Nurul Kodiyah
Nurul Kodiyah
Nurul Kodiyah
id
NURUL KODIYAH
R0105063
HALAMAN PENGESAHAN
dr. Budianti Wiboworini, M.Kes. Moch. Arief Tq, dr., M.S, PHK
NIP. 19650715 1999702 2 005 NIP. 19500913 198003 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi D-IV Kebidanan
Fakultas Kedokteran UNS
ABSTRAK
Nurul Kodiyah
R0105063
Makanan Pendamping ASI sangat penting bagi bayi setelah berusia 4-6
bulan, karena ASI tidak lagi mencukupi zat gizi yang dibutuhkan. Kurang dari
40% bayi usia kurang dari 2 bulan sudah diiberi MP-ASI. Dalam hal ini
pengetahuan tentang MP-ASI yang dimiliki ibu sangat berpengaruh. Adapun
faktor yang mempengaruhi dalam memberikan MP-ASI antara lain pendidikan,
sosial ekonomi dan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisa hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian
makanan pendamping ASI di Desa Jatirejo Kecamatan Jumapolo.
KATA PENGANTAR
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, baik berupa bimbingan, dorongan dan
1. Dr. H. Syamsul Hadi, dr. SpKJ selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Maret Surakarta.
10. Seluruh responden yang telah bersedia menjadi subyek studi kasus dalam
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang selalu bersama dalam suka maupun
12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu,
Harapan penulis semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat
Tentunya tidak ada gading yang tidak retak, begitu pula dengan karya tulis
ini, penulis merasakan masih banyak kekurangan dalam penyusunan karya tulis
ini. Apabila terdapat kesalahan, baik dari segi isi maupun tulisan, penulis mohon
kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sekalian demi sempurnanya karya
tulis ini.
Penulis
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
ABSTRAK........................................................................................................ iii
PEMSEMBAHAN............................................................................................ iii
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian....................................................................... 3
1. Pengetahuan........................................................................... 5
a. Pengetahuan..................................................................... 5
2. Pemberian MP-ASI................................................................ 12
C. Hipotesis ...................................................................................... 18
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
E. Kriteria Restriksi.......................................................................... 20
B. Karakteristik Responden.............................................................. 28
C. Data Umum.................................................................................. 29
D. Data Khusus................................................................................. 31
BAB V PEMBAHASAN............................................................................... 34
BAB VI PENUTUP........................................................................................ 38
A. Kesimpulan .................................................................................. 38
B. Saran ............................................................................................ 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 4.8 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Makanan
Pendamping ASI.......................................................................... 28
Tabel 4.9 Uji Spearman Rank antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian
DAFTAR LAMPIRAN
1. Jadwal Penelitian
2. Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data
3. Permohonan untuk menjadi responden
4. Lembar persetujuan sebagai responden
5. Kuesioner lama
6. Hasil uji validitas dan reliabilitas
7. Kuesioner baru
8. Hasil Uji spearman colleration Menggunakan SPSS for Windows
9. Lembar Konsultasi
10. Riwayat Hidup
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan pertama yang terbaik bagi bayi hingga
usia 4-6 bulan. Setelah itu bayi harus diperkenalkan dengan ragam makanan padat,
meski ASI masih tetap diberikan hingga anak berumur dua tahun bahkan lebih.
Pemenuhan kebutuhan gizi terutama diperlukan sejak masa janin sampai anak
berusia lima tahun. Pemenuhan gizi pada masa rawan ini sangat menentukan
diperlukan pengetahuan dan perilaku yang baik pula mengenai MP-ASI. Dan salah
Pengetahuan pada dasarnya adalah hasil dari tahu yang terjadi setelah orang
yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pula oleh pengetahuan sebagai faktor predisposisi. Jika pengetahuan tentang MP-
ASI baik diharapkan pula pada akhirnya perilaku terhadap pemberian MP-ASI
diberikan, jenis bentuk dan jumlahnya (Krisnatuti, 2000). Waktu yang tepat untuk
pemberian MP-ASI adalah usia 4-6 bulan (Lawson, 2003). Cara pemberian
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pertama kali berbentuk cair menjadi lebih kental secara bertahap (Octopus, 2006).
