Resume Kelompok 4
Resume Kelompok 4
Resume Kelompok 4
TUMBUHAN OBAT “
OLEH KELOMPOK 4
ANGGOTA:
2019/2020
FARMAKOGNOSI
Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang berkhasiat obat yang dapat menghilangkan rasa sakit,
meningkatkan daya tahan tubuh, membunuh bibit penyakit dan memperbaiki organ yang rusak
seperti ginjal, jantung, paru-paru.Pemanfaatan tumbuhan dalam pengobatan telah menjadi bagian
dari kebudayaan hampir setiap bangsa di dunia.Bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan
penyakit, melakukan fungsi biologis tertentu, hingga mencegah serangan serangga dan
jamur.Tumbuhan menghasilkan berbagai macam senyawa aktif yang memberikan efek
farmakologi UM disebut metabolit sekunder.
Metabolit sekunder yang tidak ditemukan di semua jenis tumbuhan, dan setiap jenis
tumbuhan dapat memiliki jenis dan fungsi metabolit sekunder yang berbeda-beda.. Senyawa ini
secara terus menerus menjadi sumber utama berbagai obat berkhasiat penting.Senyawa aktif
dalam tumbuhan telah menjadi sumber inspirasi untuk terapi penyakit yang sulit atau mahal
pengobatannya. Senyawa aktif tumbuhan dapat dibagi dalam 4 golongan, yaitu : fenol, alkaloid,
terpenoid, dan amino non proteinTumbuhan mensintesis berbagai jenis fitokimia, tetapi sebagian
besar merupakan turunan dari senyawa biokimia dasar:
Kandungan kimia yang penting dari rimpang kunyit adalah kurkumin, minyak atsiri, resin,
desmetoksikurkumin, oleoresin, dan bidesmetoksikurkumin, damar, gom, lemak, protein,
kalsium, fosfor dan besi. Kurkumin (diferuloylme- thane) (3–4%) merupakan komponen aktif
dari kunyit yang berperan untuk menghasilkan warna kuning, dan terdiri dari kurkumin I (94%),
kurkumin II (6%) and kurkumin III (0.3%)
Struktur kurkumin
Kurkumin telah ditampilkan dapat menghambat sejumlah molekul yang terlibat dalam
peradangan termasuk fosfolipase, lipooxigenase, COX-2, leukotrien, tromboksan, prostaglandin,
oksida nitrat, kolagenase, elastase, hyaluronidase, MCP-1, interferon-inducible protein, faktor
nekrosis tumor, dan interleukin-12.Kurkumin menurunkan kegiatan katalitik fosfolipase A2 dan
fosfolipase C g1, dengan demikian mengurangi pelepasan asam arakhadonat dari selular
fosfolipid.Aktivitas biologisnya :
• Antioksidan
Kurkumin menunjukkan aktivitas anti- oksidan yang efektif dalam sistem emulsi asam linoleat.
Efek dari berbagai konsen- trasi (15–45 g / mL) kurkumin pada peng- hambatan peroksidasi lipid
emulsi asam linoleat telah ditemukan efek yang sebesar 97,3, 98,8 dan 99,2%. Kurkumin
mempunyai sifat antiinflamasi dan antioksidan yang telah dibukti dan mempunyai beberapa efek
terapi. Kurkumin menghambat peroksidasi lipid pada berbagai studi model hewan. Kurkumin
adalah senyawa antioksidan yang sangat larut dalam lemak. Jadi di dalam membran sel,
kurkumin akan bereaksi dengan radikal lipid dan menghasilkan radikal fenoksil
• Antibakteri
Ekstrak etanol mempunyai aktivitas antimikroba yang tertinggi, yaitu dengan rentang MIC dari
3,91 hingga 125 ppt . Ekstrak heksana dan metanol C. longa menunjukkan efek antibakteri
terhadap 13 bakteri, yaitu antara Vibrio harveyi, V.alginolyticus, V.vulnificus,
V.parahaemolyticus, V. cholerae, Bacillus subtilis, B. cereus, Aeromonas hydrophila,
Streptococcus agalactiae, Staph. aureus, Staph. intermedius, Staph. epidermidis, dan
Edwardsiella tarda. Kurkuminoids juga menimbulkan aktivitas penghambatan terhadap 8 bakteri,
yaitu Str. agalactiae, Staph. intermedius,Staph. epidermidis, Staph. aureus, A. hydrophila, B.
subtilis, B. cereus, dan Ed. tarda
• Antivirus
Kurkumin menunjukkan aktivitas antivirus terhadap virus influenza PR8, H1N1, dan H6N1.
Hasilnya menunjukkan lebih dari 90% pengurangan virus dalam kultur dengan menggunakan 30
μM kurkumin .Kurkumin menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap ezim IMPDH baik
secara tidak kompetitif atau kompetitif disarankan sebagai senyawa antiviral yang kuat.
Kecepatan aktivitas enzim inosin monofosfat dehidrogenase (IMPDH) dalam proses sintesis
nukleotida guanin mempunyai pembatasan, jadi enzim ini disarankan sebagai target terapi untuk
an- tivirus dan antikanker
• Anti jamur
Penambahan bubuk kunyit ke dalam kultur jaringan tanaman telah menunjukkan bahwa
konsentrasi kunyit pada 0,8 dan 1,0 g / L memiliki aktivitas penghambatan yang cukup besar
terhadap kontaminasi jamur.Ekstrak metanol kunyit menunjukkan aktivitas antijamur terhadap
Cryptococcus neoformans dan Candida albicans.
• Ekstrak heksana C. longa pada 1000 mg / L menunjukkan efek anti- jamur terhadap
Rhizoctonia solani, Phytophthora infestans, dan Erysiphe graminis.
• Ekstrak etil asetat C. longa mempunyai efek peng- hambatan terhadap R. solani, P.
infestans, Puccinia recondita, dan Botrytis cinerea
• Kurkumin dan minyak kunyit menunjukkan efek antijamur terhadap dua jamur fitofagus,
yaitu, Fusarium solani dan Helminthosporium oryzae.
• Minyak kunyit menunjukkan aktivitas antijamur yang paling efektif terhadap F. solani
dan H. oryzae
• Anti malaria
Sifat antioksidan dan aktivitas pengham- batan radikal bebas dari kurkumin me- mainkan
peran yang penting dalam efek penghambatan senyawa pada tahap awal karsinogenesis.
Bahwa kurkumin memiliki kemampuan untuk menghambat mutagenesis DNA yang diinduksi
oleh sinar UV . Selain efek penghambatan produksi nitrat oksida (NO) dan mampu mengais
radikal superoksida yang merusak DNA. Efek penghambatan kurkumin pada karsinogenesis
telah ditunjukkan pada beberapa studi dari berbagai jenis tumor termasuk kanker mulut dan
tumor usus.