanan, penerimaan yang sempurna, keyakinan yang kokoh, dan
menyempurnakan syaratnya, niscaya penyakit apapun tidak akan mampu
menghadapinya selama-lamanya. Bagaimana mungkin penyakit tersebut
mampu menghadapi firman Dzat yang memiliki langit dan bumi. Jika
diturunkan kepada gunung, maka ia akan menghancurkannya. Atau
diturunkan kepada bumi, maka ia akan membelahnya. Maka tidak satu pun
jenis penyakit, baik penyakit hati maupun jasmani, melainkan dalam Al-
Qur`an ada cara yang membimbing kepada obat dan sebab (kesembuhan)
nya.” (Ibnu Qayyim, Zadul Ma'ad, 4/287)4

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi


penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur`an itu

4
Ibnu Qayyim, Zadul Ma'ad, 4/287
tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain
kerugian.” (Al-Isra`: 82)

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari


Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam
dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(Q.S.Yunus: 57)

Alquran diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih


23 tahun. Para Ulama membagi masa penurunan ini menjadi dua periode,
yaitu periode Makkah dan periode Madinah. Periode Makkah berlangsung
selama 13 tahun masa kenabian Rasulullah SAW. Sementara itu, periode
Madinah dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun.

Dilihat dari segi turunnya ayat-ayat Al-Qur’an itu dikelompokkan


menjadi dua, yaitu:

1. Ayat-ayat Makkiyyah, ialah ayat-ayat yang diturunkan di Mekkah atau


sebelum Nabi Muhammad SAW. berhijrah ke Madinah.

2. Ayat-ayat Madaniyyah, ialah ayat-ayat yang diturunkan di Madinah


atau sesudah Nabi Muhammad SAW. hijrah ke Madinah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Al-Qur’an sebagai wahyu dan mukjizat terbesar Rasulullah


saw. Mempunyai dua pengertian , yaitu pengertian secara
Etimologi ( bahasa ) dan pengertian menurut terminology ( istilah )
Al- Qur’an tidak diturunkan secara sekaligus, Al-Qur’an turun
secara berangsu-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para
ulama membagi masa turunnya Al-qur’an ini di bagi menjadi dua
periode, yaitu periode Mekkah dan perode Madinah.
Al-Qur’an pertama kali dicetak pada tahun 1530 Masehi
atau sekitar abad ke-10 H di Bundukiyah (Vinece). Namun,
kekuasaan gereja memerintahkan agar Alquran yang telah dicetak
itu dibasmi. Kemudian, Hankelman mencetak Alquran di Kota
Hamburg (Jerman) pada tahun 1694 M atau sekitar abad ke-12 H.
(Lihat RS Abdul Aziz, Tafsir Ilmu Tafsir, 1991: 49).5

B. Saran
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penyusun dan bagi pembaca semuanya. Serta diharapkan,
kritik dan saran dari pembaca. Walaupun merasa masih ada
kekurangannya. Disini masih sama-sama belajar, bagi para
pembaca dapat memakluminya.

DAFTAR PUSTAKA

5
RS Abdul Aziz, Tafsir Ilmu Tafsir
 https://www.kompasiana.com/inspextur/550a68c18133113014b1e167/tentang-al-
quran

 https://belajargiat.id/quran/

 https://jonireis.blogspot.com/2015/01/makalah-tentang-al-quran-13.html

 https://tafsirweb.com/1591-quran-surat-an-nisa-ayat-59.html

 https://abdullahqiso.blogspot.com/2013/12/fungsi-dan-kedudukan-al-quran-
dalam.html

Anda mungkin juga menyukai