Jadi pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas ataupun kuantitas, penting
menyebutkan bahwa kurang lebih 40% bayi usia kurang dari dua bulan sudah
diberi MP-ASI. Disebutkan juga bahwa bayi usia nol sampai dua bulan mulai
dan makanan padat (13,7%). Pada bayi tiga sampai lima bulan yang mulai diberi
makanan pendamping cair (60,2%), lumat atau lembik (66,25%), dan padat
(45,5%) (anonim2, 2009). Dan dari beberapa penelitian dinyatakan bahwa keadaan
kurang gizi pada bayi dan anak disebabkan karena kebiasaan pemberian MP-ASI
yang tidak tepat dan ketidaktahuan ibu tentang manfaat dan cara pemberian MP-
ASI yang benar sehingga berpengaruh terhadap pemberian MP-ASI (Depkes RI,
2006).
pemberian MP-ASI yang tidak tepat juga terjadi di Desa Jatirejo Kecamatan
terdapat ± 52% bayi kurang dari dua bulan sudah diberi makanan selain ASI.
Salah satu penyebabnya, mungkin karena Ibu tidak mempunyai pengetahuan yang
cukup sehingga mereka memberikan MP-ASI terlalu dini dan tidak bervariasi.
Bahkan terdapat beberapa balita dengan kasus berat badan kurang berdasarkan
umur. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat
Kecamatan Jumapolo.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah
adalah “Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum.
2. Tujuan Khusus.
Jumapolo.
b. Mengetahui bagaimana waktu, cara, syarat, tujuan, manfaat dan jenis serta
Jumapolo.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis.
E. Keaslian Penelitian
melakukan studi kasus serupa yaitu Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
Karya tulis ini berbeda dengan karya tulis sebelumnya, yaitu dalam hal
tempat dan waktu penelitian, subyek penelitian dan analisa data yang digunakan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengetahuan Umum
1). Pengertian.
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan
a). Tahu
b). Memahami
c). Aplikasi
d). Analisis
e). Sintesis
f). Evaluasi
a). Pendidikan
b). Pengalaman
c). Informasi
kepada bayi setelah bayi berusia 4-6 bulan sampai bayi berusia 24
yaitu tujuan mikro dan tujuan makro. Tujuan mikro berkaitan langsung
tumbuh kembang.
c). Aspek psikologis yaitu untuk memberi kepuasan pada bayi dengan
tugasnya.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sebaiknya MP-ASI mulai diberikan pada umur 4-6ulan. Hal ini erat
bayi dibawah usia 4 bulan maka asupan gizi yang dibutuhkan oleh bayi
1) Bayi lebih sering menderita diare. Hal ini disebabkan cara menyiapkan
2) Bayi mudah alergi terhadap zat makanan tertentu, ini terjadi akibat
usus bayi masih permeable, sehingga mudah dilalui oleh protein asing.
Protein) dan dapat terjadi sugar baby atau obesitas bila asupan kalori
terlalu tinggi.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
zat gizi yang diperlukan bayi karena ASI tidak dapat memenuhi kebutuhan
bayi secara terus menerus. Selain sebagai pelengkap ASI, pemberian MP-
ASI sangat membantu bayi dalam proses belajar makan dan kesempatan
sebelumnya tidak merasakan makanan lain selain ASI, maka harus secara
diberikan, belum tentu tidak mau, oleh sebab itu bayi harus diperkenalkan
makanan segar yang memiliki gizi optimal. Selain itu, bayi akan terbiasa
dengan makanan buatan rumah sejak dini yang memiliki aneka ragam dan
yaitu lebih cepat dalam penyajian, mudah, enak dan aman. Disiapkan
secara higienis dengan memenuhi standar gizi. Karena makanan bayi siap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
saji dapat dibuat dalam jumlah kecil, makanan ini cocok pada awal
mahal dan tidak memberikan pengalaman yang banyak akan rasa dan
tekstur (Lawson, 2003). Produk makanan bayi siap saji ini diatur oleh
Tabel 2.2 Contoh jadwal pemberian MP-ASI menurut umur bayi, jenis makanan dan
frekuensi pemberian.
