Makalah Agama Revisi
Makalah Agama Revisi
Makalah Agama Revisi
“Al-Qur’an”
JURUSAN MENEJEMEN
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tersusun dari 30 Juz, 114 Surat, 554 Ruku` ( ع/`Ain), 6236 Ayat,
77.439 Kata, 325.345 Huruf. (Kalangan ulama masih berbeda pendapat
mengenai jumlah ayat Al-Qur'an). Perbedaan penghitungan jumlah ayat ini
karena banyak Ulama yang belum sepakat apakah kalimat
“BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM” yang ada di pembukaan surah dan
huruf Alif Lam Mim, Alif Lam Ra, Yaa Sin, Shad, dan Qaaf termasuk ayat
atau bukan. Inilah yang menyebabkan adanya perbedaan mengenai jumlah
ayat. Namun demikian, hal itu tidak menimbulkan perpecahan di antara
umat.
B. Fungsi Al-Qur’an
1. Dari sudut subtansinya, fungsi Al-Qur’an sebagaimana tersurat nama-
namanya dalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut:
1
Muhammad Ali ash-Shabuni
a. Al-Huda (petunjuk), Dalam al-Qur'an terdapat tiga kategori
tentang posisi al-Qur'an sebagai petunjuk. Pertama, petunjuk bagi
manusia secara umum. Kedua, al-Qur'an adalah petunjuk bagi
orang-orang bertakwa. Ketiga, petunjuk bagi orang-orang yang
beriman (menurut Bambang Irawan Muhammad).2
b. Al-Furqon (pemisah). Dalam al-Qur'an dikatakan bahwa ia
adalah ugeran untuk membedakan dan bahkan memisahkan antara
yang hak dan yang batil, atau antara yang benar dan yang salah.
c. Al-Asyifa (obat). Dalam al-Qur'an dikatakan bahwa ia berfungsi
sebagai obat bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada
(mungkin yang dimaksud disini adalah penyakit Psikologis)
d. Al-Mau’izah (nasihat), Didalam Al-Qur’an di katakan bahwa ia
berfungsi sebagai penasihat bagi orang-orang yang bertakwa.
C. Nama-nama Al-Qur’an
2
Nur Kholis,M.Ag,Pengantar Studi Al-Qur’an dan Hadits
3
Bambang Irawan Muhammad
Merupakan nama yang paling populer dan juga paling sering
digunakan dalam kitab suci terkahir yang diturunkan oleh Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW ini.
Al-Qur’an berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca. Salah satu ayat
Al-Qur’an yang menyebutkan nama ini adalah Surah Al-Baqarah : 185.
2. Al-Kitab
(Al Kitab Nama Lain Quran)
Al-Qur’an juga seringkali disebut sebagai Kitabullah yang artinya
Kitab Suci Allah SWT dan dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang
ditulis. Ayat Al-Qur’an yang menyebutkan nama ini adalah Surah Al-
Baqarah : 2 dan Surah Aliimran : 3.
3. Al-Furqan
Al-Furqan berarti pembeda yang mempunyai maksud bahwa
mukjizat Nabi Muhammad SAW ini merupakan suatu pembeda bagi mana
yang haq dan mana yang bathil atau mana yang baik dan mana yang
buruk.
Nama Al-Furqan sebagai salah satu nama Al-Qur’an termaktub
dalam Surah Al-Furqan : 1.
4. Al-Zikr
Al-Zikr artinya adalah pemberi peringatan dimana Al-Qur’an dapat
memberikan peringatan kepada manusia. Adapun ayat dalam Al-Qur’an
yang mengandung nama ini terdapat dalam Surah Al-Hijr : 9.
5. At-Tanzil
Sedangkan At-Tanzil artinya yang diturunkan, maksudnya adalah
Al-Qur’an ini diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
melalui perantara yaitu Malaikat Jibril AS untuk disampaikan kepada umat
manusia secara mutawattir.