Umur bayi Jenis makanan Berapa kali sehari
0-4/6 bulan -ASI -kapan diminta
Kira-kira 6 bulan -ASI -kapan diminta
-Sari buah -1-2 kali
-bubur: bubur tepung beras merah
Kira-kira 7 bulan -ASI -kapan diminta
-buah-buahan -3-4 kali
-hati ayam atau kacang-kacangan
-beras merah atau ubi
-sayuran (wortel, bayam)
-minyak, santan, advokad
-air tajin
Kira-kira 9 bulan -ASI -kapan diminta
-buah-buahan -4-6 kali
-bubur roti
-daging/kacang-kacangan/ayam/ikan
-beras merah/kentang/labu/jagung
minyak/santan/advokad
>12 bulan -ASI -kapan diminta
-makanan pada umumnya, termasuk telur. -4-6 kali
Sumber: Krisnatuti (2000).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mikronutrien untuk bayi sampai 4-6 bulan masih dapat dipenuhi dari ASI.
yang bergizi dan mengandung protein yang cukup atau disebut dengan
jembatan protein (Three plank protein bridge) yang terdiri dari: ASI harus
diteruskan ditambah dengan protein hewani dan protein nabati. Kalau anak
esensial untuk bayi adalah histidin dan untuk bayi premature adalah taurin
dibutuhkan. Pada masa bayi 37 % kalori ASI dan 40 -50 % kalori susu
kencing, tinja, kulit, dan paru. Kebutuhan kalsium dapat terpenuhi dari
tahun. Makanan yang telah difortifikasi dengan besi merupakan salah satu
pilihan. Cadangan seng pada bayi baru lahir tidak ada, tetapi ASI dan susu
tahun pertama. Sumber fluor dapat berasal dari air minum yang sudah
difortifikasi atau diberikan tablet fluor. Defisiensi vitamin pada bayi jarang
1) Perhatikan kebersihan alat makan, alat makan yang bersih adalah alat
makan yang dicuci dengan ais sabun kemudian direndam dalam air
waktu oleh bayi tanpa harus dipanaskan lagi untuk diberikan kepada
bayi
dua jam
5) Jaga kebersihan bahan makanan yang akan diolah, cuci bersih sayuran
ASI yang diberikan, ganti dengan makanan pendamping ASI yang lain.
sebagai berikut:
1) Faktor pendidikan
menjadi pilihan utama bagi ibu yang tidak sempat untuk menyusui
bayinya.
3) Faktor Lingkungan
keluarga yang turun temurun serta adanya anggapan bahwa ASI saja
B. Kerangka Konsep
Tingkat pengetahuan
ibu tentang MP-ASI
Faktor langsung:
- pendidikan ibu
- informasi
- pengalaman
Keterangan :
Variabel yang diteliti
Variabel yang tidak diteliti
C. Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
C. Populasi Penelitian
1. Populasi Target
2. Populasi Aktual
Semua ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan yang tercatat di Posyandu
kurang dari 100, lebih baik sampel diambil semua sehingga penelitiannya
berjumlah 46 orang dengan kriteria yaitu semua ibu yang mempunyai bayi usia 6-
E. Kriteria Restriksi
1. Kriteria Inklusi
a. Semua ibu yang mempunyai bayi berumur 6-12 bulan di Posyandu Desa
F. Definisi Operasional
1. Variabel Bebas
c. Hasil pengukuran :
2. Variabel Terikat
merupakan hal yang dilakukan ibu dalam memberikan makanan apa saja selain
ASI.
c. Hasil pengukuran:
sedangkan untuk jawaban salah diberi nilai 0. Dari perhitungan nilai tersebut
yaitu:
memodifikasi kuesioner dalam hal pilihan jawaban yaitu berupa ya dan tidak
dari Karya Tulis Ilmiah milik Susilowati, 2007. Peneliti memodifikasi kesioner
1. Uji Validitas
Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan analisis butir, yaitu skor-skor
yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total,
selanjutnya uji ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS dengan
Teknik Product Moment. Apabila korelasi tiap item lebih besar daripada
Uji validitas ini dilakukan pada ibu yang mempunyai bayi usia 6-12
(Notoatmodjo, 2007).
item. Setelah dilakukan validitas ternyata diperoleh hasil bahwa alat ukur
kedua variabel adalah valid, hal ini berdasarkan hasil penghitungan terlihat
bahwa nilai rxy > rtabel (0.440) pada signifikan 5%, sehingga untuk cheklist
kepada responden adalah valid. Sedangkan untuk item soal pemberian MP-ASI
juga dapat dikatakan valid berdasarkan hasil rxy > rtab (0.440) pada signifikan
5%.
2. Uji Reliabilitas
suatu alat ukur dapat dipercaya untuk mengetahui apakah instrumen dapat
reliabel hitung lebih besar dari nilai rtabel pada signifikasi 5%. Uji ini
Apabila korelasi tiap item lebih besar daripada rtabel, maka item
tersebut reliabel. Uji reliabilitas ini dilakukan pada ibu yang mempunyai bayi
responden. Nilai yang didapat kemudian dibandingkan dengan r tabel pada taraf
Karena nilai rxy > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut
H. Rancangan Penelitian
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Populasi
sampel
kuesioner
Korelasi
Spearman Rank
dengan cara mendatangi satu per satu rumah responden. Setelah peneliti
Dalam tahap pengolahan data ini ada tiga kegiatan yang dilakukan, yaitu:
a. Penyuntingan (Editing)
b. Pengkodean (Coding)
c. Tabulasi (Tabulating)
Data hasil pengkodean disusun dalam bentuk tabel yang dilakukan secara
manual.
Keterangan : P : persentase
d. Analisis data
yang berskala ordinal, maka analisis data yang akan digunakan dalam
perhitungan data. Apabila harga ρ value < 0.05 berarti ada hubungan antara
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
terdiri dari 8 Dusun, 8 RW dan 25 RT dengan jumlah penduduk 4.562 jiwa. Batas-
batas wilayah Desa Jatirejo yaitu sebelah utara Desa Kwangsan, sebelah selatan
Desa Lemahbang, sebelah barat Desa Kabupaten Sukoharjo, sebelah timur Desa
Desa Jatirejo terdapat 8 Posyandu sesuai dengan jumlah dusun dan RW.
alasan bahwa responden yang memenuhi kriteria kurang dari 100 yaitu 46
responden.
B. Karakteristik Responden
Tabel 4.1 Distribusi Responden berdasarkan Usia Ibu yang mempunyai bayi
usia 6-12 bulan di Desa Jatirejo Kecamatan Jumapolo.
Dari tabel 4.1 didapatkan bahwa sebagian besar responden berusia 25-
Dari tabel 4.3 diperoleh hasil bahwa sebagian besar responden tidak
bekerja atau sebagai ibu rumah tangga, yaitu sebanyak 24 responden (52%).
Tabel 4.4 Distribusi Responden berdasarkan Pendapatan tiap Bulan pada Ibu
yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan di Desa Jatirejo Kecamatan
Jumapolo.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.5 Distribusi Responden berdasarkan Jumlah Anak yang dimiliki oleh
Ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan di Desa Jatirejo
Kecamatan Jumapolo.