At-Tanzil sebagai nama lain dari Al-Qur’an ini disebutkan dalam
Surah Asy-Syuara : 192.
D. Kedudukan Al-Qur’an
E. Struktur Al-Qur’an
Al-Quran terdiri dari 114 surah, 30 juz, dan 6236 ayat menurut
riwayat dari Hafsh, 6262 ayat menurut riwayat dari Ad-Dur, ataupun
sebanyak 6214 ayat menurut riwayat dari Warsy.
Al-Qur’an sendiri juga terbagi menjadi 30 bagian yang dikenal
dengan nama juz. Surah dalam Al-Qur’an terdiri dari sejumlah ayat mulai
dari surah-surah pendek hingga yang panjang. Lafadz
Bismillahirrahmanirrahiim merupakan ciri dari pembuka seluruh
Surah di Al-Qur’an selain Surah At-Taubah. Menurut tempat
diturunkannya, surah-surah dalam Al-Qur’an terbagi menjadi dua
golongan, yaitu Surah Makkiyah dan Surah Madaniyah.
Pembagian ini didasarkan atas tempat dan waktu diperkirakan
terjadinya penurunan surah maupun ayat tertentu. Surah yang turun
sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah digolongkan sebagai
Surah Makkiyah, dan bagi surah yang turun setelah Nabi Muhammad
SAW hijrah ke Madinah, tergolong menjadi surah madaniyah.
Terdapat dua pendapat mengenai hukum menyentuh Al-Qur’an.
Adab ini berkaitan dengan kondisi atau keadaan seseorang yang sedang
nifas, junub, dan haid (bagi perempuan).
Menurut pendapat pertama, jika eseorang sedang mengalami
kondisi tersebut baik itu junub, haid, ataupun nifas, maka tidak boleh
menyentuh Al-Qur’an sebelum bersuci terlebih dulu.
Sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa, jika seseorang
sedang mengalami ketiga kondisi yang telah disebutkan diatas baik itu
junub, haid, ataupun nifas, maka tetap boleh dan sah bagi orang yang
bersangkutan untuk menyentuh kitab suci Al-Qur’an karena tidak ada dalil
yang mengaturnya.
Al-Qur’an pertama kali dicetak pada tahun 1530 Masehi atau
sekitar abad ke-10 H di Bundukiyah (Vinece). Namun, kekuasaan gereja
memerintahkan agar Alquran yang telah dicetak itu dibasmi. Kemudian,
Hankelman mencetak Alquran di Kota Hamburg (Jerman) pada tahun
1694 M atau sekitar abad ke-12 H. (Lihat RS Abdul Aziz, Tafsir Ilmu
Tafsir, 1991: 49).
Setiap jenis penyakit hati dan jasmani, pasti dalam Al-Qur’an ada
indikasi terhadap obatnya, penyebab atau cara pencegahannya, bagi orang
yang diberi pemahaman terhadap Kitabullah oleh Allah SWT. (Ibnu
Qayyim Al Jauziyah, Ath-Thibun AnNabawiy)
4
Ibnu Qayyim, Zadul Ma'ad, 4/287
tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain
kerugian.” (Al-Isra`: 82)
B. Saran
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penyusun dan bagi pembaca semuanya. Serta diharapkan,
kritik dan saran dari pembaca. Walaupun merasa masih ada
kekurangannya. Disini masih sama-sama belajar, bagi para
pembaca dapat memakluminya.
DAFTAR PUSTAKA
5
RS Abdul Aziz, Tafsir Ilmu Tafsir
https://www.kompasiana.com/inspextur/550a68c18133113014b1e167/tentang-al-
quran
https://belajargiat.id/quran/
https://jonireis.blogspot.com/2015/01/makalah-tentang-al-quran-13.html
https://tafsirweb.com/1591-quran-surat-an-nisa-ayat-59.html
https://abdullahqiso.blogspot.com/2013/12/fungsi-dan-kedudukan-al-quran-
dalam.html