Dari tabel 4.5 diperoleh hasil bahwa sebagian besar ibu yang
mempunyai bayi usia 6-12 bulan, baru mempunyai seorang anak, yaitu
D. Analisa Univariat
Total 46 100
C. Analisa Bivariat
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa dari kelompok responden dengan
E. Pengujian Hipotesis
Tabel 4.9 Uji Spearman Rank antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Pemberian
Makanan Pendamping ASI.
pada tingkat kesalahan 5% diperoleh hasil bahwa p = 0.013 < α (0,05). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
dengan pemberian makanan pendamping ASI yang cukup bermakna dengan nilai
BAB V
PEMBAHASAN
pendamping ASI di Desa Jatirejo tahun 2009 menunjukkan bahwa ada hubungan yang
sangat cukup bermakna antara variabel tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian
makanan pendamping ASI. Dari 46 responden yang diteliti, untuk kategori cukup
sebagian besar adalah responden dengan tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 13
(28,3%) responden. Hal ini dapat terjadi karena walaupun tingkat pengetahuan ibu
baik tetapi dipengaruhi oleh budaya setempat, tradisi keluarga serta anggapan bahwa
ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. Hal ini sesuai dengan pendapat
pikir individu dalam hal penerimaan dan pemahaman atas informasi tersebut yang
Dalam hal ini pengetahuan dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosial sehingga dalam
prakteknya tidak sesuai dengan teori yang ada. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Saryono (2003) bahwa sikap positif yang timbul dari suatu pengetahuan akan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
membuat individu memiliki niat untuk melakukan suatu perilaku. Terwujudnya niat
menjadi perilaku tergantung pada beberapa faktor seperti lingkungan sekitar, norma,
responden merupakan ibu rumah tangga, ini berarti responden memiliki ketersediaan
waktu yang lebih banyak untuk meningkatkan pengetahuan mengenai MP-ASI dan
memiliki kesempatan untuk memperhatikan zat gizi dari MP-ASI yang diberikan
(Ariani, 2008).
di Indonesia masih menganut sistem Extended Family dimana ada lebih dari dua
generasi yang tinggal bersama dalam satu rumah sehingga memungkinkan seseorang
telah memiliki pengalaman merawat anak sebelum berkeluarga karena ikut mengasuh
anak saudaranya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2007) bahwa
maupun orang lain, media massa serta lingkungan. Pengalaman merupakan sarana
memberikan MP-ASI dapat diperoleh dengan cara melihat orang lain yang melakukan
atau melakukannya sendiri. Namun jika pengalaman awal yang didapat salah, hal itu
Ditinjau dari segi sosial ekonomi keluarga, sebagian besar sudah memiliki
sumber dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini ditunjukkan dengan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57% responden memiliki pendapatan sebesar UMR untuk wilayah Karanganyar dan
golongan status sosial ekonomi yang lebih tinggi (Saryono 2003). Hal inilah yang
ataupun orang lain. Peran tenaga kesehatan khususnya Bidan Desa belum dapat
responden ini membentuk kepercayaan baru karena pemberi informasi adalah sumber
yang dapat dipercaya. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
keputusan dan menentukan sikap terhadap objek tertentu Kepercayaan yang dimaksud
adalah keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti, otoritas,
yang dimiliki seseorang. Semakin banyak informasi yang dimiliki maka semakin
sebagian besar 28.3% MP-ASI diberikan dalam tingkatan cukup. Faktor lingkungan
yang diduga juga mempengaruhi pemberian MP-ASI adalah budaya setempat, tradisi
keluarga yang turun temurun serta adanya anggapan bahwa ASI saja tidak cukup
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
untuk memenuhi kebutuhan bayi. Dalam kasus ini pengetahuan dari responden
mengenai segi manfaat dari pemberian MP-ASI yang tepat dan segi buruknya jika
pemberian MP-ASI tidak dilaksanakan secara tepat akan melahirkan perilaku berupa
pelaksanan pemberian MP-ASI pada bayi yang sesuai dengan tahap perkembangannya
0.013, dapat diketahui bahwa ternyata ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
Hal ini sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2007) yang menyebutkan bahwa
terbentuknya suatu perilaku baru terutama pada orang dewasa dimulai pada domain
kognitif, dalam arti subjek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa materi
diluarnya. Lebih jelasnya lagi dikatakan bahwa stimulus yang berupa materi atau
objek diluarnya akan menimbulkan pengetahuan baru pada subjek tersebut dan
yakni objek yang telah diketahui dan disadari sepenuhnya tersebut akan menimbulkan
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kecamatan Jumapolo.
1. SARAN
dan benar.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
makanan pendamping ASI sehingga bayi mendapatkan gizi yang cukup unuk
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2002. Prosedur penelitian. Edisi revisi V. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Baso, M. 2007. Studi longitudinal Pertumbuhan Bayi yang diberi MP-ASI Pabrik
(Belended Food) dan MP-ASI Non Pabrik (Lokal Food) di Kabupaten Gowa.
Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar.
http://www.depkes/makananpendampingASI//, diakses pada tanggal 27 Mei
2009.
Depkes RI, 2006. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI)
Lokal. Jakarta. http://www.depkes/makananpendampingASI.com, diakses
tanggal 27 Mei 2009.
Graimes, N. 2008. 67 Resep Masakan Super Untuk Otak Anak. Cet. ke-1. Platinum.
Jogyakarta
Krisnatuti, D. 2000. Menyiapkan Makanan Pendamping ASI. Cet. ke-2. Puspa Swara.
Jakarta.
Lawson, M. 2003. Makanan Sehat Bayi dan Balita. Cet.ke-1. PT. Dian Rakyat.
Jakarta.
Nadesul, H. 2007. Membesarkan Bayi jadi Anak Pintar. Cet. ke-2. PT. Kompas Media
Nusantara. Jakarta.
Octopus, H. 2006. Kamus Perkembangan Bayi dan Balita. PT. Erlangga. Jakarta.
Saryono, M.D.A. 2003. Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Praktek Ibu dalam
melaksanakan Stimulasi Bermain pada Bayi di wilayah kerja Puskesmas
Umbul Harjo I Yogyakarta. Jurnal Mandala of Health. Vol.2. No.2.
Universitas Jendral Soedirman. Purwokerto.
Soetjiningsih. 2002. Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Ed. Ke-1.
Sagung Seto. Jakarta.
6. Pendapatan keluarga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kunci jawaban :
1. Jadwal Pelaksanaan
JADWAL RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2009
Maret April Mei Juni
No Tahapan Kegiatan
III IV I II III IV I II III IV I II
1. Pendaftaran
Pembagian Buku Panduan
2.
KTI
Penyusunan Proposal dan
3.
Konsultasi
4. Seminar Validasi Proposal
5. Perbaikan Proposal
6. Pelaksanaan Penelitian
Penyusunan Laporan
7.
Penelitian dan Konsultasi
8. Ujian KTI
Perbaikan Laporan Akhir dan
9.
Penyerahan
Total Waktu 20 minggu
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bersedia untuk ikut
berpartisipasi sebagai responden penelitian yang berjudul ” Hubungan Antara
Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI) Di Desa Jatirejo Kecamatan Jumapolo. ”
Beberapa pertanyaan akan saya jawab dengan jujur dan jelas. Saya
menyetujui untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini, dengan pertimbangan
bahwa saya diperbolehkan keluar sebagai responden sewaktu-waktu.
Tanda tangan saya menunjukkan bahwa saya telah diberi informasi.
(.....................................................)
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Kisi-kisi Kuesioner
KISI-KISI KUESIONER
Identitas Diri
Agama : Islam
57783
Riwayat Pendidikan